RANCANG BANGUN MODUL ELECTRICAL POWER DEMAND UNTUK SIMULATOR INSTALASI PLTN

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN MODUL ELECTRICAL POWER DEMAND UNTUK SIMULATOR INSTALASI PLTN

PEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR

BAB III PERANCANGAN ALAT

PEMBUATAN SISTEM MONITORING TEKANAN DAN TEMPERATUR BERBASIS PLC PADA SARANA EKSPERIMEN KONDENSASI (SEKONDEN)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH

ANALISIS DAN PEMBUATAN PROGRAM SISTEM PEMANTAU VAKUM BERBASIS PLC T100MD1616+ UNTUK PERANGKAT NITRIDASI PLASMA BEJANA GANDA

PEMBUATAN SISTEM MONITORING TEKANAN BERBASIS PLC PADA FASILITAS EKSPERIMEN SIMULASI PENDINGINAN SUNGKUP PLTN TIPE PWR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

MODIFIKASI SURVEYMETER GAMMA DOSIMETER 3007A UNTUK PEMANTAUAN MELALUI ETHERNET DENGAN PLC T100MD SERIES

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

MODIFIKASI SURVEYMETER GAMMA DOSIMETER 3007A UNTUK PEMANTAUAN MELALUI ETHERNET DENGAN PLC T100MD SERIES

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TUNGKU AUTOCLAVE ME-24

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

Jl. Tamansari no. 71, Bandung Telp Fax

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

PEMROGRAMAN SISTEM AKUISISI DATA PENGUKURAN PADA FASILITAS EKSPERIMEN UNTUK SIMULASI PENDINGINAN CONTAINMENT. G. Bambang Heru, Sagino

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan Simulator Plant dengan

BAB II LANDASAN TEORI

II. KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN LABORATORIUM BAHASA 8 CHANNEL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 ABSTRAKSI

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI PENGENALAN NI ELVIS MEASUREMENT INSTRUMENT

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. industri menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai sistem

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT MENGGUNAKAN SOFTWARE LABVIEW

Komputerisasi Alat Ukur V-R Meter untuk Karakterisasi Sensor Gas Terkalibrasi NI DAQ BNC-2110

ABSTRAK. Kata kunci : Sinyal analog, Motor servo, Mikrokontroler, LED RGB

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI GARDU INDUK DAN GARDU DISTRIBUSI PLN

ALAT KONTROL KESINAMBUNGAN DAYA OTOMATIS AKIBAT ADANYA BEBAN LEBIH. Keywords - Automatic Power Continuity Control, Flow Sensors ACS758, Load Shedding

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

IDENTIFIKASI KERUSAKAN MIKROSKOP OPTIK HOTCELL 107 DI INSTALASI RADIOMETALURGI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan

SISTEM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGGUNAAN LISTRIK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

I Wayan Widiyana, Ade Lili Hermana. PRR-Batan, kawasan Puspiptek Serpong, ABSTRAK ABSTRACT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

