ANALISIS NON PRODUCT OUTPUT DALAM RANGKA PENERAPAN PRODUKSI BERSIH DI BERBAGAI INDUSTRI

dokumen-dokumen yang mirip
Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

3 KARAKTERISTIK LOKASI DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012

BAB II LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER BERSIRIP

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

PERANCANGAN TANGKI PEMANAS AIR TENAGA SURYA KAPASITAS 60 LITER DAN INSULASI TERMALNYA

BAB IV HASIL DAN ANALISA

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dr. Ir. Susinggih Wijana, MS. Lab. Teknologi Agrokimia, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER YANG DIPASANG DIDINDING BELAKANG TUNGKU

BAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta. Beberapa gedung bertingkat, pabrik, rumah sakit, perkantoran,

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

BAB V ANALISA HASIL PERBANDINGAN KOMPRESOR PISTON DENGAN SCREW

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

DESAIN SISTEM PENGATURAN UDARA ALAT PENGERING IKAN TERI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI IKAN TERI NELAYAN HERYONO HENDHI SAPUTRO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

BAB III METODE PENELITIAN

MODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN

PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI

WIKA HEAT PUMP WATER HEATER FOR SWIMMING POOL / JACUZZI

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI MAKANAN PT. FORISA NUSAPERSADA

SOLUSI PENGHEMATAN BENSIN DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI SEDERHANA GEN TANDON SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL Oleh: Benny Chandra

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

BAB III BEBAN LISTRIK PT MAJU JAYA

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Pengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller

Gambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump

BAB IV PEMBAHASAN KINERJA BOILER

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara

BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK

PEMASANGAN. 1 Sambungan gas A B C. PERINGATAN! Silakan baca bab Keselamatan.

PEMANFAATAN PANAS TERBUANG

Efisiensi PLTU batubara

Special Submission: PENGHEMATAN ENERGI MELALUI PEMANFAATAN GAS BUANG DENGAN TEKNOLOGI WASTE HEAT RECOVERY POWER GENERATION (WHRPG)

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PEMAKAIAN BAHAN BAKAR TERHADAP EFISIENSI HRSG KA13E2 DI MUARA TAWAR COMBINE CYCLE POWER PLANT

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN

BAB II LANDASAN TEORI

PENGOPERASIAN CHILLED WATER SYSTEM PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous

BAB III METODE PENELITIAN

Kunci Jawaban Latihan Termodinamika Bab 5 & 6 Kamis, 12 April 2012 W NET

Dr. Victor Yuardi Risonarta. Aktifitas: Dosen dan konsultan di Institut Teknologi Sepuluh November -Surabaya

1. PENDAHULUAN PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI

P ( tekanan ) PRINSIP KERJA AIR CONDITIONER

BAB III SET-UP ALAT UJI

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Alat Pirolisis Limbah Plastik LDPE untuk Menghasilkan Bahan Bakar Cair dengan Kapasitas 3 Kg/Batch BAB III METODOLOGI

OPTIMALISASI MESIN PENDINGIN UDARA UNTUK MULTI RUANG ALI RIDHO

BAB II LANDASAN TEORI

Bab IV Analisis Kelayakan Investasi

I. PENDAHULUAN. produksi minyak per tahunnya 358,890 juta barel. (

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RUBBER CRUDE OIL PRODUCT KNOWLEDGE

ANALISA PERFORMANSI BOILER DENGAN TYPE DG693/ PADA PLTU PANGKALAN SUSU LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI MEKANIK

BAB I PENDAHULUAN. uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di

BAB III RANCANG BANGUNG MBG

BAB II TEKNOLOGI PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT

BAB III. METODE PENELITIAN

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

APPENDIX A NERACA MASSA. Kapasitas bahan baku: 415 kg tepung terigu/hari Satuan massa : kg Satuan waktu : hari Formulasi opak wafer stick

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi. dalam proses pembakaran limbah biomassa adalah dengan

Perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur besi baja ini sudah banyak menghasilkan produk seperti kawat baja, plat baja, maupun baja

BAB II LANDASAN TEORI

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

proses oksidasi Butana fase gas, dibagi dalam tigatahap, yaitu :

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEBUR LIMBAH KACA

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

PROPOSAL. PEMUSNAHAN SAMPAH - PEMBANGKIT LISTRIK KAPASITAS 20 mw. Waste to Energy Commercial Aplications

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Kebutuhan dan Penyediaan Energi Di Sektor Industri - OEI 2012

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

Pertemuan 6: SISTEM PENGHAWAAN PADA BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Nama Kelompok. 1. Himawan Sigit Satriaji 2. Ahlan Haryo Pambudi. dosen PEMBIMBING Ir. Budi Setiawan, MT


BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

IV. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

ANALISIS NON PRODUCT OUTPUT DALAM RANGKA PENERAPAN PRODUKSI BERSIH DI BERBAGAI INDUSTRI Lieke Riadi PUSAT STUDI LINGKUNGAN, JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA Jl. RAYA KALIRUNGKUT, SURABAYA, 60293 INDONESIA Email : lieke@ubaya.ac.id fax: (031) 2981101 Intisari Dengan adanya isu perubahan iklim dan degradasi lingkungan yang semakin tajam, maka sektor industri perlu berupaya keras untuk menerapkan produksi bersih,yang akan mengurangi pemakaian energi, air dan bahan baku sehingga mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dan juga mengurangi pemakaian jumlah energi yang dapat berdampak pada pemanasana global yang akhirnya berujung pada perubahan iklim. Non Product Ouput adalah keluaran yang bukan merupakan produk dan dapat dikategorikan limbah yang dapat digunakan ulang, diminimisasi jumlah keluarannya atau diolah. Dengan melakukan identifikasi sumber-sumber pemakaian bahan, energi, air yang berlebih dan mendapatkan alternatif solusi serta mengimplementasikan di proses produksi, maka double impact yang timbul adalah efisiensi biaya dan produksi bersih. Dari tiga industri yang masuk kategori best practice, penghematan yang dilakukan sampai mencapai miliar rupiah, dan efisiensi yang dihasilkan adalah efisiensi pemakaian energy, bahan baku, bahan penunjang dan air. Kata kunci : non product output, produksi bersih, efisiensi PENDAHULUAN Produksi bersih banyak dilakukan di berbagai industri dengan tujuan untuk penghematan pemakaian bahan baku,bahan kimia,energi dan air. Teknologi ini banyak dilakukan di industri dengan berbagai cara, yang didahului dengan pembuatan neraca massa dan neraca energi. Dari perhitungan neraca massa dan energi di masing-masing unit produksi, tampak adanya kehilangan bahan baku, energi dan kehilangan air di sebuah unit yang memang proses produksinya tidak efisien dari aspek pemakaian bahan baku, air dan energi. Non Product Ouput (NPO) adalah keluaran yang bukan merupakan produk dan dapat dikatergorikan jenis limbah yang masih bisa dipakai ulang, diminimisasi atau dilakukan pengolahan. Kesulitan utama yang dihadapi adalah memilih teknologi yang tepat untuk melakukan penghematan energi maupun air, apabila hasil neraca massa, neraca energi dan identifikasi yang dilakukan di sebuah unit menunjukkan adanya inefisiensi pemakaian bahan baku, energi maupun pemakaian air. Sebuah proyek yang didanai oleh European Union dan dilakukan oleh tim dari Pusat Studi Lingkungan Universitas Surabaya, berhasil melakukan efisiensi produksi di 30 industri yang berdampak pada penghematan bahan baku,bahan kimia, air dan energi sampai miliaran rupiah. Dari project yang dilakukan, ada tiga industri yang dapat dikategorikan best practice yang kami pilih untuk dibahas dalam makalah ini. TUJUAN Tujuan dari studi ini adalah untuk 1) melakukan identifikasi sumber-sumber pemakaian bahan, energi maupun air yang berlebih yang dikenal sebagai NPO 2) mendapatkan alternatif solusi dan mengimplementasikan alternatif solusi tersebut di proses produksi 3) menghitung efisiensi biaya yang dihasilkan dari alternatif solusi. PL 33

METODE Studi ini dilakukan dengan menggunakan metode neraca massa dan neraca energi di tiaptiap unit proses produksi melalui pembuatan diagram alir proses. HASIL DAN PEMBAHASAN Industri produksi alat-alat pertanian yang banyak memproduksi rol karet untuk penggilingan padi yang proses produksinya dimulai dari proses pengolahan bahan baku karet menjadi kompon yang kemudian dibentuk dalam cetakan dan dilakukan proses vulkanisasi sampai tahap penyelesaian telah berhasil melakukan perbaikan di proses produksinya dan mereduksi NPO. Efisiensi energi juga dilakukan dengan mendesain ulang boiler dengan bahan bakar kerosin diganti dengan bahan bakar sampah. Hasil yang diperoleh dalam rangka efisiensi proses produksi di industri ini dapat dilihat pada Tabel I. Tabel I. Efisiensi di bidang industri produksi alat pertanian Non Product Outputs Alasan utama Solusi Inefisiensi listrik Inefisiensi Ban bury Instalasi kapasitor machine Inefisiensi Open mixer Instalasi kapasitor machine Transformer inefficiency Cubicle installation on transformer Debu bahan kimia Proses pembuangan Instalasi Dust collector yang dapat digunakan untuk memproses debu bahan kimia menjadi produk dengan kualitas Produk akhir yang tidak konsisten Recycle compound Nonstick rubber and drum Timbulnya bubble Lebar lembaran kompon yang Oversize/undersize lebih rendah Menambah lapisan karet alam Mengganti deterjen krim dengan deterjen cair dalam proses Standarisasi lembaran kompon dari calendar process NPOs Inefisiensi listrik Debu bahan kimia Recycle compound Poduk akhir yang tidak konsisten Inefesiensi kerosin Penghematan Rp 10.9 juta per Rp 840,000 per Rp 312 juta per Berkurangnya gelembung sebesar 35-55%, tidak lagi digunakan lem Rp.1.04 miliar per tahun PL 34

