Pengaruh Cara Pengeringan terhadap Perolehan Kadar Senyawa Fenolat dan Aktivitas Antioksidan dari Daun (Psidium guajava Linn.) Harrizul Rivai, Hasnah dan Mardius Syarif Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM) Padang Abstract A determination of phenolic compounds and antioxidant activity from Psidium guajava leaf by UV Visible spectrophotometry has been done. The determination of phenolic compounds was carried out according to Folin-Ciocalteau method and antioxidant activity was evaluated by DPPH method, calculated as gallic acid equivalent (GAE). The determination of phenolic compound showed that the fresh sample, air drying, oven drying C and oven drying C contained 11.7; 4.129; 4.525 and 8.357 mg GAE/g Sample, IC of these sample were.218;.515;. and.315 mg/g, respectively. Keyword : antioxidant, Psidium guajava leaf, antioxidant activity Pendahuluan Senyawa antioksidan memiliki peran yang sangat penting dalam kesehatan. Berbagai bukti ilmiah menunjukkan bahwa senyawa antioksidan mengurangi resiko terhadap berbagai penyakit. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat atau menunda oksidasi dari molekul lain dengan menghambat permulaan dari rantai oksidasi, Karakter utama antioksidan adalah kemampuan untuk menangkap radikal bebas (Prakash et al,-). Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif karena memiliki elektron yang tidak berpasangan sehingga sangat mudah menyerang sel-sel sehat di dalam tubuh. Bila tidak ada pertahanan yang cukup optimal maka sel-sel sehat tersebut menjadi tidak sehat atau sakit, juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit antara lain penyakit degeneratif organ (seperti jantung koroner, stroke dan kanker) (He,4). Kandungan minyak atsiri, tannin, triterpenoid dan flavonoid yang menjadi dasar ditelitinya kadar senyawa fenolat dan aktivitas antioksidan dari daun jambu biji (Psidium guajava Linn). Penentuan kadar senyawa fenolat dipengaruhi berberapa faktor yaitu: tempat tumbuh, cuaca, kesuburan tanah, cara pengeringan, cara ekstraksi dan lain-lain. Maka pada penelitian ini dibatasi melihat pengaruh pengeringan senyawa fenolat dan aktivitas antioksidan dari tumbuhan ini. Pengeringan sampel dilakukan secara alamiah dan dengan pemanasan buatan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh cara pengeringan terhadap perolehan kadar senyawa fenolat dan aktivitas antioksidan dari daun jambu biji (Psidium guajava Linn). Metode Penelitian Bahan Daun jambu biji, air suling, natrium karbonat p.a (Merck), asam galat (Sigma), etanol, reagen Folin-Ciocalteau (Merck), DPPH (Sigma) dan metanol p.a (Merck). Alat Seperangkat alat rotary evaporator (Buchi ), oven (Gallen Kamp ), timbangan analitik (Denver Instrument ), stirer magnetik dan alat spektrofotometer UV Visibel (Shimadzu 12). Pembuatan Sampel (Adhayana dan Ketut, 4) Sampel 1 direndam dengan ml etanol 8 % selama 15 menit kemudian dikocok dengan shaker selama 1 menit, lalu disaring dengan kertas saring (filtrat 1). Ampas dari sampel diekstraksi lagi dengan ml etanol 8 % selama 1 menit kemudian dikocok selama 1 menit, lalu disaring dengan kertas saring (filtrat 2). Ampas tersebut dicuci lagi dengan ml etanol 96 % lalu disaring dengan kertas saring (filtrat 3). Ketiga filtrat dari tiap sampel digabung lalu diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu ºC sampai kental. Sebelum dianalisis, masingmasing ekstrak dilarutkan dalam labu ukur sampai ml dengan campuran air suling : metanol (1:1). 46