RANCANG BANGUN MODUL ELECTRICAL POWER DEMAND UNTUK SIMULATOR INSTALASI PLTN Ikhsan Shobari, Dian Fitri Atmoko, Syahrudin Yusuf, Sutomo Budihardjo PRPN-BATAN, Gd 71 Lt 2, Kawasan PUSPIPTEK, Serpong, Tangerang, Banten, 15310. Telp. (021) 7560896, 7560575, Faks. (021) 7560921, e-mail : ishobary@batan.go.id Abstrak RANCANG BANGUN MODUL ELECTRICAL POWER DEMAND UNTUK SIMULATOR INSTALASI PLTN. Telah dilakukan kegiatan rancang bangun modul electrical power demand yang berfungsi untuk mensimulasikan perubahan beban listrik. Modul electrical power demand merupakan bagian dari simulator instalasi PLTN. Bagian lainnya adalan simulator teras reaktor dan simulator turbin generator, yang setelah diintegrasikan akan menjadi simulator instalasi PLTN. Bagian utama electrical power demand simulator instalasi PLTN adalah modul beban, modul summing amplifier, modul data akuisisi NI 6212, modul kendali PLC T100MD series, dan modul perangkat tampilan informasi proses dan perangkat lunak kendali. Modul perangkat lunak tampilan informasi proses dibangun dengan program Lab View 2009 Evaluation Version dan untuk modul kendali digunakan perangkat lunak Trilogi Versi 6.13. Dari hasil pengujian electrical power demand yang diintegrasikan, dapat difungsikan sebagai sarana pembelajaran pengoperasian sebuah instalasi PLTN dengan fluktuasi dan dinamika perubahan beban listrik. Katakunci: Simulator, Instalasi PLTN, Electrical Power Demand. Abstract THE DESIGN AND CONSTRUCTION OF ELECTRICAL POWER DEMAND MODULE FOR NPP SIMULATOR. The design and construction of the electrical power demand module have been carried out which is used for simulating the electrical load changes. The electrical power demand module is part of a nuclear power plant simulator. The other parts are reactor core simulator and turbine generator simulator, which after it s integration, it will be a nuclear power plant simulator. The main parts of electrical power demand module for nuclear power plant simulator are loading module, summing amplifier modules, NI 6212 data acquisition module,. control module PLC T100MD series, and information display module device and process control software. The software process information display is built with the program Lab View 2009 Evaluation Version, and for control module software is built by Trilogy Version 6:13. From the experiments, the electrical power demand module it can be used as a means of learning the operation of a nuclear power plant by considering fluctuations and dynamics of electrical load changes. Keywords: Simulator, Nuclear Power Plant, Electrical Power Demand. PENDAHULUAN Rencana pembangunan Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia yang semakin dekat perlu dipersiapkan secara matang. Upaya untuk mendukung pembangunan tersebut secara fisik belumlah nampak tetapi persiapan mulai dari studi tapak, kelayakan pengoperasian dan keekonomian telah banyak menghasilkan makalah yang diterbitkan dalam skala nasional ataupun cakupan regional. Persiapan yang tak kalah pentingnya adalah disiapkannya SDM (Sumber Daya Manusia) yang akan mendukung pengoperasian PLTN. Hal lainnya yang berkaitan dengan SDM adalah sosialisasi kepada masyarakat umum mengenai dampak pembangunan PLTN. Hal ini perlu 309

