ANALISA KECEPATAN ALIR SEMEN PADA HORIZONTAL SCREW CONVEYOR DENGAN UKURAN 315 MM X 2155 MM DI PT. SEMEN PADANG
|
|
- Yohanes Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA KECEPATAN ALIR SEMEN PADA HORIZONTAL SCREW CONVEYOR DENGAN UKURAN 315 MM X 2155 MM DI PT. SEMEN PADANG Satriadi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta Jl. Gajah Mada No. 19 OloNanggalo Padang, Sumatera Barat adhymp91@gmail.com Abstrak Conveyor merupakan salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut material secara horizontal atau vertical dan digerakkan oleh motor penggerak atau gravitasi. Pada tulisan ini dibahas mengenai Screw Conveyor merupakan salah satu jenis alat transportasi yang sering digunakan dalam kegiatan pemidahan bahan, Screw conveyor digunakan karena memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh jenis alat transportasi yang lain yaitu mudah dalam hal perencanaan, perbaikan, dimensi yang kecil, serta dapat mengeluarkan material pada titik yang dikehendaki. Pada perhitungan diperoleh kecepatan transfer material pada Horizontal Screw Conveyor 0,620 m/s pada diameter Screw Conveyor 315mm x 2155 mm. Kata Kunci :Horizontal Screw Conveyor, Conveyor 1. Pendahuluan Industri semen di Indonesia pada saat ini sedang mengalami pertumbuhan yangpesat. Kebutuhan semen di Indonesia diperkirakan mengalami kenaikan dari 35,2 juta ton pada 2009 menjadi 40 juta ton pada tahun Saat ini sebanyak 10 perusahaan beroperasi dalam memproduksi semen di Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut terdiri dari lima perusahaan yang termasuk kedalam kelompok Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT.Semen Gresik Tbk., PT. Semen Padang,PT. Semen Tonasa, PT. Semen Baturaja,dan PT. Semen Kupang.Kemudian tiga perusahaan swasta asing masing-masing PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., PT. Holcim Indonesia Tbk., dan PT. Semen Andalas Indonesia, serta ditambah dengan dua perusahaan swasta nasional murni masing-masing PT. Semen Bosowa Maros dan PT. Semen Batam. PT. Semen Padang sendiri pada tahun 2010 ini menargetkan produksi semen sebesar 6,1 juta ton atau naik 5% dari
2 produksi tahun 2009 sebanyak 5,8 juta ton. Dalam memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, maka pihak manajemen PT. Semen Padang akan segera merealisasikan pembangunan pabrik baru Indarung VI yang akan dimulai pada tahun 2012 dengan kapasitas produksi 2,5 juta ton per tahun.sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi semen yang akan dilakukan PT. Semen Padang,dengan meningkatnya kapasitas produksi diperlukan suatu mekanisme yang baik dalam system transportasi produk ini. 2. TinjauanPustaka Di dalam industri, bahan-bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan. Salah satujenisalatpengangkut yang seringdigunakanadalah Conveyor yang berfungsiuntukmengangkutbahan - bahanindustri yang berbentukpadat (Sumber: Siregar, 2004).. Pemilihanalattransportasi (conveying equipment) material padatan antara lain tergantung pada (Sumber: Siregar, 2004). 1. Kapasitas material yang ditangani 2. Jarak perpindahan material 3. Kondisi pengangkutan : horizontal, vertical atau inklinasi 4. Ukuran (size), bentuk (shape) dansifat material (properties) 5. Harga peralatan tersebut. a. Klasifikasi Conveyor Secara umum jenis/type Konveyor yang sering digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Sumber: Siregar, 2004). 1. Belt Conveyor 2. Chain Conveyor : a. Scraper Conveyor b. Apron Conveyor c. Bucket Conveyor d. Bucket Elevator 3. Screw Conveyor 4. Pneumatic Conveyor Screw Conveyor Screw conveyor memiliki bebarapa keuntungan dibandingkan dengan alat transport lainnya, keuntungan dari screw conveyor antara lain (Sumber: Siregar, 2004):
3 1. Dapat memiliki banyak inlet (saluran masuk) dan outlet / discharge (saluran keluar). 2. Dapat mendistribusikan material berupa serbuk atau debu. 3. Bahan blade (pisau) dapat terbuat dari carbon atau stainless steel sampai dengan hatelloy atau titanium tergantung dari jenis material yang didistribusikan. Bentuk Blade Yang Digunakan Jenis Blade (pisau) ini digunakan untuk mendistribusikan material berupa butiran atau serbuk,hal tersebut dikarenakan bentuk dari blade (pisau) ini berbentuk ulir pada baut,sehingga material serbuk / butiran yang akan didistribusikan dapat terdistribusi secara menyeluruh (Sumber: CEMA Catalogue). Gambar 1 Blade (pisau) screw conveyor jenis solid continuos(sumber: CEMA Catalogue). Dasar Pemilihan Conveyor Untuk melakukan pemilihan suatu tipe pesawat pengangkut diperlukan pengetahuaan tentang rancangan dan disesuaikan dengan kemampuan pengoperasiannya. Dalam pemilihan pesawat pengangkut perlu diketehui sebagai berikut(sumber: Gunaire, 2010) : 1. Jenis dari ukuran beban yang akan ditangani, misalnya beban padu (unit bulk) dan beban tumpahan (bulk load). 2. Kondisi perjam dari unit serta kontinius pemindahan
