PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DAN KECAKAPAN SOSIAL SD-1 AL-AZHAR MEDAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DAN KECAKAPAN SOSIAL SD-1 AL-AZHAR MEDAN

Oleh: Gunawan Guru SMP Negeri 1 Raha Kabupaten Muna

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran (Sanjaya: 2009: 59). Pada penelitian tindakan kelas ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

Oleh : Ari Pramono Guru SMA Negeri 1 Jogorogo, Ngawi ABSTRAK

LEMMA VOL I NO. 1, NOV 2014

Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 2013 ISSN:

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION

BAB III METODE PENELITIAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 KAWEDANAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

Almiati SMK Negeri 8 Semarang. Abstrak

ARTIKEL ILMIAH. OLEH: 1. RELI NURLIZESWATI (A1C309047) 2. Dra.ASTALINI, M.Si 3. HAERUL PHATONI,S.Pd, M.Pd.Fis

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

ISSN Indikhiro Awalani Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD

Langkah 1 : Penomoran Langkah 2 : Mengajukan Pertanyaan. Langkah 3 : Berpikir Bersama Langkah 4 : Menjawab METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK

Peningkatan Kualitas Proses dan Hasil Pembelajaran Bahan Teknik Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Jig Saw. Oleh : Tiwan, MT.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR MELALUI PEMANFAATAN KELOMPOK BELAJAR. Sri Lestari SMK Negeri 2 Karanganyar Jawa Tengah

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Lorentya Yulianti Kurnianingtyas & Mahendra Adhi Nugroho Halaman 66-77

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI TEBING TINGGI

MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII-A SMP KARTIKA XII-1

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi)

BAB III METODE PENELITIAN

Didik Cahyono 1), Dwi Haryoto 2), dan Asim 3) Universitas Negeri Malang

PENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL SNOWBALL THROWING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Hasna Putri Azizah, Budi Utami* dan Haryono. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS III SDN 131/VII TEMENGGUNG. Oleh BADARIA ABSTRAK

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

* Keperluan korespondensi, tel/fax : ,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG.

BAB III METODE PENELITIAN

Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2

*Keperluan korespondensi, HP: ,

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IVSDN BINJAI TIMUR

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw di Kelas XB SMA Negeri 1 Pasangkayu

IMPLEMENTASI TEKNIK JIGSAW INTEGRASI JURNAL AKADEMIK DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH KONSELING KARIR

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 MADIUN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V-B SD NEGERI NOMOR SAMPALI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DAN KECAKAPAN SOSIAL SD-1 AL-AZHAR MEDAN FAHRUR ROZI Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : fahrurrozi@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA dan kecakapan sosial siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus yang masing-masing terdiri dari tiga pertemuan. Subjek penelitian sebanyak 29 orang siswa kelas IV B. Pada siklus I, rata-rata 71,72%. Pada siklus II rata-rata 81,03%. Pada siklus III rata-rata mencapai 86,03%. Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) dari segi guru pada siklus I dengan nilai rata-rata dari adalah 79,16%, siklus II 87,50%, dan siklus III 95,83%. PAKEM dari segi siswa nilai rata-rata pada siklus I adalah 77,24%, siklus II 87,58%, dan siklus III 91,21%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar IPA dan kecakapan sosial siswa. Kata Kunci : Pembelajararan Kooperatif, Tipe Jigsaw, PAKEM PENDAHULUAN Pada umumnya pembelajaran di kelas selama ini cenderung monoton dan tidak menarik, sehingga beberapa pelajaran ditakuti dan selalu dianggap sulit oleh siswa, misalnya pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pembelajaran IPA oleh guru cenderung bersifat belajar pasif dengan menggunakan metode ceramah hampir di sebagian besar aktivitas proses belajar mengajarnya di kelas, dan sangat tergantung pada kegiatan yang ditawarkan oleh buku pelajaran IPA yang dimiliki guru dan siswa tanpa memperhatikan sumber lainnya. Berdasarkan hasil pengamatan sementara pembelajaran di SD-1 Al-Azhar Medan diperoleh bahwa; pertama, hasil belajar IPA siswa yang diperoleh siswa juga belum memuaskan, hal ini dapat diketahui masih adanya beberapa siswa yang harus melakukan remedial untuk memperoleh nilai bulanan atau nilai semester dari standar yang telah ditetapkan guru dan sekolah. Siswa yang melakukan remedial berkisar 10 20% dari jumlah siswa keseluruhan per kelas. Kedua, jumlah siswa yang mengikuti pelajaran di tiap kelas biasanya terdiri dari 28 40 orang siswa, sehingga kesempatan siswa untuk 107

