PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

dokumen-dokumen yang mirip
KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI

KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN KADARZI PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2010 I.

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Dinas Kesehatan Aceh 2016

b. Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Puskesmas Losarang.

2. Tanggal Lahir : Umur : bulan. 4. Nama Ayah :. Umur : tahun. 5. Nama Ibu :. Umur : tahun

KUESIONER UNTUK KADER

Kartu Menuju Sehat (KMS)

KMS = Kartu Menuju Sehat Sebagai alat bantu pengukuran dan pemantauan STATUS GIZI balita Masih ditemukan tingginya kesalahan pada saat pengisian KMS

HASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) TAHUN Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan 2017

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu

Sumber: GIZI CEPER 2013.docx?dl=0

Formulir Identitas BALITA

BAB I PENDAHULUAN. mengancam kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat diperlukan sebagai

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS KAMPAR KIRI

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

NASKAH PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIANKESEHATAN DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT PEMANTAUAN STATUS GIZI TAHUN 2017 PERTANYAAN RUMAH TANGGA I.

BAB II LANDASAN TEORI

HASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) TAHUN Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan 2018

INFOKES, VOL. 4 NO. 1 Februari 2014 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Selama usia sekolah, pertumbuhan tetap terjadi walau tidak secepat

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

Rumah Bersalin Gratiis Rumah Zakat

PENJELASAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) TAHUN 2017

Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN GIZI IBU DAN PRAKTEK PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI SERTA STATUS GIZI BATITA DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PEDOMAN PENDAMPINGAN KELUARGA MENUJU KADARZI

MATERI PENYEGARAN KADER

PEMBAHASAN HASIL SURVEI KADARZI DI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 747/Menkes/SK/VI/2007 TENTANG PEDOMAN OPERASIONAL KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SIAGA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

LAMPIRAN. Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian (Informed Consent)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/Menkes/Per/I/2010 TENTANG PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) BAGI BALITA

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

BAB 3 METODE PENELITIAN. epidemiologi yaitu cross sectional (sekat silang) yaitu penelitian yang mengamati

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIANKESEHATAN DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT PEMANTAUAN STATUS GIZI TAHUN 2017 PERTANYAAN RUMAH TANGGA I.

REVITALISASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI MELALUI PGS DAN PSG

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BANJARANGKAN II PROTAP PELAYANAN PENINGKATAN GIZI DI PUSKESMAS BANJARANGKAN II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme

PETUNJUK PELAKSANAAN SURVEILANS GIZI

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

HASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) PROVINSI SUMATERAUTARA TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2017

Tempat/ Tanggal Lahir : Medan/ 16 Januari : Jl. Dr. Soemarsono No. 5, Padang Bulan, Komplek. USU, Medan

KUESIONER PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENILAIAN STATUS GIZI BALITA (ANTROPOMETRI) Saptawati Bardosono

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2012

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA GIZI BESI PADA TENAGA KERJA WANITA DI PT HM SAMPOERNA Oleh : Supriyono *)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH DINAS KESEHATAN Jalan Jend.Sudirman No.24 Telp SUNGAI PENUH Kode Pos : 37112

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SOSIAL (BANSOS) PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT

Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui. Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui

[LAPORAN SURVAI PEMANTAUAN STATUS GIZI PROVINSI ACEH 2017]

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI UPT PUSKESMAS CARINGIN TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM GIZI PUSKESMAS MANDIANGIN TAHUN 2017

MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala

LEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN

KUESIONER GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008

LAMPIRAN PETUNJUK PENGISIAN DATA MANUAL POSYANDU

Karakteristik sosial-ekonomi keluarga: Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Besarnya keluarga. Pengetahuan, sikap, dan praktik ibu contoh.

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

3. plasebo, durasi 6 bln KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN KINERJA KADER POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BENER MERIAH

BAB I PENDAHULUAN. saja sampai usia 6 bulan yang disebut sebagai ASI esklusif (DepKes, 2005). bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4.

