kreasi Volume 1 Nomor 2 April 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Implementasi Desain Interior Mandarin Chinese Restaurant The Fortune Chinese

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ABSTRACT ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB VI LANDASAN TEORI

APLIKASI GAYA PERANAKAN UNTUK INTERIOR RESTORAN

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Implementasi Perancangan Interior Restoran dan Toko Oleh-Oleh Trijaya Di Tabanan Bali

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Perancangan Interior Arsitektur Steak Hut Restaurant di Surabaya

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 / 3 SKS

PERANCANGAN INTERIOR VIRENKA GYM BANTUL, YOGYAKARTA

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP

Perencanaan Dan Perancangan Pasar Ikan Di Pantai Jasri Karangasem

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR PUSTAKA DAFTAR BAGAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah 2

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

MALL DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN KONSEP CITY WALK

BAB VI. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS REKREASI di PERKEBUNAN STROBERI KALIURANG

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

BAB V KESIMPULAN. dinikmati oleh koloni-koloni Belanda yang pada masa itu ketika menjajah. yang diambil adalah Kolonial Belanda.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

DAFTAR ISI. BAB III OBJEK STUDI 3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi Tinjauan Umum Tinjauan Lokasi Analisa Tapak...

BAB V KAJIAN TEORI. Tema desain menjadi sebuah konsep untuk merancang dan membuat

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1 / 4 SKS

Re-Desain Interior Perpustakaan Pusat ITS Lantai 5 dengan Konsep Modern Minimalis BAB V KESIMPULAN

Redesain Rumah Makan Warung Apung Rahmawati dengan Konsep Jawa Modern

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT SENI RUPA DI YOGYAKARTA DENGAN ANALOGI BENTUK

Perancangan Interior French Fine Dining Restaurant di Surabaya

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury

Lingkungan Sebagai Ide Dasar Pemikiran & Perancangan pada Gedung Olahraga dan Pusat Pembinaan PB. Suryanaga di Surabaya

Fasilitas Industri Kreatif Media Cetak di Surabaya

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

Karakteristik Spasial Area Masuk Utama pada Bangunan Stasiun (Studi Kasus: Stasiun-Stasiun di Wilayah Malang)

Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

APARTEMEN. LU 74 m 2

Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya

Desain Interior Museum Teknologi Apple dengan Langgam Eklektik

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GRAPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT. Amry Diza jade. Abstrak

Keywords: restaurant, facilities, process, origami

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

YOGYAKARTA CULINARY CENTER 2013

BAB VI HASIL RANCANGAN. dengan ruang-ruang produksi kerajinan rakyat khas Malang yang fungsi

Perancangan Interior Fasilitas Studio Program Studi Desain Interior Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra

Wahana Rekreasi Edukatif Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Di Surabaya

PERENCANAAN KANTOR IMIGRASI KELAS 1 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DI SAMARINDA PENEKANAN PADA TATA RUANG DALAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

kreasi Volume 1 Nomor 2 April 2016

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2

Desain Interior Rumah Cupcakes & BBQ dengan Konsep Open Kitchen bernuansa Modern Chic

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 1. Desain Interior Furniture Store di Surakarta dengan Konsep Industrial Modern PENDAHULUAN

Mereka pun sering mewakili Indonesia sebagai duta negara ke mancanegara untuk memamerkan karya dan keahlian seni pahat mereka. 1 Dalam membuat suatu M

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA

Hotel Resor dan Fasilitas Wisata Mangrove di Pantai Jenu, Tuban

Perancangan Interior Magnum Kafe di Surabaya

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

2.3.2 Data View Data Klien dan Pengguna Berdasarkan Aktifitas Kajian Restoran Sejarah dan Pengertian

BAB 3 METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Keywords : design, display, eclectic, furniture, retail, vintage.

