Analisis Kelayakan Usaha Pencucian Kendaraan Bermotor Studi Kasus Purwokerto Timur Jawa Tengah *

dokumen-dokumen yang mirip
Artikel Jurnal Ilmiah Analisis Kelayakan Usaha Mobile Carwash di Kota Bandung

Artikel Jurnal Ilmiah Analisis Kelayakan Usaha Mobile Carwash di Kota Bandung *

Analisis Kelayakan Usaha Lemari/Rak Simple and Easy Delivery Di Kecamatan Cikarang *

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS TRAVEL DENGAN KONSEP SHUTTLE TO SHUTTLE JURUSAN BANDUNG-JAKARTA *

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MANDAU DURI-RIAU

Analisis Kelayakan Bisnis Pabrik Pengolahan Kayu Mahogani Di Tasikmalaya *

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA

ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM DI DESA CILAME CIWIDEY KABUPATEN BANDUNG*

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS RESTAURAN BERJALAN FOURSPEED NOMAD *

ANALISIS KELAYAKAN USAHA STEAK CAFE DI KOTA PEKANBARU *

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PRODUKSI PAVING BLOCK DARI BAHAN LIMBAH FLY ASH BATUBARA *

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN SPARE PART DUDUKAN MESIN DAN TRANSMISI MOBIL DI BEKASI *

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Burung Puyuh Di Daerah Pasir Kawung Cileunyi Kabupaten Bandung *

Analisis Kelayakan Pembangunan Usaha Pupuk Organik di Provinsi Lampung *

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DISTRO SANDWICH DI MALL KOTA BANDUNG*

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISA KELAYAKAN RUMAH KOST DI DAERAH KAMPUS HENDRAJAYA PEMBIMBING : SONNY SITI SONDARI,

III KERANGKA PEMIKIRAN

Analisis Kelayakan Usaha Kopi Luwak Di Bali *

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

III KERANGKA PEMIKIRAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN UNIT BISNIS SANGRAI KOPI PADA BREWISELY COFFEEMATE DITINJAU DARI ASPEK PASAR, ASPEK TEKNIS, ASPEK FINANSIAL

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT

SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES

Analisis Kelayakan Bisnis Mobile Bunker Agent Di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur *

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS KAOS PHOTOGRAPHY DI BANDUNG JAWA BARAT *

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

IV. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Langkah Penelitian Keterangan Gambar

III. METODE PENELITIAN

ASPEK FINANSIAL Skenario I

III KERANGKA PEMIKIRAN

INTISARI. Kata-kata Kunci: Investasi, Studi Kelayakan, Penganggaran Modal, Analisis Sensitifitas. Universitas Kristen Maranatha

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PETERNAKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN CIKANCUNG KABUPATEN BANDUNG *

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

VII. RENCANA KEUANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

II. KERANGKA PEMIKIRAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Industri kreatif, fashion, kelayakan bisnis, Payback Period

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL ELANG PLAYSTATION DI CIANTRA SEMINAR PENULISAN ILMIAH

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisa Investasi Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR

ABSTRAK. Kata Kunci : Industri kreatif, fashion, kelayakan bisnis, Payback Period

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

VIII. ANALISIS FINANSIAL

Analisis Kelayakan Pendirian Pabrik Pencacah Plastik Acrylonitrile Butadiene Stryrene (ABS) *

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Usaha

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL PLAYSTATION ODON

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau ANTARTIKA MANAGEMENT ini adalah

VII. ANALISIS FINANSIAL

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Internal Rate of Return, Profitability Index, Net Present Value, Investasi.

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN PEMBUKAAN BISNIS MARKETPLACE JASA ARSITEKTUR HOM-E DI WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

Transkripsi:

Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Analisis Kelayakan Usaha Pencucian Studi Kasus Purwokerto Timur Jawa Tengah * ILHAM ADI NUGROHO, ABU BAKAR, LISYE FITRIA Jurusan Teknik Industri Insitut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung E-mail: ilhamadinugroho12@gmail.com ABSTRAK Pertumbuhan kendaraan bermotor berdampak pada kebutuhan akan tempat cucian kendaraan, saat ini peluang usaha cucian kendaraan bermotor cukup terbuka dikarenakan belum banyaknya pesaing yang menyediakan tempat cucian kendaraan bermotor khususnya di wilayah Purwokerto Timur. Berdasarkan survey tempat cucian yang ada di kota Purwokerto menyatakan bahwa terjadi peningkatan permintaan kebutuhan layanan mencuci kendaraan bermotor dengan bertambahnya jumlah kendaraan, sehingga menjadi cukup alasan untuk mendirikan usaha tempat cucian. Dalam melakukan analisis kelayakan usaha cucian kendaraan bermotor ada 5 aspek yang harus dilakukan analisis kelayakan diantaranya, aspek pasar, aspek teknis, aspek legal dan lingkungan, aspek manajemen sumber daya manusia, serta aspek finansial. Langkah pertama yang harus ditentukan adalah menganalisis aspek pasaruntuk menentukan data permintaan dan penawaran. Pada aspek pasar digunakan metode peramalan untuk mengetahui data permintaan dimasa yang akan datang. Aspek terakhir yang dianalisis adalah aspek finansial untuk mengetahui PP, NPV, dan IRR. Berdasarkan aspek-aspek yang dianalisis, menghasilkan kesimpulan bahwa usaha cucian kendaraan bermotor layak untuk didirikan. Kata kunci: Peluang pasar, analisis kelayakan usaha ABSTRACT The growth of the motor vehicle will have an impact on the car wash business, this time a motor vehicle wash business opportunities open enough because not many competitors who provide vehicle washing especially in the East of Purwokerto. Based on the survey of the sink's in Purwokerto cities stating that an increase in service demand car wash, so be reason enough to set up the car wash business. In analyzing the feasibility of washing motor vehicles there are 5 * Makalah ini merupakan ringkasan dari Tugas Akhir yang disusun oleh penulis pertama dengan pembimbingan penulis kedua dan ketiga. Makalah ini merupakan draft awal dan akan disempurnakan oleh para penulis untuk disajikan pada seminar nasional dan/atau jurnal nasional. Reka Integra - 27

Nugroho, dkk aspects that have to be done including feasibility analysis, market aspects, technical, legal and environmental aspects, aspects of human resource management, and financial aspects of the methodology described in the research. The first step that must be determined is to analyze aspects of the market to determine supply and demand data. In the aspect of market forecasting methods are used to determine the data requests in the future. The last aspect is the financial aspect is analyzed to determine PP, NPV, and IRR. Based on those aspects that have been analyzed, resulting in the conclusion that the car wash business to set up a decent vehicle. Keywords: Market opportunities, feasibility analysis 1. PENDAHULUAN Di jaman modern saat ini, alat transportasi sudah merupakan kebutuhan utama. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang ada di kota Purwokerto, seperti terlihat dari data jumlah kendaraan bermotor di Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan data yang didapat pada tahun 2011 jumlah kendaraan bermotor di wilayah Purwokerto selama kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 11% untuk mobil dan 5,2% untuk motor. Pertumbuhan kendaraan bermotor berdampak pada kebutuhan akan tempat cucian kendaraan. Saat ini peluang usaha cucian kendaraan bermotor cukup terbuka dikarenakan belum banyaknya pesaing yang menyediakan tempat cucian kendaraan bermotor khususnya di wilayah Purwokerto Timur.Sehingga menjadi cukup alasan untuk mendirikan usaha tempat cucian yang sekaligus dapat menyerap tenaga kerja di lingkungan sekitar. Pendirian usaha cucian kendaraan bermotor akan dihadapkan dengan berbagai kendala sumber daya yang terbatas, seperti biaya investasi yang akan digunakan. Untuk itu perlu dilakukan analisis kelayakan usaha. Tujuandari penelitian ini adalah manganalisis aspek-aspek studi kelayakan untuk mengetahui kelayakan usaha cucian kendaraan bermotor berdasarkan aspek yang saling berkaitan yakni aspek pasar, aspek teknis, aspek legal dan lingkungan, aspek manajemen sumber daya manusia, dan aspek finansial. 2. PERMASALAHAN Masalah yang muncul dari usaha cucian kendaraan bermotor adalah belum banyaknya layanan cucian kendaraan bermotor untuk memenuhi kebutuhan mencuci kendaraan. Berdasarkan survey yang didapat, diwilayah Purwokerto terdapat 5 tempat cucian mobil, oleh sebab itu pendirian usaha cucian kendaran bermotor diharapkan mampu memenuhi permintaan kebutuhan mencuci kendaraan bermotor. Adanya peningkatan permintaan cucian kendaraan bermotor sebanding dengan meningkatnyapopulasi jumlah kendaraan.pernyataan tersebut diperoleh dari hasil survey bahwa pesaing usaha tempat cucian kendaraan bermotor diwilayah Purwokerto belum terlalu banyak. Reka Integra - 28