aktif dalam pembelajaran, tidak semuanya dapat dipenuhi. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi hasil belajar IPA siswa siswa. Ketiga, metode yang digunakan guru selama ini dalam mengajarkan materi/topik perubahan penampakan bumi dan benda langit" juga kurang bervariasi, masih dominan menggunakan metode ceramah, pemberian tugas, dan pekerjaan rumah (PR), penggunaan media juga hanya terbatas hanya berupa penggunaan Gambar, hal ini juga masih terjadi pada proses pembelajaran di SD Al-Azhar Medan, sehingga pembelajaran terkesan hanya teacher center bukan student center, selain itu juga pembelajaran menjadi tidak menyenangkan dan siswa hanya bisa pasif mendengarkan, membaca dan menulis semua apa yang dikatakan guru tanpa terlibat langsung dalam pembelajaran. Keempat, kecakapan sosial yang dimiliki siswa masih sangat rendah di antara kemampuan siswa dalam menghargai pendapat orang lain dan bekerjasama di dalam kelompok. Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik, salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw melalui pendekatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM). Hal ini didukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Nasution, (2008:123) bahwa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada pembelajaran Matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa, membuat suasana belajar lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Perlunya penggunaan model pembelajaran yang bervariasi dan memanfaatkan berbagai media pembelajaran serta ditambah dengan melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) diharapkan akan meningkatkan kualitas pembelajaran. Perlunya sebuah penelitian tindakan kelas dengan penggunaan metode pengajaran yang bervariasi dan memanfaatkan berbagai media pembelajaran serta ditambah dengan melaksanakan pembelajaran PAKEM diharapkan akan meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Identifikasi Masalah Beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut: (1) Hasil belajar IPA yang kurang memuaskan, (2) (2) Model pembelajaran yang selama ini digunakan kurang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran; (3) kurangnya kecakapan sosial siswa dalam proses pembelajaran IPA. 108

Batasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw melalui pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa dan kecakapan sosial siswa kelas IV B SD-1 Al-Azhar Medan T.P. 2008/2009. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan permasalahan penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah penerapan model Jigsaw melalui pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa di Kelas IV B SD-1 Al- Azhar Medan? 2. Apakah penerapan model Jigsaw melalui pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) dapat meningkatkan kecakapan sosial siswa di Kelas IV B SD-1 Al- Azhar Medan? 3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA dan kecakapan sosial siswa siswa melalui penerapan model Jigsaw melalui pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) di Kelas IV B SD-1 Al- Azhar Medan. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Bagi siswa, merupakan salah satu model pembelajaran yang memberi kesempatan memperkaya pengalaman belajarnya. 2. Bagi guru, merupakan salah satu altematif model pembelajaran yang dapat digunakan selain metode belajar yang sudah dilakukan. 3. Bagi Sekolah/kelembagaan, diharapkan dapat mengembangkan/meningkatkan kemampuan guru dalam mengatasi masalah-masalah pembelajaran. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV B SD-1 Al-Azhar Kota Medan, Jalan Pintu Air No. 214 Kwala Bekala, Padang Bulan Medan. Pelaksanaan penelitian tindakan ini dilaksanakan di semester II T.P. 2008/2009 dan dilakukan dari bulan Mei sampai Juli 2009. Sumber Data Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV B Reguler SD-1 Al-Azhar Kota Medan Tahun Pelajaran 2008/2009 yang berjumlah 29 orang. Siswa laki-laki berjumlah 15 orang dan siswa perempuan berjumah 14 orang. Subjek penelitian 109