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

ABSTRAK LEVI S VINTAGE CLOTHING STORE

BAB I PENDAHULUAN. Usaha retail atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang

METODE DESAIN. 3.1 Metode Pengumpulan Data

ABSTRAK. Kata kunci: komunitas, motivasi, Nike Running, olahraga lari

ABSTRACT. Key word: Leisure, Relax, Tea. vii

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 06 KODE / SKS : KK / 4 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

Cozy Urban Loft SEBIDANG DINDING ABU- Tekstur alami kayu dipadu dengan semen menghasilkan suasana nyaman dalam sentuhan modern di hunian ini.

leather, dll. Surakarta Makerspace ini nantinya dirancang dengan memadukan konsep arsitektur modern kontemporer.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :

PERANCANGAN INTERIOR CAFÉ AND RESTAURANT DENGAN KONSEP PAC MAN ABSTRAK

PENGEMBANGAN DESAIN KERETA RESTORASI PADA KERETA API JARAK JAUH

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB III KAJIAN LAPANGAN

PERANCANGAN ULANG INTERIOR THE JAPAN FOUNDATION DI JAKARTA REDESIGNING INTERIOR OF THE JAPAN FOUNDATION IN JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisi dan sopan serta memiliki berbagai kelebihan. Hal ini menimbulkan kesan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

REDESAIN INTERIOR ORNAMENTAL FISH MARKET DUNIA IKAN PTC SURABAYA SEBAGAI PUSAT HOBBIIS dan EDUKASI DENGAN SUASANA FUTURISTIK BERTEMA WATERFALL

Fasilitas Informasi dan Pelatihan Futsal di Surabaya

Re-Design Interior Gereja Katolik Santo Paulus Di Surabaya Berdasarkan Ajaran Allah Tritunggal

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan juga tarian Swan Lake, maka tahap berikutnya adalah menerapkan

MUSEUM GERABAH NUSANTARA Penerapan arsitektur bangunan berbahan gerabah pada bentuk bangunan

KAJIAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP AKUSTIK STUDI KASUS: RUANG AUDITORIUM MULTIFUNGSI GEDUNG P1 DAN P2 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

PERANCANGAN RUANG DALAM

Tkeluarga dan non. Sakhir pekan bersama anak-anaknya. ST UDI ANALISA BAB 3. Keluarga. Konsumen. Non-Keluarga. Target Desain

ABSTRAK. Keywords: adventure, craft, culture, design, materials. Universitas Kristen Maranatha vii

Desain Interior Showroom Mazda dengan Visualisasi Image Zoom-zoom

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

kreasi Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Aktivitas Pengrajin Gerabah di Desa Pagelaran

Transkripsi:

Membangun Customer s Experience Melalui Desain Interior Pada Sebuah Restoran Yeremia Martin, Tri Noviyanto P. Utomo, M.Y. Susan Interior Architecture Department, Universitas Ciputra Surabaya 60219, Indonesia Corresponding email: yeremiamartin31@gmail.com Abstract: Surabaya is a one of a developed industrial city in Indonesia. One of the most potential industries in Surabaya is Food and Beverages industry. Surabaya has various types of food and Beverages industry. Type of Food and beverages industry that interest people in Surabaya is a restaurant that sells western food. One of popular western food in Surabaya is Burger. Surabaya has a large amount of restaurant that sell burger product, thus it cause Burger Restaurant has a low entry barrier. One of the strategies to compete with another Burger Restaurant is to combine burger concept with barbeque concept where customers able to grill the burger s meat by themselves. This idea is expected to be an additional value and appeal customers in Surabaya. This concept idea will be applied to the restaurant s interior. The design of restaurant burger design is adapted with business concept that is to offer experience to customers. The design concept that will be applied is a design that gives an experience to the restaurant s customers. The concept that will be used for the design of Lavarock Burger Restaurant is modern rustic concept. This interior design is expected to give experience value as the selling factor. Keywords: Experience, Burger, Grill, Modern Rustic, Restaurant 90

