BAB II DASAR TEORI...

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR ANALISIS

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( )

LAMPIRAN 1 LANGKAH PEMODELAN ANALISA STABILITAS TIMBUNAN PADA PROGRAM PLAXIS 8.6

LAMPIRAN 1. Langkah Program PLAXIS V.8.2

DAFTAR ISI PERNYATAAN ABSTRAK. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR NOTASI

JUDUL HALAMAN PENGESAHAN BERITA ACARA MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

PENGGUNAAN BORED PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH

STUDI STABILITAS SISTEM PONDASI BORED PILE PADA JEMBATAN KERETA API CIREBON KROYA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... BERITA ACARA TUGAS AKHIR... MOTO DAN LEMBAR PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

LANGKAH PEMODELAN ANALISA KAPASITAS LATERAL KELOMPOK TIANG PADA PROGRAM PLAXIS 3D FOUNDSTION

DAFTAR ISI ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN 1 1.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR MOTTO PERSEMBAHAN

ANALISIS STABILITAS LERENG PADA JALAN REL SEPANCAR - GILAS STA 217 MENGGUNAKAN METODE IRISAN BISHOP DAN PERANGKAT LUNAK PLAXIS ABSTRAK

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun oleh : TITIK ERNAWATI

DAFTAR ISI. i ii iii. ix xii xiv xvii xviii

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

BAB III DATA DAN TINJAUAN DESAIN AWAL

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE TUNGGAL DIAMETER 100 cm PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL GRANDHIKA, MEDAN TUGAS AKHIR

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN ATAU TANPA PERKUATAN GEOTEXTILE DENGAN PERANGKAT LUNAK PLAXIS ABSTRAK

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

PENGARUH KEDALAMAN PEMANCANGAN TURAP BAJA PADA BERBAGAI KEPADATAN TANAH NON-KOHESIF TERHADAP FAKTOR KEAMANAN PEMANCANGAN ABSTRAK

ANALISIS LERENG DENGAN PERKUATAN PONDASI TIANG

STUDI PERBANDINGAN PERANCANGAN DINDING TURAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE MANUAL DAN PROGRAM OASYS GEO 18.1

LANGKAH-LANGKAH PEMODELAN MENGGUNAKAN PLAXIS V8.2. Pada bagian ini dijelaskan tentang cara-cara yang dilakukan untuk memodelkan proyek

Adapun langkah-langkah metodologi dalam menyelesaikan tugas akhir ini dapat dilihat pada flow chart sebagai berikut. Mulai.

TUGAS AKHIR ANALISIS PERENCANAAN FONDASI BORED PILE PIER 36 PADA PROYEK JALAN BEBAS HAMBATAN DEPOK ANTASARI (DESARI) ZONE 2

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Tujuan Kajian Sistematika Penyusunan Laporan...3

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

TEKANAN TANAH LATERAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG BOR MENGGUNAKAN METODE REESE, PILE DRIVING ANALYZER TEST, DAN PERANGKAT LUNAK NPILE

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS. MRT (twin tunnel) dengan shield pada tanah lempung berlanau konsistensi lunak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN BAB. 1.1 Latar Belakang

DESAIN DINDING DIAFRAGMA PADA BASEMENT APARTEMEN THE EAST TOWER ESSENCE ON DARMAWANGSA JAKARTA OLEH : NURFRIDA NASHIRA R.

DAFTAR ISI. i ii iii iv

ANALISIS STABILITAS DAN PERKUATAN LERENG PLTM SABILAMBO KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA ABSTRAK

BAB III PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE KAJIAN

ANALISIS OPTIMASI JUMLAH JANGKAR PADA KONSTRUKSI TURAP BERJANGKAR MENGGUNAKAN PLAXIS 2D ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PRA RENCANA STRUKTUR BAWAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN PERKUATAN PONDASI JEMBATAN CABLE STAYED MENADO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM GROUP 5.0 DAN PLAXIS 3 DIMENSI

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Tugas dan. Memenuhi Syarat Untuk Menempuh Ujian. Sarjana Teknik Sipil. Disusun Oleh AHMAD RIVALDI NOVRIL

BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM

BAB 3 DATA TANAH DAN DESAIN AWAL

BAB III METODE PENELITIAN. Proyek Jalan bebas Hambatan Medan Kualanamu merupakan proyek