Analisis Kelayakan Studi Kasus Purwokerto Timur Jawa Tengah Pada analisis kelayakan usaha, terdapat 5 aspek yang dipertimbangkan, yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek legal dan lingkungan, aspek manajemen sumber daya manusia, dan aspek finansial.aspek pasardan menganalisis seberapa besar potensi pasar yang ada untuk jasa yang ditawarkan dan seberapa besar market share yang dikuasai oleh pesaing (Kasmir, 2010). Aspek teknis membahas penentuan kelayakan perusahaan yang berkaitan dengan teknis atau operasi. Aspek legal dan lingkungan bertujuan untukmeneliti keabsahan,kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Pertama dibutuhkan pendirian suatu badan hukum, aspek manajemen sumber daya manusia membahas pengaturan atau manajemen sumber daya manusia dalam perencanaan struktur organisasi, deskripsi pekerjaaan hingga pelatihan tenaga kerja dan aspek finansial bertujuan menganalisis kegiatan ekonomi yang berlangsung, mulai dari biaya investasi yang terdiri dari biaya pra operasi, biaya investasi dalam aktiva tetap, hingga modal kerja. 3. METODOLOGI PENELITIAN Rincian mengenai beberapa tahapan yang dilakukan saat penelitian dapat dilihat pada Gambar1 yang merupakan alur metodologi yang dilakukan dalam penelitian. Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Literatur Identifikasi Metode Penelitian Studi Kelayakan : - Aspek Pasar - Aspek Teknis - Aspek Legal dan Lingkungan - Aspek Sumber Daya Manusia - Aspek Finansial Pengumpulan dan Pengolahan Data DATA ASPEK PASAR: - Data Permintaan - Data Penawaran - Data Harga Pesaing DATA ASPEK TEKNIS: - Data Mesin dan Peralatan - Data Alternatif Lokasi Tempat Cucian DATA ASPEK LEGAL dan LINGKUNGAN - Data Kepemilikan Tanah - Data Limbah DATA ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA: - Job Specisifiaction DATA ASPEK FINANSIAL - Sumber Dana: - Kebijakan Perusahaan - Upah Minimum Regional Penentuan Peluang Pasar dan Target Pelayanan Perancangan Jasa Cucian Penentuan Bentuk Badan Hukum Usaha Perancangan Struktur Organisasi Usaha Penentuan Investasi Awal Usaha dan Modal Kerja Peluang Pasar dan Target Pelayanan Penentuan Tarif Mencuci Harga Jasa Cucian Penentuan Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran Analisis Kelayakan Aspek Pasar Layak? tidak Bermotor Tidak Layak ya Prosedur Layanan Perencanaan proses dan fasilitas Cucian Gambaran Proses & Fasilitas layanan Cucian Penentuan Kapasitas Layanan Cucian Kapasitas Layanan Cucian Penentuan Lokasi Layanan Cucian Lokasi cucian Analisis Kelayakan Aspek Teknis Bemotor Layak? tidak Bermotor Tidak Layak ya Bentuk Badan Usaha Analisis Legal dan Investasi Usaha Izin Usaha Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Cucian Dampak dan solusi penanganan Analisis Kelayakan Aspek Legal dan Lingkungan Usaha Cucian Layak? tidak Bermotor Tidak Layak Reka Integra - 29 ya Struktrur Organisasi Perencanaan Tenaga Kerja - Jumlah Tenaga Kerja - Struktur Tenaga Kerja - Job Description Perencanaan Pelatihan Tenaga Kerja Latihan Tenaga Kerja Analisis Kelayakan Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia Layak? tidak Bermotor Tidak Layak ya - Biaya Investasi - Modal Kerja - Sumber Dana -Aliran Kas Konstruksi Perhitungan Rugi Laba (Income Statment) dan Cash Flow Income Statement dan Cash Flow Analsis Kelayakan Aspek Finansial - Payback Period - NVP - IRR Layak? tidak Bermotor Tidak Layak ya Analisis Sensitivitas Kesimpulan dan Saran