Penentuan Kadar Senyawa Fenolat Total dalam Sampel (Waterhouse, 1999) 1. Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum Asam Galat Folin Ciocalteau. Pipet larutan induk asam galat 5 mg/ml sebanyak 2 ml masukkan kedalam labu ukur 1 ml lalu diencerkan dengan air suling sampai tanda batas. Kemudian dipipet,5 ml dan masukkan kedalam vial, tambahkan 5 ml reagen Folin- Ciocalteau (diencerkan 1:1 dengan air suling), lalu tambahkan 4 ml natrium karbonat 1M, kocok homogen. Diamkan selama 15 menit. Ukur serapan pada panjang gelombang 8 nm dengan spektrofotometer UV-Visibel dan buat spektrum serapan dan tentukan panjang gelombang maksimumnya. 2. Penentuan Kurva Kalibrasi Asam Galat Folin-Ciocalteau. Dari larutan induk asam galat 5 mg/ml dipipet,5; 1; 1,5; 2; 2,5 dan 3 ml, kemudian diencerkan masingmasingnya dengan air suling dalam labu ukur sampai volume 1 ml sehingga diperoleh konsentrasi 25,, 75, 1, 125, 1 g/ml asam galat. Masingmasing konsentrasi larutan dipipet,5 ml tambahkan 5 ml reagen Folin- Ciocalteau (diencerkan 1:1 dengan air suling), lalu tambahkan 4 ml natrium karbonat 1M masukan kedalam vial, kocok homogen. Diamkan selama 15 menit. Ukur serapan pada panjang gelombang 748 nm dengan spektrofotometer UV-Visibel dan buat kurva kalibrasi sehingga persamaan regresi linearnya dapat dihitung. 3. Penentuan Kadar Senyawa Fenolat Total dalam Sampel. Pipet,5 ml larutan sampel, masukkan ke dalam vial kemudian ditambahkan 5 ml reagen Folin-Ciocalteau (diencerkan 1:1 dengan air suling) kemudian tambahkan 4 ml natrium karbonat 1M, kocok homogen. Diamkan selama 15 menit sehingga terbentuk warna komplek biru, masukan kedalam kuvet, ukur serapan pada panjang gelombang 748 nm dengan spektrofotometer UV- Visibel, lakukan tiga kali pengulangan. Tentukan kadar senyawa fenolat dengan kurva kalibrasi. Pengukuran Aktivitas Antioksidan Sampel dengan Metoda DPPH 1. Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum DPPH Pipet sebanyak 4 ml larutan DPPH,35 mg/ml yang baru dibuat, masukkan kedalam vial dan tambahkan 2 ml campuran air suling : metanol (1:1), kemudian biarkan selama menit di tempat gelap. Masukan dalam kuvet ukur serapan larutan dengan spektrofotometer UV-Visibel pada λ 8 nm. 2. Penentuan IC Sampel Sampel 1, Sampel 2 dan Sampel 3, dibuat konsentrasi,4;,6;,8; 1,; 1,2 mg/ml. Sedangkan untuk sampel 4 konsentrasinya,2;,3;,4;,5;,6 mg/ml, di pipet sebanyak 2 ml masingmasingnya lalu dimasukkan kedalam vial, tambahkan 4 ml larutan DPPH,35 mg/ml. Dibiarkan selama menit di tempat gelap, ukur serapan larutan dengan spektrofotometer UV-Visibel pada panjang gelombang 518,5 nm. Sebagai pembanding digunakan larutan asam galat dengan konsentrasi 1, 2, 3, 4 dan 5 g/ml, dari masing-masing konsentrasi dipipet 2 ml masukan dalam vial kemudian tambahkan 4 ml larutan DPPH,35 mg/ml. Dibiarkan selama menit di tempat gelap. Serapan larutan diukur dengan spektrofotometer UV-Visibel pada panjang gelombang 518,5 nm. Hitung % inhibisi masingmasingnya lalu buat grafik antara konsentrasi dan % inhibisi sehingga diperoleh persamaan regresi linearnya. IC larutan sampel dan IC asam galat adalah konsentrasi larutan sampel yang akan memberikan inhibisi sebesar %. A1 ( A2 A3) % Inhibisi X1% A1 dimana: A1 = Serapan larutan radikal DPPH ditambah metanol air(1:1) pada panjang gelombang maksimum, A2 = Serapan larutan sampel ditambah larutan radikal DPPH panjang gelombang maksimum, A3 = Serapan larutan sampel ditambah metanol air (1:1) pada λ maksimum. 47
Hasil Tabel I. Hasil Pengukuran Konsentrasi Senyawa Fenolat total dari daun Jambu biji dengan Spektrofotometri UV-Visibel pada panjang gelombang 748 nm Uji Ekstrak Absorban Segar Kering Angin Kering Oven C Kering Oven 25 C Konsentrasi Senyawa Fenolat (mg/ml) Kadar (mg/g) 1,656 1,31 11,367 2,643 98 11,136 3,642 97,844 11,119 Rata Rata 98,625 11,7 Standar Deviasi 1,2,139 Koefisien Variansi 1,237 1,237 1,537 81,438 4,72 2,552 83,781 4,189 3,544 82,531 4,127 Rata rata 82,583 4,129 Standar Deviasi 1,172,59 Koefisien Variansi 1,4 1,4 1,59 89,719 4,486 2,597 9,813 4,541 3,598 9,969 4,548 Rata rata 9,5 4,525 Standar Deviasi,681,34 Koefisien Variansi,753,753 1,548 83,156 8,316 2,551 83,625 8,363 3,553 83,938 8,394 Rata rata 83,573 8,357 Standar Deviasi,393,39 Koefisien Variansi,471,471 Tabel II. Data Aktivitas Antioksidan IC Pembanding Asam Galat Pembanding Asam Galat Konsentrasi ( g/ml) 1 Absorban A1 A2 A3 %Inhibisi,423,5 49,517 2,324,8 61,836 3,828,217,6 74,517 4,148,11 83,454 5,64,13 93,841 IC ( g /ml),9474 48
