Identifikasi Sifat-Sifat Kualitatif Ayam Kokok Balenggek Jantan dan... Wahyu Darisna

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya genetik

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Tigo Lurah. yang terluas di Kabupaten Solok, dengan luas daerah menurut data Badan Pusat

Identifikasi sifat-sifat Kualitatif ayam Wareng Tangerang. Andika Mahendra

Identifikasi Karakteristik Suara Ayam Kokok Balenggek Jantan Dewasa...Dio Liandy

PERFORMANS AYAM MERAWANG BETINA DEWASA BERDASARKAN KARAKTER KUALITATIF DAN UKURAN- UKURAN TUBUH SEBAGAI BIBIT

I.PENDAHULUAN. potensi alam didalamnya sejak dahulu kala. Beragam sumber daya genetik hewan

KARAKTERISTIK KUALITATIF DAN UKURAN-UKURAN TUBUH AYAM WARENG TANGERANG

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

PERFORMANS DAN KARAKTERISTIK AYAM NUNUKAN

KERAGAMAN SIFAT KUALITATIF ITIK LOKAL DI USAHA PEMBIBITAN ER DI KOTO BARU PAYOBASUNG KECAMATAN PAYAKUMBUH TIMUR KOTA PAYAKUMBUH SKRIPSI

Hubungan Antara Suara dengan Bagian Tubuh Ayam Kokok Balenggek Jantan..Rifki M.H HUBUNGAN ANTARA SUARA DENGAN BAGIAN TUBUH AYAM KOKOK BALENGGEK JANTAN

PENANGKARAN DAN PERBIBITAN AYAM MERAWANG DI BANGKA BELITUNG

I. PENDAHULUAN. nasional yang tidak ternilai harganya (Badarudin dkk. 2013). Ayam kampung

TINJAUAN PUSTAKA. dari hasil domestikasi ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan

Karakteristik Genetik Eksternal Ayam Kampung di Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan

Identifikasi Marka Bioakustik Suara Kokok Ayam Kokok Balenggek di Kandang Penangkaran Agutalok, Kabupaten Solok

PENDAHULUAN. lebih murah dibandingkan dengan daging ternak lain seperti sapi dan domba.

STUDI FREKUENSI SIFAT KUALITATIF AYAM KAMPUNG DI DESA MENAMING KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF DAN UKURAN TUBUH PADA ITIK TEGAL, ITIK MAGELANG, DAN ITIK DAMIAKING

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Ayam

Identifikasi Sifat-Sifat Kuantitatf Pada Kalkun... Fauzy Eka Ferianto

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF PADA KALKUN (Meleagris gallopavo sp.) JANTAN DAN BETINA DEWASA

TINJAUAN PUSTAKA Ayam Lokal Ayam Kampung

MENGANGKAT POTENSI GENETIK DAN PRODUKTIVITAS AYAM GAOK

I. PENDAHULUAN. potensi alam didalamnya sejak dahulu kala. Beragam sumber daya genetik hewan

STUDI KARAKTERISTIK SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF AYAM KAMPUNG DI KECAMATAN LASALIMU KABUPATEN BUTON

I PENDAHULUAN. pengembangannya harus benar-benar diperhatikan dan ditingkatkan. Seiring

HASIL DAN PEMBAHASAN. didirikan pada tanggal 17 Juni Saat ini jumlah populasi Ayam Kokok

Identifikasi Bobot Badan dan Ukuran-ukuran Tubuh Itik Bali...Herbert Jumli Tarigan

Karakteristik Penampilan Pola Warna Bulu, Kulit, Sisik Kaki, dan Paruh Ayam Pelung di Garut dan Ayam Sentul di Ciamis

Studi Sifat Kuantitatif dan Kualitatif Ayam Kokok Balenggek dan Ayam Pelung sebagai Sumber Plasma Nutfah Lokal Indonesia. Oleh

KARAKTERISASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KOSTA JANTAN DI KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 49/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG PEDOMAN PEMBIBITAN AYAM LOKAL YANG BAIK (GOOD NATIVE CHICKEN BREEDING PRACTICE)

PENDAHULUAN. cara diburu di hutan-hutan pedalaman. Puyuh liar biasanya hidup di semak-semak

