TINJAUAN PUSTAKA. lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam dunia perindustriaan saat ini bahan atau material yang digunakan dalam

BAB II LANDASAN TEORI

Mesin Pemindah Bahan (Material Handling equipment)

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kelompok 6. Pesawat Kerja. Belt Conveyor. Ahmad Fikri Muhamad Nashrulloh

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

PERANCANGAN UNIT TRANSFER (SCREW CONVEYOR) PADA MESIN PENGISI POLIBAG UNTUK MENINGKATKAN EFEKTVITAS KINERJA DI BIDANG PEMBIBITAN. Azhar Basyir Rantawi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ALAT TRANSPORTASI BENDA PADAT SYAHRUL FAUZI SIREGAR. Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA PENINGKATAN KAPASITAS BUCKET ELEVATOR DARI 500 TON PER JAM MENJADI 800 TON PER JAM DI PELABUHAN KHUSUS PT SEMEN GRESIK - TUBAN ABSTRAKSI

HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN BELT CONVEYOR

MAKALAH PESAWAT PENGANGKAT APRON CONVEYOR

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

MEKANISME KERJA JIB CRANE

M SIN PENGANGKAT PENGANGKA ( o h ist s ing n machi h ne n )

ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto

Gambar Konstruksi belt conveyor Komponen utama Belt Conveyor Adapun komponen-komponen utama dari belt conveyor dapat dilihat pada gambar berikut :

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB 3 STUDI LAPANGAN. Gambar 3.1 Kerangka pemikiran studi lapangan. pelaksanaannya segala sesuatu perlu direncanakan dengan tepat dan cermat.

Alat-alat Transportasi Padatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN KARYAWAN 1. Apa saja yang kendala yang terjadi disaat menangani Alat

Kargo adalah semua barang yang dikirim melalui udara (pesawat terbang), laut (kapal) atau darat baik antar wilayah atau kota di dalam negeri maupun

Perhitungan Kapasitas Screw Conveyor perjam Menghitung Daya Screw Conveyor Menghitung Torsi Screw

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari

BAB III ANALISA PERHITUNGAN

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. PENDEKATAN DESAIN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buah kabin operator yang tempat dan fungsinya adalah masing-masing. 1) Kabin operator Truck Crane

Oleh: CINDY IKA YULI ANDARINI ( ) PEMBIMBING I: Ir. YERRY SUSATIO, MT. PEMBIMBING II: Ir. HERI JUSTIONO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

KAJIAN TEKNIS BELT CONVEYOR DAN BULLDOZER DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BARGING PADA PT ARUTMIN INDONESIA SITE ASAM-ASAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overhead Crane Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB V PEMBAHASAN. perkecil ukurannya sebesar ton per bulan. Sedangkan kemampuan

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

Jurnal Dinamis Vol. II, No. 4, Januari 2009 ISSN

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

ALAT TRANSPORTASI BAHAN PADAT

MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

Lifting and moving equipment safety Session 07. Oleh: Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM

BAB 1 PENDAHULUAN. Crane konstruksi pertama kali diciptakan oleh orang Yunani kuno dan didukung

PERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH

BAB III DASAR TEORI. menuju bagian proses lainya yaitu bagian proses expire date printing dan

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

PENGERTIAN CRANE. 1. Crane Beroda Crawler

PERANCANGAN SISTEM KONVEYOR KAPASITAS 1500 TPH DAN ANALISA KEKUATAN PIN PADA RANTAI RECLAIM FEEDER

KATA PENGANTAR. Surabaya, 03 Oktober Penyusun

ANALISA KECEPATAN ALIR SEMEN PADA HORIZONTAL SCREW CONVEYOR DENGAN UKURAN 315 MM X 2155 MM DI PT. SEMEN PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN BELT CONVEYOR KAPASITAS 30 TON/JAM UNTUK ALAT ANGKUT KERTAS

MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT

PENANGANAN MUATAN. Dosen : Haryono Putro

SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA CONVEYOR BELT SYSTEM PADA PROJECT PENGEMBANGAN PRASARANA PERTAMBANGAN BATUBARA TAHAP 1 PT. SUPRABARI MAPANINDO MINERAL

BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

BAB III DASAR TEORI. makanan kaleng yaitu ikan kaleng. Water Decaunting adalah proses dimana

DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi satu ke lokasi yang lainnya, misalnya lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan sebagainya. Mesin pemindah bahan dalam operasinya dapat diklasifikasikan atas pesawat pengangkat dan pesawat pengangkut. Pesawat pengangkat dimaksudkan untuk keperluan mengangkat dan memindahkan muatan dari satu tempat ke tempat yang lain dengan jangkauan yang relatif terbatas seperti crane, elevator, excalator. Sedangkan pesawat pengangkut dapat memindahkan muatan secara berkesinambungan tanpa berhenti dan dapat mengangkut muatan dalam jarak yang relatif jauh seperti pada conveyor. Mesin pemindah bahan memindahkan bahan diantara unit proses yang terlibat dalam produksi, membawa produksi jadi (finishet product) ke tempat produk tersebut yang akan dimuat dan memindahkan limbah produk (produktion waste) dari production site ke loading area. Laporan Proyek Akhir

1. Jenis-jenis Mesin Pemindah Bahan Berdasarkan klasifikasinya, mesin pemindah bahan ( materials handling equipment) dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: a) Peralatan pengangkat Peralatan pengangkat yaitu, peralatan yang ditujukan untuk memindahkan muatan satuan dalam satu batch, misal: Mesin pengangkat, misal kerek, dongkrak Crane, misal mobil crane, tower crane elevator b) Peralatan pemindahan (conveyor) Peralatan pemindahan ( conveyor) yaitu, peralatan yang ditunjukan untuk memindahkan muatan curah (b anyak partikel atau homogen) maupun muatan satuan secara continue, misal: screw conveyor, belt conveyor dan pneumatic conveyor. c) Peralatan permukaan dan overhead Peralatan permukaan dan overhead yaitu peralatan yang ditujukan untuk memindahkan muatan curah dan satuan, baik batch maupun continue, misalnya: Excavator Scrapper bulldozer Setiap kelompok mesin pemindah bahan dibedakan oleh sejumlah ciri khas dan bidang penggunaan yang khusus. Perbedaan dalam desain Laporan Proyek Akhir 2

kelompok ini juga ditentukan oleh keadaan muatan yang akan ditangani, arah gerak kerja, dan keadaan proses penanganannya. Muatan yang ditangani dibedakan menjadi muatan curah (bulk load) dan muatan satuan (unit load). Bahan yang ditangani dalam bentuk muatan curah terdiri atas banyak partikel atau gumpalan yang homogen, seperti batu bara, biji besi, semen, pasir, tanah dan sebagainya. Muatan satuan bisa jadi merupakan muatan curah yang terbungkus, seperti di dalam peti kemas, karung, dan lai-lain, yang dapat berbeda dalam bobot dan bentuknya. (Zainuri,2006). 2. Pemilihan Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan harus dapat memindahkan muatan ketujuan yang ditentukan dalam waktu yang dijadwalkan, dan harus dihantarkan kedepartemen atau unit produksi dalam jumlah muatan yang ditentukan. Mesin harus dapat dimekaniskan sedemikian rupa sehingga hanya memerlukan sedikit mungkin operator untuk pengendalian, pemeliharaan, serta perbaikan. Alat ini tidak boleh merusak muatan yang dipindahkan ataupun menghalangi dan menghambat proses produksi. Alat ini harus aman dalam operasinya dan ekonomis baik dalam biaya operasional maupun modal awalnya. (Zainuri,2006) Faktor-faktor teknis yang harus diperhatikan dalam pemilihan mesin pemindah bahan, antara lain: Jenis dan sifat bahan yang akan ditangani Kapasitas perjam yang dibutuhkan Laporan Proyek Akhir 3

