Struktur Bayesian Network untuk Penentuan Class Karakteristik Siswa pada Sistem Tutor Cerdas

dokumen-dokumen yang mirip
PADA jaman sekarang ini sudah banyak sarana dan

PENGEMBANGAN ALGORITMA CB UNTUK KONSTRUKSI STRUKTUR BAYESIAN NETWORK DARI DATA TIDAK LENGKAP

REKAYASA PERANGKAT LUNAK DETEKSI DINI KECENDERUNGAN GANGGUAN KESEHATAN MASYARAKAT TERTINGGAL DAN PESISIR DENGAN BAYESIAN NETWORK

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) LEARNING BAYESIAN NETWORK PADA GAME SPORT PINGPONG

Algoritma Bayesian Network Untuk Simulasi Prediksi Pemenang PILKADA Menggunakan MSBNx

BAB I PENDAHULUAN. WebGL adalah standar web untuk pemrograman grafik yang menggunakan

ALGORITMA TPDA DAN TPDA Π SEBAGAI ALTERNATIF STRUKTUR BAYESIAN NETWORK

APLIKASI PEMBANGUNAN BAYESIAN NETWORK PADA DATA MINING TESIS. HENGKY SIPAYUNG NIM : Program Studi Magister Informatika

INTELLIGENT TUTORING SYSTEM UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN BERBASIS BAYESIAN NETWORK DI STMIK WIDYA PRATAMA PEKALONGAN

ANALISA DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

REKAYASA PERANGKAT LUNAK DETEKSI DINI KECENDERUNGAN GANGGUAN KESEHATAN MASYARAKAT TERTINGGAL DAN PESISIR DENGAN BAYESIAN NETWORK

REKOMENDASI TOPIK TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESIAN CLASSIFIER

I.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi media penyimpanan elektronik, setiap organisasi dapat menyimpan

Kecerdasan Buatan/ Artificial Intelligence

Latar Belakang Masalah Masing-masing algoritma hanya dapat bekerja pada pada data lengkap (algoritma CB) dan data tidak lengkap (algortima BC) untuk m

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Kajian Arsitektur Intelligent Tutoring System (ITS) dengan Pendekatan Bayesian Network

BAB. III. ANALISA PERMASALAHAN

ANALISIS PENERAPAN TEKNIK DATAMINING DALAM PENGIMPLEMENTASIAN DAN PENGEMBANGAN MODEL ACTIVE LEARNING DENGAN METODE KELOMPOK

Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Mata Dengan Metode Bayesian Network

Harmonisasi Algoritma Hybrid Untuk Membangun Struktur Bayesian Network Pada Basisdata

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1 : Ilustrasi jaringan syaraf manusia yang diadaptasi untuk ANN (Kriesel, 2011)

Pemanfaatan E-Learning Untuk Menunjang Proses Pembelajaran Di SMPN 2 Jember

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I-1 Jaringan Regulatori Genetik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS ARTIFICIAL INTELLIGENCE DENGAN METODE BAYESIAN NETWORK. Skripsi

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK UNTUK DECISION SUPPORT SYSTEM PADA MINI DETECTOR EARTHQUAKE

EVALUATION MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PENILAIAN TES ONLINE

Intelligent Tutoring System

BAB 3 ANALISIS HIPOTESIS

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Muhammad Dahria

Penyusunan Kurikulum S1 Teknik Informatika ITB Ayu Purwarianti, Ph. D.

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

Perancangan Intelligent Tutoring System (ITS) pada Sistem e-learning Menggunakan Metode Sistem Pakar

Penerapan Teknik Bayesian Network dalam Pengembangan Prototipe Aplikasi Web Content Mining

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli

ANALISIS PEMANFAATAN SEQUENTIAL PATTERN UNTUK MENENTUKAN NODE ORDERING PADA ALGORITMA KONSTRUKSI STRUKTUR BAYESIAN NETWORK

RANCANG BANGUN TOPOLOGI JARINGAN SWITCHING MENGGUNAKAN TEORI GRAF

KLASIFIKASI KARAKTERISTIK MAHASISWA UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES DAN DECISION TREE. Yuli Hastuti

SIMULATOR UNTUK MENENTUKAN DISTRIBUSI TEKANAN DAN HEATING VALUE PADA SISTEM JARINGAN PIPA GAS ABSTRAK

Neural Network dan Implementasinya Dalam Data Mining. Rudolf Rudi Hermanto. Institut Teknologi Bandung.

