Rancang Bangun Dan Implementasi Server Voip Dengan Memanfaatkan IP Publik (Studi Kasus : SMK Negeri 2 Tasikmalaya)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

ANALISIS KUALITAS LAYANAN SISTEM TELEPON VoIP MEMANFAATKAN JARINGAN WiFi USU

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol

UKDW BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN DAN REALISASI APLIKASI SOFTPHONE PADA JARINGAN VOIP BERBASIS SIP UNTUK SMARTPHONE ANDROID

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan dapat dilakukan tidak hanya secara langsung tetapi juga. mendukung hal tersebut adalah jaringan komputer.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah

KINERJA DUA VOIP SERVER YANG DIHUBUNGKAN DENGAN METODE TRUNKING MENGGUNAKAN PROTOKOL IAX2 LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh : IQBAL SYABANA

BAB I PENDAHULUAN. Voice Over Internet Protocol (disingkat VoIP) adalah teknologi yang

RANCANG BANGUN INFRASTRUKTUR VOIP PADA MULTIPLE NETWORK JARINGAN SOHO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Implementasi Sistem IP PBX menggunakan Briker

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Kata kunci: VoIP, delay, packet loss, jitter, codec

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

BAB I PENDAHULUAN. Institut Teknologi Telkom - Bandung 1

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

PERANCANGAN ADMINISTRATOR JARINGAN VOIP BERBASIS WEB

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III PERENCANAAN SISTEM

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN JARINGAN VOIP VIDEO CALL MENGGUNAKAN ASTERISK SIP SEBAGAI ALTERNATIF KOMUNIKASI ANTAR KAMPUS DILINGKUNGAN UNPAS BANDUNG

Nama : Devi Triana Arifin NPM : Jurusan : Teknik Informatika Pembimbing :Lilis Ratnasari, ST., MSi.

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VoIP PADA CALL CENTRE TESA 129

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

RANCANG BANGUN JARINGAN KOMUNIKASI VOIP SERVER PORTABLE MENGGUNAKAN RASPBERRY PI

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW

Voice Over Internet Protocol (VOIP) Pada Jaringan Nirkabel Berbasis Raspberry Pi

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR VOICE OVER INTERNET PROTOCOL DI ORGANISASI PERANGKAT DAERAH BOYOLALI MENGGUNAKAN SERVER ELASTIX

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g.

Bab 3 Metode Perancangan

SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323

RANCANG BANGUN JARINGAN VOICE OVER INTERNET PROTOCOL UNTUK MENGURANGI BIAYA KOMUNIKASI PADA PT. ELECTRONIC CITY INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas Mahasiswa, dosen dan Karyawan di dalam lingkungan kampus

Implementasi Electronic Number Mapping (ENUM) Berbasis SIP Pada Jaringan Telepon Internet

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi dapat bermacam-macam. Contohnya , telepon, short messaging. services (SMS), surat, chatting, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS KINERJA PROTOKOL SIP DENGAN IAX2 PADA VOICE OVER IPV6

Penerapan Teknologi VOIP Pada Laboratorium Teknik Komputer STMIK Jakarta STI&K

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

BAB 1 PENDAHULUAN. melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan pada Jenjang Strata-1 Program Studi Teknik Informatika

ABSTRAK. Kata Kunci: VoIP, VPN, delay, jitter, packet loss, mos

6/26/2010. Rancang bangun sistem. Pengukuran. Sintesis dan Penarikan kesimpulan. Oleh : Hafid Amrulloh ( )


ANALISIS DAN PERANCANGAN TEKNOLOGI VOIP PADA JARINGAN KANTOR LPP RRI SKRIPSI. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu manusia menciptakan bermacam-macam alat untuk

MENGAMANKAN PENGIRIMAN DATA DARI MALWARE BERBASIS VPN MENGGUNAKAN ROUTER CISCO DI KAMPUS DCC

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Bab IV. Implementasi

MEMBANGUN VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP) PADA KAMPUS U BUDIYAH INDONESIA

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun VoIP Server Berbasis Parallel Computing

