SANKSI HUKUM ATAS KEJAHATAN MANIPULASI PENDAPAT AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN EMITEN OLEH AKUNTAN PUBLIK DI PASAR MODAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit. keuangan yang terjadi akhir-akhir ini. Singgih dan Bawono (2010) menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik yaitu memberikan

BAB I PENDAHULUAN. due professional care dan selalu menjunjung tinggi kode etik profesinya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang semakin berkembang saat ini, tidak hanya membutuhkan modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk memeriksa laporan keuangan dan menemukan kesalahan atau. adanya indikasi manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebangkrutan setelah opini tersebut dikeluarkan. dan kertas, dan komunikasi. Manajemen Enron telah melakukan window

TANGGUNG JAWAB AKUNTAN PUBLIK DALAM PEMBUATAN PROSPEKTUS PADA KEGIATAN DI PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. Kota Malang merupakan salah satu kota yang jumlah penduduknya cukup

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan disamping berfungsi sebagai alat. pemilik juga digunakan oleh investor dan kreditor sebagai acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. supremasi hukum. Namun, berdasarkan kondisi tersebut pemerintah masih tetap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu sumber pendanaan perusahaan adalah equity capital yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi dalam teori keagenan (Agency Theory). Teori keagenan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (pihak

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan di setiap akhir periode akuntansi perusahaan dan akhirnya menjadi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mulai tumbuhnya perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Audit dapat dikatakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi masalah penelitian yang disertai alasan mengapa masalah ini perlu

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), profesi

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

TANGGUNG JAWAB EMITEN DAN PROFESI PENUNJANG ATAS ADANYA PROSPEKTUS YANG TIDAK BENAR DALAM KEGIATAN DI PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kondisi finansial perusahaan yang dapat menggambarkan prospek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (Revisi 2013)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

AKIBAT HUKUM ADANYA MISLEADING INFORMATION PADA PROSPEKTUS DI TINJAU DARI HUKUM PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. Penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain yang independen dan berkompeten dalam bidang keuangan yang. auditing disebut auditor atau yang sering disebut akuntan.

BAB I PENDAHULUAN. Wiratama dan Budiartha (2015), laporan keuangan memiliki dua. karakteristik penting yaitu relevan dan dapat diandalkan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. memberikan opini tentang kewajaran laporan keuangan serta memberi keyakinan

BAB I PENDAHULUAN. auditor yang berkualitas, dapat diandalkan, dipercaya dan mampu menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. stakeholder terutama berkaitan dengan akuntabilitas entitas yang bersangkutan. Jasa

BAB I PENDAHULUAN. tentang aktivitas perusahaan selama periode waktu tertentu. Pemakai internal

PERAN DAN UPAYA BAPEPAM DALAM MENCEGAH KECURANGAN PADA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN OLEH AKUNTAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada kepercayaan publik. Masyarakat mengharapkan penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan besar, seperti Enron dan WorldCom di Amerika yang UKDW

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat, terutama perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya dalam menjalankan audit sesuai dengan tujuan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan suatu entitas bisnis merupakan ciri dari sebuah lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. bisnispun semakin ketat pula. Hal tersebut mengakibatkan para pelaku bisnis

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PEMALSUAN IJAZAH

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan juga merupakan media penting dalam memberikan informasi kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan entitas bisnis telah banyak diwarnai oleh kasus hukum

AKIBAT HUKUM PELANGGARAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK ABSTRAK

BAB I pengecualian (Unqualified Opinion), namun pada tahun 2001

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. luar yang kita kenal sebagai Auditor Eksternal atau Akuntan Publik. usaha, perubahan ekuitas dan laporan arus kas.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Semakin kompleks perekonomian perusahaan, semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan suatu informasi yang relevan. Kenley dan Stubus (1972) dalam Saleh