ditentukan dengan teknik purposive sampling Pihak-pihak yang Terlibat dalam Penelitian Pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini adalah; (1) peneliti sekaligus juga sebagai pelaku tindakan; (2) rekan sejawat (guru) adalah sebagai observer pertama, guru IPA SD-1 Al-Azhar, Hj. Fitriani Manurung, S.Pd; (3) pembantu Kepala Sekolah 1 (PKS1) sebagai observer kedua, Masdiono, S.Pd. Desain Penelitian Pada penelitian ini yang digunakan adalah model rancangan Lewin (Elliot, 1991:71). Teknik dan Alat Pengumpul Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sesuai dengan yang dinyatakan Kunandar (2008:125) yaitu dapat dilakukan melalui : (1) tes; (2) observasi; (3) wawancara, (4) diskusi antara guru, teman sejawat, dan kolaborator untuk refleksi hasil siklus PTK. Sedangkan alat yang digunakan antara lain (1) tes; (2) observasi; (3) wawancara, (4) Kuesioner (5) diskusi antara guru. Uji Coba Tes Sebelum melakukan penelitian dengan instrumen yang sesungguhnya, maka perlu dilakukan uji coba. Tujuan pelaksanaan uji coba ini adalah untuk mengetahui sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (validitas) serta keterandalan alat tersebut (reliabilitas). Uji coba dilakukan kepada siswa kelas IV A Reguler SD-1 Al-Azhar Kota Medan sejumah 30 orang yang bukan termasuk sampel penelitian, akan tetapi pada saat menshahihkan (validitas) tes hanya diikuti oleh 26 orang siswa. Uji coba instrumen penelitian berupa pengujian validitas, reliabilitas dan analisis butir soal. Uji Validitas Tes Validitas instrumen butir tes hasil belajar IPA siswa dihitung dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment pada taraf signifikansi 0,05. Uji Realibilitas Tes Reliabilitas butir tes hasil belajar IPA siswa dihitung dengan menggunakan rumus K-R 20: r 11 = n n 1 S 2 pq Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran tes hasil belajar IPA siswa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: P = B JS Keterangan: P = indeks kesukaran, B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul, JS = jumlah siswa S 2 110

Uji Daya Beda Uji daya beda tes hasil belajar IPA siswa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: D = B A B B = P A P B J A J B Di mana: J= jumlah peserta tes, J A = banyaknya peserta kelompok atas, J B = banyaknya peserta kelompok bawah, B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar, B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar, P A = B A J A = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat, P sebagai indeks kesukaran), P B = B A = Proporsi J A peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Uji Reabilitas Angket Kecakapan Sosial Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu angket dinyatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika angket tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Dalam hal ini dilakukan uji reliabilitas item angket dengan menggunakan rumus Alpha. Teknik Analisis Data Di dalam menganalisis data, sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu ditentukan gain ternormalisasi dari data penelitian dimana di dalam gain tersebut digunakan rumus: Gain = Tes Akhir Tes Awal Skor Maksimum Tes Awal Uji Gain dapat dikelompokkan dalam kriteria berikut ini :< 0,30 = rendah, 0,30 0,70 = sedang, > 0,70 = tinggi (Meltzer,2002) Analisis data yang dilakukan secara kualitatif, yaitu analisis menurut Milles dan Huberman (1984) dalam Kunandar (2008:101) merujuk pada proses interaktif yang menyeluruh meliputi: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan atau verifikasi. Indikator Kinerja Indikator pertama, yang digunakan untuk menunjukkan keberhasilan proses pembelajaran adalah suksesnya siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Indikator kedua, yang digunakan untuk menunjukkan suksesnya proses belajar mengajar adalah hasil belajar siswa. Rencana tindakan dianggap sukses atau efektif meningkatkan kemampuan siswa apabila (a) siswa dapat memunculkan respon-respon yang diharapkan setelah berlangsungnya kegiatan pembelajaran dan (b) rata-rata skor siswa > 65% dan yang memperoleh skor 65% paling sedikit harus 85% siswa. Hal ini mengacu pada kriteria ketuntasan (Depdikbud 1994:39) dalam Nasution (2008:65). 111

