ANALISA PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI MODERN CAFE SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER. mengisi daftar pernyataan dalam kuesioner ini dengan tujuan sebagai data untuk

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI HERITAGE COFFEE BATAM

Analisa Pengaruh Kepuasan Experiential marketing Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Celebrity Fitness Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang

PENGARUH KREATIVITAS DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH JASA PARTY PLANNER DIAMONDS PROJECT

BAB III METODE PENELITIAN

Kuesioner Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 (KUISIONER PENELITIAN) PENGARUH EFIKASI DIRI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

New Wave Marketing - Marketeers Marketer of the Year Indonesia : (14 Oktober 2011)

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

ANGKET PENELITIAN. Judul : PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PELAYANAN PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN

b. Identitas Responden Nama : Umur : Stambuk : Jenis Kelamin : a. Laki laki

KUESIONER A. Identitas Responden : B. Petunjuk Pengisian

EXPERIENTIAL MARKETING DI MC. DONALD S SURABAYA

Angkatan/Stambuk : 2007 : Departemen Manajemen, Fakultas ekonomi, Universitas Sumatera Utara

KUESIONER LAMPIRAN 1. BAGIAN 1 PROFIL RESPONDEN (Silahkan beri tanda ) Nama : Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan. Usia :

KUESIONER PENELITIAN. dilakukan oleh peneliti selaku Mahasiswi Program Studi S1 Manajemen

ANALISIS PENGALAMAN PELANGGAN (CUSTOMER EXPERIENCE) TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA CFC (CALIFORNIA FRIED CHICKEN) CABANG SIMALINGKAR MEDAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

KUESIONER. A. Identitas Responden (No. Responden: ) Nama :

KUESIONER. 1. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan benar.

KUESIONER PENELITIAN Responden yang terhormat, Pernyataan dalam kuesioner ini semata-mata hanya untuk data penelitian dalam

KUESIONER. Terimakasih atas kesediaan saudara(i) untuk berpartisipasi mengisi dan menjawab. penelitian yang berjudul PENGARUH BRAND IMAGE DAN KELOMPOK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAUM IBU MELAKUKAN PEMBELIAN DI MATAHARI DEPARTMENT STORE PLAZA MEDAN FAIR MEDAN

Pada Konsumen di Pajak USU. kuesioner sesuai dengan penilaian yang Anda miliki. Dan atas kesediaannya saya

KUESIONER. Responden yang terhormat,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BELANJA ONLINE ELEVENIA STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH STARBUCKS COFFEE DI GALAXY MALL

Lampiran. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel penelitian dan Definisi Operasional

ANALISIS EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN VIP CLUB DI SHERATON HOTEL SURABAYA

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP CITRA MINIMARKET PADA PT INDOMARCO PRISMATAMA (INDOMARET) DIKOTA MEDAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER. Kepada : Yth. Responden

PENGARUH KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN, DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE DI INSTAGRAM

Kuesioner Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Tempe (Pada Pabrik Tempe H.M. YASIN Medan)

PENGARUH PERSEPSI SEKURITI, PERSEPSI PRIVASI, PERSEPSI INTEGRITAS, PERSEPSI KOMPETENSI TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN DALAM BELANJA ONLINE

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN

PENGARUH KUALITAS, PELAYANAN, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI NATASHA SKIN CARE MARGONDA-DEPOK INDYRA DWI CAHYANINGTYAS

Lampiran 1. Kuesioner

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA II KEBUN KLUMPANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

KUESIONER PRA SURVEY. untuk data pra survey dalam rangka penyusunan skripsi pada Program Sarjana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

experiential marketing yang berpengaruh terhadap keputusan konsumen

ANALISIS PENGARUH LOKASI, PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI MOM MILK PABELAN

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian. dalam penelitian varifikatif dan deskriptif. Menurut Sugiyono (2009: 54)

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN

41-50 tahun Lebih dari 50 tahun tahun 2. Lama Bekerja : < 5 tahun 6-10 tahun

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (STUDI KASUS PADA USAHA UKM DI JL. DR. MANSYUR)

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN NO: PENGARUH INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA (PADA NEXT FOR MAN SALOON JALAN DR.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang dari responden. Dalam penelitian ini

(Beri tanda X pada pilihan yang sesuai) 1. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan. 4. Frekuensi Pembelian Produk : a. 2 kali/bln b.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan. Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Dalam penulisan skripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Kepada Yth, Responden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