4 3. Kondisi lingkungan yang menentukan arah dan lintasan pesawat pengangkut. 4. Prinsip prinsip ekonomis meliputi ongkospembuatan dan pemeliharaan. Berdasarkan keterangan diatas maka dipilih konveyor yang membantu material berupa. Beban tumpahan (bulk load) dengan berputarnya poros yang dililiti lempengan plat yang berfungsi sebagai pendorong yang berbentuk ulir (screw) sehingga material Nut dan Fiber dapat diangkut dan dipindahkan. Komponen komponen Screw Conveyor Gambar 2 Komponen Screw Conveyor(Sumber: Wable, 2015). Keterangan : A : Screw Conveyor (Poros dan Blade) B : Coupling C : Bantalan dan Hanger D : Trough ends E : Rumah Screw Conveyor (trough) F : Flanges G : Discharge Spout H : Supporting Feet Komponen-komponenyang mendukung konstruksi dan fungsi dari masing-masing komponen adalah(sumber: Wable, 2015). Screw Conveyor (Poros dan Blade) Poros adalah salah satu bagian yang terpenting dari sebuah screwconveyor, yang berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran.blade berfungsiuntuk memindahkan atau mentransfer material semen. Bantalan Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban sehingga putaran atau gerakan bolak baliknya dapat berlangsung secara halus,aman dan panjang umur. Pada dasarnya bearing (bantalan) dan hanger memiliki fungsi yang sama, yang
5 membedaknnya adalah letak atau posisi, hanger biasanya diletakkan dengan posisi mengantung. Bantalan harus cukup kokoh untuk menahan poros serta elemen mesin lainnya agar bekerja dengan baik. Koupling Kopling dan poros menghubungkan dan mengirimkan motion untuk screw conveyor berikutnya. Trough/Palung Trough (U) atau Palung berfungsi sepenuhnya sebagai wadah atau rumah yang menyertakan bahan dan disampaikan dengan bagianbagian yang berputar (screw conveyor). Dimana : diketahui dengan persamaan berikut (Sumber: Madrid, U. C.). s = λ πd² 4 s = Area Produksi (m²) λ = Loading Efisiensi (0,125-0,4) D = Diameter Screw (m) (1) Nilai λ dapat diketahui dengan cara menggunakan tabel klasifikasi material. Tabel II-1. Klasifikasi Material (Sumber: Chakarborthy, 2014). Kondisi Material Material abrasive aliran lambat 0,125 Material abrasive menengah aliran lambat λ 0,25 Material abrasive aliran bebas 0,32 Material Non-abrasive aliran bebas 0,40 Dasar Perhitungan Screw Conveyor Area Produksi Screw Conveyor Dalam menganalisa kapasitas produk,hal yang dilakukan yakni mengetahui area produksi dari alat tersebut, untuk mengetahui area produksi dari alat tersebut dapat Kecepatan Transfer Material Screw Conveyor Dalam menganalisa kecepatan transfer material dari Horizontal Screw Conveyor dengan persamaan berikut(sumber: Chakarborthy, 2014). v = t.n 60 Dimana : (2)
6 V t n = Kecepatan Transfer (m/s) = Screw Pitch (m) = Kecepatan Putaran Screw (rpm) Nilai n dapat diketahui dengan Tabel 3 Nilai Inklasi Conveyor ousing inclination k 1 0,9 0,8 0,7 0,6 cara menggunakan table perbandingan antara diameter screw dengan kecepatan putaran screw. Kapasitas Transfer Material Pada Screw Conveyor Untuk menganalisa kecepatan transfer pada screw conveyor,maka dapat diketahui kapasitas transfer screw conveyor dengan persamaan (Sumber: Madrid, U. C.). Q = s. v. γ. k (3) Dimana : Q = Kapasistas Transfer (m³/h) γ = Kekentalan Material k = nilai inklasi v = KecepatanTransfer (m/s) s = Area Produksi (m²) Daya Penggerak Pada Screw Conveyor Untuk menganalisa daya penggerak dari screw conveyor tersebut agar dapat mempersiapkan mortor listrik yang mampu untuk menggerakan screw tersebut. Daya / power dari screw conveyor dapat dihitung dengan persamaan Chakarborthy, 2014). P = Q.Cₒ (l+h) 367 Dimana : P + d.l 20 = Daya (kwatt) berikut(sumber: (4) Cₒ = Koefisein Resistance l h Material = Panjang Screw Conveyor (m) = Tinggi Screw Conveyor (m) Nilai Cₒ, diketahui dengan menggunakan table empiris material.
