JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

dokumen-dokumen yang mirip
Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Modul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi.

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Akuntansi Biaya. Cost System and Cost Accumulation. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

PROCESS COSTING (Biaya Berdasarkan Proses)

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING ATAU JOB COSTING)

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA

Istilah lain BOP : 1. Beban pabrik 2. Overhead produksi 3. Biaya produksi tidak langsung 4. Beban produksi 5. Biaya manufaktur tidak langsung

COST ACCOUNTING. FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas. Program Studi Akuntansi

Akuntansi Biaya. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

Akuntansi Biaya. Factory Overhead: Planned, Actual and Applied. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

langsung Biaya Tenaga kerja

Akuntansi Biaya PROCESS COSTING. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

Modul ke: Job Order Costing. Konsep Job Order Costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

MAKALAH BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING)

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

AKUNTANSI BIAYA JOB COSTING ( HARGA POKOK PESANAN )---B.Linggar Yekti Nugraheni JOB COSTING. Job Costing Operation Costing Process Costing

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis. Program Studi Akuntansi

MET ME ODE P ODE ENOU EN MP OU ULAN U LAN HAROA POKOK

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

AKUNTANSI BIAYA. Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

METODE HARGA POKOK PESANAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

03FEB. Akuntansi Biaya

Akuntansi Biaya. Modul ke: Job Order Costing 04FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA AKUNTANSI BIAYA

METODE PEMBEBANAN BOP

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

BAB IX METODE HARGA POKOK PESANAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HARGA POKOK PESANAN

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

Akuntansi Biaya. Overhead Pabrik: Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

BAB II BAHAN RUJUKAN

HARGA POKOK TAKSIRAN

Systems Design: Job-Order costing

Systems Design: Job-Order costing. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE.,M.Si. 1

ANGGARAN KOMPREHENSIF

Soal Pilihan Ganda (bobot 30)

= $ = $9 = $4 = 50% = $3

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

AKUNTANSI MANAJEMEN PREPARED BY YULI KURNIAWATI

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

Akuntansi Biaya Job Order Costing

Pert 4. Team Teaching

BAB II BAHAN RUJUKAN

Systems Design: Job-Order costing. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE.,M.Si.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Biaya. Cost Systems and Cost Accumulation. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Tarif Biaya Overhead dan Analisis Variansi

Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses. Kelompok 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 BEBAN POKOK PRODUKSI PROSES (PROCESS COSTING)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

TEMUTIGA. Dosen anto.kuddy. Phone

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI BIAYA KA2083. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan

Materi: AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI BIAYA VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING) DAN METODE HARGA POKOK PROSES ( PROCESS COSTING)

HARGA POKOK PESANAN. Kasus:

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 BEBAN POKOK PRODUKSI PESANAN (JOB ORDER COSTING)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Perilaku Biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB II LANDASAN TEORI

Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual Produksi Tahu Pas (Putra H.

Akuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan (Costing By-Products and Joint Products) Rista Bintara, SE., M.

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES

BIAYA OVERHEAD PABRIK

Akuntansi Biaya. Cost Systems and Cost Accumulation. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

BAB II LANDASAN TEORI

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK Anggaran,Aktual Dan Pembebanan

COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

Transkripsi:

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN) 1. Konsep Dasar Job-Order Costing & Process Costing 2. Perbedaan Job-Order Costing & Process Costing 3. Arus Biaya dalam Perhitungan Job-Order Costing Muniya Alteza

Konsep Dasar Job-Order Costing Job-Order Costing (biaya berdasarkan pesanan) adalah suatu metode perhitungan biaya yang didasarkan pada sistem produksi berdasarkan pesanan. Sistem Job-Order Costing digunakan untuk perusahaan yang memproduksi bermacam produk selama periode tertentu, selain itu juga dapat digunakan pada perusahaan jasa. Biaya dihitung secara individual untuk masing-masing pekerjaan

Konsep Dasar Process Costing Process Costing (biaya berdasarkan proses) adalah perhitungan biaya yang digunakan pada perusahaan yang memproduksi satu jenis produk dalam jumlah besar dan dalam jangka panjang Prinsip dasar: mengakumulasikan biaya dari operasi atau departemen tertentu selama satu periode penuh (bulanan, kuartalan, tahunan) dan kemudian membaginya dengan jumlah unit yang diproduksi selama periode tersebut biaya dihitung per departemen.