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI VOIP SERVER (STUDI KASUS: CV. SUZUKI DAYA MOTOR)

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VoIP) MENGGUNAKAN ASTERISK SEBAGAI SESSION INITIATION PROTOCOL (SIP) SERVER

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

Pengembangan Video VoIP Phone Berbasis Web Menggunakan Protokol RTMP

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Bab 3 Metode Penelitian

VOLUME 1 No. 1, Januari 2012 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN UNJUK KERJA APLIKASI KOMPUTER MINI SEBAGAI SERVER VOIP

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KUALITAS LAYANAN VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP) PADA JARINGAN AD HOC PEER-TO- PEER. Laporan Tugas Akhir

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

ABSTRAK. Kata Kunci : GRE, HTTP, IMS, IPsec, L2TP, OPNET Modeler 14.5, Video Call, VoIP, VPN.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN...

Vol. 3 No. 2 Oktober 2015 Jurnal TEKNOIF ISSN:

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka

Transkripsi:

EKSPLORA INFORMATIKA 63 Rancang Bangun Dan Implementasi Server Voip Dengan Memanfaatkan IP Publik (Studi Kasus : SMK Negeri 2 Tasikmalaya) Yoga Handoko Agustin 1, Iwan Setiawan 2 STMIK Tasikmalaya, Jl. RE Martadinata No. 272 A, Indihiang Kota. Tasikmalaya Jawa Barat. e-mail: 1 abeogink@gmail.com, 2 networkerculun@gmail.com Abstrak Komunikasi suara melalui telepon dapat dilakukan melalui Internet tanpa keterbatasan biaya dan jarak. VoIP adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media Internet. Data suara dikonversi menjadi kode digital dan mengalir melalui jaringan yang mengirim paket data. VoIP ini bisa digunakan untuk mengimplementasikan jaringan telepon berbasis IP menggunakan media internet sebagai komunikasi dalam jaringan internet public, maupun pada jaringan internal di LAN (Local Area Network). Dalam perancangan ini digunakan metode PPDIOO Network Life Cycle, metode ini mampu memberikan langkah-langkah kunci dalam keberhasilan perencanaan jaringan, baik itu dalam tahapan desain, implementasi dan operasional. Dengan demikian, penanganan komunikasi yang terjadi dapat dilakukan di mana saja. Dengan adanya layanan komunikasi dengan media jaringan, tidak memakan begitu banyak bandwidth karena throughput yang dihasilkan pada sisi penerima dalam koneksi VoIP untuk panggilan suara range 64 Kbps - 90 Kbps dan panggilan yang disertai video 100 Kbps - 220 Kbps pada komputer. Sedangkan dengan menggunakan smartphone android rata-rata range 2 Kbps 10 Kbps. Kata Kunci : VoIP, Asterisk, PPDIOO Abstract Voice communication over the phone can be done via the Internet without the cost and distance limitations. VoIP is a technology that allows voice conversations remotely through the Internet. The voice data is converted into digital code and flows through the network to send data packets. VoIP can be used to implement an IP-based telephone networks using the Internet as a communication media in a public Internet network, as well as on the internal network on the LAN (Local Area Network). In this scheme used PPDIOO Network Life Cycle method, this method can provide the key steps in the success of network planning, whether it is in the stage of design, implementation and operation. Thus, the handling of communications that occur can be done anywhere. With the media communication services with the network, it takes up so much bandwidth as throughput generated at the receiver side in VoIP connections for voice calls range 64 Kbps - 90 Kbps and video calls with 100 Kbps - 220 Kbps on a computer. While using android smartphone average range 2 Kbps - 10 Kbps. Keywords : VoIP, Asterisk, PPDIOO 1. Pendahuluan Voice Over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, internet telephony atau Digital Phone ) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara di ubah menjadi kode digital dan di alirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa[1]. Protokol ini menggabungkan teknologi seluler dan dunia internet. Sebuah sesi dalam jaringan SIP dapat berupa panggilan suara, e-mail, pesan teks, atau video streaming [2]. Sebagaimana kita ketahui bahwa SMK Negeri 2 Tasikmalaya telah dikembangkan menjadi salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), yang sarat akan kebutuhan komunikasi berbasis teknologi untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi, yang kaitannya dalam kegiatan penyelenggaraan sekolah. Sehingga dituntut kehandalan dan aksesibilitas media komunikasi yang bisa diandalkan untuk

