GARIS-GARIS BESAR HALUAN KEGIATAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2014 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Latar Belakang 1. Organisasi Kemahasiswaan di lingkungan Universitas Sanata Dharma adalah wahana dan sarana pengembangan potensi diri mahasiswa. 2. Organisasi Kemahasiswaan di lingkungan Universitas Sanata Dharma berfungsi sebagai : a. Sarana untuk berkegiatan dan menumbuh kembangkan minat, bakat, dan akademis b. Penampung dan penyalur aspirasi mahasiswa serta menjalankan fungsi advokasi 3. Untuk dapat operasional, mahasiswa Universitas Sanata Dharma perlu menyusun dan menetapkan suatu Garis-garis Besar Haluan Kegiatan Kemahasiswaan Universitas Sanata Dharma. Pasal 2 Pengertian 1. GBHK Kemahasiswaan adalah suatu haluan kegiatan yang merupakan pertanyaan aspirasi mahasiswa yang dalam Kongres Mahasiswa, menetapkannya. 2. GBHK Kemahasiswaan pada hakikatnya suatu pola umum kegiatan kemahasiswaan yang merupakan rangkaian program kegiatan kemahasiswaan yang menyeluruh, terarah, dan terpadu yang berlangsung selama satu periode kepengurusan. 1
Pasal 3 Tujuan Tujuan penetapan GBHK adalah: 1. Memberikan arah yang jelas, tepat, dan benar bagi kegiatan-kegiatan kemahasiswaan dalam lingkup Universitas Sanata Dharma. 2. Mendinamiskan mahasiswa melalui kegiatan organisasi sehingga dapat berperan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Pasal 4 Landasan Penyusunan Garis-garis Besar Kegiatan berdasarkan: 1. Kongres Mahasiswa 2. SK. Mendikbud No. 155/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan Perguruan Tinggi 3. Rencana Strategis (Renstra) Universitas Sanata Dharma Pasal 5 Pokok-pokok Penyusunan dan Penuangan Garis-garis Besar Haluan Kegiatan Kemahasiswaan Dengan memperhatikan permasalahan-permasalahan serta nilai-nilai dasar yang menjadi landasan, maka GBHK perlu disusun sebagai berikut: 1. Pendahuluan 2. Pola Dasar Kegiatan Kemahasiswaan 3. Pola Umum Kegiatan Kemahasiswaan Jangka Panjang 4. Pedoman Kegiatan Kemahasiswaan Jangka Pendek 5. Penutup 2
BAB II POLA DASAR KEGIATAN KEMAHASISWAAN Pasal 6 Landasan Kegiatan Kemahasiswaan Universitas Sanata Dharma Dinamika Kemahasiswaan Universitas Sanata Dharma dalam pencapaian tujuan penididikan tinggi dan selanjutnya merupakan bagian integral dari tujuan pendidikan nasional berdasar kepada: 1. Tridharma Perguruan Tinggi 2. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma Pasal 7 Azas Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan Universitas Sanata Dharma 1. Azas Iman dan Taqwa Kegiatan kemahasiswaan harus berazaskan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Azas Manfaat Kegiatan kemahasiswaan harus membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan potensi diri mahasiswa serta dapat memberi manfaat kepada masyarakat. 3. Azas Demokrasi Adanya pengakuan dan penghargaan terhadap pluralitas dalam setiap langkah organisasi. 4. Azas Adil dan Merata Kegiatan kemahasiswaan dan hasil-hasilnya harus dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh mahasiswa secara adil dan merata. 5. Azas Keseimbangan Ada keseimbangan antara program kegiatan fisik, spiritual dan intelektual, dan antara kepentingan individu dengan masyarakat. 6. Azas Kontinuitas dan Fleksibilitas Dalam penyusunan kegiatan kemahasiswaan selalu memperhatikan kesinambungan dan kesesuaian dengan perkembangan zaman seturut dengan visi dan misi Universitas Sanata Dharma. 3
7. Azas Efektif dan Efisien Dalam setiap pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan harus memperhatikan efektifitas dan efisiensi kerja. 8. Azas Transparansi dan Akuntabilitas Dalam setiap pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan harus mengedepankan keterbukaan dan menampung semua aspirasi yang berkembang di lingkungan Universitas Sanata Dharma. BAB III POLA UMUM KEGIATAN KEMAHASISWAAN JANGKA PANJANG Pasal 8 Arah, Sasaran, dan Kebijakan Organisasi Kemahasiswaan 1. Arah Untuk mencapai tujuan, kegiatan kemahasiswaan berlangsung secara terencana dan terpadu, membentuk rasa tanggung jawab mahasiswa tanpa mengabaikan kreativitas di luar bidang tersebut. Di samping itu, kegiatan kemahasiswaan tetap menjadikan mahasiswa sebagai kaum intelektual yang senantiasa tanggap terhadap dinamika masyarakat. 2. Sasaran a. Tercapainya suasana kehidupan kampus yang kondusif untuk pembinaan kepribadian mahasiswa-mahasiswa yang cerdas dan humanis. b. Tercapianya dinamika kampus yang demokratis, ilmiah, dan berkesadaran sosial yang segenap mahasiswa Universitas Sanata Dharma mendukungnya. c. Terciptanya iklim kreatif dan inovatif. 3. Kebijakan a. Pelaksanaan kegiatan organisasi kemahasiswaan Universitas Sanata Dharma berlangsung terpola dan saling terkait di antara lembaga yang ada untuk menunjang pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. b. Adanya hubungan timbal balik antara kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler dengan kegiatan kurikuler yang dapat meningatkan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan tersebut. c. Organisasi kemahasiswaan yang ada di Universitas Sanata Dharma yaitu DPMU, BEMU, DPMF, BEMF, UKM, dan HMJ/HMPS dengan fungsi dan 4