KUESIONER PENGARUH KUALITAS PRODUK, PERSEPSI HARGA, SALURAN DISTRIBUSI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA OPPO SMARTPHONE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelian pelumas SHELL HELIX Semarang. Jumlah kuesioner yang di sebar

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur. Uji coba ini dilakukan kepada 30 orang responden yang berkunjung ke

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Konsumen pada Usaha Pakaian Tauko Medan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

PENGARUH CITRA MEREK, DESAIN PRODUK, PROMOSI DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI PRODUK BUSANA MUSLIM RABBANI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. fakultas. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran sebagai berikut:

MERICA FOOD CENTER PLAZA MILLENIUM MEDAN. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan. Pembelian : a.2 kali b.lebih dari 2 kali

BAB V PENUTUP. Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil dan pembahasan yang telah

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KOMPETENSI TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PESERTA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG TANJUNG MORAWA

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek Perkebunan Teh Kaligua merupakan kawasan wisata agro dataran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. 1. Kuesioner Penelitian. No: KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1: KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Kompensasi terhadap Prestasi Kerja Guru pada SMK Eka Prasetya Medan.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SITUS JUAL BELI ONLINE LAZADA (STUDI KASUS: MAHASISWA GUNADARMA)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO BUKU GRAMEDIA ISTANA PLAZA BANDUNG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

ANALISA PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI MODERN CAFE SURABAYA Akiko Natasha, Debrina Dwi Kristanti Manajemen Perhotelan, Universitas Kristen Petra, Surabaya, Indonesia Abstrak: Pertumbuhan restaurant dan café terus meningkat. Hal ini membuat para pemasar harus lebih kreatif dalam memasarkan produknya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh experiential marketing terhadap kepuasan konsumen. Experiential marketing merupakan suatu teknik pemasaran yang telah lama dilakukan oleh para pemasar. Dimana experiential marketing ingin memberikan kesan yang mengena dihati konsumen melalui lima variabel yaitu sense, feel, think, act dan relate experience. Penelitian ini mengambil obyek J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee Surabaya. Populasinya adalah masyarakat Surabaya yang melakukan transaksi di J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode analisa deskriptif kuantitatif terhadap 130 responden sebagai sampel. Hasil penelitian ini adalah gambaran nyata dari adanya pengaruh experiential marketing terhadap kepuasan konsumen yang terjadi di Surabaya saat ini dan relate experience merupakan variabel dari experiential marketing yang memiliki pengaruh paling besar terhadap kepuasan konsumen di J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee Surabaya. Kata Kunci: Experiential marketing, pemasaran, kepuasan konsumen, Abstract: Growth of Cafe and restaurant keep on increasing. This causes the marketer have to be more creative to promote their product. This study is intended to determine how much influence of experiential marketing affects consumer satisfaction. Experiential marketing is a marketing technique that has long been done by the marketers. Experiential marketing intend to give the impression that hit the hearts of consumers by five variables : sense, feel, think, act and relate experience. This study takes an object of J.Co Donuts & Coffee and Starbucks Coffee Surabaya.The population are the people who make transactions in J.Co Donuts & Coffee and Starbucks Coffee Surabaya. This Study using quantitative descriptive analysis method toward 130 respondent as a sample. The result of this study is a real picture of the influence of experiential marketing to customer satisfaction that occurs in Surabaya now and relate experience is the variable of experiential marketing that had the most impact on customer satisfaction in J.Co Donuts & Coffee and Starbucks Coffee Surabaya. Keywords : Experiential marketing, marketing, customer satisfaction 179