PROSIDING ISSN:

Intelligent Tutoring System Untuk Mengukur Kemampuan Kognitif Dalam Fisika Dasar Berbasis Metode Bayesian Network

Bayesian Network untuk Mata Kuliah Jurusan Akuntansi: Tahap Awal menuju Automated Reasoning System

BAB I PENDAHULUAN. ada tiga, yaitu association rules, classification dan clustering.

Sistem Deteksi Kemiripan antar Dokumen Teks Menggunakan Model Bayesian pada Term Latent Semantic Analysis (LSA)

Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan NN

PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha. Kata kunci: backpropagation, Multilayer Perceptron (MLP), masalah klasifikasi

ALGORITMA BAYESIAN NETWORK UNTUK SIMULASI PREDIKSI PEMENANG PILKADA MENGGUNAKAN MSBNX

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MEMPREDIKSI KELAS KEMAMPUAN LAHAN PERTANIAN

ESTIMASI PRODUKTIVITAS PEKERJA KONSTRUKSI DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK

Informatika. Penyusunan Kurikulum S1 Teknik Informatika ITB. Organisasi pada STEI 6/14/2013

PERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

SIMULATOR UNTUK MENENTUKAN DISTRIBUSI TEKANAN DAN HEATING VALUE PADA SISTEM JARINGAN PIPA GAS

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

SOFTWARE TESTING. Ratna Wardani

Rancang Bangun Aplikasi Web Pencarian Rute Terpendek Antar Gedung di Kampus Menggunakan Algoritma Floyd-warshall

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

PENGANTAR KOMPRESI DATA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5

PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM

Teknik Pengklasifikasi : Bayesian, JST (ANN) Bertalya Universitas Gunadarma 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bahasa Pemrograman I VB.Net. Oleh: Erik Perdana Ibrahim, S.Kom 2011

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB III METODOLOGI. jejaring probabilistik Bayesian dalam student modelling, khusus untuk mata kuliah

PREDIKSI KELULUSAN TEPAT WAKTU MAHASISWA MENGGUNAKAN NEURO-FUZZY CLASSIFICATION

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN NETWORK DALAM MENENTUKAN KLASIFIKASI RASA RAMBUTAN BERBASIS WEB Timbo Faritcan Parlaungan S *1, Asep Galih Miftah F.

PPKF53106 KNOWLEDGE BASED SYSTEM

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUGENO

BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR MATAKULIAH SISTEM CERDAS KOMPETENSI JARINGAN SYARAF TIRUAN

Rekayasa Perangkat Lunak. Tujuan

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROGRAM DETEKSI INTRUSI PADA JARINGAN KOMPUTER BERDASAR PACKET HEADER DENGAN ANALISIS OUTLIER

Model Prediksi Berbasis Neural Network untuk Pengujian Perangkat Lunak Metode Black-Box

Aplikasi Algoritma Competitive Network Untuk Clustering Minat Mahasiswa Terhadap Topik-Topik Penelitian

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

SISTEM PAKAR PENILAIAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN BERBASIS WEBSITE DENGAN METODE BAYESIAN NETWORK (Studi Kasus di SMA Angkasa Yogyakarta)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Pengenalan Aksara Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REMEDIAL BERBASIS WEB PADA MATERI RUMUS DAN FUNGSI

Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Bayesian Classifier. Bahan Kuliah Data Mining. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech. Program Studi Teknik Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala

PERBANDINGAN BEBERAPA MODEL UNTUK KINERJA ALGORITMA BACKPROPAGATION COMPARISON OF SOME MODEL FOR PEFORMANCE IMPROVEMENT IN BACKPROPAGATION ALGORITHM

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK JARINGAN SARAF BUATAN UNTUK MERAMALKAN NILAI KESEHATAN SENTRAL TELEPON DI SUATU SENTRAL TELEPON

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Tugas Rekayasa Perangkat Lunak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

NAIVE BAYES. Artinya Peluang kejadian X bersyarat Y ditentukan dari peluang Y terhadap X, peluang X, dan peluang Y. Posterior Evidence

Transkripsi:

