III. METODE PENELITIAN. mengembangkan produk pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu

III. METODE PENGEMBANGAN. Bab ini akan dibahas mengenai metode pengembangan, diuraikan beberapa subbab,

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN IPS 1) Oleh Muji Desy Susanty 2), Pargito 3), Darsono 4)

RESEACH AND DEVELOPMENT. Imam Gunawan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DRAMA BERBASIS AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU 1)

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan kerangka pikir penelitian yang telah dirumuskan, penelitian

III. METODE PENGEMBANGAN. Bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa subbab, yang meliputi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yaitu research and development

METODE PENELITIAN. pendekatan pengembangan, tempat dan waktu pengembangan, langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

process used to develop and validate educational production". Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab tiga ini dikemukakan tentang metode penelitian mengenai jenis

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (Research dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan pengembangan (Research and Development) merupakan

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diharapkan menghasilkan suatu model pembelajaran problem

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini uraian difokuskan pada: Metode Penelitian, Lokasi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan teori pembelajaran yang telah ada. Oleh karena itu, jenis penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Research&Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development atau penelitian dan

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III tesis ini bertujuan menjelaskan metode dan prosedur atau tahapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

51 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan produk pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan produk kita tidak bermaksud hanya pada buku teks, intruksional film dan software computer tetapi juga metode seperti metode mengajar dan program pendidikan atau program pengembangan staf. (Pargito, 2010:343). Langkah-langkah Pengembangan sebagian besar meliputi kegiatan melalui sepuluh langkah menurut Borg and Gall dalam Darsono ( 2008:78) yaitu meliputi: (1) penelitian dan pengumpulan informasi (research and information collection), (2) perencanaan (planning), (3) pengembangan produk pendahuluan (develop premilinary form of product), (4) uji coba pendahuluan (preliminary field study), (5) revisi terhadap produk utama (main product revision), (6) uji coba utama (main field testing), (7) revisi product operasional (operational product revision), (8) uji coba operasional (operational field testing), (9) revisi produk akhir (final product revision), dan (10) desiminasi dan distribusi (dessimination and distribution).

52 3.2 Desain Penelitian Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran ADDIE (Analysis Design Develop Implement Evaluate) yang dipadukan menurut langkah-langkah penelitian pengembangan yang direkomendasikan oleh Borg dan Gall dengan dasar pertimbangan bahwa model tersebut cocok untuk mengembangkan produk model instruksional/pembelajaran yang tepat sasaran, efektif dan dinamis, dan sangat membantu dalam pengembangan pembelajaran bagi guru. Menurut Borg and Gall (dalam Pargito, 2010:50) prosedur penelitian pengembangan meliputi 10 langkah yang kemudian disederhanakan menjadi 5 langkah utama sebagai berikut: 1) melakukan analisis produk yang akan dikembangkan, 2) mengembangkan produk awal, 3) validasi ahli dan revisi, 4) uji coba skala kecil dan revisi produk, 5) uji coba skala besar dan produk akhir. Model ADDIE ini menggunakan 5 tahap atau langkah pengembangan seperti gambar berikut: analyze design develop implementation evaluation Gambar 3.1 Langkah umum desain pembelajaran ADDIE

53 1. Analisis Analisis merupakan langkah pertama dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah analisis melalui dua tahap yaitu : a. Analisis Kinerja Analisis Kinerja dilakukan untuk mengetahui dan mengklarifikasi apakah masalah kinerja yang dihadapi memerlukan solusi berupa penyelenggaraan program pembelajaran atau perbaikan manajemen. b. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan langkah yang diperlukan untuk menentukan kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk meningkatkan kinerja atau prestasi belajar. 2. Desain Desain merupakan langkah kedua dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah ini merupakan: a. Inti dari langkah analisis karena mempelajari masalah kemudian menemukan alternatif solusinya yang berhasil diidentifikasi melalui langkah analisis kebutuhan. b. Langkah penting yang perlu dilakukan untuk menentukan pengalaman belajar yang perlu dimilki oleh siswa selama mengikuti aktivitas pembelajaran.