ANALISA DEFORMASI PONDASI TIANG BOR DENGAN MODEL ELEMEN HINGGA PADA TANAH STIFF CLAY

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Lokasi proyek Pembangunan Apartemen Taman Surabaya

ANALISIS DEFLEKSI TURAP KANTILEVER BAJA DAN BETON MENGGUNAKAN PLAXIS 2D ABSTRAK

PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP PEKERJAAN GALIAN BASEMENT SWISS-BELHOTEL PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN 1 DIAGRAM PENGARUH R. E. FADUM (1948) UNTUK NAVFAC KASUS 1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI DALAM DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER MATHCAD 12

TOPIK BAHASAN 8 KEKUATAN GESER TANAH PERTEMUAN 20 21

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

REKAYASA GEOTEKNIK DALAM DISAIN DAM TIMBUNAN TANAH

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ABSTRAK... i ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR...

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KRITERIA DESAIN

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA STABILITAS LERENG DAN ALTERNATIF PENANGANANNYA (STUDI KASUS : JALAN TOL SEMARANG SEKSI A KM-5)

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Denny Nugraha NRP : Pembimbing : Ir. Asriwiyanti Desiani, MT. ABSTRAK

BAB III METODOLOGI. Adapun yang termasuk dalam tahap persiapan ini meliputi:

PENGARUH METODE KONSTRUKSI PONDASI SUMURAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG VERTIKAL (148G)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

TUGAS AKHIR. Untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil. Disusun Oleh : ARAN GREGORIUS SIMARMATA BIDANG STUDI GEOTEKNIK

PERENCANAAN STABILITAS LERENG DENGAN SHEET PILE DAN PERKUATAN GEOGRID MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA. Erin Sebayang 1 dan Rudi Iskandar 2

Untuk tanah terkonsolidasi normal, hubungan untuk K o (Jaky, 1944) :

1.2. Maksud dan Tujuan 2

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN ABSTRAKSI ABSTRACT KATA PENGANTAR

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

2.1.5 Tekanan Tanah Lateral Akibat Beban Lajur 8

PENGARUH KONSISTENSI TANAH DAN MODULUS PENAMPANG TURAP BAJA TERHADAP KEDALAMAN GALIAN TURAP BAJA

ANALISA TANAH PADA BUKAAN TEROWONGAN (Studi Kasus: Terowongan Kawasan Green Hill, Malendeng)

LEMBAR PENGESAHAN MOTTO

BAB II STUDI PUSTAKA

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITIS DAN ELEMEN HINGGA

STUDI PERBANDINGAN PERHITUNGAN STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH ANTARA METODE KONVENSIONAL DAN METODE ELEMEN HINGGA

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR KONSULTASI MAGANG... iv. PERNYATAAN... v. PERSEMBAHAN... vi. KATA PENGANTAR...

ANALISIS STABILITAS TANAH TIMBUNAN DENGAN PERKUATAN SABUT KELAPA

PERNYATAAN KEASLIAN...

ACARA BIMBINGAN TUGAS

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Abstrak... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... x Daftar Gambar...

BAB IV METODE PERHITUNGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE

Perencanaan Underpass Simpang Dewa Ruci Kuta Bali

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG BOR BERDASARKAN DATA SPT DAN UJI PEMBEBANAN TIANG. Pembimbing : Ir. Asriwiyanti Desiani,M.T

BAB I PENDAHULUAN. alternatif ruas jalan dengan melakukan pembukaan jalan lingkar luar (outer ring road).

ANALISA PENANGANAN PENURUNAN TANAH DI TANAH MAS, SEMARANG UTARA

Transkripsi:

