ANALISIS DAN PEMBUATAN PROGRAM SISTEM PEMANTAU VAKUM BERBASIS PLC T100MD1616+ UNTUK PERANGKAT NITRIDASI PLASMA BEJANA GANDA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS DAN PEMBUATAN PROGRAM SISTEM PEMANTAU VAKUM BERBASIS PLC T100MD1616+ UNTUK PERANGKAT NITRIDASI PLASMA BEJANA GANDA"

Transkripsi

1 ANALISIS DAN PEMBUATAN PROGRAM SISTEM PEMANTAU VAKUM BERBASIS PLC T100MD1616+ UNTUK Saminto, Suprapto Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb Yogyakarta 55281, Tel. (0274) , Fax. (0274) saminto@batan.go.id ABSTRAK ANALISIS DAN PEMBUATAN PROGRAM SISTEM PEMANTAU VAKUM BERBASIS PLC T100MD1616+ UNTUK. Telah dilakukan pembuatan program sistem pemantau vakum untuk perangkat nitridasi plasma bejana ganda. Sistem ini berguna untuk memantau vakum pada perangkat nitridasi plasma bejana ganda. Sistem pemantau vakum terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras dibangun menggunakan komponen utama modul PLC T100MD1616+, modul jembatan Wheatstone dan detektor vakum Pirani tipe PR10-K. Perangkat lunak berupa program yang ditanam pada PLC T100MD1616+ menggunakan program diagram ladder dan Tbasic. Uji fungsi sistem dilakukan dengan memvakumkan bejana nitridasi dan akuisisi data vakum dengan PLC T100MD Hasil uji menunjukkan bahwa sistem pemantau vakum dapat bekerja mulai dari 1,0 x 10 0 mbar sampai 8,0 x 10-2 mbar. Sistem pemantau vakum telah dikalibrasi dengan meter vakum Edward tipe Hasil kalibrasi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pembacaan rata-rata adalah ± 6,4 %. Kata kunci: Perangkat nitridasi plasma bejana ganda, detektor Pirani, jembatan Wheatstone, PLC T100MD1616+ ABSTRACT CONSTRUCTION AND ANALYSIS OF VACUUM MONITORING SYSTEM PROGRAM BASED ON T100MD1616+PLC FOR DOUBLE CHAMBER PLASMA NITRIDING DEVICE. The vacuum monitoring system program based on PLC for double chamber plasma nitriding device has been done. This system is used to vacuum monitoring of the double chamber plasma nitriding device. The system consists of hardware and software. The hardware was constructed using main components T100MD1616+PLC module and supported by Wheatstone bridge module and PR10-K type Pirani vacuum gauge. A software program was planted on T100MD1616+ PLC using ladder diagrams and Tbasic program. Functioned test of the system was performed by vacuumming of the chamber and vacuum data acquisition with the T100MD1616+ PLC. The test results show that the measurement range of the vacuum monitoring system is 1.0x10 0 mbar to 8.0x10-2 mbar. The vacuum monitoring system has been calibrated with the 1001 type Edward vacuum meter. Calibration result shows that threre is average reading differences is 6.4 %. Key words : Double chamber plasma nitriding device, Pirani gauge, Wheatstone bridge, T100MD1616+ PLC. PENDAHULUAN Dalam rangka untuk mendukung rancangbangun perangkat nitridasi plasma bejana ganda, maka telah dilakukan tahap konstruksi pada tiap bagian/komponen. Diantara komponen mesin nitridasi plasma yang dibuat adalah sistem pemantau vakum menggunakan programable logic controller (PLC). Keberadaan sistem pemantau vakum sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi vakum selama mesin nitridasi plasma beroperasi. Dengan menggunakan sistem pemantau vakum berbasis PLC, maka perangkat SIK nitridasi menjadi lebih kompak karena bacaan vakum ditampilkan lewat layar LCD pada human machine interface (HMI) yang terpasang pada panel operasi nitridasi plasma. [1] Selain itu PLC dapat sekaligus difungsikan pula sebagai sistem kendali, sehingga penggunaan PLC cukup efektif. [2] Proses pembuatan sistem pemantau vakum diawali dengan proses rancangbangun rangkaian jembatan Wheatstone, perakitan modul, perancangan dan ANALISIS DAN PEMBUATAN PROGRAM SISTEM PEMAN- TAU VAKUM BERBASIS PLC T100MD1616+ UNTUK Saminto, dkk. 119

