BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasil analitik statistik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN. yang memepengaruhi dan variabel terikat yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. pola asuh otoriter) dan variabel terikat (perilaku bullying) sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. tergantung, adapun variabel-variabel tersebut adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel Hubungan Resiliensi dengan Stres Kerja Anggota. Gambar 3.1. Hubungan antar Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan

lapangan (empiris) dapat diperoleh. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Suryabrata, 2004). Sedangkan menurut Winarsunu (2006), variabel diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2009 : 96).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada 30 November sampai 15 Desember 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. antara seorang individu dan organisasinya yang menspesifikkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang. betul-betul dan mudah diikuti secara mendasar.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam pendekatan kuantitatif yang mempunyai tata cara dengan pengambilan keputusan interpretasi data dan kesimpulan berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasil analitik statistik (Azwar, 2004). Penelitian ini masuk kedalam jenis penelitian uji beda yang bertujuan untuk mengetahui koefisien perbedaan antara dua buah distribusi data. Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, karena penelitian ini mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2005). B. Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan landasan teori dan hipotesis penelitian yang telah diuraikan sebelumnya. Maka variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 42

43 1) Variabel X (Independen) Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah koping mekanisme yang terdiri dari dua model, yakni : X1 X2 : Active Coping (pemecahan masalah dengan cara menyelsaikan ) : Avoidance (pemecahan masalah dengan cara menghindari ) 2) Variabel Y (Dependent) Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah Stres Kerja Perawat C. Definisi operasional Variabel Penelitian Definisi operasional variabel-variabelnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Stres Kerja Stres adalah ketegangan fisik dan mental karena tubuh memberikan respon terhadap tekanan, tuntutan, maupun gangguan-gangguan lain yang berbeda disekeliling atau disekitar seseorang. Bentuk respons spesifik maupun non-spesifik yang diciptakan oleh organisme untuk menghadapi stimulus yang menggangu keseimbangan dan melampaui batas kemampuan penanggulangan organisme tersebut. Stres kerja akan diukur dengan menggunakan skala stres kerja.

44 2. Koping Mekanisme a) Active Coping Strategy Active coping strategy dapat diartikan sebagai strategi pemecahan masalah dengan cara menyelesaikan langsung sumber masalah tersebut dengan cara meminta dukungan orang lain atau yang lainnya. Koping mekanisme akan diukur menggunakan skala koping mekanisme. b) Avoidant Coping Strategy Avoidant Coping Strategy merupakan strategy yang dilakukan dengan cara menjauhkan diri dari sumber stress dapat dikatakan juga melarikan diri dari permasalahan dengan cara menyibukan dirinya dengan kesibukan yang lain. D. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Margono, 1997). Populasi yang ada dalam penelitian ini adalah perawat ruang inap di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Jumlah populasi kurang lebih 40 perawat yang tersebar di beberapa ruangan Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Berikut adalah tabel populasi perawat di Rumah Sakit Jiwa Menur.

45 Tabel 3.1 Sebaran populasi perawat di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya Ruangan Jumlah Perawat Kenari Flamboyan Anggrek Jumlah 14 perawat 14 perawat 17 perawat 45 perawat Dalam penelitian ini yang digunakan adalah perawat yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Perawat perempuan atau laki-laki yang lama bekerja selama 5-10 tahun. b. Berada di ruang inap rumah sakit jiwa Menur. 1. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel dalam penelitian ini mempunyai sifat pengkhususan yang sama dengan populasinya dan terdiri dari sebagian jumlah populasi. Rumah Sakit Jiwa Menur memiliki banyak perawat diantaranya perawat ruang inap, perawat UGD dan perawat magang, dalam hal ini peneliti menggambil sampel perawat yang berada di ruang rawat inap. Peneliti menggambil 3 ruangan, yaitu ruang kenari yang berisi 14 perawat, ruang flamboyan 14 orang perawat dan ruang anggrek dengan 17 perawat serta perawat yang memenuhi kriteria subjek penelitian, namun ketika angket sudah di sebar di ruangan terdapat 5

