ORGANISASI PERUSAHAAN. Dua pertanyaan dalam kaitannya dengan operasi perusahaan, yaitu:

dokumen-dokumen yang mirip
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, MONOPOLI, DAN MONOPOLISTIK

Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik. Ekonomi Manajerial Manajemen

Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia dewasa ini mulai

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. nabati yang bermanfaat dan memiliki keunggulan dibanding minyak nabati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA

CURRENT COST ACCOUNTING

BAB 9 EVALUASI KINERJA DALAM PERUSAHAAN YANG TERDESENTRALISASI

Metodologi Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Agensi, Teori Sinyal, Pengertian Pasar Modal, Faktor-Faktor Keberhasilan

Proses Riset Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

STRUKTUR PASAR I. Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : PRICE MAKERS

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan-keputusan yang akan membantu mencapai tujuan tersebut. Secara

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut diikuti oleh naiknya harga saham. Peningkatan nilai perusahaan dapat

Jenis-Jenis Pasar PERSAINGAN DAN MONOPOLI DEFINISI PASAR

INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN EKONOMI. Kegiatan manusia dalam memanfaatkan lingkungan ekonominya

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN. 5.1.Simpulan. Penelitian ini didisain untuk menguji pengaruh excess cash holdings terhadap nilai

1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.1 (1978), operasional perusahaan dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ini adalah laba yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan operasional yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA ATAU STRUCTURE- CONDUCT-PERFORMANCE

RENCANA PROGRAM KEGIATAN

LINGKUNGAN BISNIS DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Oleh: Zainul Muchlas

BAB II LANDASAN TEORITIS. pemilik menyewa orang lain (agen) untuk melakukan beberapa jasa demi

Definisi Pasar Monopoli

Ali Ridho,SE. M.Si.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. struktur modal yang optimal sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan

STRUKTUR PASAR. 1. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di

Kebijakan Makro Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder. Kartika

MODUL 5 PENETAPAN HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING) PENDAHULUAN. A. Deskripsi Singkat: B. Relevansi: C. Standar kompetensi/tujuan pembelajaran:

MODEL OLIGOPOLI DASAR

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi shareholder

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh profitabilitas, arus kas bebas, dan investment

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. catatan yang menyertainya, bila ada, yang dimaksudkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengelola perusahaan, dalam kenyataannya seringkali menghadapi masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

JENIS & STRUKTUR PASAR. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Manajer diharapkan menggunakan resources yang ada sematamata

C. TEORI PERUSAHAAN D. PENGUKURAN LABA - Pengukuran Profitabilitas Perusahaan - Perbedaan Profitabilitas Dari Berbagai Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi persaingan yang semakin tajam. Akan tetapi, dalam praktiknya

BAB II LANDASAN TEORI

Pasar Oligopoli & Arsitektur Perusahaan. Dr. Muh. Yunanto, MM Pertemuan ke-8

KERANGKA PEMIKIRAN. terhadap barang dan jasa sehingga dapat berpindah dari tangan produsen ke

BAB 1 PENDAHULUAN. antara manajer ( agent) sebagai pengelola dengan pemegang saham ( principal)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka

BAB I Perusahaan yang biasa kita kenal dengan sebutan perusahaan go public, akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mencerminkan prestasi manajemen. diri setiap manusia memiliki tujuan dan pandangan yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh pihak manajemen dengan penentuan membagikan laba yang

Masalah Keputusan Manajemen timbul dalam organisasi apa saja:

BAB I PENDAHULUAN. baik buruknya kinerja keuangan. Untuk mengetahui baik buruknya kinerja keuangan

BAB I PENDAHULUAN. atau laba yang sebesar-besarnya yang mengandung konsep bahwa perusahaan harus

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. pasar, dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Bain (1951). Paradigma SCP mengatakan ada hubungan yang bersifat kausal antara

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PENDAHULUAN EKONOMI MANAJERIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan keagenan antara pemilik perusahaan (principal) dan manajemen

BAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut teori keagenan (agency theory), adanya pemisahan antara

Copyright Rani Rumita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham.