2 pembuatan program komputer dan pengujian sistem. Rangkaian jembatan Wheatstone berfungsi sebagai pengkondisi sinyal yaitu mengkonversi parameter perubahan resistansi dari detektor Pirani sebagai transduser akibat perubahan tekanan menjadi besaran listrik. Keluaran jembatan Wheatstone berupa tegangan analog dihubungkan ke port ADC PLC T100MD Data masukan selanjutnya diproses PLC T100MD1616+ menggunakan perangkat lunak ladder diagram dan Tbasic. Data hasil perhitungan di dalam data memory (DM) PLC kemudian dikonversi ke nilai kevakuman dalam satuan milibar dan ditampilkan lewat LCD HMI. Untuk mengetahui kinerjanya dilakukan kalibrasi dengan meter vakum pabrikan (merek Edward tipe 1001). Tujuan penelitian ini adalah dapat dibuat program untuk sistem pemantau kevakuman berbasis PLC T100MD Sedang sasaran penelitian ini adalah dapat diwujudkan dan diaplikasikannya sistem pemantau kevakuman berbasis PLC pada nitridasi bejana ganda. Dengan dioperasikan sistem pemantau vakum berbasis PLC diharapkan tampilan mesin menjadi lebih kompak, kerja operator lebih mudah, aman dan mesin dapat bekerja baik. TATA KERJA Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan sistem pemantau vakum adalah: Kabel pengubah USB ke RS-232, digital multimeter, komputer, PLCT100MD1616+, detektor Pirani PR10-K, rangkaian jembatan Wheatstone dan power supply 24V DC. Rancangan Sistem Sistem pemantau vakum berbasiskan PLC merupakan alat untuk memantau vakum didalam bejana pada perangkat nitridasi plasma. Komponen utama sistem pemantau vakum terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yaitu: detektor Pirani PR10-K buatan Edward, rangkaian jembatan Wheatstone, modul PLC T100MD16+ berserta HMI lengkap dengan LCD dan catu daya, sedang perangkat lunak yaitu: diagram LADDER dan TBasic. Blok diagram rancangan sistem pemantau vakum berbasis PLC T100MD1616+ ditunjukkan pada Gambar 1. Adapun diagram instalasi sistem pemantau vakum pada perangkat nitridasi plasma bejana ganda ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 1. Blok diagram rancangan sistem pemantau vakum berbasis PLC. Gambar 2. Blok diagram instalasi sistem pemantau vakum perangkat nitridasi plasma. Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya Vol. 14, November 2012 :

3 Proses operasi alat diawali dengan menghidupkan pompa rotary untuk memvakumkan bejana sampai pada orde vakum 10-2 mbar. Bersamaan dengan proses vakum juga dilakukan akuisisi data vakum yaitu pembacaan sinyal lewat port ADC#1 PLC. Data dari ADC#1 diubah ke bilangan desimal kemudian disimpan di data memory (DM) selanjutnya dikonversi menjadi data vakum. Nilai vakum selanjutnya disimpan di data memory (DM) pada alamat tertentu dan ditampilkan pada layar LCD HMI. PLC T100MD1616+ PLC T100MD1616+ modul perangkat keras berfungsi mengolah sinyal masukan dari pengkondisi sinyal vakum dan ditampilkan dalam satuan mbar pada layar LCD PLC. PLC T100MD1616+ merupakan bagian dari keluarga Super PLC seri-m dari Triangle Research. Diagram blok dan perangkat modul PLC T100MD1616+ ditunjukkan pada Gambar 3. Adapun spesifikasi lengkap pada PLC T100MD1616+ adalah: [2] a. Terdapat 4 saluran masukan analog 10-bit, 2 saluran keluaran analog 8-bit, 16 saluran masukan/keluaran digital. b. Memori program 6016 word pada EEPROM, memori data 1770 word pada EEPROM dan 4000 word pada volatile RAM. c. Kecepatan eksekusi hingga 160 MIPS (Million Instructions Per Second) pada frekuensi 160 MHz. d. Tersedia 16 saluran komputasi PID yang dapat diprogram secara langsung untuk membentuk kendali PID digital dan saluran koneksi RS232 dan RS485. Saluran keluaran digital dapat dikembangkan menjadi 96 digital output dengan menambahkan EXP1616R atau EXP4040. Pada PLC T100MD1616+ juga terdapat fasilitas pulse width modulator (PWM), kendali stepper motor, interrupt, encoder input, Real-Time Clock (RTC), kendali PID dan HMI (Human-Machine Interface) beserta LCD. Sistem Masukan ADC Pada PLC T100MD1616+ Blok analog dari PLC T100MD1616+ memerlukan sumber daya +12 V sampai +24 V DC. Pemakaian sumber daya ini menghasilkan tegangan stabil 5 V yang digunakan secara internal sebagai tegangan referensi. Tegangan referensi analog dapat dikalibrasi dengan mengatur potensiometer yang terdapat pada board PLC. Karakteristik kelistrikan ADC PLC T100MD1616+ yaitu, 4 masukan A/D converter dengan resolusi 10-bit, Built-in Sample & Hold dan waktu konversi 10µs tiap channel. ADC #1 dan ADC #2 dapat menerima masukan sinyal analog 0V sampai 1V, sedangkan ADC #3 dan ADC #4 untuk masukan sinyal analog 0V sampai 5V. Untuk mengubah tegangan di luar batas ADC digunakan tahanan pembagi tegangan seperti ditunjukkan pada Gambar 4. a. Diagram blok penyusun PLC T100MD1616+ b. Perangkat Modul PLC T100MD1616+ Gambar 3. Diagram blok dan perangkat modul PLC T100MD [2] ANALISIS DAN PEMBUATAN PROGRAM SISTEM PEMAN- TAU VAKUM BERBASIS PLC T100MD1616+ UNTUK Saminto, dkk. 121