64 kepentingan bidang administrasi dan manajemen di SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Untuk kebutuhan koneksi internet dan penyimpanan website sekolah, SMK Negeri 2 Tasikmalaya sudah menggunakan Internet Services Provider (ISP) yang memberikan layanan IP Public dan menggunakan kabel fiber optic sebagai media transmisi datanya. Sistem komunikasi yang sedang berjalan saat ini adalah komunikasi yang masih menggunakan operator seluler. Baik untuk komunikasi antar ruangan di ruang tata usaha, maupun komunikasi antar gedung di lingkungan sekolah. Dengan kondisi seperti itu berakibat pada borosnya penggunaan pulsa pada setiap staf tata usaha dan staf di setiap jurusan untuk melakukan komunikasi. Tentu saja permasalahan yang terjadi ini menjadi sebuah masalah yang besar bagi sebagian staf pegawai. Terlebih lagi biaya komunikasi ke beda operator seluler jauh lebih mahal dibandingkan dengan sesama operator seluler. 2. Metode Penelitian Dalam proses Rancang Bangun dan Implementasi Server Voip (Voice Over Internet Protocol) dengan Memanfaatkan IP Publik Di SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah metode PPDIOO yang dikembangkan oleh CISCO, metode ini mampu memberikan langkah-langkah kunci dalam keberhasilan perencanaan jaringan, baik itu dalam tahapan desain, implementasi dan operasional [3]. Fase-fase yang ada dalam metode PPDIOOini adalah Plan, Prepare, Design, Implement, Operate, Optimize.Gambar 2.1 menunjukan fase-fase dari metode PPDIOO. Gambar 1 Skema Metode PPDIOO [4] Prepare adalah tahap dilakukannya analisakebutuhan komunikasi di SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Hasil analisa tersebut diantaranya adalah bahwa setelah terpasangnya jaringan LAN dengan berbasis kabel dan wireless pada jaringan local. Sedangkan di ruang server sudah adanya perangkat server sebagai penunjang untuk melayani permintaan dari pengguna internet, baik permintaan koneksi internet dan website sekolah. Serta adanya perangkat server yang masih belum digunakan. Terdapat pula perangkat IP Phone bekas akan tetapi masih bisa digunakan. EKSPLORA INFORMATIKA Vol. 5, No. 1, September 2015

65 Gambar 2. Sistem Komunikasi dengan Operator Seluler Dari gambar 2 diatas dapat dilihat bahwa komunikasi yang sedang berjalan masih menggunakan operator seluler. Baik untuk komunikasi antar ruangan di ruang tata usaha, maupun komunikasi antar gedung di lingkungan sekolah. Dengan kondisi seperti itu berakibat pada borosnya penggunaan pulsa pada setiap staf tata usaha dan staf di setiap jurusan untuk melakukan komunikasi. Komputer dan perangkat jaringan yang terdapat di SMK Negeri 2 Tasikmalaya dari hasil identifikasi dan analisa Penulis yang sudah terpasang dan belum digunakan dapat dilihat pada tabel dibawah. Tabel 1 Hasil Identifikasi dan Analisa Perangkat Komputer dan Jaringan di SMK Negeri 2 Tasikmalaya No Identifikasi Analisa Sarana dan Prasarana 1 Ruang NOC 3 buah PC Server Server 1 digunakan untuk server website SMK Negeri 2 Tasikmalaya Server 2 digunakan untuk server proksi Server 3 masih belum digunakan 1 buah PC Router digunakan untuk router sekolah 20 buah IP Phone masih belum digunakan 1 Unit komputer untuk mengontrol koneksi jaringan sekolah. 2 Ruang Tata Usaha Terdapat 10 ruangan yang sudah terpasang 1 unit komputer dan sudah terkoneksi ke internet. 3 Gedung Program Keahlian Terdapat 7 gedung program keahlian, dimana setiap gedung program keahlian sudah bisa terkoneksi jaringan local dan jaringan internet. Pada tabel 1 diatas memperlihatkan bahwa banyak perangkat yang tidak dioptimalkan penggunaannya.dapat dilihat bahwa ada beberapa perangkat yang masih belum dioptimalkan penggunaanya, perangkat yang belum digunakan tersebut masih dalam keadaan baik dan bisa digunakan. Desain Ruangan dan Penempatan Kabel Jaringan Desain dari setiap ruangan yang terdapat di SMK Negeri 2 Tasikmalaya diidentifikasikan dibagi menjadi 3 blok desain ruangan beserta jaringan komputer yang terpasang bisa dilihat pada gambar berikut. 1. Ruang NOC Rancang Bangun Dan Implementasi Server Voip Dengan Memanfaatkan IP Publik (Studi Kasus : SMK Negeri 2 Tasikmalaya) (Yoga Handoko Agustin)