7 Material Cₒ Flour, Sawdust, Granular 1,2 Peat Fibre, Soda, Coal Dust 1,6 Anthracite, Coal, Rock Salt 2,5 Gypsum, Dry Clay, Fine Soil, Cement, Lime, Sand 4 Tabel 4. Empiris material(sumber: Chakarborthy, 2014). 3. METODOLOGI PENELITIAN a. Diagram Alir (Flow Chart) Mulai Pengambilan Data Screw Conveyor AnalisaGambar Screw Conveyor - Diameter Screw (m) - Tebal Screw (m) - Panjang Screw Conveyor (m) - Tinggi Screw Conveyor (m) MenghitungLuas Area Produksi Menghitung Kecepatan Transfer Material Screw Conveyor Kapasitas Distribusi Material Screw Conveyor Kapasitas distribusi material dari horizontal screw conveyor dengan dimensi 315 mm x 2155 mm dapat mendistribusikan dengan menggunakan persamaan (Sumber: Chakarborthy, 2014) : Qideal=8760.Q (5) Dimana : Q ideal :Kapasitas maksimal selama satu tahun penggunaan alat tanpa berhenti (m³/years) Q :Kapasitas yang dihasilkan perjam (m³/hours) Menghitung Kapasitas Transfer Material Pada Screw Conveyor Gambar 3 Diagram Alir Kecepatan Material DasarPerhitungan Screw Conveyor Area Produksi Screw Conveyor (Persamaan 2.1) Kecepatan Transfer Material Screw Conveyor 2.2) (Persamaan Kapasitas Transfer Material Pada Screw Conveyor 2.3) Menghitung Daya Penggerak Pada Screw Conveyor Menghitung Kapasitas Distribusi Material Pada Screw Conveyor Kesimpulan Selesai (Persamaan
8 Daya Penggerak Pada Screw Conveyor (Persamaan 2.4) 4. HasildanPembahasan Hasil Kecepatan alir distribusi material dapat didefenisikan sebagai kemampuan dalam mendistribusikan material,yang secara umum melibatkan alat bantu pendistribusi material seperti conveyor.kecepatan alir distribusi material sangat mempengaruhi terhadap kapasitas produksi dalam proses pembuatan,karena kecepatan alir distribusi material membantu dalam proses pemindahan material yang diproduksi dari satu proses ke proses lainnya. Kecepatan alir distribusi material sangat dipengaruhi oleh alat bantu pemindah / pendistribusi material,sehingga semakin banyak dan semakin baik alat bantu pendistribusi material yang digunakan maka semakin cepatnya proses produksi suatu produk. Dengan semakin cepatnya proses produksi yang dilakukan maka kapasitas produksi yang dihasilkan akan semakin besar. Dalam perancangan alat bantu atau produk harus diperhitungkan ketahanan dari produk,dimensi,kapasitas alat / produk,proses produksi yang digunakan dan beberapa factor pendukung lainnya dalam pembuatan produk. Kapasitas alat / produk sangat mempengaruhi dimensi alat / produk tersebut,semakin besar kapasitas produk maka akan semakin besar dimensi dari produk tersebut dan semakin kecil kapsitas produk tersebut maka akan semakin kecil dimensi produk tersebut. Dalam perencanaan kapasitas produksi alat / produk harus diperhitungkan kecepatan produksi yang diinginkan dalam pembuatan produk, hanya saja dalam hal ini hal tersebut dilakukan terbalik. Karena produk tersebut sudah diproduksi terlebih dan dilakukan perencanaan dalam proses pembuatannya. Sehingga hal yang akan dilakukan adalah menganalisa produk tersebut setelah dilakukan produksi selesai dilakukan. Dalam menganalisa produk, hala yang dapat dilakukan adalah menganalisa ketahanan
9 Area Produksi (s) patan Transfer (v) produk. ( Safety Factor ),kapasitas produk,lama pemakaian dan lainlain. Berdasarkan dari hasil perhitungan : 1. Area produksi screw conveyor 0,031 m 2. Kecepatan transfer material screw conveyor 0,620 m/s. 3. Kapasitas transfer material pada screw conveyor 34,74 m³/hours. 4. Daya penggerak pada screw conveyor 0,94 kwatt Pembahasan Perbandingan variasi diameter screw conveyor (D) terhadap area produksi (s) Diameter Screw (D) vs Area Produksi (s) , , DIameter Screw (D) Pada grafik di atas menunjukkan bahwa dengan variasi diameter screw (D) terhadap area produksi (s),didapat luas area produksi(s) terendah adalah0,007 m²pada diameter screw (D) 0,200 m sedangkan pada area produksi(s) tertinggi adalah 0,050 m² pada diameter screw (D) 0,500 m. Perbandingan variasi diameter screw conveyor (D) terhadap kecepatan transfer (v) Diameter Screw (D) vs Kecepatan Transfer (v) Diameter Screw (D) Grafik2 Perbandingan variasi diameter screw conveyor (D) terhadap kecepatan transfer (v) Grafik1 Grafik perbandingan variasi diameter screw conveyor (D) terhadap area produksi (s) Pada grafik di atas menunjukkan bahwa dengan variasi diameter screw (D) terhadap kecepatan transfer(v),didapat kecepatan transfer (v)
10 Kapasitas Transfer (Q) Daya (P) terendah adalah0,500 m/s pada diameter screw (D) 0,200 m sedangkan pada kecepatan transfer (s) tertinggi adalah 0,792 m/spada diameter screw (D) 0,500 m. Perbandingan variasi diameter screw conveyor (D) terhadap kapasitas transfer (Q) Diameter Screw (D) vs Kapasitas Transfer (Q) , ,27 34, , Diameter Screw (D) transfer (v) tertinggi adalah111,86 m³/hours pada diameter screw (D) 0,500 m. Perbandingan variasi diameter screw conveyor (D) terhadap Daya (P) Diameter Screw (D) vs Daya (P) Grafik 4 Perbandingan variasi diameter screw conveyor (D) terhadap Daya (P) Diameter Screw (D) Grafik 3 Perbandingan variasi diameter screw conveyor (D) terhadap kapasitas transfer (Q Pada grafik di atas menunjukkan bahwa denganvariasi Diameter screw (D) terhadap kapasitas transfer (Q),didapat kapasitas transfer (Q) terendah adalah11,30 m³/hours pada diameter screw (D) 0,200 m sedangkan pada kapasitas Pada grafik di atas menunjukkan bahwa dengan variasi Diameter screw (D) terhadap Daya(P),didapat Daya(P) terendah adalah0,28 kwatt pada diameter screw (D) 0,200 m sedangkan pada Daya(P) tertinggi adalah1,22 kwatt pada diameter screw (D) 0,500 m. 5. Kesimpulan dan Saran
11 Kesimpulan kesimpulan dari analisa kecepatan alir screw conveyor dengan ukuran 315 mm x 2155 mm: 1. Area produksi screw conveyor 0,031 m 2. Kecepatan transfer material screw conveyor 0,620 m/s. 3. Kapasitas transfer material pada screw conveyor 34,74 m³/hours. 4. Daya penggerak pada screw conveyor 0,94 kwatt Saran Setelah melakukan pengujian dari screw conveyor penulis menemukan rekomendasi dari alat tersebut yaitu dimensi alat dalam penelitian ini masih terlalu kecil terutama pada bagian ruang penyalur yang memiliki diameter 315 mm dan dimensi panjang 2155 mm. Oleh karena itu tujuan perlunya memperbesar dimensi screw conveyor ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Colijin, H. (1985). Mechanical Conveyors For Bulk Solids. 2. CEMA Catalogue (Conveyor Equipment Manufacturing Association). 3. Screw Conveyor Catalogue and Engineering Manual by Continental Conveyor and Machines Work Ltd.Canada. 4. Wable, M. M. (2015). Design and Analysis of Screw Conveyor at Inlet Ash/Dust Conditioner Chakarborthy, S. (2014). Product Design of Semi Flexible Screw Conveyor, Antonius.FA.Silaen. (2014). Perencanaan Bunch Scrapper Conveyor Dengan Kapasitas 5 Ton/Jam Untuk Mengangkut Janjangan Kosong Dari Mesin Perontok Ke Penampungan. 7. Siregar, S. F. (2004). Alat Transportasi Benda Padat, Gunaire, P. (2010). Perencanaan Alat Penghancur Sampah Daun- Daunan Untuk Pupuk Boksai.
