PERANCANGAN SISTEM WAREHOUSE BERBASIS ODOO DENGAN SOFT SYSTEM METHODOLOGY DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN SISTEM PROCUREMENT BERBASIS ODOO DENGAN SOFT SYSTEM METHODOLOGY DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG

PERANCANGAN SISTEM ASSET MANAGEMENT BERBASIS ODOO DENGAN SOFT SYSTEM METHODOLOGY DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG

PERANCANGAN FITUR SISTEM SALES AND DISTRIBUTION PADA PABRIK GULA JATIBARANG DENGAN MENGGUNAKAN SOFT SYSTEM METHODOLOGY

PERANCANGAN SISTEM FIXED ASSET MANAGEMENT BERBASIS OPENERP DENGAN METODE SOFT SYSTEM METHODOLOGY (STUDI KASUS: RSUD AL IHSAN)

IMPLEMENTASI SOFTWARE ERP ODOO 8 DI WAREHOUSE PT APPAREL ONE INDONESIA SEMARANG. Andana Cantya P, Dyah Ika Rinawati*

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PERSEDIAAN DAN PEMBELIAN PADA PT. XYZ

PENGEMBANGAN SISTEM ERP WAREHOUSE MANAGEMENT

PERANCANGAN SISTEM ERP DENGAN MODUL PURCHASING DAN INVENTORY BERBASIS ODOO 9 DENGAN METODE ASAP PADA PT. ARETHA NUSANTARA FARM

PERANCANGAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCES PLANNING MODUL ACCOUNTING ODOO 9 PADA PT. ARETHA NUSANTARA FARM DENGAN METODE ASAP

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3491

enterprise resource planning, penjualan, produksi, work order, otomatisasi

Enterprise Resource Planning (ERP)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENOLAKAN BARANG KIRIM DENGAN METODE WATERFALL PADA JASA PENGIRIMAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3195

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI SISTEM PURCHASING DAN WAREHOUSE MANAGEMENT BERBASIS ODOO PADA PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk DENGAN METODOLOGI ASAP

Model Aplikasi Sistem Penjualan Suku Cadang Pada PT. Kobexindo Tractors Cabang Banjarmasin

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang

Sistem Remedial Nilai Siswa SMA Olah Raga Negeri Sriwijaya Palembang Menggunakan J2ME dengan Metode Soft System Methodology (SSM)

SISTEM REMEDIAL NILAI SISWA SMA OLAH RAGA NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN J2ME DENGAN METODE SOFT SYSTEM METHODOLOGY (SSM)

PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN BERBASIS OPENERP DENGAN METODE SOFT SYSTEMS METHODOLOGY (STUDI KASUS : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL IHSAN)

BAB I PENDAHULUAN. berjalan sesuai dengan tingkat kebutuhan pemakai. Informasi yang dimaksud disini

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pemodelan Proses Bisnis bagian Produksi di PT Gramasurya

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

ANALYSIS AND DESIGN INFORMATION SYSTEM LOGISTICS DELIVERY SERVICE IN PT REPEX WAHANA

KONFIGURASI APLIKASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS WEB DI PT. X

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PD MASA BARU BAN PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) PADA PROSES PRODUKSI DALAM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ABSTRAK

Jurnal Teknologi Informatika dan Komputer Atma Luhur Vol 3. No 1. Maret 2016 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tercapai seefektif dan seefisien mungkin. salah satunya memproduksi pupuk urea. Produk ini di distribusikan ke berbagai

BAB III ANALISIS SISTEM

PERANCANGAN SISTEM PENGADAAN (PROCUREMENT) BERBASIS OPENERP DENGAN METODE SOFT SYSTEM METHODOLOGY (Studi Kasus: RSUD Al Ihsan)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISIS DAN RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET TERINTEGRASI YANG SELARAS DENGAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE SEPATU PADA TOKO STARS SHOP MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I. 1 Hasil Produksi PT. Sampoerna Jaya Sentosa Tahun 2014

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI INVENTORI BERBASISKAN RFID PADA PT. ABC