peranan masing-masing berjalan dengan saling membantu memberikan masukan untuk meningkatkan kemampuan, dan menciptakan sistem kerja yang baik sesuai fungsi dan struktur kelembagaan yang ada. d. Kesadaran ilmiah, kesadaran moral, dan kesadaran sosial mendasari tujuan organisasi. BAB IV PEDOMAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN JANGKA PENDEK Pasal 9 Pengertian Pada dasarnya pedoman umum kegiatan kemahasiswaan Universitas Sanata Dharma jangka pendek merupakan penjabaran lebih lanjut dari pedoman kegiatan kemahasiswaan Universitas Sanata Dharma jangka panjang untuk satu periode kepengurusan. Pasal 10 Tujuan Meningkatkan kualitas kegiatan organisasi kemahasiswaan dengan memperhatikan kesadaran ilmiah, kesadaran moral, dan kesadaran sosial yang didukung sistem yang mantap dan terpadu. Pasal 11 Orientasi Kegiatan 1. Orientasi kegiatan kemahasiswaan di tingkat universitas adalah untuk meningkatkan potensi dan pengembangan kepribadian mahasiswa yang berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan. 2. Orientasi kegiatan kelembagaan mahasiswa di tingkat fakultas dan jurusan/program studi adalah untuk melatihkan kemampuan profesional mahasiswa sesuai dengan bidang keilmuannya. 5
Pasal 12 Ruang Lingkup Kegiatan Untuk meningkatkan kualitas kegiatan organisasi kemahasiswaan, perlu penciptaan iklim yang kondusif melalui usaha-usaha yang penjabarannya melalui ruang lingkup kegiatan, antara lain: 1. Pendidikan dan Penalaran 2. Minat dan Bakat 3. Kesejahteraan Mahasiswa 4. Pengabdian Masyarakat, Kerja Sama, dan Hubungan Alumni 5. Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Organisasi 6. Penyikapan Kebijakan Publik Pasal 13 Parameter Keberhasilan 1. Tidak terjadinya penyimpangan GBHK dalam setiap kegiatan dan kebijakankebijakan. 2. Tercipta sistem kaderisasi yang baik sehingga dalam waktu jangka panjang terbentuk kader yang sehat dan profesional. 3. Tertib organisasi, termasuk pendanaan dan kesekretariatan serta tidak adanya pengambilan peran antara lembaga kemahasiswaan. 4. Terlaksananya hasil musyawarah kerja. 5. Terciptanya peningkatan fungsi pelayanan bagi mahasiswa USD. 6
BAB V PENUTUP Pasal 14 1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam pedoman Garis-garis Besar Haluan Kegiatan Kemahasiswaan Universitas Sanata Dharma akan ditetapkan dalam peraturan lainnya yang sesuai landasan GBHK. 2. Segala peraturan yang dibuat oleh lembaga kemahasiswaan universitas yang bertentangan dengan Garis-garis Besar Haluan Kegiatan Kemahasiswaan Universitas Sanata Dharma dengan ini dinyatakan tidak berlaku. 3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal penetapannya. 7
KONSTITUSI ORGANISASI KEMAHASIWAAN (KOK) 2014 BAB I PROGRAM UMUM Pasal 1 Tujuan Umum 1. Menciptakan kehidupan kemahasiswaan yang menjunjung tinggi nilai intelektualitas dan kemanusiaan. 2. Menjamin hak dan kewajiban mahasiswa dalam kehidupan organisasi di Universitas Sanata Dharma. 3. Menciptakan iklim kehidupan kemahasiswaan yang demokratis. BAB II PENGERTIAN DAN TUJUAN KONSTITUSI ORGANISASI KEMAHASISWAAN Pasal 2 Pengertian Konstitusi Organisasi Kemahasiswaan Universitas Sanata Dharma yang selanjutnya disebut KOK adalah pedoman dasar dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan Universitas Sanata Dharma. Pasal 3 Tujuan Tujuan dibuatnya KOK Universitas Sanata Dharma adalah: 1. Memberikan pedoman dasar kegiatan organisasi kemahasiswaan. 2. Memberikan pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan organisasi kemahasiswaan. 3. Menciptakan keteraturan hidup kegiatan organisasi kemahasiswaan. 8