c. Langkah yang harus mampu menjawab pertanyaan, apakah program pembelajaran dapat mengatasi masalah kesenjangan kemampuan siswa? 54 3. Pengembangan Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam mengimplementasikan model desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli, dan memodifikasi bahan ajar. Dengan kata lain mencakup kegiatan memilih, menentukan metode, media serta strategi pembelajaran yang sesuai untuk digunakan dalam menyampaikan materi atau substansi program. 4. Implementasi Implementasi atau penyampaian materi pembelajaran merupakan langkah keempat dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Tujuan utama dari langkah ini antara lain : a. Membimbing siswa untuk mencapai tujuan atau kompetensi. b. Menjamin terjadinya pemecahan masalah / solusi untuk mengatasi kesenjangan hasil belajar yang dihadapi oleh siswa. c. Memastikan bahwa pada akhir program pembelajaran, siswa perlu memiliki kompetensi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap - yang diperlukan. 5. Evaluasi Evaluasi merupakan langkah terakhir dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Evaluasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai

terhadap program pembelajaran. Evaluasi terhadap program pembelajaran bertujuan untuk mengetahui beberapa hal, yaitu : 55 a. Sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran secara keseluruhan. b. Peningkatan kompetensi dalam diri siswa, yang merupakan dampak dari keikutsertaan dalam program pembelajaran. c. Keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat adanya peningkatan kompetensi siswa setelah mengikuti program pembelajaran. 3.3 Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Tempat penelitian yaitu di SMP Negeri 2 Bukit Kemuning Lampung Utara yang beralamat di JL. Ki Sidik, Tanjungbaru, Kecamatan Bukitkemuning Kabupaten Lampung Utara pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 2012-2013. b. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Maret 2013, yaitu semester genap tahun pelajaran 2012-2013. 3.4 Populasi dan Sampel Populasi merupakan suatu keseluruhan subyek penelitian. Populasi yang ditetapkan pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Bukitkemuning Kabupaten Lampung Utara yang berjumlah 92 siswa yang terbagi dalam 3 kelas. Sampel yang terpilih dalam penelitian ini adalah kelas 8.B yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas kontrol, dan kelas 8.C yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen. Sampel diambil dengan teknik purposive random sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Penentuan

sampel pada penelitian ini dipilih berdasarkan kesamaan jumlah siswa, kemampuan siswa, potensi siswa, sarana dan prasarana belajar. 56 3.5 Langkah-Langkah Penelitian Seperti yang telah diuraikan diatas penelitian ini menggunakan model penelitian pengembangan model Borg and Gall, terdapat 10 langkah yang telah disederhanakan menjadi 5 langkah dengan jalan menggabungkan beberapa siklus penelitian pengembangan. Kelima langkah tersebut merupakan penyingkatan dari sepuluh langkah yaitu sebagai berikut: 1. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan meliputi penelitian dan pengumpulan informasi (needs assesment), studi penelitian berskala kecil dan persiapan laporan pada perkembangan terkini. Selanjutnya melakukan perencanaan, termasuk mendefinisikan keterampilan yang akan dipelajari, menyatakan dan mengurutkan tujuan dan mengidentifikasi aktivitas belajar. 2. Mengembangkan produk awal meliputi perangkat pembelajaran yang didesain mengikuti langkah-langkah model Learning Together pada pembelajaran IPS untuk kelas VIII. 3. Validasi ahli dan revisi, pada tahap pengembangan ini hasil desain produk diberikan kepada ahli desain pembelajaran dan materi pembelajaran IPS. Konsultasi ini dilakukan untuk mendapatkan masukan tentang desain produk. Ahli desain diminta masukan berkaitan dengan relevansi atau ketepatan tujuan, kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. Ahli

