Hubungan dagang antara Indonesia dan Korea Selatan mengalami pasang surut. Dalam hubungan dagang antar kedua negara yang dibina dengan sangat baik, te

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. 1. Sengketa dagang antara Indonesia dan Korea Selatan bermula. pada saat KTC mengajukan petisi anti dumping dan melakukan

MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL MELALUI DISPUTE SETTLEMENT BODY (DSB) WORLD TRADE ORGANIZATION

BAB I PENDAHULUAN. World Trade Organization (WTO) saat ini merupakan satu satunya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. World Trade Organization (WTO) secara resmi berdiri pada. tanggal 1 Januari 1995 dengan disepakatinya Agreement the World

TUGAS MATA KULIAH HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL. Aprilia Gayatri A Femita Adriani A

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sangat cepat mengakibatkan semakin kuatnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. sekutu, maka dimulailah upaya membentuk lembaga-lembaga ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif

BAB III PENUTUP. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakefektifan penyelesaian sengketa

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan kertas di Indonesia sendiri saat ini sudah mencapai 7,7 juta ton

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Pembentukan PT. Asia Trade Logistics didasari oleh berkembang pesatnya

Key Words: Indications, Practice of Dumping, Laws

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Purnomo (2004) pengendalian kualitas merupakan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA KEPUTUSAN INDONESIA TIDAK MERETALIASI KOREA SELATAN DALAM KASUS ANTI DUMPING PRODUK KERTAS INDONESIA SKRIPSI

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri PULP & KERTAS di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PP 34/1996, BEA MASUK ANTIDUMPING DAN BEA MASUK IMBALAN BEA MASUK ANTIDUMPING DAN BEA MASUK IMBALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. membuat perubahan dalam segala hal, khususnya dalam hal perdagangan. Era

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1996 TENTANG BEA MASUK ANTIDUMPING DAN BEA MASUK IMBALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa keseimbangan tiga pilar keberlanjutan usaha, yaitu People (sosial), Planet

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1996 TENTANG BEA MASUK ANTIDUMPING DAN BEA MASUK IMBALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

ABSTRAK Megawati Agustiani ( ) PROSES PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG PENGENAAN BEA MASUK ANTI-DUMPING TERHADAP PRODUK KERTAS INDONESIA OLEH KO

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri

Didorong oleh ekspor non-migas yang kuat, ekspor Indonesia bulan Oktober 2010 mencetak rekor tertinggi sebesar US$14,2 miliar

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian yang sangat pesat telah. mengarah kepada terbentuknya ekonomi global. Ekonomi global mulai

DAMPAK PERDAGANGAN BEBAS ASEAN CINA BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA (Studi Kasus : Dampak pada Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia (TPT))

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER PERAWANG MILL PROPINSI RIAU

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Dr Erwidodo Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Badan Litbang Pertanian. Workshop Pra-Konferensi PERHEPI Bogor, 27 Agustus 2014

Ketika cakar Sang Naga kian kuat mencengkeram

Kinerja Ekspor Nonmigas November 2010 Memperkuat Optimisme Pencapaian Target Ekspor 2010

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 1

2 Anti Dumping Terhadap Impor Produk Canai Lantaian Dari Besi Atau Baja Bukan Paduan Dari Negara Jepang, Republik Korea, Taiwan, Republik Rakyat Tiong

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Bea Masuk. Anti Dumping.Uncoated Writing. Printing Paper.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis atau perusahaan dan industri, tergantung pada. investasi dan asset yang dimilikinya. Para pelaku bisnis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. untuk kemudian didatangkan ke negara tersebut dengan tujuan untuk memenuhi

ABSTRAK. Kata kunci : WTO (World Trade Organization), Kebijakan Pertanian Indonesia, Kemudahan akses pasar, Liberalisasi, Rezim internasional.

2 negara lain. Dari situlah kemudian beberapa negara termasuk Indonesia berinisiatif untuk membentuk organisasi yang berguna untuk mengatur seluruh pe

(KPPI) Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI)

Kinerja Ekspor Nonmigas Januari-April Lampui Target *Sinyal bahwa FTA/EPA Semakin Efektif dan Pentingnya Diversifikasi Pasar

BAB I PENDAHULUAN. implikasi positif dan negatif bagi perkembangan ekonomi negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak dapat dihindari, karena setiap negara yang melakukan praktek di dunia

BAB III ISI PUTUSAN DALAM SENGKETA DAGANG ANTARA INDONESIA DENGAN KOREA SELATAN. argumentasi dari penggugat dan tergugat, akhirnya Panel mengeluarkan

POSISI, TANTANGAN, DAN PROSPEK BAGI INDONESIA DALAM SISTEM PENYELESAIAN SENGKETA WTO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan karakter masing-masing investor. Pasar modal tentunya mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. negara membuat arus transaksi perdagangan antarnegara juga semakin mudah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR' 32 /PMKOll/2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

Kinerja Ekspor Nonmigas Bulan Februari 2011 Terus Menguat Menuju Pencapaian Target Ekspor

B. PASAR NON TRADISIONAL Negara tujuan / mitra dagang yang ekonominya kuat atau menengah yang berpotensi menjadi mitra dagang.

