KONSUMSI DAN INVESTASI. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

dokumen-dokumen yang mirip
TEORI KONSUMSI DAN TEORI INVESTASI. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Teori dlm ekonomi: 1. Teori klasik Keinginan masyarakat untuk menabung dan keinginan pengusaha untuk meminjam dana modal untuk investasi ditentukan

KONSUMSI, DAN TABUNGAN, DAN INVESTASI

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

TEORI KONSUMSI 1. Faktor Ekonomi

Fungsi Konsumsi Keynes

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pertemuan ke-4 KONSUMSI DAN INVESTASI

TEORI KONSUMSI. Minggu 8

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

TEORI INVESTASI A. Definisi Dan Arti Investasi

Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM

PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK

KONSUMSI DAN TABUNGAN

KONSUMSI DAN INVESTASI. Oleh : AGUS ARWANI, SE, M.Ag.

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog:

BAB 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI : PANDANGAN KLASIK, KEYNES DAN PENDEKATAN MASA KINI

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian )

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

Kerangka IS-LM. Sebuah Pengantar untuk Keseimbangan Permintaan Agregat (AD)

MAKRO EKONOMI. Agung Mustofa Sri Retno Wahyuni Vicha Ratih D. Yoga Purohmana Jasa

Teori Konsumsi & Investasi

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas. Sumber daya tersedia secara terbatas. Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.

Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

TABUNGAN DALAM NEGERI

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM

Permintaan dan Penawaran Uang

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA TOKO ALAM BAHAGIA FURNITURE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN.

BAB IV TEORI KONSUMSI

Suku Bunga dan Nilai Waktu Uang

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005

SKEDUL KONSUMSI ATAU DAFTAR. KONSUMSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

EKONOMI MAKRO: MODEL ANALISIS IS-LM. Oleh : Nur Baladina, SP. MP.

Pengertian Suku Bunga. Suku bunga merupakan harga yang

PENGANGGARAN MODAL. Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

DESAIN STUDI KELAYAKAN. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

TEORI INVESTASI. Minggu 9

SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Presentasi harus mencakup kisi-kisi yang sudah ditetapkan Boleh ditambahkan materi, JIKA DIBUTUHKAN Gunakan referensi seluas-luasnya Urutan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

BAB I PEMBAHASAN KESEIMBANGAN PASAR DALAM EKONOMI MAKRO A. KESEIMBANGAN PASAR EKONOMI MIKRO INDIVIDU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA. Irma Yulia Dewi

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi*

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

BAB III NILAI WAKTU UANG

BAB I PENDAHULUAN I.1

Skedul Konsumsi Atau Daftar. Konsumsi

MODUL II. ANALISIS RESIKO MENJALANKAN USAHA

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang menemukan faktor-faktor yang memengaruhi tabungan rumah tangga yang

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2

Keseimbangan di Pasar Uang

PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI DI SUMATERA UTARA ANTONI SIANTURI

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

Keputusan Melakukan Investasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II. Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara

ANALISIS PERUBAHAN SUKU BUNGA, UANG DAN HARGA DALAM KERANGKA KERJA EKONOMI KLASIK

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan khususnya bank umum merupakan inti dari sistem

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

KESEIMBANGAN AGREGAT DEMAND AGREGAT SUPPLY

I. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional

Konsumsi Nasional Sebagai Penggerak Laju Pertumbuhan Ekonomi Nasional. Oleh GM Djoko Hanantijo (dosen PNS dpk Universitas Surakarta)

PEREKONOMIAN 4 SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA) : RUMAH TANGGA + PERUSAHAAN + PEMERINTAH + PERDAGANGAN LUAR NEGERI

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

Teori Barang Publik (II)

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam beberapa tahun terakhir ini secara konsisten. menetapkan pembangunan ekonomi Indonesia dengan prinsip triple track

Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output

Transkripsi:

KONSUMSI DAN INVESTASI Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Penentuan Kegiatan Ekonomi: 1. Pandangan Klasik a. Di dalam perekonomian terjadi keadaan di mana jumlah keseluruhan penawaran barang- barang (penawaran agregat) pada penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu diimbangi oleh keseluruhan permintaan terhadap barang- barang tersebut (permintaan agregat atau pengeluaran agregat) yang sama besarnya. Oleh karenanya kekurangan permintaan <dak akan berlaku.