TEORI PENUNJANG Pengertian Experiential Marketing Experiential marketing berasal dari dua kata yaitu experiential dan marketing. Experiential sendiri berasal dari kata experience yang berarti sebuah pengalaman. Definisi experience menurut Schmitt (2003) Experience are private events that occur in response to some stimulation (e.g as provided by marketing efforts before and after purchase) (p.60). Kutipan ini berarti pengalaman merupakan peristiwa-peristiwa pribadi yang terjadi dikarenakan adanya stimulus tertentu (misalnya yang diberikan oleh pihak pemasar sebelum dan sesudah pembelian barang atau jasa). Menurut Andreani (2007) experiential marketing merupakan sebuah pendekatan dalam pemasaran yang sebenarnya telah dilakukan sejak zaman dulu hingga sekarang oleh pemasar. Pendekatan ini dinilai efektif karena sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi, para pemasar lebih menekankan diferensiasi produk untuk membedakan produknya dengan produk kompetitor. Pendekatan ini dirasakan dan diperoleh oleh konsumen secara langsung melalui lima pendekatan (sense, feel, think, act, relate), baik sebelum maupun ketika produk atau jasa tersebut dikonsumsi. Experiential marketing sangat efektif bagi pemasar untuk membangun brand awareness, brand perception, brand equity, maupun brand loyalty hingga purchasing decision dari konsumen. Selain itu experiential marketing merupakan suatu teknik pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan dengan tujuan bukan supaya orang membeli produk itu tetapi bagaimana memberikan pengalaman pada konsumen saat membeli produk itu yang menjadi dampak apakah konsumen puas terhadap tempat tersebut atau tidak (Andreani, 2007). Experiential marketing tidak hanya sekedar menawarkan feature dan benefits dari suatu produk untuk memenangkan hati konsumen, tetapi juga harus dapat memberikan sensasi dan pengalaman yang baik yang kemudian akan menjadi basis dan dasar bagi kepuasan konsumen. Alat Ukur Experiential Marketing Sense Experience bertujuan untuk menyentuh sensory experience (pengalaman sensori) melalui kelima panca indera, yaitu sight, sound, touch, taste dan smell. Pemasaran sense dapat digunakan untuk melakukan diferensiasi perusahaan dan produk, untuk memotivasi konsumen, dan untuk memberi nilai tambah pada produk. Feel experience adalah strategi dan implementasi untuk memberikan pengaruh merek kepada konsumen melalui komunikasi (iklan), produk (kemasan dan isinya), identitas produk (co-branding), lingkungan, website, orang yang menawarkan produk. Tujuan dari feel experience adalah untuk menggerakan stimulus emosional (events, agents, objects) sebagai bagian dari feel strategies sehingga dapat mempengaruhi emosi dan suasana hati konsumen. Think Experience tujuannya adalah mendorong konsumen sehingga tertarik dan berfikir secara kreatif sehingga mungkin dapat menghasilkan evaluasi kembali mengenai perusahaan dan merek tersebut. Act experience yang berupa gaya hidup dapat diterapkan dengan menggunakan tren yang sedang berlangsung atau mendorong terciptanya tren budaya baru. Tujuan dari act experience adalah untuk memberikan kesan terhadap 180

pola perilaku dan gaya hidup, serta memperkaya pola interaksi sosial melalui strategi yang dilakukan. Relate experience merupakan gabungan dari keempat aspek experiential marketing yaitu sense, feel, think, dan act. Relate experience menjadi daya tarik keinginan yang paling dalam bagi konsumen untuk pembentukan selfimprovement, status socio-economic, dan image. Relate campaign menunjukkan sekelompok orang yang merupakan target konsumen dimana konsumen dapat berinteraksi, berhubungan, dan berbagi kesenangan yang sama (Rini, 2009, p.17). Kepuasan Konsumen Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara perpsepsi atau kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Seperti dijelaskan dalam definisi tersebut, kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja dibawah harapan, konsumen tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, konsumen puas. Jika kinerja melebihi harapan, konsumen amat puas atau senang (Kotler, 2000, p.36). Kotler (2000) mengatakan bahwa kepuasan konsumen merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan antara manfaat produk yang konsumen rasakan dengan harapannya. Kepuasan konsumen adalah penilaian konsumen atas produk ataupun jasa dalam hal menilai apakah produk atau jasa tersebut telah memenuhi kebutuhan dan ekspektasi konsumen. Dari pengertianpengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen merupakan suatu perasaan atau penilaian emosional dari konsumen atas penggunaan suatu produk barang atau jasa dimana harapan dan kebutuhan mereka terpenuhi. 181

Kerangka Pemikiran Sense experience Aroma produk Tampilan produk Cita rasa produk Layout lemari display Desain interior Sumber : (Schmitt, 1999) Feel experience Keramahan staf Promosi produk oleh staf Kemasan produk Experiential Marketing Modern Cafe Sumber : (Schmitt, 1999) Think experience Variasi produk Inovasi produk Sumber : (Schmitt, 1999) Kepuasan Konsumen Nilai yang diperoleh sesuai dengan harga yang dibayarkan Kualitas produk yang diperoleh Diferensiasi produk Act experience Citra kafe Prestige Sumber : (Schmitt, 1999) Sumber : (Dutka, 1995) Relate experience Hubungan staf dengan konsumen Penggunaan media elektronik Penggunaan media massa Sumber : (Schmitt, 1999) 182

