BAB I PENDAHULUAN. tidaknya suatu organisasi ditentukan oleh unsur manusia yang melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor sentral dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Di zaman globalisasi sekarang ini, perusahaan dihadapkan pada perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan tenaga - tenaga terampil dan cerdas di dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak

BAB I PENDAHULUAN. yang dipimpinnya bahkan turut berpengaruh terhadap kinerja suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. yang menggerakkannya. Untuk itu dibutuhkan tenaga tenaga dari. organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang dimiliki. Secara teoritis, kualitas sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. mementukan tujuan perusahaan. Karena itu Sumber Daya Manusia perlu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

PENGARUH ANTARA PENGAWASAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GUNUNG KIDUL

Motivasi merupakan daya pendorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi pencapaian tujuan. Deng

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang terpenting adalah sumber daya manusia. berjalan dengan baik adalah dipengaruhi oleh adanya hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. tahap kedua adalah pengkapasitasan inilah yang sering disebut capasity

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan. Profesi guru

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Wirawan (2009:35) menyatakan bahwa perkembangan manajemen sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mangkunegara, 2000 dalam bukunya (Riani, 2011 : 98) kinerja adalah

PENDAHULUAN. organisasi bisnis harus memiliki strategi yang dinamis dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. EZYLOAD NUSANTARA DI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada. Salah satu unsur yang terpenting dalam organisasi adalah pengaruh dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menginjak era globalisasi dan dalam menyongsong era persaingan pasar

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan maupun kegagalan. Kondisi ini sangat ditentukan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan itu berada di tangan sumber daya manusianya. Dalam hal persaingan

Dalam kenyataan sehari-hari, perusahaan sesungguhnya mengharapkan prestasi atau hasil kerja terbaik dari para karyawannya. Menurut Rivai (2005: 309),

BAB I PENDAHULUAN. mampu memberikan peningkatan kontribusi yang baik kedalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di lingkungan masyarakat, dalam organisasi formal maupun nonformal

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis, tidak lepas dari kinerja individu. Dalam hubungan ini faktor

BAB I PENDAHULUAN. terkandung informasi yang dapat memberikan bahan pertimbangan bagi para

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan harus mampu berproduksi secara efektif dan efisien untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. daya, terutama sumber daya manusia dalam pelaksanaan suatu proyek maka

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. panasnya suhu politik yang berakibat bagi stabilitas suatu Negara. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. perlu memperhatikan dan mempertahankan motivasi para karyawannya.

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dipenuhi melalui bantuan orang lain. mudah diperoleh apabila manusia masuk dalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja, suatu perusahaan menjalankan aktivitasnya akan selalu

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari suatu organisasi terutama sekali organisasi ekonomi seperti

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kinerja karyawan meningkat. Menurut Wirawan (2005) dalam Potu

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dalam pemerintahan sangat menentukan berhasil tidaknya tercapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya kemampuan seseorang diantaranya ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa memberikan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan sangat diharapkan dalam menciptakan rasa keadilan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang tangguh diperlukan untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. bawahannya untuk senantiasa produktif sebab semangat keberadaan seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang menarik

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang pontensial apabila lajunya perusahaan ( Koesmono, Jurnal Ekuitas Vol.10 No.1 Maret 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) saat ini berkembang sangat

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor produksi bagi perusahaan berupa tenaga keja untuk

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin sehingga dapat menjaga kelangsungan hidup nya, untuk itu ada

BAB 1 PENDAHULUAN. dilupakan sebagai aset yang berharga dalam sebuah perusahaan. Padahal sumber

BAB I PENDAHULUAN. didirikan oleh sekelompok orang, tentu bertujuan untuk memperoleh

PENGARUH KOMPENSASI, PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PDAM KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu perusahaan perlu mengelola sumber daya manusia sebaik

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dorongan dalam melakukan pekerjaanya, intensitas dan frekuensi dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, isu yang paling banyak dikembangkan adalah isu

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. KHARISMA SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya manusia memiliki peranan yang vital dalam suatu. perusahaan. Segala aspek yang berkaitan dengan sumberdaya manusia pada

Pada era globalisasi dan pasar bebas hanya organisasi yang mampu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pekerjaannya. Manusia sebagai tenaga kerja haruslah

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggerakkan orang dan mempengaruhi orang. 1 Kepemimpinan dalam

BAB I PENDAHULUAN. terus-menerus seiring perkembangan zaman. Saat ini baik perusahaan swasta

BAB I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan penggerak dari semua sumber-sumber yang ada dalam

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kehidupan kepada organisasi dan memberikan tujuan. Jadi,