BAB III PENGERTIAN, BENTUK, DAN KEDUDUKAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN SERTA FORUM PERMUSYAWARATAN USD Pasal 4 Pengertian, Bentuk, dan Kedudukan Organisasi Kemahasiswaan 1. Organisasi kemahasiswaan Universitas Sanata Dharma adalah perkumpulan mahasiswa yang berfungsi menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan di semua tingkatan Universitas Sanata Dharma. 2. Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPMU) adalah dewan perwakilan tinggi mahasiswa yang berkedudukan di universitas. 3. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU) adalah badan eksekutif yang berkedudukan di universitas. 4. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPMF) adalah dewan perwakilan mahasiswa yang berkedudukan di fakultas. 5. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) adalah badan eksekutif mahasiswa yang berkedudukan di fakultas. 6. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) adalah organisasi mahasiswa yang berfungsi sebagai wadah kegiatan kemahasiswaan yang berkedudukan di jurusan. 7. Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) adalah organisasi mahasiswa yang berfungsi sebagai wadah kegiatan kemahasiswaan yang berkedudukan di program studi. 8. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah organisasi kemahasiswaan formal yang menyelengarakan kegiatan ekstrakurikuler meliputi wacana penalaran, keilmuan, bakat, pengabdian masyarakat, dan minat yang berkedudukan di universitas. Pasal 5 Pengertian, Bentuk, dan Kedudukan Forum Permusyawaratan 1. Kongres Mahasiswa Universitas adalah forum perwakilan dan permusyawaratan tertinggi pada tingkat universitas antar organisasi kemahasiswaan. 2. Kongres Mahasiswa Universitas (KMU) berkedudukan di universitas. 3. Kongres Mahasiswa Fakultas (KMF) adalah forum perwakilan dan permusyawaratan antar organisasi kemahasiswaan di tingkat fakultas. 9
BAB IV FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG ORGANISASI KEMAHASISWAAN Pasal 6 Fungsi Organisasi Kemahasiswaan 1. Fungsi Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPMU) adalah: a. Badan legislatif pada tingkat universitas. b. Organisasi yang menampung dan memfasilitasi aspirasi mahasiswa di tingkat universitas. c. Organisasi yang menyelenggarakan Sidang dan Kongres Mahasiswa Universitas (KMU). d. Organisasi yang menyelenggarakan Kongres Mahasiswa Luar Biasa Universitas jika diperlukan. e. Organisasi yang memberikan rekomendasi atas kebijakan yang ditetapkan BEMU. (Pasal penjelasan) f. Organisasi yang melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja BEMU. g. Organisasi yang berkoordinasi dengan DPMF. (Pasal penjelasan) h. Sebagai organisasi yang mengkaji dan menanggapi kebijakan-kebijakan universitas. 2. Fungsi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU) adalah: a. Badan eksekutif pada tingkat universitas. b. Organisasi yang mengakomodasi, mengkonsolidasi, dan mengkoordinasi kegiatan mahasiswa dalam bidang kurikuler,kokurikuler, dan ekstrakurikuler pada tingkat universitas. c. Organisasi yang melakukan monitoring terhadap program kerja UKM. d. Organisasi yang mengkaji dan menanggapi isu internal dan eksternal kampus dalam masyarakat. e. Organisasi yang mengeksekusi atau menjalankan hasil rekomendasi dari DPMU. (Pasal penjelasan) 3. Fungsi Dewan Perwkilan Mahasiswa Fakultas (DPMF) adalah: a. Badan legislatif pada tingkat fakultas. b. Organisasi yang menampung dan memfasilitasi aspirasi mahasiswa di tingkat fakultas. 10
c. Organisasi yang menyelenggarakan Kongres Mahasiswa Fakultas (KMF). d. Organisasi yang menyelenggarakan Kongres Mahasiswa Luar Biasa Mahasiswa Fakultas jika diperlukan. e. Organisasi yang memberikan rekomendasi atas kebijakan yang ditetapkan BEMF. f. Organisasiyang melakukan monitoring dan evaluasi kinerja BEMF. g. Sebagai organisasi yang mengkaji dan menanggapi kebijakan-kebijakan fakultas. h. Organisasi yang berkoordinasi dengan DPMU. 4. Fungsi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) adalah: a. Badan eksekutif pada tingkat fakultas. b. Organisasi yang mengakomodasi, mengkonsolidasi, dan mengkoordinasi kegiatan mahasiswa dalam bidang kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler pada tingkat fakultas. c. Organisasi yang memonitoring program kerja HMJ, HMPS, UKF. d. Sebagai organisasi yang mengkaji dan menanggapi isu-isu dalam masyarakat bersama BEMU. 5. Fungsi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) adalah: a. Wahana dan sarana yang berfungsi menampung, menyalurkan, dan mengadakan kegiatan-kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler sesuai dengan bidang keahlian mahasiswa pada tingkat jurusan. b. Sebagai forum komunikasi antar mahasiswa yang memiliki kesamaan tujuan dan kegiatan pengembangan akademik dalam satu wadah. 