Hipotesis 1. Terdapat pengaruh experiential marketing secara signifikan terhadap kepuasan konsumen di J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee. 2. Sense experience merupakan variabel yang paling dominan yang mempengaruhi kepuasan konsumen di J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee. METODE PENELITIAN Jenis penelitian, gambaran populasi, dan sampel Jenis penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian hubungan kausal (causal effect). Dalam penelitian ini yang dimaksud populasi oleh peneliti adalah konsumen yang pernah melakukan transaksi di J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee dengan minimal umur 18 tahun. Populasinya tidak terbatas, karena jumlah konsumen J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee tidak diketahui secara pasti atau tidak terbatas. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling atau secara tidak acak. Elemen-elemen populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel dan teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling. Berdasarkan rumus yang ada, jumlah sampel minimal untuk penelitian ini sebanyak 90 responden. Untuk lebih mewakili populasi yang ada, dan mengestimasi adanya kesalahan maka penulis mengambil sampel sebanyak 130 responden. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan konsumen (Y) Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara perpsepsi atau kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dengan harapan-harapannya. Kepuasan konsumen diukur dengan indikator: - Nilai yang diperoleh sesuai dengan harga yang dibayarkan. - Konsumen puas dengan kualitas produk yang bagus. - Konsumen puas dengan produk unggulan yang dimiliki oleh J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee. 2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah a. Sense experience (X1) Pengalaman konsumen yang berkaitan dengan panca indera melalui pengelihatan, suara, sentuhan, rasa dan bau ketika mengkonsumsi produk di J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee, diukur dengan indikator: - Aroma produk bisa menggugah selera konsumen. - Produk memiliki tampilan yang unik. - Cita rasa produk sesuai dengan selera konsumen. - Penataan produk dalam lemari display dapat dilihat secara langsung. - Desain interior membuat konsumen merasa nyaman. b. Feel experience (X2) Strategi dan implementasi untuk memberikan pengaruh merek kepada konsumen di J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee melalui komunikasi 183

(iklan), produk (kemasan), identitas produk (co-branding), lingkungan, website, dan orang yang menawarkan produk, diukur dengan indikator: - Staf bersikap ramah kepada konsumen - Staf menawarkan menu lain selain produk yang dibeli. - Kemasan produk yang menunjukkan ciri khas dari J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee. c. Think experience (X3) Mendorong konsumen berfikir kreatif sehingga dapat menghasilkan evaluasi kembali mengenai J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee, yang diukur dengan indikator: - Variasi produk di J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee banyak. - Inovasi produk baru terus dilakukan oleh J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee d. Act experience (X4) Pengalaman konsumen tercipta melalui hubungan dengan tubuh secara fisik, pola perilaku, dan gaya hidup jangka panjang serta pengalaman yang terjadi dari interaksi dengan orang lain, diukur dengan indikator: - Citra yang dimiliki J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee sangat baik. - Image kafe yang dapat meningkatkan prestige. e. Relate experience (X5) Menghubungkan konsumen dengan budaya dan lingkungan sosial yang dicerminkan oleh dimiliki J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee, diukur dengan indikator: - Jalinan sosialisasi staff dengan konsumen baik. - Penggunaan media elektronik sebagai sarana informasi / promosi. - Penggunaan media massa sebagai sarana informasi / promosi. Teknik Analisis Data Untuk perhitungan kuantitatif dalam penelitian ini, teknik analisa data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif yang memberikan gambaran suatu data yang dilihat berdasarkan nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi, Uji Asumsi Klasik, Analisa Regresi Linear Berganda, Koefisien Korelasi Berganda (R), Koefisien Determinasi (R 2 ), Uji F, dan Uji t. HASIL PENELITIAN Deskripsi Profil Responden Jenis kelamin responden J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee yang paling banyak adalah konsumen dengan jenis kelamin wanita sebanyak 67 orang atau sebesar 51.5%, dengan pendidikan akhir paling banyak adalah SMA atau sederajat sebanyak 63 orang atau sebesar 48.5%. Pekerjaan mahasiswa / pelajar merupakan jumlah terbesar yaitu sebanyak 87 orang atau 66.9%. Sebanyak 58 orang atau 44.6% mengakui bahwa pengeluaran rata-rata dalam sekali kunjungan di J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee adalah kurang dari Rp 50.000 dengan kunjungan responden dalam tiap minggunya yang terbanyak adalah sebesar 79 orang atau sebesar 60.8% yaitu sebanyak 1x dalam satu minggu. 184

