Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS LAPORAN ALIRAN KAS

Penganggaran Perusahaan 113 BAB 7 ANGGARAN KAS

Safety cash balance (persediaan kas minimal)

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET

Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar (likuid) dan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi.

MANAJEMEN KAS. Minggu 7 1

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek

IKIN SOLIKIN, SE., MSi., Ak.

Manajemen Keuangan. Modal Kerja dan Pengelolaan Kas. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Pertemuan 5 MANAJEMEN KAS

Kas merupakan arus kas yang terjadi karena kegiatan operasi perusahaan.

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh. Erfin Winda Sari

(lessee). Penyewa mempunyai hak untuk menggunakan aset

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian rentabilitas menurut Sofyan Syafri Harahap (2007: 304)

ANGGARAN KAS 1. PENGERTIAN 2. TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN KAS

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

MANAJEMEN KAS PADA LEMBAGA PENDIDIKAN

Motif Penahanan Kas John Maynard Keynes

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi dan ilmu

BAB II BAHAN RUJUKAN

MODUL PRAKTIKUM PERANGGARAN PERUSAHAAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB: ANGGARAN KAS. Seratus Ribu Rupiah BANK INDONESIA

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB MANAJEMEN KAS A. Kas dan Aliran Kas

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta. PT Jaya merencanakan untuk mendirikan pabrik. Biaya yang dikeluarkan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : "Penelitian Linda Sukamto" Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah

MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA JANGKA PENDEK ANDRI HELMI M, SE., MM

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dapat menjaga kelancaran operasinya. Ditambah lagi kebanyakan orang

JUMLAH AKTIVA

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V MODAL KERJA DAN KAS

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan efisiensi kerjanya sehingga dicapai tujuan yang diharapkan oleh

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN. Perencanaan keuangan. 4Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Anggaran Kas. Cash Budget

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang

BAB II LANDASAN TEORI

Sartono ( 2001: 6 ) Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana, baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba. Informasi laba merupakan indikator utk menilai kemampuan perusahaan dlm menghasilkan kas di masa

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang telah kita ketahui bahwa kemajuan suatu bangsa dalam

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin

LAPORAN ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI BERHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI YANG MENGHASILKAN LABA BERSIH. Pembayaran kegiatan operasi lainnya

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATAKULIAH DASAR MANAJEMEN KEUANGAN (AKN) KODE / SKS KK 24303/3 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

BAB VI ASPEK KEUANGAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UU 25/1992, yang dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI

DAFTAR ISI RINGKAS SALING BERBAGI & SITUS DOWNLOAD SILABUS SPEKTRUM 2008 KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINCI BAB 1 PENDAHULUAN 1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR

BAB II LANDASAN TEORITIS. Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. maka tujuan pokok perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

Transkripsi:

VIII. Anggaran Kas 1. Pendahuluan Kas merupakan aktiva lancar yang paling likuid dan sangat mempengaruhi jalannya kegiatan usaha. Jika perusahaan kekurangan kas maka perusahaan akan kesulitan untuk membayar pegawai, membayar kuajiban dan lain-lain. Namun jika kas terlalu besar maka akan meningkatkan aktiva selanjutnya akan menurunkan rentabilitas ekonomis (return on invesment). Oleh sebab itu perlu disusun anggaran kas agar perusahaan tidak kekurangan kas atau kelebihan kas. 2. Safety Cash Balance Besar kecilnya persediaan besi kas (safety cash balance) dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 159

a. Perimbangan antara aliran kas masuk dengan aliran kas keluar. b. Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan. c. Adanya hubungan baik dengan Bank. Besar kecilnya safety cash balance yang optimal tidak ada ukuran yang pasti, namun ada pendapat yang mengatakan bahwa safety cash balance yang optimal besarnya antara 5% s/d 10% dari jumlah aktiva lancar. 3. Tujuan a. Mengidentifikasi posisi kas sebagai hasil rencana operasi perusahaan. b. mengidentifikasi terjadinya defisit atau surplus dari rencana operasi perusahaan. c. mengidentifikasi jumlah dana yang dibutuhkan untuk menutup defisit dan kapan terjadinya. d. mengidentifikasi kapan harus membayar kembali hutang jangka pendek yang digunakan untuk menutup defisit (kredit rekening koran). Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 160