Struktur Bayesian Network untuk Penentuan Class Karakteristik Siswa pada Sistem Tutor Cerdas Ika Widiastuti #1, Ratih Ayuninghemi #2 # Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember Jl. Mastrip Po Box 164 Jember 1 ikajcm10@gmail.com 2 ratihayuninghemi@gmail.com Abstract Sistem Tutor Cerdas atau Intelligent Tutoring System (ITS) merupakan sebuah program komputer berbasis instruksional yang dapat menyesuaikan konten pembelajaran sesuai dengan respon dari siswa (student). Agar sistem dapat merespon pengguna dengan memberikan output yang sesuai, maka diperlukan suatu metode Bayesian Network untuk menentukan karakteristik pengguna (user). Paper ini akan membahas mengenai bagaimana membangun struktur Bayesian network yang tepat untuk penentuan kelas (class) karakteristik siswa pada sistem tutor cedas. Keywords Bayesian Network, Class, Sistem Tutor Cerdas. I. PENDAHULUAN Dalam rangka mengembangkan media pembelajaran yang bervariasi, pada penelitian ini akan mengimplementasikan suatu media pembelajaran online (elearning) berbasis Intelligent Tutoring System sebagai salah satu alternatif media pembelajaran non konvensional. E- Learning withintelligent Tutoring System yang dimaksud adalah suatu perangkat lunak (software) dalam bentuk media pembelajaran yang mengaplikasikan teknik-teknik kecerdasan buatan (Artificial Intelligent) pada pengajaran (education). Perangkat lunak (software) ini bertindak sebagai tutor yang mengetahui apa yang diajarkan, siapa yang mereka ajar, bagaimana mengajarkan, dan mampu mengidentifikasi karakteristik kemampuan mahasiswa sehingga seolah-olah perangkat lunak atau program komputer ini cerdas (Intelligent). Elearning yang berbasis ITS membutuhkan penentu karakteristik dari masing-masing siswa sehingga bisa di adaptasikan kebutuhan tiap siswa sesuai dengan kemampuan siswa tersebut. Hal ini menunjukkan dibutuhkan sebuah classifier yang mampu memberikan keputusan (inference) apakah siswa tersebut termasuk kategori easy. Intermediate atau hard. Inferensi dalam sebuah Bayesian Network didapat dari hubungan setiap node yang ada pada struktur Bayesian tersebut. Untuk setiap perubahan yang terjadi dari sebuah node maka juga akan mempengaruhi nilai probabilitas dari node node yang lain, yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan node tersebut. Makalah ini difokuskan membahas bagaimana sebuah struktur Bayesian network pada penetuan karakteristik siswa yang ditentukan berdasarkan data training yang telah didapat sebelumnya. Pembahasan makalah ini merupakan bagian dari penelitian pengembangan media pembelajaran online (elearning) berbasis Intelligent Tutoring System. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Tutor Cerdas Sistem Tutor Cerdas atau Intelligent Tutoring System (ITS) merupakan sebuah program komputer yang mempunyai kecerdasan dalam melakukan pembelajaran. ITS mencoba meniru mimik manusia dalam mengajar dan memberikan tanya jawab ke pengguna[1]. ITS dapat menilai kemampuan pengguna dan memberikan materi sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki pengguna. ITS mirip pengajar (tutor) virtual yang berusaha mengadopsi pengajar yang asli[2]. Sistem Pembelajaran Cerdas (Intelligence Tutoring System, ITS) adalah suatu sistem yang memanfaatkan teknik tingkat lanjut dalam mendeskripsikan dan meningkatkanproses pengajaran. Walaupun demikian pemahaman sistem pembelajaran cerdas telah berkembang menjadi suatu sistem yang mampu memahami dan 15

