BAB I PENDAHULUAN. dilandasi kesetian dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar. meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau

BAB I PENDAHULUAN. ini tercermin dari penetapan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut memiliki sumber daya manusia yang menunjukkan komitmen yang

2015 PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman, motivasi, komitmen yang tinggi, disiplin diri, dan semangat kerja

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. atau lembaga untuk terus meningkat sehingga setiap pimpinan lembaga pun

BAB I PENDAHULUAN. diubah dengan Undang Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN Kinerja Pegawai Di Sekretariat Direktorat Jenderal. Pendidikan Islam Kementrerian Agama RI

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang diinginkan, yaitu menuju arah kinerja yang lebih baik. pembenahan sistem penyelenggaraan negara, agar kinerja Pegawai

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan pegawai negeri sipil, oleh karena itu kedudukan dan peranan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten

BAB I PENDAHULUAN. antara lain self esteem (keyakinan nilai sendiri berdasarkan evaluasi diri secara

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup pesat baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial yang cenderung untuk selalu hidup bermasyarakat. Hal ini nampak baik

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan, dan di Indonesia pendidikan merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas karyawan.setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. komponen penting dalam mencapai kinerja. Robbins (2007) mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri untuk lebih memperhatikan kepuasan kerja dan pemberian gaji

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB 6 PEMBAHASAN HASIL ANALISIS Pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. adanya dorongan dalam diri manusia sebagai usaha untuk memenuhi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan professional dalam pengelolaannyasangat diperlukan, karena. tanggungjawab yang diberikan oleh atasannya langsung.

BAB I PENDAHULUAN. Isu sentral yang sering dijadikan kajian berkaitan dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi dengan yang lain. Dalam kehidupannya manusia sering

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

BAB I PENDAHULUAN. bahwa batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil diperpanjang menjadi 58 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

2015 HUBUNGAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARIER DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

I. PENDAHULUAN. yang terdapat dalam organisasi tersebut. Keberhasilan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi pemerintah mempunyai andil yang cukup besar dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan tambang minyak

Sehingga dalam kaitan dengan kinerja pegawai, mahsun (2013:25), menjelaskan kinerja (performance) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. akibatnya pelayanan sosial kemanusiaan, secara faktual pelayanan rumah sakit telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan sangat penting apabila berbicara tentang kualitas

pada masa sekarang ini. Masyarakat masih memandang kinerja dari birokrasi publik pada

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi dari masing-masing pegawainya. Kinerja tinggi yang diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH MOTIVASI, PERILAKU PEMIMPIN DAN KESEMPATAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA SURAKARTA

negara dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang terkait dengan kinerja. Kinerja merupakan fungsi hasil hasil

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan dapat bekerja dengan baik apabila memiliki kinerja yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kepuasan dalam bekerja atau kepuasan kerja yang merupakan sikap

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam keberlangsungan hidup, manusia memiliki peranan yang penting

I. PENDAHULUAN. Kedudukan pemerintah daerah berkaitan dengan otonomi daerah, bergulirnya otonomi

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun external. Hal-hal di atas tidak mudah, karena barisan terdepan

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama dalam manajemen adalah tenaga kerja, sehingga dalam

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian. Peraturan. yang berupa Peraturan Pemerintah (PP) maupun Keputusan Presiden

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Achievement Motivation Theory atau Teori Motivasi Berprestasi dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam berorganisasi. Komunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN. organisasi perusahaan maupun suatu instansi pemerintahan. Ketersediaan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. kontra prestasi berupa upah atau gaji yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. daya non manusia sebagai alat penunjang terselesainya kegiatan perusahaan.

1.1.2 Visi PT. Finnet Indonesia Menjadi penyelenggara layanan sistem pembayaran elektronik yang terkemuka di Indonesia dan berskala global.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan dapat mengakomodasikan setiap

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat dominan dalam aktifitas organisasi, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap organisasi baik itu swasta maupun pemerintah akan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan sebuah organisasi dapat direaliasikan karena adanya dukungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemampuan suatu perusahaan untuk berkembang sangat bergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen perubahan adalah suatu proses yang sistematis dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Penelitian ini akan dilakukan di UD Anugerah Sejati Embroidery

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur Negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat haruslah menyelenggarakan pelayanan secara adil kepada masyarakat dengan dilandasi kesetian dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Untuk dapat melaksanakan tugas-tugas dengan baik, maka pembinaan pegawai dalam sebuah instansi penting dilaksanakan karena bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia. Dinas Kesehatan Ponorogo juga perlu dalam mengadakan pembinaan terhadap pegawainya. Agar para pegawainya memilki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung jawab, serta wibawa sehingga dapat memberikan pelayanan sesuai tuntutan perkembangan masyarakat. Dinas Kesehatan Ponorogo adalah sebuah instansi yang berada di bawah kewenangan pemerintah Kabupaten Ponorogo. Dinas Kesehatan bertugas untuk merumuskan kebijakan operasional dibidang kesehatan dan melaksanakan sebagian kewenangan desentralisasi Kabupaten serta kewenangan yang dilimpahkan kepada Bupati berdasarkan azas dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Mengingat pentingnya masalah kesehatan yang belum semuanya merata. Hal ini haruslah menjadi bahan pertimbangan bagi instansi terkait 1