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR ISTILAH... xii DAFTAR NOTASI... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 4 1.3. Tujuan Penelitian... 5 1.4. Manfaat Penelitian... 6 1.5. Batasan Masalah... 6 1.6. Sistematika Penulisan... 7 BAB II DASAR TEORI... 8 2.1. Parameter Tanah... 8 2.1.1. Berat Isi ( sat dan unsat )... 8 2.1.2. Parameter Kekakuan (e dan )... 10 2.1.3. Parameter Kekuatan (c, dan )... 13 2.2. Kriteria Keruntuhan Menurut Mohr-Coulomb... 15 2.3. Definisi umum mengenai tegangan dan regangan... 19 2.4. Teori Deformasi... 23 2.4.1. Persamaan Dasar dari Deformasi... 23 2.4.2. Finite Elemen Secara Diskrit... 26 2.5. Tekanan Tanah Lateral... 28 2.5.1. Tekanan Tanah Dalam Keadaan Diam (At Rest)... 28 2.5.2. Tekanan Tanah Aktif Menurut Rankine... 29 2.5.3. Tekanan Tanah Pasif Menurut Rankine... 30 2.6. Standard Penetration Test (SPT)... 30 2.7. Dewatering... 34 2.8. Pondasi Boredpile... 36 2.9. Secant Pile... 41 2.10. Program Plaxis 8.2... 44 2.10.1. Input... 45 2.10.2. Perhitungan... 48 2.10.3. Output... 50 BAB III PROSEDUR ANALISIS... 51 3.1. Objek Penelitian... 51 3.2. Metode Pengumpulan Data... 51 3.2.1. Data Sekunder... 52 3.2.2. Studi Pustaka... 52 v

3.3. Prosedur Analisis... 52 3.4. Parameter Tanah... 54 3.4.1. Berat Isi ( sat dan unsat )... 55 3.4.2. Parameter Permeabilitas (k)... 55 3.4.3. Parameter Kekakuan (E dan )... 55 3.4.4. Parameter Kekuatan (c, dan )... 56 3.5. Langakh-langkah Pemodelan Pada Program Plaxis 8.2... 57 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 70 4.1. Analisis Data... 70 4.1.1. Umum... 70 4.1.2. Lokasi Tinjauan... 70 4.1.3. Data Lapangan... 71 4.1.4. Analisis Parameter Tanah... 74 4.2. Pembahasan... 78 4.2.1. Perhitugan Manual... 78 4.2.2. Perhitungan Dengan Menggunakan Plaxis... 93 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 186 5.1. Kesimpulan... 186 5.2. Saran... 187 DAFTAR PUSTAKA... 188 LAMPIRAN LAMPIRAN vi