12 9. Patel, J. N. (2013). Productivity Improvement of Screw Conveyor by Modified Design, Madrid, U. C. (n.d.). Screw Conveyor. Retrieved from
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam dunia perindustriaan saat ini bahan atau material yang digunakan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia perindustriaan saat ini bahan atau material yang digunakan dalam mencapai tujuan untuk membuat suatu benda atau mesin, kadangkala merupakan bahan maupun
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi satu ke lokasi yang lainnya, misalnya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Konveyor. Konveyor (Conveyor) berasal dari kata convoy yang artinya, berjalan bersama dalam suatu grup besar. Konveyor berfungsi mengangkut suatu barang dalam
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah
BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindahan bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang dugunakan untuk memindahkan muatan dilokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri,
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi
5 BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mesin pemindah bahan (material handling equipment) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari suatu tempat ke tempat yang lain dalam jarak yang tidak
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK
BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK 3.1 Pengertian Perancangan Perancangan memiliki banyak definisi karena setiap orang mempunyai definisi yang berbeda-beda, tetapi intinya
Lebih terperinciTRANSPORTASI PADATAN
Materi transportasi padatan meliputi : 1. Alat pengangkut, 2. alat pengumpan, 3. alat penyimpan. PBP S1 Sperisa Distantina TRANSPORTASI PADATAN Pustaka : Brown, 1954, Unit Operations. Perry, 1997, Chemical
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM
SKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Noor
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI
BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesinyang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Conveyor Di dalam industri, bahan-bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut
Lebih terperinciANALISA PENINGKATAN KAPASITAS BUCKET ELEVATOR DARI 500 TON PER JAM MENJADI 800 TON PER JAM DI PELABUHAN KHUSUS PT SEMEN GRESIK - TUBAN ABSTRAKSI
ANALISA PENINGKATAN KAPASITAS BUCKET ELEVATOR DARI 500 TON PER JAM MENJADI 800 TON PER JAM DI PELABUHAN KHUSUS PT SEMEN GRESIK - TUBAN ABSTRAKSI Hadi Sutikno¹, Margianto²,Unung Lesmanah³ ¹Mahasiswa Teknik
Lebih terperinciALAT TRANSPORTASI BENDA PADAT SYAHRUL FAUZI SIREGAR. Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN
ALAT TRANSPORTASI BENDA PADAT SYAHRUL FAUZI SIREGAR Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN 1. Conveyor Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala
Lebih terperinciPERANCANGAN BELT CONVEYOR KAPASITAS 30 TON/JAM UNTUK ALAT ANGKUT KERTAS
13 PERANCANGAN BELT CONVEYOR KAPASITAS 30 TON/JAM UNTUK ALAT ANGKUT KERTAS Dadi Cahyadi 1 Program Studi Teknik Mesin Universitas Serang Raya DadiCahyadi2012@gmail.com Gilang Febri Azis 2 Program Studi
Lebih terperinciPerancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk memindahkan barang atau benda dari suatu tempat ketempat yang diinginkan dengan jarak dan waktu diperlukan mesin pengangkut atau conveyor dan dalam hal
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR
BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR Dalam pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas 60 ton/jam TBS sangat dibutuhkan peran bunch scrapper conveyor yang berfungsi sebagai pengangkut janjangan
Lebih terperinciALAT TRANSPORTASI BAHAN PADAT
ALAT TRANSPORTASI BAHAN PADAT Kode Mata Kuliah : 2035530 Bobot : 3 SKS Oleh Maryudi, S.T., M.T., Ph.D Irma Atika Sari, S.T., M.Eng Handling material berhubungan dengan pengangkutan pada jarak yang tertentu
Lebih terperinciPERANCANGAN CAKE BREAKER SCREW CONVEYOR PADA PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS PABRIK 60 TON TBS PER JAM
KARYA AKHIR PERANCANGAN CAKE BREAKER SCREW CONVEYOR PADA PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS PABRIK 60 TON TBS PER JAM SURANTA GINTING 025202007 KARYA AKHIR YANG DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin
BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alur Produksi Mesin Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin 3.2. Cara Kerja Mesin Prinsip kerja mesin pencetak bakso secara umum yaitu terletak pada screw penekan adonan dan
Lebih terperinciPERANCANGAN UNIT TRANSFER (SCREW CONVEYOR) PADA MESIN PENGISI POLIBAG UNTUK MENINGKATKAN EFEKTVITAS KINERJA DI BIDANG PEMBIBITAN. Azhar Basyir Rantawi
PERANCANGAN UNIT TRANSFER (SCREW CONVEYOR) PADA MESIN PENGISI POLIBAG UNTUK MENINGKATKAN EFEKTVITAS KINERJA DI BIDANG PEMBIBITAN Azhar Basyir Rantawi Abstrak Mekanisasi pertanian dalam arti luas bertujuan
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA CONVEYOR BELT SYSTEM PADA PROJECT PENGEMBANGAN PRASARANA PERTAMBANGAN BATUBARA TAHAP 1 PT. SUPRABARI MAPANINDO MINERAL
LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA CONVEYOR BELT SYSTEM PADA PROJECT PENGEMBANGAN PRASARANA PERTAMBANGAN BATUBARA TAHAP 1 PT. SUPRABARI MAPANINDO MINERAL Diajukan Guna Memenuhi Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir
Lebih terperinciMAKALAH PESAWAT PENGANGKAT APRON CONVEYOR
MAKALAH PESAWAT PENGANGKAT APRON CONVEYOR Penyusun : 1. Rizki Wase Primawan 2112 039 011 2. Hasan Asadi 2112 039 012 3. Sonny Aditya L.H 2112 039 013 4. Eka Febriana P. 2112 039 015 5. Bima Sakti Ciptawan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pendahuluan Indonesia sebagai negara berkembang dimana pembangunan di setiap wilayah di indonesia yang semakin berkembang yang semakin berkekembang pesat-nya bangunanbangunan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
36 HASIL DAN PEMBAHASAN Dasar Pemilihan Bucket Elevator sebagai Mesin Pemindah Bahan Dasar pemilihan mesin pemindah bahan secara umum selain didasarkan pada sifat-sifat bahan yang berpengaruh terhadap
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Conveyor merupakan suatu alat transportasi yang umumnya dipakai dalam proses industri. Conveyor dapat mengangkut bahan produksi setengah jadi maupun hasil produksi
Lebih terperinciPerancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR
BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR 3.1 Data Perancangan Spesifikasi perencanaan belt conveyor. Kapasitas belt conveyor yang diinginkan = 25 ton / jam Lebar Belt = 800 mm Area cross-section
Lebih terperinciSKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM
SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dibuat Oleh : Nama : Nuryanto
Lebih terperinciPERANCANGAN CAKE BREAKER CONVEYOR PADA PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS PABRIK 60 TON / JAM
KARYA AKHIR PERANCANGAN CAKE BREAKER CONVEYOR PADA PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS PABRIK 60 TON / JAM KARYA AKHIR YANG DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH IJAZAH SARJANA SAINS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Industri semen di Indonesia pada saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri semen di Indonesia pada saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat. Direktur Pemasaran PT Semen Padang Widodo Santosa di Bengkulu, Selasa (15/12),
Lebih terperinciPERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)
PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) Penyusun: Lely Riawati, ST., MT. Agustina Eunike, ST., MT., MBA. PERALATAN INDUSTRI KIMIA YANG DIBAHAS : I Material Handling II Size Reduction III Storage IV
Lebih terperinciMESIN PEMINDAH BAHAN
TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN BELT CONVEYOR SEBAGAI ALAT PENGANGKUT BUTIRAN PUPUK DARI PENGOLAHAN AKHIR KE BULK STORAGE PADA SEBUAH PABRIK PUPUK KAPASITAS 87 TON/JAM OLEH : GABE PANDAPOTAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Mesin Press Mesin press adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk membentuk dan memotong suatu bahan atau material dengan cara penekanan. Proses kerja daripada
Lebih terperinciOPTIMASI JARAK ADJUSTMENT TENSIONING DEVICE PADA DRAG CHAIN CONVEYOR
OPTIMASI JARAK ADJUSTMENT TENSIONING DEVICE PADA DRAG CHAIN CONVEYOR Budi Setiyana 1) Abstrak Drag Chain Conveyor (DCC) adalah salah satu jenis alat transport untuk memindahkan material baik powder maupun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU
BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU Perkembangan dan kemajuan manusia untuk mempermudah melakukan suatu pekerjaan,maka mesin perajang tembakau dapat membantu para petani tembakau
Lebih terperinciSETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc
PERHITUNGAN SISTEM TRANSMISI PADA MESIN ROLL PIPA GALVANIS 1 ¼ INCH SETYO SUWIDYANTO NRP 2110 030 006 Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi
Lebih terperinciPerhitungan Kapasitas Screw Conveyor perjam Menghitung Daya Screw Conveyor Menghitung Torsi Screw
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL...xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciLAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu
LAMPIRAN I ATA PENGAMATAN. ata Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu Berikut merupakan tabel data hasil penepungan selama pengeringan jam, 4 jam, dan 6 jam. Tabel 8. ata hasil tepung selama
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS BELT CONVEYOR DAN BULLDOZER DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BARGING PADA PT ARUTMIN INDONESIA SITE ASAM-ASAM
KAJIAN TEKNIS BELT CONVEYOR DAN BULLDOZER DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BARGING PADA PT ARUTMIN INDONESIA SITE ASAM-ASAM M. Zaini Arief 1*, Uyu Saismana 2, Ahmad Juaeni 3 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KONVEYOR KAPASITAS 1500 TPH DAN ANALISA KEKUATAN PIN PADA RANTAI RECLAIM FEEDER
PERANCANGAN SISTEM KONVEYOR KAPASITAS 1500 TPH DAN ANALISA KEKUATAN PIN PADA RANTAI RECLAIM FEEDER TUGAS AKHIR Oleh DWI JAMES 04 05 22 017 X DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