2 untuk lebih memperhatikan masalah kesehatan yang belum sepenuhnya merata, dengan menyusun dan melaksanakan program-progaram kesehatan dan agar visi dan misi dinas kesehatan dapat tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Sumber daya manusia merupakan aset instansi/organisasi yang paling unik, paling rentan, paling unik dan sukar untuk di prediksi. Suatu organisasi dalam menjalankan aktivitasnya akan selalu berhadapan dengan manusia sebagai sumber daya yang dinamis dan memiliki kemampuan untuk terus berkembang dimana dengan berkembangnya manusia sebagai tenaga kerja tersebut akan mempengaruhi stabilitas dan kontinuitas organisai tersebut. Peranan sumber daya manusia bagi sebuah instansi pemerintahan tidak hanya dilihat dari hasil produktivitas kerja tetapi juga dilihat dari kualitas kerja yang dihasilkan. Oleh karenanya kinerja pegawai merupakan hal yang patut mendapat perhatian penting dari pihak instansi terkait. Sumber daya manusia yang ada juga perlu dikelola dan dibina agar mereka merasa puas dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga mampu berkontribusi untuk kinerja dan kemajuan instansi tersebut. Menurut Mangkunegara dalam Chasanah (2008). Keberhasilan suatu instansi pemerintahan dipengaruhi oleh kinerja (job performance) dari para pegawainya. Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Faktor yang mempengaruhi kinerja adalah

3 kemampuan (ability) dan faktor motivasi. Setiap organisasi, perusahaan, maupun instansi akan berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan ataupun pegawainya untuk mencapai tujuan organisasi, perusahaan maupun instansi yang telah ditetapkan. Sejalan dengan tugas Dinas Kesehatan Ponorogo, maka untuk menunjang tercapainya tugas yang diemban, perlu adanya peran dari para pegawai agar tujuan organisasi pemerintahan ini tercapai, serta perlunya peningkatan kinerja pegawai agar dapat melaksanakan tugas sebaik mungkin, untuk itu perlu diperhatikan sikap pegawai terhadap kemampuan diri, kompetensi, dan pekerjaan saat ini serta gambaran mereka mengenai peluang yang bisa diraih dalam struktur organisasi yang baru. Kinerja Dinas Kesehatan Ponorogo berhubungan erat dengan sikap dari para pegawainya terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antar pimpinan dan sesama pegawainya. Manusia mempunyai kehendak, kemauan dan cita-cita. Hal ini menentukan sikap dan pendiriannya. Kinerja yang diaktualisasi oleh pegawai juga didukung oleh beberapa faktor. Menurut Robbins (2008), dalam perilaku organisasi yang merupakan studi mengenai apa yang orang-orang lakukan dalam sebuah organisasi dan bagaimana perilaku mereka mempengaruhi kinerja organisasi. Dimana perilaku organisasi mencakup topic topic inti : motivasi, perilaku dan kekuasaan pimpinan, pengembangan dan persepsi sikap, proses perubahan, konflik dan negoisasi, rancangan kerja. Yang menjadi pilihan faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai untuk dijadikan penelitian

4 adalah topic motivasi dengan teori self efficacy dan need for achievement (nach) dan topic pengembangan dan persepsi sikap yang diwakili oleh self esteem. Self efficacy adalah sebuah keyakinan tentang probabilitas bahwa seseorang dapat melaksanakan dengan sukses beberapa tindakan atau masa depan dan mencapai beberapa hasil. (Menurut Gardner dan Pierce dalam Chasanah, 2008), self efficacy atau efikasi diri mencerminkan suatu keyakinan individu sesaat disaat kemampuan mereka melaksanakan suatu tugas spesifik pada suatu tingkatan kinerja yang spesifik. Self efficacy akan mendorong seseorang lebih bersemangat mencapai hasil optimal dalam kinerjanya. Self efficacy menurut Gist dalam Chamariyah (2015) merupakan konsep pemotivasi yang penting. Self efficacy mempengaruhi seseorang dalam hal pilihan, tujuan, reaksi emosional, usaha, mengatasi masalah dan ketekunan. Sumber utama self efficacy adalah kemampuan (ability) dan kinerja yang telah dicapai. Keduanya berpengaruh secara positif pada self efficacy. Suasana hati dapat mempengaruhi self efficacy, suasana hati yang gembira akan menyebabkan self efficacy yang lebih tinggi. Self Efficacy yang tinggi membuat seseorang bekerja lebih giat dan selalu berusaha menghasilkan yang terbaik, dengan demikian dapat dikatakan bahwa self efficacy dapat mempengaruhi kinerja individual. Sedangan self efficacy tidak muncul begitu saja dalam diri seseorang. Self efficacy itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