4 Jembatan Wheatstone Jembatan wheatstone digunakan untuk mengukur tahanan yang belum diketahui nilainya dengan cara menyeimbangkan dua kaki pada rangkaian jembatan. Satu kaki terdiri dari komponen resistor yang belum diketahui nilainya. Skematik jembatan ditunjukkan pada Gambar 6. Gambar 4. Sistem tegangan masukan analog pada ADC #1 PLC T100MD Detektor Vakum Pirani PR10-K Pengukur Pirani (Pirani Gauge) bekerja atas dasar perubahan tahanan suatu filamen sebagai sensor tekanan karena adanya perubahan suhu di dalam sistem vakum. Perubahan suhu filamen dipengaruhi oleh perubahan kevakuman di dalam sistem vakum. Jadi perubahan kevakuman akan mengubah nilai tahanan dari filamen (sensor) yang selanjutnya dikonversi ke dalam perubahan tegangan listrik yang terbaca pada meter. Pengukur Pirani tipe PR10-K bekerja pada tekanan 0,5 mbar sampai 10-3 mbar. [3] Keluaran detektor Pirani PR10- K selanjutnya dihubungkan ke rangkaian pengkondisi sinyal (jembatan Wheatstone). Rangkaian detektor Pirani dan foto detektor Pirani tipe PR10-K ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 6. Rangkaian jembatan Wheatstone. Pada Gambar 6, tampak R x merupakan tahanan yang belum diketahui nilainya sedang R 1, R 2, dan R 3 telah diketahui. R 2 merupakan tahanan yang dapat diubah-ubah nilainya. Jika perbandingan tahanan (R 2 /R 1 ) sama dengan perbandingan (R x /R 3 ), maka tegangan antara B dan D adalah nol (0) dan tidak ada arus yang mengalir ke galvanometer Vg. Jika jembatan tidak seimbang, arah arus tergantung nilai R 2. Keadaan seimbang jika memenuhi persamaan berikut: [4] R R 2 1 Rx = (1) R 3 Sehingga dari persamaan (1) didapatkan persamaan berikut: (a) R = R3 (2) R 2 R x 1 Tegangan yang terbaca galvanometer sesui dengan persamaan berikut: V G Rx = R3 + Rx R2 R + R 1 2 V S (3) (b) Gambar 5. a. Diagram rangkaian detektor Pirani, b. foto detektor vakum Pirani PR10- K. Dari persamaan 2 dan 3 kemudian direalisasikan ke dalam bentuk rangkaian dimana Rx adalah resistor probe vakum dari detektor Pirani tipe PR10-K. Untuk pengkondisian sinyal vakum dari detektor Pirani tipe PR10-K, maka perlu dilakukan rancangbangun jembatan Wheatstone ditunjukkan pada Gambar 7. Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya Vol. 14, November 2012 :

5 a. Rancangan rangkaian jembatan Wheatstone. b. Jembatan Wheatstone. Gambar 7. Rangkaian jembatan Wheatstone. Rangkaian pengkondisi sinyal vakum (jembatan Wheatstone) mengkondisikan sinyal keluaran dari sensor pirani menjadi tegangan analog yang dapat dibaca oleh ADC PLC, yaitu di set dari 0V sampai 1,0V. Data hasil pembacaan kemudian disimpan di data memory (DM) dan dikonversi menjadi satuan vakum selanjutnya ditampilkan pada layar LCD PLC. Sistem Pemprograman Program yang digunakan pada PLC T100MD1616+ adalah diagram ladder dan bahasa Tbasic. Diagram Ladder dan Tbasic dibuat menggunakan software internet Trilogy dari Triangle research merupakan program open source yang disediakan untuk Super PLC. [5] Dari hasil rancangan kemudian dibuat diagram alir terdiri dari: akuisisi data, konversi sinyal keluaran sensor Pirani ke kevakuman (tekanan) dan tampilan LCD. Dari diagram alir selanjutnya dituangkan dalam bentuk program menggunakan perangkat lunak bentuk ladder. Hasil rancangan diagram alir dan perangkat lunak bentuk ladder sistem pemantau vakum berbasis PLC ditunjukkan pada Gambar 8. Di dalam diagram ladder terdapat perintah dcusf, yaitu perintah mengeksekusi suatu fungsi tertentu dalam bahasa TBasic. Isi perintah dcusf dalam bahasa TBasic berturut-turut adalah F_bacaADC berfungsi untuk akuisisi data masukan, F_rmstek berfungsi untuk mengolah dan mengkonversi data ADC ke dalam satuan milibar. Sedang DISPLAY berfungsi menampilkan data vakum pada layar LCD PLC dalam satuan mbar. Diagram alir Diagram ladder Gambar 7. Diagram alir dan diagram ladder sistem pemantau vakum berbasis PLC. ANALISIS DAN PEMBUATAN PROGRAM SISTEM PEMAN- TAU VAKUM BERBASIS PLC T100MD1616+ UNTUK Saminto, dkk. 123

