FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PASIEN MELAKUKAN PENGOBATAN TRADISIONAL KE BALAI PENGOBATAN TRADISIONAL DI YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
Disusun Oleh: Wiwiningsih

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN MUTU DAN FASILITAS PELAYANAN DI RUANG PERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS KELAS III DI RUMAHSAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN UPAYA KEPATUHAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

Pencarian pelayanan kesehatan pada pengobat tradisional herbal di Kota Denpasar

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional study. Metode analitik korelasi ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN JAMINAN PERSALINAN DENGAN MOTIVASI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK I YOGYAKARTA TAHUN 2013

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: RATNAH

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 78-83

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN IMUNISASI CAMPAK: APLIKASI TEORI HEALTH BELIEF MODEL SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. saat ini diantara banyaknya fenomena-fenomena pengobatan non. akupunktur, dan bekam. Definisi CAM (Complementary and Alternative

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

*Korespondensi Penulis, Telp: , ABSTRAK

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PENDIDIKAN, SOSIAL EKONOMI DAN JARAK TEMPAT PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN POS KESEHATAN DESA (PKD) DI KECAMATAN COLOMADU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Amanat Pasal 28-H dan Pasal 34 UUD 1945, Program Negara wajib

Eka Fauzia Laila ABSTRAK

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

Mamik R 1, Endang 1 1. Program Studi DIII Keperawatan STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMANFAATAN TANAMAN OBAT UNTUK ASAM URAT

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengambilan Keputusan, Kepesertaan, JKN

BAB V HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Klinik Herbal Insani Depok. Bulan Maret Di atas tanah seluas 280 m 2 dengan luas bangunan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Ekonomi terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Penggunaan Antibiotik

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

BAB V HASIL PENELITIAN. Universitas Andalas diperoleh sebagai berikut : persentase tentang data demografi (umur dan lembar observasi), frekuensi

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU DROP OUT KB DI DESA CARINGIN KABUPATEN PANDEGLANG BANTEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

JURNAL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program D IV Kebidanan U Budiyah Banda Aceh

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA KARYAWATI UNSIKA TAHUN 2013

THE FACTORS RELATED TO KNOWLEDGE OF PAP SMEAR IN WOMEN OF CHILDBEARING AGE IN KEMUKIMAN LAMNGA KECAMATAN MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mopuya, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 1 minggu pada bulan mei dari

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PASIEN MELAKUKAN PENGOBATAN TRADISIONAL KE BALAI PENGOBATAN TRADISIONAL DI YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : ADELLIA DINI 201110104236 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2012 1

2

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PASIEN MELAKUKAN PENGOBATAN TRADISIONAL KE BALAI PENGOBATAN TRADISIONAL DI YOGYAKARTA TAHUN 2012 Adellia Dini 1, Mufdlillah 2 adelliadini@gmail.com ABSTRACT Nowadays the using of alternative medicine is getting more and more popular. The survey conducted by the National Health Interview Survey (NHIS) in 2007 showed that nearly 40 % of adults and 12 % of children in United States using complementary and alternative medicine (CAM). This research used analytical survey research with cross sectional research design. Questionnaire was used as research instrument. This research found that dominant factors which influenced patients using traditional medicine were marital status with 0.48 significance value, and health belief with 0,99 significance value. Other factors statistically did not proved any significance value. Key words : Traditional Medicine ABSTRAK Saat ini penggunaan pengobatan alternatif semakin banyak diminati, hal ini diketahui dari survey yang dilakukan oleh National Health Interview Survey (NHIS) tahun 2007 yaitu hampir 40% orang dewasa dan 12% anak-anak di Amerika Serikat menggunakan Complementary and alternative medicine (CAM). Survey analitik, rancangan cross sectional. Instrumen berupa kuisioner. Penelitian membuktikan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi pasien melakukan pengobatan secara tradisional adalah status perkawinan dengan nilai signifikasi 0,48 dan keyakinan pasien dengan nilai signifikasi 0,99. faktor-faktor lainnya tidak terbukti secara statistik memiliki hubungan yang bermakna dengan penggunaan pengobatan secara tradisional. Kata kunci : Pengobatan Tradisional 1 Mahasiswi Prodi DIV Bidan Pendidik STIKES Aisyiyah Yogyakarta 2 Dosen STIKES Aisyiyah Yogyakarta 1

