BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
Peranan Pembimbing Kegiatan Public Speaking dan Kepercayaan Diri Siswi di Pesantren Darul Hikmah Medan Iin Indayani. Abstrak

PERANAN PEMBIMBIMBING KEGIATAN PUBLIC SPEAKING (MUHADOROH) DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWI DI PESANTREN DARUL HIKMAH MEDAN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dimana awal kehidupan sebagai mahasiswa di perguruan tinggi, individu (remaja)

PELATIHAN PUBLIC SPEAKING PADA REMAJA DAN ANAK-ANAK DUSUN PULUHAN, DESA BANYUSIDI, PAKIS, MAGELANG, JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. kompleks sehingga sulit dipelajari dengan tuntas. Oleh sebab itu masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalir begitu cepat ini memberikan pengaruh terhadap perilaku peserta

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan untuk dapat bertahan hidup dengan kemampuan akal sebagai

bagaimana seseorang melihat atau memahami dirinya (sense of self) serta

HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN EKSTROVERT DENGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA MAHASISWA FKIP PBSID UMS SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

BAB I PENDAHULUAN. Hidayatul Muwaffiq. Hal ini dikarenakan pola interaksi yang dikembangkan

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin. Melihat data yang disajikan, tampak bahwa kepemimpinan kepala MTsN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit Ridogalih berdiri pada tahun 1934 yang memulai pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses mental seseorang dapat mempengaruhi tuturan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. bergaul dan diterima dengan baik di lingkungan tempat mereka berada. Demikian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SMA Al-Islam 1 Surakarta merupakan salah satu sekolah menengah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. program tertentu. Aktivitas mereka adalah belajar. Belajar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

Darul Wustha. Nama Dayah Darul Wustha. Lokasi/Alamat Jl. Syekh. H. Muda Waly, Desa Ujung Padang, Kec. Labuhanhaji Barat, Kab.

Pedoman Wawancara Siswi Sebagai Informan Tambahan Nama : Kelas : Pertanyaan 1. Menurut Adik penting tidak rasa percaya diri saat berpidato? Alasannya?

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi setiap manusia dalam aktivitas komunikasi antara sesama mereka. Tanpa

LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA. No. Pernyataan SS S N TS STS

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Masyarakat semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. (lisan) dan bahasa nonverbal (tulisan, simbol, isyarat). Fungsi bahasa dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Konsep Kurikulum Integral di PAUD Yaa Bunayya Batang. dapat didayagunakan seoptimal mungkin. Orang yang bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengalaman berbicara di depan umum pun tidak terlepas dari perasaaan ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

BAB I PENDAHULUAN. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya,Bandung, 2003, hlm 3-4 2

2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari kelompok bermain (0-4 tahun) dan Taman Kanak-kanak (4-6 tahun).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diantaranya adalah ilmu bersosialisasi, ilmu kepemimpinan dan cara berbicara dimuka umum

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini dihadapkan pada tuntutan tujuan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Informan pertama bernama Prayoga yang usianya 17 tahun. Informan memeluk

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan kerangka berpikir.

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari hari, tanpa disadari individu sering kali bertemu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mentransfer nilai-nilai moral. Maka dalam pelaksanaannya, ketiga kegiatan tadi

BAB III PENYAJIAN DATA

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Kepercayaan Diri a. Pengertian Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hampir dapat dipastikan bahwa dalam kehidupan sehari hari tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. formal. Pendidikan formal di masyarakat lebih dikenal sebagai sekolah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

lah sebagaimana ditinjau dengan berbagai konsep di atas dan juga agar mempe

BAB IV ANALISIS KONTRIBUSI KEGIATAN KHITĀBAH DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA DESA PANDANSARI KECAMATAN

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Kecemasan Komunikasi Interpersonal. individu maupun kelompok. (Diah, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa asing sejak dini, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bidang kehidupan yang dirasakan penting

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan merupakan masalah yang berhubungan. langsung dengan kehidupan manusia. Pendidikan merupakan usaha dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu sumber penyebab kecemasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Manajemen Pendidikan Life Skills Santri di Pondok Pesantren Darul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kondisi sosial kultural masyarakat. Pendidikan memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan

EFEKTIVITAS MODEL PELATIHAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MUDARRIS DISERTASI

Suatu bangsa akan dinyatakan maju tergantung pada mutu pendidikan dan. para generasi penerusnya, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi. Dengan adanya gaya kepemimpinan akan terjalin kerjasama serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sehat adalah keinginan setiap manusia yang hidup, karena sehat adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Arab merupakan bahasa al-qur an, bahasa komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. institusi pendidikan melalui tujuan institusional. Tujuan institusional ini