6 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian sistem pemantau vakum berbasis PLC meliputi pengujian pengkondisi sinyal berupa rangkaian jembatan Wheatstone dan pengujian program perangkat lunak akuisisi data tekanan. Instalasi peralatan pengujian sistem pemantau vakum berbasis PLC ditunjukkan pada Gambar 8. Gambar 8. Instalasi uji fungsi sistem pemantau vakum berbasis PLC. Pengujian Program Akuisisi Data Tekanan Program akuisisi data tekanan berfungsi untuk membaca dan mengolah sinyal masukan yang telah dikondisikan lewat rangkaian jembatan Wheatstone. Pembacaan data keluaran jembatan Wheatstone (masukan ADC #1) merupakan data rata-rata dari tiap 20 pembacaan data masukan. Data hasil rata-rata tersebut selanjutnya disimpan pada data memori (DM). Command TBASIC yang digunakan untuk membaca ADC #1 adalah ADC(1). Data tersebut berupa bilangan desimal antara 0 sampai 4092 yang akan dikonversi ke data tekanan dalam mbar. Hasil konversi disimpan di dalam variabel J. Pengujian program akuisisi data tekanan dilakukan dengan mengukur tekanan dalam bejana, tegangan masukan ADC (keluaran jembatan Wheatstone) dan keluaran ADC desimal. Data hasil pengujian jembatan Wheatstone dan akuisisi data tekanan ditunjukkan pada Tabel 1. Dari data pengukuran Tabel 1, selanjutnya dapat dibuat kurva hubungan antara tekanan (mbar) terhadap output ADC (desimal) seperti ditunjukkan pada Gambar 9. Tabel 1. Data hasil pengujian jembatan Wheatstone dan akuisisi data tekanan. No Vakum Output Jemb. Output ADC Vakum Output Jemb. Output ADC No (mbar) Wheatstone (Volt) (Desimal) (mbar) Wheatstone (Volt) (Desimal) Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya Vol. 14, November 2012 :

7 Gambar 9. Grafik hubungan tekanan terhadap keluaran ADC desimal. Dari Gambar 9 dapat diketahui bahwa perubahan tekanan tidak linier terhadap keluaran ADC desimal. Oleh karena itu dari data masukan ADC #1 (output jembatan Wheatstone) diambil tiap dua titik pengukuran untuk dibuat persamaan garis lurus. Gabungan hasil hitungan persamaan garis lurus tersebut digunakan sebagai dasar untuk mengkonversi ADC menjadi satuan vakum lewat perintah program TBasic. Penggalan program Tbasic untuk konversi data vakum ke satuan milibar ditampilkan pada layar komputer ditunjukkan pada Gambar 10. Data vakum dimasukkan ke program dengan dikalikan terlebih dahulu. Notasi J adalah variabel yang digunakan untuk menyimpan data vakum dari konversi nilai ADC. Dm[2901] merupakan alamat memory yang berisi nilai ADC. Sebagai contoh untuk nilai ADC = 1800, maka dengan menggunakan rumus ladder function Rms_Tek, nilai vakum adalah: ( p o) ( dm[2901] m) J = + o ( n m) ( ) ( ) = ( ) = 778,75 (data dibagi dengan 10000) = 0, atau 7, mbar Gambar 10. Tampilan penggalan program TBasic untuk fungsi Rms_Tek. ANALISIS DAN PEMBUATAN PROGRAM SISTEM PEMAN- TAU VAKUM BERBASIS PLC T100MD1616+ UNTUK 125 Saminto, dkk.

8 Hasil Pengujian Program Akuisisi Data Tekanan Hasil eksekusi program akuisisi data tekanan sistem pemantau vakum berbasis PLC ditampilkan pada layar LCD PLC dan di kalibrasi dengan meter vakum Edward. Data hasil pengujian sistem pemantau vakum berbasis PLC dan meter vakum Edward ditunjukkan pada Tabel 2. Dari Tabel 2 selanjutnya dapat dibuat grafik hubungan antara perubahan ADC PLC terhadap tampilan hasil pengukuran tekanan sistem pemantau vakum berbasis PLC dan meter vakum Edward, seperti ditunjukkan pada Gambar 11. No Tabel 2. Data hasil pengujian sistem pemantau vakum berbasis PLC dan meter vakum Edward. AD C Tampilan bacaan Tekanan (mbar) Meter vkm standard (Edward) Perbedaan tampilan bacaan PLC (mbar) % No ADC Tampilan bacaan Tekanan (mbar) Meter vkm standard (Edward) PLC Perbedaan tampilan bacaan (mbar ) % Gambar 11. Kurva hasil pengukuran tekanan sistem pemantau vakum PLC dan meter vakum Edward. Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya Vol. 14, November 2012 :