PENDAHULUAN Derajat kesehatan masyarakat yang masih rendah tersebut diakibatkan karena sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan. Kesulitan akses pelayanan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tidak adanya kemampuan secara ekonomi dikarenakan biaya kesehatan mahal, daya jangkau pelayanan operasi yang masih rendah, kurangnya pengetahuan masyarakat, tingginya biaya operasi, ketersediaan tenaga dan fasilitas kesehatan yang masih terbatas. Penjaminan askes penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Undang- Undang Dasar 1945, sejak tahun 2005 telah diupayakan untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut melalui pelaksanaan kebijakan program penjaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin (Depkes RI, 2009) Pengobatan alternatif merupakan bentuk pelayanan pengobatan yang menggunakan alat, cara, atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran modern (pelayanan kedokteran standar) dan dipergunakan sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan kedokteran modern tersebut (Turana, 2003). METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah survey analitik. Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Subjek penelitian yang diteliti adalah semua pasien yang berkunjung dan menggunakan pengobatan tradisional ke Balai Pengobatan Tradisional Alip An, di Panjatan. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuisioner untuk mengukur pengetahuan, sikap, keyakinan ekonomi dan pekerjaan. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Gambaran umum lokasi penelitian Balai Pengobatan Alip An terletak di Dusun Panjatan, Kelurahan Pengkok, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul. Batas wilayah Balai Pengobatan Alip An adalah sebagai berikut, Utara berbatasan dengan Dusun Ngembes, Selatan berbatasan dengan Dusun Kalinampu, 2

Barat berbatasan dengan Dusun Salak, dan timur berbatasan dengan Dusun Baran. B. Hasil analisis a. Analisis univariat Tabel 1 Distribusi Frekuensi Umur Pasien yang menggunakan pengobatan secara tradisional ke Balai Pengobatan tradisional di Yogyakarta Tahun 2012 No Umur Frekuensi % 1 Usia B muda 35 Th 12 40 e 2 Usia tua > 35 Th 18 60 B Total 30 100 Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa mayoritas pasien yang menggunakan pengobatan secara tradisional adalah usia tua umur > 35 th dengan jumlah 18 responden yang memiliki persentase 60%. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Pasien yang menggunakan pengobatan secara tradisional ke Balai Pengobatan tradisional di Yogyakarta Tahun 2012 No Pendidikan Frekuensi Persentase 1 Rendah 6 20 2 Menengah 12 40 3 Tinggi 12 40 Total 30 100 Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa pasien dengan pendidikan terendah adalah yang paling rendah jumlahnya yaitu 6 responden dengan persentase 20%. Tabel 3 Distribusi Frekuensi Status Perkawinan Pasien yang menggunakan pengobatan secara tradisional ke Balai Pengobatan tradisional di Yogyakarta Tahun 2012 No Status Perkawinan Frekuensi Persentase 1 Kawin 5 16,7 2 Tidak Kawin 10 33,3 3 Janda 4 13,3 4 Duda 11 36,7 Total 30 100 3