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya dunia bisnis maka permintaan kebutuhan akan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sumber dana yang akan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

akan datang. Pada umumnya dari seluruh informasi yang disajikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan audit yang dapat diandalkan (Kurnia, dkk, 2014). Profesi

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan kepada pihak luar, dimana pihak luarpun memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Etika Bisnis & Profesi

BAB I PENDAHULUAN. suatu daya tarik bagi para investor. Investor biasanya menginvestasikan dananya pada

BAB I PENDAHULUAN. tertentu atau jangka waktu tertentu. Laporan keuangan menyediakan berbagai

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB KONSULTAN HUKUM DALAM KEGIATAN PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan tersebut terus dilakukan oleh para pengelola perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan menurut PSAK no.1 revisi 2009 (IAI, 2012) adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kantor akuntan publik merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. (going concern) usahanya melalui asumsi going concern. Tujuan dari keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. mulai tumbuhnya perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Profesi auditor merupakan suatu profesi yang memiliki pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. diantara pelaku bisnis semakin meningkat. Para pelaku bisnis melakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. sebelum para pengambil kebijakan mengambil keputusan. Auditor menjadi

BAB I PENDAHULUAN. De Angelo (1981) dalam Kurnia et al. (2014) mendefinisikan kualitas. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

TANGGUNG JAWAB TERHADAP PELANGGARAN PRINSIP KETERBUKAAN DALAM PASAR MODAL TERKAIT PERDAGANGAN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. Selain digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. keuangan auditan lainnya maka auditor dituntut menjadi seorang ahli. Klien dan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Sebagai pemakai dan penyedia laporan keuangan, investor dan

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ekonomi suatu negara menjadi salah satu pendorong

BAB I PENDAHULUAN. profesi. Etika Profesi diperlukan agar apa yang dilakukan oleh suatu profesi tidak

BAB I PENDAHULUAN. kualitas audit merupakan hal penting yang harus dipertahankan oleh para auditor

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai macam usaha untuk meningkatkan pendapatan agar tetap bertahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesionalisme menjadi syarat utama bagi orang yang bekerja sebagai

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak lain diluar

BAB I PENDAHULUAN. finansial bukan secara fisik. Laporan keuangan merupakan hasil input maupun

BAB I PENDAHULUAN. masa lalu, saat ini maupun masa depan perusahaan. terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan perusahaan dalam segala bidang. Semakin berkembangnya suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Informasi laba sangat penting karena mendorong tiap perusahaan untuk. menginvestasikan dananya pada perusahaan mereka.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMEGANG SAHAM MINORITAS DALAM MELINDUNGI KEPENTINGANNYA

Transkripsi:

SANKSI HUKUM ATAS KEJAHATAN MANIPULASI PENDAPAT AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN EMITEN OLEH AKUNTAN PUBLIK DI PASAR MODAL Oleh I Made Yudana I Dewa Gde Rudy Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Makalah ini berjudul Sanksi Hukum Atas Kejahatan Manipulasi Pendapat Audit Atas Laporan Keuangan Emiten Oleh Akuntan Publik Di Pasar Modal. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui sanksi hukum atas kejahatan manipulasi pendapat audit atas laporan keuangan emiten oleh akuntan publik di pasar modal. Metode penulisan yang digunakan adalah metode penulisan hukum normatif. Hasilnya adalah bahwa sanksi hukum yang dikenakan atas kejahatan manipulasi pendapat audit atas laporan keuangan emiten oleh akuntan publik di pasar modal adalah sanksi yang diatur dalam ketentuan Pasal 107 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Sanksi hukum atas kejahatan manipulasi pendapat audit oleh akuntan publik selain diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 Tentang Pasar Modal diatur juga dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik, hal inilah yang akan dikaji berdasarkan asas lex specialis derogate legi generalis. Kata Kunci: Akuntan Publik, Pendapat Audit, Sanksi Hukum, Pasar Modal. ABSTRACT This paper entitled legal sanction for a crime manipulation of opinion audits on the financial report of the issuer by the public accountant at the capital market. The purpose of this writing is to know legal sanction for a crime manipulation of opinion audits on the financial report of the issuer by the public accountant at the capital market. A method of writing used is a method of writing law normative. The result is that legal sanctions imposed on the evil manipulation of opinion audits on the financial report of the issuer by the public accountant at the capital market is sanctions arranged in the provision of article 107 the act of no.8 1995 on capital market. Legal sanction for a crime manipulation of opinion audited by a public accountant besides regulated in the law no.8 of 1995 regarding regulated in the law on capital market also no. 5 2011 about public accountant, this matter will be assessed according to its the principle of lex specialis derogate legi generalis. Keywords: Public Accountant, Audit Opinion, Legal Sanction, Capital Markets. 1