6. Fungsi Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) adalah: a. Wahana dan sarana yang berfungsi menampung, menyalurkan, dan mengadakan kegiatan-kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler sesuai dengan bidang keahlian mahasiswa pada tingkat program studi. b. Sebagai forum komunikasi antar mahasiswa yang memiliki kesamaan tujuan dan kegiatan pengembangan akademik dalam satu wadah. 7. Fungsi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah : a. Wahana dan sarana yang berfungsi menampung, menyalurkan, dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat, bakat, serta pengabdian masyarakat pada tingkat universitas. b. Sebagai forum komunikasi antar mahasiswa yang memiliki kesamaan minat dan bakat dalam satu wadah. 11
Pasal 7 Tugas dan Wewenang 1. Tugas dan Wewenang DPMU: a. Merencanakan, menyusun, mengajukan, dan melaksanakan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) pada tingkat universitas selama satu periode. b. Menyelenggarakan Sidang dan Kongres Mahasiswa Universitas (KMU). c. Memberikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program kegiatan dan anggarannya dalam Sidang Mahasiswa Universitas. d. Membentuk KPU tingkat universitas untuk regenerasi DPMU dan BEMU. e. Memberikan rekomendasi sebagai acuan program kerja BEMU. f. Merekomendasikan aspirasi yang kemudian ditindaklanjuti oleh BEMU. g. Melakukan pengawasan terhadap BEMU serta meminta keterangan terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran BEMU. h. Merekomendasikan penyelenggraan Kongres Luar Biasa jika kinerja BEMU bermasalah atau jika konstitusi dianggap kehilangan relevansinya. i. Memfasilitasi terbentuknya organisasi tingkat fakultas (DPMF). 2. Tugas dan Wewenang BEMU: a. Merencanakan, menyusun, mengajukan, dan melaksanakan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) di tingkat universitas selama satu periode. b. Mempertanggungjawabkan program kegiatan dan anggaran dalam Sidang Mahasiswa Universitas. c. Terlibat dalam penentuan kebijakan pada tingkat universitas yang menyangkut kepentingan mahasiswa. d. Menindaklanjuti aspirasi mahasiswa hasil rekomendasi dari DPMU. e. Mengevaluasi seluruh kegiatan kemahasiswaan yang ada di bawah tanggung jawab BEMU. f. Mengkoordinir UKM. g. Mengkoordinir BEMF. h. Memberikan pertimbangan dan saran kepada UKM. 12
3. Tugas dan Wewenang DPMF: a. Merencanakan, menyusun, mengajukan, dan melaksanakan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) pada tingkat fakultas selama satu periode. b. Mempertanggungjawabkan program kegiatan dan anggarannya dalam Sidang dan Kongres Mahasiswa Fakultas (KMF). c. Membentuk KPU tingkat fakultas. d. Memberikan rekomendasi sebagai acuan program kerja BEMF. e. Merekomendasikan aspirasi untuk kemudian ditindaklanjuti BEMF. f. Melakukan pengawasan serta meminta keterangan terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran BEMF. g. Merekomendasikan penyelenggaraan Kongres Luar Biasa tingkat fakultas. 4. Tugas dan Wewenang BEMF: a. Merencanakan, menyusun, mengajukan, dan melaksanakan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) pada tingkat fakultas selama satu periode. b. Mempertanggungjawabkan program kegiatan dan anggaran dalam Sidang Mahasiswa Fakultas. c. Terlibat dalam penentuan kebijakan pada tingkat fakultas yang menyangkut kepentingan mahasiswa. d. Menindaklanjuti aspirasi mahasiswa hasil rekomendasi dari DPMF. e. Mengkoordinir UKF. f. Mengkoordinir HMJ/HMPS. 5. Tugas dan Wewenang HMJ: a. Menyusun, mengajukan, dan melaksanakan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) dalam satu periode kepengurusan. b. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan dan anggaran kepada kepala jurusan dengan sepengetahuan BEMF. c. Mewadahi dan membuat kegiatan yang menunjang kegiatan kurikuler. d. Bekerjasama dengan Wakajur dalam pengembangan akademik mahasiswa pada tingkat jurusan. 6. Tugas dan Wewenang HMPS: a. Menyusun, mengajukan, dan melaksanakan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) dalam satu periode kepengurusan. b. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan dan anggaran kepada kepala prodi dan/atau diketahui oleh BEMF. 13