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

Status Gizi. Keadaan Gizi TINDAK LANJUT HASIL PENDIDIKAN KESEHATAN. Malnutrisi. Kurang Energi Protein (KEP) 1/18/2010 OBSERVASI/PEMANTAUAN STATUS GIZI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah

OLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI)

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM DI SEKOLAH UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT

LAMPIRAN I : KUESIONER

PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PENYELENGGARAAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Universitas Sumatera Utara

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

LEMBAR PERSETUJUAN ORANGTUA

Lampiran 1. Surat Observasi Awal Penelitian

STATUS GIZI. Website:

METODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2

Transkripsi:

PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI I. IDENTITAS LOKASI 1. Provinsi : Tulis nama dan kode provinsi dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2. Kabupaten / Kota : Tulis nama dan kode kabupaten/kota dari BPS 3. Kecamatan : Tulis nama dan kode kecamatan dari BPS 4. Desa/Kelurahan : Tulis nama dan kode desa/kelurahan dari BPS 5. Tipe Desa/Kelurahan : Tulis nama dan kode tipe desa/kelurahan dari BPS. Jika kelurahan tulis kode 1, jika desa tulis kode 2 6. Nomor Klaster : Tulis nomor klaster 7. Tanggal Pengukuran : HH/BB/TTTT=HariHari/BulanBulan/Tahun TahunTahunTahun. Contoh : 1 Agustus 2014 ditulis 01/08/2014 8. Nama Petugas : Tulis nama petugas yang mengumpulkan data II. IDENTITAS RUMAH TANGGA 9. Nomor Urut : Tulis nomor urut rumah tangga sesuai urutan nomor sampel 10. Nama Kepala Rumah Tangga : Tulis nama kepala rumah tangga 11. Nama Responden : Tulis nama anggota rumah tangga yang menjadi responden 12. Jumlah Anggota Rumah Tangga : Tulis jumlah anggota rumah tangga yang ada 13. Tingkat Pendidikan : Tulis tingkat pendidikan yang dimiliki ayah, ibu, dan responden Ketik 1 jika tidak pernah sekolah; ketik 2 jika tidak tamat SD; ketik 3 jika tamat SD; ketik 4 jika tamat SMp; ketik 5 jika tamat SMA; ketik 6 jika Tamat Perguruan Tinggi

III. PENGUKURAN ANTROPOMETRI Untuk nomor 14 25 isi dengan hasil pengukuran antropometri dari seluruh anggota rumah tangga yang berhasil diukur pada hari kunjungan. Khusus untuk balita, WUS 15 29 tahun, dan ibu hamil serta ibu menyusui selain mengukur BB dan TB juga diukur PLA dan LLA. 1) Tulis nomor urut 2) Tulis nama lengkap anggota rumah tangga yang berhasil diukur 3) Tulis Jenis Kelamin (JK) anggota rumah tangga yang berhasil diukur (1 = lakilaki; 2 = perempuan) 4) Tulis Hubungan Keluarga (HK) masing-masing anggota rumah tangga dengan Kepala Keluarga. 5) Tulis tanggal lahir (HH/BB/TTTT=tanggal/bulan/tahun; contoh 5 Januari 2010 ditulis 05/01/2010. 6) Dan (7) jika tanggal lahir tidak diketahui, umur balita dihitung dalam bulan penuh; umur anak usia sekolah dan remaja dihitung dalam tahun dan bulan; dan umur dewasa serta lansia (>18 tahun) dihitung dalam tahun penuh. 8) BB ditulis dalam Kg dengan 1 desimal di belakang koma, misal 11.3 Kg. 9) PB atau TB ditulis dalam Cm dengan 1 desimal di belakang koma, misal 117.9 Cm. 10) LLA ditulis dalam Cm dengan 1 desimal di belakang koma, misal 23.7 Cm 11) PLA ditulis dalam Cm dengan 1 desimal di belakang koma, misal 24.6 Cm 12) Tulis keterangan anggota rumah tangga, mis: baduta diukur berdiri, balita diukur terlentang, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dll. IV. MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN 26. Penimbangan Balita : 26.a. sampai 26.d. tulis frekuensi penimbangan 27. Tulis Tata Laksana Balita Gizi Buruk (27.a. sampai 27.c.) jika dalam rumah tangga terdapat balita yang pernah dirujuk/mendapat perawatan gizi buruk. 28. Tulis Distribusi dan tata Laksana Gizi Buruk (28.a. sampai 28.i.) 29. Konsumsi Garam Beriodium : 29.a. Jenis garam yang digunakan dalam rumah tangga : Tulis 1 jika menggunakan garam bata; tulis 2 jika menggunakan garam curah; tulis 3 jika menggunakan garam halus; tulis 4 jika menggunakan garam gurih. 29.b. Alasan membeli atau menggunakan garam jenis itu : tulis 1 karena alasan mengandung iodium; tulis 2 karena ada di pasaran; tulis 3 jika rasanya tidak pahit; tulis 4 jika alasan murah; tulis 5 karena alasan lainnya. 29.c. Kandungan iodium dalam garam : Lakukan uji kandungan garam yang digunakan di rumah dengan menggunakan iodium test, tulis 1 jika hasil uji garam menunjukkan warna biru/ungu; tulis 2 jika hasil uji tidak menunjukkan adanya perubahan warna. 30. ASI Eksklusif 31. Pemberian Vitamin A

