RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM KOMISI III DPR RI DENGAN IR.HASTO KRISTYANTO, MM DAN ZAINAL TAHIR

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN. : Ruang Rapat Komisi III DPR RI Tindak lanjut hasil RDPU tanggal 4 Februari 2015 dengan Saudara Hasto Kristiyanto.

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Pimpinan, Anggota Dewan, dan hadirin yang kami hormati,

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN

Rumah Kaca Abraham Samad

Jokowi dan Parpol Koalisi yang Merongrong

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM KOMISI III DPR RI DENGAN DR. ZAINAL ARIFIN MOCHTAR, DR. MARGARITO KAMIS DAN DR.

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

EXECUTIVE SUMMARY MASA SIDANG II (12 JANUARI MARET 2015) H.M. Ali Umri, S.H., M.Kn

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

JURNAL BRIEF AKSI KOALISI MASYARAKAT SIPIL ANTIKORUPSI INDONESIA FEBRUARI 2015

Siapa di Belakang Ide Praperadilankan KPK?

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

JAKARTA, KOMPAS - Hingga Senin (2/6), Komisi Pemilihan Umum masih belum mengumumkan Laporan Harta

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

RANCANGAR DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCANGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Neg

KPK juga hampir KO di Era SBY

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

RA RANCANGAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI KEBENARAN DAN REKONSILIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI KEBENARAN DAN REKONSILIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesi

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Mengingat : 1 Undang-Undang RI Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2 MEMUTUSKAN:

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 15 September Indeks

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

RANCANGAN. Tahun Sidang : Masa Persidangan : II Rapat ke :

PAKTA INTEGRITAS PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

KODE ETIK PENYELENGGARA NEGARA SEBAGAI UPAYA PENEGAKAN ETIKA BAGI PENYELENGGARA NEGARA

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

Jokowi Diuji, KPK Diamputasi Selasa, 17 Pebruari 2015

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPATKOMISI III DPR RI DENGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)

Kondisi Hukum SETELAH KASUS BG LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

Suatu hal yang aneh jika Presiden SBY sampai tidak tahu kebijakan negara yang begitu besar.

BAB IV PENUTUP. merespon persoalan tersebut agar tidak dianggap sebagai Presiden anti

Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi dan Reformasi Hukum

Presiden, DPR, dan BPK.

Keterangan Pers Presiden RI tentang Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi, Jumat, 26 Juni 2009

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Memahami Kebingungan Jokowi. Written by Mudjia Rahardjo Tuesday, 10 February :50 -


LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 40/PUU-XIII/2015 Pemberhentian Sementara Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN

Akankah Boediono Jadi Tumbal Century?

Headline Berita Hari Ini Periode: 02/02/2015 Tanggal terbit: 02/02/2015

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 128/ITDel/Rek/SK/X/17 Tentang KODE ETIK PENGELOLA PENGADAAN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

RANCANGAN. Tahun Sidang : Masa Persidangan : III Rapat ke :

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

2015, No Mengingat : 1. Pasal 24B Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

UNDANG-UNDANG BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 001/UU/BPMFEBUI/II/2015

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. maka akan dikenakan sanksi, dalam proses inilah hukum harus ditegakkan. upaya untuk tegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum

Jokowi dan Skenario Kapolri Selasa, 20 Januari 2015

RANCANGAN. Tahun Sidang : Masa Persidangan : III Rapat ke :

Pidato Presiden Tentang Proses Hukum Bibit-Chandra

RAKYAT REPUBLIK INDONESI

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 1 TAHUN 2017 tentang KODE ETIK KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

RUANG LINGKUP INFORMASI PUBLIK DI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NO INFORMASI PUBLIK JENIS INFORMASI

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No profesi harus berlandaskan pada prinsip yang salah satunya merupakan kode etik dan kode perilaku; d. bahwa berdasarkan pertimbangan se

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. No. 165/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Transkripsi:

RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM KOMISI III DPR RI DENGAN IR.HASTO KRISTYANTO, MM DAN ZAINAL TAHIR ---------------------------------------------------------------------------------- Hari/tanggal : Rabu, 4 Februari 2015 1. Beberapa hal yang disampaikan kepada Ir.Hasto Kristyanto, MM dan Zainal Tahir diantaranya sebagai berkut : Bahwa rapat dengar pendapat umum untuk meminta klarifikasi dan bukti-bukti apa yang telah disampaikan oleh Saudara Hasto Kristyanto mengenai pertemuan salah satu Pimpinan KPK (Abraham Samad). Maksud dan tujuan RDPU ini berkenaan dengan apa yang saat ini menjadi perbincangan publik yang diawali testimoni yang disampaikan secara terbuka oleh Saudara Ir.Hasto Kristyanto, MM dan Saudara Zainal Tahir. Dalam 6 kali pertemuan dengan Abraham Samad, siapa saja orang yang hadir, apa yang dibicarakan dan apa tawaran yang disampaikan baik kepada AS atau deal-deal politik dengan orang-orang yang hadir. Dalam pertemuan ketiga di bandara Yogyakarta yang kemudian dilanjutkan ke hotel Grand Hyatt Yogyakarta, yaitu pertemuan antara Sdr.Joko Widodo dan Abraham Samad apa saja yang dibicarakan. Terkait dengan foto yang dimiliki Saudara Zainal Tahir, foto tersebut diambil di dalam kamar dalam posisi seperti tersebut. Bagaimana Saudara bisa mengambil gambar dan siapa saja yang ada didalam kamar tersebut. Komisi III akan sulit untuk mempercayai kesaksian Saudara Zainal, jika melihat model fotonya juga terlihat senyum-senyum, sepertinya situasinya tidak masuk akal. Berkenaan dengan hal tersebut, meminta Sdr.Zainal coba yakinkan seperti apa suasana pada saat itu. Bahwa penjelasan dari Saudara Ir.Hasto, dibutuhkan penjelasan lain dari saksi-saksi yang mendukung diundang dalam rapat Komisi III supaya semua alur ceritanya masuk akal dan dapat dipercaya. KPK merupakan lembaga yang sangat dihormati oleh masyarakat, meminta agar Komite Etik KPK harus lebih difungsikan lagi. Segera untuk melakukan pemeriksaan sesuai dengan tanggung jawabnya. Apakah Saudara Ir. Hasto menggadang-gadang Saudara Abrahan Samad sebagai Capres, apakah benar PDI Perjuangan serius ingin mencapreskan atau hanya mendongkrak perolehan suara pada saat pilpres. Siapa yang mengambil prakarsa pertemuan antara Abraham Samad dan PDI Perjuangan. Apa yang disampaikan oleh Saudara Ir.Hasto secara pribadi tentu telah masuk ke ranah hukum di Polri dan juga berkaitan dengan proses politik, sangat bermanfaat untuk masukan Komisi III dalam melakukan