c. Bekerjasama dengan Wakaprodi dalam pengembangan kurikuler mahasiswa pada tingkat program studi. 7. Tugas dan Wewenang UKM: a. Merencanakan, menyusun, mengajukan, dan melaksanakan RKA. b. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan program kegiatan dan anggaran UKM kepada rektorat dengan sepengetahuan BEMU. c. Mewadahi kebutuhan anggota dalam mengembangkan minat dan bakat. BAB V PEDOMAN KEGIATAN, KEBIJAKAN, DAN PERATURAN Pasal 8 Bentuk Pedoman Kegiatan 1. Pedoman kegiatan lembaga dan organisasi mahasiswa USD mengacu pada KOK. 2. Kebijakan tertinggi organisasi mahasiswa USD adalah Sidang Mahasiswa USD. Pasal 9 Perumusan, Perubahan dan Penetapan Pedoman Kegiatan, Kebijakan, dan Peraturan Perumusan dan perubahan KOK berlangsung dalam Kongres Mahasiswa USD yang penetapannya dilaksanakan pada Sidang Mahasiswa Universitas. BAB VI PEMBENTUKAN, PENETAPAN SERTA PEMBUBARAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN Pasal 10 Pembentukan DPMU dan DPMF DPMU dan DPMF ditetapkan sebagai berikut: 1. DPMU terbentuk dari pendelegasian organisasi kemahasiswaan universitas yang telah melalui proses seleksi. 2. DPMU ditetapkan dalam Sidang Mahasiswa Universitas. 14
3. DPMF dibentuk sesuai kebutuhan fakultas dengan sepengetahuan DPMU. Pasal 11 Pemberhentian Kepengurusan DPMU dan DPMF Pemberhentian kepengurusan DPMU dan DPMF sebagai berikut: 1. Sidang Mahasiswa menetapkan pemberhentian kepengurusan DPMU dan DPMF. 2. DPMU dan DPMF diberhentikan kepengurusannya apabila gagal menjalankan tugas-tugas sebagaimana tercantum dalam KOK. 3. Terjadi tindakan penyelewengan terhadap amanat Sidang atau RKA. 4. Secara bersama-sama, anggota sengaja merusak nama baik almamater. 5. Kongres Luar Biasa, menentukan pejabat sementara. Pasal 12 Pembentukan BEMU dan BEMF BEMU dan BEMF dibentuk sebagai berikut: 1. Presiden dan wakil presiden dipilih melalui pemilihan umum yang diselenggarakan KPU Universitas dan difasilitasi oleh DPMU. 2. Gubernur dan wakil gubernur dipilih melalui pemilihan umum yang diselenggarakan KPU Fakultas dan difasilitasi oleh DPMF (jika ada). Apabila tidak ada, menjadi otonomi tersendiri bagi BEMF. 3. Presiden terpilih dilantik oleh DPMU dan Gubernur terpilih dilantik oleh DPMF (jika ada). Apabila tidak ada DPMF, menjadi otonomi bagi BEMF. (Pasal penjelasan) 4. Presiden dan Wakil presiden memiliki hak untuk menentukan kementrian dalam kabinetnya. 5. Gubernur dan Wakil Gubernur memiliki hak untuk menentukan kepengurusannya. Pasal 13 Pemberhentian Kepengurusan BEMU dan BEMF BEMU dan BEMF diberhentikan apabila: 1. Tidak mampu menjalankan tugas-tugas sebagaimana tercantum dalam KOK. 2. Terjadi tindakan penyelewengan terhadap amanat Kongres atau RKA. 3. Terjadi tindakan penyelewengan terhadap GBHK. 15
4. Secara bersama-sama, anggota sengaja merusak nama baik almamater. 5. Pemberhentian ditetapkan pada Sidang Mahasiswa yang diselenggarakan oleh DPMU. Pasal 14 Pembentukan HMJ dan HMPS HMJ dan HMPS dibentuk apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Pengusulnya sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang yang berasal dari jurusan/program studi yang bersangkutan di USD. 2. Persetujuannya oleh kepala jurusan atau kaprodi di jurusan tersebut dan DPMF dan/atau BEMF. 3. Memilliki format kepengurusan dan program kerja. 4. Penetapannya dalam Kongres Mahasiswa Fakultas. Pasal 15 Pemberhentian Kepengurusan HMJ/HMPS Suatu HMJ dan HMPS diberhentikan kepengurusannya apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Gagal menjalankan tugas-tugas yang tertuang dalam KOK. 2. Dalam 2 (dua) periode kepengurusan tidak aktif dalam melakukan program kerja. 3. Struktur kepengurusan tidak berjalan selama 2 (dua) periode kepengurusan. 4. Selama 2 (dua) periode kepengurusan tidak melakukan regenerasi kepengurusan. 5. Terjadi tindakan penyelewengan terhadap amanat Kongres atau RKA. 6. Pemberhentian kepengurusan dapat diusulkan ke Kongres Mahasiswa Fakultas jika salah satu atau lebih dari kelima syarat di atas terpenuhi. 7. Terjadi penyelewengan terhadap GBHK. 8. Pemberhentian kepengurusan berlangsung sesuai dengan kesepakatan dalam Kongres Mahasiswa Fakultas. 9. Kongres Luar Biasa menentukan pejabat sementara. 16