Nugroho, Utomo, Susan: Creating Experience Through Interior Design Case Study: Lavarock Burger & Grill PENDAHULUAN Latar Belakang Bisnis Burger Lavarock Sebagai salah satu provinsi yang ada di Indonesia, Jawa Timur memiliki industri yang besar. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya kegiatan bisnis yang ada di Jawa Timur. Mulai dari industri yang sedikit diminati sampai bisnis yang sangat diminati banyak orang. Salah satu industri yang diminati oleh banyak orang adalah industri makanan dan minuman. Industri makanan dan minuman yang diminati adalah restoran makanan barat. Industri makanan barat yang akan dijalankan adalah burger. Latar Belakang Desain Restoran Burger Lavarock Rumusan Masalah Desain Restoran Burger Lavarock Beberapa masalah dalam perancangan tersebut adalah: 1. Bagaimana pengaturan denah tata letak agar pelanggan dan pegawai dapat bekerja secara efisien? 2. Bagaimana mengatasi tinggi ruang agar optimasi ruang terpenuhi? 3. Bagaimana merancang interior restoran burger yang dapat memberikan pengalaman yang berbeda dengan yang lain? Industri makanan dan minuman sudah bukan merupakan sebuah usaha baru. Industri yang memiliki entry barrier yang rendah ini memilki banyak pesaing serupa jika ingin memulai sebuah usaha restoran. Meskipun memiliki entry barrier yang rendah, namun usaha restoran terutama burger masih digemari oleh masyarakat di Surabaya. Persaingan dengan kompetitor serupa diperlukan sebuah inovasi dalam industri restoran makanan barat terutama burger. Inovasi akan dilakukan pada sistem penjulan burger. Sistem penjualan burger menggunakan konsep barbeque dimana pengunjung yang datang memilih bahan makanan mentah daging yang ada di refrigeration cabinet, kemudian pengunjung dapat memilih untuk membakar daging sendiri atau dibakarkan oleh pegawai restoran. Tujuan Desain Restoran Burger Lavarock Tujuan dari perancangan restoran burger Lavarock adalah: 1. Pengaturan denah tata letak pelanggan serta pegawai agar efisien. 2. Mengatasi tinggi ruang agar optimasi ruang terpenuhi 3. Merancang interior restoran yang memberi pengalaman yang berbeda dengan yang lain. INTEGRASI BISNIS DAN DESAIN Pada fase pertama usaha, layanan yang ditawarkan adalah layanan booth, pada layanan ini pengunjung yang datang dapat memilih jenis daging burger yang diinginkan serta dapat dikombinasikan dengan daging lain sesuai dengan selera pelanggan. Pada fase awal ini jenis varian daging burger yang ditawarkan masih 91

terbatas dan pembuatan burger dilakukan oleh pegawai restoran sehingga pelanggan hanya dapat melihat proses pembuatan burger. Fase ke dua layanan yang ditawarkan adalah layanan Pop up Cafe. Fase yang ke dua ini usaha akan memiliki variasi produk yang lebih banyak dan pengunjung yang datang dapat memanggang daging burger sendiri. Fase yang ke tiga, usaha akan berkembang menjadi sebuah restoran dengan kapasitas yang lebih besar dan nilai pengalaman akan lebih ditekankan dimana desain serta konsep dari usaha akan lebih ditonjolkan. Cara ini diharapkan usaha restoran burger Lavarock dapat menjadi usaha restoran yang unik dan dikenal oleh masyrakat di Surabaya Metodologi Penelitian Metodologi penulisan yang digunakan dalam perancangan interior restoran burger Lavarock adalah: 1. Observasi sampai Final Design Penulis melakukan studi banding pada beberapa restoran burger yang ada di kota Surabaya. Observasi dilakukan secara langsung maupun melalui media online. Penulis juga melakukan observasi pada proyek yang dirancang untuk memperoleh data tapak, kondisi sekitar tapak, dan lainnya. Penulis melakukan tahap deep research setelah observasi dilakukan. Tahap ini memunculkan problem dan penyelesaiannya. Tahap selanjutnya yang dilakukan setelah tahap deep research selesai adalah melakukan ideasi serta design development sampai final design. 2. Tanya Jawab Penulis juga melakukan survei pasar dengan cara menyebarkan angket kepada target pasar yang dituju. DESAIN Konsep Setelah analisa proyek dilakukan, maka ditemukan beberapa masalah yang mencakup keinginan dan kebutuhan klien maupun permasalahan yang muncul dari segi lokasi tapak. Berdasarkan analisa masalah tersebut, maka dapat disimpulkan sebuah problem statement yaitu Bagaimana caranya mengatur tata letak dari ruangan sehingga alur dari pelanggan dan pegawai, langit- langit, serta nilai pengalaman dapat ditawarkan kepada pelanggan secara efisien? Konsep Modern Rustic adalah konsep yang akan diaplikasikan pada desain interior restoran burger Lavarock. Konsep Modern Rustic diambil dari analogi konsep usaha yaitu bahan mentah sebagai konsep rustic. Gaya modern diambil dari analogi konsep usaha yaitu bahan matang. Alasan konsep ini dipilih karena konsep ini menyelesaikan masalah yang dihadapi serta dapat menonjolkan nilai pengalaman yang akan ditawarkan sesuai dengan konsep bisnis. Berdasarkan analogi tersebut maka konsep yang akan diaplikasikan adalah konsep yang memadukan gaya modern dengan gaya 92

