BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya secara lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kecil hingga yang besar. Koperasi yang memiliki lingkup usaha yang luas akan

BAB I PENDAHULUAN. mereka harus menjadikan perusahaannya menjadi lebih efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi

KATA PENGANTAR. hidayah-nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. makin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kekayaannya terutama dalam bentuk asset keuangan atau tagihan dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha dan keadaan ekonomi yang terus menerus mengalami perubahan

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar bangsa di dunia serta didukung dengan semakin canggihnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan. Salah satu alat untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Era Globalisasi dalam bidang ekonomi telah dimulai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan kecurangan akuntansi telah menarik banyak perhatian media

BAB 1 PENDAHULUAN. publik diindonesia pada umumnya berkaitan dengan kinerja manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi mengalami pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak perusahaan go publik yang ikut berperan dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. audit internal. Banyak pelaku ekonomi dewasa ini semakin mengandalkan peran

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

TUGAS AKHIR METODE PENGAWASAN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA BARAT CABANG BUKITTINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem elektronis di era globalisasi saat ini. Peralihan ke sistem elektronis ini

IMPLEMENTASI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Halim, dkk. (2005;6)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit audit internal atau biasa disebut GAI (Grup Audit Internal) untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pada sektor riil. Karakteristik industri perbankan berbeda jika dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Tidak hanya pada

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan berdirinya berbagai jenis perusahaan, diantaranya perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia perbankan memiliki peranan penting dalam perekonomian

Internal Audit Charter

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

SEVTIYENI HANDAYANI HUSNAN /FE/EA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

BAB I PENDAHULUAN. membawa kepada suatu perubahan adalah reformasi akan perwujudan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat berkembang dan bertahan, perusahaan membutuhkan. manajemen yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Hal ini menyebabkan fluktuasi terhadap kondisi ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. ternyata mengakibatkan timbulnya masalah-masalah bagi perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sistematis serta mengevaluasi pengendalian intern dalam perusahaan. Namun pada. penyimpangan-penyimpangan dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. tergantung kepada anggota organisasinya. Apabila organisasi dapat mengelola

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Mengingat keberadaan sumber daya yang bersifat ekonomis sangat terbatas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Standar Profesi Audit Internal (SPAI) (2004:5)

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of

INTERNAL AUDIT CHARTER

: DHIAN SARI UTAMININGSIH B.

BAB I PENDAHULUAN. besarnya penyerahan wewenang dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, dimana

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan tingkat persaingan di dalam dunia usaha akan

HAKEKAT PENGENDALIAN MANAJEMEN

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagaimana telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian setiap negara. Tidak sedikit kegiatan perekonomian terutama di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam perkembangannya, penekanan dan mekanisme internal audit telah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya krisis ekonomi di Indonesia ternyata disebabkan oleh buruknya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, karena itu pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek penting yang menjadi tolok ukur keberhasilan perguruan

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan

PT KEDAUNG INDAH CAN TBK

Eksplanasi Akuntansi Pemeriksaan Kepatuhan

BAB I PENDAHULUAN. dengan judgment berdasarkan kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu. judgment atas kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. pihak eksternal (pemegang saham, investor, pemerintah, kreditur, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. dan analisis belum bisa dilaksanakan secara maksimal. Sehingga dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance di

BAB I PENDAHULUAN. semakin lama semakin meningkat. Informasi laporan keuangan antara satu

BAB I PENDAHULUAN. menolak hasil dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2008 diatur bahwa pengawasan intern pemerintah dilaksanakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. mencurahkan perhatian terhadap CG. Skandal-skandal korporasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Nepotisme). Banyaknya kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini menjadikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masalah kualitas audit (Grant et. al., 1996). Dengan kata lain, pengguna. audit dapat memberi penilaian atas kualitas audit.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mengelola perusahaannya secara lebih

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /SEOJK.03/2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR SISTEM PENGENDALIAN INTERN BAGI BANK UMUM

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan konsep era globalisasi, maka sebagai konsekuensinya makin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks tersebut. Keadaan ini menuntut para pimpinan atau manajemen perusahaan untuk dapat mengelola perusahaannya secara lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini membuat pimpinan tidak dapat lagi secara langsung mengawasi aktivitas perusahaan sehingga harus mendelegasikan sebagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang dipikulnya kepada pihak lain, yaitu manajemen. Lebih lanjut pimpinan/manajemen dituntut untuk menerapkan pengendalian manajemen yang tentunya akan sangat berguna untuk mengamankan aset perusahaan. Manajemen membutuhkan sistem pengendalian yang baik untuk menanggulangi berbagai kondisi yang dihadapi perubahan yaitu kemajuan teknologi, kompleksitas proses produksi, dan berkembangnya alat-alat manajemen yang digunakan. Tingkat kemajuan teknologi membutuhkan tingkat untuk beberapa perluasan sistem pengendalian manajemen. Karena kompleksitas lingkungan, manajemen mendesentralisasi aktivitas-aktivitasnya ke para manajer tingkat bawah. Dalam situasi ini manajemen membutuhkan sistem pengendalian manajemen yang canggih untuk mengintegrasikan aktivitas-aktivitas organisasi. 1

