BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya pasar otomotif nasional dalam hal mobil compact, membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan merupakan suatu organisasi bisnis yang meraih reward dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dari dunia industri menimbulkan persaingan yang kompetitif

BAB II HASIL SURVEY. Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Selama 30 tahun, PT. Toyota-

BAB II HASIL SURVEY. seperti Stamping, Casting, Engine dan Assembly di area industri Sunter Jakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Populasi Mobil di Indonesia Tahun

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang serba cepat, waktu merupakan hal yang sangat

PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dalam dunia bisnis terjadi dengan cepatnya. Persaingan antar

BAB 1 PENDAHULUAN. Seluruh industri di era globalisasi ini dituntut untuk menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

Disusun Oleh : Taruna Jaya JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ADM merupakan perusahaan Joint Venture antara Daihatsu Motor Company Ltd

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir Latar Belakang Masalah. Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan bersaing (competitive advantages). Strategi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan, dan akhirnya, mempengaruhi kesuksesan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan pengguna kendaraan roda dua di Indonesia cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Belum pulihnya kondisi perekonomian yang melanda bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint

BAB I PENDAHULUAN. Dalam produksi dan manufaktur sepeda motor setiap proses saling berkaitan

Struktur Perusahaan PT. Astra Honda Motor

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pada tanggal 20 Februari Tjian Kian Tie dan William Soeryadjaya

IDENTIFIKASI PROSES PELAYANAN SUPER CEPAT PADA PT. ASTRA INTERNASIONAL TBK TOYOTA AUTO 2000 CABANG BEKASI TIMUR

BAB III METODE PENULISAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dari waktu ke waktu yang menuntut semua instansi industri untuk

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berupaya untuk meningkatkan performanya terutama pada sistem produksinya.

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri Otomotif merupakan salah satu jenis bisnis yang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara

BAB I PENDAHULUAN. Agrobisnis. Tapi seiring dengan kemajuan perusahaan, saat ini Astra International

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 : Penjualan Kendaraan Domestik Kuartal I 2011

BAB I PENDAHULUAN. terhadap hasil kerja yang berkualitas tinggi, merupakan salah satu faktor penentu dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif

BAB 1. Pendahuluan. berjuang untuk menjadi pemenang dalam memasarkan produknya. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengerjakan segala hal, termasuk dalam bidang transportasi. Oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Global Economic Resession atau krisis ekonomi dunia yang dimulai bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dewasa ini perekonomian pada era globalisasi dalam

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2008, banyak sekali negara yang mengalami krisis global termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Hampir seluruh organisasi mempunyai impian (dream) dan gambaran

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. keras mencoba menggapai bintang bintang. Kata ASTRA diambil dari nama

Bab 1. Pendahuluan. Jepang adalah negara yang selalu berusaha memperbaharui ciptaan dan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, hal ini dapat terlihat dengan bermunculannya inovasi-inovasi baru

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia antara lain adalah produk yang mereka produksi selalu tidak

BAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%,

BAB I PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINE PRIMER TOP COAT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURE INDONESIA PLANT 2 KARAWANG

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

MEMPELAJARI PENERAPAN SISTEM KANBAN PART REINFORCEMENT SUB ASSY RR BUMPER PADA PT. METINDO ERASAKTI

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu

II. PROFIL PERUSAHAAN

Bab 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. bernama PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang didirikan pada tanggal

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang

Laporan Kerja Praktek PT.Astra Daihatsu Motor BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem dimana faktor-faktor semacam tenaga kerja dan modal/kapital (mesin,

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN. pekanbaru maka PT. Global Jaya membuka cabang di kota Pekanbaru

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia mulai berkembang pada tahun Ketika itu Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) merupakan salah satu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan tenaga kerja hampir terjadi di seluruh kota kota besar di Indonesia,