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Korelasi empiris antara nilai N-SPT dengan unconfined compressive strength dan berat jenis tanah jenuh (γsat) untuk tanah kohesif.... 9 Tabel 2.2 Korelasi Berat Jenis Tanah (γ) Untuk Tanah Non Kohesif dan Kohesif... 10 Tabel 2.3 Korelasi Berat Jenis Tanah Jenuh (γsat) Untuk Tanah Non Kohesif.... 10 Tabel 2.4 Korelasi Modulus Elastis (Es) dengan Nilai N-SPT... 11 Tabel 2.5 Modulus Es untuk Berbagai jenis tanah... 12 Tabel 2.6 Hubungan tipe tanah dengan Modulus Young dan Poisson s Ratio... 12 Tabel 2.7 Sudut Geser Dalam untuk Tanah Bukan Lempung... 14 Tabel 2.8 Sudut Geser Dalam untuk Berbagai Jenis Tanah... 15 Tabel 2.9 Hubungan Dγ, ф dan N dari Pasir... 33 Tabel 3.1 Data Koordinat Model Geometri... 60 Tabel 3.2 Parameter Tanah Pada Model Geometri... 64 Tabel 4.1 Tabel Parameter tanah hasil pengujian laboratorium... 75 Tabel 4.2. Tabel Parameter tanah hasil korelasi N-SPT.... 78 Tabel 4.3 Percepatan puncak batuan dasar dan percepatan puncak muka tanah untuk masing-masing Wilayah Gempa Indonesia... 80 Tabel 4.4 Gaya tekanan tanah aktif terhadap Momen A... 89 Tabel 4.5 Gaya tekanan tanah pasif terhadap Momen A... 91 Tabel 4.6 Parameter Tanah... 94 Tabel 4.7 Hasil Analisis Displacement Secant Pile Dengan Dimensi 400 mm Dengan Kedalaman 12 meter... 123 Tabel 4.8 Hasil Analisis Displacement Pada Model Plaxis... 124 Tabel 4.9 Penurunan izin bangunan sesuai dengan USSR CODE untuk kondisi frozen dan unfrozen... 126 Tabel 4.10 Hasil Analisis Displacement Secant Pile Dengan Dimensi 800 mm dengan Kedalaman 19 meter Dengan Tambahan Sheet Pile... 151 Tabel 4.11 Hasil Analisis Displacement Secant Pile Dengan Dimensi 800 mm Dengan Kedalaman 19 meter Dengan Menggunakan Strut... 178 vii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Lokasi Rencana Underpass... 2 Gambar 1.2 Desain Rencana Underpass... 3 Gambar 2.1 Grafik Korelasi Antara Kohesi (c) Dengan N-SPT... 13 Gambar 2.2 Grafik Korelasi Antara Su Dengan N-SPT... 14 Gambar 2.3 Kriteria kegagalan Mohr dan Coulomb... 17 Gambar 2.4 Lingkaran Mohr... 18 Gambar 2.5 Sistem koordinat 3 dimensi secara umum beserta perjanjian tanda... 20 Gambar 2.6 Sisern koordinat 2 dimensi yang dipakai PLAXIS beserta peijanjian tanda. 21 Gambar 2.7 Grafik Pemilihan Metode dewatering sesuai dengan ukuran partikel tanah... 35 Gambar 2.8 Jenis-jenis Boredpile (Braja M. Das, 1941)... 36 Gambar 2.9 Metode kering konstruksi pilar yang dibor... 38 Gambar 2.10 Metode acuan konstruksi pilar yang dibor... 39 Gambar 2.11 Metode adonan konstruksi pilar yang dibor... 40 Gambar 2.12 Skema Rencana Tampak Dinding Secant Pile... 43 Gambar 2.13 Jendela utama dari program Masukan (modus Model)... 45 Gambar 2.14 Jendela set Bahan menunjukkan proyek dan database global... 47 Gambar 2.15 Perbandingan unsur-unsur tanah 2D dan 3D... 48 Gambar 2.16 Jendela utama dari program Perhitungan... 50 Gambar 2.17 Toolbar dalam jendela utama dari program Keluaran... 50 Gambar 3.1 flowchart metode kajian... 53 Gambar 3.2 Kotak Dialog Creat/Open project... 57 Gambar 3.3 Lembar Tab Project pada Kotak Dialog General Settings... 58 Gambar 3.4 Lembar Tab Dimensions pada Kotak Dialog General Settings... 58 Gambar 3.5 Penggambaran Model Geometri pada PLAXIS Input... 59 Gambar 3.6 Pengaplikasian Plate pada Model Geometri... 60 Gambar 3.7 Pengaplikasian Standard fixities pada Model Geometri... 61 Gambar 3.8 Kotak Dialog Material sets... 62 Gambar 3.9 Lembar Tab General pada Kotak Dialog Mohr-Coulomb... 63 Gambar 3.10 Lembar Tab Parameters pada Kotak Dialog Mohr-Coulomb... 63 Gambar 3.11 Lembar Tab Interfaces pada Kotak Dialog Mohr-Coulomb... 64 Gambar 3.12 Pengaplikasian Data Tanah pada Model Geometri... 65 Gambar 3.13 Kotak Dialog Geogrid properties... 65 Gambar 3.14 Output Generated Mesh pada PLAXIS Output... 66 Gambar 3.15 Kotak Dialog Water weight... 67 Gambar 3.16 Pengaplikasian Batas Muka Air Tanah pada Model Geometri... 67 Gambar 3.17 Kotak Dialog Water pressure generation... 68 Gambar 3.18 Jendela View pore pressures pada PLAXIS Output... 68 Gambar 4.1 Data Borlog pada BH-02... 72 Gambar 4.2 Data Borlog pada BH-04... 73 Gambar 4.3 Kondisi Pelapisan Tanah di Lapangan... 76 Gambar 4.4 Pembagian Wilayah Gempa Indonesia berdasarkan SNI-1726-2002... 80 Gambar 4.5 Gambaran Lokasi Penelitian... 102 Gambar 4.6 Analisis Tahapan Konstruksi Pada Kalkulasi Plaxis... 103 viii

