2014 STUDI OPTIMASI PEMBUATAN KOMBUCHA DARI EKSTRAK TEH HITAM SERTA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh adalah salah satu minuman terkenal di dunia, termasuk di

BAB I PENDAHULUAN. nutrien untuk menumbuhkan bakteri yang diinginkan. Pembuatan kombucha, teh

I. PENDAHULUAN. cara ditempuh, antara lain memperhatikan dan mengatur makanan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan kandidiasis. Dermatomikosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Amerika misalnya, sebagian besar masyarakat menyukai minuman ini, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari seduhan tanaman teh ( Camelia sinensis ). Secara umum teh

IV. Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu minuman terpopuler di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN. Buah ini memiliki ciri-ciri yang unik yaitu memiliki kulit seperti kulit naga. Buah naga

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

Pengaruh Pemanfaatan Molase Terhadap Jumlah Mikroba Dan Ketebalan Nata Pada Teh Kombucha

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu berusaha untuk tetap sehat dan panjang umur dalam

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Ketebalan dan Rendemen pada Nata

BAB I PENDAHULUAN. asam asetat Acetobacter xylinum. Nata terbentuk dari aktivitas bakteri Acetobacter

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi jamur yang menyebabkan penyakit kulit dan kuku

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian kedua di negara-negara barat

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi merupakan suatu penyakit yang sering dijumpai. Menurut Dr. WD

khususnya dalam membantu melancarkan sistem pencernaan. Dengan kandungan

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, teh berasal dari tanaman teh (Camellia sinensis). Teh Camellia

PENGARUH LAMA FERMENTASI DAN KONSENTRASI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBUCHA NASKAH PUBLIKASI

AGUSTIN WULANDARI A

BAB I PENDAHULUAN. membantu pencernaan. Kandungan kalori yang rendah pada Nata de Coco

Karakteristik Mikrobiologis Kombucha Dari Berbagai Jenis Olahan Teh

BAB I PENDAHULUAN. Nata merupakan hasil fermentasi dari bakteri Acetobacter xylinum yang

BAB I PENDAHULUAN. yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air, dengan konsumsi per

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan konsumsi yang berbeda-beda, antara lain untuk kesehatan,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh merupakan salah satu dari jenis produk minuman yang dikenal dan

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN. gula oleh bakteri pembentuk nata yaitu Acetobacter xylinum. Bakteri nata dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. maka perlu untuk segera dilakukan diversifikasi pangan. Upaya ini dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

STRUKTUR HISTOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE PER-ORAL

1. PROSPEK TEH HIJAU SEBAGAI INDUSTRI HILIR TEH

Metode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan dan

STUDI KINETIKA FERMENTASI PADA TEH KOMBUCHA. Martina Andriani Fakultas Pertanian, Jurusan: Teknologi Hasil Pertanian Universitas Negeri Sebelas Maret

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

Fermentasi teh menggunakan campuran kultur campur bakteri dan khamir sehingga diperoleh cita rasa asam dan terbentuk lapisan nata Bahan lain

ANALISIS POLIFENOL TOTAL DAN AKTIVITAS PENANGKAPAN RADIKAL BEBAS DPPH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. selulosa yang dihasilkan oleh bakteri Acetobacter xylinum (Alwani et al., 2011).

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG TERBEBANI KOLESTEROL SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE

1. Teh Hijau (Green Tea)

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bahan alam yang mudah diperoleh dan dapat diupayakan

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, mulai dari teh, kopi, karet, kakao, kelapa, rempah-rempah

KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. makanan sangat terbatas dan mudah rusak (perishable). Dengan pengawetan,

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia) PADA KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KADAR VITAMIN C (Asam askorbat) SKRIPSI

I PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hylocereus polyrhizuz kulit dan buahnya berwarna merah, Hylocereus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak dimanfaatkan secara luas. Hasilnya 15,5 miliar butir kelapa per tahun

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

TINJAUAN PUSTAKA. Senyawa utama yang dikandung teh (Camellia sinensis L.) adalah katekin,

P PENGARUH PENAMBAHAN MALTODEKSTRIN PADA PENGOLAHAN MINUMAN SERBUK SIRSAK TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

I PENDAHULUAN. (1.5.) Kerangka Pemikiran, (1.6.) Hipotesis Penelitian dan (1.7.) Tempat dan Waktu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS FRUITGHURT KULIT PISANG (Musa paradisiaca) DENGAN PENAMBAHAN SARI TEBU DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

BAB 1 PENDAHULUAN. Buah kersen merupakan buah yang keberadaannya sering kita jumpai

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari

I. PENDAHULUAN. sinar matahari berlebih, asap kendaraan bermotor, obat-obat tertentu, racun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMASI PEMBUATAN COCOGURT MENGGUNAKAN FERMENTOR SERTA KULTUR CAMPURAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan produk pangan menggunakan bahan baku kacang-kacangan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

TEH PUTIH YANG LANGKA DAN MAHAL. Oleh Administrator Senin, 17 Juni :00

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai :(1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

Proses Pembuatan Madu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

pads Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. produk makanan yang digemari masyarakat. Selain karena tekstur nata yang