Arah dan jarak perpindahan Cara menyusun muatan pada tempat asal, akhir, dan antara Karakteristik proses produksi yang terlibat dalam pemindahan muatan Jangka waktu penggunaan alat Dalam pemilihan suatu sistem angkutan yang akan dipilih dan dijadikan pilihan untuk mengangkut material, maka banyak sekali faktor yang harus dipertimbangkan, sebelum memutuskan sistem angkutan yang mana yang akan diambil, diantara faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: Karakteristik dari material yang akan diangkut Kondisi tapak (site) untuk menentukan alternatif jarak, jalur, rute, dan keadaan kondisi lokasi Ketersediaan sarana angkutan yang sudah ada Ketersediyaan sumber daya listrik Pertimbangan teknis, ekonomis, dan lingkungan Pemilihan peralatan juga didasarkan atas fakor-faktor ekonomis yaitu, sebagai berikut: Biaya pengeluaran modal, meliputi: biaya peralatan, biaya pengangkutan, pemasangan, dan biaya konstruksi yang diperlukan dalam operasi Laporan Proyek Akhir 4

Biaya operasional, mencakup: upah kerja, biaya bahan bakar, biaya perawatan dan perbaikan, biaya pelumasan, pembersihan, dan perbaikan menyeluruh. Juga perlu dipertimbangkan parameter teknis dalam mengoperasikan mesin pemindah bahan, yang antara lain berupa: Kapasitas pemindahan dan kecepatan (ton/jam) Berat mati peralatan (dead weight of equitment) Kecepatan berbagai gerakan peralatan Tinggi angkat (lifting height) Ukuran geometris peralatan, antara lain bentangan, panjang, dan lebar (Zainuri,2006) B. Pesawat pengangkat Pesawat pengangkat adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan dengan cara mengangkat muatan secara vertikal, menahannya apabila perlu, dan kemudian menurunkan muatan ke tempat yang telah ditentukan dengan mekanisme angkat, pendongak, pemutar, dan penjalan. Material yang biasa dipindahkan dengan pesawat pengangkat adalah muatan satuan, yaitu muatan yang terdiri dari satuan atau bisa jadi muatan curah yang terbungkus dalam satu batch. Contoh muatan satuan, misalnya: plat baja bentangan, unit mesin, block bangunan kapal dan sebagainya. Laporan Proyek Akhir 5

1. Jenis-jenis pesawat pengangkat Pesawat pengangkat dapat dibedakan dalam berbagai jenis, antara lain berdasarkan jenis gerakan, rancangan, dan kegunaan di suatu industri. Berdasarkan konstruksinya, crane dikelompokkan menjadi tiga yaitu: crane mobile crane menara crane lintasan Mobile crane adalah jenis pesawat pengangkat yang dapat bekerja pada areal yang luas(tetapi dalam satu areal pabrik atau lokasi konstruksi). Tower crane adalah crane berbentuk menara, sementara crane lintasan hanya menjangkau area yang ada dalam lintasannya. 2. Karakteristik pesawat pengangkat Pesawat pengangkat adalah kelompok mesin yang bekerja secara periodik dimana di desain sebagai peralatan untuk mengangkat dan memindahkan muatan yang dapat digantungkan secara bebas seperti crane atau mengangkut muatan pada jalur pandu seperti halnya pada lift. Karakteristik umum dari sebuah pesawat pengangkat adalah: Kapasitas angkat (lifting capacity) Berat mati dari pesawat (dead weight) Kecepatan dari berbagai gerakan Tinggi pengangkatan (lifting height) Ukuran-ukuran geometris (geometrical dimention) dari pesawat. Laporan Proyek Akhir 6

C. Conveyor Conveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padat antara lain tergantung pada : 1. Kapasitas material yang di tangani 2. Jarak Pemindahan material 3. Arah pengangkutan : horizontal, vertikal dan inklinasi 4. Ukuran (size), bentuk (shape), dan sifat dari material (properties) 1. Klasifikasi conveyor Conveyor dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis, sebagai berikut: a) Belt conveyor Fungsi belt conveyor adalah untuk memindahkan muatan satuan maupun muatan curah dengan kapasitas yang cukup besar sepanjang garis lurus (horizontal) atau sudut inklinasi terbatas. Konstruksi dari belt conveyor adalah : 1. Konstruksi arah pangangkutan horizontal 2. Konstruksi arah pengangkutan diagonal atau miring 3. Konstruksi arah pengangkutan horizontal dan diagonal Bagian-bagian belt conveyor: Laporan Proyek Akhir 7