Perancangan Sistem Informasi Monitoring PelaksanaanService Order pada Bagian Perawatan IT(Information Technologi)

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB IV Sistem Pengadaan Barang yang Sedang Berjalan di Logistic Section pada PT RCTI

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat di waktu yang tepat sehingga dapat memenangkan persaingan.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

LAPORAN ANALISIS SISTEM SISTEM PENJUALAN TOKO BANGUNAN

PENERAPAN SISTEM ERP DALAM MEMBUAT PROJECT FEASIBILITY, PROJECT STATUS DAN PROJECT MONITORING PADA PERUSAHAAN DI BIDANG KONTRAKTOR

LAPORAN ANALISIS SISTEM PBO SISTEM PENJUALAN TOKO BANGUNAN

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Layanan Operasi, ITIL v3, proses bisnis, teknologi informasi.

PENERAPAN SOFTWARE OpenERP MODUL WAREHOUSE MANAGEMENT PADA GUDANG MUSTIKA RATU DI SEMARANG

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN...

ABSTRAK. : strategi bisnis, penjualan online, CRM, interaksi. Universitas Kristen Maranatha

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

ABSTRAK. Kata Kunci: Paris Online Shop, e-commerce, PHP, MySQL, penjualan dan pembelian, stock, tracking pengiriman. Universitas Kristen Maranatha

PENGEMBANGAN MODUL SALES MANAGEMENT BERBASIS ODOO DENGAN METODE ACCELERATED SAP PADA INGLORIOUS INDUSTRIES

KUSTOMISASI DAN PENERAPAN SOFTWARE OPEN-ERP

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA PT SELATAN JAYA PRIMA PERKASA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA AKADEMIS AMIK ASM LAKSI 31

PENERAPAN SISTEM MANUFACTURING BERBASIS OPENERP DENGAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (STUDI KASUS : PT. GENTA TRIKARYA)

Puspita Ayu Kartika 1, Nia Ambarsari 2, R. Wahyu Wicaksono 3

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ERP ( Enterprise Resource Planning )

10/30/2013. N. Tri Suswanto Saptadi

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini dilakukan di supply chain division tvone. TvOne


ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.4 Tahun 2014

ABSTRAK. Kata kunci : TEAMs, Pengadaan Asset, SAP EAM, Material Management, Line Item, Sistem Terintegrasi. i Universitas Kristen Maranatha

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

BAB III IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan Tinjauan Pustaka

Perencanaan Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Rincian Total Penjualan PT. SJS pada tahun Sumber: (PT. Sampoerna Jaya Sentosa, 2014) Total Penjualan (Kg)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

1. Apa saja data yang dibutuhkan? 2. Bagaimana sistem pengolahan data real time yang bisa diimplementasikan? 3. Teknologi Akses yang digunakan?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN MODUL MANUFACTURING BERBASIS ODOO DENGAN METODE ACCELERATED SAP PADA INGLORIOUS INDUSTRIES

Perancangan Sistem Inventory Unit Logistik Bank Indonesia Bandung

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC

Kata Kunci: ERP, Purchase Management, Warehouse Management, Odoo, Accelerated SAP

Transkripsi:

