Tabel 3 Bobot badan, bobot lambung, dan beberapa ukuran tubuh dan diameter lambung cicak

dokumen-dokumen yang mirip
KOMPOSISI MAKANAN PADA TIGA SPESIES CICAK

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penangkapan serangga malam dilakukan di Kawasan Pinggiran Hutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bioindikator adalah kelompok atau komunitas organisme yang saling. keberadaan atau perilakunya sangat berhubungan

KLASIFIKASI APTERYGOTA SUHARA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI UPI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yang. sensus atau dengan menggunakan sampel (Nazir,1999).

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode observasi. odorata dilakukan pada 3 lokasi yang berbeda berdasarkan bentuk lahan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dasar atau basic research yang

MATERI DAN METODE. 3.1.Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke lokasi, yaitu

PREFERENSI MAKANAN PADA DUA SPESIES CICAK (Hemidactylus frenatus Dumb. Bibr dan Cosymbotus platyurus Schneider) MELALUI ANALISIS MAKANAN DALAM LAMBUNG

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan dimulai dari bulan Agustus 2011

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

HASIL DAN PEMBAHASAN Gejala Parasitisasi

3.3. Pr 3.3. P os r ed e u d r u r Pe P n e e n l e iltiitan

MATERI DAN METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sampai bulan Februari

Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian Sumber Dinas Hidro-Oseanografi (2004)

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pencernaan dan dapat mencegah kanker. Salah satu jenis sayuran daun yang

KONTRAK PERKULIAHAN DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN (AGT 216) SEMESTER GANJIL 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya melebihi 80% dari hewan yang ada di dunia (Grimaldi dan Engel,

JENIS_JENIS TIKUS HAMA

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METOE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Morfologi Tungau Karakterisasi dan Infestasi Tungau pada Cicak

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Symphylid memiliki bentuk yang menyerupai kelabang, namun lebih kecil,

KONTRAK PERKULIAHAN DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN (AGT 216) SEMESTER GANJIL 2016/2017

III. METODOLOGI. Bawang, Provinsi Lampung selama 6 bulan dimulai dari bulan April 2013 hingga

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Youth Camp Tahura WAR pada bulan Maret sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proteksi Fakultas Pertanian

BAB IV HASIL PENELITIAN. mempunyai luas wilayah kurang lebih 318 Km 2 atau Ha. Batas-batas

TINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai

Gambar 1. Drosophila melanogaster. Tabel 1. Klasifikasi Drosophila

I PENDAHULUAN. dengan burung layang-layang. Selain itu, ciri yang paling khas dari jenis burung

HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis Rambut

Gambar 4. Peta lokasi pengambilan ikan contoh

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 17. Kandang Pemeliharaan A. atlas

BAB III METODE PENELITIAN

Konsep Keanekaragaman METODE Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. golongan hewan yang dominan di muka bumi sekarang ini. Dalam jumlah,

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Setelah telur diletakkan di dalam bekas gerekan, lalu ditutupi dengan suatu zat

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembentukan, peruntukan, dan perkembangannya ditujukan untuk memenuhi

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman kakao milik masyarakat di

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta daerah penangkapan ikan kuniran di perairan Selat Sunda Sumber: Peta Hidro Oseanografi (2004)

I. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok (Parent Stock)

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan

untuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

KEANEKARAGAMAN SPESIES INSEKTA PADA TANAMAN RAMBUTAN DI PERKEBUNAN MASYARAKAT GAMPONG MEUNASAH BAK U KECAMATAN LEUPUNG KABUPATEN ACEH BESAR

3 METODE PENELITIAN. Gambar 4 Peta lokasi penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2013

ACARA I PENGGUNAAN LALAT Drosophila SEBAGAI ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA

DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008

3. METODE PENELITIAN

Petunjuk Praktikum. Entomologi Dasar. ditulis oleh: Nugroho Susetya Putra Suputa Witjaksono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.

