1 % 1,73% Data capaian penduduk rawan pangan tergambar pada akhir tahun dan capaian tersebut tergantung pada instansi lain.

dokumen-dokumen yang mirip
429 Desa 80% - Sosialisasi Pedum - Di Prov Banten ada perubahan lokasi dari kab pandeglang ke kota serang

KEMAJUAN PELAKSANAAN (%) - Sosialisasi Pedum - Kawasan di Papua belum dapat dilaksanakan karena PPK harus koordinasi dan gubernur

(%) 1% 1,73% Data capaian penduduk rawan pangan tergambar pada akhir tahun dan capaian tersebut tergantung pada instansi lain

Matrik Pemantauan Capaian Kinerja Berdasarkan PK Badan Ketahanan Pangan Triwulan II Tahun 2016

Matrik Pemantauan Capaian Kinerja Berdasarkan PK Badan Ketahanan Pangan Triwulan I Tahun 2016

Matrik Pemantauan Capaian Kinerja Berdasarkan PK Badan Ketahanan Pangan Triwulan III Tahun 2016

Matrik Pemantauan Capaian Kinerja Berdasarkan PK Badan Ketahanan Pangan Triwulan IV Tahun 2016

DUKUNGAN KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017 TERHADAP INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN

DUKUNGAN KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017 TERHADAP INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN

Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

RENCANA KEGIATAN TA Pusat Ketersediaan Dan Kerawanan Pangan Bali, Juni 2014

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2016

RENCANA KEGIATAN PRIORITAS KETAHANAN PANGAN TA.2015

Oleh : Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN KETAHANAN PANGAN TA.2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : MEWUJUDKAN JAWA TIMUR LEBIH SEJAHTERA, BERDAYA SAING MELALUI KETAHANAN PANGAN YANG BERKELANJUTAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015

Revisi ke 01 Tanggal : 16 Januari 2017

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2016 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Revisi ke 01 Tanggal : 13 Maret 2018

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2016

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017

PELAPORAN DATA STOCK GABAH DAN BERAS DI PENGGILINGAN. Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Jakarta, 7 April 2016

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN Disampaikan pada : Pertemuan Sinkronisasi Kegiatan dengan Kabupaten/Kota

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERKEMBANGAN HARGA DAN PASOKAN PANGAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT PERIODE BULAN MARET TAHUN 2015

BAB II PERENCANAAN KINERJA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

RAPAT TEKNIS PERENCANAAN PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN APBN TA Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Surakarta, Oktober 2015

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

EVALUASI 2015 & RENCANA 2016 SUBID PENGOLAHAN & PENGANEKARAGAMAN PANGAN

PROGRAM DAN KEGIATAN BIDANG KONSUMSI DAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN TAHUN 2017

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

LAPORAN TAHUNAN. Badan Ketahanan Pangan Tahun Kementerian Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

RENCANA KINERJA TAHUN 2015

Revisi ke 01 Tanggal : 29 Februari 2016

LAPORAN KINERJA BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Ungaran, Desember 2014 KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH. Ir. Gayatri Indah Cahyani, M.Si NIP

Notulensi. Peserta (Daerah dan Pusat) Prov. DKI Jakarta, Aceh, Lampung dan Bengkulu. Nama. Penanggung Jawab Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara agraris di dunia, dimana sektor

Bab 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan

RAPAT TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2016

PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2018

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) DAN HARGA PRODUSEN GABAH

KEBIJAKAN PERBERASAN DAN STABILISASI HARGA

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk

PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) MELALUI TOKO TANI INDONESIA (TTI) Konsep dan Implementasi

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN KETAHANAN PANGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN UPAH BURUH

SAMBUTAN DAN ARAHAN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN pada RAPAT TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

Andalan Ketahanan Pangan

RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI PETANI NAIK 1,32 PERSEN

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014

A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

Revisi ke : 01 Tanggal : 15 April 2014

( EVALUASI 2016, PELAKSANAAN 2017

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS KETAHANAN PANGAN DAERAH

Satuan / Unit Kerja : Kantor Ketahanan Pangan

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Revisi ke : 02 Tanggal : 15 Juli 2014

RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI PETANI NAIK 10,59 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

KEBIJAKAN MENYANGGA ANJLOKNYA HARGA GABAH PADA PANEN RAYA BULAN FEBRUARI S/D APRIL 2007

2. Toko Tani Indonesia (Rp. 21, 1 M)

LAPORAN KINERJA BADAN KETAHANAN PANGAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Padang, Desember 2016 KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

RAPAT KOORDINASI PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016 I. P E N D A H U L U A N

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) DAN PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

KEGIATAN BIDANG HARGA PANGAN

MANAJEMEN KETAHANAN PANGAN ERA OTONOMI DAERAH DAN PERUM BULOG 1)

Terlampir. Terlampir

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun A. Latar Belakang

KELIMA : Semua pengeluaran keuangan yang berhubungan dengan pelaksanaan keputusan ini, dibebankan pada anggaran dari masing-masing unit kerja.