BAB I PENDAHULUAN. Overseas Publication Ltd, 1959), hlm 4. 1 Frederick Y. Mc. Donald, Educational psychology, (Tokyo:

BAB 1 PENDAHULUAN. diperolehnya. Pencapaian prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. didik terdapat kekuatan mental penggerak belajar. Kekuatan mental yang

PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA KEPALA SMA NEGERI 10 CIPONDOH KOTA TANGERANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah individu yang unik. Remaja bukan lagi anak-anak, namun

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. mendirikan jenjang SMP. Keinginan itu bukan hanya datang dari para

BAB I PENDAHULUAN. muda, yaitu suatu masa dengan rentang usia dari 18 sampai kira-kira umur 25

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan sasaran pembelajaran berbahasa Indonesia di sekolah dasar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia diatur dalam undang-undang, termasuk pola pendidikan. Pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III PENYAJIAN DATA. Angket adalah daftar pertanyaan yang diajukan kepada santri Pondok Pesantren Nurul Iman Al-

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. mendidik anak-anak bangsa untuk taat kepada hukum (Azizy, 2003: 3).

BAB I PENDAHULUAN. alternatif untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dengan metode

BAB I PENDAHULUAN. keinginannya, sehingga hal yang tidak dapat ditinggalkan manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup. Rohim (2009:21) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik

BAB I PENDAHULUAN. 1 SamsulNizar, Filsafat PendidikanIslam(Jakarta: Ciputat Press, 2002), h. 41.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Fokus Masalah Banyak orang beranggapan bahwa berkomunikasi/berpidato adalah sesuatu yang mudah dilakukan. Tetapi ketika seseorang dihadapkan pada situasi yang mendesak dan menuntut kita untuk tampil secara spontan didepan umum maka hal ini bisa membuat kita tidak siap secara mental. Orang-orang yang takut berbicara didepan publik biasanya berusaha menghindarinya. Kesempatan untuk berbicara dilewatkan begitu saja, sehingga kemungkinan untuk belajar secara bertahap, hilang begitu saja. Ketidakmampuan berkomunikasi dapat menyebabkan seseorang tidak percaya diri ketika ia tampil didepan umum. Hal seperti ini dapat dijumpai pada setiap individu pada umumnya. Bagi mereka yang memiliki rasa takut untuk berbicara didepan publik, akan muncul rasa panik yang sangat mengganggu pikiran. Saat-saat sebelum mulai berbicara didepan publik, tubuh yang belum siap akan mulai menunjukkan tanda-tanda awal dari reaksi panik akibat tekanan harus tampil. Detak jantung menjadi semakin cepat, telapak tangan mulai berkeringat, saat berdiri kepala terasa pusing dan kedua kaki gemetar. Pidato atau yang sering disebut muhadoroh oleh para siswi Pesantren Darul Hikmah ini merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan pada malam hari. Kegiatan ini dilakukan oleh para siswi dua kali dalam seminggu, yaitu malam Selasa dan Jum at. Kegiatan ini rutin dilaksanakan sepanjang tahun. Hal ini dilakukan bertujuan menjadi media untuk meningkatkan bakat para santriwati untuk berani bicara di depan umum bahkan diharapkan dapat mencetak seorang da i yang profesional. Sudah menjadi anggapan umum bahwa seorang alumni lulusan pesantren adalah pandai berpidato walaupun anggapan ini tidak seratus persen benar, karena terbukti tidak sedikit juga alumni pesantren justru kurang memiliki keberanian berbicara didepan umum atau berpidato. Salah satu penyebab hal ini terjadi adalah karena kurangnya pengetahuan tentang pidato, latihan dan membiasakan berbicara di depan umum, oleh sebab keberanian berbicara di depan umum harus terus dibiasakan sehingga benarbenar menjadi sebuah kebiasaan. Peneliti terus teringat pesan dari seorang kiai Pimpinan Pesantren Darul Hikmah, beliau mengatakan: bahwa seorang pemimpin itu bisa dicipatakan. Maka dari itu tidak menutup kemungkinan bahwa seorang ahli