Pasal 16 Pembentukan UKM UKM dibentuk sebagai berikut: 1. Pengusulnya sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang untuk UKM yang berasal dari ½ jumlah fakultas di Universitas Sanata Dharma. 2. Memiliki anggota sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang untuk UKM yang berasal dari ½ jumlah fakultas yang ada di Universitas Sanata Dharma. 3. Memiliki format kepengurusan dan program kerja. 4. Pembentukan UKM dilaksanakan pada forum UKM yang bersangkutan dengan dihadiri oleh organisasi kemahasiswaan universitas. 5. Pembentukan UKM disahkan oleh menteri UKM BEMU, diketahui oleh DPMU, dan disetujui oleh Wakil Rektor III. Pasal 17 Pembubaran UKM UKM dibekukan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Gagal menjalankan tugas-tugas yang tertuang dalam KOK. 2. Dalam 2 (dua) periode kepengurusan tidak aktif dalam melakukan program kerja. 3. Struktur kepengurusan tidak berjalan selama 2 (dua) periode kepengurusan. 4. Selama 2 (dua) periode kepengurusan tidak melakukan regenerasi kepengurusan. 5. Terjadi tindakan penyelewengan terhadap amanat Kongres atau RKA. 6. Terjadi tindakan penyelewengan terhadap GBHK. 7. Pembubaran dapat diusulkan ke Kongres apabila salah satu atau lebih dari kelima syarat di atas terpenuhi. 8. Pembubaran UKM berlangsung dalam Sidang Mahasiswa Universitas dengan kesepakatan minimal ¾ (tiga per empat) dari jumlah UKM yang hadir dalam sidang. 17
BAB VII MASA JABATAN DAN PERIODE KEPENGURUSAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN Pasal 18 Masa Jabatan 1. Masa jabatan pengurus organisasi mahasiswa DPMU, BEMU, DPMF, dan BEMF Universitas Sanata Dharma adalah 1 (satu) tahun. 2. Masa jabatan pengurus organisasi mahasiswa HMJ, HMPS, dan UKM, Universitas Sanata Dharma maksimal adalah 2 (dua) tahun. 3. Ketua DPMU, Presiden BEMU, Ketua DPMF, Gubernur BEMF, Ketua HMJ, Ketua HMPS, dan Ketua UKM pemilihannya hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan. BAB VIII KEPENGURUSAN DAN KEANGGOTAAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN Pasal 19 Kepengurusan 1. Kepengurusan Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPMU) terdiri dari: a. Ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan koordinator komisi. b. Terdapat lebih dari 15 mahasiswa yang berasal dari berbagai prodi dan UKM, minimal semester 3 yang tidak menjabat dalam kepengurusan organisasi kemahasiswaan lain. c. Komisi-komisi dalam DPMU diserahkan kepada kepengurusan DPMU. (Pasal penjelasan) d. Utusan tiap prodi tidak boleh merangkap jabatan inti dalam struktur organisasi kemahasiswaan lain dalam USD. 2. Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU) terdiri dari: a. Presiden, wakil presiden, sekretaris, bendahara, dan menteri-menteri. b. Kementerian-kementerian dalam BEMU diserahkan kepada kepengurusan BEMU. (Pasal penjelasan) 18
c. Tidak boleh merangkap jabatan inti dalam struktur lembaga kemahasiswaan lain dalam organisasi kemahasiswaan di USD. 3. Kepengurusan Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPMF) terdiri dari: a. Ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan ketua-ketua komisi. b. Komisi-komisi dalam DPMF diserahkan kepada kepengurusan DPMF. c. Tidak boleh merangkap jabatan inti dalam struktur organisasi pada tingkat fakultas. 4. Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) terdiri dari: a. Gubernur, wakil gubernur, sekretaris, bendahara, dan ketua-ketua bidang. b. Bidang-bidang dalam BEMF diserahkan kepada kepengurusan BEMF. c. Tidak boleh merangkap jabatan inti dalam struktur lembaga kemahasiswaan lain dalam organisasi kemahasiswaan di USD. 5. Kepengurusan HMJ/HMPS terdiri dari: a. Ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara,dan ketua-ketua divisi. b. Divisi-divisi dalam HMJ/HMPS diserahkan kepada kepengurusan HMJ/HMPS. c. Pengurus inti tidak diperbolehkan menjabat dalam 2 (dua) kepengurusan organisasi yang berbeda. 6. Kepengurusan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) terdiri dari: a. Ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara. b. Dalam melaksanakan tugas, UKM dapat dilengkapi dengan kepengurusan lain yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan masing-masing UKM. BAB IX PERSIDANGAN DAN KEPUTUSAN Pasal 20 Pengertian Sidang Sidang adalah forum pengambilan keputusan yang diselenggarakan oleh DPMU atau DPMF. 19
Pasal 21 Persidangan Maksud dan tujuan persidangan: 1. Sidang diselenggarakan berkaitan dengan kinerja organisasi kemahasiswaan universitas. (Pasal penjelasan) 2. Sidang diselenggarakan berkaitan dengan pengesahan, penetapan dan pembubaran. BAB X SYARAT-SYARAT BAGI FUNGSIONARIS ORGANISASI KEMAHASISWAAN Pasal 22 Syarat-syarat Fungsionaris Fungsionaris organisasi kemahasiswaan harus memenuhi syarat-syarat berikut ini: 1. Kepengurusan organisasi DPMU, BEMU, DPMF, BEMF, HMJ dan HMPS adalah terdaftar sebagai mahasiswa aktif USD maksimal semester 7. 2. Kepengurusan organisasi UKM adalah terdaftar sebagai mahasiswa aktif USD. 3. Fungsionaris yang menjadi Ketua Umum DPMU atau DPMF, Presiden BEMU atau Gubernur BEMF, Ketua UKM, HMJ/HMPS, serta ketua komisi dan ketua bidang harus memahami dan menghayati nilai-nilai dasar USD dan konstitusi kemahasiswaan. 4. Fungsionaris yang menjadi Ketua Umum DPMU atau DPMF, Presiden BEMU atau Gubernur BEMF, Ketua UKM, HMJ/HMPS, serta ketua komisi dan ketua bidang tidak berstatus sebagai mahasiswa perguruan tinggi lain. BAB XI PEMBIAYAAN DAN OTONOMI KEUANGAN Pasal 23 Pembiayaan Organisasi Pembiayaan organisasi kemahasiswaan USD: 1. Anggaran organisasi kemahasiswaan di USD bersumber dari: 20