Gambar.2.1.belt conveyor feed hopper Belt Conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup sederhana. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat di buat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan di angkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas. Karakteristik belt conveyor : Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum sampai dengan 18. Sabuk di sanggah oleh plat roller untuk membawa bahan. Kapasitas pengangkutan tinggi. Dapat beroperasi secara continiue Kapasitas dapat di atur. Perawatan mudah. Laporan Proyek Akhir 8

Head drive Tail pully Snub pully pully pembelok Gambar.2.2.Belt conveyor driver Kelemahan dari konstruksi belt conveyor adalah : 1. Biaya perencanaan yang relatif mahal 2. Sudut inklinasi terbatas Kalau belt panjang, perlu di pakai training roller, kalau belt pendek tanpa training roller tidak masalah. Pada training roller sering di pasang pemutus arus, untuk menjaga kalau belt menerima beban maksimum, sehingga belt dapat menyentuh training dan akibatnya arusnya terputus. Feed hopper = peralatan untuk menjaga agar bahan dapat di batasi untuk melebihi kapasitas pada waktu inlet. Outlet chuter = untuk pengeluaran material Idle drum = drum yang mengikuti putaran drum yang lain Take up = peralatan untuk mengatur tegangan ban agar selalu melekat pada drum, karena semakin lama ban di pakai akan bertambah panjang, kalau tidak di atur ketegangannya ban akan menjadi kendor. b) Screw conveyor Screw conveyor biasanya terdiri dari poros yang terpasang screw yang berputar dalam trought dan unit penggerak. Pada saat screw berputar, Laporan Proyek Akhir 9

material dimasukan melalui feeding hopper ke screw yang bergerak maju akibat daya dorong ( trusht) screw. Poros dan screw berputar sepanjang lintasan casing yang berbentuk U ( U-shaped). Material yang dipindahkan ke dalam trought oleh satu atau lebih cawan pengisi (feed hopper). Berikut bagian-bagian dari screw conveyor dan dapat di lihat pada gambar berikut, e c a b f d g h Gambar.2.3.bagian-bagian utama screw conveyor. a.conveyor screw f. Weld flange b. Coupling g. Feed and discharge spouts c. Hangers and bearing h. Supporting feet and saddles d. Trough ends e. Troughts, covers clamps and shrouds c) Conveyor chain Conveyor rantai adalah conveyor di mana rantainya tidak terputus dari jenis seluruh conveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak dari pada beberapa hasil pembawa beban untuk transport. Conveyor chain hanya dapat menangani muatan padat secara satuan, pada umumnya mekanisme mesin pemindah di desain untuk melakukan suatu gerakan tertentu. Pada umumnya mesin pengangkat atau pemindah digunakan untuk muatan Laporan Proyek Akhir 10

satuan, misalnya seperti pemindahan bagian-bagian mesin atau mesin kesuluruhnya, bagian dari struktur bangunan seperti logam, baja batangan, bahan bangunan dan sebagainya. 1 2 9 10 3 4 7 8 5 6 Bagian-bagian conveyor chain Gambar.2.4. conveyor chain 1. bearing 7. gear 2. puli 8. poros rantai 3. V-belt 9. hopper 4. gearbox 10. plat siku 5. rangka 6. motor listrik Laporan Proyek Akhir 11

Cara kerja conveyor chain Cara kerja dari conveyor chain ialah: Pada saat motor listrik dihidupkan, di poros pertama di pasang puli dan gear dan di poros kedua dipasang gear sebagai transmisi, putaran motor listrik diteruskan ke gearbox oleh sabuk v-belt. Pada gearbox terdapat dua buah poros, satu untuk dihubungkan dengan motor atau penggerak dan yang ke dua terhubung dengan puli poros, karena gearbox berputar maka puli poros ikut berputar. Pada saat puli poros dan gear berputar poros kedua ikut berputar, kemudian menggerakan rantai, hingga terjadilah kerja conveyor chain Pada distributor terdapat pelat-pelat siku yang dihubungkan dengan rantai, karena rantai bergerak maka pelat-pelat siku ikut bergerak mendorong material Laporan Proyek Akhir 12