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan,

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tugas yang dikerjakan sehingga tujuan organisasi tercapai.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global. Oleh karena itu, organisasi dituntut untuk mengelola sumber daya manusia yang dimiliki dengan baik demi kelangsungan hidup dan kemajuan organisasi. Berhasil tidaknya suatu organisasi ditentukan oleh unsur manusia yang melakukan pekerjaan sehingga perlu adanya balas jasa terhadap karyawan sesuai dengan sifat dan keadaannya. Seorang karyawan perlu diperlakukan dengan baik agar karyawan tetap bersemangat dalam bekerja. Dalam mewujudkan semangat kerja, pengelolaan atas tenaga kerja menjadi bagian yang strategis dan menentukan bagi organisasi. Artinya pada satu sisi karyawan harus dikelola dalam kerangka alur kepentingan organisasi, dilain pihak kegiatan perusahaan juga harus dapat memperhatikan kepentingan karyawan dan kebutuhan yang diinginkan karyawan atau organisasi dengan karyawan sudah merupakan komunitas yang memiliki hubungan yang bersifat simultan dan harus seimbang. Siantuli (2011:1) menyatakan sumber daya manusia merupakan faktor yang mutlak diperlukan dalam suatu organisasi, baik pemerintahan, perusahaan, 1

2 ataupun usaha-usaha sosial dimana ia mendapatkan suatu balas jasa atau imbalan tertentu. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan yaitu terwujudnya semangat kerja. Melihat pentingnya manusia dalam pencapaian tujuan perusahaan maka diperlukan adanya penanganan agar mereka dapat bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan oleh pimpinan perusahaan. Dengan demikian pemeliharaan tenaga kerja mutlak diperlukan baik moral maupun fisik, dengan adanya lingkungan kerja yang baik, yang dapat memenuhi kebutuhan karyawan dengan sendirinya karyawan akan menyadari tanggung jawabnya terhadap perusahaan. Hal ini dapat digunakan sebagai faktor untuk meningkatkan semangat kerja karyawan. Lingkungan kerja yang baik dapat berguna untuk mencegah kejenuhan kerja dan kerugian pada perusahaan, sehingga dengan lingkungan kerja yang mendukung dan memenuhi kebutuhan karyawan dapat meningkat kegairahan kerja karyawan. Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan perlu diperhatikan, karena lingkungan kerja berpengaruh langsung terhadap para karyawan. Lingkungan kerja yang kondusif dapat meningkatkan kinerja karyawan dan sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak memadai menurunkan kinerja karyawan. Syafi ie (2003:27-30) menyatakan didalam kepemerintahan seorang pemimpin menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, yaitu cara dan irama seorang pemimpin pemerintahan dalam menghadapi bawahan dan masyarakatnya dengan memakai metode pembagian tugas dengan bawahannya, begitu juga antara bawahan dibagi tugas secara adil dan merata, kemudian pemilihan tugas tersebut

3 dilakukan secara terbuka, antar bawahan dianjurkan berdiskusi tentang keberadaaannya untuk membahas tugasnya, baik bawahan yang terendah sekalipun boleh menyampaikan saran serta diakui haknya, dengan demikian dimiliki persetujuan dan konsensus atas kesepakatan bersama. Menurut Kartono (dalam Hidayatullah 2010), terdapat beberapa jenis gaya kepemimpinan seperti gaya kepemimpinan otokratik, gaya kepemimpinan paternalistik, kharismatik, transaksional, leissez faire, transformasional dan demokratis. Perusahaan menginginkan setiap karyawannya bekerja dengan semangat kerja dan disiplin yang tinggi sehingga kewajibanya sebagai karyawan melaksanakan pekerjaan dengan cepat dan tepat dengan hasil yang terbaik. As ad, (2000: 65 ) mendefenisikan lingkungan kerja adalah yang berkaitan dengan masalah kondisi fisik kerja yang meliputi : tata letak,jenis pekerjaan, waktu kerja, waktu istirahat serta kondisi non-fisik yang meliputi hubungan atasan dengan karyawan dan karyawan dengan karyawan. Hal ini merupakan masalah yang penting, sebab semangat kerja mencerminkan kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan sehingga pekerjaan dapat lebih cepat diselesaikan dan dapat pula mencapai hasil yang lebih baik. Dalam penelitian awal, berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Romy di bagian Humas (kemasyarakatan) pegawai Bank Sumut Pusat menyatakan bahwa gaya kepemimpinan di bank sumut pusat tersebut menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, karena memiliki kepemimpinan yang aktif, dinamis