dilakukan untuk mengurangi resistensi terhadap rencana pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan damai di Indonesia (1). Salah satu sosialisasi pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan damai adalah dengan memberikan materi pelajaran yang mengenalkan proses pembangkitan energi nuklir dalam suatu Instalasi PLTN kepada para siswa setingkat SLTA atau kejuruan melalui kurikulum atau disisipkan dalam mata pelajaran tertentu. Hal lainnya adalah dengan menyediakan sarana informasi yang mudah diakses oleh publik, baik melalui media internet dalam suatu situs, atau dalam acara televisi dan radio. Salah satu cara untuk menyampaikan pengertian pengoperasian instalasi PLTN tersebut adalah dengan cara memberi kesempatan pada masyarakat untuk mengoperasikan reaktor nuklir dan PLTN yang diwujudkan dalam suatu simulator untuk edutainment yang dapat ditempatkan di sekolah dan di taman rekreasi teknologi (teknowisata), seperti Taman Pintar di Yogyakarta, TMII di Jakarta, Pusat Peraga IPTEK di Taman Wisata Mekarsari, dan tempat-tempat lainnya yang strategis. Simulator untuk edutainment ini cukup memperagakan fungsi atau cara kerja reaktor atau instalasi PLTN serta pengendaliannya. Simulator jenis ini mewujudkan gambaran fisik dari reaktor terutama bagian teras yang berisi bahan bakar dan batang kendali. Batang kendali dapat dikendalikan melalui konsol operator. Proses perubahan beban listrik yang dikonsumsi masyarakat disimulasikan dengan simulator elektric power demand. Pada umumnya simulator dapat dibedakan menjadi : 1. Simulator analisis: simulator diwujudkan terbatas pada komputer display berupa diagram alir proses dan trend curve dari parameter proses. Pada umumnya dipergunakan untuk analisis karakteristik dinamik pada keadaan gangguan atau kecelakaan. 2. Full-scope simulator: simulator diwujudkan sama persis sebagaimana PLTN yang disimulasi. Pada umumnya dipergunakan untuk pelatihan operator dan supervisor PLTN. 3. Functional simulator: simulator diwujudkan terbatas pada sistem kendali dan proteksi reaktor serta sistem informasi proses. Pada umumnya dipergunakan untuk pemahaman sistem kendali dan sistem proteksi reaktor, dan sistem informasi proses. Pada makalah ini disampaikan suatu kegiatan kerekayasaan yang tujuannya adalah untuk membuat salah satu bagian dari suatu simulator yang berfungsi untuk memberikan gambaran proses pembangkitan listrik yang dihasilkan dari suatu reaktor nuklir jenis PWR. Bagian yang dibahas dalam makalah ini adalah simulator electrical power demand yang berfungsi untuk mensimulasikan perubahan beban listrik yang harus dicukupi oleh suatu unit pembangkit. Electrical power demand ini terdiri dari perangkat elektronik berupa modul beban, Modul analog output, modul summing amplifier, Modul digital output, dan modul data akuisisi dan kendali. Modul beban terdiri dari lampu pijar, sistem trip, indikator tegangan arus dan frekuensi. Modul analog output yang berupa modul summing amplifier, yang berfungsi untuk memberikan informasi besarnya beban yang dikonsumsi. Modul digital output mengirimkan keluaran digital yang dihasilkan dari keluaran relay-relay, data digital ini berfungsi untuk memberikan informasi node (posisi beban) yang aktif (menyala) atau trip (mati). Modul data akuisisi adalah modul build up NI 6212 yang dihubungkan dengan komputer informasi proses. Untuk modul kendali digunakan modul PLC T100MD series, modul ethernet card Xserver untuk menghubungkan modul PLC dengan komputer kendali proses melalui jaringan ethernet. Dengan memanfaatkan jaringan ethernet ini pengendalian dan informasi prosesnya dimungkinkan dapat dilakukan melalui internet dari jarak jauh. Disamping itu, perangkat dilengkapi dengan perangkat lunak berupa program aplikasi tampilan informasi proses yang di-install pada komputer tampilan informasi proses. Program aplikasi ini dibangun dengan program Lab View 2009 Evaluation Version. Program kendali PLC T100MD series dibuat dengan bahasa ladder Trilogi Versi 6.13. Program aplikasi dijalankan pada sistem operasi Microsoft Windows XP Profesional Service Pack 3. METODE Sebelum rancang bangun electrical power demand untuk simulator plant PLTN dibuat dengan terlebih dahulu dilakukan kajian untuk mendapatkan referensi jenis PLTN yang akan disimulasikan. Jenis PLTN yang ditentukan adalah PWR. Selanjutnya dilakukan perancangan model perangkat simulator, yang diperinci menjadi empat bagian yaitu simulator teras reaktor, simulator turbin generator, dan simulator beban daya listrik (Electrical power demand), serta steam generator dan re-heater. Dalam makalah ini disampaikan pembahasan pada perancangan modul simulator beban daya listrik (electrical power demand) Survey ketersediaan bahan dan komponen yang ada di pasaran dilakukan. Hal ini untuk memudahkan dalam pengadaan bahan. Setelah proses pengadaan dan bahan tersedia selanjutnya dilakukan proses instalasi dan integrasi antara 310