Adanya keyakinan bahwa di dlm perekonomian <dak akan terdapat kekurangan permintaan. Dengan kata lain, penawaran yang bertambah akan secara otoma<s menciptakan pertambahan permintaan. Shg jarang terjadi masalah kelebihan produksi.

b. Suku bunga menentukan besarnya tabungan maupun investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian. Se<ap perubahan suku bunga akan menyebabkan perubahan dalam tabungan RT dan permintaan dana untuk investasi perusahaan. Makin <nggi <ngkat bunga maka makin <nggi keinginan untuk menabung, dan pengeluaran untuk konsumsi dan investasi berkurang. Makin rendah <ngkat bunga maka keinginan untuk menabung rendah, dan keinginan untuk konsumsi dan investasi makin besar. Suku bunga ditentukan oleh penawaran dana untuk tabungan dan permintaan dana untuk investasi.

c. Tingkat upah adalah fleksibel. Ar<nya jika terjadi pengangguran, maka <ngkat upah akan turun yang disebabkan para penganggur bersedia bekerja pada <ngkat upah yang lebih rendah dari yang berlaku di pasar dan permintaan tenaga kerja bertambah. Pada akhirnya pada <ngkat upah yang lebih rendah, permintaan dan penawaran tenaga kerja akan seimbang kembali dan kesempatan kerja penuh tercapai.

Di dalam perekonomian Jdak berlaku masalah kekurangan permintaan agregat. Walaupun terdapat kemungkinan kekurangan permintaan agregat dan pengangguran, keadaan ini hanya bersifat sementara. Mekanisme pasar akan mengembalikan Jngkat kegiatan ekonomi pada kesempatan kerja penuh karena wujudnya fleksibilitas suku bunga, Jngkat upah yang menyebabkan kesempatan kerja penuh.

2. Teori Keynes a. Besar kecilnya pengeluaran konsumsi dan tabungan didasarkan atas besar kecilnya <ngkat pendapatan rumah tangga.

Y = C + S Konsumsi dan tabungan seseorang berbanding lurus dengan pendapatannya. Jika pendapatan bertambah, maka konsumsi dan tabungan juga akan bertambah.

b. Suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Bank sentral menentukan besarnya penawaran uang yaitu jumlah uang yg beredar (money supply). Sedangkan permintaan uang ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk memegang uang (jmlh uang yg diperlukan masy.). Pertambahan penawaran uang akan menurunkan suku bunga, shg investasi akan meningkat, dan meningkatkan pengeluaran agregat. Sebaliknya suku bunga mempengaruhi permintaan uang. Jika suku bunga rendah, masyarakat lebih suka memegang uang shg semakin besar jumlah uang yg diminta masyarakat.

c. Tingkat upah Jdak fleksibel. Walaupun terdapat banyak pengangguran <ngkat upah <dak akan turun dan pengangguran tetap terjadi.

Macam- macam teori konsumsi 1). Teori konsumsi dengan hipotesis siklus hidup (Life Cycle Hypothesis) Dikemukakan oleh Ando, Brumberg dan Modigliani. Dlm teori ini faktor sosial ekonomi seseorang sangat mempengaruhi pola konsumsi orang tsb.

Teori ini membagi pola konsumsi seseorang menjadi 3 bagian berdasarkan umur seseorang : 1. Seseorang berumur 0 tahun hingga berusia tertentu dimana orang trsb dpt menghasilkan pendapatan sendiri. Sebelum orang trsb dpt menghasilkan pendapatan sendiri disebut dissaving (ia berkonsumsi tetapi <dak menghasilkan pendapatan).