Anggaran kas dapat disusun untuk periode mingguan, bulanan, kuartalan atau tahunan. Pada dasarnya anggaran kas dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu: 1. Estimasi penerimaan kas, berasal dari: (a) hasil penjualan tunai, (b) piutang yang terkumpul, (c) penghasilan bunga, (d) penerimaan kas dividen, (e) hasil penjualan aktiva tetap dan (f) penerimaan lain-lain. 2. Estimasi pengeluaran kas, digunakan untuk: (a) pembelian bahan mentah, (b) biaya pegawai, (c) biaya administrasi dan umum, (d) pembayaran bunga, (e) pembayaran dividen, (f) pembayaran pajak, (g) premi asuransi dan (h) pengeluaran kas lainnya. Penyusutan dan amortisasi merupakan biaya namun bukan pengeluaran kas, untuk itu penyusutan dan amortisasi tidak dimasukkan dalam anggaran kas. Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 161

Contoh PT Loji Gandrung Teknika pada tahun 2008 merencanakan anggaran kas dengan data-data sebagai berikut: Prakiraan penjualan: Januari Rp3.000.000,- Maret Rp4.000.000,- Pebruari Rp3.500.000,- April Rp3.000.000,- Syarat penjualan: 50% diterima tunai dengan potongan harga 5%, sisanya penjualan kredit dengan pola penerimaan: 50% diterima pada bulan yang sama dengan bulan penjualan. 30% diterima satu bulan setelah penjualan. 20% diterima dua bulan setelah penjualan. Biaya gaji per bulan = Rp750.000,- Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 162

Biaya bahan baku: Januari Rp1.000.000,- Maret Rp1.500.000,- Pebruari Rp1.250.000,- April Rp1.100.000,- Biaya lain-lain: Januari Rp500.000,- Maret Rp1.000.000,- Pebruari Rp600.000,- April Rp500.000,- Saldo 31 Desember 2007 = Rp50.000 Safety cash balance (persediaan besi kas) = Rp100.000,- Apabila terjadi defisit perusahaan langsung mengajukan kredit dengan bunga 5% per bulan dan langsung diangsur jika memperoleh surplus. Atas dasar data tersebut di atas buatlah: a. Transaksi usaha (operasional). b. Transaksi finansiil. Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 163

Penyelesaian a. Transaksi usaha (operasional) Penerimaan penjualan tunai bulan Januari s / d April Bulan Penjualan Penjualan Tunai Potongan Diterima Bersih Januari 1.500.000 75.000 Rp1.425.000,- Pebruari 1.750.000 87.500 Rp1.662.500,- Maret 2.000.000 100.000 Rp1.900.000,- April 1.500.000 75.000 Rp1.425.000,- Perhitungan penjualan kredit bulan Januari s / d April Penjualan kredit bulan Januari = Rp1.500.000,- Diterima bulan Januari = 50% x 1.500.000 = Rp750.000,- Diterima bulan Pebruari = 30% x 1.500.000 = Rp450.000,- Diterima bulan Maret = 20% x 1.500.000 = Rp300.000,- Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 164

Penjualan kredit bulan Pebruari = Rp1.750.000,- Diterima bulan Pebruari = 50% x 1.750.000 = Rp875.000,- Diterima bulan Maret Diterima bulan April = 30% x 1.750.000 = Rp525.000,- = 20% x 1.750.000 = Rp350.000,- Penjualan kredit bulan Maret = Rp2.000.000,- Diterima bulan Maret = 50% x 2.000.000 = Rp1.000.000,- Diterima bulan April = 30% x 2.000.000 = Rp600.000,- Penjualan kredit bulan April = Rp1.500.000,- Diterima bulan April = 50% x 1.500.000 = Rp750.000,- Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 165

Skedul penerimaan piutang Januari s / d April Bulan Nilai Bulan Penerimaan Penjualan Penjualan Kredit Januari Pebruari Maret April Januari 1.500.000 750.000 450.000 300.000 - Pebruari 1.750.000 875.000 525.000 350.000 Maret 2.000.000 1.000.000 600.000 April 1.500.000 750.000 Jumlah 750.000 1.325.000 1.825.000 1.700.000 Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 166

