BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Seperti halnya di Perguruan Tinggi, Program Studi Pendidikan Teknik

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Universitas

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi adalah jenjang tertinggi pada jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Adam Iqbal Makasuci, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur merupakan salah satu jurusan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia adalah universitas pendidikan negeri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FPTK UPI, banyak yang menyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN. Guru di dalam kelas dihadapkan pada sejumlah siswa yang mempunyai latar

BAB I PENDAHULUAN. pernah lepas dari pendidikan. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas manusia

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Randi Rizali, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian , 2014 Manajemen waktu belajar mahasiswa pada penyelesaian tugas mata kuliah seminar Tata Boga

BAB I PENDAHULUAN. Hasil belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Sipil S-1 FPTK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kerja Praktik Industri merupakan salah satu mata kuliah wajib jurusan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat pada masa yang akan datang dituntut menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Muhammad Luthfi Adham B, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. Lulusan JPTM FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zepika Alipiyan,2013

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Tim Pembimbing Praktik Industri Jurusan Pendidikan Tekbang Program Studi Teknik Sipil BAB I PENDAHULUAN

2014 PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG METODA PENELITIAN PENDIDIKAN TATA BOGA SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tentang cara menggambar konstruksi-konstruksi bangunan sederhana satu

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimanakah belajar di perguruan tinggi itu? Jika pertanyaan ini diajukan

KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN Sinta Kumalasari,2013

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu faktor yang berperan penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS KUALITAS HASIL PRAKTIK DESAIN SULAMAN BERWARNA PADA MATA KULIAH DESAIN HIASAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

Bagi perusahaan atau instansi tempat kerja praktek :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015 ANALISIS KEBUTUHAN MATERI INTI MATEMATIKA PADA MATA KULIAH RENCANA ANGGARAN BIAYA DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lizna Gustiana Rahmi, 2015

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri atau yang sering

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin

BUKU PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

PENERAPAN HASIL BELAJAR DESAIN HIASAN BUSANA PADA PEMBUATAN HIASAN LEKAPAN ADIBUSANA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan

Syarat Pendaftaran KP

STANDARD OF OPERATING PROCEDURE (SOP) PENYUSUNAN SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No. Mahasiswa Angkatan Populasi Jumlah 27 (Sumber : Tata Usaha Jurusan P. Teknik Sipil FPTK UPI Bandung)

Panduan Kerja Praktek

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal dengan mengacu pada norma-norma kedewasaan, sehingga para

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. Benawati Suardihan, Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI

Indasari Purba, 2014 Manfaat Hasil Belajar Pengetahuan Tekstil Pada Pemilihan Kain Untuk Pembuatan Produk Kriya Tekstil

ABSTRAK R MOHAMAD LUKMAN HAKIM (033144)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. Adanya anggapan bahwa tidak semua mahasiswa keguruan memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Perguruan Tinggi sebagai salah satu jenjang pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB 1 PENDAHULUAN. Saddam Juhendi, 2015 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eulis Karmila, 2013

PENGUMUMAN BIMBINGAN KONVERSI NILAI KURIKULUM BERBASIS KKNI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI 2017

PROSEDUR MUTU PELAKSANAAN UJIAN PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. rumah peribadatan dan jaringan layanan air bersih, Kesemuanya itu

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

DOKUMEN PROSEDUR SPMI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan penting dalam penentuan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI PSIKOLOGI. Issue/Revisi : A0 Tanggal : 27 November Mata Kuliah :Pengantar Psikologi Kode MK :PSY 105

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Situasi global membuat kehidupan semakin kompetitif dan membuka

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan manusia dalam melakukan pekerjannya guna memenuhi kebutuhan

CATATAN PENERAPAN KURIKULUM 2016 PRODI TEKNIK SIPIL FT UNS. Contoh penyelesaian kasus-kasus yang muncul dalam penerapan Kurikulum 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Herlinda, 2014

