BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian di SMK Negeri 2 Surakarta yang terletak di Jalan Lu Adisucipto No 33 Manahan pada kelas XI TKRD. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama satu semester dengan mengambil data kondisi awal pada semester gasal dan pelaksanaan tindakan dilakukan pada semester genap pada tahun pelajaran 2015/2016. Pelaksanaan penelitian tindakan dilakukan secara bertahap. B. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKRD SMK Negeri 2 Surakarta yang berjumlah 32 siswapada semester Genap Tahun pelajaran 2015/2016. Obyek dalam penelitian ini adalah Kreativitas Berpikir dan Prestasi Belajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning C. Data dan Sumber Data Data atau informasi yang digunakan dalam penelitian ini memiliki sumber data berupa wawancara, peristiwa dan dokumen tentang peningkatan kreativitas berpikir dan Prestasi Belajar pada mata pelajaran Sistem Kelistrikan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning kelas XI TKRD. 1. Wawancara Mewawancarai guru yang mengajar Sistem Kelistrikan kelas XI TKRD SMK Negeri 2 Surakarta dengan beberapa pertanyaan. Wawancara 19
20 dilakukan pada tahap awal sebelum dilakukan penelitian untuk mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi. 2. Peristiwa Proses belajar mengajar mata pelajaran Sistem Kelistrikan kelas XI TKRD SMK Negeri 2 Surakarta. Melakukan pengamatan selama proses belajar mengajar berlangsung untuk mengetahui permasalahanpermasalahan selama proses pembelajaran. 3. Dokumen Dokumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa nama siswa, hasil tes siswa, daftar nilai pra penelitian, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, buku materi pelajaran Sistem Kelistrikan. D. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitiani ni adalah metode tes dan metode non tes. Pada metode tes yang digunakan untuk mengetahui informasi tentang prestasi belajar dari siswa dengan menggunakan butir soal, sedangkan pada metode non tes digunakan untuk mengetahui kemampuan kreativitas berpikir siswa melalui lembar observasi. E. Teknik Uji Validitas Data Penelitian ini menggunakan validitas triangulasi untuk mengetahui kemapuan kreativitas berpikir siswa, yakni membandingkan hasil observasi dari beberapa waktu yang berbeda pada prasiklus, siklus I, dan siklus II, sedangkan untuk menguji kebenaran data maka digunakan triangulasi sumber dengan membandingkan data observasi dari dua orang yang berbeda. Data valid jika menghasilkan hasil yang serupa. Data yang dipeoleh dari tes setiap akhir siklus digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Untuk menguji validitas data dari hasil tes
21 digunakan validitas isi sebelum soal diujikan kepada siswa. Untuk menguji validitas soal tes peneliti menunjuk beberapa guru untuk menjadi validator dari soal tersebut layak untuk digunakan menguji siswa atau tidak. F. TeknikAnalisis Data Pada penelitian ini menggunakan dua teknik analisis data yaitu: 1. Teknik analisis data pada tes prestasi belajar menggunakan analisis deskriptif komparatif dalam bentuk persentase yaitu membandingkan nilai tes kondisi prasiklus, siklus I dan siklus II 2. Teknik analisis data pada kreativitas berpikir siswa menggunakan analisis deskriptif komparatif berdasarkan pada hasil observasi dan refleksi kondisi prasiklus, siklus I dan siklus II. G. Indikator Kinerja Penelitian Indikator kerja digunakan untuk menunjukkan peningkatan dan prestasi belajar dan kreativitas berpiki rsiswa kelas XI TKRD SMK Negeri 2 Surakarta. Peningkatan indikator kerja tersebut ditunjukkan pada Tabel 3.1 sebagai berikut : Tabel 3.1 Indikator Kinerja Penelitian No. Masalah Indikator Kerja Ukuran Keberhasilan 1. Kreativitas berpikir rendah dilihat dari pengamatan harian Ada peningkatan kreativitas berpikir pada proses pembelajaran Minimal 80% siswa dapat meningkatkan Kreativitas Berpikir Sistem Kelistrikan 2. Prestasi Belajar yang kurang baik dilihat dari nilai ulangan harian Ada peningkatan Prestasi Belajar pada mata pelajaran Sistem Kelistrikan Minimal 80% siswa dapat meningkatkan Prestasi Belajar
