PENDAHULUAN. Latar Belakang. semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan

dokumen-dokumen yang mirip
Fermentasi Susu. Nur Hidayat Agroindustri Produk Fermentasi Kuliah Minggu ke-13. Susu sapi sesuai untuk fermentasi mikrobia

BAB I PENDAHULUAN. Allah Subhanahu wa Ta ala menciptakan segala sesuatu tanpa sia-sia,

Fermentasi Susu. Nur Hidayat Mikrobiologi Industri. Susu sapi sesuai untuk fermentasi mikrobia

PENDAHULUAN. Latar Belakang Produk pangan yang memiliki kandungan gizi dan. kesehatan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat sangat memperhatikan pentingnya pengaruh makanan dan

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang

Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan dalam firman-nya dalam surat al-baqarah ayat 168 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk

SUSU FERMENTASI BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

Menurut Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, jumlah kasus gizi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan produk pangan menggunakan bahan baku kacang-kacangan

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB I. PENDAHULUAN. bersifat komplek dan kronis. Terjadinya infeksi atau inflamasi pada penderita DM

I. PENDAHULUAN. berbagai macam variasi, baik warna, bahan baku, maupun flavor. Bahan utama

I. PENDAHULUAN. Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

PENDAHULUAN. mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap seperti laktosa, lemak, protein,

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Berbagai inovasi dilakukan oleh para produsen untuk. memproduksi susu fermentasi yang sesuai dengan selera konsumen di

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

I. PENDAHULUAN. serta mengkonsumsi produk pangan yang baik untuk pencernaan. Probiotik berkembang makin pesat sejalan dengan makin banyaknya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

I. PENDAHULUAN. (Dendrocalamus asper) dan bambu legi (Gigantochloa ater). Keunggulan dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. (uniseluler) (Kusnadi dan Aditawati, 2003). Setiap sel tunggal mikroba

LAPORAN AKHIR PKM-P. Oleh:

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN

BAB I. Pendahuluan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi bahan pangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Adanya perkembangan teknologi menyebabkan perubahan gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KONSENTRASI STARTER TERHADAP KUALITAS KEFIR SUSU SAPI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI PENURUN KADAR KOLESTEROL DARAH MENCIT (Mus musculus)

I. PENDAHULUAN. ekonomi, perubahan pola hidup, peningkatan kesadaran gizi, dan perbaikan

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang

PENAMBAHAN GUM ARABIK SEBAGAI SENYAWA PENSTABIL PADA YOGHURT PROBIOTIK

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Pampekan, merupakan kerabat dekat durian yaitu masuk dalam genus Durio.

BAB I PENDAHULUAN. unik: sepertiga spesies bakteri dalam mulut terdapat di lidah.1

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

I. PENDAHULUAN. Diversifikasi produk olahan kelapa yang cukup potensial salah satunya adalah

I. PENDAHULUAN. hasil produksi pengembangan ayam broiler akan semakin tinggi.

I. PENDAHULUAN. yaitu berkisar jam pada suhu ruang 27 C. Salah satu alternatif untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. berasal dari susu seperti yogurt, keju, es krim dan dadih (produk olahan susu fermentasi

PENDAHULUAN. segar seperti diolah menjadi sosis, nugget, dendeng, kornet dan abon.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Biji wijen telah lama digunakan sebagai bahan pangan karena nilai gizinya

2015 PENGARUH WAKTU PEMATANGAN TERHADAP KANDUNGAN GIZI DAN SIFAT SENSORI KEJU COTTAGE BERBASIS SUSU KAMBING

BABI PENDAHULUAN. dengan cara menyadap tangkai bunga tanaman siwalan yang dipotong. Nira

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sesuatu yang serba instan, praktis, dan efisien. Diantaranya terlihat pada perubahan pola

merupakan salah satu produk pangan yang cukup digemari oleh masyarakat lokal seperti umbi-umbian dan kacang-kacangan. Penggunaan bahan baku yang

PEMBUATAN MINUMAN SINBIOTIK DARI UBI JALAR UNGU (Ipomoe batatas varietas Ayamurasaki) MENGGUNAKAN Lactobacillus casei SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis makanan atau mmuman fungsional yang banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Sifat Fisik dan Kimiawi Susu Kambing Segar