perangkat elektronik dan perangkat lunak. Tahap berikutnta adalah dilakukan uji fungsi untuk kendali, dan kalibrasi data akuisisi untuk tampilan informasi proses. Bahan utama yang diperlukan berupa beberapa buah lampu pijar, MCB, sekring, indikator tegangan, arus, frekuensi, lampu indikator, relayrelay, modul catu daya, komponen elektronik, switch push on, konektor, terminal, resistor, kapasitor, IC LF356, DAQ NI 6212, PLC T100MD, modul Xserver. Peralatan yang digunakan adalah toolset elektronik, digital multimeter, komputer informasi proses dengan sistem operasi Microsoft Windows XP Profesional SP3, komputer kendali Microsoft Windows XP Profesional SP3, jaringan ethernet dan perangkat lunak diperlukan program Lab View 2009 Evaluation Version, serta bahasa ladder Trilogi Versi 6.13. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil rancang bangun ini berupa perangkat electrical power demand untuk memberikan simulasi perubahan beban pada simulator instalasi PLTN. Secara umum perangkat ini terdiri dari beberapa sub perangkat, yang dilakukan integrasi mengikuti gambar seperti pada lampiran 1. Prinsip kerja electrical power demand untuk simulator instalasi PLTN adalah mensimulasikan perubahan beban listrik yang seolah-olah mengikuti dinamika yang sesungguhnya. Terdapat 2 macam pilihan. Kemungkinan yang pertama adalah ketika terjadi beban yang melebihi kemampuan generator pembangkit yang disebabkan oleh tingginya beban maka sistem akan melakukan interkoneksi dari dua generator yang tersedia, dan mengirimkan sinyal permintaan (sinyal analog 0-5 V) ke sistem simulator turbin dan generator atau langsung ke teras reaktor untuk menambah supplay uap yang akan menggerakan generator atau diagram control loop untuk tipe turbin mengikuti reaktor (turbin follows Reactor). [2] Kemungkinan yang kedua adalah ketika semua sistem sudah menghasilkan daya maksimal sementara permintaan listriknya terus meningkat, maka operator dapat melakukan pengurangan permintaan dengan melakukan pemadaman pada sub blok, blok, atau unit. Pemadaman dapat dilakukan dengan menakan tombol di tempat blok tersebut, atau dari unit kendali melalui tombol keyboard manual (operator level) dengan membaca tampilan informasi pada panel komputer informasi proses. Cara lainnya adalah pemadaman dari unit pusat, dengan memanfaatkan jaringan ethernet (supervisor level) dari komputer kendali. [3] Pada level supervisor, pemadaman dapat diatur atau dijadwalkan untuk sub blok, blok, atau unit tertentu yang akan dilakukan pemadaman bila terjadi kelebihan permintaan beban. [4] Secara umum bagian-bagiannya dapat dijelaskan sebagai berikut : Instalasi simulator panel daya Instalasi simulator panel daya terdiri dari komponen utama lampu pijar yang berfungsi sebagai beban, sistem pengaman berupa MCB dan sekring. Panel indikator berupa volt meter, ampermeter, dan frekuensi meter. Pada panel ini terdapat juga sistem relay dan saklar. Gambar Diagram instalasi ditunjukan pada gambar 1 di bawah. Beban yang berubah-ubah disimulasikan dengan menekan tombol saklar pada panel sampai lampu menyala (satu lampu 100 Watt, pada tampilan informasi proses terbaca 2 kw). Informasi posisi (node) lampu (beban) aktif akan diinformasikan ke komputer informasi proses dan komputer kendali proses. Informasi besarnya daya yang dikonsumsi dikirimkan dari rangkaian summing amplifier, dan posisi beban aktif (nyala) diinformasikan melalui sinyal digital. Gambar 1. Instalasi Plant simulator panel daya Rangkaian relay-relay dan summing amplifier, diletakkan pada panel ini. Rangkaian instalasi digambarkan pada gambar 2 di bawah. Gambar 2. Instalsi lampu beban, kontak relay, dan summing amplifier 311