Keragaman Fenotipe Sifat Kualitatif Ayam Burgo di Provinsi Bengkulu

BOBOT BADAN BERBAGAI JENIS AYAM SENTUL DI GABUNGAN KELOMPOK TANI TERNAK CIUNG WANARA KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS

Karakteristik Kuantitatif Sapi Pasundan di Peternakan Rakyat... Dandy Dharma Nugraha KARAKTERISTIK KUANTITATIF SAPI PASUNDAN DI PETERNAKAN RAKYAT

Tilatang Kamang Kabupaten Agam meliputi Nagari Koto Tangah sebanyak , Gadut dan Kapau dengan total keseluruhan sebanyak 36.

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari

SIFAT-SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF AYAM KETAWA DI KOTA KENDARI

II. TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Kabupaten Kuantan Singingi. Pembentukan Kabupaten Kuantan Singingi didasari dengan Undang-undang

Pengukuran Sifat Kuantitatif...Fachri Bachrul Ichsan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kedu merupakan salah satu ayam lokal langka Indonesia. Ayam. bandingkan dengan unggas lainnya (Suryani et al., 2012).

Karakteristik Sifat Kualitatif Domba Di Ex Upt Pir Nak Barumun Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padanglawas. Aisyah Nurmi

Performans Pertumbuhan Itik Talang Benih Jantan dan Betina yang Dipelihara secara Intensif

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan ayam hutan hijau

MATERI DAN METODE. Materi

Gambar 8. Lokasi Peternakan Arawa (Ayam Ketawa) Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta

POTENSI AYAM GALUR BARU KUB LITBANG PERTANIAN DALAM MENDUKUNG RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI JAMBI.

SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KACANG BETINA SEBAGAI SUMBER BIBIT DI KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA

IDENTIFIKASI SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF PUYUH MALON BETINA DEWASA

I PENDAHULUAN. lokal adalah salah satu unggas air yang telah lama di domestikasi, dan

PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2014 telah mencapai 12,692,213 ekor atau meningkat. sebesar 1,11 persen dibandingkan dengan tahun 2012.

SUMBER GENETIK TERNAK JAWA BARAT

Karakteristik Kuantitatif dan Kualitatif Hasil Persilangan Beberapa Ayam Lokal

PENDAHULUAN. Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Istilah "Ayam kampung" semula

PENDAHULUAN. Puyuh petelur Jepang (Coturnix coturnix japonica) merupakan penyedia telur

HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian selatan atau pesisir selatan Kabupaten Garut. Kecamatan Pameungpeuk,

TINJAUAN PUSTAKA. Sumber: Kuswardani (2012) Gambar 1. Ayam Ketawa Jantan (A), Ayam Pelung Jantan (B) Sumber: Candrawati (2007)

Warna bulu sayap. Warna bulu paha. Warna bulu punggung. Coklat putih Coklat putih Coklat putih. Hitam. Hitam putih. Hitam putih. Coklat hitam putih

PENDAHULUAN. cukup besar, tidak hanya keanekaragaman flora tetapi juga faunanya. Hal ini

III. KARAKTERISTIK AYAM KUB Sifat Kualitatif Warna Bulu, Shank dan Comb

Bibit induk (parent stock) itik Alabio muda

Lampiran 1 Gambar cara pengukuran, corak dan pola warna bulu itik Alabio

Pemuliabiakan pada ayam. Oleh : Setyo Utomo Smst 1/2015

Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal

Oleh: Suhardi, SPt.,MP

HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Kamruton adalah salah satu bagian dari Kecamatan Lebak Wangi,

Respon Seleksi Domba Garut... Erwin Jatnika Priyadi RESPON SELEKSI BOBOT LAHIR DOMBA GARUT PADA INTENSITAS OPTIMUM DI UPTD BPPTD MARGAWATI GARUT

I. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan

KARAKTERISTIK FENOTIPE SIFAT KUALITATIF AYAM TOLAKI DI KABUPATEN KONAWE SULAWESI TENGGARA

I PENDAHULUAN. sebagai alternatif sumber protein hewanidi masyarakat baik sebagai penghasil telur

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii RIWAYAT HIDUP... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

TINJAUAN PUSTAKA. menurut Pane (1991) meliputi bobot badan kg, panjang badan

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF PADA ITIK LOKAL (Anas platyrhyncos), ENTOK (Cairina moschata) DAN TIKTOK JANTAN SKRIPSI. Oleh M.