a. Anggaran kemahasiswaan USD b. Swadaya mahasiswa c. Sumber-sumber lain Pasal 24 Otonomi Keuangan Otonomi keuangan organisasi kemahasiswaan menyangkut hal-hal sebagai berikut: 1. Transparansi keuangan. 2. Pengelolaan keuangan oleh organisasi kemahasiswan. 3. Tanggung jawab keuangan oleh organisasi kemahasiswaan disampaikan kepada rektorat. 4. Laporan keuangan DPMU, BEMU, dengan sepengetahuan DPMU diberikan kepada rektorat dan ditransparansikan saat Sidang Mahasiswa, jika ada penyelewengan ditindaklanjuti dengan segera. 5. Laporan keuangan UKM diserahkan kepada rektorat dengan sepengetahuan BEMU, jika ada penyelewengan ditindaklanjuti segera. 6. Laporan keuangan DPMF, BEMF, dengan sepengetahuan DPMF diberikan kepada dekanat dan ditransparansikan saat Sidang Mahasiswa di tingkat fakultas, jika ada penyelewengan ditindaklanjuti dengan segera. 7. Laporan keuangan HMJ/HMPS diberikan kepada Kajur/Kaprodi dengan sepengetahuan BEMF, jika ada penyelewengan ditindaklanjuti dengan segera. BAB XII KETENTUAN PERUBAHAN KONSTITUSI Pasal 25 Perubahan Konstitusi Perubahan konstitusi hanya dapat berlangsung dalam Sidang Mahasiswa atas usul sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) lembaga mahasiswa USD. 1. Sidang istimewa sah jika 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Kongres Mahasiswa USD hadir. 2. Keputusan sah jika 2/3 (dua per tiga) jumlah anggota yang hadir menyetujuinya. 21
BAB XV PENUTUP 1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam pedoman Konstitusi Organisasi Kemahasiswaan Universitas Sanata Dharma akan ditetapkan dalam peraturan lainnya yang sesuai dengan nilai-nilai yang dihidupi oleh Universitas Sanata Dharma. 2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal penetapannya. 22
PASAL PENJELASAN KONSTITUSI ORGANISASI MAHASISWA (KOK) UNIVERSITAS SANATA DHARMA BAB I PROGRAM UMUM Pasal 1 Cukup jelas. BAB II PENGERTIAN DAN TUJUAN KONSTITUSI ORGANISASI KEMAHASISWAAN Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Tujuan Cukup jelas. BAB III PENGERTIAN, BENTUK, DAN KEDUDUKAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN SERTA FORUM PERMUSYAWARATAN USD Pasal 4 Pengertian, Bentuk, dan Kedudukan Organisasi Kemahasiswaan Cukup jelas. Pasal 5 Pengertian, Bentuk, dan Kedudukan Forum Permusyawaratan Cukup jelas. 23
BAB IV FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG ORGANISASI KEMAHASISWAAN Pasal 6 Fungsi Organisasi Kemahasiswaan 1. Fungsi Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPMU) adalah: c. Cukup jelas. d. Cukup jelas. e. Yang dimaksud dengan rekomendasi adalah pertimbangan dan persetujuan yang diberikan oleh DPMU dalam penentuan kebijakan. f. Cukup jelas. g. Yang dimaksud dengan berkoordinasi dengan DPMF adalah melakukan kegiatan untuk membahas isu-isu terkait lingkungan universitas maupun fakultas secara berkala. h. Cukup jelas. 2. Fungsi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU) adalah: c. Cukup jelas. d. Cukup jelas. e. Yang dimaksud dengan mengeksekusi atau menjalankan hasil rekomendasi dari DPMU adalah menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan pertimbangan dan persetujuan DPMU selaku organisasi yang memonitoring kegiatan BEMU. 3. Fungsi Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPMF) adalah: c. Cukup jelas. d. Cukup jelas. e. Cukup jelas. f. Cukup jelas. 24
g. Cukup jelas. 4. Fungsi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) adalah: c. Cukup jelas. d. Cukup jelas. 5. Fungsi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) adalah: 6. Fungsi Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) adalah: 7. Fungsi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah: Pasal 7 Tugas dan Wewenang 1. Tugas dan Wewenang DPMU: c. Cukup jelas. d. Cukup jelas. e. Cukup jelas. f. Cukup jelas. g. Cukup jelas. h. Cukup jelas. i. Cukup jelas. 2. Tugas dan Wewenang BEMU: c. Cukup jelas. d. Cukup jelas. 25