PERANCANGAN SISTEM WAREHOUSE BERBASIS ODOO DENGAN SOFT SYSTEM METHODOLOGY DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG WAREHOUSE SYSTEM DESIGN BASED ODOO WITH SOFT SYSTEM METHODOLOGY IN MUHAMMADIYAH BANDUNG HOSPITAL 1 Ahmad Akbar Linggo M, 2 Luciana Andrawina, 3 R. Wahjoe Witjaksono 1,2,3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1 aakbarlingga@gmail.com, 2 lucianawina@gmail.com, 3 witjaksonowahjoe@gmail.com Abstrak Pengelolaan warehouse di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung (RSMB) masih tergolong rumit dan belum didukung dengan sistem pengelolaan warehouse yang terstruktur dan terintegrasi dengan bagian logistik lainnya seperti procurement dan aset. Durasi pada proses di bagian warehouse yang lama dikarenakan lambatnya proses pemesanan ke bagian procurement sehingga menyebabkan keterlambatan dalam update dan pendistribusian ke tiap unit kerja. Perancangan manajemen warehouse di RSMB berbasis Odoo menggunakan Soft System Methodology yang bertujuan membantu RSMB dalam menjelaskan tujuan dan kemudian merancang sistem aktivitas manusia untuk mencapai tujuan tersebut. Soft System Methodology merupakan metode penelitian yang dapat menyelesaikan masalah berupa perubahan secara berpikir sistem (system thinking) dan pembelajaran (learning) dengan pendekatan stakeholder. Fungsionalitas pada sistem ERP dapat membantu proses pendataan alur yang terdapat pada RSMB dalam mengelola data dan menampilkan informasi yang lebih detail mengenai yang masuk dan yang keluar dari bagian warehouse. Hasil dari perancangan ini bertujuan untuk membantu mengatasi masalah pada warehouse agar proses pada warehouse dapat terintegrasi dan berjalan lebih efektif. Perancangan modul warehouse pada RSMB dengan proses bisnis yang sesuai akan membantu pihak logistik RSMB untuk meningkatkan kinerja dan efektifitas dalam melakukan proses penyimpanan serta pendistribusian. Kata Kunci : Warehouse, ERP, Odoo, Soft System Methodology Abstract Warehouse management in Muhammadiyah Bandung Hospital (RSMB) is still quite complicated and not supported by warehouse management system that is structured and integrated with other unit such as procurement and logistics assets to improve hospital operations. In the warehouse process also takes a long time due to the length of the ordering process, causing delays in the procurement of goods and also updates the distribution of goods to each unit. Designing warehouse management based on RSMB Odoo using Soft Systems Methodology which aims to help RSMB in explaining the objectives and then design a system of human activities to achieve these objectives. Soft Systems Methodology is a research method that can solve the problem of a change in thinking systems (systems thinking) and learning (learning) with a stakeholder approach. The functionality of the ERP system can help collection data process flow of goods contained in RSMB to manage data and displays more detailed information about the goods into and out of warehouse section. The results of the design is intended to help resolve problems in the warehouse in order to process the warehouse can be integrated and run more effectively. The design of the warehouse module RSMB with the corresponding business processes will help the logistics RSMB to improve the performance and effectiveness in the process of storage and distribution of goods Keywords : Warehouse, ERP, Odoo, Soft System Methodology