Lebih terperinciI.1 Latar Belakang. Gambar I.1 Struktur Organisasi Departemen FSBP FSBP FLOUR SILO AND BULK FLOUR PACKING & BY PRODUCT PACKING
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Saat ini dunia telah memasuki era globalisasi yang ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Hal tersebut menyebabkan persaingan bisnis yang semakin ketat di bidang
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN SCRAPPER PADA CHAIN CONVEYOR
BAB IV PERHITUNGAN SCRAPPER PADA CHAIN CONVEYOR Pada pabrik pengolahan minyak sawit dibutuhkan peran beberapa jenis mesin pemindahan bahan seperti mesin chain scrapper conveyor yang berfungsi sebagai pengangkut
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN 4.1 Konsep Pembuatan Mesin Potong Sesuai dengan definisi dari mesin potong logam, bahwa sebuah mesin dapat menggantikan pekerjaan manual menjadi otomatis, sehingga
Lebih terperinciDESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL
DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL Gatot Pramuhadi 1), Abdul Wahhaab 2), Gina Rahmayanti 2), Nurwan Wahyudi 2), Syahidin Nurul Ikhwan 2) 1) Dosen Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB III ANALISA PERHITUNGAN
BAB III ANALISA PERHITUNGAN 3.1 Data Informasi Awal Perancangan Gambar 3.1 Belt Conveyor Barge Loading Capasitas 1000 Ton/Jam Fakultas Teknoligi Industri Page 60 Data-data umum dalam perencanaan sebuah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan (material handling equipment) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari satu tempat ke tempat lain dalam
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM
PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM Ir.Soegitamo Rahardjo 1, Asep M. Tohir 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University
Lebih terperinciAlat-alat Transportasi Padatan
Alat-alat Transportasi Padatan A. CONVEYOR Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa
Lebih terperinciMesin Pemindah Bahan (Material Handling equipment)
Mesin Pemindah Bahan (Material Handling equipment) January 29th, 2012 Related Filed Under Mesin Pemindah Bahan (Material Handling equipment) Mesin pemindah bahan dibagi menjadi tiga jenis macam alat pemindah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Jagung
4 TINJAUAN PUSTAKA Jagung Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung
Lebih terperinciBahan sarangan pada dandang yang telah melalui proses deep drawing masih memiliki ujung yang tidak rata atau tajam, sehingga harus dilakukan proses
PRESENTASI TUGAS AKHIR ABSTRAK Bahan sarangan pada dandang yang telah melalui proses deep drawing masih memiliki ujung yang tidak rata atau tajam, sehingga harus dilakukan proses beading pada ujung sarangan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS
28 BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS Langkah-langkah penyelesaian alat mulai dari perancangan hingga pembuatan dapat dilihat pada Diagram
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PEMOTONG JENANG KAPASITAS 30 KG/JAM
PERANCANGAN MESIN PEMOTONG JENANG KAPASITAS 30 KG/JAM PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Ahli Madya Disusun Oleh: MOH. ANIEF FARIZI 2008 55 040 PROGRAM STUDI DIPLOMA
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BUCKET ELEVATOR PENGANGKAT GABAH [DESIGN OF BUCKET ELEVATORS FOR HANDLING OF GRAIN]
Jurnal Teknik Pertanian Lampung Vol.3, No. 1: 17-26 RANCANG BANGUN BUCKET ELEVATOR PENGANGKAT GABAH [DESIGN OF BUCKET ELEVATORS FOR HANDLING OF GRAIN] Oleh : Ohen Suhendri 1, Tamrin 2, Budianto Lanya 3
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK Oleh : RAHMA GRESYANANTA 2107039001 FABIAN SURYO S 2107039023 Pembimbing Ir. Suhariyanto, MT ABSTRAK Limbah dari plastik merupakan masalah yang dianggap
Lebih terperinciKelompok 6. Pesawat Kerja. Belt Conveyor. Ahmad Fikri Muhamad Nashrulloh
Kelompok 6 Pesawat Kerja Belt Conveyor Ahmad Fikri 5315111767 Muhamad Nashrulloh 5315111769 http://www.automation.com/resources-tools/articles-white-papers/motion-control/selecting-the-optimal-conveyor-drive
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ULANG BELT CONVEYOR B-W600-6M DENGAN KAPASITAS 9 TON / JAM
37 BAB III PERANCANGAN ULANG BELT CONVEYOR B-W600-6M DENGAN KAPASITAS 9 TON / JAM 3.1. Penjelasan dan Perencanaan Produk PT.CCCM Merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang conveyor system dan
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA BELT CONVEYOR UNTUK OPTIMALISASI KAPASITAS TRANSFER BATUBARA DI PT. KALTIM PRIMA COAL
EVALUASI KINERJA BELT CONVEYOR UNTUK OPTIMALISASI KAPASITAS TRANSFER BATUBARA DI PT. KALTIM PRIMA COAL PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa Pada Jurusan Teknik
Lebih terperinciSetyo Wahyu Pamungkas Eko Pristiwanto
Setyo Wahyu Pamungkas 2107039013 Eko Pristiwanto 2107039017 Abstrak Home Industri penghasil keripik singkong saat ini masih banyak menggunakan metoda potong yang sederhana, yaitu dengan menggunakan alat
Lebih terperinciBAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.
BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan
Lebih terperinciPERHITUNGAN DAYA DAN KAPASITAS MESIN PRESS SERBUK KAYU SEBAGAI MEDIA PENANAMAN JAMUR TIRAM PUTIH RIKO PRIANDHANY
PERHITUNGAN DAYA DAN KAPASITAS MESIN PRESS SERBUK KAYU SEBAGAI MEDIA PENANAMAN JAMUR TIRAM PUTIH OLEH : RIKO PRIANDHANY 2107 030 036 DOSEN PEMBIMBING : IR. SUHARIYANTO, M.T Abstrak Saat ini jamur ditemukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Serabut Kelapa Sebagai Negara kepulauan dan berada di daerah tropis dan kondisi agroklimat yang mendukung, Indonesia merupakan Negara penghasil kelapa terbesar di dunia. Menurut
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN
BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN Pada rancangan mesin penghancur plastic ini ada komponen yang perlu dilakukan perhitungan, yaitu daya motor,kekuatan rangka,serta komponenkomponen elemen mekanik lainnya,perhitungan
Lebih terperinciJurnal Dinamis Vol. II, No. 4, Januari 2009 ISSN
STUDI VARIASI SUDUT KEMIRINGAN BUCKET ELEVATOR PABRIK KELAPA SAWIT KAPASITAS PABRIK 30 TON TBS/JAM HUBUNGANNYA DENGAN DAYA MOTOR, KECEPATAN BUCKET DAN KAPASITAS BUCKET Alfian Hamsi Staf pengajara Teknik
Lebih terperinciTugas Akhir. Modifikasi Mesin Chain Scrapper Conveyor. Dengan Memperhitungkan Jumlah Scrapper
Tugas Akhir Modifikasi Mesin Chain Scrapper Conveyor Dengan Memperhitungkan Jumlah Scrapper Yang digunakan pada PT. KARYA PRATAMA MANDIRI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Penyelesaian Program Strata
Lebih terperinciDAYA PADA MESIN PENGADUK SERBUK TIRAM PUTIH OLEH : MUHAMMAD FATHONI ENDRIAWAN
RANCANG BANGUN DAN PERHITUNGAN DAYA PADA MESIN PENGADUK SERBUK KAYU UNTUK MEDIA PENANAMAN JAMUR TIRAM PUTIH OLEH : MUHAMMAD FATHONI ENDRIAWAN 2107 030 038 DOSEN PEMBIMBING : IR. SUHARIYANTO, M.T AGENDA
Lebih terperinciPERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH
PERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH 23411140 Latar Belakang Pemisahan biji jagung yang masih tradisional Kurangnya pemanfaatan bonggol jagung sebagai pakan ternak
Lebih terperinciBAB III. Metode Rancang Bangun
BAB III Metode Rancang Bangun 3.1 Diagram Alir Metode Rancang Bangun MULAI PENGUMPULAN DATA : DESAIN PEMILIHAN BAHAN PERHITUNGAN RANCANG BANGUN PROSES PERMESINAN (FABRIKASI) PERAKITAN PENGUJIAN ALAT HASIL
Lebih terperinciPresentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir Modifikasi Alat Penunjuk Titik Pusat Lubang Benda Kerja Dengan Berat Maksimal Kurang Dari 29 Kilogram Untuk Mesin CNC Miling Oleh : Mochamad Sholehuddin NRP. 2106 030 033 Program
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG SINGKONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAM FOLLOWER
RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG SINGKONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAM FOLLOWER Oleh: IMELDA MAGDALENA 2108 039 013 DIDIT EKO PRAHMANA SARDI 2108 039 015 Dosen Pembimbing: Ir.ARINO ANZIP, MEng.Sc D III TEKNIK
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI MESIN PEMBERSIH SAMPAH BOX CULVERT
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI MESIN PEMBERSIH SAMPAH BOX CULVERT Oleh: Ainur Rafiq (6607040004) M Wahyu Nor P. (6607040025) Teknik Desain & Manufaktur Politekneik Perkapalan Negeri Surabaya ITS LATAR
Lebih terperinciMesin Pencacah Cengkeh
Volume 10 No 1, April 2017 Hlm. 59-64 ISSN 0216-9495 (Print) ISSN 2502-5325 (Online) Mesin Pencacah Cengkeh Ah. Sulhan Fauzi 1, Engga Predianto 2, Fatkur Rhohman 3 1,2,3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan konstruksi mesin pengupas serabut kelapa ini terlihat pada Gambar 3.1. Mulai Survei alat yang sudah ada dipasaran
Lebih terperinciANALISIS MESIN PEMOTONG BAGIAN ATAS GELAS PLASTIK
ANALISIS MESIN PEMOTONG BAGIAN ATAS GELAS PLASTIK Qomaruddin 1), Eko Darmanto 2) 1) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus 59352 2) Program
Lebih terperinciPerancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-168 Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut Musfirotul Ula, Irfan Syarief Arief, Tony Bambang
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK SKALA KECIL MENJADI PUPUK
RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK SKALA KECIL MENJADI PUPUK DOSEN PEMBIMBING : Ir. Suhariyanto, MT INSTRUKTUR PEMBIMBING : Miftahulal Huda, ST, M.pd DISUSUN OLEH : M. Faizin 2108039020 Arizal
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN ALAT
54 BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN ALAT 4.1 DESAIN ALAT Gambar 4.1 Desain Alat Pengepresan Geram Sampah Mesin Perkakas 55 Tabel 4.1 Keterangan Part Number Desain Item No. Part Number Material Qty
Lebih terperinciTUGAS SKRIPSI MESIN PEMINDAH BAHAN
TUGAS SKRIPSI MESIN PEMINDAH BAHAN STUDI PRESTASI BELT CONVEYOR HUBUNGANNYA DENGAN UKURAN BUTIRAN DAN TINGKAT KELEMBABAN BAHAN CURAH ( BATUBARA ), PANJANG BELT 7,6 METER ; LEBAR 32 CENTIMETER OLEH RIO
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PEMUTAR GERABAH DENGAN KEKUATAN TUMPUAN MAKSIMAL 16 KG
PERANCANGAN MESIN PEMUTAR GERABAH DENGAN KEKUATAN TUMPUAN MAKSIMAL 16 KG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (ST) Pada Program Studi Teknik Mesin Disusun oleh