berlaku selayaknya pengajar. Sistem pembelajaran cerdas memberikan fleksibilitas dalam mempresentasikan materi dan kemampuan memahami karakteristik siswa yang lebih besar. Kecerdasan sistem pembelajaran cerdas diwujudkan dalam kemampuan pedagogignya untuk menyampaikan materi sesuai karakteristik siswa yang diajarnya, memberikan tugas, dan menilai kemampuan siswa. ITS merupakan sistem pengajaran berbantuan komputer yang mengandunginformasi mengenai pelajar, dan berupaya menyesuaikan kandungan dan strategi pengajaran mengikuti kesesuaian pelajar. Tujuan utama ITS adalah untuk melaksanakan kaedah pengajaran secara satu ke satu di antara pengajar dengan pelajar. Untuk dapat melaksanakan pengajaran secara satu ke satu, sistem ITS harus mampu untuk mengenali pelajar tersebut dan membina suatu model mengenai tahap pengetahuan, kemahiran dan kehendak mereka. Sistem harus dapat memberi arahan atau bahan pengajaran secara individu kepada setiap pelajar. Ciri inilah yang membedakan antara sistem pengajaran dan pembelajaran berbantuan komputer dengan sistem tutorial cerdas. Gambar 1 menunjukkan modul-modul dalam ITS dan hubungannya dengan siswa yaitu Domain Pengetahuan, Modul Pedagogik, Modul Adaptasi, Modul Antarmuka, serta pemodelan siswa [3] Gambar 1. Modul Program ITS [3] B. Bayesian Network Pemikiran Bayesian menyediakan sebuah pendekatan probabilistic untuk mendapatkan suatu inference atau kesimpulan. Inference dalam sebuah Bayesian Network didapat dari hubungan setiap node yang ada pada struktur Bayesian tersebut. Untuk setiap perubahan yang terjadi dari sebuah node maka juga akan mempengaruhi nilai probabilitas dari nodenode yang lain, yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan node tersebut. Sebagai contoh perhatikan gambar 4 yang menggambarkan sebuah struktur Bayesian Network tentang penyakit dan penyebabnya. Gambar 4. Struktur BN Penyakit pada Paru-paru Pada gambar 4, dapat dilihat bahwa node Kanker_paruparu berhubungan secara langsung dengan node Tuberculosis, dan node Tuberculosis berhubungan juga dengan node Mengunjungi_Asia. Dengan asumsi bahwa Tuberculosis adalah salah satu penyebab kanker paru-paru dan mengunjungi Asia dapat meningkatkan peluang terkena Tuberculosis, maka saat nilai peluang true untuk node Mengunjungi_Asia semakin tinggi maka semakin tinggi pula nilai peluang true dari node Kanker_paruparu [4]. Gambar 2. Contoh Bayesian netwok[4] 1) Topologi Jaringan Bayesian Network: Dalam kaitannya dengan struktur jaringan yang terdapat pada Bayesian Network terdapat tiga jenis topologi atau tiga tipe koneksi yaitu koneksi serial, koneksi divergen dan koneksi convergen. Identifikasi topologi jaringan berguna untuk menentukan ketergantungan informsi diantara node-node yang terdapat pada Bayesian network [5]. Koneksi Serial Gambar 3 merupakan ilustrasi dari tipe koneksi serial. Nilai Node A akan mempengaruhi probabilitas node B dan nilai node B akan mempengaruhi probabilitas node C, demikian juga sebaliknya node C akan mempengaruhi probabilitas B dan nilai node B akan mempengaruhi probabilitas A. Tetapi pada saat nilai B diketahui, maka jalur antara A dan C akan terputus sehingga A dan C menjadi independent (saling tidak mempengaruhi). Kondisi ini menyebabkan A d-separated dengan C karena B diketahui nilainya. A B C Gambar 3. Koneksi Serial Koneksi Divergen Koneksi Divergen seperti ditunjukkan pada gambar 4, informasi dapat mengalir pada semua jalur yang ada dari A ke setiap node anaknya yakni B, C, D, E dan F jika nilai dari A tidak diketahui. Namun ketika 16