2. Seseorang berusia kerja dan dapat menghasilkan pendapatan sendiri yg lebih besar dari pengeluaran konsumsinya, sehingga dapat saving. 3.Berada pada usia yang <dak dapat bekerja lagi, sehingga mengalami dissaving.

2). Teori konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan RelaJf (Rela2f Income Hypothesis) Dikemukakan oleh James Duesenberry. Ada dua asumsi, yaitu: a. Selera semua rumah tangga atas barang konsumsi yaitu terpengaruh atas pengeluaran yg dilakukan oleh tetangganya.pengeluaran konsumsi suatu rumah tangga sangat tergantung pada posisi rumah tangga tersebut pada masyarakat sekelilingnya. (Aspek ekologi konsumen).

b. Pengeluaran konsumsi adalah irreversible, ar<nya pola pengeluaran pada saat penghasilan naik, berbeda dengan pola pengeluaran pada saat penghasilan mengalami penurunan. Besarnya pengeluaran konsumsi dipengaruhi oleh besarnya pendapatan terjnggi yang pernah dicapai. Ini terkait dgn pola konsumsi yg terjadi dlm jumlah tertentu (pd saat pendapatan ter<nggi yg pernah dicapai).

3).Teori konsumsi dengan hipotesis pendapatan permanen (Permanent income hypothesis). Dikemukakan oleh M. Friedman. Berdasarkan teori ini pendapatan yg diterima masyarakat dpt dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: 1. Pendapatan permanen (permanent income)

Yg dimaksud pendapatan permanen adalah: a. Pendapatan yg selalu diterima pada se<ap periode tertentu dan dapat diperkirakan terlebih dahulu. Ex: pendapatan dari upah b. Hasil dari semua faktor yg menentukan kekayaan seseorang. Kekayaan rumah tangga terdiri dari 2 kategori, yaitu kekayaan non manusia misalnya kekayaan fisik (barang konsumsi tahan lama), serta kekayaan finansial (saham) dan kekayaan manusia (kekayaan yg melekat pada diri manusia.

2. Pendapatan sementara (transitory income) adalah pendapatan yg <dak dapat dihasilkan terlebih dahulu dan nilainya dapat posi<f apabila nasibnya baik, atau nega<f apabila mendapat nasib buruk. Ex: Transitory posi<f jika kita mendapat undian berhadiah Transitory nega<f jika petani yg gagal panen karena adanya hama

Hubungan antara pendapatan permanen dan pendapatan transitory: 1. Tidak ada korelasi antara pendapatan sementara (transitory) dan pendapatan permanen. Shg pendapatan sementara yg diteroma semata- mata merupakan suatu faktor kebetulan saja. 2. Pendapatan transitory <dak mempengaruhi pengeluaran konsumsi.

Pengeluaran konsumsi juga dibagi dua kategori, yaitu: 1. Konsumsi permanen adalah konsumsi yg direncanakan. 2. Konsumsi transitory adalah pengeluaran konsumsi yang <dak direncanakan.

Faktor faktor yang mempengaruhi Jngkat konsumsi: 1. Faktor ekonomi a. Pendapatan RT b. Kekayaan RT c. Jumlah barang- barang konsumsi tahan lama dlm masyarakat. d. Tingkat bunga e. Perkiraan tentang masa depan f. Kebijakan pemerintah mengurangi ke<mpangan distribusi pendapatan.

Lanjutan. 2. Faktor Demografi (kependudukan) a. Jumlah penduduk b. Komposisi penduduk (usia, pendidikan, wilayah <nggal) 3. Faktor non ekonomi seperj faktor sosial budaya masyarakat. Ex: perubahan kebiasaan berbelanja, perubahan kebiasaan makan, dll.

Investasi Investasi atau penanaman modal adalah pengeluaran penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang- barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yg tersedia dalam perekonomian.