III. BAHAN DAN METODE

3 METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. beberapa lokasi penelitian di Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri adalah sebagai

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Phragmatoecia castaneae Hubner. (Lepidoptera : Cossidae)

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Hewan Percobaan Bahan dan Peralatan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Ciri Morfologi Parasitoid B. lasus

ANALISIS KOMPOSISI MAKANAN PADA LAMBUNG KADAL (Eutropis multifasciata) DI BOGOR JAWA BARAT RATIH PUSPITANINGRUM

3. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasll penelitian disajikan dengan memaparkan hasil pengukuran faktor

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan selama satu bulan pada bulan April 2016 hingga

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari bulan Oktober 2013

3 METODE PENELITIAN. Waktu dan Lokasi Penelitian

III. Metode Penelitian

Family. Megascolicidae. Aranidae. Carchinoporidae. Blattidae. Formicidae. Bombidae

BAB III METODE PENELITIAN

Biodiversitas Hewan Permukaan Tanah Pada Berbagai Tegakan Hutan di Sekitar Goa Jepang, BKPH Nglerak, Lawu Utara, Kabupaten Karanganyar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN

A. Pendahuluan. Sumber: Dokumen Pribadi Penulis (2015). Buku Pendidikan Skabies dan Upaya Pencegahannya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan September 2014.

BAB IV METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Analisis Isi Lambung Lambung cicak dikeluarkan dan ditampung ke dalam botol penampung yang berisi etanol 7 % kemudian dibedah dalam cawan petri dibawah mikroskop. Makanan dalam lambung kemudian dipilah mengggunakan kuas dan jarum. Makanan dari lambung dikelompokkan menjadi hewan, material tumbuhan, dan material lain. Kemudian dibagi menjadi kategorikategori (untuk hewan sampai ke tingkat ordo). Makanan berupa hewan diidentifikasi berdasarkan Borror et al. (996) dan Barker (). Spesimen cicak disimpan di Laboratorium Zoologi, FMIPA IPB. Analisis Data Persentase setiap kategori makanan dihitung dengan membagi jumlah semua jenis per kategori (ni) dengan jumlah semua jenis yang ditemukan (N) dikalikan. Keragaman kategori makanan dalam lambung cicak dihitung dengan indeks keragaman ShannonWiener (H ) dengan rumus : Σ ni/n ln ni/n dan sebaran keragaman Shannon (E) dengan rumus: H /lns. Kesamaan jenis makanan cicak antar spesies, lokasi dan waktu dihitung menggunakan indeks kesamaan Jaccard (Cj) dan Sorenson kuantitatif (CN) dengan rumus : Cj = j/((a+b+c)j) CN=jN/ (an+bn) Keterangan : S=jumlah kategori makanan j =jumlah kategori makanan pada semua cicak a =jumlah kategori makanan pada spesies a b =jumlah kategori makanan pada spesies b c =jumlah kategori makanan pada spesies c jn=nilai total terendah pada habitat, waktu, atau spesies an=jumlah total pada spesies, lokasi, atau waktu pada A bn=jumlah total spesies, lokasi, atau waktu pada B. (Magguran 987). Persentase makanan antar lokasi dan waktu diuji menggunakan analysis of variance (oneway ANOVA) di dalam program R. HASIL Jumlah Individu dan Ukuran Tubuh Cicak Rumah Penelitian ini didapatkan tiga spesies cicak rumah dengan ciriciri umum adalah C. platyurus mempunyai warna abuabu putih sampai kehitaman pada bagian dorsal, ekor pipih dengan tepi bergerigi, lipatan kulit pada sisi badan, dan ventral jari dengan lamela berpasangan. H. frenatus dengan warna dorsal putih abuabu sampai coklat, ekor bulat memanjang dengan enam sisik tuberkalar, dan ventral jari dengan lamela berpasangan. Sedangkan G. mutilata berwarna terlihat transparan, jari pendek, dan cenderung bulat melebar, dan lamela pada proximal hanya satu baris (Gambar ). Jumlah individu cicak rumah yang ditangkap berdasarkan jenis, lokasi, dan waktu penangkapan disajikan dalam Tabel dan perbandingan ukuran tubuh dan lambung tertera dalam Tabel 3. Tabel Spesies dan jumlah individu cicak yang ditangkap berdasarkan lokasi dan waktu penangkapan Tempat Waktu Jumlah Individu Jumlah Total Cisarua S 3 7 3 M 8 Sempur S 6 7 M 8 5 7 Bojong S 3 Gede M 5 5 Depok S 7 5 3 M 5 3 8 Menteng S 7 M 7 3 Ancol S 6 8 M Jumlah 33 6 6 73 Keterangan: S: Sore, M : Malam, Cp: C. platyurus, Hf: H. frenatus, dan Gm: G. mutilata Tabel 3 Bobot badan, bobot lambung, dan beberapa ukuran tubuh dan diameter lambung cicak Karakter BB (gr) PEK (mm) PBK(mm) LB (mm) LK (mm) TK (mm) LM (mm) MM (mm) BL(gr) PL (mm) DL(mm) Spesies (X±SD) Cp (n=) Hf (n=33) Gm (n=6) 3.65 ±.9.99 ±.85 3.83 ±.8 8.9 ±.97 83.98 ± 37.73.3 ±.87 5.93 ± 7.83 5.7 ± 5.3 55.5 ± 5.37 3.5± 3. 9.7 ±.5.33 ±.5 9.69 ±.5 9.55 ±.6.95 ±.6 6.6 ±.83 6. ±.8 6.79 ±.3 7.75 ±.86 7.69 ±.88 8. ±.79 8.8 ±.78 8. ±.87 8. ± 8.. ±.7. ±.. ±.9 8.7 ± 3.59 6.35 ±.6 7.96 ± 3.56 3.79 ±.8.9 ±.63 3.59 ±.7 Keterangan : BB: bobot badan, PEK: panjang ekorkepala, PBK: panjang badankepala, LB: lebar badan, LK: lebar kepala, DM: diameter mata, DT: diameter telinga,tk: tinggi kepala, LM: lebar mulut, MM: moncong mulut, TB: tinggi badan, BL: bobot lambung, PL: panjang lambung, DL: diameter lambung, Cp: C. platyurus, Hf: H. frenatus Gm: G. mutilata, X: ratarata, dan SD: Standar Deviasi