Analisis Penelitian ini dapat dikatakan valid dan reliabel, hal ini dilihat dari nilai validitas yang didapat dari perhitungan adalah lebih besar dibandingkan nilai ketetapan yaitu sebesar 0.30. Begitu juga dengan reliabilitas, hal ini dilihat dari nilai cronbach alpha yang didapat lebih besar dari nilai ketetapan yaitu 0.60 Tabel 1. Distribusi Tanggapan, Mean, dan Standar Deviasi Variabel Sense Experience Indikator Skor Jawaban Standar Mean STS TS N S SS Deviasi Aroma produk 0 0 6 72 52 4.35 0.569 Tampilan produk 0 0 12 77 41 4.22 0.601 Cita rasa produk 0 0 4 77 49 4.35 0.538 Penataan produk dalam lemari display 0 0 15 64 51 4.28 0.659 Desain interior 0 0 1 80 4.37 0.500 Rata-rata Sense experience (X1) 4.31 0.457 Melalui tabel 1 terlihat bahwa nilai rata-rata mean untuk indikator sense experience adalah sebesar 4.31 dan menunjukkan kategori sangat puas. Berdasarkan tabel ini, dapat pula diketahui angka standar deviasi menunjukkan nilai rata-rata di bawah satu. Artinya, variasi jawaban responden cenderung homogen (cenderung sama ke satu pilihan jawaban). Tabel 2. Distribusi Tanggapan, Mean, dan Standar Deviasi Variabel Feel Experience Indikator Skor Jawaban Standar Mean STS TS N S SS Deviasi Keramahan staf 0 0 17 60 53 4.27 0.682 Promosi produk oleh staf 0 1 14 74 41 4.19 0.648 Kemasan produk 0 0 2 61 67 4.50 0.532 Rata-rata Feel experience (X2) 4.32 0.494 Melalui tabel 2 terlihat bahwa nilai rata-rata mean untuk indikator feel experience adalah sebesar 4,32 dan menunjukkan kategori sangat puas. Berdasarkan tabel ini, dapat pula diketahui angka standar deviasi menunjukkan nilai rata-rata di bawah satu. Artinya, variasi jawaban responden cenderung homogen (cenderung sama ke satu pilihan jawaban). Tabel 3. Distribusi Tanggapan, Mean, dan Standar Deviasi Variabel Think Experience Indikator Skor Jawaban Standar Mean STS TS N S SS Deviasi Variasi produk 0 1 6 97 26 4.14 0.510 Inovasi produk 0 1 8 88 33 4.18 0.563 Rata-rata Think experience (X3) 4.16 0.466 Melalui tabel 3 terlihat bahwa nilai rata-rata mean untuk indikator think experience adalah sebesar 4,16 dan menunjukkan kategori puas. Berdasarkan tabel ini, dapat pula diketahui angka standar deviasi menunjukkan nilai rata-rata di 185

