BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Keterampilan Motorik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. usia enam tahun menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.dalam standar

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

I. PENDAHULUAN. dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

Gambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEMBUTSIR DENGAN MENGGUNAKAN PLAYDOUGH DI PAUD KAMBOJA KOTA GORONTALO JURNAL OLEH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tiarah, 2015 Meningkatkan keterampilan motorik halus anak aspek menulis melalui media lilin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia dini memiliki peran penting bagi perkembangan individu dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap anak akan melewati tahap tumbuh kembang secara fleksibel dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun anak anak. Sebagai contoh dalam memegang benda benda kecil

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, motorik, kognitif, sosial emosi serta perkembangan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

II. KAJIAN PUSTAKA. dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

BAB II LANDASAN TEORI. manusia yaitu kebutuhan untuk berdiri sendiri (need for autonomy) dan. kebutuhan untuk bergantung (needs for deference).

BAB 1 PENDAHULUAN. (tumbuh dan kembang) terjadi bersama dengan golden age (masa peka).

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Helmawati, Mengenal dan Memahami PAUD, Bandung, Remaja Rosyda Karya, 2015, hlm. 10 2

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan selanjutnya. Pendidikan memegang peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Disusun oleh : WINDITA FITRI ILHAMI A

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Rumusan masalah 1.3 Tujuan

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI FINGER PAINTING

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa

STRATEGI PENGEMBANGAN ESTETIKA, JASMANI, OLAH RAGA, DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Usia prasekolah dianggap sebagai usia keemasan (the golden age) karena pada

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

KARYA ILMIAH. Oleh : SUSIWATI A1/111186

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING GAMBAR PADA KELOMPOK B TK PERINTIS MONGKRONG WONOSEGORO

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini. kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi.

BAB I PENDAHULUAN. mudah bosan, sulit memecahkan suatu masalah dan mengikuti pelajaran

Pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk Tingkat Raudhatul Athfal ( Khusus pengembangan motorik anak TK / RA )

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah anak-anak sangat suka menggambar atau membuat coretancoretan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berjalan seiring dengan perkembangan motorik. antara mata, tangan dan otot-otot kecil pada jari-jari, pergelangan tangan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kemampuan Motorik Halus Anak Taman Kanak-kanak. pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari

AKTIVITAS PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tria Nurhasanah, 2013

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan melakukan berbagai kegiatan fisik lainnya. Bermain dapat membebaskan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, setiap manusia akan melalui tahap perkembangan yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG PAUD FKIP UN PGRI Kediri OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

DESKRIPSI KECERDASAN KINESTETIK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KIHADJAR DEWANTORO KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK MELALUI PENERAPAN GERAK DASAR TARI SOUMPAK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses

BAB I PENDAHULUAN. Masa perkembangan anak usia dini yaitu antara usia 4-6 tahun merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Keterampilan Motorik Menurut Wtarsono (2009) Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan kemampuan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmani yang terkoordinasi antar pusat syaraf, urat syaraf dan otot. Menurut Janet (dalam Anggani, 2000 ) Motorik halus adalah gerakan yang dilakukan oleh bagian bagian tubuh tertentu yang tidak membutuhkan tenaga besar yang melibatkan otot besar,tetapi hanya melibatkan sebagian anggota tubuh yang dikoordinasikan (kerja yang seimbang) antara mata dengan tangan ataupun kaki. Motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot kecil, seperti keterampilan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat.gerakan motorik halus ini menggunakan tenaga namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. 6

Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan Motorik halus yang optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Di setiap fase, anak membutuhkan rangsangan untuk mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya. Semakin banyak yang dilihat dan didengar anak, semakin banyak yang ingin diketahuinya. Jika kurang mendapatkan rangsangan anak akan bosan. Tetapi bukan berarti anda boleh memaksa si kecil. Tekanan, persaingan, penghargaan, hukuman, atau rasa takut dapat mengganggu usaha yang dilakukan si kecil. Indikator perkembangan motorik halus dikatakan baik apabila kemampuan anak dalam menggunakan otot jari jemari dan kedua tangan dengan baik dan kemampuan anak dalam mengaduk membuat adonan. 2.1.2 Tahapan pengembangan kemampuan motorik halus anak 1. Perkembangan motorik usia 4-6 tahun Anak-anak pada usia prasekolah mengkonsolidasikan dan mengalami kemajuan dalam keterampilan fisik yang telah dikembangkannya di tahun-tahun awal. Tantangan koordinasi yang sebelum ini dihindarinya, seperti melompat dengan satu kaki, melompat dengan kedua kaki diangkat bersama, dan menjaga keseimbangan, sekarang dapa dilakukannya dan dia berusaha melakukan banyak aktifitas. Tentu saja masih diperlukan waktu yang lama sebelum dia mencapai kompetensi total dalam bidang-bidang ini. Tapi dia secara bermakna lebih gesit dan atletik daripada sebelumnya. Perbedaan dalam kemamuan bergerak antara anak yang baru berjalan dan anak prasekolah 7