2015, No Menteri Perdagangan Nomor: 639/M-DAG/ SD/8/2015 tanggal 12 Agustus 2015 dan Surat Menteri Perdagangan Nomor: 799/M-DAG/SD/ 9/2015 tan

PT. PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA TBK PROPINSI JAWA TIMUR

PT. PINDO DELI PULP AND PAPER KARAWANG MILLS PROPINSI JAWA BARAT

DASAR HUKUM PENGELOLAAN LIMBAH B3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dari produk yang dihasilkan. Perusahaan- perusahaan yang bergerak dalam

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan mempunyai berbagai macam cara untuk memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Cina mulai mengajukan diri untuk menjadi anggota WTO sejak Juli 1986

BAB I PENDAHULUAN. sarana bagi pendanaan usaha dan sebagai sarana bagi pendanaan perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri di Indonesia yang memiliki

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PMK.010/2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya untuk memaksimalkan nilai perusahaan. menunjukan prospek perusahaan dimasa yang akan datang.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 18 /PBI/2003 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL

23 27 November EXHIBITION BUSINESS FORUM SPESIFIKASI KEGIATAN. Exhibition Business Forum Seminars. Bazar Art & Culture

BAB V KESIMPULAN. asing. Indonesia telah menjadikan Jepang sebagai bagian penting dalam proses

Kinerja Ekspor Non-migas Awal 2011: Memberikan Sinyal Positif yang Berlanjut untuk Mencapai Target 2011

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM PT. SOCI MAS MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut Singarimbun dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan adalah sumber

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI, M E M U T U S K A N :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANTIDUMPING CASE SETTLEMENT IN INDONESIA (In Case wheat flour import form Turkish)

BAB I PENDAHULUAN. kepulauan Indonesia dengan jumlah yang sangat besar seperti emas, perak, nikel,

BAB I PENDAHULUAN. impor merupakan suatu fenomena yang setiap saat selalu terjadi.

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERDAGANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan

7 DAYS OF YTFF - Persyaratan & Ketentuan

Latar Belakang dan Sejarah Terbentuknya. WORLD TRADE ORGANIZATION (WTO) Bagian Pertama. Fungsi WTO. Tujuan WTO 4/22/2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG TINDAKAN ANTIDUMPING, TINDAKAN IMBALAN, DAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi suatu negara menjadi salah satu hal yang paling penting dalam hubungan antar negara. Negara-negara berusaha untuk dapat meningkatkan perekonomiannya dengan menjalin kerja sama ekonomi dengan negara lain. Indonesia sebagai negara berkembang terus berusaha membuka diri untuk melakukan hubungan dagang dengan berbagai mitra bisnis yang dianggap strategis oleh Indonesia. Sebagai negara berkembang Indonesia mengekspor berbagai macam komoditas ke negara-negara lain. Indonesia mengeskpor berbagai komoditas baik ke negara berkembang maupun negara maju. Indonesia memiliki begitu banyak negara tujuan ekspornya diantaranya Korea Selatan. Perdagangan internasional ini biasanya diawali dengan pembukaan hubungan diplomatik antara dua negara. Indonesia dan Korea Selatan merupakan mitra dagang yang terus melakukan perdagangan internasional sejak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1966. Hubungan bilateral, khususnya hubungan dagang antara Korea Selatan dan Indonesia terus mengalami perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun. Perkembangan ini dapat dilihat dari banyaknya kerjasama di bidang ekonomi yang dilakukan oleh Indonesia dan Korea Selatan. 1