II. SEJARAH PEMBENTUKAN AYAM KUB-1

Sifat-Sifat Kuantitatif Domba Ekor Tipis Dwicki Octarianda Audisi

ANALISIS SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN KERBAU (Studi Kasus di Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut)

ACARA PENGAJARAN (SAP) IV A.

UKURAN DAN BENTUK ITIK PEKIN (Anas Platyrhynchos), ENTOK IMPOR DAN ENTOK LOKAL (Cairina moschata)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran Populasi Efektif, Ukuran Populasi Aktual dan Laju Inbreeding Per Generasi Itik Lokal di Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam ABSTRACT

II KAJIAN KEPUSTAKAN. macam yaitu tipe ringan dengan ciri warna bulu putih bersih, badan ramping serta

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Garut Kecamatan Leles dan Desa Dano

INVENTARISASI FERTILITAS, DAYA TETAS TELUR, DAN BOBOT TETAS DOC BERDASARKAN UMUT INDUK AYAM SENTUL BAROKAH ABADI FARM CIAMIS

STUDI KERAGAMAN FENOTIPE DAN PENDUGAAN JARAK GENETIK KERBAU SUNGAI, RAWA DAN SILANGANNYA DI SUMATERA UTARA SKRIPSI ANDRI JUWITA SITORUS

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF MERPATI BALAP TINGGIAN DAN MERPATI BALAP DASAR JANTAN

STUDI KARAKTERISTIK MORFOLOGIS DAN GENETIK KERBAU BENUANG DI BENGKULU

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN AYAM NUNUKAN DAN PERMASALAHANNYA DI KALIMANTAN TIMUR

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Pengamatan

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Pusat Pembibitan Puyuh Fakultas Peternakan

TINJAUAN PUSTAKA Ayam Hutan dan Ayam Kampung Asal usul ayam Klasifikasi dan tingkah laku ayam hutan merah

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 03 September 2012, ISSN

I PENDAHULUAN. Salah satu sumber daya genetik asli Indonesia adalah domba Garut, domba

E

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya genetik ternak lokal yang berasal dari Kabupaten Cianjur, Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

PENDAHULUAN. Ayam bukan ras (Ayam Buras) merupakan salah satu sumber plasma. nutfah hewan Indonesia. Ayam buras yang dikembangkan masyarakat Indonesia

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

Transkripsi:

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF AYAM KOKOK BALENGGEK JANTAN DAN BETINA DEWASA DI KABUPATEN SOLOK SUMATERA BARAT IDENTIFICATION OF QUALITATIVE CHARACTERISTICS OF FEMALE AND MALE KOKOK BALENGGEK CHICKEN IN SOLOK REGENCY, WEST SUMATRA Wahyu Darisna*, Dani Garnida**, Indrawati Yudha Asmara** Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun 2016 **Staf Pengajar Fakultas Peternakan Unpad e-mail : wahyudarisna@ymail.com ABSTRAK Penelitian mengenai sifat kualitatif Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina dewasa telah dilaksanakan di Tigo Lurah dan Ampang Kualo, Kabupaten Solok, Sumatera Barat pada tanggal 18-23 april 2016. Penelitian bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat kualitatif Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina dewasa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan data di analisis secara deskriptif kualitatif. Peubah yang diamati yaitu (bentuk jengger, bentuk paruh, warna paruh, bentuk badan, warna bulu, warna kulit, dan warna shank). Karakteristik kualitatif Ayam Kokok Balenggek Jantan maupun Betina dewasa bervariasi, dan sebagian besar sifat kualitatif ayam ini masih dipengaruhi Ayam Hutan Merah. Kata Kunci : Ayam Kokok Balenggek, Sifat Kualitatif, Jantan dan Betina, Kabupaten Solok ABSTRACT This research about qualitative characteristics of female and male Kokok Balenggek Chickens was conducted in Tigo Lurah and Ampang Kualo, Solok Regency, West Sumatera from 18 th to 23 th April, 2016. The purpose of this research was to identify the qualitative characteristics of adult male and female Kokok Balenggek chickens. This research is a descriptive research and data analyzed by qualitative descriptive. The variables observed in the research were comb shapes, beak shapes, beak color, body shapes, plumage color, skin color, and shank colors. Characteristics of female and male Kokok Balenggek Chickens varies, most of the qualitative characteristic of the chickens is influenced by Red Jungle Fowl characteristics. Keyword: Kokok Balenggek Chicken, Qualitative Characteristics, Male and Female, Solok Regency

PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya genetik ternak tinggi, namun sumber daya genetik tersebut belum dimanfaatkan dengan optimal. Salah satu sumberdaya genetik adalah ayam lokal. Ayam lokal memiliki potensi yang baik untuk dikembangbiakkan, karena memiliki kemampuan beradaptasi yang lebih baik dibandingkan dengan ayam ras dan memiliki pertahanan yang kuat terhadap penyakit. Ayam lokal merupakan salah satu jenis ayam yang banyak dipelihara masyarakat Indonesia. Disamping sebagai penghasil daging dan telur, ayam lokal dapat dimanfaatkan sebagai ayam hias, ayam petarung dan ayam penyanyi. Ayam lokal yang potensial sebagai ayam penyanyi adalah, Ayam Bekisar, Ayam Ketawa, Ayam Pelung dan Ayam Kokok Balenggek. Saat ini populasi Ayam Kokok Balenggek makin berkurang karena banyak yang dijual ke luar daerah, bahkan ayam dengan kokok yang panjang (banyak lenggek) sudah jarang dijumpai di daerah asalnya yaitu di Nagari Simanao, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok. Berdasarkan kondisi di atas, perlu dilakukan upaya-upaya untuk menjaga kelestarian ayam kokok balenggek agar tidak punah. Upaya pelestarian Ayam Kokok Balenggek memerlukan studi tentang sifat kualitatif dan kuantitatif dari ayam tersebut untuk membantu program pemuliaannya. Selain itu identifikasi sifat kualitatif sangat penting untuk membedakan Ayam Kokok Balenggek dengan ayam lokal lainnya dan penting untuk pengetahuan standar Ayam Kokok Balenggek. Berdasarkan uraian tersebut penulis mengkaji sifat kualitatif dari ayam Kokok Balenggek. Studi ini diharapkan dapat menjadi salah acuan dalam upaya pelestarian tipe ayam penyanyi. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Alat yang digunakan dalam penelitian, yaitu kamera Samsung dengan tipe wb2200f yang beresolusi 16,4 Megapixel dan peralatan tulis. Penelitian ini mengambil sampel dari populasi Ayam Kokok Balenggek di Kabupaten Solok. Jumlah Ayam Kokok Balenggek yang digunakan sebanyak 30 ekor jantan dewasa dan 30 ekor betina dewasa. Ukuran sampel yang memiliki sampel lebih besar atau sama dengan 30 memiliki nilai pengamatan yang mendekati sebaran normal (Sudjana, 2005).