Nugroho, Utomo, Susan: Creating Experience Through Interior Design Case Study: Lavarock Burger & Grill Tabel 1. Konsep Solusi Perancangan Permasalahan Kondisi site yang tidak kosong perlu untuk ditata serta memiliki dinding tidak rata Langit-langit dari kondisi tapak yang cenderung tinggi yaitu tujuh meter Nilai pengalaman dapat ditawarkan kepada pelanggan melalui suasana interior ruangan Solusi Memanfaatkan bagian dari site yang memiliki dinding tidak lurus untuk area storage sehingga tidak terlihat oleh pengunjung namun tetap dapat dimanfaatkan Memanfaatkan bagian langit-langit yang cenderung tinggi dengan membuat mezzannine sehingga kapasitas dari restoran dapat bertambah banyak serta dapat memberikan pelingkup yang efisien. Mengaplikasian desain dengan konsep modern rustic sebagai analogi dari memanggang daging dari mentah sampai matang. Sumber: Olahan Pribadi (2015) rustic. Ambience yang akan diciptakan akan memunculkan kesan halus dan kasar sesuai dengan analogi dari konsep desain yang akan diimplementasikan. Implementasi Desain Konsep dari pola organisasi ruang yang akan digunakan adalah dengan menggunakan pola organisasi ruang linear. Alasan pola organisasi ruang linear ini digunakan adalah pola organisasi ini dapat menghubungkan dan mengarahkan pelanggan yang datang dengan teratur sehingga dapat menyelesaikan masalah yang ditemui pada tapak. serta area dapur dan area penyimpanan perlu ditempatkan dengan jarak berdekatan. Area display dan area dapur diletakkan pada satu area agar lebih efisien dari segi Standard Operating Procedure. Pola organisasi ruang linear menghubungkan satu ruang dengan ruang lainnya dengan sirkulasi yang teratur. Pembagian ini dilakukan berdasarkan hubungan kedekatan antar ruangan dan kondisi dari tapak yang ada. Area display (a) Layout Lantai 1 93

Gambar 2. Non Grill Dining Area (a) Layout Lantai 2 Gambar 1. Layout Lantai 1 dan Layout Lantai 2 Penempatan area penyimpanan barang diletakkan pada area tapak yang memiliki dinding tidak rata sehingga area dengan dinding yang bergelombang dapat ditutupi dan tidak terlihat oleh pelanggan. Bagian dinding yang bergelombang dapat menjadi bagian yang kurang baik dari segi estetika, oleh karena itu bagian dinding yang bergelombang tesebut ditutup. Pengaplikasian dari konsep modern rustic terdapat pada permainan material yang digunakan. Material yang digunakan adalah material-material yang memiliki kesan bertekstur atau kasar. Pada gambar diatas dapat dilihat Material yang digunakan didominasi oleh material kayu dan bentukan yang digunakan adalah bentukan-bentukan yang memiliki kesan modern yaitu kesan simple. Konsep dari pola organisasi linear juga mengarahkan pelanggan sesuai dengan SOP dari restoran sehingga pelanggan dapat teratur serta memiliki area tersendiri untuk memanggang daging. Area mezzannine pada desain dimanfaatkan sebagai area untuk memanggang serta dimanfaatkan sebagai area privat bagi pengunjung yang ingin memiliki privasi. Gambar 3. Non Grill Dining Area 94