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Hasil belajar IPA siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw meningkat. Hasil evaluasi pada akhir siklus I menunjukkan skor rata-rata kelas mencapai 71,72 dan pada siklus II rata-rata kelas mencapai 81,03. Hasil evaluasi pada akhir siklus III menunjukkan skor rata-rata kelas mencapai 86,03. Peningkatan hasil belajar dinyatakan dalam bentuk persentase Gain ternormalisasi adalah 48% mempunyai kategori sedang. Respon siswa selama mengikuti model Jigsaw siklus I, siklus II, dan siklus III sangat positif, baik melalui data yang diperoleh melalui pengamatan maupun dari hasil wawancara dengan siswa. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dari sisi siswa juga telah menunjukkan hasil yang memuaskan terlihat dari nilai rata-rata kedua pengamat pada siklus I adalah 76,56%, siklusi II adalah 89,06% dan siklus III adalah 95,31%. Dari sisi guru yang telah dilaksanakan pada siklus I nilai persentase rata-rata dari kedua pengamat adalah 81,81%, siklus II yaitu 90,90%, dan siklus III yaitu 100%. Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) dari sisi guru yang telah dilaksanakan pada siklus I nilai persentase rata-rata dari kedua pengamat adalah 79,16%, siklus II yaitu 87,50%, dan siklus III yaitu 95,83%. PAKEM dari sisi siswa juga telah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan terlihat dari nilai rata-rata kedua pengamat pada siklus I adalah 77, 24%, siklusi II adalah 87,58% dan siklus III adalah 91,21%. 2. Pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw melalui PAKEM juga mempengaruhi kecakapan sosial siswa. 3. Berdasarkan hasil tes awal dan hasil tes akhir dari peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari Grafik 1 berikut ini: 112

Nilai Tes 100 80 60 40 20 0 Pembahasan Temuan Penelitian Berdasarkan uraian uraian yang telah dikemukakan, dapat dikemukakan temuan penelitian. 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat digunakan untuk pelajaran IPA pada materi perubahan penampakan bumi dan benda langit. Adanya peningkatan hasil belajar IPA, hasil evaluasi pada setiap akhir siklus menunjukkan bahwa pada siklus I skor rata-rata siswa mencapai 71,72, siklus II skor rata-rata siswa mencapai 81,03 dan siklus I skor rata-rata siswa mencapai 86,03. 2. Pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw melalui PAKEM juga mempengaruhi kecakapan sosial siswa. 3. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui PAKEM memiliki kelebihan dari metode pembelajaran lainnya, seperti dibandingkan pembelajaran dengan Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Subjek Penelitian pendekatan inquiry (menemukan) yang menekankan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang seimbang dengan cara menemukan sendiri. Kelebihannya adalah adanya sikap toleransi antar sesama siswa, selain itu juga adanya penghargaan kepada setiap perkembangan belajar siswa untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. KESIMPULAN Hasil belajar IPA siswa melalui penerapan model Jigsaw meningkat. Hasil evaluasi pada akhir siklus I menunjukkan skor rata-rata kelas mencapai 71,72 dan pada siklus II rata-rata kelas mencapai 81,03. Hasil evaluasi pada akhir siklus III menunjukkan skor rata-rata kelas mencapai 86,03. Peningkatan hasil belajar dinyatakan dalam bentuk persentase Gain ternormalisasi adalah 48% mempunyai kategori sedang. Pembelajaran aktif, kreatif, Tes Awal Tes Akhir 113