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. kopi, dan kakao. Pada tahun 2012, volume perusahaan pemerintah pada

BAB I PENDAHULUAN. tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang

BAB I PENDAHULUAN. juga disertai dengan kemunduran kemampuan psikis, fisik dan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer dikonsumsi di banyak negara. Teh menjadikan sebagai salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, yakni sebagai salah satu penghasil devisa negara sesudah minyak dan gas. Hal ini ditunjang dengan perkebunan teh di Indonesia yang cukup luas dan jumlah produksi teh yang besar (Syaipulloh, 2011). Teh terbuat dari pucuk daun tanaman teh (Camellia sinensis) melalui proses pengolahan tertentu. Berdasarkan cara/proses pengolahannya, teh dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam (Hartoyo, 2003). Teh hitam merupakan jenis teh yang paling banyak di produksi di Indonesia, dimana Indonesia sendiri merupakan pengekspor teh hitam ke-5 terbesar di dunia (Balitri, 2014). Selain sebagai minuman, juga merupakan functional food mengingat khasiat dan potensi yang terkandung dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Kandungan kimia dalam teh sebagian besar mengandung senyawa bioaktif polifenol, termasuk didalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan salah satu kelompok antioksidan alami. Antioksidan adalah zat yang diperlukan untuk melawan pengaruh bahaya dari radikal bebas yang terbentuk sebagai hasil metabolisme oksidatif, yaitu hasil dari reaksi-reaksi kimia dan proses metabolik yang terjadi di dalam tubuh. Radikal bebas (free radical) adalah suatu senyawa atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya (Winarti, 2010; Rohmatussolihat, 2009). Saat ini sebagian masyarakat mengkonsumsi teh sebagai minuman ringan, yang diseduh dengan air panas dan ditambah gula sebagai pemanis. Namun belum banyak yang mengetahui bahwa teh manis yang telah diinokulasikan dengan Setiani, Dini. 2014 STUDI OPTIMASI PEMBUATAN KOMBUCHA DARI EKSTRAK TEH HITAM SERTA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2 sejenis kultur simbiotik campuran antara bakteri dan ragi atau yang dikenal dengan SCOBY (Symbiotic Culture of Bactery and Yeast), dapat difermentasi dan hasil minuman teh terfermentasi tersebut dikenal dengan kombucha yang dapat dikonsumsi sebagai minuman kesehatan. Minuman teh kombucha memiliki rasa asam dibandingkan dengan teh biasa sehingga dapat dijadikan sebagai minuman penyegar dan menyehatkan bagi kesehatan (Silaban, 2005). Para peneliti sebelumnya telah melakukan beberapa penelitian mengenai kombucha. Berikut diantaranya penelitian dari Karyantina, 2008 dan Fifendy, M dkk., 2013 yang mengemukakan bahwa selama proses fermentasi, dalam kelangsungan hidupnya mikroba memerlukan substrat berupa gula. Gula sebagai sumber karbon dijadikan sumber makanan yang penting bagi pertumbuhan sel mikroba. Pada umumnya, sumber karbon yang biasa digunakan dalam fermentasi kombucha adalah gula pasir. Namun, dapat diganti dengan sumber karbon lainnya seperti gula merah (gula kelapa), gula batu, molase dan lain-lain. Selain menghasilkan cita rasa yang asam, teh kombucha juga selama fermentasi berlangsung akan menghasilkan pelikel nata sebagai hasil dari metabolisme glukosa oleh bakteri Acetobacter xylinum. Pelikel nata merupakan selulosa yang terbentuk dari benang-benang serat yang terus menebal membentuk jaringan kuat. Berat ringannya atau tebal tipisnya lapisan nata yang terbentuk pada suatu perlakuan tergantung pada kelengkapan nutrisi (Nainggolan, 2009). Greenwalt et al (dalam Sreeramulu et al., 2000) mengemukakan bahwa kombucha sangat berpengaruh pada lama proses fermentasi dan aktivitas antimikroba. Selain itu, jenis teh juga ikut berpengaruh terhadap mutu hasil teh kombucha. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Silaban (2005) mengenai kombucha yang terbuat dari tiga jenis teh yaitu teh hitam, teh hijau dan teh oolong, dapat dihasilkan bahwa berdasarkan hasil uji organoleptik mutu teh kombucha terbaik diperoleh dari ekstrak teh hitam yang telah difermentasi selama 12 hari. Jayabalan et al (2008) mengemukakan bahwa kombucha mengandung senyawa antioksidan. Tingkat aktivitas antioksidan kombucha tergantung pada lama fermentasi, jenis teh dan mikroba yang dipakai. Kombucha yang terbuat dari