66 Gambar 3 Layout Ruang NOC 2. Gedung Program Keahlian Gambar 4 Layout Gedung Program Keahlian Pada kedua gambar 3 dan gambar 4 layout ruangan dan gedung yang sudah digambarkan diatas, dapat dilihat bahwa sudah sebagian besar ruangan dan gedung sudah terkoneksi jaringan local dan jaringan internetnya. Oleh karena itu untuk pengembangan sistem komunikasi dengan menggunakan media jaringan local dan internet akan mudah di implementasikan. EKSPLORA INFORMATIKA Vol. 5, No. 1, September 2015

Plan adalah tahap dilakukannya perancangan atau topologi yang akan di bangun dengan menambahkan server untuk VOIP.IP Address server VoIP menggunakan IP Public yang bisa langsung konek ke internet dan bisa di akses langsung IP Public lainnya. Penjelasan lebih lanjut di jelaskan pada Gambar 5 dan Tabel 2. 67 INTERNET Menggunakan Modem dan Softphone X-Lite SWITCH PUBLIC Ether 1 Menggunakan Paket Internet GSM dan Menggunakan Aplikasi SIP ROUTER Ether 2 SWITCH LOCAL SERVER 1. WEBSITE 2. E-LEARNING 3. DNS SERVER VOIP ASTERISK SERVER PROXY Menggunakan Softphone X-Lite IP Phone Gambar 5 Perancangan Topologi Jaringan VoIP Dari gambar 5 perancangan topologi jaringan VoIP diatas, dapat dilihat 3 desain jaringan berbeda yang bisa mengakses ke server VoIP yang akan dirancang. Berikut penjelasan detail topologi sebagai berikut : Tabel 2 Perangkat dan Jalur Koneksinya No Perangkat Jalur Koneksi 1 Server VoIP IP Address server VoIP menggunakan IP Public yang bisa langsung konek ke internet dan bisa di akses langsung IP Public lainnya. 2 PC dengan Softphone X- Lite Menggunakan IP local yang diberikan oleh router, dan router tersebut sudah memberikan koneksi internet, sehingga bisa konek ke server VoIP. 3 IP Phone Menggunakan IP local yang diberikan oleh router, dan router tersebut sudah memberikan koneksi internet, sehingga bisa konek ke server VoIP. 4 Laptop dengan menggunakan modem dan diinstal softphone X-Lite 5 Smartponeandroid dengan diinstal aplikasi untuk SIP Menggunakan modem, dengan akses internet dari provider GSM Menggunakan koneksi internet dari provider GSM Rancang Bangun Dan Implementasi Server Voip Dengan Memanfaatkan IP Publik (Studi Kasus : SMK Negeri 2 Tasikmalaya) (Yoga Handoko Agustin)