Nugroho, dkk Gambar 1.Flowchart Metodologi Penelitian Studi kelayakan adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau tidak layaknya ide tersebut untuk dilaksanakan(suliyanto, 2011).Untuk memperoleh kesimpulan yang kuat tentang keputusan dijalankannya atau tidak sebuah ide bisnis, maka perlu dilakukan pada beberapa aspek kelayakan bisnis (Suliyanto, 2011) yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek legal dan lingkungan,aspek manajemen sumber daya manusia, dan aspek finansial. 2.1 Analisis Aspek Pasar Pasar adalah (Kasmir, 2010) himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk.aspek pasar bertujuan untuk mengetahui harga produk atau jasa, dan strategi pemasaran dari jasa yang ditawarkan, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana pendirian suatu usaha dilihat dari aspek pasar (Umar, 2001).Datapermintaan berasal dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu tentang jumlah kendaraan diwilayah Purwokerto dan data jumlah rumah tangga diwilayah Purwokerto timur. Data Penawaran berasal dari pesaing tempat cucian yang sudah ada diwilayah Purwokerto.Peramalanmerupakan pengetahuan dan seni untukmemperkirakan apa yang akan terjadi di masa mendatang pada saat sekarang (Kasmir, 2010). Pada penentuan harga atau tarif digunakan penentuan pada rata-rata atau nilai bawah (Suryana, 2006).Pada aspek pasar ini dilakukan proyeksi usaha lima tahun kedepan.kelayakan aspek pasar ditentukan berdasarkan: adanya peramalan untuk data permintaanjumlah kunjungan cucian dan informasi kondisi pesaing, serta adanya strategi pemasaran. 2.2 Analisis Aspek Teknis Penentu analisis kelayakan aspek teknisyaitu: Perancangan jasa untuk mengetahui urutan gambaran proses mencucidengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki; Perencanaan kapasitas berkaitan dengan berapa jumlah stasiun kerja yang digunakanuntuk melayani jasa cucian kendaraan bermotor dengan mempertimbangkan kapasitas teknis dan peralatan yang dimiliki serta biaya yang paling efisien. Perencanaan proses dan fasilitas berkaitan, dalam hal penentuan jumlah fasilitas utama yaitu peralatan dan mesin yang digunakan untuk mencuci kendaraan, serta fasilitas penunjang berupa ruang tunggu beserta fasilitas seperti TV, kursi, meja, kipas angin dan kantin.penentuan lokasi usaha yang didasari pada sumber air, listrik, luas tanah, dan kedekatan dengan lokasi pesaing. 2.3 Analisis Aspek Legal Dan Lingkungan Badan hukum (Siregar, 1991) terdapat beberapa jenis badan hukum yang dapat didirikan di Indonesia, yaitu Perseorangan, Firma (Fa), Perseroan Comanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT). Pembentukan suatu badan hukum dibutuhkan suatu proses legalisasi operasioanal. Secara umum suatu investasi akan bersifat legal jika (Siregar, 1991) objek investasi tersebut tidak termasuk kedalam Daftar Negatif Investasi, dalam pendiriannya mengikuti prosedur atau peraturan yang berlaku di Indonesia. Analisis dampak lingkungan adalah teknik untuk menganalisis pencemaran lingkungan yang terjadi karena usaha ini, maka bila ada tejadi diperlukan alternatif penanggulangan. 2.4 Analisis Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia Skemaorganisasi adalah kemampuannya untuk menggambarkan hubungan antara karyawan,bagian-bagian, serta berbagai tingkatan hirarki yang ada dalam organisasi. Struktur organisasi yang digunakan adalah struktur organisasi fungsional. Job specification Reka Integra - 30

Analisis Kelayakan Studi Kasus Purwokerto Timur Jawa Tengah digunakan untuk mengetahui syarat minimal yang harus dimiliki oleh tenaga kerja, job description digunakan untuk mengetahui gambaran pekerjaan. Program pelatihanbertujuan untuk melatih tenaga kerja baru untuk dapat menguasai pekerjaan yang akan dikerjakan. 2.5 Analisis Aspek Finansial Investasi atau modal dapat berasal dari berbagai sumber dana dan dikeluarkan menurut kebijakan perusahaan. Diperlukan perhitungan aliran kas konstruksi berupa laporan rugi laba (income statement), dan cash flow. Secara umum tujuan pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan adalah sebagai berikut (Kasmir, 2010):memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva, jenis-jenis aktiva; jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban, dan jumlah modal. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses pengumpulan dataterhadap aspek pasar, aspek teknis, aspek legal dan lingkungan, aspek MSDM, serta aspek finansial dan analisis sensitivitas dapat dilihat pada sub bab berikut. 3.1 Aspek Pasar Pada aspek pasar dibutuhkan data jumlah kendaraan bermotor dan jumlah rumah tangga yang mewakili kepemilikan kendaraan bermotor. Berikut data-data yang ditunjukan pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah di Wilayah Purwokerto Jenis Tahun Mobil Motor 2007 2.194 42.001 2008 2.328 46.979 2009 2.685 54.804 2010 2.930 57.685 2011 3.296 60.879 Berdasarkan data jumlah kendaraan bermotor di wilayah Purwokerto, selanjutnya adalah data rumah tangga di wilayah Purwokerto Timur untuk mengetahui jumlah kendaraan bermotor diwilayah Purwokerto Timur. Tabel 2. Jumlah Rumah Tangga di Purwokerto Timur Tahun Jumlah Rumah Tangga di Jumlah Rumah Tangga di Purwokerto Purwokerto Timur (RT) (RT) Rasio 2007 57.699 14.382 24,93% 2008 57.981 14.474 24,96% 2009 58.291 14.546 24,95% 2010 58.538 14.644 25,02% 2011 58.779 14.733 25,07% Berdasarkan data jumlah rumah tangga diwilayah Purwokerto timur, selanjutnya diperoleh data jumlah kendaraan bermotor diwilayah Purwokerto yang didapat dari hasil perkalian rasio dan jumlah kendaraan diwilayah Purwokerto. Reka Integra - 31