amat mencolok. Anak senang mempraktekkan keterampilan fisik baru ini, baik di rumah, di kelompok bermain, atau di taman. 2. Transformasi Fsik Atasan utama penyebab kematangan keterampilan bergerak ini adalah perubahan fisik yang penting terjadi antara usia 2.5 dan 5 tahun. Tinggi tubuh anak-anak berambah sekitar 8 cm lebih tinggi setiap tahunnya dan berat badannya sertambah sekitar 3 kg. ukuran kepalanya menjadi lebih kecil dibandingkan dengan bagian badan yang lain, dan wajahnya menjadi lebih besar dalam persiapan untuk mengoordinasi rangkain gigi kedua yang akan muncul dalam beberapa tahun. 3. Perkembangan Gerakan Keterampilan fisik anak menjadi semakin baik. Pada usia ini, anak amat senang menggunakan keterampilan motoriknya yang semakin baik, bakan ketika aktivias itu berbahaya. Banyak orang tua merasa bahwa anak mereka menjadi sedikit pemberani di tahap ini, sebagai hasil dari antusiasme prasekolah yang biasa. Pastikan anak mempunyai banyak peluang untuk menjajaki dengan aman, jadi anak tidak perlu mengambil risiko yang membahayakan dirinya ketika berpetualang dan bergembira. Tempat bermain di luar rumah/sekolah yang dibangun dengan baik dan ayunan dan bagian yang dapat berputar-putar, kerangka untuk dipanjat dan alok untuk melatih keseimbangan badan amat menyenangkan anak dan dapat membantu menjaga rangsanan rasa ingin tahunya dalam keindahannya. 8

Saran ayang dirancang dengan pertimbangan keselamatan anak-anak lebih diutamakan. Usia 4-6 tahun => pada usia ini anak mampu melipat kertas menjadi bentuk segitiga, dapat secara tepat menggambar bentuk kotak, huruf, dan angka. Dalam permainan ia sudah bisa menangkap bola kecil dan melemparkannya kembali dengan lebih baik. Bahkan ia sudah bisa berjalan meniti garis lurus. Untuk usia ini anak juga dapat melipat, menggunting sesuai pola, menyusun mainan konstruksi bangunan, mewarnai lebih rapi tidak keluar garis, dan meniru tulisan. Pada usia 5-6 tahun, hampir seluruh gerak kinestetiknya dapat dilakukan dengan efisien dan efektif. Gerakannya pun sudah terkoordinasi dengan baik. Namun, pada anak kelompok usia ini lebih menyukai permainan yang tidak banyak melibatkan motorik kasar. Mereka lebih menyukai permainan yang menggunakan kemampuan berpikir seperti bermain puzzle, balok, bongkar pasang mobil, serta mulai tertarik pada games di komputer maupun play station. Kemampuan motorik halus anak dapat brkembang dengan baik apabila di berikan stimulasi yang dapat merangsang kemampuan motorik halusnyadengan optimal.stimulasi tersebut meliputi kegiatan yang dapat merangsang gerak gerak otot halus anak,misalnya: Mengancingkan baju merupakan kegiatan yang dapat melatih kemampuan otot-otot jari anak serta melatih koordinasi mata dan tangan yang cermat. 9