9 1, mbar 1, mbar 7, mbar 8, mbar Tampilan meter vakum Edward 1, mbar 1, mbar 7, mbar 8, mbar Tampilan Layar LCD PLC Gambar 12. Tampilan sebagian hasil pengukuran vakum pada PLC dan meter vakum Edward. Hasil pengukuran tekanan sistem pemantau vakum PLC dan meter vakum Edward pada masing-masing orde tekanan berbeda. Pada tekanan tinggi (vakum rendah), beda tekanannya relatip besar. Sedang pada tekanan rendah (vakum tinggi), beda pembacaan vakum sangat rendah. Yang terpenting adalah proses nitridasi beroperasi pada orde tekanan 1 x 10 0 mbar sampai 8 x 10-2 mbar perbedaan rata-ratanya 6,4%. Pada Gambar 11 tampak bahwa secara umum hasil akuisisi vakum pada PLC dan hasil pengukuran meter vakum Erward mendekati kesamaan sehingga sistem pemantau vakum berbasis PLC layak dipakai sebagai sistem pemantau vakum pada perangkat nitridasi plasma. Untuk daerah tekanan di atas 1 x 10 0 mbar tampilan tekanan pada layar LCD PLC adalah Tek:, tinggi, sedang untuk tekanan di bawah 8,0 x 10-2 mbar tampilan tekanan pada layar LCD PLC adalah Tek:,rendah. Kalibrasi pembacaan vakum dilakukan dari 1x10 0 mbar sampai 8x10-2 mbar, sedang untuk tekanan di luar daerah tersebut tidak dilakukan. Dari pengalaman operasi nitridasi sebelumnya daerah jangkauan vakum tersebut sudah memenuhi syarat untuk operasi nitridasi. Tampilan sebagian hasil pengukuran vakum berbasis PLC dan meter vakum Edward ditunjukkan pada Gambar 12. KESIMPULAN Berdasarkan pengujian sistem pemantau vakum berbasis PLC pada perangkat nitridasi plasma bejana ganda dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem pemantau vakum berbasis PLC T100MD1616+ dapat memantau kevakuman dari mbar sampai mbar. 2. Hasil pengukuran vakum menggunakan program ladder dan TBasic pada PLC T100MD1616+ telah dikalibrasi dengan alat ukur vakum standar Edward tipe 1001 dengan perbedaan (tingkat kesalahan) 6,4%. 3. Pada kevakuman rendah (tekanan lebih tinggi dari mbar) tampilan pada layar LCD PLC yaitu, Tek:,tinggi, sedang pada kevakuman tinggi (tekanan lebih kecil dari mbar) ditampilkan Tek:,rendah. DAFTAR ACUAN [1] SAMINTO, dkk., Perancangan Casing dan Panel Operasi Mesin Nitridasi Plasma dengan sample changer Otomatis, Prosiding Seminar Penelitian dan pengelolaan Perangkat Nuklir, PTAPB-BATAN, Yogyakarta,28 September [2] Triangle Research, T100MD1616+ (Rev D-1) PLC Installation Guide, Triangle Research International, Singapore., 2006 [3] Edwards Pirani gauge, PR10K_ Pirani_ Vacuum_Gauge_Head. diakses 14 Agustus 2012 [4] Wikipedia, Wheatstone bridge, wikipedia.org/wiki/wheatstone-bridge,19 Agustus 2011, diakses 7 oktober [5] Triangle Research, Internet Trilogi Version Programmer s Reference, Triangle Research International, Singapore, ANALISIS DAN PEMBUATAN PROGRAM SISTEM PEMAN- TAU VAKUM BERBASIS PLC T100MD1616+ UNTUK Saminto, dkk. 127

10 TANYA JAWAB Volume 14, November 2012 ISSN Taxwim Apakah PLC T100MD tsb hanya digunakan sebagai pemantau vakum saja atau paralel dengan pemantau yang lain? Jika digunakan hanya pemantau vakum saja apakah tidak sebaiknya menggunakan mikrokontroler yang lebih murah, karena akan meningkatkan prosentase kandungan lokal, jelaskan? Saminto PLC T100MD juga digunakan sebagai kendali suhu dan penyalaan elemen power (SSR) untuk valve gas, sumber daya, Instrumen dan sistem tegangan tinggi yang dapat diprogram secara otomatis maupun manual. Jadi satu buah PLC T100MD digunakan untuk seluruh operasi SIK pada Perangkat Nitridasi Plasma termasuk untuk sistem interloknya, sehingga penggunaan PLC ini cukup efisien. Jika dibanding dengan mikrokontroler, memang PLC lebih mahal, tetapi PLC T100MD lebih stabil dalam operasinya dan lebih kompak. Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya Vol. 14, November 2012 :