I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai perdagangan instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stocks) maupun hutang (bonds), baik yang diteritkan oleh pemerintah (public authorities) maupun oleh perusahaan swasta (private sectors). 1 Pasar modal merupakan wadah bagi emiten untuk mendapatkan dana dari investor dengan cara menerbitkan saham dan obligasi. Untuk dapat menarik minat para investor agar mau membeli efek yang ditawarkan emiten, maka performa laporan keuangan emiten yang akan dirilis ke publik harus menggambarkan kondisi keuangan yang sehat dan stabil yang digambarkan dalam rasio-rasio keuangan seperti liquiditas, solvabilitas dan rentabilitas. Laporan keuangan keuangan yang akan dipublikasikan adalah laporan keuangan yang sudah diaudit dengan pendapat unqualified opinion oleh akuntan publik yang terdaftar di pasar modal. Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) diberikan oleh akuntan publik jika laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas telah sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum di Indonesia. 2 Disinilah akuntan publik yang nakal dapat menggunakan keahliannya untuk melakukan kejahatan dengan memanipulasi pendapat audit yang diberikannya dengan tujuan agar laporan keuangan emiten mampu menarik para investor untuk membeli efek yang ditawarkan emiten. Tujuan penulisan ini, untuk mengetahui sanksi hukum atas kejahatan manipulasi pendapat audit atas laporan keuangan emiten oleh akuntan publik di pasar modal. II. ISI MAKALAH 2.1. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dipergunakan untuk penulisan ini adalah metode penelitian hukum normatif, dimana mengkaji masalah-masalah hukum mengenai asas-asasnya, 1 Budi Untung, 2011, Hukum Bisnis Pasar Modal, Andi Yogyakarta, Yogyakarta, hal. 7. 2 Sukrisno Agoes, 2008, Auditing (Pemeriksaan Akuntan ) oleh Kantor Akuntan Publik, Edisi Ketiga, Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta, hal. 50. 2