Minggu-6. Konsep Harga (pricing concept) Product Knowledge and price concept. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

yang diangkat oleh pemegang saham bertindak atas kepentingan pemegang saham.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam teori keagenan (agency theory), adanya pemisahan antara. kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dapat menimbulkan konflik.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan pemilik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan antara Struktur-Perilaku-Kinerja atau Structure-Conduct-Performance

BAB I PENDAHULUAN. dan manfaat penelitian secara empiris dan praktis. penggunaan dana, perolehan dana, dan pengelolaan aktiva (Brigham dan Houston,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan teori sinyal (signaling theory) sebagai teori

Program Peningkatan Kemampuan Pemasok secara Efektif Nike 1. Apa persoalan yang perlu diselesaikan?

akibatnya dapat menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan (rate of growth)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pemisahan kepemilikan dan kontrol dalam perusahaan merupakan hal

Pasar Oligopoli dan Monopoli

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Selain itu, bank juga dikenal

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan debt to equity ratio. Rasio ini merupakan rasio hutang yang digunakan untuk

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perusahaan di Indonesia menghadapi sebuah tantangan bisnis yang lebih

EKONOMI MANAJERIAL (MANAGERIAL ECONOMICS) Dr. Ir. H. Iman Santoso, SE., MM., MBA.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, kesadaran dunia internasional mengenai dampak berbahaya

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau kinerja manager. Informasi tentang laba dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya konflik kepentingan antara shareholder dan manajer, karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial

BAB I. PENGANTAR. A. Latar Belakang. Manajer akan meningkatkan nilai bagi pemegang saham melalui investasi yang

Transkripsi:

ORGANISASI PERUSAHAAN Dua pertanyaan dalam kaitannya dengan operasi perusahaan, yaitu: (1) BAGAIMANA CARA OPTIMAL UNTUK MEMPEROLEH KOMPOSISI INPUT YANG EFISIEN? (2) BAGAIMANA PEMILIK MEMASTIKAN PEKERJA BEKERJA KERAS SESUAI DENGAN KEMAMPUANNYA? Bagian berikut ini membicarakan kedua persoalan di atas. CARA OPTIMAL UNTUK MEMPEROLEH KOMPOSISI INPUT YANG EFISIEN? Organisasi bisa memperoleh input melalui beberapa cara, yaitu: (1) spot exchange, (2) kontrak, dan (3) memproduksi secara internal. SPOT EXCHANGE: Perusahaan membeli input dari pasar. Sebagai contoh, jika perusahaan mobil membeli ban dari pasar, maka perusahaan tersebut akan melihat dan membandingkan harga, kualitas ban produksi Goodyear, Bridgestone, dan lainnya. Kemudian ditentukan pilihannya. Harga akan ditentukan oleh kekuatan supply dan demand. KONTRAK: Metode di atas mempunyai kelemahan jika proses negosiasinya memakan waktu dan biaya. Untuk mengurangi kelemahan tersebut, dilakukan kontrak pembelian antara perusahaan mobil dengan misal Goodyear untuk pengadaaan ban mobil selama setahun dengan harga tertentu. Problem dalam cara ini adalah kontrak tidak mungkin mencakup semua item-item yang perlu diawasi. Misal karena biaya transportasi belum dimasukkan, maka Goodyear akan berargumen bahwa perusahaan mobil tersebut harus membayar biaya transportasi, sementara perusahaan mobil berpendapat lain. Untuk menghindari situasi tersebut, biaya transportasi harus masuk dalam item untuk negosiasi. Tetapi yang menjadi masalah adalah kontrak tidak mungkin mencakup semua item, sehingga kontrak akan selalu tidak lengkap. PRODUKSI SECARA INTERNAL: Jika permasalahan dari kontrak semakin rumit, maka akan lebih baik jika perusahaan memprduksi input secara internal. Dalam hal ini perusahaan mengakuisisi perusahaan ban tersebut. Tentunya cara lain bisa dilakukan, misal dengan membuat pabrik ban sendiri.