e. Cukup jelas. f. Cukup jelas. g. Cukup jelas. h. Cukup jelas. 3. Tugas dan Wewenang DPMF: c. Cukup jelas. d. Cukup jelas. e. Cukup jelas. f. Cukup jelas. g. Cukup jelas 4. Tugas dan Wewenang BEMF: c. Cukup jelas. d. Cukup jelas. e. Cukup jelas. f. Cukup jelas. 5. Tugas dan Wewenang HMJ: c. Cukup jelas. d. Cukup jelas. 6. Tugas dan Wewenang HMPS: c. Cukup jelas. 7. Tugas dan Wewenang UKM: c. Cukup jelas. 26
BAB V PEDOMAN KEGIATAN, KEBIJAKAN, DAN PERATURAN Pasal 8 Bentuk Pedoman Kegiatan 1. Cukup jelas. 2. Cukup jelas. Pasal 9 Perumusan, Perubahan dan Penetapan Pedoman Kegiatan, Kebijakan, dan Peraturan Cukup jelas. BAB VI PEMBENTUKAN, PENETAPAN SERTA PEMBUBARAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN Pasal 10 Pembentukan DPMU dan DPMF DPMU dan DPMF ditetapkan sebagai berikut: 1. Cukup jelas. 2. Cukup jelas. 3. Cukup jelas. Pasal 11 Pemberhentian Kepengurusan DPMU dan DPMF Pemberhentian kepengurusan DPMU dan DPMF sebagai berikut: 1. Cukup jelas. 2. Cukup jelas. 3. Cukup jelas. 4. Cukup jelas. 5. Cukup jelas. 27
Pasal 12 Pembentukan BEMU dan BEMF BEMU dan BEMF dibentuk sebagai berikut: 1. Cukup jelas. 2. Cukup jelas. 3. Yang dimaksud dengan otonomi bagi BEMF adalah wewenang yang dimiliki BEMF untuk memfasilitasi terbentuknya KPU fakultas. 4. Cukup jelas. 5. Cukup jelas. Pasal 13 Pemberhentian Kepengurusan BEMU dan BEMF BEMU dan BEMF diberhentikan apabila: 1. Cukup jelas. 2. Cukup jelas. 3. Cukup jelas. 4. Cukup jelas. 5. Cukup jelas. Pasal 14 Pembentukkan HMJ dan HMPS HMJ dan HMPS dibentuk apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Cukup jelas. 2. Cukup jelas. 3. Cukup jelas. 4. Cukup jelas. Pasal 15 Pemberhentian Kepengurusan HMJ/HMPS Suatu HMJ dan HMPS diberhentikan kepengurusannya apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Cukup jelas. 2. Cukup jelas. 28
3. Cukup jelas. 4. Cukup jelas. 5. Cukup jelas. 6. Cukup jelas. 7. Cukup jelas. 8. Cukup jelas. 9. Cukup jelas. Pasal 16 Pembentukan UKM UKM dibentuk sebagai berikut: 1. Cukup jelas. 2. Cukup jelas. 3. Cukup jelas. 4. Cukup jelas. 5. Cukup jelas. Pasal 17 Pembubaran UKM UKM dibekukan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Cukup jelas. 2. Cukup jelas. 3. Cukup jelas. 4. Cukup jelas. 5. Cukup jelas. 6. Cukup jelas. 7. Cukup jelas. 8. Cukup jelas. 29
BAB VII MASA JABATAN DAN PERIODE KEPENGURUSAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN Pasal 18 Masa Jabatan 1. Cukup jelas. 2. Cukup jelas. 3. Cukup jelas. BAB VIII KEPENGURUSAN DAN KEANGGOTAAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN Pasal 19 Kepengurusan 1. Kepengurusan Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPMU) terdiri dari: c. Yang dimaksud dengan poin tersebut adalah dewan inti, coordinator komisi, dan anggota komisi merupakan hasil pendelegasian yang telah melalui proses seleksi. d. Cukup jelas. 2. Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU) terdiri dari: b. Yang dimaksud dengan poin tersebut adalah staf kementerian BEMU ditentukan oleh kebijakan presiden, wakil presiden dan para menteri. c. Cukup jelas. 3. Kepengurusan Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPMF) terdiri dari: c. Cukup jelas. 30
4. Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) terdiri dari: c. Cukup jelas. 5. Kepengurusan HMJ/HMPS terdiri dari: 6. Kepengurusan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) terdiri dari: BAB IX PERSIDANGAN DAN KEPUTUSAN Pasal 20 Pengertian Sidang Cukup jelas. Maksud dan tujuan persidangan: Pasal 21 Persidangan 1. Yang dimaksud dengan ayat tersebut adalah forum pengambilan keputusan yang bersifat mendesak apabila terjadi suatu penyimpangan yang dilakukan oleh organisasi terkait. 2. Cukup jelas. BAB X SYARAT-SYARAT BAGI FUNGSIONARIS ORGANISASI KEMAHASISWAAN Pasal 22 Syarat-syarat Fungsionaris Fungsionaris lembaga dan organisasi kemahasiswaan harus memenuhi syarat-syarat berikut ini: 31
1. Cukup jelas. 2. Cukup jelas. 3. Cukup jelas. BAB XI PEMBIAYAAN DAN OTONOMI KEUANGAN Pasal 23 Pembiayaan Organisasi Pembiayaan organisasi kemahasiswaan USD: 1. Anggaran organisasi kemahasiswaan di USD bersumber dari: c. Cukup jelas. Pasal 24 Otonomi Keuangan Otonomi keuangan organisasi kemahasiswaan menyangkut hal-hal sebagai berikut: 1. Cukup jelas. 2. Cukup jelas. 3. Cukup jelas. 4. Cukup jelas. 5. Cukup jelas. 6. Cukup jelas. 7. Cukup jelas. BAB XII KETENTUAN PERUBAHAN KONSTITUSI Pasal 25 Perubahan Konstitusi Perubahan konstitusi hanya dapat berlangsung dalam Sidang Mahasiswa atas usul sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) lembaga mahasiswa USD. 32
1. Cukup jelas. 2. Cukup jelas. BAB XV PENUTUP 1. Cukup jelas. 2. Cukup jelas. 33
BAGAN ORGANISASI Garis Tegas : Garis Koordinasi : 34