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa responden dengan status perkawinan janda memiliki jumlah paling rendah yaitu 4 responden dengan persentase 13,3%. Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Pasien yang menggunakan pengobatan secara tradisional ke Balai Pengobatan tradisional di Yogyakarta Tahun 2012 No Pekerjaan Frekuensi Persentase 1 Formal 14 46.67 2 Non Formal 16 53,33 Total 30 100 Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa responden dengan pekerjaan non formal memiliki jumlah yang paling tinggi yaitu 16 responden dengan persentase 53,33%. Tabel 5 Disribusi Frekuensi Ekonomi Pasien yang menggunakan pengobatan secara tradisional ke Balai Pengobatan tradisional di Yogyakarta Tahun 2012 No Ekonomi Frekuensi Persentase 1 Tinggi 13 43,33 2 Rendah 17 56,67 Total 30 100 Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki ekonomi rendah lebih banyak dengan jumlah 17 responden dengan persentase 56,67%. Tabel 6 Disribusi Frekuensi pemilihan pengobatan pasien secara tradisional ke Balai Pengobatan tradisional di Yogyakarta Tahun 2012 No Pemilihan Pengobatan Frekuensi Persentase 1 Akupuntur 7 23,33 2 Bekam 14 46,67 3 Herbal 9 30 Total 30 100 4

Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa responden yang memilih pengobatan menggunakan bekam lebih banyak dengan jumlah 14 responden dengan persentase 46,67%. b. Bivariat 1) Pendidikan Pasien Dengan Penggunaan Pengobatan Tradisional Tabel 7 Tabel Silang Hubungan Pendidikan Pasien Dengan Penggunaan Pengobatan Tradisional Ke Balai Pengobatan Tradisional Di Yogyakarta Tahun 2012 Pemilihan Pengobatan Tradisional Pendidikan Akupuntur Bekam Herbal Total F % F % f % f % Rendah 2 33,33 2 33,33 2 33,33 6 100 Menengah 2 16,67 7 58,33 3 25 12 100 Tinggi 3 25 5 41,67 4 33,33 12 100 Jumlah 7 23,33 14 46,67 9 30 30 100 Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa pendidikan responden dengan kategori rendah memiliki jumlah yang lebih kecil (6 responden) dengan jumlah penggunaan pengobatan yang tertinggi mengggunakan metode bekam. Hasil uji statistik menggunakan chi square didapat nilai p=0,860. 2) Pengetahuan Pasien Dengan Penggunaan Pengobatan Tradisional Tabel 8 Tabel Silang Hubungan Pengetahuan Pasien Dengan Penggunaan Pengobatan Tradisional Ke Balai Pengobatan Tradisional Di Yogyakarta Tahun 2012 Pemilihan Pengobatan Tradisional Pengetahuan Akupuntur Bekam Herbal Total F % F % f % f % Kurang 2 25 4 50 2 25 6 100 Cukup 5 31,25 8 50 3 18,75 12 100 Baik 0 0 2 33,3 4 6,67 12 100 Jumlah 7 23,33 14 46,67 9 30 30 100 Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa responden dengan pengetahuan cukup memiliki jumlah yang paling tinggi yaitu 16 responden dengan pengggunaan pengobatan yang terbanyak 5

menggunakan metode bekam. Hasil uji statistik mengunakan chi square didapat nilai p=0,235. 3) Sikap Pasien Dengan Penggunaan Pengobatan Tradisional Tabel 9 Tabel Silang Hubungan Sikap Pasien Dengan Penggunaan Pengobatan Tradisional Ke Balai Pengobatan Tradisional Di Yogyakarta Tahun 2012 Pemilihan Pengobatan Tradisional Sikap Akupuntur Bekam Herbal Total F % f % f % f % Positif 7 23,33 14 46,67 9 30 30 100 Negatif 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 7 23,33 14 46,67 9 30 30 100 Berdasarkan Tabel 9 didapat bahwa semua responden yang berjumlah 30 orang mempunyai sikap yang positif terhadap penggunaan pengobatan tradisional dengan penggunaan pengobatan yang terbanyak menggunakan metode bekam. Sedangkan berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p<0,05. 4) Status Perkawinan Pasien Dengan Penggunaan Pengobatan Tradisional Tabel 10 Tabel Silang Hubungan Status Perkawinan Pasien Dengan Penggunaan Pengobatan Tradisional Ke Balai Pengobatan Tradisional Di Yogyakarta Tahun 2012 Pemilihan Pengobatan Tradisional Status Total Akupuntur Bekam Herbal perkawinan F % f % f % f % Kawin 3 60 2 40 0 0 5 100 Tidak kawin 3 30 3 30 4 10 10 100 Duda 1 9,09 6 54,5 4 36,36 11 100 Janda 0 0 3 75 1 25 4 100 Jumlah 7 23,33 14 46,67 9 30 30 100 Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa responden dengan status perkawinan duda memiliki jumlah terbanyak yaitu 11 responden. Metode yang paling banyak digunakan adalah 6