Transaksi Operasional Januari s / d April Keterangan Bulan Januari Pebruari Maret April Penerimaan Penjualan tunai 1.425.000 1.662.500 1.900.000 1.425.000 Penjualan kredit 750.000 1.325.000 1.825.000 1.700.000 Jumlah 2.175.000 2.897.500 3.725.000 3.125.000 penerimaan Pengeluaran Biaya gaji 750.000 750.000 750.000 750.000 Biaya bahan 1.000.000 1.250.000 1.500.000 1.100.000 baku Biaya lain-lain 500.000 600.000 1.000.000 500.000 Jumlah 2.250.000 2.600.000 3.250.000 1.850.000 pengeluaran Surplus (defisit) (75.000) 387.500 475.000 1.275.000 Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 167

Transaksi Finansiil Januari s / d April Keterangan Bulan Januari Pebruari Maret April Saldo 31 Des 2000 (PB) 50.000 100.000 355.922 830.922 Terima (bayar) kredit 131.578 (131.578) - - (*) Jumlah 181.578 (31.578) 355.922 830.922 Suplus (defisit) (75.000) 387.500 475.000 1.275.000 Bunga 6.578 (*) - Saldo akhir bulan 100.000 355.922 830.922 2.105.922 (AB) Hutang kumulatif 131.578 Terima kredit bulan Januari: Terima kredit = (defisit + saldo AB + bunga) saldo PB X = (75.000 + 100.000 + 0,05X) 50.00 0,95X = 125.000 X = 131.578 Jadi jumlah kredit yang diterima untuk bulan Januari = Rp131.578,- Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 168

Bunga bulan januari = 5% x 131.578 = Rp6.578,- Soal 1 PT Loji Duwur Teknika pada tahun 2006 merencanakan anggaran kas bulan Maret sampai dengan bulan Juni. Adapun data-data sebagai berikut: Prakiraan penjualan: Maret Rp3.000.000,- Mei Rp4.000.000,- April Rp3.500.000,- Juni Rp3.000.000,- Syarat penjualan: 5 / 20 net / 30 30% diterima dalam waktu 20 hari setelah penjualan, sisanya penjualan kredit dengan pola penerimaan: 60% diterima dalam waktu lebih dari 20 hari dari penjualan pada bulan yang sama dengan bulan penjualan, sisanya satu bulan setelah penjualan. Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 169

Biaya gaji dan insentif: Maret Rp1.275.000,- Mei Rp2.040.000,- April Rp1.684.000,- Juni Rp1.740.000,- Biaya bahan baku: Maret Rp630.000,- Mei Rp1.000.000,- April Rp990.000,- Juni Rp900.000,- Biaya lain-lain: Maret Rp450.000,- Mei Rp500.000,- April Rp300.000,- Juni Rp350.000,- Saldo akhir bulan Pebruari 2006 = Rp350.000,- Safety cash balance (persediaan besi kas) = Rp400.000,- Apabila terjadi defisit perusahaan langsung mengajukan kredit dengan bunga 5% per bulan dan langsung diangsur jika memperoleh surplus. Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 170

Atas dasar data tersebut di atas buatlah: a. Transaksi usaha (operasional). b. Transaksi finansiil. Penyelesaian Penerimaan penjualan dalam 20 hari setelah penjualan untuk bulan Maret s / d Juni. Bulan Penjualan Penjualan Potongan (5%) Diterima Bersih Maret 900.000 35.000 Rp865.000,- April 1.050.000 52.500 Rp997.500,- Mei 1.200.000 60.000 Rp1.140.000,- Juni 900.000 35.000 Rp865.000,- Perhitungan penjualan kredit bulan Maret s / d Juni Penjualan kredit bulan Maret = Rp2.100.000,- Diterima bulan Maret = 60% x 2.100.000 = Rp1.260.000,- Diterima bulan April = 40% x 2.100.000 = Rp840.000,- Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 171

Penjualan kredit bulan April = Rp.2.450.000,- Diterima bulan April = 60% x 2.450.000 = Rp1.470.000 Diterima bulan Mei = 40% x 2.450.000 = Rp580.000 Penjualan kredit bulan Mei = Rp.2.800.000,- Diterima bulan Mei = 60% x 2.800.000 = Rp1.680.000,- Diterima bulan Juni = 40% x 2.800.000 = Rp1.120.000,- Penjualan kredit bulan Juni = Rp.2.100.000,- Diterima bulan Juni = 60% x 2.100.000 = Rp1.260.000,- Bulan Penjualan Skedul penerimaan piutang bulan Maret s / d Juni Nilai Bulan Penerimaan Penjualan Meret April Mei Juni Kredit Maret 2.100.000 1.260.000 840.000 April 2.450.000 1.470.000 580.000 Mei 2.800.000 1.680.000 1.120.000 Juni 2.100.000 1.260.000 Jumlah 1.260.000 2.310.000 2.260.000 2.380.000 Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 172