Rangkaian summing amplifier bertugas untuk memberikan informasi besarnya beban yang dikonsumsi. Sebenarnya dari informasi digital besarnya daya yang dikonsumsi dapat dibaca dengan menkonversi penjumlahan setiap sub blok, blok dan unit. Hal ini tidak dilakukan karena katerbatasan channel digital input pada DAQ NI 6212, yang berfungsi untuk mengolah data yang masuk ke komputer informasi proses. Informasi beban aktif dalam bentuk digital dikirim ke modul PLC T100 MD Series. Resolusi ADC DAQ NI 6212 adalah 0,1 Volt untuk setiap node (titik) beban. Sehingga bila terdapat 30 buah node beban menghasilkan 3 volt. Sebagai batas nol (tidak ada beban) digunakan 1 volt. Batas atas maksimum yang tercapai adalah 4 volt, hal ini tercapai bila semua beban aktif. Untuk informasi seting dan hasil pengukuran ditunjukan pada tabel 1, di bawah. Tabel 1. Data Hasil bacaan ADC dengan setting Summing Amplifier No Node Aktif (lampu menyala) Setting SAmp Bacaan ADC (kw) 1 Unit 1 Blok 1 1,50 10,2 2 Unit 1 Blok 2 2,00 19,6 3 Unit 1 Blok 3 Sub blok 1 2,10 22,2 4 Unit 1 Blok 3 Sub blok 2 2,20 23,8 5 Unit 1 Blok 3 Sub blok 3 2,30 26,4 6 Unit 1 Blok 3 Sub blok 4 2,40 28,2 7 Unit 1 Blok 3 Sub blok 5 2,50 30,2 8 Unit 2 Blok 1 3,00 39,6 9 Unit 2 Blok 2 3,50 50,2 10 Unit 2 Blok 3 Sub blok 1 3,60 52,2 11 Unit 2 Blok 3 Sub blok 2 3,70 54,4 12 Unit 2 Blok 3 Sub blok 3 3,80 55,6 13 Unit 2 Blok 3 Sub blok 4 3,90 58,2 14 Unit 2 Blok 3 Sub blok 5 4,00 60,2 Penyimpangan dapat terjadi karena setting potensio pada summing amplifier tidak bisa seluruhnya sama. Hubungan antara bacaan ADC setelah dikonversi sebanding dengan persamaan y = 19,94x 19,86. Grafik hubungannya ditampilkan pada grafik dibawah. Gambar Visual summing amplifier seperti pada gambar 3 dan rangkaiannya ditunjukan pada gambar 4. Unit 1 blok 1 dan unit 1 blok 2 masingmasing terdiri dari lima sub blok unit, yang dijadikan satu untuk mensimulasikan daya yang besar. Hal yang sama untuk unit 2 blok 1 dan blok 2. Grafik 1. Hubungan antara tegangan keluaran summing amplifier dengan bacaan ADC Catu daya A/O A/I Gambar 3. Visual summing amplifier Gambar 4. Skematik rangkaian summing amplifier Subrack Sistem Instrumentasi dan Kendali (SIK) Subrack SIK terdapat modul catu daya tegangan rendah yaitu +5 V, -5 V, dan +12 V. Modul ini berfungsi untuk mencukupi kebutuhan daya tegangan rendah seluruh sistem. Catu daya yang digunakan adalah catu daya dengan sistem 312

switching. Modul PLC T100MD series, modul Xserver dan DAQ NI 6212 terletak di dalam Subrack SIK. Didalam subrack juga terdapat relayrelay yang menghubungkan sistem interkoneksi dua pembangkit (generator). Gambar detail visualnya seperti pada gambar 4 di bawah. Kelengkapan yang termasuk di dalam subrack SIK adalah keyboard operasi manual. Keyboard ini berfungsi untuk mengontrol beban secara manual yang dilakukan oleh operator dari konsol komputer kendali proses.. Hirarki pengontrolan paling tinggi berada pada level supervisor pada komputer kendali proses (bisa melalui jaringan ethernet) dan operator dengan keyboard operasi manual. Keboard operasi manual Subrack SIK Gambar 4. Visual subrack SIK dengan keyboard operasi manual. Komputer Informasi Proses Komputer informasi proses berfungsi untuk menampilkan parameter proses. Pada komputer ini di-install program aplikasi yang tampilan informasi proses. Program ini akan menampilkan beberapa parameter antara lain daya maksimum, daya minimum, daya rerata, dan grafik perubahan untuk setiap waktunya. Node atau titik beban yang sedang aktif (nyala) dan shut down (mati). Program aplikasi dibangun dengan bahasa pemrograman Lab View 2009 Evaluation Version, dan dengan sistem operasi Microsoft Windows Profesional SP 3. Data akuisisi dilakukan dari modul DAQ NI 6212 melalui port USB. Tampilan dibuat lebih informatif sehingga operator akan dengan mudah melakukan pemantauan dan melakukan tindakan bila diperlukan. Untuk lebih jelasnya pada gambar 5 ditunjukkan tampilan informasi proses. Gambar 5. Visual program tampilan informasi proses panel distribusi daya. Fasilitas yang disediakan pada program aplikasi ini adalah simpan file, panggil file, dan cetak file. Komputer Informasi dan Kendali Komputer informasi dan kendali berfungsi untuk melakukan monitoring dan melakukan pengendalian dari jarak jauh. Data dikirim dan diterima dari subrack SIK melalui jaringan Ethernet. Akuisisi data dilakukan melalui modul PLC T100MD series, dan dihubungkan dengan modul Xserver melalui port serial RS 232. Selanjutnya dari modul Xserver data dapat diakses dengan jaringan Ethernet. Program dibuat dengan bahasa pemrograman ladder Trilogi Versi 6.13. Bahasa pemrorograman ini merupakan bawaan dari modul PLC T100 MD Series. Gambar 6. Visual program tampilan informasi dan kendali proses panel distribusi daya. Dari program yang di-running, operator dapat melakukan monitoring besarnya daya yang dicatu, node atau posisi beban yang aktif. Selain melakukan monitoring operator dapat melakukan pemadaman dan mengaktifkan kembali dari jarak jauh melalui program yang dibuat. Tampilan program ini masih kurang informatif dibandingkan dengan program aplikasi yang dijalankan pada komputer 313