2 Chenhall (2003) dalam usaha tersebut manajemen perlu melakukan pengendalian atas setiap kegiatan operasional perusahaan, sehingga manajemen dapat memantau pelaksanaan kegiatan perusahaan agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Meningkatnya situasi kompetisi yang dihadapi perusahaan membuat manajemen seringkali harus meninjau tujuan dan strategi perusahaan untuk menanggulangi perubahan-perubahan dalam faktor-faktor eksternal (seperti pasar dan teknologi) dan faktor-faktor internal (seperti organisasi dan budaya) yang menjadi pengaruh implementasi strategi. Manajemen membutuhkan sistem pengendalian yang efektif untuk mengelola perusahaan secara efektif dalam situasi tersebut. Tujuan pendesainan sistem pengendalian manajemen dalam organisasi adalah membantu organisasi meraih tujuan mereka. Ada enam faktor yang mempengaruhi desain sistem pengendalian manajemen yaitu lingkungan perusahaan, teknologi, struktur organisasi, ukuran organisasi, strategi bisnis, dan budaya nasional yang dibahas dalam akuntansi manajemen berdasarkan kontinjensi atau penelitian sistem pengendalian manajemen. Anthony dan Govindarajan (2005: 19) mendefinisikan pengendalian manajemen sebagai proses dimana para manajer memastikan sumber dayasumber daya diperoleh dan digunakan secara efektif dan efisien dalam pelaksanaan tujuan-tujuan organisasi. Sistem pengendalian manajemen juga didefinisikan sebagai proses untuk mempengaruhi perilaku. Tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk memfasilitasi kesesuaian tujuan antara organisasi dan orang-orang yang ada di dalamnya. Sistem pengendalian

3 manajemen menyediakan informasi bagi manajer untuk menandai bidang wewenang dimana mereka harus mencari kesempatan-kesempatan, mengkomunikasikan rencana-rencana dan tujuan-tujuan, memonitor dan mengkomunikasikan pencapaian rencana-rencana dan tujuan-tujuan tersebut, dan mempertahankan rencana-rencana dan tujuan-tujuan mereka dari perkembangan. Menurut Desyanti dan Ni Made Dwi Ratnadi (2009) usaha untuk menciptakan struktur pengendalian manajemen yang efektif diperlukan staf pengawas, yang pada Bank Perkreditan Rakyat disebut dengan nama pengawas intern. Pengawas intern memiliki tanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugas pengawasan manajemen. Pengawasan manajemen merupakan kegiatan yang penting untuk menilai apakah semua kebijakan yang ditetapkan telah dilaksanakan dengan tepat dan apabila terdapat penyimpangan, pengawas intern harus segera melakukan tindakan koreksi agar tujuan perusahaan tercapai. Fungsi pengendalian (control) merupakan bagian dari fungsi manajemen. Fungsi manajemen meliputi: Planning, Organizing, Staffing, Leading, and Controlling yang berperan untuk mendeteksi deviasi atau kelemahan yang perbaikan terhadapnya menjadi umpan balik dari suatu kegiatan yang dimulai dari tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaan. Halhal yang dicakup dalam fungsi controlling adalah menciptakan standar atau kriteria, membandingkan hasil monitoring dengan standar, melakukan perbaikan atas deviasi atau penyimpangan, merevisi dan menyesuaikan metode pengendalian sebagai respon atas hasil pengendalian dan perubahan kondisi,

4 serta mengkomunikasikan revisi dan penyesuaian tersebut ke seluruh proses manajemen. Istilah pengendalian seringkali dipertukarkan dengan istilah pengawasan, terutama di lingkungan sektor publik (pemerintah). Pengawasan adalah proses kegiatan pimpinan untuk memastikan dan menjamin bahwa tujuan dan tugas-tugas organisasi akan dan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan kebijaksanaan, instruksi, rencana dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dan yang berlaku. Sistem pengawasan ini tidak hanya memeriksa kebenaran perhitungan secara matematis, tetapi juga meliputi semua aspek organisasi. Hasil pemeriksaan auditor internal dilaporkan kepada manajemen dalam bentuk laporan sedemikian rupa, sehingga dengan mudah dimengerti dan dipahami oleh pembacanya. Bagian terpenting dari laporan auditor internal adalah bagian yang mengutarakan saran-saran atau pendapat yang ditujukan kepada manajemen. Hasil dari pemerikasaan diharapkan dapat membantu manjemen untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan operasi perusahaan yang telah dicapai serta kelemahan yang ada dan bagaimana cara mengatasinya. Kegiatan pengawasan dalam suatu badan usaha seperti bank merupakan tuntutan atau kebutuhan bagi semua pihak guna melahirkan usaha yang sehat. Pada tanggal 31 Maret 1995 telah terbit SK Direksi Bank Indonesia No. 27/163/KEP/DIR dan BI No. 27/8/UPPB tentang Kewajiban bank umum untuk menerapkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB). Maka bank-bank umum di Indonesia telah menciptakan kesatuan pandang dan sikap untuk pelaksanaannya (Tjukria, 1999: 2). Fungsi pengawasan sangat penting karena peranan yang diharapkan dari fungsi tersebut untuk membantu