pengawasan terhadap KPK bukan sebagai lembaga namun Pimpinan KPK yang sedang bermasalah. Komisi III harus mengkaji lebih dalam bahwa satu kebenaran haruslah diungkapkan. Apakah dalam pertemuan ada terjadi deal-deal tertentu. Apakah menyangkut pada penyelesaian suatu kasus atau terkait dengan janji politik. Bahwa pada saat Uji Kelayakan tanggal 28 November 2015, calon Pimpinan KPK Abraham Samad telah menandatangani surat pernyataan dihadapan Komisi III DPR RI, yang pada intinya berisi sebagai berikut: Apabila saya terpilih menjadi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, saya dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban saya sebagai Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dengan sejujur-jujurnya tanpa mencari popularitas dan seadil-adilnya serta akan menolak atau tidak menerima apapun secara langsung maupun tidak langsung atau tidak mau dipengaruhi oleh siapapun juga dan saya akan tetap teguh melaksanakan wewenang, tugas, dan kewajiban saya yang diamanatkan oleh Undang- Undang kepada saya. Apabila dalam pertemuan tersebut benar dan memberikan janji-janji maka pimpinan KPK tersebut melanggar fakta integritas yang ditandatangani calon pimpinan KPK dalam Fit and proper test tanggal 28 November 2011, melanggar kode etik, melanggar Pasal 418 sampai dengan Pasal 425 KUHP. Hal tersebut bisa dilanjutkan dengan Hak Angket. Apakah benar Sdr.Zainal Tahir menjual foto AS dengan Sisca seharga Rp.500 juta. Apakah penetapan Komjen (Pol) Drs. Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK akibat tidak terpenuhinya komitmen PDI P untuk mencalonkan Abraham Samad sebagai Wapres. Terkait dengan kesaksian Saudara Hasto Kristyanto dan Saudara Zainal Tahir, Komisi III DPR RI akan mengundang mengundang Saudara Tjahjo Kumolo, AM Hendropriyono, Andi Widjojanto, Abraham Samad, Supriansyah, dan Saudari Feriyani Lim (Sisca). 2. Beberapa hal yang disampaikan oleh Ir.Hasto Kristyanto, MM diantaranya sebagai berikut : Bahwa Ir.Hasto Kristyanto, MM hadir memenuhi undangan Komisi III dalam kapasitasnya sebagai pribadi, bukan sebagai Plt Sekjen PDI Perjuangan. Dalam DPR RI inilah fungsi pengawasan dapat dijalankan, khususnya terhadap lembaga negara yang bergerak di bidang penegakan hukum. Krisis/polemik Polri dan KPK ini bermula dari penetapan Komjen Pol. Budi Gunawan yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Bahwa Ir.Hasto Kristyanto telah melakukan pertemuan dengan Abraham Samad sebanyak 6 (enam) kali, sebagai berikut : 1. Pertemuan pertama di apartemen mewah Capital Residence lantai 5 SCBD Jakarta, pertemuan tersebut dilakukan atas inisiatif Abraham Samad. 2. Pertemuan kedua juga di apartemen Capital Residence 2

3. Pertemuan ketiga di bandara Yogyakarta kemudian dilanjut di hotel Grand Hyatt Yogyakarta 4. Pertemuan keempat dirumah AM Hendropriyono 5. Pertemuan kelima di Makasar bertemu dengan Ibu dan Isteri Abraham Samad 6. Pertemuan keenam dirumah Abraham Samad, setelah mendengar kabar bahwa Joko Widodo sudah mengambil keputusan Jusuf Kalla sebagai Capres. Dalam pertemuan tersebut Saudara Abraham Samad menyatakan bahwa salah satu perkara yang melibatkan salah satu orang kader PDI Perjuangan hukumannya ringan itu dikarenakan adanya Abraham Samad. Pertemuan ini dapat ditujukan untuk memuluskan niat Abaham Samad menjadi Cawapres mendampingi Joko Widodo. Kemudian sekitar pukul 00.00 di rumah Abraham Samad, disampaikan kabar bahwa yang menjadi Cawapres adalah JK. Kemudian AS mengatakan bahwa kegagalan ini diakibatkan oleh BG (berdasarkan hasil penyadapan). Penetapan status tersangka atas BG pun menjadi salah satu langkah politik sehingga ditetapkan hanya beberapa waktu sebelum Komisi III melakukan fit and proper test terhadap BG sebagai calon Kapolri. Di balik kewenangan yang begitu besar tanpa pengawasan yang cukup, dapat mengakibatkan penyalahgunaan wewenang, seperti dilihat dari kasus bocornya Sprindik atas nama Anas Urbaningrum. Pimpinan KPK harusnya tidak boleh berpolitik. Pertemuan itu memang benar terjadi, ada niat untuk menyelesaikan kasus hukum yang terjadi dan juga ada niat untuk menjadi cawapres. Persoalan ini bukan hanya menjadi ranah Kapolri, namun sudah menjadi hal yang lebih substansial, tidak ada satupun institusi di Indonesia yang berdiri di atas institusi lainnya, seluruh institusi haruslah berdasar kepada hukum. Pertemuan kesatu dan kedua memang benar terjadi namun tertutup, sedangkan dalam pertemuan ketiga terdapat beberapa orang, pertemuan itu tidak ada kepentingan-kepentingan politik. Terkait siapa yang sebenarnya melakukan inisiatif pertemuan, dipastikan inisiatif iitu bukan berasal dari Saudara Hasto melainkan dari Abraham Samad melalui penghubung yang insialnya D1 dan D2. Saudara Hasto merasa penasaran mengapa dikejar-kejar terus oleh AS. Ternyata bisa juga berbicara kasus dengan pimpinan KPK. Bahwa Hukuman terhadap Emir Moeis ringan itu karena bantuan saya ucap AS. Saksi dalam pertemuan memang cukup banyak dan siap untuk dihadirkan memberikan keterangan yang diperlukan. PDI Perjuangan tidak bermaksud meningkatkan elektabilitas, mengingat seluruh inisiatif pada awalnya dimulai oleh AS. Bahwa Saudara Hasto siap untuk membawa bukti dan memberikan keterangan baik ke Bareskrim atau KPK sendiri. Ir.Hasto yakin bahwa tidak ada deal-deal tertentu. 3