Industri pembuatan sarung tangan yang membuat sarung tangan untuk keselamatan kerja juga melakukan efisiensi di proses produksinya. Efisiensi yang dilakukan lebih pada intensifikasi perawatan mesin dan pemakaian bahan baku. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel II. Tabel II. Efisiensi di bidang industri produksi sarung tangan. NPO Sebelum perbaikan Setelah perbaikan Penghematan Benang karet Berat ratarata 19 Berat rata-rata16.5 Rp 82 juta per Rubber band 27 pcs/dzp 26 pcs/dzp Rp 1,875,375 per Spareparts Benang Polyester Dimensi box karton Biaya ratarata Rp 295.85/dzp 4 ply/dzp, berat ratarata 4.573 Biaya rata-rata Rp 196.06/dzp 3 ply/dzp, berat ratarata 4.404 Rp 79,832,000 per Rp 1,368,000 per 46x23x50 cm 44x23x50 cm Rp 525,000 per 47x24x57 cm 47x24x55 cm Rp 675,000 per Bahan penjernih Berat pigment 1.625 Berat Pigment 0 Rp 1,625,500 per Elemen untuk oven dotting 16 elemen 9 elemen Insulasi untukmengurangi emisi panas Strapping band Lebar 150 mm,71 roll Lebar 120 mm, 47 roll Rp 2,304,000 per total effisiensi = Rp 169,679,875 per Industri pembuatan kawat dan paku juga berhasil mereduksi NPO, proses ini dimulai dengan melakukan proses penarikan kawat menjadi ukuran yang lebih kecil dan dilanjutkan dengan PL 35

proses pembuatan paku. Efisiensi yang dialkukan lebih banyak pada pemakaian energi. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel III. Tabel III. Efisiensi di indutri kawat dan paku NPO Penyebab inefisiensi Kondisi mula-mula energi Transformator Tidak adanya keseimbangan untuk tiap fase (1600, 1100 A).I min I max = 45% energi Annealing Thermal Furnace Efficiency=71%, Exhaust heat loss 19% Temperatur di penutup and badan furnace adalah 106 o C dan 135 o C Air pendingin di Pulling machine. Kompresor udara Outdoor Lighting system Perbandingan udara di tempat pembakaran adalah 1,1 Temperatur air pendingin 47 o C. Make up water dapat menuunkan hanya 1 o C. Kebocoran udara pada sistim pemipaan. Tekanan maksimum di nozzle adalah 0.4 Mpa, dan minimum adalah 630 Kpa. Sistem Lighting menggunakan 32 lampu Mercury @400W Solusi Melakukan keseimbangan beban listrik menjadi 1 load,i min I max = 1 3% Udara panas digunakan untuk memanaskan oven dengan menambahkan pipa preheating dan glasswool pada pipa. Meningkatkan kapasitas udara dalam ruang pembakaran untuk meningkatkan kapasitas blower Memasang insulasi di badan oven Menambah 1 unit cooling tower, suhu air pendingin adalah 28-29 o C. Mengurangi pompa sumur dari 10 hp menjadi 0,5 hp. Lubang nozzle disesuaikan dengan jarak kompresor. Untuk menaikkan tekanan digunakan akumulator tekanan minimum adalah 0.55 Bar. Mengganti 400 W lampu mercury dengan lampu high pressure sodium 250/350 W (24 lampu) Item Jumlah yang Penghematan per dihemat Energi 5675 KW Rp 2.763.110/ 1040 KVA Rp 22.529.700/ 1.04 MVA Rp.30.680.000/ Bahan bakar 1600 liter Rp 8.300.000/ Total = Rp.64.272.810,- PL 36

KESIMPULAN Analisis NPO mampu mereduksi pemakaian bahan baku, bahan kimia, air maupun energi di proses produksi beberapa industri, dengan analisis di tiap unit produksi dapat dihasilkan efisiensi biaya yang tidak terduga dibandingkan dengan sebelum dilakukan analisis NPO. Dengan menerapkan analisis NPO, tiap industri dapat mengidentifikasikan sumber-sumber inefisiensi di masing-masing unit proses yang ada dan mengambil keputusan terhadap berbagai alternatif solusi yang selanjutnya berdampak pada proses produksi bersih dan penghematan. PL 37