Metode penelitian menggunakan metode survei pada peternakan rakyat di Kecamatan Tigo Lurah Kabupaten Solok. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina dewasa yang berumur 12-15 bulan. 2. Peternak Ayam Kokok Balenggek di Kecamatan Tigo Lurah Kabupaten Solok Sumatera Barat yang memiliki pengalaman beternak minimal selama 3 tahun. Peubah yang akan diamati dalam penelitian ini jantan dan betina, meliputi warna bulu, bentuk jengger, warna kulit dan warna kulit shank, warna paruh, bentuk paruh, bentuk badan. Data kualitatif dianalisis dengan menggunakan rumus frekuensi fenotipe relatif (Rasyad, 2003) sebagai berikut : Frel = A n x 100% HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum dan Manajemen Pemeliharaan Ayam Kokok Balenggek Kecamatan Tigo Lurah merupakan kecamatan pemekaran daerah baru yang terluas di Kabupaten Solok, dengan luas daerah menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Solok, 2013) adalah 602.50 km 2. Topografi wilayah Kecamatan Tigo Lurah berbukit-bukit di pegunungan Bukit Barisan yang berjarak 82-99 km dari ibu kota Kabupaten Solok, dengan ketinggian dari permukaan laut 930 m. Letak geografis daerah ini adalah 00 0 48' 36'' lintang selatan dan 01 0 16' 44'' bujur timur dengan curah hujan 635 mm. Kecamatan Tigo lurah merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Solok dengan batasan-batasan wilayahnya sebagai berikut: Sebelah Utara dengan Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung, sebelah Selatan dengan Kecamatan Hiliran Gumanti, sebelah Barat dengan Kabupaten Sawahlunto dan Kabupaten Sijunjung, sebelah Timur dengan Kecamatan Payuang Sakaki. Manajemen pemeliharaan ayam Kokok Balenggek yang dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Tigo Lurah masih sederhana, sehingga untuk pengelolaan manajemen penghasil bibit dari Ayam Kokok Balenggek betina juga sangat sederhana tanpa adanya seleksi tetas. Ayam Kokok Balenggek betina menghasilkan daya tetas yang tinggi yaitu sekitar 90% dengan cara

mengerami telur secara alami, dan juga menghasilkan produksi telur yang rendah yaitu hanya 60 butir/tahun (Abbas, 2015). Pemberian pakan Ayam Kokok Balenggek di Kecamatan Tigo Lurah hanya berupa padi, pemberian pakan ini diberikan pada pagi dan sore hari, masyarakat percaya padi adalah sebagai pakan pokok utama dan berguna menjaga kualitas suara ayam. Di Ampang Kualo pemberian pakan utama adalah padi dan ditambah dengan dedak, konsentrat, dan tepung jagung. Untuk ayam jantan yang mempunyai kokok balenggek biasanya peternak memberikan makanan tambahan berupa biji-bijian, tomat, cabe yang bertujuan agar suara kokok ayamnya lebih bagus dan terjaga (Abbas dkk, 2014). Sistem pemeliharaan ternak Ayam Kokok Balenggek hampir seluruhnya dilakukan secara ektensif (umbaran) malah banyak peternak yang tidak memiliki kandang sehingga ayam tidur di bawah kolong rumah, sedangkan di Ampang Kualo sudah dibuatkan kandang khusus seperti kandang batrai, kandang intensif, dan kandang ektensif. Sifat-sifat Kualitatif Ayam Kokok Balenggek Bentuk Jengger Berdasarkan Tabel 1, seluruh bentuk jengger Ayam Kokok Balenggek jantan memiliki bentuk tunggal (single comb) (Gambar No. 1). Bentuk jengger single ini ditemukan pada Ayam Kokok Balenggek disebabkan Ayam Kokok Balenggek berasal dari keturunan Ayam Hutan Merah. Bentuk jengger ini sesuai dengan ciri khas Ayam Hutan Merah yang merupakan moyang sebagian ayam domestikasi yang ada sekarang yang mempunyai bentuk jengger tunggal (Nishida, 1980;Mansjoer, 1985). Tabel 1. Sifat Kualitatif Bentuk Jengger Ayam Kokok Balenggek Betina Dewasa (N Jantan = 30) (N Betina = 30) Jantan dan Sifat Kualitatif Jantan Betina -Single Comb 30 27 100 90 -Strawberry - 2-6,7 -V-Shape - 1-3,3 Total 30 30 100 100

Pada Ayam Kokok Balenggek betina ditemukan jengger berbentuk single comb (Gambar No. b), strawberry (Gambar No. c) dan v-shape (Gambar No. d). Perbedaan bentuk jengger pada ayam lokal betina dengan Ayam Hutan Merah yang menjadi moyang ayam lokal diduga disebabkan karena pengaruh gen seperti pea, strawberry, v-shape kuat terhadap gen tunggal. a b c d Gambar 1. Bentuk Jengger Ayam Kokok Balenggek a. Jantan Single Comb b. Betina Single Comb c. Betina Strawberry d. Betina V-shape Bentuk Paruh Tabel 2 menunjukan bentuk paruh Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina yang memiliki karakter berbentuk paruh lurus (paruah luruih) dan paruh bengkok (paruah batauik). Karakter paruah luruih pada jantan (33,3%) dan paruah batauik (66,7%). Pada Ayam Kokok balenggek betina memilik karakter berbentuk paruah luruih (16,7%) dan karakter berbentuk paruah batauik (83,3%). Tabel 2. Sifat Kualitatif Bentuk Paruh Ayam Kokok Balenggek Jantan dan Betina Dewasa (N Jantan = 30) (N Betina = 30) Sifat Kualitatif Jantan Betina -Paruh lurus (Paruah luruih) 10 5 33,3 16,7 -Paruh bengkok 25 66,7 83,3 (Paruah batauik) 20 Total 30 30 100 100

