ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Waktu Tunggu Angkutan Antar Bis Di Terminal Leuwi Panjang Kota Bandung

Perbandingan Panjang Antrian Dan Waktu Pelayanan Pada Sistem Pengumpulan Tol Konvensional Terhadap Sistem Pengumpulan Tol Elektronik

PERENCANAAN TERMINAL ANGKUTAN DARAT PEDESAAN DI KECAMATAN LIRUNG

EVALUASI PANJANG ANTRIAN KENDARAAN PADA PELAYANAN PINTU KELUAR PARKIR DENGAN ATAU TANPA PERUBAHAN PINTU KELUAR PARKIR DI SOLO GRAND MALL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

EVALUASI KINERJA BUS PATAS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI PO. RUKUN JAYA ( STUDI KASUS TRAYEK SURABAYA - BLITAR )

BAB II LANDASAN TEORI

Jurnal Spektran Vol.4, No.1, Januari 2016

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

STUDI ANTRIAN DI GERBANG TOL TAMALANREA SEKSI IV MAKASSAR

ANALISIS KAPASITAS DAN TINGKAT LAYANAN PADA GERBANG TOL CIKARANG UTAMA

PEMODELAN DISTRIBUSI FREKWENSI TIME HEADWAY LALU LINTAS DI WILAYAH JALAN BERBUKIT

LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENGEMBANGAN SISTEM LBE

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

KINERJA PELAYANAN GERBANG TOL TANJUNG MORAWA ABSTRAK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI

Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENATAAN TERMINAL ANGKUTAN DARAT TOWO E TAHUNA DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

PEMODELAN DISTRIBUSI FREKWENSI TIME HEADWAY LALU LINTAS DI WILAYAH JALAN BERBUKIT ABSTRAK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISA ANTRIAN DI TERMINAL KEBERANGKATAN BANDARA SYAMSUDIN NOOR BANJARMASIN. Muhammad Arsyad, Yaula Stellamaris. Abstrak

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN DI HALTE ELANG TRANS METRO BANDUNG (TMB) ABSTRAK

STUDI EVALUASI PELAYANAN TERMINAL KERTONEGORO KABUPATEN NGAWI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. angkutan. Terminal mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

EVALUASI KELAYAKAN TERMINAL BUS PENUMPANG

1. Pendahuluan MODEL PENENTUAN JUMLAH ARMADA ANGKUTAN KOTA YANG OPTIMAL DI KOTA BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ANALISIS ANTRIAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO. Fajar Etri Lianti ABSTRACT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota

perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan

ANALISIS INDEKS TINGKAT PELAYANAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERSAMAAN DAVIDSON (STUDI KASUS : JALAN KAIRAGI-AIRMADIDI)

Djoko Sulistiono 1, Hera widyastuti 2, Catur Arief Prastyanto 2 1 Mahasiswa S 2 Manajemen dan Rekayasa Transportasi Teknik Sipil FTSP ITS

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) PADA HALTE OPERASIONAL BRT SEMARANG.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. trayek Solo-Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut:

PELAYANAN PADA PUTARAN ARUS LALULINTAS (U-TURN) DI JALAN ACHMAD YANI PALEMBANG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap Terminal Leuwi Panjang Bandung seperti yang telah diuraikan Time headway dan waktu tunggu rerata (Wtr).

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PT. PLN (PERSERO) AREA BALI SELATAN RAYON KUTA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI KINERJA DAN PERLAYANAN PADA GERBANG TOL SERANG TIMUR

ANALISA GELOMBANG KEJUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI JALAN SARAPUNG MANADO

BAB II. Landasan Teori

BAB III LANDASAN TEORI. memenuhi kriteria-kriteria yang distandardkan. Salah satu acuan yang dapat

Teller 1. Teller 2. Teller 7. Gambar 3.1 Proses antrian pada sistem antrian teller BRI Cik Ditiro

BAB II LANDASAN TEORI

EVALUASI KINERJA OPERASI BUS KOBUTRI JURUSAN KPAD-ANTAPANI ABSTRAK

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JAM SIBUK PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Jalan Tol dan Pintu Tol

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang

Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado. A Model Queue at The Payment System at Golden Supermarket Manado

ANALISIS WAKTU TEMPUH ANGKUTAN PERKOTAAN TERMINAL AMPLAS TERMINAL SAMBU DI KOTA MEDAN

BAB III LANDASAN TEORI. mengetahui pelayanan angkutan umum sudah berjalan dengan baik/ belum, dapat

ANALISIS ANTRIAN SPBU ( ) ( STUDI KASUS JALAN HASANUDIN PONTIANAK ) ( 1 )

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISIS KINERJA DAN PENETAPAN TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (Study Kasus Bus Po. Aneka Jaya Jurusan Pacitan-Surakarta)

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PEMBAYARAN REKENING LISTRIK PADA PT.PLN (PERSERO) CABANG MEDAN RAYON MEDAN SELATAN

Adrian et al., Antrian Teori Antrian Pada Loket Pembayaran Pusat Perbelanjaan Carrefour...