Penjelasan Ujian Sidang Tugas Akhir DIII & DIV Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta. Aula Gedung Direktorat PNJ Lt. 3 Sabtu, 15 Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan yang tercantum pada UU RI No.14 tahun 2005 pasal 1,

BAB I PENDAHULUAN. Informatika & Teknik Komputer ( STIKOMP ) Surabaya, sebagai lembaga. Dengan adanya kerja praktek ini, mahasiswa diharapkan mendapat

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pendidikan memiliki peranan penting dalam proses

Pedoman Pelaksanaan TUGAS AKHIR

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian terhadap kemampuan atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman. Proses pembelajaran dikatakan baik apabila terjadi interaksi atau komunikasi dua arah antara pendidik atau dosen dengan peserta didik atau mahasiswa. Dari hasil interaksi tersebut, mahasiswa dapat belajar mengetahui hal-hal baru dan menanyakan kepada dosen tentang halhal yang kurang dimengerti selama dosen menjelaskan di dalam kelas guna meningkatkan hasil belajar yang lebih baik. Salah satu hal yang dilakukan dosen untuk mengetahui sejauh mana mahasiswanya mampu dan memahami materi selama di kelas yaitu dengan pemberian tugas terstruktur. Tugas terstruktur merupakan aplikasi atau praktek dari setiap teori atau materi yang dijelaskan dalam perkuliahan baik secara perhitungan, pengamatan maupun penelitian. Manajemen Konstruksi merupakan mata kuliah keahlian di bidang proyek konstruksi yang diberikan pada semester VII pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Fakultas Pendidikan Tekonologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia. Tujuan dari mata kuliah Manajemen Konstruksi ini adalah mahasiswa mampu mengetahui tahapan serta pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi, mahasiswa mampu mengetahui ketentuan dan tata cara pengadaan jasa konstruksi serta aspekaspek hukumnya, mahasiswa mampu merencanakan jadwal proyek konstruksi, mampu merencanakan dan mengendalikan kebutuhan tenaga kerja dan bahan konstruksi, mampu merencanakan percepatan jadwal proyek (crash program), mampu menganalisis arus masuk uang dan mampu menilai kinerja pelaksanaan pembangunan suatu proyek, ketentuan dan persyaratan untuk pemeliharaan dan 1

2 operasional suatu bangunan sehingga dapat memperpanjang umur suatu bangunan, dan mempunyai kemampuan dalam rekayasa ekonomi dalam bidang konstruksi Tujuan ini diwujudkan dengan pemberian tugas terstruktur yang terfokus pada perhitungan dan pengaturan kebutuhan tenaga kerja, material atau bahan dan perencanaan jadwal proyek konstruksi. Dalam menyelesaikan tugas terstruktur pada mata kuliah Manajemen Konstruksi, mahasiswa dituntut dapat menyelesaikan tugas terstruktur ini dengan baik dan benar. Akan tetapi dalam proses pengerjaannya, tampak adanya kondisi yang tidak diharapkan. Ada beberapa mahasiswa yang masih kesulitan dalam mengerjakan tugas terstrukturnya, sehingga tidak dapat menyelesaikan tugas terstrukturnya. Walaupun telah diberikan perpanjangan waktu dari batas waktu yang telah ditentukan, namun tetap saja mahasiswa mengumpulkan tugas terstrukturnya dengan kualitas pengerjaan yang kurang baik dan tidak lengkap. Tercatat dari seluruh mahasiswa yang telah mengontrak mata kuliah Manajemen Konstruksi pada tahun akademik 2012-2013 ada 24,64 % yang tidak lulus. Sehingga mahasiswa tersebut dinyatakan gagal, yang artinya ia harus mengikuti kuliah Manajemen Konstruksi pada tahun ajaran berikutnya. Hal ini tentu sangat merugikan mahasiwa sendiri, karena akan menambah lama proses penyelesaian studi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Proses pembelajaran yang berkualitas dapat membantu mengatasi kesulitan mahasiswa dalam pengerjaan tugas terstrukturnya, sehingga memudahkan mahasiswa dalam penyelesaian tugas terstrukturnya. Seorang dosen akan selalu melakukan perbaikan pembelajaran terhadap para mahasiswanya secara terus menerus berdasarkan hasil pengalaman kelas dan catatan perbaikan guna mencapai proses pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu banyak mahasiswa yang beranggapan, mungkin proses pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran yang baik, penggunaan media yang sesuai dan kemampuan dosen dalam mengelola kelas dapat membantu dan mengurangi kesulitan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas terstruktur pada mata kuliah Manajemen Konstruksi.