BIAYA TRANSAKSI (EKSPLISIT DAN IMPLISIT) Biaya transaksi adalah biaya yang timbul karena transaksi tertentu, misal karena transaksi untuk memperoleh input tertentu (ban dalam contoh di atas). Biaya tersebut terdiri dari biaya yang jelas bisa dilihat (biaya eksplisit), misal harga ban, biaya transportasu, dan biaya yang tidak jelas kelihatan (biaya implisit). Biaya implisit bisa disebabkan karena specialized investment, yaitu investasi yang khsusus dibuat untuk tujuan transkasi tertentu. Misal, untuk pembelian ban dari Goodyear, perusahaan mengembangkan alat uji kualitas yang hanya sesuai dengan ban Goodyear. Karena kekhususan tersebut, peralatan tersebut tersebut tidak bisa lagi digunakan untuk lainnya, dan tidak bisa dijual. Dengan kata lain, biaya peralatan tersebut sudah tertanam (sunk cost). Specialized investment tersebut bisa diakibatkan karena beberapa 1. Site: perusahaan mendekati bahan mentah, misal perusahaan listrik mendekati sungai (air terjun) karena lebih mudah mengirimkan listrik dibandingkan dengan mengirimkan air. Karena itu lokasi di pinggir air terjun tersebut hanya bermanfaat dalam kaitannya dengan pembuatan tenaga listrik tersebut. 2. Dedicated asset: misal alat yang khusus dibuat untuk tujuan fasilitasi transaksi tertentu, dan tidak bisa digunakan untuk tujuan lainnya. 3. Human capital: tenaga kerja yang dididik secara khusus untuk tujuan tertentu, dan ketrampilannya tidak bisa digunakan untuk lainnya. BEBERAPA IMPLIKASI DARI SPECIALIZED INVESTMENT Specialized investment membuat munculnya biaya yang berkaitan dengan situasi tersebut, seperti: TAWAR MENAWAR MENJADI LEBIH MAHAL: karena perusahaan melakukan investasi khusus, bisa terjadi perusahaan penjual akan meningkatkan harganya karena tabu perushaaan sudah terlanjur kepalang basah melakukan investasi pada peralatan khusus tersebut.

UNDERINVESTMENT: sebagai contoh, jika tenaga kerja tidak yakin berapa lama dia akan belajar dan bekerja menggunakan ketrampilan khusus tertentu, maka is tidak akan bekerja sekeras-kerasnya, karena merasa tidak pasti masa depannya. HOLD-UP PROBLEM: Sebagai contoh, jika saya memperoduksi huberger dan memesan daging berger 1000 biji dan harus berada di depan kantor saya jam 8 pagi. Penjual akan datang ke tempat saya, kemudian tidak langsung memindahkan bergernya, tetapi meminta kenaikan harga. Karena saya membutuhkan secepatnya, terpaksa saya menerima tawaran kenaikan harga tersebut. PEROLEHAN INPUT YANG OPTIMAL Setelah mengidentifikasi biaya, perolehan input yang optimal bisa dilakukan. BAGAIMANA PEMILIK MEMASTIKAN PEKERJA BEKERJA KERAS SESUAI DENGAN KEMAMPUANNYA? PROBLEM PRINCIPAL-AGENT Manajer disewa oleh pemgang saham agar tujuan pemegang saham (yaitu mencapai kemakmuran pemegang saham) tercapai. Tetapi dalam prakteknya, manajer mungkin mempunyai tujuan atau agenda sendiri yang tidak selalu konsisten dengan tujuan pemegang saham. Manajer mungkin mempunyai tujuan agar kelihatan lebih 'mentereng' dengan mengorbankan tujuan pemegang saham (tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham). Sebagai contoh, manajer mungkin menggunakan kantor yang kelihatan mewah, meskipun pemborosan tersebut justru merugikan pemegang saham. Untuk mengawasi perilaku manajer yang semacam itu, pemegang saham bias melakukan tindakan pengawasan. Disamping tindakatan pengawasan secara internal, bisa dilakukan tindakan pendisiplinan eksternal (dari luar perusahaan). Pendisplinan Internal dengan kontrak insentif. Sistem penggajian manajer dibuat sedemikian rupa sehingga akan memotivasi manajer untuk mencapai tujuan kemakmuran pemegang saham. Contoh system semacam itu adalah opsi saham. Opsi saham ditujukan untuk memotivasi manajer agar mencapai tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Pendisiplinan eksternal bisa terjadi melalui reputasi. Jika manajer tidak bekerja sebagaimana mestinya, maka reputasi manajer tersebut akan jatuh sehingga manajer