68 Untuk mempermudah penjelasan dari proses call, flowchart pada gambar 6 dibawah menjelaskan bagaimana langkah-langkah untuk menghubungi user yang lain. Start Protokol SIP Softphone X-Lite Input Account Verifikasi Account TIDAK Pesan Error Pada Softphone YA Registered User Server VoIP Asterisk End Gambar 6 Flowchart Proses Call Pertama-tama tentukan dahulu protokol apa yang akan digunakan, di sini menggunakan protokol SIP. Bila memilih SIP maka menggunakan softphone X-Lite. Kemudian adalah pengisian account pada masing-masing softphone, jika sesuai dengan database pada server VoIP maka user tersebut telah berhasil melakukan registrasi, sebaliknya jika salah maka akan timbul peringatan error pada layar softphone dan user tersebut harus melakukan pengisian account kembali sampai data tersebut sesuai dengan data yang ada pada server VoIP. Setelah berhasil melakukan registrasi maka softphone siap untuk digunakan untuk menghubungi user lainnya. EKSPLORA INFORMATIKA Vol. 5, No. 1, September 2015

69 Implement merupakan tahap dimana hasil analisa dan perencaan yang telah dibuat diterapkan, tahapan ini meliputi instalasi, konfigurasi terhadap rancangan topologi yang sudah di buat. Setelah itu memasuki tahapanoperate dimana dalam tahapan ini dilakukan pengujian sesuai dengan parameter. 3. Hasil dan pembahasan Pada sistem yang telah diimplementasikan, dilakukan beberapa pengujian untuk melihat apakah sistem berjalan baik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengujian parameterparameter yang mempengaruhi adalah Quality of Service (QoS), beberapa parameter yang mempengaruhi QoS yaitu delay, jitter, dan packetloss diuji dengan standar ITU-T : 1. Delay - Merupakan waktu yang dibutuhkan oleh sebuah paket data terhitung dari saat pengiriman oleh transmitter sampai saat diterima oleh receiver. Standar maksimum delay yang direkomendasikan dalam Delay (harus 150 ms, ITU-T G.114) Tabel 3 Kategori Besar Delay Kategori Besar Delay Sangat Bagus < 9 ms Bagus 10 ms s/d 50 ms Jelek 51 ms s/d 450 ms Sangat Jelek > 451 ms 2. Jitter - Merupakan perbedaan selang waktu kedatangan antar paket di terminal tujuan. Standar maksimum Jitter harus 75 ms, ITU-T Y.1541 Tabel 4 Kategori Besar Jitter Kategori Besar Jitter Sangat Bagus 0 ms Bagus 1 ms s/d 75 ms Jelek 76 ms s/d 125 ms Sangat Jelek > 126 ms 3. Packet loss - Merupakan banyaknya paket yang hilang selama proses transmisi ke tujuan. Berdasarkan Packet loss harus 5 %, ITU-T Y.1541 Tabel 5 Kategori Besar Packet Loss Kategori Besar Packet Loss Sangat Bagus 0 % Bagus 1 % s/d 5 % Jelek 6 % s/d 15 % Sangat Jelek > 16 % Pengujian Panggilan Pengujian ini bertujuan untuk melihat kehandalan komunikasi antar user agent menggunakan jaringan yang berbeda dimana dua user agent di pasang di client dengan koneksi menggunakan modem dan dua client lainnya berada di satu jaringan dengan server VoIPnya yang digunakan pada sistem berupa softphone dan IP Phone. User agent yang digunakan pada sistem berupa softphone (X-Lite 4) dan IP Phone (Repotec RP-PH302). Pengujian komunikasi antar user agent yang mendukung protokol SIP. Untuk monitoring QoS menggunakan VQManager dengan versi trial 30 days. Empat buah client memiliki ID dan nama client, setiap client dapat saling melakukan panggilan dengan memasukan nomor account dari masing-masing client yang akan dihubungi. Berikut ini adalah tabel client yang sudah ditambahkan pada server VoIP beserta keterangan pemakaian setiap user pada komponen hardware-nya beserta jalur koneksi yang digunakannya. Tabel 6 Daftar Client No Nomor Client Nama Client Keterangan 1 2001 2001 PC dengan softphone X-Lite dan koneksinya mengunakan IP Lokal 2 2002 2002 Laptop dengan softphone X-Lite dan koneksinya menggunakan modem Rancang Bangun Dan Implementasi Server Voip Dengan Memanfaatkan IP Publik (Studi Kasus : SMK Negeri 2 Tasikmalaya) (Yoga Handoko Agustin)