Yg termasuk investasi melipuj pengeluaran sebagai berikut: 1. Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin dan peralatan produksi 2. Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat <nggal, bangunan kantor, bangunan pabrik.

Teori Investasi: Investasi akan dilaksanakan apabila <ngkat keuntungan yang akan diperoleh (<ngkat pengembalian modal) dari investasi yang akan dilakukan adalah lebih besar dari suku bunga yang harus dibayar.

Unsur- unsur yg diperhitungkan dlm penentuan investasi, adalah: 1. Tingkat ongkos (biaya atas barang modal) 2. Tingkat bunga 3. Tingginya hasil pendapatan yg diterima

Kriteria penilaian investasi: 1. Payback Period 2. Net Present Value (NPV) 3. Internal Rate of Return (IRR)

Konsep MEI (Marginal Efficiency of Investment). Secara grafis MEI digambarkan sebagai suatu kurva yg menurun. Kurva ini menggambarkan hubungan antara Jngkat pengembalian modal dengan jumlah investasi yg akan terlaksana (jumlah modal yg akan diinvestasikan). Hal 125.

Untuk menentukan apakah investasi akan dilaksanakan atau <dak selain melihat dari MEI juga memper<mbangkan suku bunga. Dimana investasi akan dilakukan jika <ngkat pengembalian modal lebih besar atau sama dengan suku bunga. Sebaliknya jika suku bunga lebih <nggi dari <ngkat pengembalian modal maka investasi <dak menguntungkan dan <dak dilakukan investasi. Hal 126

Menurunnya <ngkat kurva MEI ini antara lain disebabkan oleh: 1. Semakin banyak jumlah investasi yg terlaksana dlm masyarakat, makin rendah efisiensi marginal investasi itu. 2. Semakin banyak investasi dilakukan, maka ongkos dan barang modal (asset) menjadi lebih <nggi.

Faktor- faktor yg menentukan Jngkat investasi 1. Tingkat keuntungan yg diramalkan akan diperoleh 2. Suku bunga 3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan 4. Kemajuan teknologi 5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan- perubahannya 6. Keuntungan yg diperoleh perusahaan lain

Pelaksana investasi 1. Investasi pemerintah (Publik Investment) Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan untuk kepen<ngan masyarakat. Publik Investment disebut juga sebagai investasi yg otonom (autonomous investment), yaitu investasi yg <mbul bukan karena adanya tambahan pendapatan, melainkan dapat berubah karena adanya perubahan faktor- faktor di luar pendapatan terutama suku bunga.

Gambar Buku Sadono Sukirno hal. 127. Dimana <nggi rendahnya pendapatan <dak menentukan jumlah investasi yg dilakukan, shg kurva investasinya berbentuk sejajar dgn sumbu datar. Dan jika suku bunga <nggi, jumlah investasi akan berkurang. Sebaliknya jika suku bunga rendah, akan mendorong lebih banyak investasi.

2. Investasi swasta (private investment) adalah investasi yg dilakukan oleh pihak swasta dan bertujuan untuk memperoleh pendapatan dan didorong danya pertambahan pendapatan (keuntungan). Hal 130 Private investment disebut juga investasi terpengaruh (induced investment) yaitu investasi yg <mbul karena adanya tambahan pendapatan. Tingkat pendapatan nasional yg Jnggi akan memperbesar pendapatan masyarakat, selanjutnya memperbesar permintaan brg dan jasa, shg menyebabkan keuntungan perusahaan akan bertambah <nggi, shg mendorong dilakukannya lebih banyak investasi.

3. Investasi pemerintah dan swasta Adalah investasi yg dilakukan oleh pemerintah dan swasta yaitu berupa investasi luar negeri (foreign investment). Foreign investment terjadi dari selisih antara eksport dan import. Jadi foreign investment disebabkan oleh perkembangan ekonomi di LN, yg mengharapkan adanya pertambahan pendapatan (induced investment).