tersebut tidak akan laku lagi. Jika manajer ingin mempertahankan reputasinya, maka is harus berhasil, yaitu berhasil mencapai tujuan kemakmuran pemegang saham. Pengambilalihan juga bisa menjadi alat untuk mendisiplinkan manajer. Biasanya dalam pengambilalihan, manajer lama yang tidak kompeten akan dibuang. Agar tetap bertahan, manajer harus berhasil, sehingga tidak bisa diambil alih oleh pihak lain, dan karenanya masih tetap bertahan. PROBLEM WORKER-PRINCIPAL-AGENT Selain problem manajer (agen) dengan pemegang saham (principal), konflik juga bisa diperluas dengan memasukkan pekerja. Pekerja mempunyai agenda sendiri yang tidak selalu sesuai dengan agenda manajer atau pemegang saham. Untuk mengatasi atau mengawasi pekerja, beberapa alternative bisa dilakukan: 1. PROFIT SHARING: profit sharing mempunyai ide seperti untuk manajer. Jika pekerja bisa sharing profit, maka pekerja akan lebih serius mencapai tujuan perusahaan. 2. REVENUE SHARING: sharing penjualan 3. PIECE RATES: pekerja memperoleh penghasilan berdasarkan unit yang diproduksi 4. TIME CLOCKS AND SPOT CHECKS: pekerja diminta untuk mencatatkan waktu masuk dan keluar (clock in dan out). Kelemahannya adalah pekerja tidak diawasi apa yang dikerjakan di kantor. Kelemahan tersebut bisa diatasi dengan menggunakan spot checks (inspeksi mendadak). Agar efektif, inspeksi mendadak bisa dilakukan secara random, sehingga pekerja tidak bisa memprediksi kapan sidak tersebut dilakukan. Karena itu mereka akan bekerja terus.

KARAKTERISITIK INDUSTRI PENGANTAR Bab ini menjelaskan karakteristik industri yang dilihat melalui beberapa dimensi berikut ini. STRUKTUR PASAR UKURAN PERUSAHAAN Ukuran perusahaan berbeda dari satu industri ke industri lainnya. Sebagai contoh, perusahaan pada sektor semen mempunyai ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan pada sektor rumah makan. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah perusahaan semen membutuhkan modal yang besar untuk berdiri. Karena barrier to entry cukup besar, maka modal yang dibutuhkan besar, maka ukuran perusahaan menjadi besar. Hal yang sebaliknya untuk rumah makan. Modal yang diperlukan tidak terlalu besar. KONSENTRASI INDUSTRI Konsentrasi industri bisa dipakai sebagai indicator persaingan (meskipun tidak sempurna). Industri dengan tingkat konsentrasi yang tinggi diperkirakan mempunyai tingkat persaingan yang rendah, sebaliknya dengan industri yang mempunyai tingkat konsentrasi yang rendah. Ukuran konsentrasi bisa dilihat melalui beberapa cara, seperti konsentrasi empat perusahaan terbesar dalam industri, atau dengan menggunakan Herfindhal Index. Misal dalam suatu industri ada enam perusahaan dengan penjualan sebagai berikut ini: A=50, B=20, C=10, D=10, E=10. Dengan menggunakan konsentrasi empat perusahaan terbesar, konsentrasi bisa dihitung sebagai berikut ini. 50 + 20 + 10+ 10 --------------------- = 0,9 50+20+10+10+10 Dengan menggunakan Herfindhal Index, tingkat konsentrasi bisa dihitung sebagai berikut ini. 10.000 ( (50/100) 2 + (20/100) 2 + (10/100) 2 +(10/100) 2 +(10/100) 2 ) = 3.200 Biasanya angka HI dibawah 1.000 dipandang sebagai tidak terkonsentrasi. Meskipun demikian, pengukuran tingkat konsentrasi tersebut mempunyai keterbatasan karena beberapa hal seperti definisi industri, apakah industri didefinisikan untuk level daerah atau nasional. Industri lebih sulit didefinisikan. Secara umum, perusahaan bisa dianggap berada dalam satu industri jika mempunyai produk yang substitusi satu sama lain. Beberapa perusahaan mempunyai banyak lini produk sehingga menyulitkan penempatan perusahaan pada industri tertentu.