3 ekstrak teh hijau memberikan aktivitas antioksidan yang lebih besar dibandingkan dengan teh hitam maupun teh sisa. Hal tersebut sebagian besar disumbangkan oleh kandungan polifenol yang terkandung didalam teh tersebut yang berperan sebagai antioksidan. Chu dan Chen (dalam Ayu S., Yan R., Eka., 2012) menuturkan bahwa kultur kombucha yang berasal dari daerah yang berbeda-beda memberikan aktivitas antioksidan yang berbeda. Selain daripada itu menurut Bhattacharya et al (2011) dalam salah satu proses penelitiannya dapat diperoleh bahwa teh kombucha memiliki aktivitas penangkapan radikal yang lebih tinggi daripada teh hitam sendiri. Ini menunjukan bahwa teh kombucha memiliki peranan yang jauh lebih baik sebagai antioksidan. Teh kombucha memiliki banyak manfaat terhadap kesehatan manusia. Kombucha dapat menyembuhkan berbagai penyakit karena selama proses fermentasi kombucha menghasilkan berbagai macam zat yang berkhasiat meningkatkan tubuh dan menangkal racun, seperti kelompok vitamin B dan C, asam folat, asam glukoronat, asam glukonat, asam asetat, asam laktat, asam folat, asam hyaluronic, asetaminophen, asam amino essensial dan antiobiotik (Naland, 2008). Seluruh jenis teh saat ini berasal dari satu jenis tanaman teh melalui proses/cara pengolahan tertentu yang akan memberikan ciri khas pada teh tersebut. Teh hitam merupakan salah satu jenis teh yang paling banyak dikonsumsi oleh sebagian masyarakat Indonesia, hal ini disebabkan oleh rasa dan aroma yang dimilikinya. Proses pembuatan kombucha dengan penambahan kadar teh, kadar starter dan lama fermentasi yang berbeda dapat mengakibatkan adanya perbedaan baik antara rasa, aroma, komposisi dan jumlah kadar kandungan kimia yang terkandung didalamnya. Oleh sebab itu, maka diperlukan suatu kondisi optimum dalam pembuatan kombucha untuk menghasilkan kombucha dengan hasil yang lebih baik lagi.

4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka masalah yang akan diteliti adalah : 1. Bagaimana kondisi optimum terbentuknya kombucha dari ekstrak teh hitam berdasarkan variasi waktu fermentasi, kadar teh dan kadar starter? 2. Bagaimana aktivitas antioksidan pada kombucha hasil dari kondisi optimum? 1.3 Batasan Masalah Fokus kajian dalam penelitian dibatasi pada hal-hal berikut : 1. Jenis teh yang dipakai adalah teh hitam yang diperoleh dari PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Dayeuh Manggung yang berlokasi di Kabupaten Garut. 2. Sumber teh hitam berasal dari tanaman teh jenis klon tri 2025, tri 2024 dan gambung. 3. Kultur yang dipakai diperoleh secara komersil dari Indokombucha. 4. Penentuan kondisi optimum didasarkan pada ukuran ketebalan nata. 5. Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan pada teh kombucha menggunakan metode DPPH. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui kondisi optimum pembuatan terbentuknya kombucha dari ekstrak teh hitam berdasarkan variasi waktu fermentasi, kadar teh dan kadar starter. 2. Mengetahui aktivitas antioksidan pada kombucha hasil dari kondisi optimum.

5 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk : 1. Memberikan informasi mengenai bagaimana prosedur terbaik membuat kombucha berdasarkan kondisi optimumnya. 2. Memperoleh informasi mengenai aktivitas antioksidan yang terkandung pada kombucha. 1.6 Sistem Penulisan Skripsi Bagian ini berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari bab pertama hingga bab terakhir yang disertai dengan daftar pustaka dan lampiran. Bab 1 berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari skripsi. Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian dan manfaat atau signifikansi penelitian. Latar belakang penelitian dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah tersebut diteliti dan pentingnya masalah itu diteliti. Identifkasi masalah adalah pengenalan masalah yang diangakat dalam pengambilan suatu penelitian. Batasan masalah dimaksudkan untuk memfokuskan teori dan variabel yang akan diteliti. Tujuan penelitian menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan. Dan manfaat penelitian adalah hasil yang telah dicapai setelah penelitian selesai dilakukan memberikan dampak positif tersendiri bagi semuanya. Bab II berisi mengenai uraian tentang kajian pustaka yang berfungsi sebagai landasan teoritis dalam menyusun pertanyaan penelitian. Kajian pustaka berisi konsep, teori, dali dalam bidang yang dikaji, penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, termasuk prosedur, subjek dan temuannnya. Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian. Bab IV berisi mengenai uraian tentang hasil penelitian dan pembahasan. Bagian hasil data yang diperoleh diolah atau dianalisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian yang kemudian dimasukkan dalam suatu pembahasan. Bagian pembahasan atau analisis temuan mendiskusikan temuan tersebut dikaitkan

6 dengan dasar teoritis yang telah dibahas dalam bab kajian pustaka dan temuan sebelumnya. Bab V berisi mengenai uraian tentang simpulan dan saran. Simpulan menjawab pertanyaan penelitian atau rumusan masalah. Saran atau rekomendasi dapat ditujukan kepada para pembuat kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya. Daftar pustaka memuat seluruh sumber tertulis yang pernah dikutip dan digunakan. Serta lampiran-lampiran yang disertakan berisi semua data atau dokumen yang digunakan dalam penelitian.