1. Pendahuluan Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yang sangat penting bagi setiap negara termasuk Indonesia. Diantara berbagai jasa layanan kesehatan, rumah sakit memegang peranan penting karena menyediakan layanan kesehatan yang terpadu bagi pasien. Salah satu proses yang memegang peran penting dalam mendukung penyediaan jasa pelayanan kesehatan yang berkualitas dan responsif adalah proses logistik. Secara umum, proses logistik terkait dengan pengelolaan, pemenuhan material, pasokan, pengintegrasian dan pengadaan berbagai item di rumah sakit. Persediaan pada rumah sakit melibatkan jumlah dan nilai yang tidak sedikit hal ini membutuhkan proses logistik dan warehouse yang terintegrasi. Warehouse menurut Stock dan Lambert (2001) merupakan bagian dari sistem logistik perusahaan sebagai tempat penyimpanan (bahan mentah, parts, setengah jadi, jadi) pada dan diantara tempat asal dan tempat tujuan serta memberikan informasi kepada manajemen tentang status, kondisi, dan disposisi - yang sedang disimpan [1]. RS Muhammadiyah Bandung yang merupakan RS yang berdiri sejak 18 November 1968 merupakan rumah sakit swasta kelas C. Selama ini di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung proses pengaturan persediaan yang dilakukan oleh bagian logistik rumah sakit ini masih dilakukan secara manual serta tempat penyimpanan yang masih kurang teratur dan kurangnya sumber daya manusia di bagian warehouse. Proses yang masih manual ini mengakibatkan menumpuk di bagian warehouse. atau kadang kekurangan serta beban kerja bagian logistik menjadi tinggi karena kesulitan dalam mengelola proses alur dan pendataan ke bagian warehouse, khususnya dalam melihat data alur yang masuk dan keluar pada bagian warehouse. Pada tempat penyimpanan peletakan belum memiliki tempat tertentu sehingga kadang menumpuk pada satu bagian serta menyulitkan proses pendataan dan pengambilan dan serta karena sumber daya manusia yang terbatas hal ini mengakibatkan lambatnya kinerja serta pendataan dan pengelolaan di bagian warehouse. Masalah ini menyebabkan sistem logistik rumah sakit menjadi kompleks dan menyebabkan pencarian solusi optimal dari permasalahan ini menjadi sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Padahal bagian warehouse harus membuat keputusan dengan tepat dan cepat untuk mengontrol ketersediaan serta perlunya pengintegrasian dengan bagian pengadaan dan juga aset agar lebih mempermudah dalam hal pengadaan selain itu perlu dilakukan pengujian terhadap berbagai skenario terkait dengan pengelolaan persediaan. Pengimplementasian ERP dengan menggunakan software odoo diharapkan terintegrasinya berbagai sumber daya dalam perusahaan seperti pengadaan dengan warehouse serta pengelolaan tempat penyimpanan yang lebih tertata dan juga dapat membuat kinerja karyawan lebih efektif dan efisien. ERP dapat menghubungkan dan mengsinkronsasikan banyak sistem komputer yang terpisah, mempunyai kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai bagian dalam perusahaan menjadi supply chain yang lengkap, mempekerjakan proses bisnis yang dapat digunakan sebagai pembantu pembuat keputusan serta menyediakan integrasi tingkat tinggi antara sales, marketing, manufacturing, logistik, warehouse, purchasing, finance, pengembangan produk yang baru, dan sumber daya manusia. Penerapan ERP ini nantinya diharapkan bisa membatu pada sistem warehouse di RS Muhammadiyah Bandung. 2. Landasan Teori 2.1 ERP ERP yang merupakan singkatan dari Enterprise Resource Planning merupakan sebuah sistem informasi yang mengintegrasikan proses bisnis dan manajemen perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja sumber daya perusahaan. ERP mencakup berbagai macam kebutuhan perusahaan dalam berbagai bagian seperti keuangan, produksi, logistik, dan HRD yang diimplementasikan dalam sebuah software yang dibangun sendiri maupun mendapatkannya dari vendor ERP. ERP menurut O Brien (2006) adalah suatu tulang punggung lintas fungsi perusahaan yang mengintegrasikan dan mengotomatisasikan banyak proses internal dan sistem informasi dalam hal fungsi produksi, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan dan sumber daya manusia pada perusahaan [2]. 2.2 Perancangan Sistem Menurut Jogiyanto (2001) Perancangan Sistem dapat didefenisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Pengertian perancangan sistem yang lain menurut Jogiyanto (2001) yaitu sistem yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem

sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancangan bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem [3]. 2.3 Warehouse Warehouse menurut Stock dan Lambert (2001) merupakan bagian dari sistem logistik perusahaan sebagai tempat penyimpanan (bahan mentah, parts, setengah jadi, jadi) pada dan diantara tempat asal dan tempat tujuan serta memberikan informasi kepada manajemen tentang status, kondisi, dan disposisi - yang sedang disimpan [4].Gudang dibutuhkan dalam proses koordinasi penyaluran, yang muncul sebagai akibat kurang seimbangnya proses penawaran dan permintaan. Kurang seimbangnya antara proses penawaran dan permintaan mendorong munculnya inventori (persediaan). Persediaan membutuhkan ruang sebagai tempat penyimpanan sementara yang disebut sebagai gudang. 2.4 Odoo Odoo S.A. merupakan sebuah software vendor dari Odoo Apps (sebelumnya OpenERP). Odoo menawarkan rangkaian lengkap dari aplikasi bisnis yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan besar, tetapi juga dibangun untuk memberdayakan perusahaan kecil untuk mengadopsi dengan cepat dan mudah melalui friendly user experience. Odoo memiliki rangkaian lengkap untuk aplikasi bisnis yang mencakup semua kebutuhan bisnis, dari website, E-Commerce hingga manufacturing, inventory dan accounting, semuanya terintegrasi [5]. 2.5 Soft System Methodology Soft System Methodology (SSM) merupakan sebuah metode atau strategi pembangunan dan pengembangan sistem yang menitikberatkan pada pemecahan masalah. Soft System Methodology (SSM) memandang suatu masalah merupakan satu kesatuan yang memiliki cabang masalah yang berbeda. Soft System Methodology (SSM) membagi ke dalam 2 desain yaitu desain dunia nyata dan desain sistem yang dibangun. Menurut Checkland dan Scholes (1991) Tahapan-tahapan pada SSM digambarkan pada Gambar 1 [6]. Gambar 1 Soft System Methodology Step (Checkland dan Scholes, 1990) 3 Sistematika Penelitian Sistematika penelitian didasarkan pada tahapan metode yang dipakai pada penelitian yaitu menggunakan Soft System Methodology yaitu metode yang bertujuan untuk menciptakan system aktivitas dan hubungan manusia dalam sebuah organisasi atau grup dalam rangka mencapai tujuan bersama. Metode ini terdiri dari tujuh tahapan yaitu identifikasi masalah, penggambaran masalah, root definition,pengembangan model konseptual, perbandingan dunia model dengan dunia nyata, perubahan, dan terakhir aksi untuk perbaikan masalah 4 Pembahasan 4.1 Tahap Identifikasi Masalah

Pada tahap ini dipetakan permasalahan yang terdapat pada proses warehouse di RSMB. Hal ini ditujukan untuk mengetahui pemetaan masalah yang terdapat pada pendataan, integrasi antar bagian dan distribusi tiap bagian dalam lingkup logistik yang diperoleh dari hasil survei dan wawancara dengan pegawai RSMB dan data yang dimiliki oleh di RSMB. Pada tahapan dilakukan identifikasi masalah di RSMB. Berikut merupakan masalah yang ditemukan pada sistem warehouse di RSMB. 1. Pencatatan data pada bagian warehouse masih dilakukan secara manual. 2. Pengelolaan warehouse tidak terintegrasi dengan baik antara bagian procurement, bagian akuntansi, dan bagian umum sistem maintenance. 3. Distribusi perpindahan yang tidak up to date, sehingga terjadi kesalahan pencatatan pada laporan. 4.2 Tahap Penggambaran Masalah Proses bisnis existing yang terdapat pada RSMB digambarkan dengan menggunakan rich picture agar memudahkan dalam penggambaran masalah. a. Proses Pendistribusian Barang Gambar 2 Rich Picture Pendistribusian Barang Proses pendistribusian pada Gambar 2 dimulai ketika unit kerja pada RSMB memberikan dokumen permintaan ke petugas gudang, lalu petugas gudang melakukan pengecekan atas ketersediaan yang di ajukan apabila yang diminta tidak ada atau kurang permintaan akan dikembalikan ke unit kerja yang bersangkutan. Apabila yang diminta tersedia petugas gudang akan memberikan dokumen list permintaan tiap unit yang melakukan permintaan ke pada kepala bagian gudang, selanjutnya kepala bagian gudang akan mengecek permintaan lalu melakukan persetujuan dari list permintaan yang diajukan apabila disetujui akan dikirim oleh petugas gudang ke unit kerja yang melakukan permintaan, apabila ditolak maka dokumen permintaan akan dikembalikan ke unit kerja yang bersangkutan 4.3 Tahap Root Definition Pada root definition dilakukan penentuan konsep dari perspektif yang berbeda yang diberikan dari rich picture. Holon mendeskripsikan suatu perspektif yang menjelaskan aktivitas yang sesuai keadaan aslinya. Dari beberapa holon untuk memperjelas perspektif tersebut digunakan C.A.T.W.O.E. Tabel C.A.T.W.O.E. yang terdiri dari customer, actor, transformation, worldview, owner, environment dapat dilihat pada [LAMPIRAN A]. 4.4 Tahap Pengembangan Model Konseptual Model konseptual pada Soft System Methodology merupakan model aktivitas-aktivitas manusia dan didapatkan dari hasil root definition pada tahap sebelumnya. Model konseptual memudahkan stakeholder dalam memetakan model permasalahan untuk menentukan solusi. Gambar 3 merupakan model konseptual yang disusun setelah tahap root definition yang berisi aktivitas yang terjadi pada real world dan system thinking yang berisi sistem dan perancangan yang diterapkan pada aktivitas di real world.