a b c d Gambar 2. Bentuk Paruh Ayam Kokok Balenggek a. Jantan Paruh Lurus b. Jantan Paruh Bengkok c. Betina Paruh Lurus d. Betina Paruh Bengkok Warna Paruh Tabel 3 menunjukkan frekuensi warna paruh Ayam Kokok Balenggek. Proporsi warna paruh yang terdapat pada Ayam Kokok Balenggek jantan yaitu paruh kuning (paruah kuniang) (46,7%), paruh putih (paruah putiah) (30%), dan paruh hitam (paruah itam) (23,3%). Ayam Kokok Balenggek betina memiliki persentase paruah kuniang (16,7), paruah putiah (46,7%), dan paruah itam (36,7%). Warna paruh Ayam Kokok Balenggek dapat dilihat pada Gambar 3. Tabel 3. Sifat Kualitatif Warna Paruh Ayam Kokok Balenggek Jantan dan Betina Dewasa (N Jantan = 30) (N Betina = 30) Sifat Kualitatif Jantan Betina - Paruh kuning 14 5 46,7 16,6 (Paruah kuniang) - Paruh putih 9 14 30 46,7 (Paruah putiah) - Paruh hitam 7 11 23,3 36,7 (Paruah itam) Total 30 30 100 100 Ditemukan variasi warna paruh yang terdapat pada Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina, disebabkan adanya persilangan antara Ayam Hutan Merah dengan ayam lokal setempat seperti Ayam Ratiah, Ayam Batu, dan Ayam Cantuang Gombak Bauak. Ayam Ratiah adalah ayam yang muncul dari persilangan Ayam Hutan Merah dengan ayam lokal yang berkembang

ditengah masyarakat Minang Kabau. Kebanyakan warna paruh dari Ayam Ratiah ini adalah kuning. a b c d e f Gambar 3. Warna Paruh Ayam Kokok Balenggek a. Jantan Paruh Kuning b. Jantan Paruh Putih c. Jantan Paruh Hitam d. Betina Paruh Kuning e. Betina Paruh Putih f. Betina Paruh Hitam Bentuk Badan Berdasarkan Tabel 4, bentuk badan Ayam Kokok Balenggek Jantan memiliki karakter bentuk jantung pisang (jantuang pisang) (66,7%) dan tabung panjang (tabuang panjang) (33,3%), sedangkan untuk betina memiliki karakter bentuk badan bulat (bulek) (100%). Bentuk badan Ayam Kokok Balenggek dapat dilihat pada gambar 4. Jantung pisang (jantuang pisang) memiliki rongga dada besar dan agak mengembang, bagian badan ayam yang agak lancip/kerucut memantulkan suara kearah atas dengan gema/suara besar nyaring keluar sehingga menghasilkan suara yang lebih bagus. Tabung panjang (tabuang Panjang) memiliki bentuk badan yang berbentuk tabung panjang sehingga suara yang dihasilkan akan keluar begitu saja tanpa adanya pantulan ke rongga dada.