Nugroho, dkk Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah kunjungan kendaraan untuk mendapat layanan cucian kendaraan bermotor dengan mengasumsikan setiap mobil mecuci ditempat cucian kendaraan sebanyak 24 kali dalam satu tahun dan untuk motor mencucikan ke tempat cucian sebanyak 20 kali dalam satu tahun. Berikut data jumlah kunjungan cucian kendaraan bermotor. Tabel 3. Jumlah kendaraan di Wilayah Purwokerto Timur Tahun Mobil (unit) Motor (unit) 2007 590 11.516 2008 627 12.901 2009 723 15.044 2010 791 15.874 2011 892 16.785 Tabel 4. Data Jumlah Kunjungan Mencuci Jumlah Jumlah Tahun Kunjungan Mobil Kunjungan Motor 2007 14.160 230.320 2008 15.048 258.020 2009 17.352 300.880 2010 18.984 317.480 2011 21.408 335.700 Pada data penawaran terdapat 5 pesaing usaha cucian mobil dan 20 pesaing usaha cucian motor yang telah ada di wilayah Purwokerto. Untuk pesaing tempat cucian kendaraan bermotor memiliki rata-rata stasiun kerja 2 hidrolik untuk mobil serta untuk motor ada 2 sampai 3 stasiun kerja. Jam kerja tempat cucian kendaraan memiliki rata-rata 7 jam kerja dalam satu hari dan buka selama 280-300 hari dalam 1 tahun. 3.2 Aspek Teknis Aspek teknis membahas penentuan kapasitas layanan cucian, perencanaan proses dan fasilitas, serta perencanaan lokasi usaha. Gambaran proses mencuci mobil dan motor dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses mencuci. Kapasitas layanan disesuaikan dengan jumlah stasiun kerja yang digunakan. Untuk mencuci mobil menggunakan 2 stasiun kerja yaitu hidrolik dan untuk motor menggunakan 3 tempat juga untuk menentukan jumlah operator yang digunakan untuk mencuci dan mengeringkan kendaraan. Tabel 5 merupakan perencanaan kapasitas dan kebutuhan operator. Tabel 5. Kapasitas Layanan dan Kebutuhan Operator Kapasitas Kebutuhan Layanan per Operator Tahun Mobil 7 3.400 Motor 3 16.000 3.3 Aspek Legal Dan Lingkungan Aspek legal dan lingkungan membahas mengenai proses pembuatan badan hukum usaha.badan hukum usaha yang akan didirikan adalah CV (Comanditaire Venootschap Reka Integra - 32