Hubungan dagang antara Indonesia dan Korea Selatan mengalami pasang surut. Dalam hubungan dagang antar kedua negara yang dibina dengan sangat baik, terjadi beberapa masalah di dalamnya. Salah satu masalah yang terjadi adalah pengenaan bea masuk anti dumping produk kertas Indonesia oleh Korea Selatan. Pengenaan bea masuk anti dumping produk kertas Indonesia ini diawali oleh produsen kertas Korea yang merasa dirugikan. Industri kertas Korea Selatan tidak dapat bersaing dengan produk kertas Indonesia dan hal tersebut menyebabkan kerugian pada perusahaan kertas dalam negeri Korea. Industri kertas Korea juga merasa bahwa harga produk kertas Indonesia tidak wajar dan dibawah harga jual yang seharusnya, maka dari itu perusahaan setempat memutuskan untuk mengajukan petisi anti dumping. Industri kertas Korea yang merasa dirugikan oleh produksi kertas Indonesia mengajukan petisi antidumping terhadap produk kertas Indonesia kepada Korean Trade Commission (KTC) pada tanggal 30 September 2002. Industri kertas Korea Selatan yang mengajukan petisi di antaranya adalah Donga Paper, Co., Ltd., Samil Paper, Co., Ltd., Jun Won-Joo, Hankuk Paper Manufacturing, Co., Ltd, dan Hansol Paper. Produser kertas Indonesia yang dilaporkan melakukan dumping adalah PT Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk., PT 2

Pindo Deli Pulp & Paper Mills, PT Pabrik Kertas Tj'iwi Kimia, Tbk., dan April Pine Paper Trading, Pte., Ltd. 1 PT Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk merupakan salah satu perusahaan yang termasuk dalam Grup Sinar Mas. Perusahaan ini bergerak dalam bidang manufaktur, perdagangan, pertambangan, dan perhutanan. PT Indah Kiat Pulp & Paper berpusat di Jakarta dan memiliki pabrik di Tangerang, Serang, dan Riau. 2 PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills merupakan perusahaan lain yang tergabung dengan Grup Sinar Mas dan memiliki 2 pabrik di Karawang, Jawa Barat. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1975 dan sampai saat ini sudah mempekerjakan sekitar 10.000 karyawan. 3 PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia merupakan perusahaan ketiga yang juga termasuk dalam Grup Sinar Mas. Produsen kertas ini dibangun oleh Eka Tjipta Wijaya pada tahun 1972. Pabrik kertas ini terletak di Mojokerto, Jawa Timur. 4 1 http://ditjenkpi.kemendag.go.id/website_kpi/index.php?module=news_detail&news_content_id=3 92&detail=true. Website diakses pada tanggal 8 September 2012. Pukul 08.25. 2 http://www.securities.com/public/companyprofile/id/indah_kiat_pulp Paper_Tbk_PT_en_1610957.html 3 www.asiapulppaper.com/.../pd%20investor%20kit%202012.p. 4 http://www.tjiwi.co.id/index.php/the-company/history 3

APRIL Fine Paper Trading Limited merupakan perusahaan produsen kertas yang beroperasi sejak tahun 1998. Perusahaan ini berkolasi di Singapur dan menanam tanaman bahan baku di Sumatra yang merupakan hutan tropis. 5 Dalam skripsi ini akan membahas produk kertas Indonesia yang dikenakan bea masuk anti dumping sebesar 2,8% sampai 8,2% berlaku mulai tanggal 7 November 2003. Produk kertas Indonesia yang dikenakan bea masuk antindumping oleh Korea Selatan terdiri dari PPC (plain paper copier / business information paper) dan WF (uncoated woodfree printing paper). Indonesia merasa dirugikan dengan adanya pengenaan bea masuk anti dumping terhadap produk kertas produksi Indonesia yang ditetapkan oleh Korea Selatan. Karena merasa dirugikan, Indonesia pun melaporkan hal ini kepada Dispute Settlement Body (DSB) atas adanya pengenaan bea masuk antidumping produk kertas Indonesia oleh Korea Selatan. Indonesia dan Korea Selatan melakukan konsultasi informal sesuai dengan prosedur DSB- WTO pada tanggal 7-8 Juli 2004. Indonesia merasa bahwa tidak ada tanggapan serius dari pihak Korea Selatan maka Indonesia mengajukan masalah Dumping tersebut ke tingkat Panel. Setelah 2 bulan masalah ini diangkat, DSB secara resmi menerbitkan laporan Panel mengenai sengketa dagang antara Indonesia dan Korea mengenai bea masuk antidumping produk kertas Indonesia di Korea. 5 http://www.paperone.com/about-us/the-april-group.html 4