PERBANDINGAN JOB-ORDER COSTING DAN PROCESS COSTING JOB-ORDER COSTING (Kalkulasi Biaya Berdasar Pesanan) Produk sangat bervariasi Biaya diakumulasikan berdasarkan pekerjaan/pesanan Biaya per unit dihitung melalui pembagian total biaya pekerjaan dengan unit yang diproduksi untuk pekerjaan tersebut PROCESS COSTING (Kalkulasi Biaya Berdasar Proses) Produk bersifat homogen Biaya diakumulasi berdasarkan proses atau departemen Biaya per unit dihitung melalui pembagian biaya proses satu periode dengan unit yang diproduksi selama periode tersebut

Kartu Biaya dalam Job-Order Costing Semua biaya produk dicatat dalam kartu biaya (job cost sheet) yaitu formulir untuk setiap pekerjaan yang diterima Kartu biaya merupakan dokumen pengendali biaya berdasarkan pekerjaan Kartu biaya berisi data bahan, tenaga kerja dan overhead yang dibebankan ke pesanan yang diterima

Pembebanan dalam Job-Order Costing 1. Bahan langsung dibebankan ke pekerjaan berdasarkan biaya sesungguhnya Menggunakan formulir permintaan bahan (materials requisition form) 2. Biaya tenaga kerja langsung dibebankan ke pekerjaan berdasarkan biaya sesungguhnya Menggunakan kartu jam kerja (time ticket) berisi ringkasan aktivitas kerja setiap jamnya 3. Biaya overhead pabrik dibebankan ke produk menggunakan tarif yang ditetapkan di muka proses alokasi

Pembebanan Overhead Pabrik Kesulitan dalam pembebanan overhead pabrik: Overhead pabrik adalah biaya tidak langsung Overhead pabrik terdiri atas berbagai macam jenis biaya Overhead pabrik relatif tetap meskipun output produksi berfluktuasi Alokasi biya overhead menggunakan basis alokasi tertentu ukuran seperti jam kerja langsung (DLH) atau jam mesin (MH) yang dipakai untuk membebankan biaya overhead ke produk/ jasa.

Pembebanan Overhead Pabrik (Lanjutan) Tarif overhead ditentukan di muka (predetermined overhead rate) = Estimasi biaya overhead pabrik total Estimasi unit produksi total Overhead yang dibebankan untuk pekerjaan tertentu = Tarif overhead x Jumlah basis alokasi dalam suatu ditentukan di muka pekerjaan

Aliran Biaya dalam Job-Order Costing Contoh kasus: Rand Company adalah perusahaan yang memproduksi medali penghargaan emas dan perak. Perusahaan ini memiliki dua buah pekerjaan untuk dikerjakan pada bulan Januari, di mana bulan tersebut adalah bulan pertama dalam tahun fiskal perusahaan. Pekerjaan A berupa cetakan khusus 1.000 medali emas untuk memenuhi keperluan dunia perfilman dan sudah dimulai pada bulan Desember tahun sebelumnya. Pada akhir Januari, sebanyak $30.000 telah dicatat sebagai biaya produksi. Pekerjaan B adalah pesanan 10.000 medali perak untuk peringatan jatuhnya Tembok Berlin. Pekerjaan ini dimulai bulan Januari