TEKNOLOGI Beberapa industri mempunyai karakteristik labor intensive, sementara lainnya mempunyai karakteristik capital intensive. Perbedaan tersebut bisa menyebabkan perbedaan karakteristik. KONDISI PASAR DAN PERMINTAAN Kondisi pasar dan permintaan berbeda dari satu industri ke lainnya. Untuk industri tertentu, akan lebih mudah memperoleh informasi, sedangkan untuk industri lainnya akan sulit memperoleh informasi. POTENSI PEMAIN BARU UNTUK MASUK Poetnsi pemain baru untuk masuk mencerminkan barrier to entry. Barrier to entry bisa berbeda dari satu industri ke industri lainnya. PERILAKU (CONDUCT) Disamping struktur pasar, perilaku perusahaan dalam industri juga bisa dilihat. Berikut ini beberapa dimensi untuk melihat perilaku perusahaan. PERILAKU HARGA Beberapa industri menetapkan marjin yang besar sementara yang lainnya menetapkan marjin yang kecil. Sektor ritel biasanya mempunyai marjin yang lebih kecil dibandingkan sektor teknologi yang tinggi, misal perusahaan pembuat pesawat terbang. AKTIVITAS MERJER DAN INTEGRASI Merjer bisa dilakukan secara vertikal (sesuai dengan proses atau tahapan produksi), maupun secara horisontal (perluasan lini produk yang sama). Contoh intergari vertikal adalah perusahaan mobil membeli perusahaan ban, kemudian membeli distributor mobil. Ban sampai distributor mencerminkan langkah-langkah dari hilir ke hulu. Sedangkan contoh integrasi horisontal adalah perusahaan mobil membeli perusahaan mobil lainnya. Contoh merjer konglomerasi adalah perusahaan mobil membeli perusahaan sepatu. Tidak ada kaitan antara kedua perusahaan tersebut. RISET DAN PENGEMBANGAN DAN IKLAN Riset dan Pengembangan dan iklan bervariasi dari satu industri ke industri lainnya. KINERJA Aspek lain yang perlu dilihat dari suatu industri yaitu kinerja. LABA / PROFIT Kinerja bisa dilihat melalui laba atau profit yang dihasilkan oleh perusahaan. KESEJAHTERAAN MASYARAJAT (SOCIAL WELFARE) Kinerja juga bisa dilihat melalui kesejahteraan masyarakat yang bisa diproduksi.

PARADIGMA STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PANDANGAN KAUSAL Dengan menggabungkan struktur, perilaku, dan kinerja, pandangan kausal mengatakan ada hubungan kausal, yaitu struktur mempengaruhi perilaku, kemudian perilaku mempengaruhi kinerja. KRITIK FEEDBACK Pandangan alternatif mengatakan bahwa kaitan antara struktur, perilaku, dan kinerja tidak bersifat kausal, tetapi berinteraksi satu sama lain. Struktur bisa mempengaruhi kinerja, tetapi juga bisa dipengaruhi oleh kinerja dan perilaku. Juga dengan variabel lainnya. OVERVIEW Ada empat model industri yang sering dibicarakan di ekonomi, yaitu: PERSAINGAN SEMPURNA MONOPOLI MONOPOLISTIK OLIGOPOLI Berikut ini perbedaan karakteristik antara keempat model tersebut. Price Takers Price Makers Persaingan Monopolistik Oligopoli Monopolu Sempurna Jumlah Penjual Banyak Banyak Beberapa Satu Jumlah Pembeli Banyak Banyak Banyak Banyak Kondisi Permintaan Substitusi sempurna Substitusi mirip Substitusi dekat Tidak ada substitusi Reaksi dari Pesaing Tidak ada Tidak ada (sedikit) Ada (tergantun g tujuan perusahaa n) Tidak ada