46 angket yang tidak di isi oleh masing- masing ruangan. Ruang kenari hanya 13 angket yang terisi, ruang anggrek 13 angket yang terisi. 2. Teknik Sampling Salah satu cara untuk mencari, memperoleh, mengumpulkan serta mencatat data yang dipergunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan menganalisa faktor faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh. Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling. Teknik probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah stratified sampling. Teknik ini digunakan apabila ada perbedaan ciri, atau karakteristik antara strata-srata yang ada, sedangkan perbedaan tersebut mempengaruhi variabel (Trochim, 1999). E. Instrument Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, dengan demikian terdapat kaitan antara metode dengan instrumen penelitian. Instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologi. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala ini digunakan dengan alasan : a) subyek adalah orang yang paling tahu dan mengerti tentang dirinya. b) jawaban yang diberikan oleh peneliti adalah benar, c) interpretasi subyek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan maksud peneliti (Suryabrata, 2004).

47 Selain itu, pernyataan-pernyataan yang diberikan pada skala model likert diyakini memiliki keunggulan antara lain : a) dalam penyusunan skala, item-item tidak jelas menunjukkan perilaku yang diteliti. b) merupakan metode pernyataan sikap yang menggunakan subyek sebagai dasar penentu nilai skalanya. c) Skala relatif mudah ibuat Reliabilitasnya tinggi. d) Jangka respon yang besar membuat skala model likert dapat memberikan keterangan yang lebih nyata dan jelas tentang pendapat sikap yang dimiliki subyek (Nazir, 1999) Model skala likert yang digunakan dalam pengembangan alat ukur psikologi ini memiliki empat pilihan jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Penggunaan skala likert dengan menggunakan empat alternatif jawaban dengan menghilangkan jawaban regu-ragu berdasarkan tiga alasan yaitu : a) Kategori ragu-ragu memiliki arti ganda, dapat diartikan belum bisa memutuskan. b) tersedianya jawaban ditengah menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah, terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas arah kecenderungan jawaban. c) Terjadinya jawaban ditengah tidak dapat menunjukkan kecenderungan pendapat subyek ke arah setuju atau tidak setuju, sehingga banyak data penelitian dan informasi yang tidak dapat ditangkap oleh peneliti. (Saifuddin, 1997) Terdapat dua jenis pernyataan dalam skala psikologi ini yaitu pernyataan favorable (F) dan Unfavorable (UF). Pernyataan Favorable menunjukkan indikasi mendukung pernyataan yang diungkap. Sedangkan

48 pernyataan unfavorable menunjukkan indikasi tidak mendukung pernyataan yang diungkap. Adapun tiap alternatif jawaban menunjukkan nilai tertentu yang telah ditetapkan sebagai berikut: Tabel 3.2 Penilaian Item Favorable dan Unfavorable Alternatif Jawaban Favorable Unfavorable Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4 Setelah diproses data angket maka dilakukan transdormasi rating untuk keperluan lebih lanjut. Tranformasi rating dilakukan untuk mentransformasikan data yang masih berskala ordinal menjadi data yang berskala internal agar dapat dilakukan analisis lebih lanjut pada data tersebut. Pada penelitian ini metode tranformasi yang digunakan adalah metode rating yang dijumlahkan (Azwar, 2004). Cara untuk memberi interpretasi terhadap skor individual, dalam skala rating yang dijumlahkan adalah dengan membandingkan skor tersebut dengan harga rata-rata mean skor kelompok. Dimana respon itu termasuk perbandingan relatif, ini akan menghasilkan interpreasi skor individu sehingga lebih atau kurang favorabel dibanding dengan rata-rata kelompoknya.