Gambar 3 Model Konseptual 4.5 Tahap Perbandingan Dunia Model dengan Dunia Nyata Pada tahap ini dilakukan perbandingan antara model konseptual dengan keadaan yang sedang berjalan saat ini. Perbandingan dilakukan untuk menemukan ketidakcocokan antara keadaan yang sedang berjalan dengan model yang diinginkan dan mendapatkan kemungkinan perubahan. Berikut tabel 1 menunjukkan perbandingan antara dunia model dengan dunia nyata. Tabel 1 Perbandingan Dunia Model dengan Dunia Nyata Aktivitas Kondisi di Real World Rekomendasi Pencatatan data Pencatatan pemesanan Pendistribusian Proses pencatatan data dilakukan dengan mencatat tersebut ke dalam dokumen di excel Proses pemesanan ke pengadaan masih dilakukan dengan menyampaikan permintaan ke bagian procurement secara langsung atau dengan menggunakan email Proses pendistribusian dan proses pendataan pendistribusian masih dicatat didalam suatu dokumen tertentu. Membuat form pada software Odoo untuk menginput data dan dapat dilakukan update dan pengecekan secara real time. Membuat form request order pada software Odoo untuk proses pengadaan. Membuat form transfer order pada Odoo untuk proses distribusi serta untuk pendataan yang didistribusikan. 4.6 Tahap Perubahan Setelah melakukan perbandingan dunia model dengan dunia nyata maka yang selanjutnya dlakukan adalah keenam perubahan. Pada tahap ini akan dijelaskan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi apabila rekomendasi dijalankan, pada Tabel 2 dijelaskan possible sistem pada odoo. Tabel 1 Possible System dan fitur pada Odoo No Possible System Modul Fitur Odoo 1 Pencatatan data Warehouse Membuat Data Produk Menggadakan Data Produk Melihat Data Produk Mengedit Data Produk Menghapus Data produk