nilai A diketahui maka jalur-jalur yang berada pada node anak A akan terputus sehingga B, C,, F akan menjadi saling tidak tergantung. Kondisi tersebut menyebabkan B, C,, F d-separated karena nilai A diketahui. Gambar 4. Koneksi Divergen Koneksi Konvergen Pada struktur dengan tipe koneksi konvergen seperti yang diilustrasikan pada gambar 5, jika tidak ada informasi yang diketahui pada node A, maka informasi diantara node-node parent dari A yaitu B, C,..,F akan independent, sehingga nilai yang berada pada node-node parent tersebut tidak akan mempengaruhi probabilitas node-node lain. Tetapi ketika nilai dari A diketahui maka node-node parent akan mempengaruhi node parent yang lain. B B C C A D A D Gambar 5. Koneksi Konvergen 2) Algoritma untuk Membangun Struktur Bayesian networks: Algoritma yang dapat digunakan dalam membangun struktur Bayesian Network dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu (1) Algoritma yang menggunakan suatu metode pencarian untuk membangun model dan mengevaluasi model tersebut berdasarkan suatu nilai skor. Algoritma ini disebut juga dengan Scoring Based Algorithm. (2) Algoritma yang membangun struktur Bayesian Network dengan menganalisa hubungan ketergantungan yang terdapat diantara node-node/ variabel/ atribut data. Hubungan ketergantungan yang tersebut diukur dengan melakukan pengujian bebas bersyarat. Algoritma ini membangun struktur Bayesian Network dengan mengidentifikasi hubungan bebas bersyarat yang terdapat diantara nodenode. Algoritma ini disebut jug adengan CI Algorithm E E F F yang merupakan bagian dari kategori Constrain Based Algorithm. Contoh algoritma yang termasuk kategori ini adalah TPDA (Three Phase Dependency Analysis) III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan perangkat lunak yang dapat mengidentifikasi karakteristik siswa (user) menggunakan Bayesian Network. Penelitian ini mempelajari struktur Bayesian network yang tepat untuk mengidentifikasi karakteristik siswa berdasarkan data training yang diperoleh dari observasi terhadap 30 rang mahasiswa. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah output penelitian yaitu perangkat lunak yang mengimplementasikan struktur Bayesian network dapat diterapkan pada media pembelajaran online (elearning) sehingga elearning yang dikembangkan tidak hanya mengelola konten pembelajaran saja melainkan dapat menyajikan konten pembelajaran serta evaluasi sesuai dengan karakteristik siswa (student). IV. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, Bayesian Network digunakan untuk modelling user, karena dapat menghasilkan penilaian dengan memanfaatkan informasi pada pengguna serta secara eksplisit mengungkapkan prediksi ketidakpastian perilaku pengguna. Tugas utama yang harus dilakukan ketika membangun model klasifikasi berdasarkan Bayesian Network yaitu pembelajaran dalam membangun struktur DAG (directed acyclic graph) dan pembelajaran untuk menghitung CPT (Conditional Probability Table). Ada dua pendekatan pembelajaran (learning) yang dapat dilakukan untuk membangun struktur Bayesian networks yaitu (1) Scored Based yaitu menggunakan metode pencarian untuk mendapatkan struktur yang cocok dengan data, dimana proses konstruksi dilakukan secara iteratif, dimulai dari sebuah graf tanpa edge kemudian menggunakan metode pencarian untuk menambahkan sebuah edge pada graf dan berhenti ketika tidak ada struktur baru yang lebih baik daripada struktur sebelumnya. (2) Constrain Based (Dependency Analysis) yaitu mengidentifikasi/menganalisa hubungan bebas bersyarat (conditional independence CI) antar atribut dimana CI menjadi constrain dalam membangun struktur Bayesian Network. Metodologi yang digunakan merupakan langkah langkah penentuan sebuah struktur dari Bayesian network seperti yang ditunjukkan pada gambar 6. 17

Pengumpulan Data (Data Training) Penentuan Variabel Atribut dan Goal Pembuatan Struktur atau Network Perhitungan Probabilitas antar Network Gambar 6. Kerangka Metodologi Penelitian 1) Pengumpulan Data (Data Training) Data diperoleh dari aktivitas akademik yang telah dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri jember dan sudah menghasilkan suatu nilai. 2) Penentuan Variabel atribut dan Goal Merepresentasikan hubungan kausalitas diantara variabelvariabel yang terdapat pada struktur Bayesian network. 3) Pembuatan Struktur atau Network Mengidentifikasi/menganalisa hubungan bebas bersyarat (conditional independence CI) antar atribut dimana CI menjadi constrain dalam membangun struktur Bayesian Network. 4) Perhitungan Probabilitas antar Network Menghitung nilai probabilitas yang ada pada struktur Bayesian Network. Bayesian Network adalah sebuah directed acyclic graph (DAG) dengan sebuah tabel probabilitas untuk setiap node. Node yang terdapat pada Bayesian Network merupakan representasi variabel proporsional dalam suatu domain dan garis menunjukkan hubungan ketergantungan diantara variabel-variabel. Dalam hal kaitannya dengan basisdata, pada Bayesian Network, node merupakan representasi dari atribut-atribut tabel yang ada pada basis data V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 1) Pengumpulan data Data yang diperoleh adalah data nilai test dan nilai tugas. Nilai test terdiri dari nilai UTS, nilai UTS, nilai Ujian Praktikum dan Nilai Quiz, sedangkan nilai tugas terdiri dari nilai tugas harian, tugas praktikum dan tugas proyek akhir matakuliah. Setiap data tersebut berupa data numerical oleh karena kebutuhan penelitian ini membutuhkan data bertipe diskrit maka perlu dilakukan normalisasi dengan merubahnya menjadi data linguistic yang sekaligus akan dilakukan pada tahapan selanjutnya 2) Penentuan Variabel Pada tahap ini diawali dengan melakukan normalisasi data dengan cara menetukan threshold pada masingmasing nilai sehingga menjadi jelas batasan yang akan dibuat sekaligus menjawab proses tahap kedua ini yaitu penentuan variable. Hasil normalisasi sebagai berikut : a. Variabel Nilai Test dengan parameter Rendah (0-50), sedang (51-75), Tinggi (76-100) b. Variabel Nilai Tugas dengan parameter Rajin (60-100) dan Tidak Rajin (0-59) c. Variabel Class yang menjad Goal terdiri dari parameter Easy, Intermediate dan High. Didapakan sebanyak 50 data set yang diambil dari proses penilaian. 3) Pembuatan Struktur Bayesian R S T E I H T R R Gambar 7. Struktur Bayesian ITS Layer pertama menunjukan variable Nilai Test dengan parameter Rendah (R), Sedang (S), Tinggi (T), layer kedua menunjukan Variabel Class (goal) dengan parameter Easy(E), Intermediate (I), High (H), Variabel Nilai Tugas pada layer ketiga yang terdiri dari parameter Tidak Rajin (TR) dan rajin (R). Struktur Bayesian pada gambar 7 merupakan contoh dari sebagian data training yang telah didapat yaitu diambil sebanyak 8 kondisi yaitu : Tabel 1. Contoh 7 dari 50 dataset Nilai Test (NT) Tugas Kuliah (TK) Class (C) Rendah Tidak Rajin Easy Rendah Rajin Easy Rendah Tidak Rajin Easy Sedang Rajin High Sedang Tidak Rajin Intermediate Tinggi Rajin High Tinggi Tidak Rajin Intermediate Tinggi Tidak Rajin Intermediate 18