EVALUASI PANJANG ANTRIAN KENDARAAN PADA LAYANAN PINTU KELUAR TANPA ATAU DENGAN PERUBAHAN AKSES KELUAR DI BANDUNG SUPERMALL

ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA

PENGARUH PERLINTASAN KERETA API TERHADAP KINERJA JALAN RAYA CITAYAM (169T)

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi sebaliknya, bila transportasi tidak ditata dengan baik maka mengakibatkan

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

T-5 RANCANGAN MODEL SIMULASI ANTRIAN UNTUK MENGURANGI KEMACETAN KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK BANTEN

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

APLIKASI SISTEM INFORMASI PADA PELAYANAN PENUMPANG DI FASILITAS CHECK IN COUNTER TERMINAL DOMESTIK BANDAR UDARA JUANDA SURABAYA.

Studi Pemodelan Kinerja Simpang Bersinyal Kondisi Lewat Jenuh (Oversaturated)

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

STUDI PERENCANAAN TRAFFIC LIGHT SIMPANG JALAN AMBE NONA OPU TO SAPPAILE BATARA, KOTA PALOPO

TINJAUAN EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALULINTAS PADA PERSIMPANGAN PAAL DUA MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 ( ) ISSN:

ANALISA SISTEM ANTRIAN M/M/1/N DENGAN RETENSI PELANGGAN YANG MEMBATALKAN ANTRIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Parkir ialah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN TERHADAP PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus : Pasar Way Kandis-Bandar Lampung)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Kegiatan pelayanan di Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang

Ibnu Sholichin Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Rekayasa Transportasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tingkat aksesibilitas dapat dikategorikan sebagai aksesibilitas tinggi, karena dari hasil pengolahan data diperoleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008) Evaluasi adalah penilaian. Prestasi yang di perlihatkan, (3) kemampuan kerja.

KAJIAN TARIKAN PERGERAKAN TOSERBA DI KOTA JOMBANG

Analisa Kapasitas Pada Ruas Jalan Jenderal Sudirman di Kota Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

Analisis Sistem Antrian di Plasa Telkom Solo dengan Metode Simulasi

TERMINAL PENUMPANG/TERMINAL BUS

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR SINGOSARI KABUPATEN MALANG

TINJAUAN PERPARKIRAN PADA BADAN JALAN TERHADAP TINGKAT PELAYANAN (Studi kasus : Pada Jln. Gajah Mada Meulaboh Aceh Barat)

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal

Transkripsi:

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ANALISIS ANTRIAN PADA TERMINAL KAROMBASAN KOTA MANADO Joy Fredi Batti * Abstract This research aims to know arrival time, queuing time, service time and departure time which will be used in terminal capacity design. This research was conducted in Manado Karobasan terminal especially for public transport route Manado - Tondano. Obtained data then analysed by FIFO queuing discipline method. Result queuing analysis showed that most busy service was on Monday at 06.00 07.00 am; with the service level ()of 0.972 < which means service level of the terminal has been closely to saturated point. Key word: queuing time, arrival time, departure time and service capacitys Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu kedatangan, waktu dalam antrian, lama waktu layanan dan waktu keberangkatan guna perencanaan kapasitas terminal. Penelitian ini dilakukan di Terminal Karombasan kota Manado khususnya angkutan umum trayek Manado Tondano. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode disiplin antrian FIFO. Hasil analisis antrian dapat menunjukkan bahwa layanan tersibuk terjadi pada hari Senin jam 06.00 07.00 pagi dengan tingkat pelayanan = 0,972 < yang berarti bahwa kapasitas layanan terminal tersebut sudah mendekati titik jenuh. Kata kunci: waktu antrian, waktu kedatangan, waktu keberangkatan dan kapasitas layanan. Pendahuluan Perencanaan sistem operasi angkutan umum, dapat didefinisikan sebagai proses yang bertujuan untuk mengembangkan sistem angkutan umum yang menjamin pergerakan manusia yang aman, nyaman, cepat, lancar dan murah, termasuk penyediaan jumlah armada yang memadai serta pelayanan yang baik. Pelayanan angkutan umum bus diterminal ditata sedemikian sehingga dalam melayani penumpang teratur dan tertib agar sirkulasi arus lalu lintas dalam terminal tetap lancar. Dengan melalui sistem antrian yang tertib, maka pergerakan didalam terminal bisa berjalan lancar dan penumpang bisa dengan aman, nyaman, lancar pada saat naik ke kendaraan umum. Antrian ini terjadi akibat proses pergerakan kendaraan terganggu karena adanya kegiatan pelayanan yang harus dilalui. Waktu yang digunakan selama dalam antrian sampai mendapatkan pelayanan dianalisis, sehingga diperoleh waktu yang terpakai selama dalam antrian sampai keluar terminal. Hasil dari analisis antrian ini dipakai sebagai perencanaan terminal. 2. Tinjauan Pustaka Komponen antrian. Untuk dapat menjelaskan proses antrian dengan baik, diperlukan penjelasan mengenai 3 (tiga) komponen utama dalam teori antrian yang harus benar benar diketahui dan dipahami, yaitu : Tingkat kedatangan ( λ ) Tingkat pelayanan ( μ ) Disiplin Antrian. ( Wohl and Martin, 967 ; Morlok, 978 ; Hobbs, 979.) * Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu

Analisis Antrian pada Terminal Karombasan Kota Manado (Joy Fredi Batti) 2.. Tingkat kedatangan ( λ ). Tingkat kedatangan yang dinyatakan dengan notasi λ adalah jumlah kendaraan atau manusia yang bergerak menuju satu atau beberapa tempat pelayanan dalam satu satuan waktu tertentu, biasa dinyatakan dalam satuan kendaraan / jam atau orang / menit. 2.2. Tingkat pelayanan. ( μ ). Tingkat pelayanan yang dinyatakan dengan μ adalah jumlah kendaraan atau manusia yang dapat dilayani oleh satu tempat pelayanan dalam satu satuan waktu tertentu, biasa dinyatakan dalam satu satuan waktu tertentu, biasa dinyatakan dalam satuan kendaraan / jam atau orang / menit. Selain tingkat pelayanan, juga dikenal waktu pelayanan (WP) yang dapat didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh satu tempat pelayanan untuk dapat melayani satu kendaraan atau satu orang, biasa dinyatakan dalam satuan menit / kendaraan atau menit / orang, sehingga dapat disimpulkan bahwa : W =...() Selain itu, dikenal juga notasi ρ yang didefinisikan sebagai nisbah antara tingkat kedatangan ( λ ) dengan tingkat pelayanan ( μ ) dengan persyaratan bahwa nilai tersebut selalu harus lebih kecil dari ( satu ). ρ = <...(2) Jika nilai ρ >, berarti tingkat kedatangan lebih besar dari tingkat pelayanan. Jika hal ini terjadi, maka dapat dipastikan akan terjadi antrian yang akan selalu bertambah panjang ( tidak berhingga ). 2.3. Disiplin antrian. Disiplin antrian mempunyai pengertian tentang bagaimana tatacara kendaraan atau manusia mengantri. Beberapa jenis disiplin antrian yang sering digunakan dalam bidang transportasi atau arus lalu lintas, adalah First In First Out ( FIFO ) atau First Come First Served ( FCFS ). Disiplin antrian FIFO sangat sering digunakan dibidang transportasi dimana orang dan/atau kendaraan yang pertama tiba pada suatu tempat pelayanan akan dilayani pertama. 2.4. Proses antrian. Hal utama yang pada dasarnya sangat diperlukan adalah mengerti bagaimana sebenarnya proses terjadinya antrian. Proses terjadinya antrian terdiri dari 4 (empat ) tahap yang akan dijelaskan berikut ini : Tahap I : Tahap dimana arus lalu lintas / kendaraan bergerak dengan kecepatan tertentu menuju suatu tempat pelayanan. Besarnya arus lalu lintas yang datang disebut dengan tingkat kedatangan ( λ ). Jika digunakan disiplin antrian FIFO dan terdapat lebih dari ( satu ) tempat pelayanan ( multi lajur ), maka dapat diassumsikan bahwa tingkat kedatangan ( λ ) tersebut akan membagi dirinya secara merata untuk setiap tempat pelayanan sebesar N dimana N adalah jumlah tempat pelayanan. Dengan demikian dapat diasumsikan akan terbentuk N buah antrian berlajur tunggal dimana setiap antrian berlajur tunggal akan berlaku disiplin antrian FIFO. Tahap II : Tahap dimana arus lalu lintas/ kendaraan mulai bergabung dengan antrian, menunggu untuk dilayani. Jadi, waktu antrian dapat didefinisikan sebagai waktu sejak kendaraan mulai bergabung dengan antrian sampai dengan waktu kendaraan mulai dilayani oleh suatu tempat pelayanan. Tahap III : Tahap dimana arus lalu lintas / kendaraan dilayani oleh 65