70 3 2003 2003 IP Phone Repotec RP-PH302 dan koneksinya menggunakan IP Lokal 4 3000 3000 Smartphone androip dengan aplikasi SIP droid dan koneksinya menggunakan internet dari paket data GSM Setelah melakukan pengujian panggilan pada client hasil dari pembahasan pengujian tersebut adalah: 1. Pengujian Client a. VoIP Client sudah terinstal dengan benar, dikarenakan program VoIP Client muncul yaitu X- Lite 4 (Softphone) dan Repotec RP-PH302 (IP Phone) bisa dijalankan dan dikonfigurasi. b. VoIP Client sudah ter-register ke server, dikarenakan softphone akan muncul username dan status ready lalu softphone bisa melakukan panggilan dan menerima panggilan. 2. Pengujian Panggilan antar Client Untuk pengujian panggilan antar client dilakukakan beberapa panggilan baik panggilan yang tanpa disertai video call maupun disertai video call. Panggilan 2002 2003 3000 2002 + Video 2002 ke 2001 + Video Tabel 7 Daftar Hasil Pengujian Panggilan Status Panggilan Rata-rata Delay (ms) Rata-rata Jitter (ms) Rata-rata Packet Loss (ms) Berhasil 68 3 47 Berhasil 0 1 0 Berhasil 3 3 1 Berhasil 45 42 0 Berhasil 6 14 0 Dari tabel 3.5 diatas dapat dianalisis pengujian panggilannya sebagai berikut: a. Pengujian Delay Dari hasil pengujian panggilan dari nomor 2003 ataupun panggilan dari 3000 untuk nilai delay berbeda. Begitu juga pada saat panggilan disertai video call dari 2002 mengalami kenaikan nilai delay yang cukup signifikan. Tetapi nilai delay dari hasil keduanya masih menumenuhi nilai delay standar yang direkomendasikan oleh ITU yaitu dibawah 150 ms. Perbedaan nilai rata-rata delay pada panggilan antar jaringan yang berbeda atau sama disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah packetization delay yaitu waktu yang diperlukan untuk pembentukan paket IP dari source informasi (pengirim), queueing delay yaitu waktu proses yang diperlukan oleh router di dalam menangani transmisi paket pada sepanjang jaringan tetapi pada umumnya delay ini sangat kecil, kurang lebih sekitar 100 microsecond, propagation delay yaitu waktu proses perjalanan informasi selama di dalam media transmisi seperti kabel coax atau kawat tembaga pada kabel LAN dan yang sangat berpengaruh adalah besarnya bandwidth yang di pakai dari tiap jaringan. b. Pengujian Jitter Dari hasil pengujian panggilan dari nomor nomor 2002 ataupun panggilan dari nomor nomor 2003 dan panggilan dari 2002 dengan disertai video call diperoleh bahwa ratarata jitter yang dihasilkan berbeda. Hal ini berarti bahwa dengan adanya traffic lain pada jaringan dan bandwidth juga sangat berpengaruh terhadap proses panggilan. Terlihat bahwa dari hasil pengujian dan perhitungan keseluruhan, penghasilkan jitter hampir sama yaitu mendekati 1 akan tetapi ketika panggilan yang disertai video call nilai jitter nya bertambah. Hal ini disebabkan proses komunikasi melewati background traffic berbeda pada jaringan yang di lalui paket SIP. EKSPLORA INFORMATIKA Vol. 5, No. 1, September 2015