Indonesia memenangkan kasus bea masuk antidumping ini karena Indonesia dianggap tidak melanggar ketentuan WTO. Ini merupakan pertama kalinya Indonesia menjadi penggugat utama di dalam Panel karena biasanya Indonesia hanyalah menjadi pihak yang digugat ataupun hanya menjadi pihak ketiga. Ini merupakan keberhasilan pertama bagi Indonesia dalam memenangkan sengketa perdagangan internasional di Panel karena adanya kerja sama antara pihak kemendag dengan pengusaha. 1.2 Rumusan Masalah Berikut merupakan masalah yang ada pada sengketa pengenaan bea masuk anti dumping produk kertas Indonesia oleh Korea Selatan : 1. Faktor-faktor apa sajakah yang membuat produk kertas Indonesia dinilai melanggar ketentuan anti dumping oleh Korea Selatan? 2. Tindakan apa saja yang dilakukan oleh Indonesia dalam menanggapi tuduhan tersebut? 3. Article apakah yang membuat Indonesia dapat memenangkan sengketa bea masuk anti dumping ini? 4. Apakah hasil Panel telah dijalankan oleh kedua belah pihak baik oleh Indonesia maupun Korea Selatan? 5

1.3 Tujuan Penelitian Berikut merupakan tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini: 1. Untuk memahami faktor-faktor yang dinilai melanggar ketentuan bea masuk anti dumping di negara yang bersengketa yaitu Korea Selatan dan Indonesia. 2. Untuk dapat menganalisis tindakan pemerintah Indonesia dalam menanggapi tunduhan dumping produk kertas Indonesia oleh Korea Selatan dan Jepang. 3. Untuk menganalisis pasal-pasal yang digunakan oleh Indonesia untuk memenangkan sengketa tersebut ketika mengugat Korea Selatan dalam kasus bea masuk anti dumping. 4. Untuk menganalisis apakah keputusan panel yang dihasilkan sudah dijalankan oleh kedua belah pihak yang bersengketa. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Kegunaan Akademis Penelitian yang dilakukan dalam rangka meyusun karya ilmiah ini memiliki beberapa manfaat bagi pihak peneliti maupun pihak pembaca. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan pengertian konsep dumping dan perangkat hukum antidumping dalam sistem perdagangan internasional. Dalam penelitian ini juga bermanfaat untuk mengetahui indicator-indikator yang digunakan dalam analisis antidumping. 6

1.4.2 Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai informasi bagi Kementerian Perdagangan dan Pemerintah Indonesia dalam mengambil tindakan-tindakan ketika menemui tuduhan dumping di kemudian hari. 1.4.3 Kegunaan Sosial Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan terhadap pembaca agar pembaca dapat lebih mengenal tentang dumping beserta perangkat hukum anti dumpingnya. 1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini membahas tentang masalah apa saja yang akan diangkat dalam karya ilmiah ini, salah satu masalah yang dibahas adalah mengapa Indonesia dikenakan bea masuk antidumping oleh Korea, dll. BAB II KERANGKA BERPIKIR Pada bab ini membahas tentang tinjauan konseptual yang membahas teori-teori, konsep, buku-buku yang digunakan sebagai sumber untuk karya ilmiah tersebut. Dalam bab ini peneliti menggunakan teori perdagangan internasional dan teori kebijakan perdagangan yang menyangkut dengan judul karya ilmiah tersebut. Dalam bab ini juga dibahas tentang liberalisme. Salah satu faktor pendorong perdagangan 7

internasional adalah liberalisme. Teori-teori yang dibahas saling bersangkutan satu dengan yang lainnya. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan metode penelitian apa yang dipilih oleh peneliti. Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif karena peneliti merasa metode kuatitatitf merupakan metode yang paling tepat dalam meneliti data-data statistik yang ada mengenai bea masuk anti dumping. Dalam bab ini juga dibahas tentang teknik pengumpulan data yang dipilih oleh peneliti untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam menyusun karya ilmiah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas penjelasan dan penjabaran tentang apa saja yang telah dihasilkan dari penelitian tentang judul yang telah dipilih oleh peneliti. BAB V KESIMPULAN Kesimpulan dapat didapat ketika semua pengamatan dan penelitian sudah dilakukan. Kesimpulan berisi tentang semua yang ada pada karya ilmiah secara ringkas. DAFTAR PUSTAKA Di dalam daftar pustaka terdapat teori-teori, sumber-sumber data, kutipan yang dapat diakses melalui media cetak maupun media elektronik yang diperlukan dalam menyusun karya ilmiah. 8

LAMPIRAN Pada bagian ini akan disisipkan lampiran-lampiran, data-data, informasi-informasi yang terkait dengan karya ilmiah. Lampiranlampiran tersebut haruslah lampiran yang dapat menguatkan karya ilmiah yang ada. 9