Transaksi usaha (operasional) bulan Maret s / d Juni Keterangan Bulan Maret April Mei Juni Penerimaan Penjualan kredit ada potongan 865.000 997.500 1.140.000 865.000 Penjualan 1.260.000 2.310.000 2.260.000 2.380.000 kredit Jumlah 2.125.000 3.307.500 3.400.000 3.245.000 penerimaan Pengeluaran Biaya gaji 1.275.000 1.684.000 2.040.000 1.740.000 Biaya bahan baku 630.000 990.000 1.000.000 900.000 Biaya lainlain 450.000 300.000 500.000 350.000 Jumlah 2.355.000 2.974.000 3.540.000 2.990.000 pengeluaran Surplus (defisit) (230.000) 333.500 (140.000) 255.000 Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 173

Transaksi Finansiil bulan Maret s / d Juni Keterangan Bulan Maret April Mei Juni Saldo 31 Des 350.000 400.000 438.764 400.000 2000 (PB) Terima (bayar) 294.736 (*) (294.736) 106.564 (*) - kredit Jumlah 644.736 105.264 545.328 400.000 Suplus (defisit) (230.000) 333.500 (140.000) 255.000 Bunga (14.736) (*) - (5.328) (*) - Saldo akhir bulan (AB) 400.000 438.764 400.000 655.000 Hutang kumulatif 294.736-106.564 - Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 174

Terima kredit bulan Maret: Terima kredit = (defisit + saldo AB + bunga) saldo PB X = (230.000 + 400.000 + 0,05X) 350.00 0,95X = 280.000 X = 294.736 Bunga bulan Maret = 5% x 294.736 = 14.736 Terima kredit bulan Mei: Terima kredit = (defisit + saldo AB + bunga) saldo PB X = (140.000 + 400.000 + 0,05X) 438.764 0,95X = 101.236 X = 106.564 Bunga bulan Mei = 5% x 106.564 = 5.328 Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 175

Soal 2 PT Sulit Berkembang memiliki data, sebagai berikut: Bulan Nilai Januari defisit Rp216.000,- Pebruari defisit Rp224.000,- Maret defisit Rp158.000,- April defisit Rp163.000,- Mei defisit Rp157.000,- Saldo permulaan bulan (PB) = Rp.174.000 Saldo akhir bulan (safety cash balance) (AB) = Rp222.000,- Jika terjadi defisit langsung ditutup dengan hutang dan dikenakan biaya bunga 3% per bulan. Atas dasar data di atas, lengkapi transaksi finansial di bawah ini. Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 176

Penyelesaian Transaksi Finansiil bulan Januari s / d Mei Keterangan Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Saldo PB 174.000 222.000 222.000 222.000 222.000 Terima (b) kredit 272.165 239.345 178.706 189.388 189.060 Jumlah 446.165 461.345 400.706 411.388 411.060 Suplus (defisit) (216.000) (224.000) (158.000) (163.000) (157.000) Bunga (8.165) (15.345) (20.706) (26.388) (32.060) Saldo AB 222.000 222.000 222.000 222.000 222.000 Hutang kumulatif 272.165 511510 690.216 879.604 1.068.664 Keterangan: Terima (b) kredit = Terima (bayar) kredit Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 177

Terima kredit bulan Januari Terima kredit = (defisit + saldo AB + bunga) saldo PB X = (216.000 + 222.000 + 0,03X) 174.000 0,97X = 264.000 X = 272.165 Terima kredit bulan Januari = Rp272.165,- Bunga hutang bulan Januari = 3% x 272.165 = Rp8.165,- Terima kredit bulan Pebruari Terima kredit = (defisit + saldo AB + bunga Pebruari + Bunga Januari) Saldo PB X = (224.000 + 222.000 + 0,03X + 8165) 222.000 0,97X = 232.165 X = 239.345 Terima kredit bulan Pebruari = Rp239.345,- Bunga hutang bulan Pebruari = 3% x (239.345 + 272.165) = Rp15.345,- Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 178