Tabel 4. Sifat Kualitatif Bentuk Badan Ayam Kokok Balenggek Jantan dan Betina Dewasa (N Jantan = 30) (N Betina = 30) Sifat Kualitatif Jantan Betina -Jantung pisang 20-66,7 - (Jantuang pisang) -Tabung panjang 10-33,3 - (Tabuang panjang) -Bulat - 30-100 (Bulek) Total 30 30 100 100 Bentuk badan Ayam Kokok Balenggek jantan lebih didominasi bentuk jantuang pisang. Pada Ayam Pelung pemenang lomba juga sama memiliki bentuk badan seperti jantuang pisang (83,3%) (Denny, 2006). a b c Warna Bulu Gambar 4. Bentuk Badan Ayam Kokok Balenggek a. Jantan Jantung Pisang b. Jantan Tabung Panjang c. Betina Bulat Berdasarkan Tabel 5, warna bulu Ayam Kokok Balenggek Jantan dan Betina dewasa memiliki variasi beragam. Warna dominan yang terdapat pada Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina dewasa adalah merah (biriang), hitam (taduang), putih (kinantan), dan kuning (jalak) (Gambar 5-10). Penamaan Ayam Kokok Balenggek tergantung warna bulu, warna paruh, dan warna Shank yang terdapat pada Ayam Kokok Balenggek. Warna bulu yang ditemukan dalam penelitian ini berjumlah 28 warna dengan berbagai corak dan variasi warna yang terdapat pada Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina

Tabel 5. Sifat Kualitatif Warna Bulu Ayam Kokok Balenggek Jantan dan Betina Dewasa (N Jantan = 30) (N Betina = 30) Sifat Kualitatif Jantan Betina Warna bulu leher -Merah 15 1 50 3,3 -Hitam 3 14 10 46,7 -Kuning 6-20 0 -Putih 8 8 26,7 26,7 -Cream 1 1 3,3 3,3 -Hijau 1 1 3,3 3,3 -Coklat 3 18 10 60 Warna Bulu Punggung -Merah 19 1 63,3 3,3 -Hitam 12 9 40 30 -Kuning 3-10 0 -Putih 6 9 20 30 -Cream 2-6,7 0 -Hijau 1 1 3,3 3,3 -Coklat 3 18 10 60 Warna Bulu Dada -Merah 2 1 6,7 3,3 -Hitam 17 6 56,7 20 -Kuning - - 0 0 -Putih 7 7 23,3 23,3 -Cream - 1 0 3,3 -Hijau 1 1 3,3 3,3 -Coklat 1 19 3,3 63,3 Warna Bulu Sayap -Merah 10 1 33,3 3,3 -Hitam 26 14 86,7 46,7 -Kuning 4-13,3 0 -Putih 8 11 26,7 36,7 -Cream - - 0 0 -Hijau 1 1 3,3 3,3 -Coklat 1 19 3,3 63,3 Warna Bulu Ekor -Merah - 1 0 3,3 -Hitam 27 15 90 50 -Kuning - - 0 0 -Putih 16 7 53,3 23,3 -Cream - - 0 0 -Hijau 1 1 3,3 3,3 -Coklat 3 16 10 53,3

Warna Kulit Pada Tabel 6, warna kulit yang terdapat pada Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina (100%) berwarna putih. Warna kulit pada ayam Pelung, ayam lokal dan Ayam Kokok Balenggek sama yaitu warna putih (Gambar 11). Adanya persamaan sifat tersebut disebabkan karena masing masing ayam tersebut berasal dari nenek moyang yang sama yaitu Ayam Hutan Merah (Rusfidra, 2005). Tabel 6. Sifat Kualitatif Warna Kulit Ayam Kokok Balenggek Jantan dan Betina Dewasa (N Jantan = 30) (N Betina = 30) Sifat Kualitatif Jantan Betina -Warna Kulit Dada Putih (Putiah) 30 30 100 100 Total 30 30 100 100 a b Gambar 11. Warna Kulit Ayam Kokok Balenggek a. Jantan Dada Putih b. Betina Dada Putih Nataamijaya (2005) mengatakan bahwa pada ayam lokal betina maupu jantan, keduaduanya sama 100% putih. Hal ini dimungkinkan akibat proses perkawinan yang terjadi antara ayam lokal dengan ayam lokal lain yang juga memiliki karakter warna kulit yang sama. Warna Shank Pada Tabel 7, warna shank Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina terdiri atas karakter warna hitam dan abu-abu, kuning, dan putih (Gambar 12). Untuk Ayam Kokok Balenggek jantan proporsi warna hitam dan abu-abu masing-masing (30%), kuning (56,7%), dan putih (13,3%). Untuk Ayam Kokok Balenggek betina proporsi warna hitam dan abu-abu masing-masing