informasi proses. Untuk lebih jelasnya tampilan programnya dapat dilihat pada gambar 6. Setelah instalasi dan integrasi hasilnya dapat ditampilkan seperti pada Gambar 7. Electrical power demand simulator instalasi PLTN diintegrasikan dengan subrack SIK merupakan bentuk fisik setelah dilakukan instalasi dan integrasi. (Komputer informasi proses dan komputer kendali proses tidak nampak) /pembangunan-pltn-timbulkan-resistensi Jumat, 7 Mei 2010 18:39 WIB. 2. Anoname, Nuclear Power Plant Instrumentation and control, IAEA-TECDOC-973, IAEA, Vienna 1984. 3. Northcote Green and Robert Wilson, Control and automation of electric power distribution systems, CRC Press, Taylor & Francis Group, New York, 2006. 4. Shoaib Khan, Sheeba Khan, Ghariani Ahmed, Industrial power systems, CRC Press, Taylor & Francis Group, New York, 2008. 5. Malcom Plant and Jan Stuard, Schools Council Modular in Technology Instrumentation, Oliver & Bold, England (1983). 6. Anoname, Internet trilogi, Triangle Reseach International Inc, 2003 7. Anoname, Pengantar Ilmu Pengetahuan dan teknologi Nuklir, Batan, Jakarta, 1986 Gambar 7. Electrical power demand simulator instalasi PLTN diintegrasikan dengan subrack SIK KESIMPULAN. Telah dilakukan rancang bangun, instalasi dan integrasi Electrical power demand pada simulator plant PLTN. Setelah dilakukan pengujian, sistem dapat berfungsi untuk memberikan simulasi perubahan beban yang selanjutnya akan direspon permintaan dengan perubahan penambahan produksi uap (di simulasikan simulasi dengan keluaran analog output). Keluaran dari simulator Electrical power demand untuk diolah ke simulator instalasi PLTN adalah sinyal analog 1 4 volt keluaran summing amplifier yang di paralel ke DAQ NI 6212. Keluran sinyal 1 volt dikonversikan tidak ada permintaan daya, dan 4 volt dikonversikan permintaan daya penuh yang disimulasikan dengan daya 60 kw. Pengolahan dan penampilan data disajikan pada komputer informasi proses pada lokal plant dan pengendaliaanya secara manual melalui keboard operasi. Pada level supervisor pengendalian dilakukan penuh dari software dan dilakukan dari komputer kendali proses melalui jaringan ethernet. DAFTAR PUSTAKA 1. T.S034/S006/P003, Pembangunan PLTN timbulkan resistensi, http://www.antaranews.com/berita/1273232379 314

Lampiran 1. Gambar Blok diagram rangkaian electrical power demand simulator instalasi PLTN 315

316