RANCANG BANGUN SISTEM OPERASI OTOMATIS PERANGKAT NITRIDASI PLASMA BEJANA GANDA BERBASIS PLC

RANCANG BANGUN SISTEM OPERASI OTOMATIS PERANGKAT NITRIDASI PLASMA BEJANA GANDA BERBASIS PLC RANCANG BANGUN SISTEM OPERASI OTOMATIS PERANGKAT NITRIDASI PLASMA BEJANA GANDA BERBASIS PLC Saminto, Slamet Santosa, Eko Priyono Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan (PTAPB) BATAN Jln. Babarsari

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PENGATUR GAS NITROGEN (N 2 ) PADA NITRIDASI PLASMA BEJANA GANDA

RANCANGAN SISTEM PENGATUR GAS NITROGEN (N 2 ) PADA NITRIDASI PLASMA BEJANA GANDA RANCANGAN SISTEM PENGATUR GAS NITROGEN (N 2 ) PADA NITRIDASI PLASMA BEJANA GANDA Saminto, Eko Priyono -BATAN, Babarsari Yogyakarta 55281 E-mail:ptapb@batan.go.id ABSTRAK RANCANGAN SISTEM PENGATUR GAS NITROGEN

Lebih terperinci

UJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL

UJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL UJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL Saminto, Untung Margono, Ihwanul Aziz, Sugeng Riyanto - BATAN Yogyakarta ptapb@batan.go.id ABSTRAK UJI FUNGSI PENGENDALI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SCR PHASE ANGLE CONTROL PADA KENDALI CATU DAYA PULLER SUMBER ION SIKLOTRON

IMPLEMENTASI SCR PHASE ANGLE CONTROL PADA KENDALI CATU DAYA PULLER SUMBER ION SIKLOTRON IMPLEMENTASI SCR PHASE ANGLE CONTROL PADA KENDALI CATU DAYA PULLER SUMBER ION SIKLOTRON Saminto dan Saefurrochman, BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 1601 ykbb, Yogyakarta email: saminto@batan.go.id ABSTRAK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

Rancang Bangun PLC ( Programmable Logic Control ) Dengan Mempergunakan Mikrokontroler ATmega8

Rancang Bangun PLC ( Programmable Logic Control ) Dengan Mempergunakan Mikrokontroler ATmega8 Rancang Bangun PLC ( Programmable Logic Control ) Dengan Mempergunakan Mikrokontroler ATmega8 OLEH : Kamaruddin, Bidayatul Armynah, Dahlang Tahir Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

RANCANGBANGUN PERANGKAT IDENTIFIKASI PARAMETER PROSES NITRIDASI PLASMA BERBASIS KOMPUTER PERSONAL MENGGUNAKAN KOMUNIKASI SERIAL

RANCANGBANGUN PERANGKAT IDENTIFIKASI PARAMETER PROSES NITRIDASI PLASMA BERBASIS KOMPUTER PERSONAL MENGGUNAKAN KOMUNIKASI SERIAL RANCANGBANGUN PERANGKAT IDENTIFIKASI PARAMETER PROSES NITRIDASI PLASMA BERBASIS KOMPUTER PERSONAL MENGGUNAKAN KOMUNIKASI SERIAL Frida Iswinning Diah dan Slamet Santosa Pusat Teknologi Akselerator dan Proses

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah dengan metode eksperimen murni. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) Ery Safrianti 1, Rahyul Amri 2, Setiadi 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jalan Subrantas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Pengujian Perangkat Keras (Hardware) Pengujian perangkat keras sangat penting dilakukan karena melalui pengujian ini rangkaian-rangkaian elektronika dapat diuji

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Sistem perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh blok diagram berikut: Computer Parallel Port Serial Port ICSP Level

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Elektrokardiogram (EKG) merupakan sinyal fisiologis yang dihasilkan oleh aktifitas kelistrikan jantung. Sinyal ini direkam menggunakan perangkat elektrokardiograf.

Lebih terperinci

DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA ABSTRAK ABSTRACT

DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA ABSTRAK ABSTRACT DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA Rohmad Salam Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir ABSTRAK DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Sistem Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah melakukan perancangan dengan memahami cara kerja alat atau sistem tersebut serta sifat dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV DATA DAN ANALISA BAB IV DATA DAN ANALISA 4.1 Hasil Perancangan Berikut ini adalah hasil perancangan universal gas sensor menggunakan analog gas detector gas MQ-2 dan arduino uno r3 ditampilkan pada LCD 16x2. Gambar 4.1

Lebih terperinci

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 51 Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA Dalam perancangan perangkat keras dan perangkat lunak suatu sistem yang telah dibuat ini dimungkinkan terjadi kesalahan karena faktor-faktor seperti human error, proses

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem berikut: Secara umum sistem yang dibangun dijelaskan dalam diagram blok sistem 6 1 Baterai Sensor: - GPS 2 Sensor Suhu dan Kelembapan 4 Mikrokontroler

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

Lebih terperinci

Input ADC Output ADC IN

Input ADC Output ADC IN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil yang diperoleh dari pengujian alat-alat meliputi mikrokontroler, LCD, dan yang lainnya untuk melihat komponen-komponen