Analisis Kelayakan Studi Kasus Purwokerto Timur Jawa Tengah terbagi menjadi 2 tahap pembuatan yaitu syarat akta pendirian dan proses memperkokoh posisi CV. proses lagalisasi operasional melalui perizinan SITU (Surat Izin Tempat Usaha) sesuai dengan peraturan daerah kota Purwokerto nomor: 27 tahun 2002 Tentang Izin Gangguan, Izin Tempat Usaha dan IMB. Analisis dampak lingkungan menghasilkan limbah cair dari hasil buangan cucian kendaraan bermotor.analisis aspek legal dan lingkungan dinyatakan layak karena memiliki badan hukum usaha, mendapat perizinan, dan pengolahan limbah yang tidak mencemari lingkungan. 3.4 Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia Pada aspek manajemen sumber daya manusia dibutuhkan data tentang spesifikasi pekerja yang dibutuhkan untuk karyawan yang akan bekerja ditempat cucian kendaraan bermotor. Data diperoleh dari wawancara ke pesaing tempat cucian kendaran bermotor tentang job spesification. Berikut data tentang job spesification dapat dilihat pada Tabel 6 Tabel 6. Job Spesifikasi Tenaga Kerja Jabatan Pimpinan Administrasi Produksi Lapangan Job Spesification S1 Manajemen atau Teknik Industri Pendidikan minimal D3 Akuntansi atau Manajemen Perempuan Usia Maksimal 30 tahun Pendidikan minimal SMA-D3 Pengalaman Kerja minimal 2 tahun Laki-laki Usia maksimal 40 Tahun SMP-SMA atau sederajat Laki-laki Usia Maksimal 40 tahun Dalam sebuah tempat usaha yaitu cucian kendaraan bermotor terdapat struktur organisasi yang memiliki peranan penting dalam mengatur segala sesuatu yang akan dijalankan oleh pemilik usaha sesuai dengan kebijakannya. 3.5 Aspek Finansial Perhitungan biaya dalam usaha cucian kendaraan bermotor ini adalah perhitungan biaya investasi awal dan modal kerja, perhitungan income statement & cashflow. Aspek finansial memiliki hasil berupapayback Period (PP), Net Present Value (NPV), dan Incremental Rate of Return (IRR), dan analisis sensitivitas. Tabel 7 menggambarkan rekapitulasi biaya investasi. 3.6 Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas membahas variabel-variabel yang mempengaruhi kelayakan dari usaha cucian kendaraan bermotor.variabel yang memiliki sensisitivitas yang cukup tinggi dibandingkan variabel lainnya adalah penurunan jumlah kunjungan cucian kendaraan bermotor dan kenaikan gaji tenaga kerja. Tabel 8 merupakan hasil analisis sensitivitas. Reka Integra - 33

Nugroho, dkk Tabel 7.Rekapitulasi Biaya Investasi No. Jenis Investasi Biaya 1 Total Biaya Investasi Tanah Rp50.000.000 2 Total BiayaPra Operasi Rp2.200.000 3 Total Biaya Investasi Bangunan Rp45.200.000 4 Total Biaya Investasi Fasilitas Rp63.500.000 5 Total Biaya Investasi Fasilitas dan Utilitas Kantor Rp7.600.000 6 Modal Kerja Per bulan Rp10.425.000 7 Lain-Lain Rp600.000 Total Investasi Investasi tanpa tanah Tabel 8. Analisis Sensitivitas Alternatif Kondisi IRR = MARR Catatan Penurunan Permintaan Jasa Cucian Kenaikan Gaji Tenaga Kerja Peresentasi penurunan mencapai 4,977% Persentase kenaikan mencapai 8,025% Rp179.525.000 Rp129.525.000 Analisis kelayakan berdasarkan penurunan permintaan jasa cucian dinyatakan sensitif karena penurunan permintaan jasa cucian pernah mencapai angka mencapai 8%. Analisis kelayakan berdasarkan kenaikan gaji tenga kerja dinyatakan tidak sensitif karena berdasarkan informasi gaji tenaga kerja tidak pernah mengalami kenaikan mencapai angka 15%. Berdasarkan Tabel 8 maka penurunan jumlah kunjungan cucian kendaraan bermotor lebih dari 4,977 % akan mempengaruhi kelayakan usaha cucian kendaraan bermotor. Sedangkan untuk kenaikan gaji tenaga kerja lebih dari 8,025% akan mempengaruhi kelayakan. 3.7 Analisis Kelayakan Usaha 3.7.1 Analisis Aspek Pasar Data permintaan jumlah kunjungan cucian kendaraan bermotor menggunakan peramalan dengan metode regresi linier untuk 5 tahun kedepan. Sedangkan untuk data penawaran menggunakan estimasi bahwa setiap tahun terjadi pertambahan jumlah tempat cucian baru untuk tempat cucian mobil bertambah sebesar 5% dan untuk tempat cucian motor bertambah 15% setiap tahun. Estimasi tersebut didapat dari wawancara dengan orang yang sudah lama berkecimpung didalam usaha cucian kendaraan bermotor. Berikut data peluang pasar dan target layanan cucian kendaraan bermotor berdasarkan data permintaan dan data penawaran. Tabel 9. Peluang Pasar dan Target Layanan Cucian Mobil Hasil Target Total Peluang Tahun Peramalan Layanan Penawaran Pasar Permintaan Cucian 2013 24.764 22.060 2.704 2.700 2014 26.607 23.163 3.444 3.400 2015 28.450 24.321 4.129 3.400 2016 30.293 25.537 4.756 3.400 2017 32.136 26.813 5.323 3.400 Reka Integra - 34