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi yang dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh manfaat atau hasil dalam beberapa periode atau beberapa tahun di masa yang akan datang. Karena itu untuk meneliti apakah investasi itu dapat dilaksanakan dengan berhasil atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. Keberhasilan suatu investasi bagi dunia yang berorientasi pada laba dapat diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi. Bagi perusahaan yang sedang berkembang dapat diukur dari kenaikan permintaan dari produksinya dari waktu ke waktu. Sedangkan kemampuan atau kapasitas yang terbatas dan telah bekerja pada batas yang maksimal, maka tentu saja perusahaan akan memikirkan perluasan dari faktor-faktor produksinya yang telah dimiliki sekarang. Pihak manajer tentu saja dalam merubah faktor-faktor produksinya harus diiringi dengan perhitungan yang cermat agar dimasa-masa yang akan datang tidak mengalami kerugian. Salah satu keputusan manajemen jika dihadapkan pada suatu keadaan dimana permintaan setiap tahunnya mengalami peningkatan adalah dengan meningkatkan jumlah produksi. Akan tetapi bila kapasitas mesin telah mencapai maksimal, maka perusahaan akan menambah alat-alat produksinya sehingga jumlah produk yang dihasilkan dapat

2 memenuhi permintaan. Penambahan investasi aktiva tetap mempunyai konsekuensi jangka panjang. Sehingga manajer dituntut untuk melakukan suatu analisis sebelum penanaman modal itu dilaksanakan. Jika keputusan tersebut dilaksanakan dengan baik maka konsekuensinya adalah pengorbanan jumlah uang yang cukup besar pada saat penanaman modal dilakukan sehingga untuk memperoleh nilai keuntungan memerlukan waktu yang cukup lama. Untuk itulah dalam investasi aktiva tetap diperlukan perencanaan dan analisis yang sungguh-sungguh dari pimpinan perusahaan. PT Astra Daihatsu Motor merupakan suatu perusahaan manufaktur mobil terbesar di Indonesia. Untuk tetap dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat dalam setiap bulannya, mendorong perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksinya di semua bagian dalam proses produksi. Salah satu bagian tersebut adalah proses pemasangan rear axle yang berada di area chassis, jalur assembling. Proses pemasangan rear axle tersebut memerlukan waktu yang cukup tinggi dibandingkan dengan kenaikan kapasitas produksi. Untuk menurunkan waktu proses perlu dilakukan balancing proses, yaitu memindahkan beberapa proses pemasangan rear axle ke pos yang lain. Yang akan dipindahkan adalah proses mengencangkan baut lower arm, upper arm, shock absorber atau istilah lainnya adalah proses 1G. Untuk melakukan proses 1G, mobil harus dikondisikan dalam keadaan roda menapak di atas tanah tanpa beban. Sedangkan posisi mobil di area chassis berada di atas hanger. Kondisi menapak tersebut dapat terpenuhi di area final, dimana roda sudah

3 menapak di atas tanah dan semua part mobil sudah terpasang. Proses pengencangan baut tersebut harus dilakukan dari bawah mobil (underbody). Namun proses yang ada di underbody area final sudah tidak memungkinkan ada penambahan proses maupun penambahan area underbody. Sehingga proses 1G harus tetap dilakukan di area chassis. Untuk itu dibutuhkan penambahan mesin baru untuk membantu proses 1G, yaitu suatu alat untuk mengkondisikan roda mobil menapak di tanah tanpa beban. Keputusan untuk melaksanakan penambahan investasi mesin baru perlu dilakukan penilaian dan evaluasi, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Analisis Aspek Teknis dan Finansial Untuk Peningkatan Efisiensi pada Penambahan Mesin 1G di PT. Astra Daihatsu Motor-Assy Plant. 1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah Sehubungan dengan adanya proyek peningkatan waktu siklus untuk meningkatan kapasitas produksi di jalur produksi guna memenuhi permintaan yang terus meningkat, perusahaan merencanakan akan melakukan penambahan investasi alat baru berupa mesin 1G sehingga proses tersebut dapat memenuhi tact time yang di targetkan untuk memenuhi kapasitas produksi. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana cara balancing proses untuk pemasangan rear axle untuk mencapai tact time yang diharapkan?