pidato Singa Panggung juga bisa diciptakan. Yang tentunya banyak hal yang harus diperhatikan diantaranya, kebiasan, latihan, dan dukungan dari semua pihak. Namun yang perlu diingat bahwa latihan pidato atau muhadoroh ini hanyalah salah satu dari banyak kegiatan yang membantu tercapainya pendidikan formal. Oleh sebab itu kita tidak boleh teralihkan apa lagi lalai dari kegiatan-kegiatan formal (KBM). Maka dari itu kegiatan ekstra kulikuler ini ditutup sementara ketika jelang ujian berlangsung. Kegiatan ini wajib diikuti oleh setiap siswi yang ada didalam pesantren. Baik siswi dari kelas satu dan dua tingkat Tsanawiyah dan kelas satu tingkat Aliyah. Bagi siswi kelas dua Aliyah mereka sudah dijadikan pembimbing (supervisor) bagi adikadik kelasnya, dengan kata lain mereka membimbing siswi junior dan mengawasi jalannya kegiatan ini. Sedangkan bagi siswi kelas tiga Tsanawiyah dan Aliyah mereka sudah bebas dari kegiatan ini karena mereka hanya difokuskan untuk lebih berkonsentrasi pada Ujian Nasional. Kegiatan muhadoroh ini dimulai dengan membagi seluruh siswi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari delapan sampai sepuluh siswi. Setelah pembagian kelompok maka ditetapkan satu orang pembimbing dalam satu kelompok yang bertugas membimbing siswi dalam latihan mempersiapkan diri untuk tampil berpidato. Proses bimbingan dilaksanakan pada hari Minggu agar tidak mengganggu kegiatan belajar dan untuk mengisi hari libur dengan kegiatan yang bermanfaat. Pesantren Darul Hikmah menerapkan peraturan pemakaian bahasa kepada seluruh siswi agar setelah menamatkan pendidikan dari pesantren mampu bersaing dan memiliki nilai tambah dengan menguasai beberapa bahasa. Bahasa yang diwajibkan dalam pesantren ini ada dua, yaitu: bahasa Arab dan bahasa Inggris, sedangkan bahasa Indonesia dan bahasa daerah tidak diperbolehkan sama sekali. Pergantian bahasa dilakukan seminggu sekali. Pergantian bahasa ini selalu dilakukan sampai akhirnya para siswi menamatkan pendidikannya. Sama halnya dengan kegiatan berpidato, kegiatan ini dilakukan oleh para siswi dengan menggunakan tiga bahasa secara bergantian setiap minggunya. Disesuaikan dengan bahasa yang sedang berlaku diminggu tersebut. Dalam komunikasi sehari-hari para siswi hanya diperbolehkan menggunakan dua bahasa saja, akan tetapi jika para siswi mengikuti latihan berpidato dengan pembimbing maka mereka diperbolehkan menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari adalah

bahasa Arab dan bahasa Inggris. Setiap para siswi akan mendapat giliran masingmasing, sehingga tidak ada satu sisiwi pun yang dapat menghindar dari giliran yang sudah ditetapkan, kecuali ada siswi yang sakit, barulah dia mendapat dispensasi/keringanan sampai dia sembuh kembali. Setelah ketetapan sudah dibuat oleh para pembimbing (supervisor) barulah diumumkan giliran siapa saja yang akan tampil minggu depan. Sehingga bagi siswi yang namanya sudah terdaftar untuk tampil minggu depan sudah bisa mempersiapkan bahan, dan penampilan yang maksimal pada saat hari yang sudah ditentukan. Dalam waktu seminggu mereka dilatih dan diberi arahan-arahan oleh pembimbing (supervisor) agar mereka tidak merasa canggung, malu, tidak bersemangat, dan tidak percaya diri ketika harus tampil berpidato didepan teman-teman yang lain. Penelitian ini akan dilakukan pada pembimbing kegiatan publik speaking (muhadoroh) di Ponpes (Pondok Pesantren) Darul Hikmah Medan. Pondok pesantren Darul Hikmah adalah salah satu Institusi pendidikan yang dinaungi oleh yayasan TPI (Taman Pendidikan Islam) yang didirikan oleh KH. Rifai Abdul Manaf Nasution pada 1 Mei 1990. Pesantren ini memiliki visi misi sosial keagamaan dengan kata lain pesantren ini tidak berorientasi pada bisnis tetapi tetap berpegang kepada sosial keagamaan. Pesantren Darul Hikmah merupakan salah satu pesatren di kota Medan yang memiliki proses mengajar yang tidak hanya dilakukan oleh guru atau lebih sering disebut ustad dan ustajah tetapi juga melibatkan siswi senior. Hal ini dapat dilihat pada kegiatan bimbingan public speaking (muhadoroh) yang mana siswi kelas dua Aliyah sebagai pembimbing kegiatan ini. Hal ini dimaksudkan untuk membiasakan siswi mengamalkan serta mengajarkan ilmu yang sudah didapat kepada adik-adik kelasnya dan untuk mendekatkan siswi senior dengan junior. Pada proses bimbingan pembimbing menggunakan bahasa yang tidak formal layaknya seorang guru tetapi pembimbing lebih memilih bahasa yang sederhana agar proses bimbingan mudah dipahami. Dan panggilan kakak diharapkan membuat siswi merasa nyaman dan santai saat latihan. Masalah yang paling penting disini adalah bagaimana meningkatkan mental siswi untuk lebih berani dan percaya diri dalam berpidato. Karena Rasa percaya diri menjadi modal utama seorang pembicara. Dengan sikap berani dan percaya diri siswi yang tampil berpidato tidak akan merasa tertekan dan melakukan kesalahan-kesalahan yang seharusnya tidak dilakukan seorang pembicara. Sikap percaya diri saat berpidato didasari dengan pengetahuan yang cukup dari seorang pembicara tentang pidato itu