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBABAN PROSES PEMATANGAN KEJU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC. Publikasi Jurnal Skripsi

PENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBABAN PROSES PEMATANGAN KEJU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC. Publikasi Jurnal Skripsi PENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBABAN PROSES PEMATANGAN KEJU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC Publikasi Jurnal Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Disusun

Lebih terperinci

UJI VAKUM BEJANA NITRIDASI PLASMA

UJI VAKUM BEJANA NITRIDASI PLASMA UJI VAKUM BEJANA NITRIDASI PLASMA Sukidi, Suhartono -BATAN, Babarsari Yogyakarta 55281 E-mail : skd_5633@yahoo.co.id ABSTRAK UJI VAKUM BEJANA NITRIDASI PLASMA. Telah dilakukan uji vakum 2 bejana nitridasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis

BAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor listrik adalah pilihan utama sebagai mesin penggerak dalam industri saat ini. Dari beberapa macam mesin listrik, motor induksi 3 fasa adalah salah satu yang banyak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys

Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys Mahasiswa mampu memahami pemrograman C pada Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu membuat program pembacaan LDR Arduino Uno MinSys A. Hardware Arduino

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Data acquisition system atau DAS adalah teknik yang dilakukan pada sistem pengukuran yang mempunyai prinsip kerja mengukur/mengambil data, menyimpan sementara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran ph makin dibutuhkan, bukan hanya oleh perusahaan berskala besar tetapi juga perusahaan berskala kecil misalnya tambak ikan dan udang milik warga perseorangan.

Lebih terperinci

PERANCANGAN TIMBANGAN DAN PENGUKUR DIAMETER KAWAT TEMBAGA PADA MESIN GULUNG KAWAT TEMBAGA DENGAN MIKROKONTROLER ATmega328 ABSTRAK

PERANCANGAN TIMBANGAN DAN PENGUKUR DIAMETER KAWAT TEMBAGA PADA MESIN GULUNG KAWAT TEMBAGA DENGAN MIKROKONTROLER ATmega328 ABSTRAK PERANCANGAN TIMBANGAN DAN PENGUKUR DIAMETER KAWAT TEMBAGA PADA MESIN GULUNG KAWAT TEMBAGA DENGAN MIKROKONTROLER ATmega328 Disusun oleh : Iwan Setiawan 0822005 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Pengukur Tingkat Keolengan Benda Secara Digital

Rancang Bangun Alat Pengukur Tingkat Keolengan Benda Secara Digital Herny Februariyanti Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang email : herny@unisbank.ac.id Abstrak : Pemanfaatkan komputer sebagai pendukung alat ukur, akan memberikan kemudahan dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA Serangkaian uji dan analisa dilakukan pada alat, setelah semua perangkat keras (hardware) dan program dikerjakan. Pengujian alat dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat dapat

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM INTERLOCK PENGAMAN OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) DENGAN PERANGKAT LUNAK BASCOM 8051

SIMULASI SISTEM INTERLOCK PENGAMAN OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) DENGAN PERANGKAT LUNAK BASCOM 8051 SIMULASI SISTEM INTERLOCK PENGAMAN OPERASI MESIN BERKAS ELEKTRON (MBE) DENGAN PERANGKAT LUNAK BASCOM 8051 SUKARMAN, MUHTADAN Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis BAB III PERANCANGAN 3.1. Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis Mikrokontroler Arduino 3.1.1 Spesifikasi Detektor Tegangan Detektor tegangan ini berperan sebagai pendeteksi besaran

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC BAB III FUNGSI BAGIAN PLC Programming Devices Processor Modul Input Modul Output Catu Daya Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC Dari gambar diatas, bagian bagian tersebut mempunyai fungsi yang saling

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. 3.2 Alat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN 34 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat pengukur tinggi bensin pada reservoir SPBU. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Juli 2010 November 2010 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3.1 Pembuatan Alat Didalam merealisasikan suatu alat universal gas detector berbasis arduino menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

Lebih terperinci

Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP

Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP Rika Sustika P2 Informatika-LIPI rika@informatika.lipi.go.id Oka Mahendra P2 Informatika-LIPI oka@informatika.lipi.go.id

Lebih terperinci

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys Mahasiswa mampu memahami pemrograman C pada Arduino Uno MinSys Mahasiswa mampu membuat program Analog to Digital Convertion dengan Arduino Uno

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan Lampu LED otomatis berbasis Platform Mikrocontroller Open Source Arduino Uno. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah didapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN [Type text] BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu kontrol rumah cerdas yang terhubung

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini mikrokontroler 2560 sebagai IC utama untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut. Sampel Air Sensor TDS Modul Sensor Program Mikrokontroller ATMega16

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang

Lebih terperinci

Apa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri

Apa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri Apa Itu PLC? PLC atau diterjemahkan sebagai kontroler yang dapat diprogram (Programmable Logic Controller), adalah sebuah komputer khusus yang banyak digunakan untuk otomatisasi proses produksi di industri.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain motor servo, LCD Keypad Shield, rangkaian pemantik, mikrokontroler arduino uno dan kompor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH Sensor adalah merupakan salah satu komponen penting sebagai pengindera dari sistem. Bagian ini akan mengubah hal-hal yang dideteksi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1) Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1) 1 Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian 4.1.1 Skema Alat Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok input/output, blok programmer, blok Sensor C0 2, blok LCD