menggunakan bekam. Hasil uji statistik menggunakan chi square didapat nilai p=0,207. 5) Keyakinan Pasien Dengan Penggunaan Pengobatan Tradisional Tabel 11 Tabel Silang Hubungan Keyakinan Pasien Dengan Penggunaan Pengobatan Tradisional Ke Balai Pengobatan Tradisional Di Yogyakarta Tahun 2012 Pemilihan Pengobatan Tradisional Keyakinan Akupuntur Bekam Herbal Total F % f % f % f % Percaya 7 23,33 14 46,67 9 30 30 100 Kurang percaya 0 0 0 0 0 0 0 0 Tidak percaya 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 7 23,33 14 46,67 9 30 30 100 Berdasarkan Tabel 11 didapatkan bahwa semua responden yang berjumlah 30 orang memiliki keyakinan dan percaya terhadap penggunaan pengobatan tradisional dan metode pengobatan yang paling banyak digunakan adalah bekam. Hasil uji statistic dengan chi square didapat nilai p<0,05. 6) Pekerjaan Pasien Dengan Penggunaan Pengobatan Tradisional Tabel 12 Tabel Silang Hubungan Pekerjaan Pasien Dengan Penggunaan Pengobatan Tradisional Ke Balai Pengobatan Tradisional Di Yogyakarta Tahun 2012 Pemilihan Pengobatan Tradisional Pekerjaan Akupuntur Bekam Herbal Total F % f % f % f % Formal 2 14,2 9 64,28 3 21,42 14 100 Nonformal 5 31,25 5 31,25 6 37,5 16 100 Jumlah 7 23,33 14 46,67 9 30 30 100 Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat bahwa responden terbanyak memiliki pekerjaan nonformal yaitu 16 orang dengan penggunaan pengobatan yang terbanyak adalah bekam. Hasil uji statistik menggunakan chi square didapatkan nilai p=0,191. 7

7) Ekonomi Pasien Dengan Penggunaan Pengobatan Tradisional Tabel 13 Tabel Silang Hubungan Ekonomi Pasien Dengan Penggunaan Pengobatan Tradisional Ke Balai Pengobatan Tradisional Di Yogyakarta Tahun 2012 Pemilihan Pengobatan Tradisional Ekonomi Akupuntur Bekam Herbal Total F % f % F % f % Rendah 4 23,53 7 41,17 6 35,29 17 100 Tinggi 3 23,07 7 53,84 3 23,07 13 100 Jumlah 7 23,33 14 46,67 9 30 30 100 Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat bahwa Pendapatan pasien rendah memiliki jumlah yang paling besar yaitu 17 responden dengan penggunaan pengobatan tradisional bekam yang paling diminati. c. Multivariat Tabel 14 Hasil uji regresi faktor-faktor yang mempengaruhi pasien menggunakan Pengobatan Tradisional Ke Balai Pengobatan Tradisional Di Yogyakarta Tahun 2012 Variabel Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Sig. B SE Beta t Pendidikan -.036.184 -.037 -.193.849 Status perkawinan.328.157.416 2.096.048 Pekerjaan.059.293.040.201.842 Pendapatan.122.282 -.083 -.434.668 Sikap.017.045.074.382.706 Pengetahuan.019.079.046.241.811 Keyakinan.131.076.356 1.721.099 Constant -3.587 2.896-1.239.228 Berdasarkan hasil analisis regresi pada Tabel 14 diperoleh 2 faktor yang mempengaruhi pasien melakukan pengobatan tradisional yaitu status perkawinan dan keyakinan dengan nilai p=0,48 dan 0,99. 8