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT DARI FESES BAYI DAN EVALUASI IN VITRO POTENSI PROBIOTIK

PEMBUATAN SOYGHURT KAYA ANTIOKSIDAN dengan SUBSTITUSI EKSTRAK WORTEL (Daucus carrota) SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ivo Hofia Nasren, 2013

I. PENDAHULUAN. Produk pangan saat ini telah mengalami perubahan trend yang

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISTIK YOGHURT SINBIOTIK FILTRAT UWI UNGU (Dioscorea alata) DENGAN TAMBAHAN KULTUR Bifidobacteria breve DAN Lactobacillus casei SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yoghurt merupakan proses fermentasi dari gula susu (laktosa) menjadi asam laktat

BABI PENDAHULUAN. pentingnya makanan sehat mengalami peningkatan. Hal ini mendorong timbulnya

I. PENDAHULUAN. yang jumlah strainnya sangat banyak, serta mengandung alkohol 0,5-1,0% dan

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG JAMUR TIRAM PUTIH

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan

I. PENDAHULUAN. juga mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral. Soeparno (2009)

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Karateristik Susu Kambing Susu merupakan salah satu hasil sekresi kelenjar ambing atau mamae

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga mempunyai fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh (Khomsan, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ketahanan pangan rumah tangga sangat penting dalam memantau. rumah tangga yang mengalami masalah kekurangan pangan secara terus

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Salah satu pangan fungsional yang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

Transkripsi:

PENDAHULUAN Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat mempunyai hak untuk memenuhi kebutuhan pangan yang tercermin dalam ketahanan pangan. Kebutuhan akan pangan semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi serta kesehatan. Produk pangan yang telah dikembangkan saat ini merupakan pangan yang memadukan antara fungsi nutrisi dan kesehatan, yang sering disebut pangan fungsional. Grajek et al. (2005) menyatakan bahwa senyawa penting yang digunakan sebagai pangan fungsional antara lain probiotik, prebiotik dan antioksidan alami. Agrawal (2005) melaporkan bahwa sekitar 65% produk pangan fungsional yang beredar saat ini merupakan produk pangan probiotik. Produk pangan probiotik adalah pangan yang dapat meningkatkan mikroflora usus dan mendukung kesehatan bagi konsumen. Lactobacillus acidophilus merupakan salah satu strain bakteri asam laktat yang telah banyak dimanfaatkan sebagai probiotik. Sunarlim dan Setiyanto (2008) menyatakan bahwa Lactobacillus acidophilus mampu bertahan hidup lebih lama dibandingkan dengan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus pada kondisi ph rendah. FAO (2007) menyatakan bahwa prebiotik adalah bahan pangan yang tidak dapat dicerna, tetapi menguntungkan dengan merangsang secara selektif pertumbuhan aktifitas 1

sejumlah bakteri dalam kolon sehingga meningkatkan kesehatan. Prebiotik yang umum digunakan yaitu inulin, fructo-oligosaccharides (FOS), galactooligosaccharides (GOS), soya-oligosaccharides, xylooligosaccharides, pyrodextrins, isomalto-oligosaccharides dan lactulose. Salah satu produk pangan fungsional alami yaitu kefir, tetapi di Indonesia belum banyak dikembangkan. Usmiati (2007) menyatakan bahwa kefir adalah susu fermentasi yang memiliki rasa, warna dan konsistensi yang menyerupai yoghurt serta memiliki aroma khas yeasty (seperti tape). Kefir diperoleh melalui proses fermentasi oleh Bakteri Asam Laktat (BAL) dan khamir/yeast yang hidup bersimbiosis dan tumbuh dalam perbandingan yang seimbang di dalam kefir grain (butiran kefir). Kefir bermanfaat bagi penderita lactose intolerant dan dipercaya oleh masyarakat dapat menyembuhkan beberapa penyakit metabolisme seperti diabetes, darah tinggi, asma, jenis tumor tertentu, arteriosklerosis dan makanan sehat bagi anak-anak kecil. Rasa kefir kurang disukai karena ada sedikit rasa alkohol yang dihasilkan oleh yeast. Hasil penelitian Usmiati dan Apriyantono (2004) tentang komponen volatil pembentuk flavor kefir dengan starter kombinasi berbagai jenis bakteri dan yeast, didapatkan perbedaan konsentrasi dan jumlah jenis senyawa kelompok asam, alkohol, keton, aldehid dan eter disebabkan oleh perbedaan jumlah dan jenis mikrobia starter dalam setiap perlakuan kombinasi. 2