3 Komposisi Makanan cicak rumah (C. platyurus, H. frenatus dan G. mutilata) bervariasi. Komposisi makanan di dalam lambung C. platyurus terdiri atas serangga (89.3%), Araneae (.5%), Uropigy (.%), Spirobolida (.5%), Pauropoda (.7%), material tumbuhan (3.9%), material lain (.7 %), dan tidak teridentifikasi (.%). Pada H. frenatus terdiri atas serangga (85.8 %), Araneae (.9 %), dan tidak teridentifikasi (.%). Sedangkan G. mutilata terdiri atas serangga (88.8%), Araneae (., Spirobolida (.%), material lain (.8%), dan tidak teridentifikasi (5.7 %) (Tabel ). Keragaman dan Kesamaan Makanan Cicak Rumah Nilai H pada G. mutilata menempati posisi paling tinggi (.5), kemudian diikuti oleh H. frenatus (.8) dan C. platyurus (.33). Meskipun nilai kategori makanan (K) pada C. platyurus paling tinggi, akan tetapi jumlah makanan (N) per kategori juga tinggi sehingga keragaman makanan pada C. platyurus adalah paling kecil dibandingkan dengan spesies lainnya (Tabel 5). Kesamaan kategori makanan pada C. platyurus dan H. frenatus berdasarkan indeks kesamaan Jaccard (Cj) dan Sorenson kuantitatif (CN) sebesar 38% dan %, C. platyurus dengan G. mutilata % dan %, dan H. frenatus dengan G. mutilata % dan 99%. Kesamaan ketegori makanan pada C. platyurus bedasarkan lokasi berkisar antara (..58 ) dan (.5.85), dan waktu (.57) dan (.3); H. frenatus, lokasi: (.5.75) dan (.5.9), dan waktu: (.5.6) dan (.9.7); dan G. mutilata, lokasi: (.67) dan (.)), dan waktu: (.3.6) dan (.8.98) (Tabel 6 dan Tabel 7). Gambar Tiga spesies cicak rumah (insert : ventral jari kaki, A= C. platyurus, B= H. frenatus, dan C= G. mutilata) Tabel Komposisi makanan tiga spesies cicak rumah (Cp: C. platyurus, Hf: H. frenatus, Gm: G. mutilata, dan ni: jumlah) No A B C Kategori Makanan Spesies Cp (N=) Hf (N=33) Gm (N=6) ni (X±SD) % ni (X±SD) % ni (X±SD) % Serangga Coleoptera () 5.±8.7.9±.5 89.3 3.9.8±3.6.6±. 85.7.86 63 6.±3.83.3±.59 88.73 8.5 Diptera () 386 3.37±8.3 68.8.±.96 58.57 3.3±.88 5.7 3 Hymenoptera () 8.7±.8.6 7.±.8..77±3.3 8.7 Orthoptera ().±.3.36 5.5±.87 7. 5 Lepidoptera () 5.±.3.89.3±.7.3 6 Hemiptera ().±.3.36.±.55 5.7 7 Homoptera ().±.9.36 8 Isoptera ().±.9.8 5.9±.98 7. 9 Dermaptera ().±.9.8 3 Material Tumbuhan () Biji Potongan kayu Potongan kertas Nasi 3 3.9±.58 3.9 Material Lain () 5.3±..67.8±.39.8 5 6 7 Kulit Cicak Kotoran rayap Batu Kulit telur 6 5 Diplopoda 8 Spirobolida () 3.3±.6.53.±.. 9 Arachnida Uropygi ().±..±.9.7.8.6±..86.±.. Araneae () 3.3±.6.53.6±..86.±.. Pauropoda ().±.3.7 Tidak Teridentifikasi ().±.3. 8.±..3.5±.37 5.63 Total Makanan 56 7 7