Gambar 4.7 Output Kalkulasi Pembebanan Alat Berat... 106 Gambar 4.8 Total Displacement Akibat Pembebanan Alat Berat... 106 Gambar 4.9 Output Kalkulasi Boredpile... 107 Gambar 4.10 Total Displacement Akibat Boredpile... 107 Gambar 4.11 Output Kalkulasi Pemasangan Dewatering... 108 Gambar 4.12 Total Displacement Akibat Dewatering... 108 Gambar 4.13 Output Kalkulasi Penggalian Tanah Lapisan 1... 109 Gambar 4.14 Output Kalkulasi Penggalian Tanah Lapisan 2... 110 Gambar 4.15 Output Kalkulasi Penggalian Tanah Lapisan 3... 111 Gambar 4.16 Output Kalkulasi Penggalian Tanah Lapisan 4... 112 Gambar 4.17 Output Kalkulasi Penggalian Tanah Lapisan 5... 113 Gambar 4.18 Output Kalkulasi Pemasangan Plat... 114 Gambar 4.19 Displacement Arah Horizontal Pada Tahap Pemasangan Plat... 114 Gambar 4.20 Displacement Arah Vertikal Pada Tahap Pemasangan Plat... 115 Gambar 4.21 Total Displacement Pada Boredpile Pada Tahap Pemasangan Plat... 115 Gambar 4.22 Total Displacement Pada Permukaan Tanah Patung Dewa Ruci Pada Tahap Pemasangan Plat... 116 Gambar 4.23 Output Kalkulasi Pada Tahap Menaikan MAT... 117 Gambar 4.24 Displacement Arah Horizontal Pada Tahap Menaikan MAT... 117 Gambar 4.25 Displacement Arah Vertikal Pada Tahap Menaikan MAT... 118 Gambar 4.26 Displacement Pada Boredpile Pada Tahap Menaikan MAT... 118 Gambar 4.27 Total Displacement Pada Permukaan Tanah Patung Dewa Ruci Pada Tahap Menaikan MAT... 119 Gambar 4.28 Output Kalkulasi Pada Tahap Pembebanan Plat... 120 Gambar 4.29 Displacement Arah Horizontal Pada Tahap Pembebanan Plat... 120 Gambar 4.30 Displacement Arah Vertikal Pada Tahap Pembebanan Plat... 121 Gambar 4.31 Displacement Pada Boredpile Pada Tahap Pembebanan Plat... 121 Gambar 4.32 Total Displacement Pada Permukaan Tanah Patung Dewa Ruci Pada Tahap Pembebanan Plat... 122 Gambar 4.33 Steel Sheet Pile yang direncanakan... 128 Gambar 4.34 Output Kalkulasi Pembebanan Alat Berat... 131 Gambar 4.35 Total Displacement Akibat Pembebanan Alat Berat... 131 Gambar 4.36 Output Kalkulasi Pemasangan Sheet Pile... 132 Gambar 4.37 Total Displacement Akibat Pemasangan Sheet Pile... 132 Gambar 4.38 Output Kalkulasi Pemasangan Boredpile... 133 Gambar 4.39 Total Displacement Akibat Boredpile... 133 Gambar 4.40 Output Kalkulasi Dewatering... 134 Gambar 4.41 Total Displacement Akibat Dewatering... 135 Gambar 4.42 Output Kalkulasi Penggalian Tanah Lapisan 1... 136 Gambar 4.43 Output Kalkulasi Penggalian Tanah Lapisan 2... 137 Gambar 4.44 Output Kalkulasi Penggalian Tanah Lapisan 3... 138 Gambar 4.45 Output Kalkulasi Penggalian Tanah Lapisan 4... 139 Gambar 4.46 Output Kalkulasi Penggalian Tanah Lapisan 5... 140 Gambar 4.47 Output Kalkulasi Pemasangan Plat... 141 Gambar 4.48 Displacement Arah Horizontal Pada Tahap Pemasangan Plat... 141 Gambar 4.49 Displacement Arah Vertikal Pada Tahap Pemasangan Plat... 142 Gambar 4.50 Total Displacement Pada Boredpile Pada Tahap Pemasangan Plat... 142 ix