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) dalam dunia industri

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) dalam dunia industri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) dalam dunia industri adalah sangat umum dewasa ini. Hampir semua industri yang memerlukan pengendalian otomatis,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini, laju perkembangan teknologi semakin hari semakin bertambah maju, dengan mengedepankan digitalisasi suatu perangkat, maka akan berdampak pada kemudahan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM 3.1 Perangkat Keras Perancangan perangkat keras untuk sistem kontrol daya listrik diawali dengan merancangan sistem sensor yang akan digunakan, yaitu sistem sensor

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

APLIKASI LOAD CELL PADA PENGENDALIAN DAN MONITORING LEVEL AIR MENGGUNAKAN PLC ABSTRAK

APLIKASI LOAD CELL PADA PENGENDALIAN DAN MONITORING LEVEL AIR MENGGUNAKAN PLC ABSTRAK APLIKASI LOAD CELL PADA PENGENDALIAN DAN MONITORING LEVEL AIR MENGGUNAKAN PLC Fitri Nagasari Email : fi3na_gasari@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. drg. Suria Sumantri, MPH

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 RANCANGAN PERANGKAT KERAS 3.1.1. DIAGRAM BLOK SISTEM Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Thermal Chamber Mikrokontroler AT16 berfungsi sebagai penerima input analog dari sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Bab ini akan membahas pembuatan seluruh perangkat yang ada pada Tugas Akhir tersebut. Secara garis besar dibagi atas dua bagian perangkat yaitu: 1.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari 2015. Perancangan dan pengerjaan perangkat keras (hardware) dan laporan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi 68 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi perangkat elektronik. Perancangan rangkaian elektronika terdiri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST PERENCANAAN DAN PEMBUATAN KENDALI MOTOR SEBAGAI PENGGERAK PINTU OTOMATIS MASUKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATIONS) BERBASIS MIKROKONTROLER AT90S2313 (HARDWARE) TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sudah menjadi trend saat ini bahwa pengendali suatu alat sudah banyak yang diaplikasikan secara otomatis, hal ini merupakan salah satu penerapan dari perkembangan teknologi dalam

Lebih terperinci

PEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR

PEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR PEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR Agus Nur Rachman, Kussigit Santosa Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN e-mail : ptrkn@batan.go.id

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iv v vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR SINGKATAN...

Lebih terperinci

ABSTRAK. air, dalam hal ini mesin yang dipakai untuk melakukan suatu proses produksi

ABSTRAK. air, dalam hal ini mesin yang dipakai untuk melakukan suatu proses produksi ABSTRAK Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap dunia industri ditanah air, dalam hal ini mesin yang dipakai untuk melakukan suatu proses produksi dituntut dapat menghasilkan suatu hasil produksi

Lebih terperinci

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR BAB II SISTEM PEMANASAN AIR Konsep dasar sistem pemanasan air ini memiliki 3 tahapan utama yang saling berhubungan. Tahapan pertama, yaitu operator menjalankan sistem melalui HMI InTouch. Operator akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

TDS SEBAGAI INDIKATOR SOLENOID VALVE UNTUK SIMULATOR INSTRUMEN PENGOLAH AIR KETEL BERBASIS ARDUINO

TDS SEBAGAI INDIKATOR SOLENOID VALVE UNTUK SIMULATOR INSTRUMEN PENGOLAH AIR KETEL BERBASIS ARDUINO TDS SEBAGAI INDIKATOR SOLENOID VALVE UNTUK SIMULATOR INSTRUMEN PENGOLAH AIR KETEL BERBASIS ARDUINO Totok Dermawan 1*, Budi Suhendro 1, Mohammad Abda i Rathomi 3 1 Program Studi Elektromekanik, Jurusan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL Pada awalnya sistem pompa transmisi menggunakan sistem manual dimana dalam menyalakan atau mematikan sistem diperlukan dua operator lebih. Tugas para

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INSTRUMENTASI ANALISA PEMANCANGAN PAKU BUMI

PERANCANGAN SISTEM INSTRUMENTASI ANALISA PEMANCANGAN PAKU BUMI PERANCANGAN SISTEM INSTRUMENTASI ANALISA PEMANCANGAN PAKU BUMI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan matakuliah Tugas Akhir 2 oleh REZKI WINDARTA 10202023 PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Bab 3 PLC s Hardware

Bab 3 PLC s Hardware Bab 3 PLC s Hardware Sasaran Mahasiswa mampu : o Memahami definisi PLC o Menyebutkan jenis jenis PLC o Menyebutkan bagian bagian hardware PLC o Menjelaskan prinsip kerja bagian bagian hardware PLC 3.1

Lebih terperinci