Terkait dengan penetapan BG sebagai Tersangka, PDI Perjuangan tidak pernah memberikan garansi/komitmen untuk menjadikan AS sebagai Capres. Ir. Hasto Kristyanto meminta Komisi III DPR RI yang menjalankan fungsi pengawasan haruslah mampu objektif dalam melihat kasus ini. 3. Beberapa hal yang disampaikan oleh Saudara Zainal Tahir, diantaranya sebagai berikut : Bahwa Saudara Zainal Tahir merupakan teman dekat Saudara Abraham Samad yang berprofesi sebagai Wiraswasta dalam bidang penanaman modal. Zainal Tahir mengaku sebagai orang yang mengambil foto Abraham Samad dan Feriyani Lim (Sisca) namun foto tersebut hanya untuk Zainal Tahir dan tidak pernah disebarluaskan ke internet. Banyak pihak yang ingin membeli foto tersebut dengan harga tinggi, namun Zainal Tahir masih menjunjung tinggi nilai-nilai persahabatan. Foto tersebut diambil dari HP Nokia E-communicator warna coklat di Hotel Clarion, Makassar. Sekitar tahun 2012 HP tersebut hilang di kawasan Senayan City Jakarta. Pernyataan Abraham Samad yang mengatakan foto tersebut sudah diverifikasi Tim forensik KPK, bahwa foto tersebut rekayasa dan telah menyelidiki lebih jauh menunjukkan adanya sesuatu yang salah (mengklaim ketidakbenaran sebagai kebenaran). Terkait dengan pernyataan Saudara Abraham Samad tersebut, pelapor mempertanyakan keabsahan Tim Forensik KPK yang menguji keaslian foto dimaksud. Bahwa Saudara Zainal Tahir, hadir di Komisi III DPR RI hanya ingin menyampaikan testimoni. Bahwa Bareskrim Polri telah memanggil Sdr.Zainal Tahir sebagai saksi dalam kasus pemalsuan dokumen. Bahwa pada saat pengambilan gambar kamar pintu sedang dalam posisi terbuka, kamar itu double bed. Saudara Zainal berada di tempat tidur satunya dan kemudian memotret. AS sempat memintanya untuk menghapus namun ia sudah keluar ruangan. Bahwa di kamar tersebut tidak ada perbuatan pornografi, karena beramai-ramai. Terkait dengan foto itu benar atau tidak benar, dapat dibuktikan. Apabila dianggap rekayasa, untuk lebih jelasnya agar libatkan ahli-ahli forensik. Saudara Zainal tidak mengetahui siapa yang menyebarluaskan foto tersebut. Saudara Zainal mengenal Sisca dari AS, di sebuah mall dan mendengar mau mengurus paspor, hanya bertemu saat itu dan saat berada di kamar itu. Bahwa Saudara Zainal tidak pernah menjual foto tersebut kepada siapapun. 4

KESIMPULAN/KEPUTUSAN Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi III DPR RI dengan Saudara Ir.Hasto Kristyanto, MM dan Saudara Zainal Tahir, tidak mengambil kesimpulan/keputusan, namun sebagai catatan, Komisi III DPR RI akan mengundang Saudara Tjahjo Kumolo, AM Hendropriyono, Andi Widjojanto, Abraham Samad, Supriansyah, dan Saudari Feriyani Lim (Sisca) untuk didengarkan penjelasannya terhadap permasalahan sebagaimana tersebut diatas. Rapat ditutup tepat pukul 17.05 WIB 5