Analisis Kelayakan Studi Kasus Purwokerto Timur Jawa Tengah Tabel 10. Peluang Pasar dan Target Layanan Cucian Motor Hasil Target Total Peluang Tahun Peramalan Layanan Penawaran Pasar Permintaan Cucian 2013 396.568 279.120 117.448 16.000 2014 423.590 320.988 102.602 16.000 2015 450.612 369.136 81.476 16.000 2016 477.634 424.507 53.127 16.000 2017 504.656 488.184 16.472 16.000 Strategi pemasaran yang digunakan berdasarkan marketing mix. Komponen dari marketing mix yang difokuskanadalah place dan promotion. Komponen lokasi merupakan hal yang penting dalam suatu usaha untuk dapat diketahui dan mudah dijangkau oleh konsumen. Selain itu penentuan lokasi harus berdasarkan kebutuhan utama yaitu sumber air yang baik dan tentunya tidak berdekatan dengan pesaing. Komponen lain yang difokuskan adalah promosi. Promosi merupakan hal yang penting untuk menarik perhatian konsumen untuk mengatahui dan datang pada layanan jasa cucian kendaraan. Pada tahun pertama sejak usaha cucian dibuka biasanya konsumen belum mengetahui adanya tempat usaha baru, sehingga diperlukan promosi seperti membagi-bagikan brosur iklan, memasang papan reklame dan memasang iklan di surat kabar atau radio. Berdasarkan analisis aspek pasar, usaha cucian kendaraan bermotor dinyatakan layak karena memiliki peluang pasar yang cukup, adanya tarif mencuci yang bersaing, dan strategi pemasaran yang dapat diterapkan. 3.7.2 Analisis Aspek Teknis Perencanaan lokasi usaha dilakukan dengan berdasarkan perbandingan bobot lokasi yang kriterianya sesuai dengan dibutuhkan. Tabel 11 merupakan hasil pembobotan dari ketiga lokasi. Tabel 11. Hasil Pembobotan Lokasi Kebutuhan Lahan Jalan Kom. Bambang S Jl Prof. Soeharso Kriteria Kondisi Bobot Kepentingan Kondisi Bobot Kriteria Kondisi Bobot Kriteria Luas Tanah Cukup,Min 400 m² 10% 490 m² 8% 470-480 m² 10% Harga Sewa Tanah Maks 15 juta 10% 8 juta 10% 10 juta 9% Pemukiman, tempat perbelanjaan & Pemukiman, Lingkungan 15% Toko & Area Kampus 15% 15% pusat keramaian Rumah Makan & Ketersediaan air ada dan baik 15% ada &baik 12% ada GOR & baik 13% Ketersediaan listrik ada dan baik 15% ada dan cukup baik 12% ada & baik Tingkat Keramaian cukup ramai 20% ramai 23% Ramai 23% Pesaing Terdekat Jauh 15% Jauh 10% Jauh 12% Total 100% Total 90% Total 95% Berdasarkan hasil pembobotan lokasi usaha yang dipilih berada di jalan Prof. Soeharso. Analisis Aspek teknis menghasilkan keputusan bahwa usaha cucian kendaraan bermotor layak dijalankan didasarkan pada perancangan jasa, perenanaan fasilitas, kapasitas dan lokasi. 3.7.3 Analisis Aspek Legal dan Lingkungan Berdasarkan analisis aspek legal dan lingkungan menunjukan bahwa rencana pembuatan usaha tempat cucian kendaraan bermotor dinilai layak karena memenuhi aspek legal dan lingkungan, yaitu terdapat badan usaha cucian kendaraan bermotor, usaha tempat cucian kendaraan bermotor memenuhi peraturan izin departemen dan persyaratan legalitas yang telah ditetapkan dan bentuk badan usaha berupa CV. limbah yang dihasilkan dari cucian kendaraan bermotor telah dialirkan ke parit sehingga langung mengalir ke pembuangan dan tidak menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Reka Integra - 35 13%