71 c. Pengujian Packet Loss Pada semua komunikasi VoIP baik antar sesama jaringan maupun berbeda jaringan, packet loss yang dihasilkan hampir semua mendekati 0% dan ini memenuhi nilai standar yang direkomendasikan ITU 5 %. Walaupun melebihi standar, itu diakibatkan karena jaringan yang lambat bisa di karenakan bandwidth yang kecil atau banyaknya koneksi jaringan yang dipakai pada saat proses panggilan. Tabel 8 Daftar hasil pengujian ketika terjadi penurunan bandwidth Panggilan Rata-rata Status Rata-rata Rata-rata Packet Panggilan Delay (ms) Jitter (ms) Loss (ms) 2002 Gagal - - - 2003 Berhasil 10 1345 10 3000 Gagal - - - Pada tabel 3.2 ketika terjadi penurunan bandwidth sampai 50 Kbps membuktikan bahwa panggilan dari 2003 berhasil, akan tetapi tidak layak dikarenakan nilai rata-rata Jitter 1345 ms dan Packet Loss 6 %, walaupun Delay 10 ms, karena tidak memenuhi standar ITU-T dimana standar Jitter 75 ms, Packet Loss 5 % dan Delay 150 ms. Ketika melakukan percakapan suara tidak jelas dan putus-putus. Akan tetapi setelah terjadi penurunan bandwidth sampai 11 Kbps, panggilan tidak berhasil dikarenakan bandwidth yang kecil tidak cukup untuk melakukan panggilan, karena batas minimal bandwidth untuk bisa melakukan panggilan adalan 12 Kbps pada perancagan ini. 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahapan analisis, pembuatan sistem dan implementasi sistem, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Dengan adanya layanan komunikasi dengan media jaringan, tidak memakan begitu banyak bandwidth karena throughput yang dihasilkan pada sisi penerima dalam koneksi VoIP untuk panggilan suara range 64 Kbps - 90 Kbps dan panggilan yang disertai video 100 Kbps - 220 Kbps pada komputer. Sedangkan dengan menggunakan smartphone android rata-rata range 2 Kbps 10 Kbps. 2. Komunikasi berbasis VoIP memiliki fitur tambahan apabila diimplementasikan pada komputer dengan softphone X-Lite, yaitu komunikasi disertai dengan video. 3. Dapat dijadikan sebagai layanan komunikasi alternatif yang murah karena tidak memakai biaya pulsa serta dapat digunakan pada perangkat komputer, smaftphone dan IP Phone 4. Jaringan VoIP ini dapat dikembangkan lagi apabila ingin terkoneksi dengan jaringan PSTN ataupun dengan jaringan Telekomunikasi. 5. Menggunakan IPv6 sebagai sistem alamat IP yang bekerja pada jaringan VoIP yang dibuat. Mengingat di masa yang akan datang IPv6 akan menjadi standard umum penggunaan alamat IP. 6. Agar komunikasi VoIP lebih aman disarankan penambahan VPN. Daftar Pustaka [1] Domiko Fahdi Jaya Patih, Helmy Fitriawan, Yetti Yuniati. Analisa Perancangan Server VoIP (Voice over Internet Protocol) Dengan Opensource Asterisk dan VPN (Virtual Private Network) Sebagai Pengaman Jaringan Antar Client. [2] Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan. Vol. 1 No.1, Januari 2012. [3] Seto Ayom Cahyadi, Imam Santoso, Ajub Ajulian Zahra. Analisis Quality Of Service (Qos) Pada Jaringan Lokal Session Initiation Protocol (Sip) Menggunakan Gns3. TRANSIENT, VOL.2, NO. 3, SEPTEMBER 2013. [4] Teare, Diane. 2008. Authorized Self-Study Guide Designing for Cisco Internetwork Solutions (DESGN) Second Edition. Indianapolis: Cisco Press. [5] Cisco. 2005. Creating Business Value and Operational Exellence with the Cisco Systems Lifecycle Services Approach. Rancang Bangun Dan Implementasi Server Voip Dengan Memanfaatkan IP Publik (Studi Kasus : SMK Negeri 2 Tasikmalaya) (Yoga Handoko Agustin)

72 [6] Indra Warman, Johari Maknun. Implementasi Voice Over Internet Protocol (Voip) Ip Phone Sebagai Media Komunikasi Pengganti Private Automatic Branch Exchange (Pabx ) (Studi Kasus Institut Teknologi Padang) Jurnal Momentum. Vol.16 No.1. Februari 2014. EKSPLORA INFORMATIKA Vol. 5, No. 1, September 2015