Akuntansi untuk Bahan Baku Pada tanggal 1 Januari, perusahaan memiliki bahan baku $7.000. Selama bulan tersebut perusahaan membeli bahan baku senilai $60.000. Jurnal yang dibuat: Bahan baku 60.000 Utang dagang 60.000 Selama bulan Januari dibutuhkan bahan baku sebanyak $52.000, terdiri dari $50.000 bahan langsung dan $2.000 bahan tidak langsung. Bahan tersebut diperuntukkan bagi pekerjaan A sebanyak $28.000 dan pekerjaan B sebanyak $22.000. Jurnal yang dibuat: Barang dalam proses 50.000 Overhead pabrik 2.000 Bahan baku 52.000 1 2

Bahan Mentah Saldo $7.000 (1) 60.000 (2) $52.000 Overhead Pabrik (2) 2.000 Barang Dalam Proses Saldo $30.000 (2) 50.000 Kartu Biaya Pekerjaan A Saldo $30.000 Bahan Langsung $28.000 Kartu Biaya Pekerjaan B Saldo $ 0 Bahan Langsung $22.000 Formulir Permintaan Barang $52.000

Akuntansi untuk Tenaga Kerja Selama Januari, perusahaan membayar tenaga kerja langsung $60.000, dengan rincian $40.000 dibebankan ke pekerjaan A dan $20.000 dibebankan ke pekerjaan B. Sedangkan biaya tenaga pemeliharaan dan pengamanan (tenaga kerja tidak langsung) sebesar $15.000. Jurnal yang dibuat: Barang dalam proses 60.000 Overhead pabrik 15.000 Utang gaji dan upah 75.000 3

Utang Gaji Overhead Pabrik (3) $75.000 (2) 2.000 (3) 15.000 Barang Dalam Proses Saldo $30.000 (2) 50.000 (3) 60.000 Kartu Biaya Pekerjaan A Saldo $30.000 Bahan Langsung $28.000 TKL $40.000 Kartu Biaya Pekerjaan B Saldo $ 0 Bahan Langsung $22.000 TKL $20.000 Kartu Jam Kerja $75.000

Akuntansi untuk Overhead Pabrik Selama Januari, Rand membayar biaya overhead berupa utilitas (pemanas, air dan listrik) $21.000, sewa alat $16.000 dan biaya lain-lain $3.000. Jurnal yang dibuat: Overhead pabrik 40.000 Utang usaha 40.000 4 Selama Januari, Rand mengakui adanya pajak properti $13.000 dan asuransi gedung dibayar di muka sebesar $7.000 telah habis dibebankan. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut: Overhead pabrik 20.000 Utang pajak properti 13.000 Asuransi dibayar di muka 7.000 5

Akuntansi untuk Overhead Pabrik (Lanjutan) Akhir Januari, Rand Company mengakui depresiasi peralatan pabrik sebesar $18.000. Jurnal yang dibuat: Overhead pabrik 18.000 Akumulasi depresiasi 18.000 6 Seluruh biaya overhead pabrik dicatat secara langsung ke dalam akun overhead pabrik pada saat terjadinya dari hari ke hari selama periode tertentu

Akuntansi untuk Overhead Pabrik (Lanjutan) Pembebanan biaya overhead pabrik ke barang dalam proses menggunakan tarif overhead ditentukan di muka Rand Company menggunakan jam mesin sebagai basis predetermined overhead rate. Tarifnya adalah $6/ jam mesin. Selama Januari, diperlukan 10.000 jam mesin untuk menyelesaikan pekerjaan A dan 5.000 jam mesin untuk pekerjaan B (total 15.000 jam mesin). Total biaya overhead yang akan ditransfer ke barang dalam proses adalah $90.000 (15.000 x $6). Jurnal yang dibuat adalah:

Akuntansi untuk Overhead Pabrik (Lanjutan) Barang dalam proses 90.000 Overhead pabrik 90.000 7 Akun overhead pabrik berperan sebagai akun kliring biaya overhead aktual didebit dalam akun pada saat terjadinya dari hari ke hari selama satu tahun. Pada interval tertentu (biasanya saat pekerjaan telah selesai), biaya overhead dikeluarkan dari akun overhead pabrik dan dibebankan ke akun barang dalam proses menggunakan tarif overhead ditentukan di muka Biaya overhead aktual Overhead Pabrik Overhead dibebankan ke BDP menggunakan overhead ditentukan di muka