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan BAB I PENDAHULUAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *)

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan. Dr. Benny Rachman

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

LAPORAN KINERJA PUSAT KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN PANGAN TAHUN 2016

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013

PROGRAM DAN KEGIATAN UTAMA KETAHANAN PANGAN TAHUN 2018

Perkembangan Harga Beras, Terigu Dan Gula Di Indonesia Tahun 2008 Selasa, 31 Maret 2009

PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN NILAI TUKAR PETANI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

KEGIATAN PRIORITAS PUSAT PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI DAN

Transkripsi:

Matrik Pemantauan Capaian Kinerja Berdasarkan PK Triwulan III Tahun 2015 A PENETAPAN KINERJA Penurunan Penduduk Rawan Pangan Per Tahun 1 % 1,73% Data capaian penduduk rawan pangan tergambar pada akhir tahun dan capaian tersebut tergantung pada instansi lain 1 Pengembangan Desa 429 Desa 100% 100% Pemanfaatan dana bansos, dan Kawasan Mandiri 33 Prov pembinaan dan monitoring Pangan 421 Kab lanjutan 192 Kawasan thp III; (pengembangan) & Kawasan thp I (persiapan) 98 150 80% - Perguliran dana bansos di LKD Desa Mapan utk usaha produktif - Lokasi kawasan dr provinsi ke kab maupun ke kelompok jauh sekali, sehingga pembinaan membutuhkan anggaran yg cukup besar utk transportasi - Memberikan saran ke setiap kab/prov agar kegiatan kawasan mandiri pangan digunakan untuk usaha produktif - Pemanfaatan bansos thp I dan II utk kegiatan kawasan lama - Pemahaman aparat kabupaten, pendamping, Lembaga Keuangan Kelompok (LKK) dan Forum Komunikasi Kawasan tentang kegiatan Kawasan Mandiri Pangan msh kurang - Penyusunan Database desa dan kawasan - Kelompok afinitas yang menjalankan usaha sebagian besar menjalankan usaha dengan sistem simpan pinjam - Proses penumbuhan kelompok & kelembagaan LKK, FKK, penyusunan RPWK di kawasan

2 Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi 456 Lokasi 206 207 320 70% - Pertemuan tim pokja SKPG pusat bln Mei 2015 - Belum berfungsi maksimal sbg instrumen kewaspadaan dini yg dpt memberikan informasi kepada pemerintah daerah - Perlu advokasi dan pemahaman mengenai SKPG sehingga analisis SKPG dpt digunakan sbg kebijakan - Pendampingan SKPG - Belum dianggap sbg instrumen penting oleh pemerintah daerah krn hasilnya dianggap tdk sesuai dan hanya sdkt wilayah yang memiliki anggaran khusus untuk SKPG - SDM atau aparat yg melaksanakan keg SKPG perlu menyajikan dan melaporkan hasil analisis dgn mekanisme pelaporan yg dpt dipahami oleh pimpinan daerah sehingga gambaran situasi kerawanan pangan suatu daerah dpt dipahami dgn baik - Pelaksanaan koordinasi lintas sektor blm berjalan dgn baik - Data analisis SKPG blm real time dalam pengumpulannya - Kemampuan aparat pelaksana SKPG blm maksimal - Perlunya Tim Pokja SKPG yg solid dgn melibatkab lintas sektor terkait, terutama yg berperan dlm penyediaan data dan analisis laporan - Koordinasi Tim Pokja yg solid menjadi salah satu hal penting utk mendapatkan data tepat waktu - perlunya manajemen SDM yg menangani SKPG, terutama staf teknis shg bila terjadi perubahan struktur tdk akan berpengaruh 3 Penyusunan FSVA 50% - Tahap Penyusunan FSVA - masih kurang paham tentang metode penyusunan FSVA khususnya di tingkat kabupaten - Kekurangan SDM yang menguasai IT mengingat dalam penyusunan FSVA diperlukan keahlian tersendiri. 4 Kajian Ketersediaan Pangan, Kerawanan Pangan dan Akses Pangan 20 % - Rapat Persiapan Kajian - Perubahan Pejabat BPS sehingga terjadi perubahan SK Tim - Penyusunan Draf Kajian - Perubahan beberapa indikator kajian