Tamime (2006) menyatakan bahwa isolat bakteri dari kefir grain yaitu Lactococcus spp. (terutama Lactococcus lactis subsp. Lactis), Lactobacillus spp., Streptococcus thermophilus dan Leuconostoc spp. merupakan spesies utama dari kelompok BAL, namun Lactobacillus delbrueckii subsp. Bulgaricus, Lactobacillus helveticus, Lactobacillus casei subsp. Pseudoplantarum, Lactobacillus brevis dan Lactobacillus kefir telah ditemukan di kefir grain. Yeast terdiri dari Kluyveromyces marxianus var. Lactis, Saccharomyces cerevisiae, Candida inconspicua dan Candida maris. Kualitas kefir bervariasi dipengaruhi oleh jenis mikroba starter dan bahan awal. Bakteri asam laktat yang lebih dominan bekerja diharapkan dapat menghambat yeast dalam menghasilkan alkohol. Lactobacillus acidophilus merupakan salah satu strain bakteri asam laktat yang telah banyak dimanfaatkan sebagai probiotik. Kerja probiotik akan optimal bila dibantu dengan adanya prebiotik sebagai makanan dan merangsang pertumbuhannya. Di sisi lain Indonesia merupakan negara agraris, bila ditelusuri hampir seluruh wilayah Indonesia menghasilkan tanaman pisang (Musa spp.). Total produksi pisang di wilayah Jawa Tengah mencapai 552.963 ton dan di DI Yogyakarta mencapai 43.493 ton (BPS, 2013). Buahnya banyak disukai untuk dikonsumsi secara langsung ataupun diolah menjadi sale pisang, kripik pisang, selai pisang dan lain sebagainya. Namun hal ini tidak diimbangi dengan pengolahan limbah dari kulit pisang. Pisang menghasilkan limbah 3

kulit pisang sebesar 30 sampai 40 g per 100 g dari berat kulit pisang (Wachirasiri et al., 2009). Limbah kulit pisang memberikan dampak negatif terhadap lingkungan apabila dibiarkan begitu saja. Kulit pisang memiliki potensi sebagai prebiotik. Penelitian Kurtoğlu dan Yildiz (2011) menyatakan bahwa fructo-oligosaccharides (FOS) dapat dihasilkan dari limbah kulit pisang. Produksi fructo-oligosaccharides (FOS) yang berasal dari limbah kulit pisang belum banyak dimanfaatkan. Hal ini, berpotensi sangat baik untuk dikembangkan mengingat kulit pisang merupakan limbah yang ketersediaanya melimpah. Berdasarkan penjelasan diatas inilah yang mendorong suatu penelitian untuk mengetahui kualitas suatu produk pangan berupa kefir dengan penambahan Lactobacillus acidophilus dan pemanfaatan kulit pisang sebagai prebiotik, sehingga produk kefir ini dapat disukai masyarakat. Penentuan penambahan Lactobacillus acidophilus dan tepung kulit pisang pada penelitian ini dilakukan para penelitian. Pengolahan susu kambing menjadi kefir merupakan diversifikasi produk susu kambing untuk menghilangkan karakteristik aroma prengus. Selain itu dapat mengoptimalisasikan limbah kulit pisang sebagai sumber prebiotik berbasis limbah pangan lokal. 4

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan Lactobacillus acidophilus 1% dan 3% serta tepung kulit pisang 1% dan 2% terhadap kualitas kefir susu kambing. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai penambahan Lactobacillus acidophilus dan tepung kulit pisang terhadap kualitas kefir susu kambing. Kandungan FOS dalam limbah kulit pisang berpotensi sebagai prebiotik, sehingga kerja probiotik meningkatkan dan menghambat yeast dalam menghasilkan alkohol. 5