Melipat merupakan kegiatan membentuk suatu pola menjadi sebuah bentuk,contohnya melipat bentuk ikan,kapal,dan lain lain. Indikator kemampuan motorik halus menurut permendiknas (2009) yang bisa dilakukan melalui finger painting meliputi (1) Melatih gerakan otot jari jemari dan kedua tangan, (2) Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit, (3) Mengekspresikan diri dengan berkarya seni 2.1.3 Pengertian Finger Painting Berasal dari bahasa inggris, Finger artinya jari sedangakan painting artinya melukis,jadi Finger painting adalah melukis dengan jari. Menurut Wtarsono (2009) Finger painting adalah melukis dengan jarii, melatih perkembangan imajinasi, memperhalus kemampuan motorik halus dan mengarah bakat seni khususnya seni rupa. Menurut Solahudim(2008) finger painting adalah tehnik meluki dengan mengoleskan kanji pada kertas atau karton dengan jari atau telapak tangan. 2.1.4 Manfaat Finger painting Dalam melakukan aktifitas melalui dengan jari, bukan hanya tangan saja yang bergerak tetapi seluruh tubuh, hal ini sebagai cara untuk melatih ketrampilan motorik halus terutama bagi anak anak. Terdapat beberapa manfaat yang bisa dipelajari dari media finger painting: 1. Finger painting sebagai alat membantu anak dan orang dewasa, alat bantu media ialah media untuk mengekspresikan emosi mereka. 10

2. Finger painting dapat membantu atau membuat anak duduk diam dalam waktu lima menit atau lebih. Apabila anak telah melakukan kegiatan melukis dengan menggunakan media finger painting maka akan hiperaktif. Hal ini disebabkan ada sesuatu hubungan antara tindakan fisik dari menyentuh cat dengan sesuatu di dalam diri mereka. 3. Finger painting juga mempunyai kandungan spiritual seperti yoga. Selain media lukis, finger painting juga melatih kita untuk berkosentrasi. 4. Finger Painting mempunyai potensi untuk spiritual dan kesehatan psikologi. Aktifitas yang baik untuk meningkatkan kepercayaan diri dan dapat digunakan secara maksimal untuk mengekspresikan diri (Downs, 2008). Media dan alat yang di gunakan untuk melukis bagi anak haruslah aman, berikut adalah bahan pembuatan adonan finger painting yang aman bagi anak: (1) ½ cangki tepung kanji; (2) 3 sdm gula pasir; (3) ½ sdt garam halus; (4) 2 cangkir air dingin; (5) pewarna kue; (6) karton tebal 2.1.5 Kelebihan dan kekurangan Finger Painting Kelebihan Finger Painting yaitu memberikan sensasi pada jari sehingga dapat merasakan control gerakan jarinya dan membentuk konsep gerakan membuat huruf. Di samping itu finger painting juga mengajarkan konsep warna dan mengembangkan bakat diri. Kekurangan Finger Painting yaitu bermain kotor dan terkadang anak merasa jijik dan geli karena tepung kanji yang digunakan sebagai media lengket pada jari jemari anak.( Haniech 2013) 11

2.1.6 Peningkatan kemampuan motorik halus pada anak dengan penggunaan finger painting dalam menggambar Peningkatan kemampuan motorik halus pada anak melalui media finger painting dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak. Mengajarkan media finger painting kepada anak memiliki banyak manfaat dan keuntungan. Dengan memberikan kebebasan kepada anak untuk bereksplorasi dan memecahkan masalahnya menjadikan penggunaan media finger painting sebagai cara yang efektif untuk membantu anak mempersiapkan diri memasuki jenjang sekolah (Kusmayadi 2011) Hasil penelitian Sukowati (2012) menyatakan bahwa adanya peningkatan perkembangan motorik halus melalui finger painting. Pada siklus 1 telah meningkat sebanyak 60% dan kemudian pada siklus 2 telah meningkat mencapai indikator keberhasilan sebanyak 90%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui media finger painting dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak. 2.2 Kerangka Berfikir Berdasarkan tinjauan pustaka diatas nampak bahwa kegiatan penggunaan finger painting dalam menggambar untuk anak dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak. Melalui kegiatan finger painting dalam menggambar sangat efektif. Dengan pemikiran di atas di gambarkan kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 12

Kondisi Awal Motorik halus anak belum matang Pembelajaran yang diberikan berupa pemberian tugas Diadakan Tindakan Penggunaan media Finger Painting Kondisi Akhir Kemampuan motorik halus anak meningkat Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran 2.3 Hipotesis Kemampuan motorik halus anak dapat meningkat melalui kegiatan pembelajaran dengan penggunaan media finger painting dalam menggambar. Hal ini terbukti ketika anak melakukan kegiatan finger painting dalam menggambar dan diberi secara terus menerus. 13