bawah satu. Artinya, variasi jawaban responden cenderung homogen (cenderung sama ke satu pilihan jawaban). Tabel 4. Distribusi Tanggapan, Mean, dan Standar Deviasi Variabel Act Experience Indikator Skor Jawaban Standar Mean STS TS N S SS Deviasi Citra kafe 0 0 8 83 39 4.24 0.554 Prestige 0 0 14 68 48 4.26 0.642 Rata-rata Act experience (X4) 4.25 0.511 Melalui tabel 4 terlihat bahwa nilai rata-rata mean untuk indikator act experience adalah sebesar 4.25 dan menunjukkan kategori sangat puas. Berdasarkan tabel ini, dapat pula diketahui angka standar deviasi menunjukkan nilai rata-rata di bawah satu. Artinya, variasi jawaban responden cenderung homogen (cenderung sama ke satu pilihan jawaban). Tabel 5. Distribusi Tanggapan, Mean, dan Standar Deviasi Variabel Relate experience Indikator Skor Jawaban Standar Mean STS TS N S SS Deviasi Hubungan staf dengan 0 2 25 88 15 3.89 0.600 konsumen Penggunaan media 0 1 19 88 22 4.01 0.591 elektronik Penggunaan media massa 0 0 14 88 28 4.11 0.560 Rata-rata Relate experience (X5) 4.00 0.448 Melalui tabel 5 terlihat bahwa nilai rata-rata mean untuk indikator act experience adalah sebesar 4.00 dan menunjukkan kategori puas. Berdasarkan tabel ini, dapat pula diketahui angka standar deviasi menunjukkan nilai rata-rata di bawah satu. Artinya, variasi jawaban responden cenderung homogen (cenderung sama ke satu pilihan jawaban). Tabel 6. Distribusi Tanggapan, Mean, dan Standar Deviasi Variabel Kepuasan Konsumen Indikator Skor Jawaban Standar Mean STS TS N S SS Deviasi Nilai yang diperoleh sesuai 0 0 3 75 52 4.38 0.532 dengan harga yang dibayarkan Kualitas yang diperoleh 0 0 2 88 40 4.29 0.548 Diferensiasi produk 0 0 5 77 48 4.33 0.548 Rata-rata Kepuasan konsumen (Y) 4.33 0.447 Melalui tabel 6 terlihat bahwa nilai rata-rata mean untuk indikator kepuasan konsumen adalah sebesar 4,33 dan menunjukkan kategori sangat puas. Berdasarkan tabel ini, dapat pula diketahui angka standar deviasi menunjukkan nilai rata-rata di bawah satu. Artinya, variasi jawaban responden cenderung homogen (cenderung sama ke satu pilihan jawaban). 186

Berdasarkan nilai rata-rata untuk variabel experiential marketing yang memiliki nilai rata-rata paling rendah adalah pada variabel relate experience sedangkan yang memiliki rata-rata paling tinggi adalah pada variabel feel experience. Sedangkan apabila kita melihat dari rata-rata kepuasan konsumen maka dapat disimpulkan bahwa konsumen merasa sangat puas terhadap J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee. Berikut ini adalah hasil dari uji multikolineritas dan uji normalitas Tabel 7. Uji Multikolineritas Model (Constant) Tolerance Collinearity Statistics Sense experience (X1) 0.652 1.535 Feel experience (X2) 0.546 1.833 Think experience (X3) 0.844 1.184 Act experience (X4) 0.763 1.310 Relate experience (X5) 0.861 1.161 Pada uji ini didapatkan hasil bahwa VIF<10 dan tolerance>0,1 maka dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak terjadi masalah multikolineritas. Normal Parameters Most Extreme Differences VIF Tabel 8. Uji Normalitas Unstandardized Residual N 130 Mean 0.000000 Std.Deviation 0.30298608 Absolute 0.078 Positive 0.078 Negative -0.072 Kolmogorov-Smirnov Z 0.886 Asymp.Sig (2-tailed) 0.413 Pada uji normalitas ini didapatkan hasil 0.413 dimana hasil ini lebih kecil dari nilai signifikansi yaitu 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini di distribusikan secara normal. Berikut ini adalah hasil analisis regresi linier berganda antara variabel sense experience (X1), feel experience (X2), think experience (X3), act experience (X4), dan relate experience (X5) terhadap kepusan konsumen (Y) di J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee Surabaya. Tabel 9. Regresi Linier Berganda Variabel Koefisien Regresi Sig. t hit (Constant) 0.542 0.168 1.388 Sense experience (X1) 0.022 0.761 0.305 Feel experience (X2) 0.056 0.455 0.750 Think experience (X3) 1.109 0.088 1.721 187