C. Pembahasan 1. Hubungan Pendidikan Pasien dengan Penggunaan Pengobatan Tradisional Cara berfikir seseorang kematangan intelektual, wawasan dan bahkan dalam membuat kebijakan biasanya sangat ditentukan dari pendidikan orang tersebut. Dalam kehidupan manusia pada umumnya tidak terlepas dari saling ketergantungan satu dengan yang lainnya. Pendidikan ialah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan pada anak yang tertuju pada kedewasaan, tetapi jika diartikan andragogik sebagai ilmu dan seni membantu orang dewasa dalam belajar (Notoatmodjo, 2007). 2. Hubungan Pengetahuan Pasien dengan Penggunaan Pengobatan Tradisional Pendapat dikemukakan oleh Young (1980) dalam Muhazzam (1995) pengambilan keputusan tentang berobat terdapat empat unsur diantaranya pengetahuan tentang cara-cara penyembuhan populer (home remedy) yang bersumber pada rujukan awam, Freidson dalam Smet (2000) menggunakan istilah tersebut, lebih lanjut dijelaskan pada sektor ini biasanya memberiakn pengetahuan berupa masehat kepada pencari bantuan pengobatan. 3. Hubungan Sikap Pasien dengan Penggunaan pengobatan tradisional Fishbein (2000) sikap merupakan langkah awal didalam melakukan tindakan atau perilaku dan mendefinisikan sikap sebagai suatu predisposisi yang diperoleh melalui proses belajar untuk melalui proses belajar untuk memberi tanggapan secara konsisten dalam bentuk suka atau tidak suka, baik atau buruk, positif atau negatif terhadap suatu objek tertentu. 4. Status Perkawinan Pasien dengan Penggunaan Pengobatan Tradisional Menurut teori yang dikemukakan oleh Wolansky (1980) status perkawinan termasuk faktor demografi yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan suatu pengobatan. 5. Hubungan Keyakinan Pasien dengan Penggunaan pengobatan tradisional Fishbein dan Ajzen (2000) mengajukan model hubungan antara keyakinan, pengetahuan, niat dan sikap dengan perilaku seseorang. Keyakinan akan menentukan perilaku seseorang, sikap terhadap perilaku seseorang adalah komponen sikap yang berbentuk sikap positif dan negatif 9

yang sangat tergantung dari komponen pengetahuan, makin banyak segi positif pengetahuan makin positif sikap yang terbentuk dari perilaku seseorang, keyakinan normatif akan perilaku seseorang adalah komponen pengetahuan individu tentang sesuatu yang diperoleh dari pandangan orang lain. 6. Hubungan Pekerjaan Pasien dengan Penggunaan Pengobatan Tradisional Dalam teori Wolansky (2004) pekerjaan termasuk faktor yang mempengaruhi tindakan seseorang untuk berobat yaitu termasuk dalam model struktur sosial, sedangkan dalam model Andersen (1975) pekerjaan termasuk faktor predisposisi yang memberikan kemudahan atau kelancarran didalam bertindak dalam menggunakan pelayanan kesehatan. 7. Hubungan Ekonomi Pasien dengan Penggunaan pengobatan tradisional Tingkat kesejahteraan keluarga biasanya diukur dengan indikator melalui status ekonomi didalam keluarga, karena status ekonomi akan menentukan pemenuhan kebutuhan keluarga. Dalam model yang dikemukakan Anderson status ekonomi merupakan faktor kemampuan seseorang yaitu berupa penghasilan sebagai pendukung atau penunjang untuk menggunakan pelayanan kesehatan karena penggunaan pelayanan kesehatan tergantung kepada kemampuan konsumen untuk membayar (Soekidjo, 2003). 8. Analisis Multivariat Fishbein dan Ajzen (2000) mengajukan model hubungan antara keyakinan, pengetahuan, niat dan sikap dengan perilaku seseorang. Keyakinan akan menentukan perilaku seseorang, sikap terhadap perilaku seseorang adalah komponen sikap yang berbentuk sikap positif dan negatif yang sangat tergantung dari komponen pengetahuan, makin banyak segi positif pengetahuan makin positif sikap yang terbentuk dari perilaku seseorang, keyakinan normatif akan perilaku seseorang adalah komponen pengetahuan individu tentang sesuatu yang diperoleh dari pandangan orang lain. 10

SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan : 1. Diketahuinya karakteristik pasien yang menggunakan pengobatan tradisional menurut umur adalah usia tua dengan jumlah 18 responden (60%) 2. Tidak ada hubungan antara pendidikan pasien dengan penggunaan pengobatan secara tradisional ke Balai Pengobatan Tradisional di Yogyakarta dengan nilai p=0,860 3. Tidak ada hubungan antara pengetahuan pasien dengan penggunaan pengobatan secara tradisional ke Balai Pengobatan Tradisional di Yogyakarta dengan nilai p=0,235 4. Ada hubungan antara sikap pasien dengan penggunaan pengobatan secara tradisional ke Balai Pengobatan Tradisional di Yogyakarta dengan nilai p<0,05 5. Tidak ada hubungan antara status perkawinan pasien dengan penggunaan pengobatan secara tradisional ke Balai Pengobatan Tradisional di Yogyakarta dengan nilai p=0,207 6. Ada hubungan antara keyakinan pasien dengan penggunaan pengobatan secara tradisional ke Balai Pengobatan Tradisional di Yogyakarta dengan nilai p<0,05 7. Tidak ada hubungan antara pekerjaan pasien dengan penggunaan pengobatan secara tradisional ke Balai Pengobatan Tradisional di Yogyakarta dengan nilai p=0,191 8. Tidak ada hubungan antara ekonomi pasien dengan penggunaan pengobatan secara tradisional ke Balai Pengobatan Tradisional di Yogyakarta dengan nilai p=0,733 9. Faktor yang paling dominan yang mempengaruhi penggunaan pengobatan tradisional adalah status perkawinan dan keyakinan pasien. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut 1. Ilmu Pengetahuan 11

Disarankan dari penelitian ini agar dapat memberikan manfaat terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dalam mengambangkan teori baru sehubungan dengan kajian penelitian. 2. Masyarakat di Yogyakarta pengguna pengobatan tradisional Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang motif pasien dalam melakukan pengobatan tradisional untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit. 3. Tenaga Kesehatan Khususnya Dokter, Bidan dan Perawat Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang manfaat pengobatan tradisional untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit dan diterapkan dalam pengobatan penyakit pada pasien DAFTAR RUJUKAN Anonim. (2004). Meningkatnya Pengobatan herbal di luar negeri. Kompas, 10 Desember 2004. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 6. Jakarta: Rineka Cipta. Badriah, Fase. (2000). Respon suami terhadap iklan kampanye suami siaga di televisi di Kabupatn Sukabumi Jawa Barat. Tesis(dipublikasikan). Tersedia dalam : http://www.digilib.ui.ac.id. Diakses tanggal 29 Januari 2012. Barnes, P.M, Griner, E.P, McFann, K, & Nahin, R.L. (2004). Complementary and alternative Medicine Use Among Adults: United States, 2002. Tersedia dalam: http://cdc.gov/nchs/nhis.htm. Diakses tanggal 30 Januari 2012. Barnes, P.M., Bloom, B., & Nahin, R.L. (2008). Complementary and alternative Medicine Use Among Adults: United States, 2007. Tersedia dalam: ftp://ftp.cdc.gov/pub/health Statistic/NCHS/Dataset_Documentation/NHIS/2007/srvydesc.pd f. Diakses tanggal 30 Januari 2012. BPOM RI. (2005). Pedoman cara pembuatan obat tradisional yang baik. Tersedia dalam: http://bpom.go.id. diakses tanggal 2 Februari 2012 12