22 H. Prosedur Penelitian Prosedur dan langkah-langkah penelitian yang digunakan mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Robin MC Taggart dalam Yayuk (2014:35) yang berupa model spiral. Perencanaan Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan suatu dasar untuk pemecahan masalah. Langkah-langkah operasional penelitian meliputi tahap persiapan, perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting). Tahap pelaksanaan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Tahap persiapan a. Permintaan izin kepada kelapa sekolah dan guru Teknik Kendaraan Ringan SMA Negeri 2 Surakarta b. Observasi untuk mendapatkan gambaran awal mengenai keadaan kegiatan belajar mengajar khusunya mata pelajaran Sistem Kelistrikan. c. Identifikasi permasalahan dalam proses belajar mengajar pelajaran Sistem Kelistrikan. 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Tahap perencanaan Pada tahap ini dilakukan penyusunan beberapa instrumen pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi siswa, dan soal tes kognitif, serta media pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini diterapkan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan game untuk meningkatkan kreativitas berpikir siswa. Pada Siklus I direncanakan untuk dilaksanakan selama 3 jam dalam 2 kali pertemuan. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana
23 Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Materi pembelajaran pada Siklus I (pertemuan pertama dan kedua) yaitu mengenai Sistem Pengisian c. Tahap Pengamatan / Observasi Pada tahap pengamatan ini dilakukan evaluasi mengenai kreativitas berpikir siswa berupa kegiatan pemantauan, pencatatan serta dokumentasi kegiatan selama pembelajaran. d. Tahap Refleksi Pada tahap ini dilakukan analiss hasil tindakan terhadap kreativitas berpikir dan prestasi belajar siswa serta mengemukakan hasil temuantemuannya dari pelaksanaan tindakan I yang memerlukan perbaikan pada siklus berikutnya. 3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini dilakukan kembali penyusunan beberapa instrumen pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi siswa, dan soal tes kognitif serta meteri diskusi siswa. b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini masih menerapkan model Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan kreativitas berpikir dan prestasi belajar siswa dengan pendekatan diskusi. Pada Siklus II ini akan dilaksanakan selama 3 jam dalam 2 kali pertemuan. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II. Materi pada Siklus II ( pertemuan ke 4-6) sama mengulang seperti materi pada siklus I. c. Tahap Pengamatan / Observasi Pada tahap ini dilakukan pengamatan dan evaluasi mengenai proses diskusi dan kreativitas siswa melalui lembar observasi. Pengamatan ini berupa kegiatan pemantauan/pengamatan, pencatatan serta dokumentasi kegiatan selama proses pembelajaran. d. Tahap Refleksi
24 Melakukan evalusi terhadap hasil tindakan pada siklus II dengan asumsi apabila sudah optimal maka berhenti sampai pada Siklus II dan apabila belum optimal maka perlu dilakukan tahap tindak lanjut 4. Tahap Tindak Lanjut Setelah kegiatan penelitian ini diharapkan ada tindak lanjut dari guru untuk melakukan perbaikan pembelajaran secara terus menerus serta mengembangkan model dan metode pembelajaran agar kompetensi pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Dari keempat tahapan penelitian tindakan kelas tersebut dapat dibuat contoh skematik kegiatan inti penelitian sebagai berikut : Siklus I Perencanaan Pelaksanaan Selesai Refleksi Observasi Siklus II Perencanaan Pelaksanaan Selesai Refleksi Observasi Belum Selesai Siklus Lanjutan Gambar 3.1. Skema Prosedur PTK (Model Pengembangan Kemmis dan Mc. Taggrat dalam Yayuk,2014 : 37)