49 1. Stres Kerja a. Definisi Operasional Stres adalah ketegangan fisik dan mental karena tubuh memberikan respon terhadap tekanan, tuntutan, maupun gangguangangguan lain yang berbeda disekeliling atau disekitar seseorang. Bentuk respons spesifik maupun non-spesifik yang diciptakan oleh organisme untuk menghadapi stimulus yang menggangu keseimbangan dan melampaui batas kemampuan penanggulangan organisme tersebut. Tabel 3.3 Blue Print Skala Stres Kerja No DIMENSI INDIKATOR F UF JUMLAH 1 Reaksi Mudah marah 7, 8, 27, 5 psikologis 15 21 Sedih 10, 20 13, 4 26 Malas 11, 12 29 3 2 Reaksi Pusing 1,2,4 6 4 fisiologis Tekanan darah naik 9, 22 28, 4 30 3 Reaksi proses Sulit berkonsentrasi 14, 3 17, 4 berfikir 18 Sensitif, dan sulit mengambil keputusan 23, 24, 16 19, 5, 25 6 Jumlah 17 13 30

50 2. Koping Mekanisme a. Definisi Operasional 1. Definisi Operasional Active Coping Strategy Strategi yang dirancang untuk mengubah cara pandang individu terhadap sumber stres. 2. Definisi Operasional Avoidant Coping Strategy Merupakan strategi yang dilakukan individu dengan cara menjauhkan diri dari sumber stres dengan cara melakukan sesuatu aktivitas atau menerik diri dari suatu kegiatan atau situasi yang dapat menimbulkan stres. Tabel 3.4 Blue Print Skala Koping Mekanisme No STRATEGI COPING 1 Active coping strategy 2 Avoidance Coping Strategy INDIKATOR F UF JUMLAH Meminta dukungan pada individu lain 1, 27, 29 5, 9,25 2, 6, 8 Melihat sesuatu dari segi positifnya 10, 22 5 Cendrung realistik 23, 24, 4 19 26 Menjauhi 7, 4, 7 permasalahan dengan 13, 12, menyibukkan diri pada 15, 14, aktivitas lain 16 Menarik diri 21, 18, 4 17 20 Cendrung bersifat 3, 11 28, 4 emosional 30 Jumlah 15 15 30 6

51 1) Reliabilitas dan Validitas a) Reliabilitas Reliabilitas mengacu pada konsistensi, keajegan, dan kepercayaan alat ukur. Secara empirik tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan melalui koefisien reliabilitas (Azwar, 2005). Reliabilitas diartikan sejauh mana alat ukur tersebut mampu menghasilkan data yang sama apabila digunakan dalam keadaan atau situasi lain yang identik atau hampir sama. Konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas alat ukur berkaitan dengan masalah kesalahan pengukuran (error of measurement). Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Alpha (Cronbach s). Teknik koefisien Alpha Cronbach, yaitu dengan membelah aitem sebanyak jumlah aitemnya. Semakin besar koefisien reliabilitas berarti semakin kecil kesalahan pengukuran maka semakin reliabel alat ukur tersebut. Sebaliknya, semakin kecil koefisien reliabilitas berarti semakin besar kesalahan pengukuran maka semakin tidak reliabel alat ukur tersebut (Sugiyono, 2008). Secara teoritik besarnya koefisien reliabilitas berkisar mulai dari angka 0,0 sampai dengan angka 1,0 (Azwar, 2012). Menurut

52 Sekaran (1992 dalam Azwar, 2005), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS. Pelaksanaan uji coba alat ukur yang dilakukan pada 15 subjek perawat rawat inap di ruang wijaya kusuma di dapat koefisien reliabilitas alat ukur skala stres kerja dan koping mekanisme. Berikut tabel reliabilitas hasil uji coba alat ukur stres kerja dan koping mekanisme: Tabel 3.5 Reliabilitas Hasil Uji Coba Skala Stres Kerja dan Koping Mekanisme Variabel Koefisien Reliabelitas Stres Kerja 0,789 Koping Mekanisme 0,925 Berdasarkan tabel 3.5 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji coba skala stres kerja mempunyai koefisien reliabilitas alat ukur 0,789. Dimana hasil reliabilitas alat ukur ini juga cukup baik, sedangkan variabel koping mekanisme mempunyai koefisien reliabilitas alat ukur 0,925.