Jika ingin membuat suatu uji coba dengan data yang lebih banyak dan bervariasi maka hasilnya akan berbeda Karena relasi antar node pada struktur Bayesian Network ditentukan berdasarkan kondisi atau aturan dalam dataset tersebut. Oleh karena itu struktur Bayesian sangat dipengarui oleh pola data yang diperoleh diawal. 4) Perhitungan Probabilitas Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan bobot masing-masing probabilitas pada tiap node dan probabilitas semua variable. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Probabilitas dan Bobot Probabilitas Bobot P (R) 0.38 P (S) 0.25 P (T) 0.38 P (TR) 0.63 P (R) 0.38 P (E R) 1.00 P (E ~R) 0.00 P (I S) 0.50 P (I ~S) 0.50 P (I T) 0.67 P (I ~T) 0.33 P (H S) 0.50 P (H~ S) 0.50 P(H T) 0.33 P(H ~T) 0.67 P(E TR) 0.40 P(E ~TR) 0.60 P(E R) 0.33 P(E ~R) 0.67 P(I TR) 0.60 P(I ~TR) 0.40 UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih disampaikan kepada Politeknik Negeri Jember yang telah mendanai penelitian ini serta Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. DAFTAR PUSTAKA [1] Jauhari J, Ibrahim M, Intelligent Tutoring System sebagai Upaya Inovatif dalam Pembelajaran untuk Pembelajaran Berbantuan Komputer, Jurnal GENERIC Vol.5 No.2 2010. [2] Samuelis L, The Component for Intelligent Tutoring Systems, Departement of Computer Science and Informatics, Technical University of Kosice Letne, Slovakia [3] Sumpeno S, Safrodin M, Hariadi M, Purnomo M H, Sistem Tutor Cerdas Menggunakan Jaringan Bayesian dan Perangkat Semantik, Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol 7 No 2:221-229 2011. [4] Variq, Sumpeno S, Hariadi M, Purnomo M H, Sistem Tutor Cerdas Menggunakan Bayesian Network, Digital Library Institut Teknologi Sepuluh November 2010. [5] Zhang N L, Introduction to Bayesian Network, Department of Computer Science and Engineering, Hongkong University of Science and Technology 2008. VI. KESIMPULAN DAN SARAN Adapun kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut : a. Sebuah struktur Bayesian dihasilkan dari sebuah data training yang antar variabelnya punya keteraitan atau sebuah relasi b. Struktur Bayesian sangat dipengarui oleh banyaknya dan variasi relasi data training. c. Banyaknya node pada struktur Bayesian didapat dari variasi antar variabel terhadap class atau goal d. Nilai bobot probabilitas dipengarui oleh struktur yag terbentuk pada struktur Bayesian. Saran untuk penelitian selanjutnya variasi dan banyaknya data lebih dibuat kompleks agar dapat menunjukan performas Bayesian network dalam melakukan clssifikasi. 19