57 materi dan pembelajaran diminta masukan relevansi atau ketepatan materi pembelajaran metode dan media pembelajaran yang digunakan. 4. Tahap uji coba awal/uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk, pada tahap ini produk direvisi atau diperbaiki sesuai saran dan masukan dari ahli desain pembelajaran dan ahli materi pembelajaran, 5. Tahap uji lapangan, lapangan skala besar dan produk akhir langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan evaluasi formatif. Uji coba ini bertujuan untuk mengumpulkan data apakah produk yang dikembangkan efektif atau tidak. Analisis Kebutuhan Perencanaan atau pengembangan produk awal Validasi ahli atau reviu ahli Model jadi dan pelaporan Uji terbatas Revisi produk Gambar 3.2 Langkah-langkah penelitian 3.6 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel tunggal (pengembangan), yaitu: Mengembangkan model pembelajaran Learning Together pada mata pelajaran IPS di kelas VIII SMP Negeri 2 Bukitkemuning Lampung Utara tahun pelajaran 2012-2013.

58 3.7 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif sehingga penyajiannya secara induktif. Sehingga data yang tersaji berbentuk narasi berdasarkan data-data yang diperoleh. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilaksanakan melalui angket, lembar observasi, dan tes pencapaian. 3.7.1 Angket Angket digunakan dalam uji kelayakan format produk hasil pengembangan serta rancangan uji coba. Angket disusun dengan 4 alternatif jawaban yang menggunakan angka 1 sampai dengan 4 dengan pemaknaan sebagai berikut. a. Angka 1 (satu) menyatakan keadaann kurang baik/jelas/relevan/sesuai/konsisten/memadai/fleksibel/sistematis b. Angka 2 (dua) menyatakan keadaan cukup baik/jelas/relevan/sesuai/konsisten/memadai/fleksibel/sistematis c. Angka 3 (tiga) menyatakan keadaan sesuai baik/jelas/relevan/sesuai/konsisten/memadai/fleksibel/sistematis d. Angka 4 menyatakan keadaan sangat baik/jelas/relevan/sesuai/konsisten/memadai/fleksibel/sistematis Kisi-kisi angket penilaian desain model pembelajaran oleh ahli desain adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Penilaian Desain Model Pembelajaran Learning Together 59 Variable (Komponen Model Pembelajaran) Indikator No Item Responden 1. Fokus Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran Learning Together Ahli Desain Pembelajaran a. Dapat membangkitkan motivasi belajar siswa b. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT dapat menumbuhkan keberanian siswa untuk mengeluarkan pendapat c. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut d. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT dapat mendidik murid dalam teknik belajar mandiri 2. Sintaks a. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT bersifat sistematis b. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT bersifat luwes dan fleksibel c. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT memiliki daya yang sesuai dengan karakter siswa d. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT tidak mereduksi materi tetapi mengembangkan materi 1 2 3 4 5 6 7 8 3. Sistem Sosial a. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT dapat memberikan keleluasaan kepada siswa untuk menyatakan pendapat b. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT mampu menempatkan guru dalam posisi sebagai fasilitator c. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT mampu menanamkan sikap kerja keras d. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT mampu meningkatkan keterlibatan intelektual dan emosional siswa 9 10 11 12

Kisi-kisi penilaian rancangan format produk pengembangan mengenai konten materi IPS dengan model Learning Together adalah sebagai berikut. 60 Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Penilaian Konten Materi IPS Variable Indikator No Item Responden 1. Materi a. Kesesuaian materi dengan bidang ilmu b. Kesesuaian materi dengan standar kompetensi c. Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar d. Kesesuaian materi dengan indikator e. Pengorganisasian isi materi f. Kesesuaian rumusan tugas dan latihan dengan tujuan pembelajaran g. Kualitas penulisan soal latihan 2. Bahasa a. Pemilihan kata dan penggunaan bahasa 1 2 3 4 5 6 7 8 Ahli Materi 3. Wujud a. Sistimatika penulisan 9 Fisik c. Penggunaan gambar dan Ilustrasi 10 d. Tata warna 11 e. Penggunaan huruf f. Tingkat keterbacaan 12 13 Sumber: Dick W. er.al. 2005. The Sistematic Design of Instruction Pearson