Nugroho, dkk 3.7.4 Analisis Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia Aspek manajemen sumber daya manusia dibutuhkan data tentang job specification dan job description tenaga kerja usaha cucian kendaraan bermotor, juga struktur organisasi yang menggambarkan tingkatan jabatan yang dibuat berupa struktur organisasi fungsional. Berdasarkan kebutuhan dari struktur organisasi dan kapasitas produksi dibutuhkan12 orang, dimana terdiri dari bagian keuangan, bagian produksi supervisi dan operator. Tabel 12 merupakan tabel deskripsi pekerjaan. Jabatan Tabel 12. Job Deskripsi dan Kebutuhan Tenaga Kerja Deskripsi Pekerjaan Kebutuhan Tenaga Kerja Pimpinan Bertanggung jawab atas semua kegiatan dalam perusahaan 1 Bagian Keuangan Bagian Produksi Supervisi Operator Mencatat semua transaksi yang ada Mencatat setiap kendaraan yang dicuci Melayani pembayaran cucian kendaraan Mengawasi pekerjaan karyawan memberi pelatihan pada karyawan baru mengatur jadwal perawatan mesin mengatur jadwal shift karyawan Mencuci kendaraan Membersihkan kendaraan 3.7.5 Analisis Aspek Finansial Untuk perhitungan MARR, digunakan rata-rata suku bunga deposito sebesar 5,41% ditambahkan dengan resiko usaha sebesar 5%. Jadi, MARR yang digunakan adalah 10,41%. Berdasarkan hasil perhitungan income statement dan cashflow didapatkan nilai Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Tabel 13 merupakan tabel analisis finansial. Tabel 13. Analisis Finansial 1 1 10 Payback Period Net Present Value Incremental Rate of Return 2 Tahun 12 Bulan (3 tahun) Rp34.863.387 21,04% Berdasarkan nilai payback period lebih kecil dari umur analisis, nilai NPV yang lebih besar dari 0 dan nilai IRR yang lebih besar dari MARR maka usaha cucian kendaraan bermotor dinyatakan layak untuk dijalankan. Berdasarkan aspek-aspek yang telah dijabarkan yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek legal dan lingkungan, aspek manajemen sumber daya manusia, serta aspek finansial menunjukan bahwa usaha cucian kendaraan bermotor layak untuk dijalankan karena memiliki syarat kelayakan berdasarkan analisis kelayakan usaha. Reka Integra - 36

Analisis Kelayakan Studi Kasus Purwokerto Timur Jawa Tengah 5. KESIMPULAN Kesimpulan penelitian analisis kelayakan usaha cucian kendaraan bermotor berdasarkan kelima aspek tersebut dan dari analisis sensitivitas adalah sebagai berikut: Aspek pasar, usaha cucian kendaraan bermotor dinyatakan layak didirikan untuk 5 tahun kedepan. Hal ini didasarkan pada tersedianya peluang pasar dari hasil peramalan data permintaan, dan adanya strategi pemasaran yang dapat direalisasikan; Aspek teknis, usaha cucian kendaraan bermotor dinyatakan layak didirikan. Hal ini didasarkan pada perancangan jasa cucian kendaraan yang sesuai dengan standar operation prosedur, perencanaan fasilitas berupa fasilitas penunjang yang meliputi mesin dan peralatan yang digunakan untuk mencuci kendaraan dan fasilitas penunjang yang terdiri dari ruang tunggu, kantin, mushola, dan kamar mandi, perencanaan kapasitas meliputi jumlah stasiun kerja yang digunakan dan jumlah operator yang diperlukan untuk mencuci kendaraan, serta perencanaan lokasi yang mendukung untuk didirikan usaha cucian kendaraan bermotor; Aspek legal dan lingkungan, rencana pendirian usaha cucian kendaraan bermotor dinyatakan layak karena memenuhi persyaratan pembuatan usaha yaitu memiliki badan usaha yang berbentuk CV. Selain itu, perusahaan dapat membuang limbah yang dihasilkan dari proses cucian kendaraan bermotor; Aspek manajemen sumber daya manusia, usaha cucian kendaraan bermotor dinyatakan layak karena tersedia struktur organisasi yang menunjang kegiatan usaha dan adanya tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan; Aspek finansial, usaha cucian kendaraan bermotor layak didirikan karena waktu pengembalian investasi (Payback Periode) yaitu selama 2 Tahun 12 Bulan atau 3 tahun, nilai Net Present Value (NPV) lebih besar dari pada nol yaitu sebesar Rp 34.863.387, nilai dari Interest Rate of Return (IRR) lebih besar dari pada nilai Minimum Attractive Rate of Return (MARR), yaitu sebesar 21,04%. Hasil perhitungan sensitivitas menunjukkan bahwa usaha cucian kendaraan bermotor masih dinyatakan layak apabila penurunan permintaan jasa cucian kendaraan tidak lebih dari 4,977%.Usaha cucian kendaraan bermotor masih dinyatakan layak apabila kenaikkan gaji tenaga kerja tidak lebih dari 8,025%. REFERENSI Kasmir,J. 2010, Studi Kelayakan Bisnis, Kencana Prenada Media Group, Jakarta Siregar, A. 1991, Analisis Kelayakan Pabrik, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Suliyanto. 2011, Studi Kelayakan Bisnis, Penerbit Andi, Yogyakarta. Suryana. 2006, Kewirausahaan, Salemba Empat, Jakarta. Umar, H. 2001, Studi Kelayakan Bisnis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Reka Integra - 37