Terima kredit bulan Maret Terima kredit = (defisit + saldo AB + bunga Pebruari + Bunga Januari) Saldo PB X = (158.000 + 222.000 + 0,03X + 15.345) 222.000 0,97X = 173.345 X = 178.706 Terima kredit bulan Maret = Rp178.706,- Bunga hutang bulan Maret = 3% x (511.510 + 178.706) = Rp20.706,- Terima kredit bulan April: Terima kredit = (defisit + saldo AB + bunga April + Bunga Maret) Saldo PB X = (163.000 + 222.000 + 0,03X + 20.706) 222.000 0,97X = 183.706 X = 189.388 Terima kredit bulan April = Rp189.388,- Bunga hutang bulan April = 3% x (690.216 + 189.388) = Rp26.388,- Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 179

Terima kredit bulan Mei: Terima kredit = (defisit + saldo AB + bunga Mei + bunga April) saldo PB X = (157.000 + 222.000 + 0,03X + 26.388) 222.000 0,97X = 183.388 X = 189.060 Terima kredit bulan Mei = Rp.189.060,- Bunga hutang bulan Mei = 3% x (879.604 + 189.060) = Rp32.060,- Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 180

Soal 3 PT Sulit Berkembang 2 memiliki data, sebagai berikut: Bulan Nilai Januari defisit Rp216.000,- Pebruari defisit Rp224.000,- Maret surplus Rp158.000,- April surplus Rp163.000,- Mei defisit Rp157.000,- Saldo permulaan bulan (PB) = Rp.174.000 Saldo akhir bulan (safety cash balance) (AB) = Rp.222.000 Jika terjadi defisit langsung ditutup dengan hutang dan dikenakan biaya bunga 3% per bulan. Atas dasar data di atas, lengkapi transaksi finansial dibawah ini. Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 181

Transaksi Finansiil bulan Januari s / d Mei Keterangan Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Saldo PB 174.000 222.000 222.000 222.000 222.000 Terima (b) kredit 272.165 239.345 (147.067) (156.770) 168.278 Jumlah 446.165 561.345 74.933 65.230 390.278 Suplus (defisit) (216.000) (224.000) 158.000 163.000 (157.000) Bunga (8.165) (15.345) (10.933) (6.230) 11.278 Saldo AB 222.000 222.000 222.000 222.000 222.000 Hutang kumulatif 272.165 511.510 364.444 207.674 375.952 Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 182

Terima kredit bulan Januari Terima kredit = (defisit + saldo AB + bunga) saldo PB X = (216.000 + 222.000 + 0,03X) 174.000 0,97X = 264.000 X = 272.165 Terima kredit bulan Januari = Rp272.165,- Bunga hutang bulan Januari = 3% x 272.165 = Rp8.165,- Terima kredit bulan Pebruari Terima kredit = (defisit + saldo AB + bunga Pebruari + bunga Januari) Saldo PB X = (224.000 + 222.000 + 0,03X + 8.165) 222.000 0,97X = 232.165 X = 239.345 Terima kredit bulan Pebruari = Rp239.345,- Bunga hutang bulan Pebruari = 3% x (272.165 + 239.345) = Rp15.345,- Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 183

Cicilan bulan Maret Cicilan = Suplus Bunga sisa hutang X = 158.000 [(511.510 X) 0,03] X = 158.000 15.345 + 0,03X 0,97X = 142.655 X = 147.067 Membayar cicilan pada bulan Maret = Rp147.067,- Bunga hutang bulan April = 3% (511.510 147.067) = Rp10.933,- Cicilan bulan April Cicilan = Suplus Bunga sisa hutang X = 163.000 [(364.443 X) 0,03] X = 163.000 10.933 + 0,03X 0,97X = 152.067 X = 152.067 Membayar cicilan pada bulan April = Rp152.067,- Bunga bulan April = 3% (364.444 156.770) = Rp6.230,- Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 184

Terima kredit bulan Mei Terima kredit = (defisit + saldo AB + bunga Mei + bunga April) saldo PB X = (157.000 + 222.000 + 0,03X + 6230) 222.000 0,97X = 163.230 X = 168.278 Bunga hutang bulan Mei = 3% x (207.674 + 168.278) = Rp11.278,- Daftar Pustaka Riyanto, Bambang (1998), Edisi 4, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFE, Yogyakarta. Wihandaru Sotya Pamungkas Anggaran Kas 185