Untuk mengukur kelayakan produk, angket juga diberikan kepada guru dan siswa. 61 Guru. Kisi-kisi penilaian guru mata pelajaran IPS dengan model pembelajaran Learning Together terdapat di lampiran ke 12. Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Penilaian Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran LT Variable (Komponen Model Pembelajaran ) Indikator No Item Respon den 1. Fokus a. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT dapat membangkitkan motivasi belajar siswa b. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa c. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut d. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT dapat mendidik murid dalam teknik belajar mandiri 2. Sintaks a. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT bersifat sistematis b. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT memiliki daya yang sesuai dengan karakter siswa 1 5 6-12 13-15 16-17 18-20 21-26 Siswa 3. Sistem Sosial a. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT dapat menumbuhkan keberanian siswa untuk mengeluarkan pendapat atau kemampuan siswa berkomunikasi dengan orang lain b. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT mampu menempatkan guru dalam posisi yang tepat dan terhormat c. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT mampu menanamkan sikap kerja keras d. Langkah atau tahapan dalam model pembelajaran LT mampu meningkatkan keterlibatan intelektual dan emosional siswa 27-29 30-33 34-36 37-40 4. Sistem Pendukung (bahan ajar) a. Sistimatika penulisan b. Tingkat kemenarikan c. Penggunaan gambar dan Ilustrasi d. Penggunaan huruf 41-43 44-46 47-48 49-50 Sumber: Data Primer

62 3.7.2 Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Learning Together. Tabel 3.5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. dst Keterangan: Nama Siswa Aspek yang diamati MIG BT MP KS AKT MP MIG : Mendengarkan Instruksi Guru BT : Bertanya MP : Membuat Pertanyaan KS : Kerjasama AKT : Aktif MP : Mengeluarkan Pendapat

63 3.7.3 Tes Pencapaian Tes pencapaian ini dilaksanakan pada kelas kontrol dan eksperimen yaitu kelas 8B dan 8C. Sebelum uji coba akan dilakukan pretest untuk mengukur kemampuan awal siswa. Selama proses pembelajaran berlangsung seluruh aktivitas siswa diamati dan dicatat pada lembar observasi. Pada pertemuan terakhir, peneliti memberikan posttest sebagai hasil pencapaian belajar siswa. Hasil tes dan lembar observasi digunakan untuk mengukur efektivitas dari produk yang dikembangkan (lihat lampiran ke 8). 3.8 Teknik Analisis Data Setelah memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data yang terkumpul dengan menganalisa data, mendeskripsikan data serta mengambil kesimpulan. Dalam penelitian ini dipergunakan analisa data kualitatif. Analisa data kualitatif adalah analisa dengan menggunakan proses berpikir induktif, untuk menguji hipotesa yang dirumuskan sebagi suatu jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti. Adapun langkah-langkah dalm mengolah data pengembangan adalah: penyusunan data, klasifikasi data, pengolahan data, dan penyimpulan data. Penelitian yang bersifat pengembangan adalah penelitian yang menyusun atau merekonstruksi kembali suatu kajian, berdasarkan data-data yang diperoleh baik dari sumber langsung maupun data-data yang diperoleh dari sumber yang tidak langsung dan mengembangkan kembali agar mencapai hasil yang lebih baik lagi.hasil dari penelitian kualitatif sangat dipengaruhi gaya penelitinya dalam menuangkan hasil karyanya, karena berbentuk padanan narasi yang terurai dalam bait-bait penulisan.