Nugroho, Utomo, Susan: Creating Experience Through Interior Design Case Study: Lavarock Burger & Grill Pada bagian lantai satu, area non grill ini sebagian dari ruangan dimanfaatkan untuk mezzannine agar ruangan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Pada bagian mezzanine merupakan bagian yang dimanfaatkan sebagai balkon untuk pelanggan yang ingin memanggang daging sendiri. Gambar 5. Transition Area Gambar 4. Grill Dining Area Konsep material yang digunakan pada ruangan grill area adalah material yang memiliki kesan kasar yang dipadukan dengan material yang di-finish sehingga terdapat perpaduan antara gaya modern dan gaya kasar (lihat Gambar 4). Pengaplikasian warna merah pada tempat duduk dimaksudkan untuk menambah nafsu makan dari pelanggan serta mendukung nilai pengalaman kepada pelanggan yang datang. Gambar 5 merupakan perspektif dari area lantai dua. Pada area lantai material yang diaplikasikan adalah material bata ekspos serta menggunakan keramik sebagai penutup lantai. Untuk bagian plafon menggunakan material gipsum yang dipadukan dengan kayu dengan pola chevron. Area pada Gambar 6 merupakan area yang digunakan untuk pelanggan yang menginginkan privasi. Gambar 6. Private Area Pada area privat penggunaan material juga memadukan material yang di finish dengan material yang memiliki kesan kasar. Pengolahan dinding menggunakan bata dan cermin untuk menimbulkan kesan mewah. Penggunaan warna pada kursi menggunakan warna ungu karena warna tersebut memiliki efek psikologi mewah. 95

Keunggulan Desain Keunggulan desain restoran burger Lavarock adalah sebagai berikut: 1. Desain dari restoran burger Lavarock memiliki akses yang teratur dan lancar 2. Terdapat kesinambungan antara desain interior restoran burger dengan ciri khas dari usaha yang ingin ditawarkan kepada pelanggan 3. Pengaturan hubungan ruang yang sesuai dengan SOP dari perusahaan serta pemanfaatan dari area-area dengan dinding yang bergelombang 4. Easy maintenance karena menggunakan material-material yang mudah dibersihkan dan tahan terhadap air. KESIMPULAN Masalah yang dihadapi oleh restoran Lavarock Burger & Grill adalah mengatur tata letak dari restoran Lavarock Burger & Grill agar alur sirkulasi menjadi lancar sesuai dengan SOP yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, restoran Lavarock Burger & Grill ingin menerapkan desain interior yang dapat mendukung nilai experience kepada pelanggan yang datang. Desain yang diterapkan pada perancangan interior restoran Lavarock adalah desain dengan gaya modern rustic. Penulis memberikan gaya desain modern rustic untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, serta menerapkan sistem organisasi ruang linear untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Gaya desain yang dipilih mempresentasikan nilai yang ingin ditawarkan oleh restoran. Desain dirancang untuk memberikan kesan rustic kepada pelanggan dengan menggunakan permainan material sehingga suasana ruangan dapat dirasakan oleh pelanggan yang datang. REFERENCES Ching, Francis D.K. (1996). Architecture Form, Space, and Order. 2nd Ed. Canada: John Willey & Sons Inc. Neufert, Ernst. (2002). Data Arsitek. Edisi 33. Jilid 2. Terjemahan oleh Penerbit E r l a n g g a. Jakarta: Erlangga Panero, Julius dan Zelnik, Martin. (2003). Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga W. A., Marsum, (2001). Restoran dan Segala Permasalahannya. Penerbit Andi: Yogyakarta 96