% Inhibisi % Inhibisi Tabel III. Data Aktivitas Antioksidan IC Sampel Daun Uji Segar Kering Angin Kering Oven C Kering Oven C Konsentrasi (mg/ml) Absorban A1 A2 A3 % Inhibisi,4,448,2 46,14,6,383,2 53,99,8,828,9,3 63,4 1,238,6 71,99 1,2,165,3 8,43,4,461,2 44,57,6,391,2 53,2,8,828,299,2 64,13 1,273,5 67,63 1,2,199,2 76,21,4,464,1 44,8,6,363,1 56,28,8,828,316,1 61,95 1,252,1 69,69 1,2,2,3 75,97,2,463,2 44,23,3,422,2 49,28,4,828,386,3 53,74,5,338,6 59,9,6,284,3 66,6 IC (mg/ml) IC (mg/ml ) Setara kering,496,218,515 -, -,315 - Kurva IC Asam Galat 1 9 8 1 y = 39,553 + 11,27x r =,9977 1 2 3 4 5 6 Konsentrsi ( g/ml) Gambar 1. Kurva IC Asam Galat Kurva IC Sampel Segar 1 9 8 1 y = 28,486 + 43,29x r =,9997,2,4,6,8 1 1,2 1,4 49
% Inhibisi % Inhibisi % Inhibisi Gambar 2. Kurva IC Sampel Segar Kurva IC Sampel Kering Angin 9 8 1 y = 29,956 + 38,945x r =,992,2,4,6,8 1 1,2 1,4 Gambar 3. Kurva IC Sampel yang dikeringanginkan Kurva IC Sampel Kering Oven Suhu 9 8 1 y =,718 + 38,595x r =,995,2,4,6,8 1 1,2 1,4 Gambar 4. Kurva IC Sampel yang dikeringkan dengan oven suhu Kurva IC Sampel Kering Oven Suhu 1 y = 32,93 + 54,28x r =,9977,1,2,3,4,5,6,7 Gambar 4. Kurva IC Sampel yang dikeringkan dengan oven suhu Pembahasan Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menunda, memperlambat, mencegah proses oksidasi dan menghentikan reaksi berantai pembentukan radikal bebas dengan melepaskan hidrogen. Berdasarkan sumbernya, antioksidan ada dua kelompok yaitu antioksidan alami dan antioksidan sintetis. Ada banyak jenis tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai sumber antioksidan alami, salah satu diantaranya yaitu Jambu Biji (Psidium guajava Linn)(Prakash et al,). Dan dari beberapa literatur, daun jambu biji mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Atas dasar ini dicoba untuk menentukan kadar senyawa fenolat dan aktivitas antioksidan yang terdapat dalam daun jambu biji. Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa cara pengeringan sampel sangat berpengaruh terhadap daya antioksidan sampel. Tujuan pengeringan adalah mengurangi kadar air sehingga bahan tersebut tidak mudah ditumbuhi kapang dan jasad renik lainnya dan menghentikan reaksi enzimatik yang dapat menguraikan lebih lanjut kandungan zat aktif. Dari cara pengeringan yang telah dilakukan diperoleh Pengeringan oven C memberikan kadar senyawa fenolat yang tinggi dan daya antioksidan yang paling kuat. Hal ini mungkin disebabkan karena waktu pengeringan lebih cepat yaitu 8 jam sudah konstan sehingga tidak penguraian.
Dibandingkan dengan pengeringan keringangin yaitu 8 hari dan oven suhu C 24 jam, waktu yang digunakan lebih lama yang menyebabkan reaksi enzimatis masih berjalan sehingga senyawa fenolat banyak yang terpolimerisasi dan teroksidasi. Dapat dilihat juga bahwa semakin tinggi kadar senyawa fenolat dalam sampel, maka daya antioksidan sampel tersebut juga akan semakin kuat. Kesimpulan Cara pengeringan sampel memberikan pengaruh terhadap perolehan kadar senyawa fenolat dan aktivitas antioksidan sampel. Daftar Pustaka Keinanen, M, And R.J. Tiitto, Effect of Sample Preparation Method on Birch (Betula Pendulata Roth) Leaf Phenolics,J, Agric Food Chem,, 44 : 2724 2727 : 1996 Lamadiwati Endah,, Potensi Diri dan Alam untuk Pengobatan HIV/AIDS, Penebar Swadaya, Jakarta, 1999 Prakash Aruna., Fred Rigelhof, and Eugene Miller., Antioxidant Activity, Medallion Labs, Minneapolis Mosquera, O, M., Yaned M, Correa, Diana C, Buitrago, and Jaime Nino, Antioxidant Activity of Twenty Five Plants from Colombian Biodeirvesity, Mem Inst Oswaldo Cruz, Rio de janeiro, 12 ( 5 ) : 631 634, 7 Pourmorad, F., S.J. Hosseinimehr, N,Sgahabimajd., Antioxidant Activity, Phenol dan Flavonoid Contents of some Selected Iranian Medicinal Plants, African Journal of Biotechnology, Vol 5(11):14-42- 1145,6 51