64 Dalam instrumen teknik analisis data, akan diberikan nilai hasil belajar IPS setelah dilakukan dengan menggunakan pembelajaran IPS Model konvensional dan Pembelajaran IPS Model Learning Together, maka untuk menguji signifikan antara kedua model pembelajaran tersebut perlu diadakan uji secara statistik dengan uji t-test berkorelasi (related). Dengan menggunakan rumus : t = S 1 2 2 n 1 + S 2 n 2 X 1 X 2 2r S 1 n 1 S 2 n 2 Keterangan: X 1 : Rata rata sampel 1 sistem Model Pembelajaran konvensional X 2 Rata rata sampel 2 sistem Model Pembelajaran Learning Together S 1 Simpangan baku sampel 1 ( sistem Model Pembelajaran Konvensional) S 2 Simpangan baku sampel 2(sistem Model Pembelajaran Learning Together) S 1 2 Varians sampel 1 S 2 2 Varians sampel 2 r korelasi antar data dua kelompok (Sugiyono, 2009:307) Dalam penelitian tersebut dirumuskan bahwa : Ho : Pengembangan pembelajaran IPS Model Learning Together efektivitasnya lebih rendah atau sama dengan model pembelajaran konvensional Ha : Pengembangan pembelajaran IPS Model Learning Together efektivitasnya lebih tinggi dari model pembelajaran konvensional. Untuk dapat menggunakan rumus diatas maka perlu dilakukan terlebih dahulu mencari nilai efektivitas model pembelajaran konvensional dan pembelajaran IPS Model Learning Together, dengan mencari nilai rata-rata, normalitas, homogenitas, nilai simpangan baku dan nilai varians.

65 Perhitungan dapat menggunakan Software Anates untuk mencari Validitas dan Reabilitas butir pertanyaan, sedangkan untuk lebih detail mencari harga-harga diatas digunakan Software Anates dan SPSS 16 untuk mendukung perhitungan uji t-test. Perhitungan dapat menggunakan Software Anates untuk mencari validitas dan Reabilitas butir pertanyaan, sedangkan untuk lebih detail mencari harga-harga diatas digunakan Software Anates dan SPSS 16 untuk mendukung perhitungan uji t-test. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang digambarkan sebagai berikut: Jenis Data Penelitian Data Kualitatif Data Kuantitatif Pra-Survey Data Kualitatif, Analisis Deskriptif-kualitatif Pengembangan Model Jenis Data : Kualitatif dan Kuantitatif Teknik Analisis Deskriptif-Kualitatif dan Uji Statistik (Uji-t) Validitas Model Jenis Data : Kualitatif dan Kuantitatif Teknik Analisis Deskriptif-Kualitatif dan Uji Statistik (Uji-t) Gambar 3.3 Teknik Analisis Data (Darsono, 2008: 90). Untuk mencari keefektifan model pembelajaran yang telah digunakan untuk mata pelajaran IPS, maka menggunakan rumus sebagai berikut. Efektivitas = Rerata Hasil Belajar kelas eksperimen (Learning Together) Rerata Hasil Belajar kelas kontrol (konvensional) RHB LT = Rerata post test metode LT Rerata pre test metode LT

66 RHB K = Rerata post test metode konvensional Rerata pre test metode konvensional (Suhartati:2012, 156). Kriteria yang digunakan untuk menyatakan pembelajaran mana yang lebih efektif antara Learning Together dan Konvensional sebagai berikut. 1) Apabila efektivitas > 1 maka terdapat perbedaan efektivitas di mana pembelajaran Learning Together dinyatakan lebih efektif daripada pembelajaran konvensional. 2) Apabila efektivitas = 1 maka tidak terdapat perbedaan efektivitas antara pembelajaran Learning Together dan pembelajaran konvensional. 3) Apabila efektivitas < 1 maka terdapat perbedaan efektivitas di mana pembelajaran konvensional dinyatakan lebih efektif daripada pembelajaran Learning Together.