Jurnal SMARTek, Vol. 6, No. 3, Agustus 2008: 64-68 suatu tempat pelayanan. Jadi, Waktu pelayanan (WP) dapat didefinisikan sebagai waktu sejak dimulainya kendaraan dilayani sampai dengan waktu kendaraan selesai dilayani. Tahap IV : Tahap dimana arus lalu lintas / kendaraan meninggalkan tempat pelayanan melanjutkan perjalanannya. Gabungan tahap I dan tahap III disebut sistem antrian. Jadi, waktu dalam sistem antrian dapat didefinisikan sebagai waktu sejak kendaraan mulai bergabung dengan antrian sampai dengan waktu kendaraan selesai dilayani ( atau meninggalkan waktu pelayanan ). antrian yaitu : n, q, d, dan w. Definisi dari setiap parameter tersebut adalah : n = Jumlah kendaraan atau orang dalam antrian ( kendaraan atau orang per satuan waktu ). q = Jumlah kendaraan atau orang dalam antrian ( kendaraan atau orang per satuan waktu ). d = Waktu kendaraan atau orang dalam sistem ( satuan waktu ). w = Waktu kendaraan atau orang dalam antrian. (satuan waktu). n = ( ) =...(3) ( ) 3. Metode Penelitian 3.. Tempat Penelitian. Lokasi penelitian dilakukan pada terminal bus Karombasan Kota Manado, khususnya bus yang melayani jurusan Manado Tondano. (PP), terletak di Kelurahan Karombasan Utara, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Propinsi Sulawesi Utara. q = d = w = 2 2 =...(4) ( ) ( )...(5) ( ) = d -...(6) ( ) 3.2. Waktu Penelitian. Pengambilan data ini dilaksanakan pada hari senin 27 Juni 2005 sampai 2 juli 2005, Pukul 06.00 sampai pukul 8.00. Penelitian ini jatuh pada akhir dan awal bulan, pada harihari ini kegiatan pelayanan transportasi Jurusan Manado -Tondano sibuk. Pengambilan data dilakukan selama 6 hari pada setiap hari kerja, dimulai dari hari senin sampai hari sabtu. 3.3. Analisis antrian. Dengan memperhatikan kondisi terminal Karombasan Kota Manado, yang memiliki areal keberangkatan dan sistem pelayanan yang berlaku adalah yang datang lebih dahulu, yang pertama dilayani. Oleh karenanya disiplin antrian yang dipakai adalah disiplin antrian FIFO, dalam menganalisis Beberapa asumsi yang diperlukan dalam penggunaan disiplin antrian FIFO sebagai berikut : Persamaan (3 6) hanya berlaku untuk lajur tunggal dan dengan nilai ρ = <, Jika nilai ρ >, maka diharuskan menambah beberapa lajur tunggal (multi lajur). Jika terdapat lebih dari satu lajur (katakan N lajur), maka diasumsikan bahwa tingkat kedatangan λ akan membagi dirinya secara merata untuk setiap lajur sebesar dimana N adalah jumlah lajur. Dengan demikian, dapat diasumsikan akan terbentuk N N buah antrian berlajur tunggal, dimana setiap antrian berlajur tunggal akan dapat menggunakan persamaan 3 6. Kendaraan yang sudah antri pada suatu lajur antrian diasumsikan 66