5 pencapaian kinerja, pengalaman dari orang lain, verbal persuasion, dan dorongan emosional. Selain efikasi diri, motivasi dan Kebutuhan Prestasi (Need for Achievement) juga harus diperhatikan dari para pegawai. Menurut Rivai & Sagala (2009) motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu, sedangkan Kebutuhan Prestasi menurut Teori Motivasi David McClelland dalam Mangkunegara (2009) mengartikan bahwa kebutuhan prestasi akan mendorong seseorang berprestasi bilamana target yang akan dicapai nyata dan memiliki peluang untuk diperoleh serta cenderung menimbulkan kreatifitas pada seseorang. Need for Achievement (nach) atau yang lebih dikenal dengan kebutuhan prestasi dari seseorang adalah keinginan untuk menantang pekerjaan yang sulit, yang mana orang yang memiliki need for achievement yang tinggi memiliki control terhadap perilaku mereka dan menyukai tantangan yang sulit, sementara karyawan yang memiliki need for achievement yang rendah mudah dipuaskan dengan tantangan yang sedikit. Menurut Aamodt dalam Santrok (2003) Need for achievement adalah keinginan untuk mencapai sesuatu, mencapai standar kemahiran dan meluaskan usaha untuk menjadi ahli. Sehubungan dengan hal tersebut maka pimpinan unit kerja atau instansi memiliki kewajiban untuk selalu memotivasi guna meningkatkan kinerjanya, dengan demikian kerja sama dan saling memahami tugas dan

6 fungsi dari setiap unit kerja dapat berjalan dengan baik. Studi tentang motivasi merupakan usaha untuk mendapatkan jawaban atas segala perilaku manusia yang begitu komplek dalam keterkaitannya dengan kinerja pegawai. Seorang pemimpin unit kerja atau instansi harus memilki visi kedepan yang dapat dipergunakan sebagai gambaran yang akan dicapai oleh instansi yang bersangkutan. Visi dapat digunakan sebagai alat memotivasi pegawai. Setiap pegawai sering memiliki motivasi sesuai dengan obsesinya, ada yang dalam melaksanakan pekerjaan berorientasi pada besar kecilnya gaji yang diterima, ada pula yang berorientasi pada kesempatan dalam memperoleh karier. Secara tegas kinerja pegawai yang paling dominan disebabkan oleh kesiapan mental seseorang untuk mengacu diri dan prestasi guna memperoleh segala yang diharapkan. Dengan demikian unsur-unsur kepuasan merupakan rangsangan untuk berprestasi. Kemudian seseorang yang merasa dirinya begitu berharga dan berarti cenderung untuk melakukan yang terbaik dalam setiap tugas dan tanggung jawabnya, baik sebagai anggota organisasi maupun sebagai individual, maka dengan demikian akan meningkatkan kinerja individualnya. Semakin tinggi self esteem yang dimiliki oleh seseorang karyawan ataupun pegawai akan meningkatkan kinerja individu karena adanya tingkat harga diri yang membuat mereka merasa dihargai sehingga mereka berusaha bekerja dengan lebih baik dan kinerja semakin meningkat.

7 Sebaliknya jika self esteem yang mereka miliki rendah maka kinerja mereka juga akan menurun. Menurut Buss dalam Chamariyah (2015) Self esteem berbeda dengan self efficacy. Self esteem mengarah pada kemampuan yang lebih umum dibandingkan dengan self efficacy yang berkaitan dengan kemampuan spesifik. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor dalam meningkatkan kinerja karyawan, maka peneltian ini diajukan dengan judul Analisis Pengaruh Self Efficacy, Need for Achievement (nach), dan Self Esteem Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan Ponorogo. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut : 1. Apakah Self Efficacy berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Ponorogo? 2. Apakah Need for Achievement (nach) berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Ponorogo? 3. Apakah Self Esteem berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Ponorogo? 4. Apakah Self Eficacy, Need for Achievement (nach), dan Self Esteem secara serempak berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Ponorogo?

8 1.3. Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh Self Efficacy, Need for Achievement (nach), dan Self Esteem terhadap kinerja karyawan Dinas Kesehatan Ponorogo 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kinerja pegawai Dinas Kesehatan Ponorogo. Secara terperinci tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh self efficacy terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Ponorogo. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh need for achievement (nach) terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Ponorogo 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh self esteem terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Ponorogo 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh self efficacy, need for achievement (nach), dan self esteem terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Ponorogo 1.4.2. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian digunakan untuk memperdalam pengetahuan di bidang manajemen sumber daya manusia khususnya dalam self efficacy, need for achievement (nach), dan self esteem

9 2. Manfaat Praktis - Bagi Dinas Kesehatan Dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai bahan masukan dalam mengevaluasi kinerja pegawai Dinas Kesehatan. - Bagi Peneliti Untuk memperdalam pengetahuan di bidang manajemen sumber daya manusia terutama yang berkaitan dengan self efficacy, need for achievement (nach), dan self esteem. - Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat untuk menambah pengetahuan khususnya tentang perilaku individu sebagai bahan kajian dalam penelitian serta dapat pula dijadikan bahan penelitian lebih lanjut dengan harapan mencapai hasil yang lebih sempurna.