5 semua tingkatan manajemen pada bank untuk mengamankan kegiatan operasional bank yang melibatkan dana dari masyarakat luas. Misi utama dari internal audit adalah terpenuhinya secara baik kepentingan baik kepentingan bank dan masyarakat penyimpan dana. Hal ini ditekankan karena sebagai badan usaha, di dalam bank terdapat berbagai macam kepentingan dari pihak-pihak terkait, seperti pemilik, manajemen, pegawai, dan nasabah. Dalam proses pelaksanaan pengawasan manajemen, staf karyawan memerlukan norma pengawasan manajemen sebagai pedoman yang digunakan dalam menjalankan tugasnya. Boynton dan Kell (1996) telah menetapkan standar-standar praktik pemeriksaan yang mengikat anggota-anggotanya. Terdapat kecenderungan bahwa pengawas intern merangkap sebagai kepala bagian, pengawas intern merupakan orang yang memiliki hubungan yang erat dengan pimpinan BPR, dan pengawas intern terdiri atas orang-orang yang tidak kompeten. Hal ini akan sangat mempengaruhi kesehatan Bank Perkreditan Rakyat itu sendiri. Indrastanti dan Wahyono (2009) melakukan penelitian tentang Persepsi Auditor Publik Dan Auditor Intern Terhadap Struktur Pengendalian Intern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan ada perbedaan persepsi antara auditor publik dan auditor intern terhadap penerapan struktur pengendalian intern. persepsi auditor intern terhadap penerapan struktur pengendalian intern positif. persepsi auditor publik terhadap penerapan struktur pengendalian intern negatif. Desyanti dan Ni Made Dwi Ratnadi (2009) meneliti tentang independensi, keahlian profesional, dan pengalaman kerja pengawas intern,

6 baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap efektivitas penerapan struktur pengendalian intern pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Badung. Faktor keahlian profesional pengawas intern paling dominan mempengaruhi efektivitas penerapan struktur pengendalian manajemen, maka diharapkan agar Bank Perkreditan Rakyat lebih memperhatikan keahlian profesional yang dimiliki oleh pengawas internnya agar efektivitas penerapan struktur pengendalian manajemen pada Bank Perkreditan Rakyat tersebut juga semakin meningkat. Penerapan dan pemeliharaan SPM secara memadai sudah selayaknya diupayakan oleh perusahaan agar tujuan yang diharapkan dapat dicapai. Penerapan dan pemeliharaan SPM ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah persepsi auditor atas SPM. Persepsi adalah tanggapan atas penerimaan langsung dari sesuatu, atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancainderanya. Sesuai dengan definisi di atas, persepsi karyawan atas SPM tentunya akan berpengaruh terhadap penerapan dan pemeliharaan SPM dalam suatu perusahaan. Secara umum, persepsi auditor atas SPM dapat bersifat positif atau negatif. Persepsi auditor atas SPM bersifat positif bila auditor memiliki persepsi yang mendorong penerapan dan pemeliharaan SPM pada suatu perusahaan. Persepsi auditor dapat bersifat negatif apabila persepsi auditor tidak mendukung atau tidak peduli atas penerapan dan pemeliharaan SPM. Sehingga dengan mengetahui persepsi kedua tipe auditor ini dapat diperoleh gambaran yang cukup representatif mengenai ada tidaknya atau berfungsi tidaknya SPM secara memadai.

7 Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka diambil judul penelitian PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP FUNGSI PENGAWASAN MANAJEMEN (Studi Empiris pada BPR di Kota Surakarta). B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka permasalahan yang hendak diteliti dirumuskan sebagai berikut: apakah ada perbedaan persepsi di antara para karyawan BPR tentang fungsi pengawasan manajemen? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan persepsi di antara para karyawan BPR tentang fungsi pengawasan manajemen. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk khususnya perbankan dalam menentukan langkah-langkah dan kebijakan yang berkaitan dengan masalah pengawasan manajemen. 2. Manfaat penelitian ini adalah untuk menyajikan bukti bahwa internal audit merupakan salah satu alat bantu pengendalian manajemen yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. 3. Dapat memberikan kontribusi terhadap akademisi, dosen, dan mahasiswa sebagai tambahan referensi dalam melakukan penelitian sejenis.

8 E. Sistematika Penulisan Sebagai arahan dalam memahami skripsi ini, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang landasan teori dalam penelitian, yaitu persepsi, struktur pengendalian manajemen, karakteristik struktur pengendalian manajemen, pengawas internal, fungsi pengawasan dari komite audit dalam manajemen, penelitian terdahulu, dan perumusan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab berisi tentang jenis penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, data dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi dan pengukuran variabel, metode analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Berisi tentang analisis data yang diuraikan dalam pengumpulan dan tabulasi data, deskripsi data serta analisis data terdiri dari pengujian instrumen, uji asumsi klasik, dan pengujian hipotesis. BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis data, keterbatasan penelitian dan saran untuk pengembangan bagi peneliti selanjutnya.

9