Barang Dalam Proses Saldo $30.000 (2) 50.000 (3) 60.000 (7) 90.000 Biaya Overhead Aktual Saldo Overhead Pabrik (2) 2.000 (3) 15.000 (4) 40.000 (5) 20.000 (6) 18.000 95.000 5.000 (7) 90.000 Overhead Dibebankan 90.0000 Kartu Biaya Pekerjaan A Saldo $ 30.000 Bahan Langsung $ 28.000 TKL $ 40.000 Overhead pabrik $ 60.000 Total $158.000 Kartu Biaya Pekerjaan B Saldo $ 0 Bahan Langsung $ 22.000 TKL $ 20.000 Overhead pabrik $ 30.000 Total $ 72.000 Overhead dibebankan ke BDP $6/jam mesin x 15.000 jam mesin = $90.000

Akuntansi untuk Biaya Nonproduksi Pada Januari, Rand harus membayar gaji tenaga pemasar $30.000. Jurnal yang dibuat: Beban gaji 30.000 Utang gaji dan upah 30.000 8 Depresiasi peralatan kantor selama Januari adalah $7.000. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut: Beban depresiasi 7.000 Akumulasi depresiasi 7.000 9

Akuntansi untuk Biaya Nonproduksi (Lanjutan) Iklan yang harus dibayar sebesar $42.000, beban administrasi dan penjualan sebesar $8.000. Jurnal yang dibuat: Beban iklan 42.000 Beban administrasi dan penjualan 8.000 Utang usaha 50.000 10 Seluruh biaya non produksi langsung diakui sebagai beban, sehingga tidak akan berpengaruh dalam penentuan biaya produksi

Akuntansi untuk Harga Pokok Produksi Pekerjaan A senilai $158.000 diselesaikan pada bulan Januari. Jurnal yang dibuat: Barang Jadi 158.000 Barang dalam Proses 158.000 11

Akuntansi untuk Harga Pokok Penjualan Dalam Rand Company, dari 1.000 medali emas yang dipesan dalam pekerjaan A, sebanyak 750 unit telah dikirimkan kepada konsumen pada akhir bulan dengan harga jual $225.000. Oleh karena jumlah produksi adalah 1.000 unit dan total biaya pekerjaan A $158.000 (tampak dalam kartu biaya), maka biaya per unit adalah $158. Jurnal yang dibuat: Piutang dagang 225.000 Penjualan 225.000 12 Harga Pokok Penjualan 118.500 Barang Jadi 118.500 ($158 / unit x 750 unit=$118.500) 13

Masalah Pembebanan Overhead (Underapplied & Overapplied Overhead) Penghitungan saldo overhead yang dibebankan terlalu tinggi/ terlalu rendah Apabila biaya overhead dibebankan ke BDP < biaya overhead sesungguhnya overhead dibebankan terlalu rendah (underapplied overhead) Apabila biaya overhead dibebankan ke BDP > biaya overhead sesungguhnya overhead dibebankan terlalu tinggi (overapplied overhead) Dalam kasus Rand Company: overhead dibebankan ke BDP $90.000 sedangkan overhead sesungguhnya $95.000 sehingga terjadi underapplied overhead

Underapplied vs Overapplied Overhead Data dua perusahaan sbb: Keterangan Blue Company Perusahaan Biaya overhead aktual dan aktivitas aktual adalah: White Company Dasar penentuan tarif Jam mesin Jam mesin Estimasi overhead pabrik $320.000 $135.000 Estimasi jam mesin 80.000 90.000 Tarif overhead ditentukan di muka Keterangan $4 / jam mesin $1,5/ jam mesin Blue Company Perusahaan White Company Overhead pabrik aktual $295.000 $140.000 Jam mesin aktual 72.000 100.000