Gambar 4.51 Total Displacement Pada Permukaan Tanah Patung Dewa Ruci Pada Tahap Pemasangan Plat... 143 Gambar 4.52 Output Kalkulasi Pada Tahap Menaikan MAT... 144 Gambar 4.53 Displacement Arah Horizontal Pada Tahap Menaikan MAT... 144 Gambar 4.54 Displacement Arah Vertikal Pada Tahap Menaikan MAT... 145 Gambar 4.55 Displacement Pada Boredpile Pada Tahap Menaikan MAT... 145 Gambar 4.56 Total Displacement Pada Permukaan Tanah Patung Dewa Ruci Pada Tahap Menaikan MAT... 146 Gambar 4.57 Output Kalkulasi Pada Tahap Pembebanan Plat... 147 Gambar 4.58 Displacement Arah Horizontal Pada Tahap Pembebanan Plat... 147 Gambar 4.59 Displacement Arah Vertikal Pada Tahap Pembebanan Plat... 148 Gambar 4.60 Displacement Pada Boredpile Pada Tahap Pembebanan Plat... 148 Gambar 4.61 Total Displacement Pada Permukaan Tanah Patung Dewa Ruci Pada Tahap Pembebanan Plat... 149 Gambar 4.62 Output Kalkulasi Pembebanan Alat Berat... 154 Gambar 4.63 Total Displacement Akibat Pembebanan Alat Berat... 154 Gambar 4.64 Output Kalkulasi Pemasangan Boredpile... 155 Gambar 4.65 Total Displacement Akibat Pemasangan Boredpile... 156 Gambar 4.66 Output Kalkulasi Pemasangan Strut... 157 Gambar 4.67 Total Displacement Akibat Strut... 157 Gambar 4.68 Output Kalkulasi Dewatering... 158 Gambar 4.69 Total Displacement Akibat Dewatering... 159 Gambar 4.70 Output Kalkulasi Penggalian Tanah Lapisan 1... 160 Gambar 4.71 Output Kalkulasi Penggalian Tanah Lapisan 2... 161 Gambar 4.72 Output Kalkulasi Penggalian Tanah Lapisan 3... 162 Gambar 4.73 Output Kalkulasi Penggalian Tanah Lapisan 4... 163 Gambar 4.74 Output Kalkulasi Penggalian Tanah Lapisan 5... 164 Gambar 4.75 Output Kalkulasi Pemasangan Plat... 165 Gambar 4.76 Displacement Arah Horizontal Pada Tahap Pemasangan Plat... 165 Gambar 4.77 Displacement Arah Vertikal Pada Tahap Pemasangan Plat... 166 Gambar 4.78 Total Displacement Pada Boredpile Pada Tahap Pemasangan Plat... 166 Gambar 4.79 Total Displacement Pada Permukaan Tanah Patung Dewa Ruci Pada Tahap Pemasangan Plat... 167 Gambar 4.80 Output Kalkulasi Pada Tahap Menaikan MAT... 168 Gambar 4.81 Displacement Arah Horizontal Pada Tahap Menaikan MAT... 168 Gambar 4.82 Displacement Arah Vertikal Pada Tahap Menaikan MAT... 169 Gambar 4.83 Displacement Pada Boredpile Pada Tahap Menaikan MAT... 169 Gambar 4.84 Total Displacement Pada Permukaan Tanah Patung Dewa Ruci Pada Tahap Menaikan MAT... 170 Gambar 4.85 Output Kalkulasi Pelepasan Strut... 171 Gambar 4.86 Displacement Arah Horizontal Pada Tahap Pelepasan Strut... 171 Gambar 4.87 Displacement Arah Vertikal Pada Tahap Pelepasan Strut... 172 Gambar 4.88 Total Displacement Pada Boredpile Pada Tahap Pelepasan Strut... 172 Gambar 4.89 Total Displacement Pada Permukaan Tanah Patung Dewa Ruci Pada Tahap Pelepasan Strut... 173 Gambar 4.90 Output Kalkulasi Pada Tahap Pembebanan Plat... 174 Gambar 4.91 Displacement Arah Horizontal Pada Tahap Pembebanan Plat... 174 Gambar 4.92 Displacement Arah Vertikal Pada Tahap Pembebanan Plat... 175 x

Gambar 4.93 Displacement Pada Boredpile Pada Tahap Pembebanan Plat... 175 Gambar 4.94 Total Displacement Pada Permukaan Tanah Patung Dewa Ruci Pada Tahap Pembebanan Plat... 176 Gambar 4.95 Grafik Hubungan Antara Displacement Permukaan Tanah Dengan Kedalaman Penggalian... 179 Gambar 4.96 Grafik Hubungan Antara Displacement Boredpile Dengan Kedalaman Penggalian... 179 Gambar 4.97 Grafik Hubungan Antara Displacement Permukaan Tanah Patung Dewa Ruci Dengan Kedalaman Penggalian... 180 Gambar 4.98 Input Pembebanan Gempa Pada Plaxis... 181 Gambar 4.99 Proses Kalkulasi Analisis Pembebanan Gempa Pada Plaxis... 182 Gambar 4.100 Total Displacement Pada Boredpile Akibat Gempa... 183 Gambar 4.101 Total Displacement Pada Boredpile Akibat Gempa... 183 Gambar 4.102 Displacement Pada Permukaan Tanah Di Sekitar Galian Akibat Gempa. 184 Gambar 4.103 Total Displacement Pada Permukaan Tanah Di Sekitar Galian Akibat Gempa... 184 Gambar 4.104 Displacement Pada Permukaan Tanah Patung Dewa Ruci Akibat Gempa 185 Gambar 4.105 Total Displacement Pada Permukaan Tanah Patung Dewa Ruci Akibat Gempa... 185 xi