Tabel 5 Jumlah makanan (N), kategori makanan (K), indeks keragaman ShannonWienner (H ), dan sebaran keragaman Shannon (E) pada spesies cicak rumah Ukuran N K H E Spesies C. platyurus H. frenatus G. mutilata 56 7 7 8 9.33.8.5.5.677.689 Tabel 6 Kesamaan makanan pada C. platyurus (Cp), H. frenatus (Hf), dan G. mutilata (Gm) antar lokasi berdasarkan indeks kesamaan Jaccard (di bawah diagonal) dan indeks kesamaan Sorenson kuantitatif (di atas diagonal) Lokasi AN ME DE BG SE CI AN ME DE BG SE CI AN ME DE BG SE CI Cp AN.85.57.35.55.7.3..9.6.39....6.3.7.3 ME.3.5..67.8.7.7.5..9..5.3...59.7 DE.35.58.5.6.35.5.9.8.7.7....7...5 BG.38...7.56.8.7.67.58.9.3.7.9.58 95.8.8 SE.35.7.3..8.3.7..38.78.7..5.38.67.9.3 CI.3.5.58.55.38..35.33.8.6.9.7..8.53.73. Hf AN.5.38.7.8.7..73.78.88..9..5.88.5.36 ME.7.5.8.33.8.5.67.96.86.65.67.9.5.86.75.55.7 DE.3.33.36.5.5.5...9.6.7.3.7.9.7.5.78 BG.3.5.36.66.36.33.75.5.33.53.8.36..6.58.88 SE.5..7.5.7...5...39.5.3.53.89.88. CI.33.5.36.3.5...5.6.6..5.9.8.6.3.93 Gm AN.8.3..3.33.5.5.67.36.8.. ME.8.3..3.33.5.5...6.5 DE.5..7.9.7.5.5.67.7....6..88 BG.7.67.5.3.9.36.7.9.38.57.5.57...5.77.5 SE.3.33.36.3.36...5.33.6..6..38.36 CI.6.5.8..8.5.5.33.5..5.5.5.5.5.3. Cp.. Hf.38.99 Gm.. Keterangan : (AN: Ancol, ME: Menteng, DE: Depok, BG: Bojong Gede, SE: Sempur, CI: Cisarua Tabel 7 Kesamaan makanan pada C. platyurus (Cp), H. frenatus (Hf), dan G. mutilata (Gm) antar waktu berdasarkan indeks kesamaan Jaccard (di bawah diagonal) dan indeks kesamaan Sorenson kuantitatif (di atas diagonal) Waktu S M S M S M Cp S.3.39.7.3.67.67 M.57.9.9..8 Hf S..37.63.9.65 M.35.5.6.68.98 Gm S.39.3.36.7.7 M.9.6.7.57. Cp.. Hf.38.99 Gm.. Keterangan : (AN: Ancol, ME: Menteng, DE: Depok, BG: Bojong Gede, SE: Sempur, CI: Cisarua, S: Sore, dan M: Malam) Berdasarkan analysis of variance (ANOVA) persentase kategori makanan tiap lokasi penangkapan tidak berbeda atau seragam (P>.5). yang dominan berdasarkan lokasi pengambilan sampel adalah Diptera. Persentase Diptera pada C. platyurus tidak berbeda (P=.578) untuk tiap lokasi (Ancol: 53.9%, Menteng:.%, Depok: 9.%, Bojong Gede: 63.7%, Sempur : 7.8%, dan Cisarua: 3.3% (Gambar ). H. frenatus tidak berbeda untuk tiap lokasi (P=.856) (Ancol: 66.7%, Menteng: 75%, Depok: 36.%, Bojong Gede: 55.6%, Sempur: 7%, dan kecuali di Cisarua yang dominan adalah Hymenoptera: 8.6% (Gambar 3). Sedangkan pada G. mutilata kategori makanan yang dominan adalah bervariasi untuk Ancol (Coleoptera: %), Menteng (Coleoptera: %), Depok (Diptera: 33.3 %), Bojong Gede (Diptera: %), Sempur (Hymenoptera: 56. %), dan Cisarua (Diptera: 85.7 %) juga tidak berbeda (P=.76) (Gambar ).