4 dan terarah. Demikian pula dengan lingkungan kerja non fisik yang terjadi pada kantor tersebut dimana kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Menurut Bambang (1991:122), lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seorang pegawai. Seorang pegawai yang bekerja di lingkungan kerja yang mendukung dia untuk bekerja secara optimal akan menghasilkan kinerja yang baik, sebaliknya jika seorang pegawai bekerja dalam lingkungan kerja yang tidak memadai dan tidak mendukung untuk bekerja secara optimal akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi malas, cepat lelah sehingga kinerja pegawai tersebut akan rendah. Bagi suatu organisasi, seorang pemimpin sangat penting artinya. Hal ini dikarenakan seorang pemimpin adalah pemegang kendali organisasi, pemimpin organisasi selalu membuat keputusan, membuat rencana dasar dan menentukan tujuan organisasi. Didalam kepemimpinan perlu adanya mengetahui lingkungan kerja antara pemimpin dan juga karyawannya. Seorang pemimpin yang baik, cerdas, trampil, kerja dapat tercapai dengan maksimal. disiplin dan tekun tentu dapat meningkatkan semangat kerja karyawannya dan meningkatkan hasil. Siagian (dalam Hidayatullah 2010), menyatakan dalam menciptakan kepemerintahan yang baik, salah satu unsur yang penting adalah gaya kepemimpinan dan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan dan juga sesama pegawai karena pemimpin memegang peranan yang penting untuk dapat mempengaruhi dan menggerakkan

5 anggota guna mencapai tujuan lembaga atau organisasi secara berhasil dan berdaya guna sehingga bisa menciptakan supatu kepemerintahan yang baik seperti yang diharapkan, yang menyatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan yang dialami sebagian besar dari organisasi ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang dimiliki orang-orang yang diserahi tugas untuk memimpin organisasi tersebut. Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap karyawan Bank Sumut Pusat, Bank sumut adalah salah satu yang dipercaya masyarakat dikota medan. Terdapat beberapa fenomena hal positif yang saya lihat di bank sumut pusat dilingkungan sangat bersih, nyaman dan karyawannya disiplin. Sedangkan fenomena permasalahan negatif yang berhubungan dengan penurunan terhadap semangat kerja karyawan yaitu : 1. Ada rasa kejenuhan dalam bekerja 2. Rendahnya penyesuaian diri dalam perubahan pekerjaan. 3. Rendahnya inisiatif dalam bekerja. Dengan memperhatikan permasalahan diatas dan mengingat betapa pentingnya masalah semangat kerja bagi perusahaan, maka penulis tertarik untuk meneliti masalah yang ada hubungannya dengan gaya kepemimpinan dan Semangat Kerja karyawan pada Bank Sumut. Karena dengan lingkungan kerja yang memenuhi syarat dan memenuhi kebutuhan karyawan dapat meningkatkan kegairahan kerja karyawan agar dapat bekerja dengn baik dan sesuai dengan yang diharapkan pimpinan perusahaan.untuk itulah

6 dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada Bank Sumut Pusat 1.2 Identifikasi Masalah Rumusan masalah merupakan suatu upaya untuk mengetahui secara tersirat yang dicari jawaban nya. Hal ini penting karena menjadi penentu bagi langkah selanjut nya, disamping itu untuk mencapai tujuan peneliti, kegiatan peneliti juga digunakan untuk mengetahui kebenaran atau ketidak benaransuatu obyek tertentu. Berdasarkan latar belakang permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja pada Bank Sumut Pusat? 2. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap semangat kerja pada Bank Sumut Pusat? 3. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja non fisik terhadap semangat kerja pada Bank Sumut Pusat? 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka yang menjadi batasan dalam penelitian ini akan melihat dibatasi kepada gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja non fisik terhadap semangat kerja di Bank Sumut Pusat.

7 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta pembatasan masalah diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja pada Bank Sumut Pusat? 2. Apakah ada pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap semangat kerja pada Bank Sumut Pusat? 3. Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja non fisik terhadap semangat kerja pada Bank Sumut Pusat? 1.5 Tujuan Penelitian Dalam suatu penelitian pasti mempunyai tujuan tertentu yaitu menemukan serta menguji kebenaran suatu pengetahuan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja pada Bank Sumut Pusat. 2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap semangat kerja pada Bank Sumut Pusat. 3. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja non fisik terhadap semangat kerja pada Bank Sumut Pusat.

8 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti Untuk mentransformasikan ilmu yang didapat dibangku kuliah serta untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya mengenai gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja non fisik pada Bank Sumut Pusat. 2. Bagi Universitas Negeri Medan Sebagai Literature Kepustakaan dibidang Penelitian mengenai Pengaruh gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja non fisik terhadap semangat kerja pada Bank Sumut Pusat. 3. Bagi Perusahaan Memberi masukan kepada Bank Sumut agar mampu mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menerapkan gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja non fisik yang efektif sehingga mampu mewujudkan semangat kerja pegawai yang positif yang dapat mencapai tujuan perusahaan. 4. Bagi Peneliti lain Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang ingin meneliti objek yang sama.