DAFTAR ISTILAH Berat Volume Boredpile Cofferdams Deformasi Dewatering Intersection Kohesi Modulus Elastisitas Overpass Poisson ratio Retaining Walls Secant pile atau berat isi ( ) merupakan berat tanah per satuan volume. adalah pondasi dengan kedalaman lebih dari 2 meter yang digunakan untuk bangunan-bangunan tinggi yang pemasangannya dilakukan dahulu pengeboran permukaan tanah dengan menggunakan mesin bor. jenis konstruksi kedap air yang dirancang untuk memfasilitasi proyek konstruksi di daerah yang biasanya terendam, seperti jembatan dan dermaga. merupakan perubahan kedudukan atau pergerakan suatu titik pada suatu benda secara absolut maupun relatif. adalah proses penurunan muka air tanah selama Konstruksi berlangsung selain itu juga diperuntukkan pencegahan kelongsoran akibat adanya aliran tanah pada galian atau bisa dipaparkan sebagai proses pemisahan antara cairan dengan padatan. atau disebut juga persimpangan adalah simpul dalam jaringan transportasi dimana dua atau lebih ruas jalan bertemu, di sini arus lalu lintas mengalami konflik. merupakan nilai yang timbul akibat adanya lekatan/ikatan antar butiran tanah. adalah Perbandingan antara tegangan dan regangan dari suatu benda. atau disebut juga flyover adalah jalan yang dibangun tidak sebidang melayang menghindari daerah/kawasan yang selalu menghadapi permasalahan kemacetan lalu lintas, melewati persilangan kereta api untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas dan efisiensi. merupakan ragangan arah horizontal dibagi dengan regangan arah vertikal. merupakan struktur bangunan yang digunakan untuk menahan tanah atau memberikan kestabilan tanah atau bahan lain yang memiliki beda ketinggian dan tidak memperbolehkan tanah memiliki kemiringan longsor lebih dari kemiringan alaminya. atau bisa disebut juga contiguous pile adalah dinding penahan tanah yang konstruksinya terdiri dari bored-pile yang terbuat dari beton bertulang yang diselingi bored-pile yang terbuat dari beton tanpa tulangan yang terbuat dari beton bertulang yang diselingi bored-pile yang terbuat dari beton tanpa tulangan. xii

Shotcrete Sudut geser Terowongan Underpass merupakan mortar atau beton yang diberikan tekanan dengan kecepatan tinggi (American Concrete Institute). atau friction angle diperloleh dari kekasaran antar butiran tanah. Sudut geser atau sudut geser dalam merupakan penambahan dari shear strength dengan stress level. adalah sebuah tembusan di bawah permukaan tanah atau gunung. adalah jalan melintang di bawah jalan lain. xiii

DAFTAR NOTASI γ = Berat volume atau berat isi ρ = Densitas = Sudut geser N = Harga SPT lapangan E = Modulus elastisitas = Poisson s ratio c = Kohesi Tanah = Dilatasi τ = Tegangan geser pada saat terjadinya keruntuhan atau kegagalan = Tegangan normal pada saat kondisi tersebut u = Tekanan air pori = Kecepatan regangan M = Matrix kekakuan material p = Tegangan isotropic/tegangan efektif rata-rata q = Tegangan geser ekuivalen e = Regangan elastis p = Regangan plastis L T = Matriks transpose dari operator turunan Ko = Koefisien tekanan tanah dalam keadaan diam Ka = Koefisien tekanan tanah dalam keadaan aktif Kp = Koefisien tekanan tanah dalam keadaan pasif do = Kedalaman tiang dari batas galian q = Beban yang bekerja di permukaan tanah Qp = Tahanan Ujung Ultimate (kn) Ap = Luas Penampang Tiang (m) Li = Panjang lapisan tanah P = keliling tiang Cu = Kohesi Undrained α = Koefien adhesi antara tanah dan tiang xiv