DAFTAR VARIABEL KEGIATAN PEMBINAAN GIZI No Variabel Sasaran Definisi Operasional Cara Pengumpulan data 1 Balita menimbang berat Balita 0 59 Balita yang datang ke Posyandu dan ditimbang berat badannya dalam Melihat dan mencatat hasil badan secara teratur bulan *) kurun waktu 6 bulan terakhir ditimbang 4 kali penimbangan balita dari 2 Konsumsi tablet penambah darah (TTD) pada ibu hamil 3 Ibu nifas mendapat kapsul Vitamin A 4 Balita 6 59 bulan mendapat kapsul Vitamin A Ibu Hamil Ibu Nifas Bayi 6 11 bulan dan Balita 12 59 bulan 5 ASI Eksklusif Bayi 0 5 bulan **) 6 Konsumsi garam beriodium Rumah tangga atau keluarga Ibu hamil mendapat dan minum TTD selama kehamilan. Baik = bila ibu hamil mendapat dan meminum 90 TTD selama kehamilan Ibu hamil mendapat kapsul Vit. A dalam kurun waktu 28 hari masa nifas. Baik = bila ibu nifas mendapat 2 kapsul Vit. A merah dalam kurun waktu 28 hari masa nifas. Balita 6 59 bulan yang mendapat kapsul Vit. A pada bulan Februari dan/atau Agustus. Baik = bila bayi 6 11 bulan mendapat 1 kali kapsul Vit. A biru pada bulan Februari atau Agustus Atau Balita 12 59 bulan mendapat 2 kapsul Vit. A merah pada bulan Februari dan Agustus Bayi umur 0 5 bulan yang hanya diberi ASI saja tanpa makanan atau minuman lain kecuali obat, vitamin dan mineral sehari kemarin. Baik=bila hanya diberi ASI saja tanpa makanan atau minuman lain kecuali obat, vitamin, dan mineral. Keluarga menggunakan garam beriodium untuk memasak setiap hari. Baik = bila hasil uji garam menggunakan iodium tes atau tes amilum berwarna ungu pucat atau ungu pekat. *) Umur dalam bulan penuh; anak umur 1 bulan 14 hari dihitung 1 bulan, anak umur 1 bulan 29 hari dihitung 1 bulan. **)Bayi 0 5 bulan = bayi berumur 0 hari sampai dengan 5 bulan 29 hari. ***)Jika tidak ada buku KIA atau formulir lainnya, tanyakan pada ibu hamil kemasan TTD yang diterima. KMS atau buku KIA. Melihat dan mencatat catatan ibu hamil di buku KIA atau formulir lainnya. Melihat dan mencatat catatan ibu nifas di buku KIA atau formulir lainnya ***) Melihat dan mencatat pemberian Vitamin A pada KMS, buku KIA atau formulir lainnya Melihat dan mencatat pemberian ASI pada KMS, buku KIA atau formulir lainnya Menguji garam yang digunakan rumah tangga atau keluarga

TABEL KOSONG (DUMMY TABLES) PELAKSANAAN PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT Tabel 1. Jumlah anggota keluarga Jumlah anggota keluarga 4 orang >4 orang Tabel 2. Jenis kelamin anggota Keluarga Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Balita Remaja Dewasa Lansia Tabel 3. Tingkat pendidikan ayah/ibu dan responden Tingkat pendidikan ayah/ibu dan Ayah / KK Ibu Responden responden Tidak pernah sekolah Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Tamat perguruan tinggi Tidak tahu Tabel 4. Prevalensi status gizi anak balita berdasarkan indeks BB/U BB/U Gizi buruk Gizi kurang Gizi baik Gizi lebih

Tabel 5. Prevalensi status gizi anak balita berdasarkan indeks TB (PB)/U TB (PB)/U Sangat pendek Pendek Tinggi Tabel 6. Prevalensi status gizi anak balita berdasarkan indeks BB/TB (PB) BB/TB (PB) Sangat kurus Kurus Gemuk Tabel 7. Prevalensi status gizi anak 5 18 tahun berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut umur IMT/U Sangat kurus Kurus Gemuk Obesitas Tabel 8. Prevalensi status dewasa berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dewasa Sangat kurus Kurus Gemuk Obesitas Tabel 9. Prevalensi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan WUS KEK Bumil WUS KEK