B PENETAPAN KINERJA Harga Gabah kering panen (GKP) di tingkat produsen (Rp/Kg) HPP Rp. 4.224/ kg atau 14,17% diatas HPP Rp. 4.010/kg atau 8,39% diatas HPP Rp 4.403/kg atau 19,01% diatas HPP 100,00% - Data harga gabah kering panen (GKG) diambil dari data harga di 22 provinsi sentra produksi padi (panel harga pangan BKP) - Masih ada kejadian harga GKP ditingkat petani yang dibawah HPP (Rp 3.700/kg), yaitu pada bulan Juli di Sultra Mgg I-Mgg V (rerata Rp 3.508/kg), di DIY Mgg I-Mgg IV (Rp 3.587 3.626/kg), dan bulan Agustus di Sultra Mgg I-MggIV (rerata Rp 3.393/kg), serta bula Agustus di Sultra Mgg I-Mgg II (Rp 3.617-3.675/kg) ; Meningkatkan informasi harga gabah di bawah HPP ke Perum Bulog untuk di lakukan penyerapan gabah/beras - Berdasarkan data panel harga pangan BKP, pada bulan Juli- September 2015 (TW III), ratarata harga GKP tingkat petani mencapai Rp 4.403/kg atau 19,01% diatas HPP (Rp 3.700/kg); - Disparitas harga GKP petani cukup besar antar wilayah yang membuat nilai CV pada minggu atau bulan tertentu cukup bervariasi dan relative tinggi (antara 5,61-8,91%). Fluktuasi harga tertinggi terjadi pada Mgg III Agustus (8,91%), sedang apabila dilihat bulanan tertinggi pada bulan Agustus 8,39% (rerata Tri III 6,90%). Harga GKP tertinggi di Provinsi Kalsel Rp 4.788/kg (29,41 % diatas HPP) dan terendah di Provinsi Sultra Rp 3.566/kg (3,61% di bawah HPP). 1 Penguatan Lembaga 358 Gapoktan 295 Distribusi Pangan 3 Pengendalian Kondisi Harga Pangan 33 35 35 80,40% Pencairan bansos Penumbuhan 163, Pengembangan 15, Mandiri 117 100% - Laporan kondisi harga tersedia sebanyak 35 yang terdiri dari 35 laporan Provinsi dan 1 laporan kondisi harga nasional (pusat) ; - - Belum semua kabupaten/kota dari provinsi mengirimkan data perkembangan harga pangan secara rutin (mingguan) ke Pusat; Meningkatkan monitoring harga yang dikirimkan enumerator;

- Data kondisi harga pangan strategis yang diperoleh dari enumerator ditingkat konsumen (pasar) dan ditingkat produsen (petani / penggilingan) dilaporkan secara mingguan, baik ke pusat maupun provinsi - Masih adanya data yang kurang valid sehingga perlu diolah kembali; dan Meningkatkan pengetahuan pemantauan harga kepada petugas lain; dan - - Masih sering terjadi keterlambatan pengiriman laporan dari daerah. Kunjungan petugas harga BKP Pusat ke daerah/ lapangan. C Koefisien Variansi Pangan (beras) di tingkat konsumen CV<5% CV = 2,64 % CV = 2,20% 100,00% - Berdasarkan data panel harga pangan BKP, pada bulan Juli- September 2015 (TW III), koefesien variasi harga beras medium ditingkat konsumen (eceran) sebesar 2,20 - Meskipun secara nasional koefesien variasi (CV) harga < 5 % (stabil), namun di beberapa provinsi masih ada CV di atas 5% (tidak stabil) seperti : Aceh (5,47%) dan Sulawesi Tengah (5,06%). - Meningkatkan informasi harga beras; Harga beras medium sangat stabil, namun apabila dilihat per wilayah sangat berfluktuasi (rerata CV = 13,56%). - Terjadi disparitas harga beras yang cukup besar antar wilayah/provinsi, harga rata-rata Juli-September Rp 10.549/kg, dengan harga terendah Rp 8.527/kg di Provinsi Gorontalo dan harga tertinggi Rp 13.776/kg di Provinsi Kalimantan Tengah. - Meningkatkan pengiriman laporan/data harga beras dari daerah - Meningkatkan kelancaran arus distribusi beras antar wilayah terkait dengan stabilitas harga beras tingkat konsumen. 1 Penguatan Lembaga Distribusi Pangan 358 Gapoktan 295 80,40% Penumbuhan 163, Pengembangan 15, Mandiri 117 Pencairan bansos 2 Pemberdayaan Lumbung Pangan Masyarakat 1.702 Lokasi 920 1,385 1,367 80,30% - Pencairan Bansos - Pencairan bansos terhambat - karena ada masalah dengan aplikasi SPAN di KPPN