Analisis Antrian pada Terminal Karombasan Kota Manado (Joy Fredi Batti) tidak boleh berpindah antrian ke lajur lainnya. Waktu pelayanan antar tempat pelayanan diasumsikan relatif sama (atau dengan kata lain standar deviasi waktu pelayanan antar tempat pelayanan relatif kecil). Headway adalah selang waktu yang diperlukan antara kendaraan yang satu dengan yang lainnya yang menyusul di belakangnya. Waktu kedatangan setiap kendaraan, diamati pada setiap titik t, t2, t3, dan t4, waktu yang dilalui antara kedatangan kendaraan dengan kendaraan didepannya yang digambarkan oleh waktu dari headway yang ditunjukkan sebagai berikut : (h)-2 = t2-t, ; seterusnya. (h)2-3 = t3-t2, ; dan Pengamatan waktu headway (h) terdiri dari dua interval waktu yaitu pemakaian waktu dari kendaraan yang melewati titik pengamatan dan jarak waktu antara bagian depan dari kendaraan dan bagian belakang dari kendaraan yang ada didepannya. ( May, A.D. 990). 3.4. Pengolahan data. Data yang diperoleh dilapangan, diolah untuk mendapatkan hasil berupa gambaran kondisi dari antrian yang ada untuk perencanaan terminal kedepan. Proses kompilasi terhadap data kedatangan dan data keberangkatan bus antar kota tersebut, dilakukan dengan jalan mencocokkan nomor polisi. Hasil kompilasi tersebut dapat dilihat pada tabel. 4. Hasil Penelitian Analisis antrian pada Terminal Korombasan dipakai metode disiplin antrian FIFO. Hal ini didasarkan kepada bus yang pertama datang ditempat parkir terminal Karombasan adalah mendapat pelayanan pertama. Dengan disiplin antrian FIFO, dihitung : n, q, d, dan w. Dengan tingkat kedatangan λ kendaraan / jam dan tingkat pelayanan μ kendaraan / jam. pada hari senin diterminal Karombasan pada jam 06.00 07.00 adalah jam sibuk. Tabel. Interval Waktu Keberangkatan Bus Jurusan Manado - Tondano Hari Jarak Interval Data Penumpang Rata-rata Senin 9,9 32 Selasa 5,3 32 Rabu 2,2 32 Kamis 2,2 3 Jumat,3 3 Sabtu 2,3 30 Sumber : Hasil analisis data. Tabel 2. Interval Waktu Keberangkatan Bus Jurusan Tondano - Manado Hari Jarak Interval Data Penumpang Rata-rata Senin 0,7 30 Selasa 6,3 30 Rabu 7, 30 Kamis 0,2 3 Jumat 0,4 3 Sabtu 2,5 30 Sumber : Hasil analisis data 67

Jurnal SMARTek, Vol. 6, No. 3, Agustus 2008: 64-68 = Tingkat kedatangan λ= λ = 0 kendaraan / jam Waktu pelayanan (WP) = WP= 5,83 menit / kendaraan = 0,097 jam / kendaraan Tingkat Pelayanan μ = μ = / WP = /0,097 = 0,292 kendaraan / jam. N = 0 0,292 = 0,972 <. = 0,972 <. Menunjukkan bahwa kedatangan dan tingkat pelayanan hampir berimbang, jadi kedatangan dapat dilayani atau tingkat pelayanan masih lancar. n = 0 = 34,294 (0,292 0) 34 kendaraan q = 0 2 = 33,322 0,292(0,292 0) d = w = 33 kendaraan (0,2922 0 ) = 3 jam, 34 33 0 0,292(0,292 0) = 3 jam 40 2 = 3,429 jam = 3,332 jam 5. Kesimpulan dan Saran 5.. Kesimpulan. Dari hasil analisis antrian, kapasitas lajur untuk bus jurusan Manado-Tondano selama pengamatan mulai hari Senin sampai dengan hari Sabtu, mulai dari pukul 06.00 8.00, hari Senin adalah Tingkat kedatangan yang lebih sibuk dibanding hari hari lainnya dengan tingkat kedatangan (λ) = 0 kendaraan / jam ; Waktu pelayanan ( WP) = 5,83 menit / kendaraan ; Tingkat pelayanan (μ) = 0 kendaraan /jam ; Jumlah kendaraan dalam sistem antrian ( n ) = 34 kendaraan ; Jumlah kendaraan dalam antrian ( q ) = 33 kendaraan ; Waktu kendaraan dalam sistem ( d ) = 3 jam 34 menit 33 detik ; Waktu kendaraan dalam antrian ( w ) = 3 jam 40 menit 2 detik. Hasil analisis antrian diperoleh nilai = 0,972, nilai ini menunjukkan bahwa pergerakan kendaraan didalam terminal sudah hampir jenuh. 5.2. Saran. Dengan melihat nilai = 0,972 sudah saatnya untuk memikirkan relokasi dan penataan kembali Terminal Karombasan Kota Manado untuk menjawab perkembangan jaman yang kian maju, serta tuntutan kualitas prasarana yang baik. 6. Daftar Pustaka May, A.D., 990. Traffic Flow Fundamentals, Prentice Hall, New Jersey. Salter R,J. 976. Revised edition High way traffic analisis and design. The Macmillan Press Ltd, London. Tamin, O.Z., 2003, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Contoh Soal dan Aplikasi, Edisi I, ITB, Bandung. Wohl, M. & B.V. Martin. 967. Traffic System Analysis For Engineers and Planners, McGraw-Hill Book Company, New York. 68