efektif, dan menyenangkan (PAKEM) dari sisi guru yang telah dilaksanakan pada siklus I nilai persentase rata-rata dari kedua pengamat adalah 79,16%, siklus II yaitu 87,50%, dan siklus III yaitu 95,83%. PAKEM dari sisi siswa juga telah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan terlihat dari nilai rata-rata kedua pengamat pada siklus I adalah 77, 24%, siklusi II adalah 87,58% dan siklus III adalah 91,21%. 1. Pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw melalui PAKEM juga mempengaruhi kecakapan sosial siswa Untuk peningkatan hasil belajar IPA siswa melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw perlu dikemukakan rekomendasi sesuai dengan hasil penelitian action research sebagai berikut: 1. Bagi siswa, penerapan model Jigsaw melalui PAKEM membawa dampak positif pada hasil belajar siswa, 2. Bagi guru, sebagai acuan untuk mengetahui kedalaman pemahaman dan penguasaan materi perubahan kenampakan bumi dan perubahan kenampakan benda-benda langit oleh siswa. 3. Bagi pembelajaran, penerapan model Jigsaw melalui PAKEM dapat dijadikan sarana untuk mengurangi kesalahan pemahaman konsep pada siswa dalam proses pembelajaran IPA pada perubahan kenampakan bumi dan perubahan kenampakan benda-benda langit. Selain itu juga model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw melalui PAKEM dapat diterapkan pada setiap materi pelajaran IPA, karena hampir disetiap materi IPA ada kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan dalam kelompok. Setelah mempelajari hasil penelitian tindakan ini dan beberapa kesimpulan serta rekomendasirekomendasi yang diajukan, dapat diungkapkan beberapa saran yang direncanakan untuk diterapkan dalam proses pembelajaran IPA pada materi perubahan kenampakan bumi dan perubahan kenampakan benda-benda langit seperti berikut ini: 1. Dalam penerapan model Jigsaw pada proses pembelajaran IPA pada perubahan kenampakan bumi dan perubahan kenampakan benda-benda langit harus sudah direncanakan dengan sebaik-baiknya dan diperhitungkan kemungkinan tingkat keberhasilan yang akan dicapai siswa. 2. Berkaitan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw melalui 108

PAKEM dalam proses pembelajaran sangat perlu dilakukan penelitian tindakan di dalam mata pelajaran atau materi yang berbeda untuk memperoleh tingkat ketetapan dan ketepatan penerapannya. 3. Pada tahapan akhir pembelajaran kooperatif diadakan penghargaan kelompok. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tanda bintang atau gambar-gambar sederhana yang disukai siswa dan dapat ditempelkan atau digantung di depan kelas. Sehingga anggota kelompok atau siswa yang memperoleh penghargaan akan menyenanginya dan untuk siswa-siswa lain yang belum memperoleh penghargaan akan lebih termotivasi lagi sehingga secara langsung akan mempengaruhi semangat dan motivasi belajar siswa. DAFTAR RUJUKAN Abruscato, J. 1996. Teaching Children Science: A Discovery Approach. Unite State of America: Allyn and Bacon. Arends, R. I. 1997. Classroom Instruction and Management. New York: McGraw Hill Companies. Armstrong, T. 2002. 7 Kinds of Smart, Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence. (terjemahan) Jakarta: PT. Gramedia. Arikunto, S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara Dardiri. 2008. Model Pembelajaran PAKEM FIP UNY- UNESCO. (Online), (http://www.uny.ac.id, diakses 3 April 2009) Elliot, J. 1991. Action Research for Educational Change. Philadelphia: Open University Press. Isjoni. 2009. Cooperative Learning, Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta. Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Press. Meltzer. 2002. The Relation Betweem Math And Concept Learning Gain In Physics: American Journal Physics, 70(12), 1259-1267. Nasution, E. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Melalui Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Pertiwi Kota Medan. 109

Tesis. UNIMED: Medan.School. New York: Prentice Hall Inc. Sagala, S. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Slavin, R, E. 1995. Cooperative Learning Theory, Research and Practice. Second Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon Publisher. 110