sendiri. Mengingat siswi-siswi tersebut masih usia remaja bila dilihat dari segi psikologinya masih labil karena mereka masih dalam masa transisi sehingga rasa percaya diri untuk tampil didepan publik sebagai pembicara dalam kegiatan public speaking (muhadoroh) kerap menghampiri mereka. Disinilah letak pentingnya seorang pembimbing dalam membimbing siswi-siswi tersebut agar mereka tidak merasa canggung, malu, tidak bersemangat dan tidak percaya diri ketika harus tampil didepan teman-teman yang lain. Proses mengajar yang diterapkan Pesantren Darul Hikmah dengan siswi senior sebagai pembimbing dalam kegiatan public speaking (muhadoroh) merupakan cara yang tepat karena pembimbing juga masih berstatus pelajar sehingga lebih memahami apa yang menjadi faktor penyebab siswi tidak percaya diri saat tampil berpidato (muhadoroh) dan bagaimana cara yang tepat untuk mengatasinya. Pesantren Darul Hikmah juga telah banyak mencetak prestasi baik di bidang pengetahuan dan kegiatan ekstra kulikuler. Prestasi yang paling banyak diperoleh Ponpes ini adalah juara lomba pidato. Salah satunya lomba pidato POS PEDAKU pada tahun 2012. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti merasa teratarik untuk melakukan penelitian dengan judul Peranan Pembimbing Kegiatan Public Spreaking (muhadoroh) dalam Meningkatkan Kepercayaan diri siswi di Pesantren Darul Hikmah Medan. 1.2 Konteks Masalah Fokus masalah merupakan permasalahan yang sentral yang menjadi perhatian penelitian. Untuk menghindari permasalahan yang terlalu luas, sehingga mengaburkan penelitian maka peneliti menetapkan fokus masalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini bersifat deskriptif yang hanya memaparkan suatu situasi atau peristiwa secara sistematis, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 2. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan pembimbing kegiatan public speaking (muhadoroh) dalam meningkatkan kepercayaan siswi di Pesantren Darul Hikmah Medan. 3. Penelitian ini dilakukan pada pembimbing (siswi kelas dua Aliyah) sebagai informan utama dan siswi junior sebagai informan tambahan dalam kegiatan public speaking (muhadoroh) di Pesantren Darul Hikmah Medan.

4. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2012, dengan lama penelitian yang akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan. 1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan arah pelaksanaan yang akan menjabarkan apa yang akan dicapai, disesuaikan dengan kebutuhan peneliti dan pihak lain yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui proses belajar mengenai public speaking (muhadoroh) di Pesantren Darul Hikmah Medan. 2. Untuk mengetahui sejauhmana peran pembimbing kegiatan public speaking (muhadoroh) dalam meningkatkan kepercayaan diri siswi di Pesantren Darul Hikmah Medan. 3. Untuk mengetahui kunci sukses pembimbing dalam meningkatkan rasa percaya diri siswi Pesantren Darul Hikmah Medan. 1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas atau menambah khasanah penelitian dan sumber bacaan dilingkungan FISIF USU. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai kegiatan publik speaking (muhadoroh) dalam membentuk kepercayaan diri siswi Pesantren. 3. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan kontribusi kepada siapa saja yang tertarik terhadap pengetahuan yang berhubungan dengan publik speaking serta dapat menjadi masukan bagi Pesantren tempat penelitian dilakukan yaitu Pesantren Darul Hikmah Medan.