Tabel 10. Jumlah bayi ( 0 1 bln) yang datang dan ditimbang di Posyandu dalam dua bulan terakhir Bayi yang datang dan ditimbang 2 bulan terakhir Tidak pernah Satu kali Dua kali Tabel 11. Jumlah bayi ( 2 3 bln) yang datang dan ditimbang di Posyandu dalam empat bulan terakhir Bayi yang datang dan ditimbang 4 bulan terakhir Tidak pernah Satu kali Dua kali Tiga kali Empat kali Tabel 12. Jumlah bayi ( 4 5 bln) yang datang dan ditimbang di Posyandu dalam enam bulan terakhir Bayi yang datang dan ditimbang 6 bulan terakhir Tidak pernah Satu kali Dua kali Tiga kali Empat kali Lima kali Enam kali Tabel 13. Jumlah bayi ( 6 59 bln) yang datang dan ditimbang di Posyandu dalam enam bulan terakhir Bayi yang datang dan ditimbang 6 bulan terakhir Tidak pernah Satu kali Dua kali Tiga kali Empat kali Lima kali Enam kali

Tabel 14. Jumlah balita kurus dalam keluarga balita Kurus Tabel 15. Jumlah balita sangat kurus yang dirujuk dalam keluarga Ya Tidak Jumlah balita sangat kurus Dirujuk ke Rumah Sakit Puskesmas TFC Tabel 16. Usia kehamilan ibu dalam keluarga Ibu hamil Trimester I (1 3 bln) Trimester II ( 4 6 bln) Trimester III (7 9 bln) Tidak tahu Tabel 17. Jumlah ibu hamil pertama kali mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) Ibu hamil mendapat Tablet Tambah Darah Trimester I (1 3 bln) Trimester II ( 4 6 bln) Trimester III (7 9 bln) Tidak tahu Tabel 18. Frekuensi ibu hamil mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) Frekuensi ibu hamil mendapat Tablet Tambah Darah Tidak pernah 1 (satu) kali 2 (dua) kali 3 (tiga) kali Tidak tahu Tabel 19. Jumlah Tablet Tambah Darah (TTD) yang diperoleh ibu hamil Jumlah Tablet Tambah Darah (TTD) yang diperoleh ibu hamil 30 butir 60 butir 90 butir

Tabel 20. Jumlah Tablet Tambah Darah (TTD) yang diminum ibu hamil Jumlah ibu hamil mendapat Tablet Tambah Darah Diminum Tidak diminum Jumlah Tablet Tambah Darah (butir) 0-30 31-60 61 90 Tabel 21. Jumlah ibu hamil yang tidak dapat TTD tapi membeli TTD sendiri Asal Tablet Tambah Darah Jumlah ibu hamil yang Puskesmas Beli Sendiri minum Tablet Tambah Darah Ya Tidak Tabel 22. Jumlah Tablet Tambah Darah (TTD) yang diminum ibu hamil yang dibeli sendiri Jumlah Tablet Tambah Darah (butir) Ibu hamil beli TTD sendiri 0-30 31-60 61 90 Diminum Tidak diminum Tabel 23. Persentasi alasan ibu tidak minum TTD Alasan tidak minum TTD Bau tidak enak Rasa tidak enak Kotoran hitam Mual Tabel 24. Persentasi jenis garam yang digunakan dalam rumah tangga Jenis garam yang dikonsumsi di rumah tangga Garam bata Garam curah Garam halus Garam gurih

Tabel 25. Alasan Menggunakan Garam Alasan penggunaan Jenis garam yang Mengandung Ada di Rasa tidak Murah dikonsumsi Iodium pasar pahit Garam bata Garam curah Garam halus Garam gurih Tabel 26. Hasil pemeriksaan garam di rumah tangga Hasil pemeriksaan Jenis garam yang dikonsumsi Beriodium Tidak beriodium di rumah tangga Garam bata Garam curah Garam halus Garam gurih Tabel 27. Konsumsi ASI Eksklusif bayi 0 5 bulan Konsumsi Hanya ASI Selain ASI Tabel 28. Usia bayi diberi makan / minum selain ASI pertama kali Usia < 30 hari 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 5 bulan 6 bulan >6 bulan Tabel 29. Persentasi bayi 6 11 bulan diberi kapsul Vitamin A 6 (enam) bulan terakhir Konsumsi Vitamin A pada bayi 6 11 bulan 6 bulan terakhir Ya Tidak

Tabel 30. Persentasi bayi 12 59 bulan diberi kapsul Vitamin A 6 (enam) bulan terakhir Konsumsi Vitamin A pada bayi 12 59 bulan 6 bulan Ya Tidak terakhir Tabel 31. Persentasi ibu nifas yang menerima / minum kapsul Vitamin A Ibu nifas menerima / minum kapsul Vitamin A Ya Tidak