Act experience (X4) 0.117 0.057 1.921 Relate experience (X5) 0.625 0.000 9.545 Model regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah: Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan bahwa think experience (X3) memiliki pengaruh yang paling dominan daripada sense experience (X1), feel experience (X2), act experience (X4), dan relate experience (X5) terhadap kepusan konsumen (Y). Hal tersebut dilihat dari nilai beta think experience (X3) adalah sebesar 1.109. Berikutnya nilai sense experience (X1) sebesar 0.022, feel experience (X2) sebesar 0.056, act experience (X4) sebesar 0.117, dan relate experience (X5) sebesar 0.625 terhadap kepuasan konsumen. Tabel 10. Koefisien Determinasi Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate 1 0.735 a 0.541 0.522 0.30903 Berdasarkan nilai koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0.735 menunjukkan bahwa hubungan antara sense experience (X1), feel experience (X2), think experience (X3), act experience (X4), dan relate experience (X5) terhadap kepusan konsumen (Y) di c adalah kuat dan menunjukkan korelasi positif. Sedangkan nilai koefisien determinasi berganda (R 2 ) dapat diketahui bahwa besarnya kontribusi variabel bebas yaitu sense experience (X1), feel experience (X2), think experience (X3), act experience (X4), dan relate experience (X5) terhadap variabel terikat yaitu kepusan konsumen (Y) adalah sebesar 54.1% sedangkan 45.9% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang ditulis oleh peneliti. Berdasarkan perhitungan secara simultan diperoleh adanya pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas yaitu sense experience (X1), feel experience (X2), think experience (X3), act experience (X4), dan relate experience (X5) terhadap variabel terikat yaitu kepusan konsumen (Y) karena memiliki nilai F hitung > F tabel yaitu sebesar 29.18 > 2.287. Berdasarkan perhitungan secara parsial antara variabel bebas yaitu think experience (X3), act experience (X4), dan relate experience (X5) terhadap variabel terikat yaitu kepusan konsumen (Y) memiliki pengaruh yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar 1.721 ; 1.921 dan 9.545 lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 1.657. PEMBAHASAN Berdasarkan uji t dapat diketahui bahwa relate experience memiliki pengaruh yang besar dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesa penulis bahwa sense experience merupakan variabel dari experiential marketing yang paling mempengaruhi kepuasan konsumen. Melalui observasi yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa konsumen merasa tidak hanya merasa puas dengan adanya indikator sense experience. Indikator-indikator pada relate experience lebih dirasa penting untuk membuat konsumen merasa puas yang direalisasikan oleh J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee melalui staf yang memiliki hubungan baik dengan konsumen. Dengan kata lain konsumen 188

tidak hanya merasakan kepuasan melalui panca indera, tetapi konsumen lebih merasakan kepuasan melalui interaksi baik yang terbentuk antara staf dengan konsumen dan juga melalui penggunaan media elektronik dan media massa yang ditunjukkan dengan kemudahan memperoleh informasi, promosi, serta inovasi dan variasi menu baru yang diciptakan oleh J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee. KESIMPULAN & SARAN Kesimpulan Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi experiential marketing mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen dalam melakukan transaksi di J.Co Donuts & Coffee atau Starbucks Coffee. Hal ini didasarkan dari hasil uji F dimana demikian F hitung > F tabel (29.18 > 2.287). 2. Variabel independen yaitu experiential marketing yang secara parsial memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap variabel dependen yaitu kepuasan konsumen adalah variabel relate experience. Hal ini didasarkan dari hasil uji t hitung > t tabel yaitu 9.542 > 1.657. Pada hipotesa penelitian, penulis mengatakan bahwa variabel sense experience merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan konsumen, namun pada pengolahan data diperoleh hasil variabel relate experience yang paling dominan. Hal ini disebabkan responden merasa puas bukan hanya melalui produk yang dimiliki oleh J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee namun lebih disebabkan adanya penggunaan media elektronik dan media massa yang mudah diakses sehingga lebih mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. Saran-saran Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah diuraikan maka dapat diberikan saran-saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan, yaitu : 1. Sebaiknya J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee lebih memperhatikan pada produk yang dimiliki mulai dari ar oma, tampilan, cita rasa produk agar lebih meningkatkan kepuasan konsumen. 2. J.Co Donuts & Coffee dan Starbucks Coffee sebaiknya lebih memperhatikan desain interior serta penataan produk dalam lemari display lebih menarik sehingga bisa meningkatkan kepuasan konsumen. 189

DAFTAR PUSTAKA Andreani, F. (2007). Experiential marketing (Sebuah Pendekatan Marketing), Jurnal Manajemen Pemasaran, VOL. 2, NO. 1, APRIL 2007. Kotler, P. (2000). Manajemen pemasaran. Jilid 2. Jakarta: Bumi Aksara. Rini, E.S. (2009). Menciptakan pengalaman konsumen dengan experimental marketing, Jurnal Manajemen dan Bisnis. VOL.2, NO.1, JANUARI 2009. Schmitt, B.H. (2003). Customer experience management. a revolutionary approach to connecting with your customers. Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. 190