3 Melihat kenyataan di atas, maka penulis menganggap penting dilakukannya sebuah penelitian tentang : Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Manajemen Konstruksi. 1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan usaha mengungkapan sumber masalah yang akan dijadikan fokus penelitian. identifikasi masalah dapat mengetengahkan tentang gejala, peristiwa dan kenyataan yang dipermasalahkan dalam penelitian, sehingga mampu menemukan pokok-pokok permasalahan dengan segala faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan penjelasan serta dari uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah perlu ditetapkan terlebih dahulu untuk memudahkan, mengetahui kemungkinan-kemungkinan masalah yang akan timbul dalam melaksanakan penelitian. Peneliti mengidentifikasikan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut : a. Masih seringnya mahasiswa terlambat dalam menyelesaikan tugas terstruktur mata kuliah Manajemen Konstruksi. b. Adanya sebagian mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan tugas terstruktur mata kuliah Manajemen Konstruksi. c. Mahasiswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas terstruktur mata kuliah Manajemen Konstruksi. d. Masih terdapat mahasiswa yang menyelesaikan tugas terstruktur dengan kualitas rendah. e. Masih belum lancarnya proses asistensi tugas terstruktur pada mata kuliah Manajemen Konstruksi. 1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dimaksudkan untuk membatasi permasalahan yang terjadi agar tidak terlalu meluas dan kompleks sehingga akan mengalami kesulitan dalam menganalisis permasalahan yang sebenarnya.

4 Adapun pembatasan ini meliputi : a. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI yang mengontrak mata kuliah MK tahun akademik 2012-2013. b. Proses pembelajaran mata kuliah MK dibatasi pada pembelajaran di ruang kelas. c. Tugas terstruktur dibatasi pada tugas dalam perencanaan manajemen proyek. d. Proses penyelesaian tugas terstruktur dibatasi pada aspek persiapan, pelaksanaan dan proses bimbingan. 1.4 Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan gambaran secara umum mengenai lingkup penelitian, pembahasan bidang penelitian dan penelaahan variabel penelitian berkaitan dengan latar belakang yang telah diuraikan. Bertolak dari pernyataan tersebut, dari latar belakang serta identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagaimana gambaran umum persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dalam perkuliahan pada mata kuliah Manajemen Konstruksi di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI? b. Bagaimana gambaran umum penyelesaian tugas terstruktur mahasiswa dalam mata kuliah Manajemen Konstruksi di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI? c. Seberapa besar hubungan antara persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaian tugas terstruktur Manajemen Konstruksi pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI?

5 1.5 Tujuan Penelitian Setiap bentuk kegiatan penelitian selalu mempunyai tujuan, hal ini dimaksudkan agar tidak kehilangan arah dalam melakukan kegiatan penelitian. Semakin jelas suatu tujuan penelitian, maka semakin mudah tujuan tersebut dapat dicapai. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang diajukan. Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk : a. Memperoleh gambaran persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dalam perkuliahan pada mata kuliah Manajemen Konstruksi di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI. b. Memperoleh gambaran tentang penyelesaian tugas terstruktur mahasiswa dalam mata kuliah Manajemen Konstruksi di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI. c. Melihat hubungan antara persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaian tugas terstruktur mata kuliah Manajemen Konstruksi di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI. 1.6 Manfaat Penelitian Dari tujuan penelitian yang telah diuraikan, maka sebagai kelanjutannya penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai: a. Bagi mahasiswa, penelitian ini dapat menjadi masukan tentang betapa pentingnya proses pembelajaran yang berkualitas guna mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal sehingga dalam penyelesaian tugas terstrukturnya dapat dikerjakan dengan baik dan benar. b. Bagi jurusan, penelitian ini dapat memberikan informasi yang faktual dan dapat dipertanggungjawabkan. c. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan acuan pembanding yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian selanjutnya.