persentase (%) 5 yang dominan berdasarkan waktu penangkapan (siang dan malam hari) yaitu Diptera. Persentase makanan tiga spesies cicak (Hf, Cp, dan Gm) pada malam hari (69%, 8%, dan 85%) lebih besar dari siang hari (3%, 6%, dan 35 %). Persentase Diptera pada C. platyurus siang dan malam hari berturutturut (6.% dan 73. %) (Gambar 5). Pada H. frenatus: (.8%, sama dengan Hymenoptera dan 75 %) (Gambar 6). Sedangkan pada G. mutilata: ( 36 % dan 5 %) (Gambar 7). Berdasarkan waktu penangkapan, persentase makanan pada tiga spesies cicak rumah tidak berbeda (Cp: P=.6, Hf: P=.5 dan Gm: P=.) (Lampiran ). 5 3 Pukul 5.38. Pukul 8.3. Pukul 5.38. Pukul 8.39. Gambar 5 Persentase makanan C. platyurus berdasarkan waktu penangkapan 8 8 7 5 3. Gambar Persentase makanan C. platyurus berdasarkan lokasi penangkapan Pukul 5.38. Pukul 8.3. Pukul 5.38. Pukul 8.39. Gambar 6 Persentase makanan H. frenatus berdasarkan waktu penangkapan 8 7 5 3 8 7 5 3 Gambar 3 Persentase makanan H. frenatus berdasarkan lokasi penangkapan. Pukul Pukul 5.38. Pukul 8.39. 8.3. Gambar 7 Persentase makanan G. mutilata berdasarkan waktu penangkapan. 8 Gambar Persentase makanan G. mutilata berdasarkan lokasi penangkapan

6 Gambar 8 Beberapa kategori makanan yang ditemukan di dalam lambung cicak rumah. [A=Coleoptera, B= Diptera, C=Hymenoptera, D=Orthoptera, E=Lepidoptera, F=Spirobolida, G=Uropigy, H= Araneae (labalaba), I=Pauropoda, J=Biji (material tumbuhan), K=kulit cicak (material lain), dan L= material hancur] A B C D E F G H I J K L