sistematika hukum, taraf sinkronisasi hukum, perbandingan hukum, ataupun sejarah hukum. Penelitian hukum normatif berupa inventarisasi perundang-undangan yang berlaku, berupaya mencari asas-asas atau dasar falsafah dari perundang-undangan tersebut, atau penelitian yang berupa usaha penemuan hukum yang sesuai dengan suatu kasus tertentu. 3 Karena penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, maka sumber data yang digunakan berupa data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Terhadap bahan-bahan hukum yang sudah terkumpul, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis sistematisasi. Analisis sistematisasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian serta hubungan antara aturan-aturan yang diberlakukan atas kejahatan manipulasi pendapat audit atas laporan keuangan emiten oleh akuntan publik di pasar modal. 2.2. HASIL DAN PEMBAHASAN Keberadaan Akuntan Publik sebagai profesi penunjang pasar modal di Indonesia belakangan ini banyak mendapat perhatian dari masyarakat karena seringnya terjadi kasus manipulasi yang dilakukan atas pendapat audit dari laporan keuangan emiten yang diperiksanya. Beberapa skandal audit di pasar modal yang sempat mencuat ke permukaan adalah skandal audit PT Kimia Farma Tbk., yang melibatkan Kantor Akuntan Publik (KAP) Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM) atau skandal audit bank Lippo yang melibatkan KAP Ernst & Young, Sarwoko dan Sanjaya, dan di luar negeri kasus yang pernah menghebohkan dunia pasar modal adalah skandal audit Enron Corporation, perusahaan grosir energi terbesar di Amerika Serikat yang melibatkan KAP Arthur Andersen. Profesi akuntan publik adalah sebuah profesi mulia yang seharusnya melindungi kepentingan publik, tetapi karena faktor-faktor tertentu seorang akuntan publik berani melanggar Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) serta kode etik profesinya demi melindungi kepentingan pihak yang menggunakan jasanya. Akuntan publik bertanggung jawab atas pendapat audit yang diberikannya sesuai dengan rumusan pasal 80 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, dimana pendapat ini didasarkan pada Standar Profesional dan Kode Etik serta tidak ada benturan kepentingan didalamnya. Jika pendapat audit yang diberikan oleh akuntan publik adalah manipulatif, dimana tidak didasarkan pada Standar Profesional dan kode etik profesi yang berlaku bagi 3 Bahder Johan Nasution, 2008, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, hal. 86. 3

akuntan publik serta bukti-bukti audit (audit evidence) yang sah, akan menimbulkan masalah hukum baginya dan akuntan publik tersebut dapat dikenakan tanggung jawab sesuai dengan rumusan pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Manipulasi pendapat audit dikatagorikan sebagai kejahatan di pasar modal. Sanksi hukum atas kejahatan manipulasi pendapat audit diatur dalam pasal 107 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal dengan ancaman hukuman berupa pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 5.000.0000.000 (lima milyar rupiah). Ancaman hukuman terhadap kejahatan manipulasi pendapat audit sebanding dengan efek yang ditimbulkan oleh pendapat yang manipulatif tersebut. Bisa dibayangkan berapa banyak kerugian yang diderita oleh investor karena mengambil keputusan investasi berdasarkan data keuangan yang mengandung unsur salah saji yang material. Pengaturan sanksi hukum tentang kejahatan manipulasi pendapat audit juga dapat dilihat pada pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik dimana ancaman hukumannya berupa pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling banyak Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah). Ancaman hukuman atas kejahatan manipulasi pendapat audit oleh akuntan publik dilihat dari dua sumber hukum diatas adalah berbeda. Ancaman hukuman pidana penjara dan denda dalam Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik berbanding terbalik dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Mengingat bahwa kejahatan manipulasi pendapat audit atas laporan keuangan emiten dilakukan di pasar modal serta berdasarkan adagium lex specialis derogat legi generalis maka sanksi hukum yang dikenakan adalah sanksi hukum yang diatur dalam Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Ketentuan sanksi hukum yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik berlaku bagi kejahatan manipulasi pendapat audit diluar pasar modal. III. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sanksi hukum yang diterapkan atas kejahatan manipulasi pendapat audit atas laporan keuangan emiten oleh akuntan publik di pasar modal adalah sanksi hukum yang diatur dalam pasal 107 Undang- 4

Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal yaitu berupa ancaman hukuman berupa pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 5.000.0000.000 (lima milyar rupiah). Hal ini berdasarkan pada adagium lex specilis derogat legi generalis karena kejahatan ini terjadi di pasar modal, sehingga aturan yang digunakan adalah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal yang sifatnya lebih mengkhusus dibandingkan dengan ketentuan pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik DAFTAR PUSTAKA Bahder Johan Nasution, 2008, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung. Budi Untung, 2011, Hukum Bisnis Pasar Modal, Andi Yogyakarta, Yogyakarta. Sukrisno Agoes, 2008, Auditing (Pemeriksaan Akuntan ) oleh Kantor Akuntan Publik, Edisi Ketiga, Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 51) 5