(43,3%), kuning (30%), dan putih (26,7%). Menurut penelitian Rizal (2007) diperoleh bahwa warna shank ayam hutan merah jantan maupun betina 100% memiliki warna hitam dan abu-abu. Tabel 7. Sifat Kualitatif Warna Shank Ayam Kokok Balenggek Jantan dan Betina Dewasa (N Jantan = 30) (N Betina = 30) Sifat Kualitatif Jantan Betina -Hitam (Itam) 9 13 30 43,3 -Kuning (Kuniang) 17 9 56,7 30 -Putih (Putiah) 4 8 13,3 26,7 Total 30 30 100 100 Perbedaan warna shank pada ayam diakibatkan perbedaan kombinasi pigmen pada lapisan luar maupun dalam kulit. Warna pigmen shank abu-abu diakibatkan munculnya pigmen karatenoid pada kulit luar dan tidak adanya pigmen melanin, warna shank diakibatkan oleh pigmen melanin pada kulit luar, sedangkan warna shank putih diakibatkan tidak adanya kedua pigmen tersebut (Ensminger, 1992). a b c Gambar 12. Warna Shank Ayam Kokok Balenggek a. Shank Hitam b. Shank Kuning c. Shank Putih Kesimpulan Karakteristik sifat-sifat kualitatif Ayam Kokok Balenggek bervariasi. Sebagian besar sifat kualitatif ayam ini masih dipengaruhi Ayam Hutan Merah. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diperoleh rekomendasi terkait dengan sifat-sifat kualitatif Ayam Kokok Balenggek di Tigo Lurah yaitu dilakukan seleksi ketat dan terarah

melalui sifat kualitatif terhadap bibit Ayam Kokok Balenggek jantan dan betina agar didapatkan ayam yang memiliki kualitas genetik baik. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Nardi dan Bapak Rais yang sangat berjasa dalam penelitian serta orangtua yang sangat mendukung dan membantu dalam penelitian. Terimakasih kepada Ir. Dani Garnida, M.S., sebagai pembimbing utama dan Indrawati Yudha Asmara, S.Pt.,M.Si.,Ph.D., sebagai pembimbing anggota yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing. DAFTAR PUSTAKA Abbas, M.H, Husmaini, Rusfidra, A.Firda, S.Kusnadidi.2014.Pengembangan Plasma Nutfah Ayam Kukuak Balenggek; Ayam Khas Penyanyi Sumatera Barat. Suatu penelitian Action Research atas kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Solok dengan Tim Peneliti Ayam Kukuak Balenggek Fakultas Peternakan UNAND, Padang. Abbas. 2015. Ayam Kokok Balenggek. Ayam Penyanyi Sumatera Barat. Penerbit Andalas University Press. Padang. BPS Kabupaten Solok., 2003. Stastistik Peternakan Kabupaten Solok. Denny. 2006. Identifikasi Sifat-sifat Kualitatif Ayam Pelung Pemenang Lomba. Program Sarjana Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Sumedang. Ensminger, M.E. 1992. Poultry Science. 3 rd Edition. Interstate Publisher, Inc. Danville. Mansjoer SS. 1985. Pengkajian sifat-sifat produksi ayam kampung serta persilangan dengan ayam Rhode Island Red. (Disertasi). Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Nataamijaya, A.G. 2005. Karakteristik penampilan pola warna bulu, kulit, sisik, dan paruh ayam Pelung di Garut dan ayam Sentul di Ciamis. Nishida T, Haryashi Y, Kondo K. 1980a. Ecological and morphological studies on the Red Jungle Fowl and Green Jungle Fowl in Indonesia. Report of Research Group of Overseas Scientific Survey. Rasyad. 2003. Metode Statistik Deskriptif untuk Umum. Grasindo. Jakarta. Rusfidra. 2005. Karakterisasi Sifat-Sifat Fenotipik Sebagai Strategi Awal Konservasi Ayam Kokok Balenggek di Sumatera Barat. Disertasi. Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Edisi Ke-6. Tarsito. Bandung