4 2. Apa saja kebutuhan proyek dan berapa besar investasi yang dibutuhkan untuk melakukan penambahan mesin 1G? 3. Berapa besar tingkat efisiensi dan kapasitas produksi sebelum dan sesudah penambahan mesin 1G? 4. Berapa besar saving cost setelah penambahan mesin 1G? 5. Apakah penambahan alat 1G ini layak untuk dijalankan khususnya dari segi aspek keuangan? 1.3. Ruang Lingkup Analisis Kelayakan Proyek Penambahan Mesin 1G ini dilaksanakan pada area chassis 1, jalur assembling no. 2, PT Astra Daihatsu Motor plant 4 Sunter. Ruang lingkup dari permasalahan yang akan dibahas meliputi: 1. Data produksi yang digunakan pada jalur assembling adalah periode September 2009 Agustus 2010. 2. Studi aspek teknis proyek meliputi rancangan balancing proses pemasangan rear axle, efektifitas dan kapasitas produksi setelah dilakukan penambahan mesin 1G. 3. Studi aspek finansial untuk analisis teknik dan analisis fundamental dengan tujuan investasi, meliputi: a. Analisa peningkatan permintaan terhadap waktu siklus jalur produksi. b. Analisa terhadap jumlah dana yang dibutuhkan, baik untuk keperluan investasi awal maupun untuk kebutuhan proses produksi. c. Saving cost setelah adanya mesin baru.

5 d. Perhitungan kelayakan proyek. 4. Biaya produksi yang dipakai untuk perhitungan adalah bulan terakhir sebelum dilaksanakannya penelitian, yaitu Bulan Agustus 2010. 5. Asumsi pajak ketentuan dari perusahaan untuk perhitungan adalah 25%. 6. Keuntungan adalah saving cost per unit dikalikan dengan jumlah unit yang diproduksi. Saving cost diperoleh dari selisih biaya produksi sebelum dan sesudah penambahan mesin 1G. Dengan penambahan mesin tersebut, maka efisiensi jalur produksi meningkat, sehingga menurunkan biaya produksi. 7. Asumsi besarnya inflasi setiap tahunnya adalah sama, yaitu 5,80% (BI, Agustus 2010). 8. Asumsi besarnya biaya spare part dan material suatu mesin adalah 5% dari harga mesin (data maintenance departemen, PT. ADM). 9. Tidak membahas jadwal pelaksanaan proyek pengadaan mesin 1G. 10. Tidak membahas desain mesin 1G. 1.4. Tujuan dan manfaat Tujuan analisa kelayakan proyek penambahan mesin 1G adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui waktu siklus pemasangan rear axle setelah penambahan mesin 1G. 2. Mengetahui saving cost setelah penambahan mesin 1G. 3. Mengetahui kapasitas produksi setelah penambahan mesin 1G. 4. Mengetahui tingkat efisiensi setelah penambahan mesin 1G.

6 5. Membantu perusahaan didalam memutuskan proyek penambahan mesin 1G tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Manfaat dari analisa kelayakan proyek ini adalah: 1. Memberikan informasi kepada perusahaan apakah proyek layak untuk dijalankan 2. Perusahaan dapat memperkirakan besar keuntungan dari proyek penambahan mesin 1G secara finasial dan sebagai acuan untuk menganalisa proyek penambahan mesin lainnya. 3. Bagi pembaca dan mahasiswa dapat dijadikan contoh penerapan studi kelayakan proyek pada dunia industri. 1.5. Gambaran Umum Perusahaan 1.5.1. Profil Perusahaan Daihatsu didirikan di Osaka, Jepang pada tahun 1907. Memasuki ulang tahunnnya yang ke-100, Daihatsu telah mencanangkan filosofi baru sesuai tuntutan jaman, yaitu: 1. Menjadi merek global yang dicintai di seluruh dunia. 2. Menjadi perusahaan yang memiliki kepercayaan diri dan kebanggaan, melalui produksi mobil yang inovatif dan terkemukan di era globalisasi. Slogan baru Daihatsu Innovation for Tomorrow menjadi komitmen perusahaan untuk selalu mewujudkan inovasi agar dapat bertahan di era globalisasi yang terus berkembang cepat dan menghasilkan produk yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Slogan baru ini merupakan aspirasi dari falsafah, visi