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Tabung Luar Dan Tabung Dalam a. Perencanaan Tabung Dalam Direncanakan tabung bagian dalam memiliki tebal stainles steel 0,6, perencenaan tabung pengupas
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Branch Manager Bertanggung jawab kepada PT. Rolimex Kimia Nusa Mas cabang Medan. a. Menangani, memimpin dan menentukan kebijakan operasional sehari-hari di
Lebih terperinciPERANCANGAN CONVEYOR RANTAI YANG BERFUNGSI MEMBAWA AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN BAKARBOILERPADA PABRIK GULA DENGAN KASPAITAS 42 TON/JAM SKRIPSI
PERANCANGAN CONVEYOR RANTAI YANG BERFUNGSI MEMBAWA AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN BAKARBOILERPADA PABRIK GULA DENGAN KASPAITAS 42 TON/JAM SKRIPSI Skipsi Yang DiajukanUntukMelengkapi SyaratMemperolehGelarSarjanaTeknik
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat ditunjukkan pada diagram alur penelitian yang ada pada gambar 3-1. Mulai Identifikasi Masalah Penentuan Kriteria Desain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT. Dharma Polimetal merupakan perusahaan manufaktur yang didirikan pada tanggal 27 maret 1989 yang didukung oleh afiliasi perusahaan dengan komitmen untuk selalu menjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Alat Cara kerja Mesin pemisah minyak dengan sistem gaya putar yang di control oleh waktu, mula-mula makanan yang sudah digoreng di masukan ke dalam lubang bagian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROSES
BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Proses pembuatan natrium nitrat dengan menggunakan bahan baku natrium klorida dan asam nitrat telah peroleh dari dengan cara studi pustaka dan melalui pertimbangan
Lebih terperinciPEMILIHAN BAUT PENGIKAT BEARING POROS DAN PERANCANGAN SARINGAN PADA MESIN PENCACAH SAMPAH
PEMILIHAN BAUT PENGIKAT BEARING POROS DAN PERANCANGAN SARINGAN PADA MESIN PENCACAH SAMPAH AL HADRIL*, Widodo, Muhammad Hasan Albana. Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Batam
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI KADAR amba AIR PADA ADONAN PELET PUPUK TERHADAP KONSUMSI DAYA LISTRIK
PENGARUH VARIASI KADAR amba AIR PADA ADONAN PELET PUPUK TERHADAP KONSUMSI DAYA LISTRIK Marlon Tua Pangihutan Sibarani Melvin Emil Simanjuntak Melvin Bismark Hamonangan Sitorus Jurusan Teknik Mesin, Politeknik
Lebih terperinciM SIN PENGANGKAT PENGANGKA ( o h ist s ing n machi h ne n )
MATERI 2 MESIN PENGANGKAT (hoisting machine) Tujuan Pembelajaran Setelah melalui penjelasan dan diskusi Mahasiswa dapat menghitung kapasitas pesawat angkat Mahasiswa dapat menyebutkan komponenkomponen
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu
TINJAUAN PUSTAKA Pencampuran Secara ideal, proses pencampuran dimulai dengan mengelompokkan masingmasing komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu sama lain dalam bentuk
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR
PERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR 20411296 Latar Belakang Di Indonesia, jagung banyak dimanfaatkan sebagai makanan pokok, tetapi bonggolnya masih belum termanfaatkan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Diagram alir adalah suatu gambaran utama yang dipergunakan untuk dasar dalam bertindak. Seperti halnya pada perancangan diperlukan
Lebih terperinciJurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG
Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: 2355-3553 PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG Sukadi* Novarini** *Dosen Teknik Mesin Politeknik Jambi **Dosen Teknik Mesin
Lebih terperinciMESIN PERAJANG SINGKONG
PROPOSAL MERENCANA MESIN MESIN PERAJANG SINGKONG Diajukan oleh : 1. Aan Setiawan ( 04033088 ) 2. Muhammad Wibowo ( 04033146 ) 3. Wisnu Kusuma Wardhani ( 04033159 ) 4. Andi Mardiyansah ( 04033160 ) kepada
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI
BAB II PEMBAHASAN MATERI Mesin pengangkat yang dimaksud adalah seperangkat alat yang digunakan untuk mengangkat, memindahkan serta menurunkan suatu benda ke tempat lain dengan jangkauan operasi terbatas.
Lebih terperinciBAB III PERENCAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Perencanaan Proses perancangan alat pencacah rumput gajah seperti terlihat pada diagram alir berikut ini: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan Perencanaan Menggambar
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:
BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Perencanaan Rancang Bangun Dalam merencanakan suatu alat bantu, terlebih dahulu kita harus memperhatikan faktor-faktor yang mendasari terlaksananya perencanaan alat bantu
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Digester Digester sering disebut ketel adukan yang terdiri dari bejana yang dilengkapi dengan alat perajang dan pemanas untuk mempersiapkan bahan agar lebih mudah dikempa di screw
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Ir. Eddy Widiyono, MSc
PERENCANAAN PERALATAN PROSES PRODUKSI PELET IKAN DENGAN KAPASITAS 2 TON / JAM Oleh : Syam Abdirrizal 2106 030 032 Dosen Pembimbing : Ir. Eddy Widiyono, MSc 1 ABSTRAK Kebutuhan akan permintaan pelet ikan
Lebih terperinci