53 b) Validitas Validitas adalah ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Menurut Azwar (2005) tipe validitas berdasarkan cara estimasinya yang disetujukan dengan sifat dan fungsi setiap tes, dapat digolongkan dalam tiga kategori besar, yaitu content validity (validitas isi), construct validity (validitas konstrak), dan criterion-related validity (validitas berdasarkan kriteria). Validitas yang telah dilakukan dalam alat ukur skala resiliensi dan skala dukungan sosial yang akan dipakai dalam penelitian ini sebelumnya telah dilakukan validitas alat ukur berupa validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi melalui pengujian isi tes atau aitem pada alat ukur dengan analisis rasional melalui professional judgement. Dalam penelitian ini validitas isi diperiksa oleh Dosen Pembimbing Skripsi. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validitas ini adalah sejauh mana aitem-aitem tes mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur dan sejauh mana aitem-aitem tes mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur (Azwar, 2005). Validitas isi yang dipakai adalah relevansi isi (content relevance) merujuk pada kesesuaian antara masing-masing item pengukuran dengan isi variabel yang diukur.

54 Penghitungan untuk mencari indeks daya beda aitem menggunakan analisis statistik SPSS. Fungsi perhitungan ini adalah untuk menyeleksi aitem yang layak dipakai. Batasan koefisien korelasi antara aitem dengan skor total biasa digunakan 0,30 (Azwar, 2009). Apabila aitem mempunyai koefisien korelasi lebih besar dari yang ditentukan maka aitem tersebut akan lolos seleksi dan digunakan sebagai bagian dari skala dalam bentuk final. Sebaliknya, aitem dianggap mempunyai daya diskriminasi rendah dan tidak diikutkan dalam skala bentuk akhir. Hasil uji coba yang sudah dilakukan dalam penelitian ini mendapatkan korelasi antar aitem ada yang dibawah 0,30. Sehingga dilakukan penghapusan beberapa aitem yang mempunyai korelasi yang kecil dengan keseluruhan skor alat ukur untuk mendapatkan aitem-aitem yang layak pakai dan dianggap mampu mengukur apa yang hendak diukur. Berikut tabel hasil uji coba skala stres kerja dan koping mekanisme:

55 Tabel3.6 Hasil Uji Coba Aitem Skala Stres Kerja dan Koping Mekanisme Variabel Stress kerja Indeks Daya Tidak Baik 7, 9, 12,13, 15, 22, 26, Koefisien Indeks Daya Baik 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30 Total 7 23 Koping Mekanisme 3, 5, 8, 19, 23, 25 1, 2, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18,20,21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 30 Total 6 24 Dari hasil uji coba tersebut, skala stres kerja dari 30 aitem didapat 7 aitem yang mempunyai korelasi aitem dibawah 0,30. Aitem tersebut antara lain aitem nomer 7, 9, 12,13, 15, 22 dan 26. Skala koping mekanisme dari 30 aitem didapat 6 aitem yang mempunyai korelasi aitem dibawah 0,30. Aitem tersebut antara lain aitem nomer 3, 5, 8, 19, 23 dan 25. Aitem-aitem tersebut tidak terpakai sehingga aitem-aitem yang digunakan adalah aitem dengan korelasi yang tinggi atau indeks daya baik. F. Analisis Data Analisis data penelitian dalam penelitian ini menggunakan program komputer Statistical Packages for Social Science (SPSS). Perbedaan stres kerja ditinjau dari koping mekanisme dianalisis dengan menggunakan teknik program SPSS for windows. Sebelum melakukan uji hipotesis maka terlebih dahulu harus melakukan uji coba asumsi dasar sebagai prasyarat

56 untuk dapat menggunakan uji t Dua Sampel Saling Bebas sebagai teknik analisis datanya. Uji t Dua Sampel Saling Bebas (Independent Sample T- test) asumsi dasar yaitu uji normalitas data. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran skor variabel stres kerja dan koping mekanisme.