Tabel 2 Possible System dan fitur pada Odoo (lanjutan) No Possible System Modul Fitur Odoo 2 3 Sistem melakukan permintaan ke modul puchase Sistem akan mendistribusikan dan mencatat pendistribusian ke tiap bagian Warehouse Warehouse Membuat Data procurements produk Memeriksa Data Procurement Produk Menghapus Data procurement Produk Menggandakan Data procurement Produk Membuat Data Transfers Mengedit Data Transfers Melihat Data Transfer Membagikan Data Transfer Menghapus Data Transfer 4.7 Tahap Aksi untuk Perbaikan Masalah Tahap terakhir adalah aksi untuk perbaikan masalah. Solusi akhir untuk memperbaiki masalah di RSMB adalah dengan merancang sistem warehouse RSMB. Menggunakan use case diagram untuk menggambarkan siapa saja user yang terlibat dan memiliki hubungan dalam aktivitas penjualan dan distribusi serta apa saja yang dapat dilakukan masing-masing user. Pada use case terdapat dua aktor yaitu manajer logistik dan staf logistik. Pada aktor manajer logsitik memiliki empat belas use case yaitu aktor manajer logsitik dapat melakukan login, view all operation,,membuat kategori produk, membuat data produk, melihat data produk, menyunting data produk, menghapus data produk, membuat procurements, melihat procurements, membatalkan procurements, membuat order pengiriman, membatalkan order pengiriman, melihat order pengiriman, melihat perpindahan. Setelah itu ada aktor staf yang memiliki perbedaan akses dengan manajer logsitik dimana perbedaannya staf gudang tidak dapat melakukan fungsi membuat procurements, melihat procurements dan membatalkan procurements. Use case diagram dapat dilihat pada [LAMPIRAN B] 5. Kesimpulan a. Dengan adanya perancangan modul warehouse pada RSMB dengan proses bisnis yang sesuai akan membantu pihak logistik RSMB untuk meningkatkan kinerja dan efektifitas dalam melakukan proses penyimpanan serta pendistribusian b. Pendataan oleh bagian warehouse yang telah diinputkan menghasilkan data yang terintegrasi dengan bagian procurement, aset serta user lain yang memiliki akses dan hubungan dengan bagian warehouse. Sehingga pada saat pendataan oleh bagian warehouse, data yang telah diinputkan oleh bagian warehouse akan tampil pada menu kategori pada modul di bagian warehouse sehingga akan memudahkan user dalam mengakses data sesuai dengan kebutuhan. c. Fungsionalitas pada sistem ERP dapat membantu proses pendataan alur yang terdapat pada RSMB dalam hal mengelola data dan menampilkan informasi yang lebih detail mengenai yang masuk dan yang keluar dari bagian warehouse. DAFTAR PUSTAKA [1] Stock, James R dan Lambert, Douglas, 2001, Strategic Logistic Management, Fourth Edition, New York : McGraw Hill. [2] A,O brien, James, 2006, Introducing To Information System, Jakarta: Salemba Empat,. [3] Jogiyanto. 2001. Analisis & Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Andi, Yogyakarta. [4] Stock, James R dan Lambert, Douglas, 2001, Strategic Logistic Management, Fourth Edition, New York : McGraw Hill. [5] Odoo S.A. (2015). Our Company. Diambil dari: www.odoo.com/page/about-us. (12 November 2015). [6] Checkland, P. and Scholes, J. (1991). Soft Systems Methodology in Action. Chichester: John Wiley & Sons Ltd. LAMPIRAN Lampiran A Lampiran B : Tabel C.A.T.W.O.E. : Use Case Diagram Pada Sistem Warehouse

LAMPIRAN A Tabel C.A.T.W.O.E. Holon Transformation World View Owner Customer Actor Environment Possible System Pendataan Pendataan informasi mengenai ke dalam sistem Pendataan kurang update dan kurang lengkap Bagian Warehouse Staff gudang Data dari setiap tidak lengkap Sistem akan menyimpan data tentang data secara detail yang selalu terupdate Pemesanan ke bagian pengadaan Pembuatan pemesanan ke dalam sistem Memberikan informasi kepada staff pengadaan tentang yang akan dipesan Staff pengadaan Data pemesanan kurang lengkap Sistem akan membuat dokumen berupa permintaan yang berisi informasi yang lengkap tentang yang akan dipesan Pencatatan pemesanan Pencatatan pemesanan ke dalam sistem Mengetahui jumlah pesanan Bagian pengadaan Pencatatan pemesanan yang berulang Sistem akan menyimpan data pemesanan Mengecek ketersediaan Mengetahui ketersediaan dengan menggunakan sistem Ketidakcocokan data yang ada dengan yang akan didistribusikan Unit kerja RSMB Staf gudang Proses laporan ketersediaan kadang Sistem akan secara otomatis menampilkan yang tersedia Pendistribusian Sistem menampilkan tujuan dan informasi pendistribusian Memberikan informasi kepada Unit kerja dan staff gudang mengenai pendistribusian Unit kerja RSMB Staf gudang Pendistribusian yang memerlukan waktu yang cukup lama dan dalam informasi mengenai pendistribusian kurang lengkap Sistem melakukan pendataan serta informasi lain yang termasuk dalam pendistribusian.

LAMPIRAN B Use Case Diagram Pada Sistem Warehouse