Underapplied vs Overapplied Overhead (Lanjutan) Perhitungan underapplied/ overapplied overhead: Keterangan Blue Company Perusahaan White Company Overhead pabrik aktual $295.000 $140.000 Biaya overhed dibebankan ke BDP: 72.000 jam mesin x $4/ jam mesin 100.000 jam mesin x $1,5/ jam mesin 288.000 150.000 Underapplied (overapplied) overhead $7.000 ($10.000)

Pada awal periode Ringkasan Konsep Overhead Estimasi BOP total Estimasi total unit : dalam basis alokasi = Tarif overhead ditentukan di muka Periode berjalan Tarif overhead ditentukan di muka X Aktual total unit periode berjalan = Total BOP yang dibebankan Pada akhir periode BOP total aktual _ Total BOP yang dibebankan = Underapplied/ Overapplied Overhead

Masalah Pembebanan Overhead (Penghapusan Saldo Under/Overapplied Overhead) Pilihan perlakuan terhadap saldo underapplied/ overapplied overhead: 1. Ditutup ke Harga Pokok Penjualan 2. Dialokasikan antara BDP, Barang Jadi dan HPP dalam proporsi overhead yang dibebankan selama periode tersebut.

Penutupan ke HPP Dalam kasus Rand Company, jurnal yang ditulis untuk menutup underapplied overhead adalah: Harga pokok penjualan 5.000 Overhead pabrik 5.000 Penutupan mengakibatkan munculnya HPP yang telah disesuaikan sbb: HPP yang belum disesuaikan $118.500 (+) Underapplied overhead 5.000 HPP yang telah disesuaikan $123.500

Skedul Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi Persediaan awal bahan mentah $ 7.000 (+) Pembelian bahan mentah 60.000 Total bahan mentah tersedia 67.000 (-) Persediaan akhir bahan mentah 15.000 Bahan mentah dipakai dlm produksi 52.000 (-) BB tidak langsung 2.000 $ 50.000 TKL 60.000 BOP dibebankan ke BDP 90.000 Total biaya produksi 200.000 (+) Persediaan awal BDP 30.000 230.000 (-) Persediaan akhir BDP 72.000 Harga Pokok Produksi 158.000

Skedul Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan: Persediaan awal barang jadi $ 10.000 (+) Harga Pokok Produksi 158.000 Barang tersedia untuk dijual 168.000 (-) Persediaan akhir barang jadi 49.500 HPP yang belum disesuaikan 118.500 (+) Underapplied overhead 5.000 HPP disesuaikan $ 123.500

Laporan Laba Rugi Rand Company Laporan Laba Rugi (31 Januari) Penjualan $225.000 (-) HPP 123.500 Laba kotor 101.500 (-) Beban penjualan & administrasi Beban gaji $30.000 Beban depresiasi 7.000 Beban iklan 42.000 Beban lainnya 8.000 87.500 Laba operasional bersih $14.500

Dialokasikan ke Beberapa Akun Perhitungan untuk Rand Company adalah: Overhead yang dibebankan ke BDP $30.000 33,33% Overhead yang dibebankan ke persediaan Barang Jadi (60.000/1.000 unit=$60) x 250 unit 15.000 16,67% Overhead yang dibebankan ke HPP (60.000/1.000 unit=$60) x 750 unit 45.000 50,00% Total overhead yang dibebankan 90.000 100,00% Contoh: untuk Barang Jadi, total BOP dibebankan ke pekerjaan A: jumlah unit pekerjaan A ($60.000:1.000 unit =$60/ unit).masih ada 250 unit pekerjaan A dalam persediaan barang jadi sehingga jumlahnya menjadi 250x$60=$15.000

Dialokasikan ke Beberapa Akun (Lanjutan) Sesudah dialokasikan maka Rand Company melakukan pencatatan jurnal sbb: Barang Dalam Proses* $1.666,50 Barang Jadi* 833,50 Harga pokok penjualan* 2.500,00 Overhead pabrik $5.000 *BDP (33,33%x$5.000) *Barang Jadi (16,67%x$5.000) *HPP (50%x$5.000)