3 Pengendalian Kondisi Harga Pangan 33 35 100 - Laporan kondisi harga tersedia sebanyak 35 yang terdiri dari 34 laporan Provinsi dan 1 laporan kondisi harga nasional (pusat) ; - Belum semua kab/kota dari provinsi mengirimkan data perkembangan harga pangan secara rutin (mingguan) ke pusat - Meningkatkan monitoring harga yang dikirimkan enumerator; - Terjadi peningkatan laporan kondisi harga pangan pada triwulan II - Masih adanya data yang kurang valid sehingga perlu diolah kembali - - Masih sering terjadi keterlambatan pengiriman laporan dari daerah. D Konsumsi Energi 2.004 Kkal/kap/hr Data Konsumsi (Energi, PPH dan Protein) tergantung pada data susenas tahun 2015 akan keluar di akhir tahun 2015 (Triwulan IV) - Meningkatkan pengetahuan pemantauan harga kepada petugas lain; dan - Kunjungan petugas harga BKP Pusat ke daerah/ lapangan. 1 Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan 3.810 Desa 46 Desa 2.553 Desa 2.936 Desa 99% - untuk di prov Babel tidak mencairkan 1 kelompok - Sudah dilakukan pemantauan - Pengecekan ke provinsi untuk segera mencairkan bansos 2 Promosi P2KP 3 Situasi Konsumsi Pangan Penduduk 72% - Sudah melaksanakan pameran Anggaran di daerah baru akan digunakan pd bln Okt pada saat HPS dan Lomba Cipta Menu 11,43% - Rapat dengan instansi terkait 4 Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L) 31 Laporan 41,94% - Sosialisasi Pedum - Proses Administrasi Pencairan bansos

E Konsumsi Protein 56,1 Gram/kap/hr Data Konsumsi (Energi, PPH dan Protein) tergantung pada data susenas tahun 2015 akan keluar di akhir tahun 2015 (Triwulan IV) 1 Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan 3.810 Desa 46 Desa 2.553 Desa 2.936 Desa 88,66% - Sosialisasi Pedum - Administrasi - Sudah dilakukan pemantauan - Apresiasi Aparat dan pendamping - Pergantian Pejabat - Pengecekan ke provinsi untuk segera mencairkan bansos - Diupayakan akhir bln Juli bisa tercapai 70 % - Pencairan Bansos sudah cair di 46 desa - Proses Administrasi Pencairan bansos 2 Promosi P2KP 72% - Sudah melaksanakan pameran Anggaran di daerah baru akan digunakan pd bln Okt pada saat HPS dan Lomba Cipta Menu 3 Situasi Konsumsi Pangan Penduduk 11,43% Penyusunan Juklak/Juknis di Rapat dengan instansi terkait 4 Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L) 31 Laporan 41,94% - Sosialisasi Pedum F Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 84,1 Data Konsumsi (Energi, PPH dan Protein) tergantung pada data susenas tahun 2015 akan keluar di akhir tahun 2015 (Triwulan IV)

1 Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan 3.810 Desa 46 Desa 2.553 Desa 2.936 Desa 30 % - Sosialisasi Pedum - Pergantian Pejabat yang - Sudah dilakukan pemantauan berdampak pada keterlambatan proses administrasi - Apresiasi Aparat dan pendamping - Pengecekan ke provinsi untuk segera mencairkan bansos 2 Promosi P2KP 72% - Pencairan Bansos sudah cair di 46 desa - Proses Administrasi Pencairan bansos - Sudah melaksanakan pameran 3 Situasi Konsumsi Pangan Penduduk 10% - Rapat dengan instansi terkait 4 Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L) 31 Laporan 10 % - Sosialisasi Pedum - - Proses Administrasi Pencairan bansos