7 dan prinsip-prinsip dasar tanggung jawab sosial serta rencana strategi global grup Daihatsu untuk 100 tahun ke depan. Sebagai agen tunggal pemegang merek Daihatsu di Indonesia, PT Astra Daihatsu Motor berkomitmen untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan pada merek Daihatsu melalui produk yang berkualitas tinggi, harga bersaing dan memenuhi kepuasan pelanggan. Hal ini selaras dengan visi dan misi perusahaa untuk menjadi produsen mobil compact dan memenuhi standar kualitas global. Dengan fasilitas produksi yang lengkap dan investasi yang besar, PT Astra Daihatsu Motor senantiasa berusaha untuk menghasilkan produk dengan kualitas global agar mampu diterima oleh konsumen di pasar domestik dan manca negara. Dengan konsep pabrik yang compact, Daihatsu telah memenuhi standar kualitas global dengan menerapkan sistem produksi Toyota (TPS) di setiap lini proses. Selain itu kemampuan dan ketrampilan karyawan selalu ditingkatkan. Secara rutin kualitas proses produksi Daihatsu selalu ditinjau seperti yang disyaratkan dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 yang telah diterapkan di semua pabrik dan kantor pusat. Hasil produk PT Astra Daihatsu Motor, Toyota Avanza, dan Daihatsu Terios telah diekspor melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) ke mancanegara dalam bentuk unit mobil (CBU) dan komponen terurai (CKD). Nilai ekspor ADM ini terus meningkat dari tahun ke tahun dan menjadi bukti hasil produksi PT Astra Daihatsu Motor memenuhi standar kualitas global.

8 Kepuasan pelanggan Daihatsu merupakan hal yang paling utama untuk. Dukungan jaringan penjualan dan purna jual Daihatsu merupakan kunci sukses Daihatsu untuk menjadi pemain utama di industri otomotif Indonesia. Di bawah naungan PT Astra International, Tbk, Daihatsu Sales Operation, terdapat lebih dari 150 outlet penjualan, 160 bengkel resmi dan 2.600 part shop. Part Center Daihatsu yang baru dan modern berlokasi di Cibitung, Jawa Barat dengan luas gedung 19.543 m2 (total area:40.000 m2) siap selalu melayani kebutuhan pelanggan Daihatsu atas suku cadang asli Daihatsu. Teknisi-teknisi yang handal menjadi kunci kesuksesan di Bengkel Daihatsu. Kami meningkatkan keterampilan semua tingkatan teknisi melalui program pelatihan yang berkesinambungan di Training Center di Sunter, Jakarta Utara termasuk untuk para teknisi dari dealer dan bengkel resmi lainnya. Dalam menjalankan kegiatan usaha, PT Astra Daihatsu Motor juga menekankan pada kegiatan yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada semua pihak yang telah berperan memajukan usaha seperti pelanggan, pemasok, masyarakat sekitar, pemerintah dan karyawan. Daihatsu terus membina hubungan baik dengan pelanggan melalui kebersamaan dengan klub-klub pelanggan atau acara lainnya. Daihatsu memberikan peluang yang sama untuk menjadi pemasok komponen produksi melalui program lokalisasi. Para pemasok juga mendapatkan pelatihan dan bimbingan untuk peningkatan kemampuan mereka agar dapat memenuhi standar kualitas Daihatsu. Sumbangan sarana kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat

9 sekitar perusahaan juga dilakukan. Selain itu, perusahaan juga menyediakan fasilitas kunjungan studi bagi lembaga pendidikan di Indonesia. PT. Astra Daihatsu Motor (ADM), perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yang menghasilkan unit mobil dengan merk Daihatsu dan memiliki empat pabrik, yaitu: Pabrik Pencetakan (Stamping), Pabrik Mesin (Engine), Pabrik Peleburan (Casting), dan Pabrik Perakitan (Assembly). Di Pabrik Perakitan terdapat tiga jenis proses produksi, yaitu: proses pengelasan (Welding), pengecatan (Painting), dan perakitan (Assembly). 1.5.2. Visi dan Misi Perusahaan Visi Menjadi No.1 di pasar mobil compact di Indonesia dan sebagai basis utama produksi global untuk Grup Daihatsu / Toyota yang sama dengan standar kualitas pabrik Jepang. Misi 1. Memproduksi mobil dengan nilai terbaik dan menyediakan layanan terkait yang penting untuk meningkatkan nilai stakeholders dan ramah lingkungan. 2. Mengembangkan dan memberikan inspirasi kepada karyawan untuk mencapai kinerja tingkat dunia. 1.5.3. Lokasi Perusahaan Plant 1 Plant 2 : Jl. Gaya Motor III No. 1, Sunter II, Jakarta Utara : KIIC, Lot M3-6B, Karawang, Jawa Barat

10 Plant 3 Plant 4 Head Office : KIIC, Lot A-5, Karawang, Jawa Barat : Jl. Gaya Motor Barat No.1, Sunter II, Jakarta Utara : Jl. Gaya Motor III No. 5, Sunter II Jakarta Utara