6 1.7 Penjelasan Istilah dalam Judul Untuk menghindari salah pengertian dalam menafsirkan istilah-istilah yang digunakan pada judul penelitian ini, maka perlu dibuat penjelasan istilah sesuai dengan judul penelitian yaitu, Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Manajemen Konstruksi. Berikut ini penulis gambarkan arti kata-kata yang menjadi judul penelitian. a. Hubungan Hubungan adalah kesinambungan interaksi antara dua objek atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain. Korelasi antara variabel X dengan variabel Y, dalam hal ini hubungan antara persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaian tugas terstruktur pada mata kuliah Manajemen Konstruksi di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI. b. Persepsi Mahasiswa Persepsi adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang akan membuat respon bagaimana dan dengan apa seseorang akan bertindak. Persepsi mahasiswa dalam penelitian ini adalah tanggapan atau pandangan mahasiswa berdasarkan pengalaman tentang proses pembelajaran selama mengikuti perkuliahan mata kuliah MK. c. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran secara operasional dapat diartikan sebagai intensitas keterkaitan sistemik dan sinergis dosen, mahasiswa, kurikulum dan bahan ajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler. d. Tugas Terstruktur Tugas terstruktur adalah aplikasi dari materi atau teori yang disampaikan oleh dosen dalam perkuliahan baik secara perhitungan, pengamatan maupun penelitian. Tugas yang diberikan ini dikerjakan dalam waktu 1 semester dengan bimbingan yang diadakan secara berkala dan dikumpulkan pada akhir semester. Dalam hal ini tugas terstruktur yang dimaksud adalah tugas

7 terstruktur pada mata kuliah Manajemen Konstruksi di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI. e. Manajemen Konstruksi Mata kuliah Manajemen Konstruksi adalah mata kuliah keahlian di bidang proyek konstruksi yang diberikan pada semester VII pada Prodi PTB JPTS FPTK UPI. Mata kuliah ini memiliki bobot 2 SKS. Tujuan dari mata kuliah mahasiswa mampu mengetahui tahapan serta pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi, mahasiswa mampu mengetahui ketentuan dan tata cara pengadaan jasa konstruksi serta aspek-aspek hukumnya, mahasiswa mampu merencanakan jadwal proyek konstruksi, mampu merencanakan dan mengendalikan kebutuhan tenaga kerja dan bahan konstruksi, mampu merencanakan percepatan jadwal proyek (crash program), mampu menganalisis arus masuk uang dan mampu menilai kinerja pelaksanaan pembangunan suatu proyek, ketentuan dan persyaratan untuk pemeliharaan dan operasional suatu bangunan sehingga dapat memperpanjang umur suatu bangunan, dan mempunyai kemampuan dalam rekayasa ekonomi dalam bidang konstruksi. f. Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Penyelesaian Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Manajemen Konstruksi Definisi dari hubungan persepsi mahasiswa tentang proses pembelajaran dengan penyelesaian tugas terstruktur pada mata kuliah Manajemen Konstruksi adalah kesinambungan interaksi antara tanggapan atau pandangan mahasiswa mengenai proses pembelajaran dalam perkuliahan pada mata kuliah Manajemen Konstruksi dilihat dari metode pembelajaran, penggunaan media dalam pembelajaran, kemampuan dosen dalam mengelola kelas dan interaksi dalam pembelajaran dengan proses penyelesaian tugas terstruktur oleh mahasiswa mulai dari persiapan, pelaksanaan dan proses bimbingan.