Bahan Presentasi KOORDINASI DAN KOLABORASI

dokumen-dokumen yang mirip
Koordinasi. 1. Pengertian Koordinasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam sebuah organisasi setiap pimpinan perlu untuk mengkoordinasikan

Koordinasi dan Kolaborasi

BAB II URAIAN TEORITIS

KOORDINASI MASALAH-MASALAH PENCAPAIAN KOORDINASI EFEKTIF PENGERTIAN KOORDINASI KEBUTUHAN AKAN KOORDINASI

Koordinasi dan Kolaborasi. Rancang Bangun Pembelajaran Mata Diklat; Rencana Pembelajaran; Bahan Ajar; Bahan Tayang.

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Deskripsi Pekerjaan (Job Description)

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI

Koordinasi & Rentang Manajemen

BAB II KOORDINASI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA. bencana terdapat beberapa unit-unit organisasi atau stakeholders yang saling

PENGARUH KOORDINASI DAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN TERHADAP KUALITAS PRODUK PADA CV. PERMATA 7 WONOGIRI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 49/Permentan/OT.140/10/2009 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

K O O R O D R I D NA N S A I S DA D N A N RE R N E T N A T N A G N G MA M N A A N J A EM E E M N

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

PUSANEV_BPHN KEBIJAKAN ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM

APA ITU PENGINTEGRASIAN?

BAB II LANDASAN TEORITIS. sebuah organisasi adalah prinsip koordinasi, karena sebuah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BANDUNG BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI DALAM NEGERI,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,

PERTEMUAN 10 KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

BAB I PENDAHULUAN. mengelola sumber daya manusia. Saat ini sumber daya manusia dianggap

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

PELAKSANAAN FUNGSI KOORDINASI DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA KENDARI KASMIL

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai bidang memerlukan tenaga yang berkualitas, yaitu manusia yang dapat. kualitas sumber daya manusia yang tinggi pula..

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab kepada banyak stakeholder. (Anthony dan Govindaradjan, 2005:60).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOORDINASI LINTAS SEKTORAL PESERTA DIKLAT KEPENGHULUAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

KOORDINASI CAMAT SECARA VERTIKAL DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN PEMBANGUNAN DI WILAYAH KECAMATAN NANUSA KABUPATEN TALAUD. Oleh : Serly Rosali Tawatuan

BAB V PENUTUP A. Jawaban Masalah Pertama

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

ANAJEMEN KOPERASI PENGERTIAN DASAR MANAJEMEN DAN ORGANISASI KOPERASI. New Version 2014 PENGERTIAN DASAR MANAJEMEN PENGERTIAN RGANISASI KOPERASI

BAB II URAIAN TEORITIS. meningkatkan efektivitas kerja pada perusahaan penerbangan PT. Mandala

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya

BAB II LANDASAN TEORI. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 1999 TENTANG KERJASAMA PENYELENGGARAAN PEMBINAAN DAN PEMBIMBINGAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 1999 TENTANG KERJASAMA PENYELENGGARAAN PEMBINAAN DAN PEMBIMBINGAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN

Memadukan tema pokok yang memberikan koherensi serta arah tindakan dan keputusan suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.

PENANGANAN KONFLIK NON LAHAN (SOSIAL) DI DALAM PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN DAN PABRIK KELAPA SAWIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan :

PP 57/1999, KERJA SAMA PENYELENGGARAAN PEMBINAAN DAN PEMBIMBINGAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Bab 7 KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

30 Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli, dan 7 Fungsi Manajemen

BAB 13 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI

BAB 14 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI

BAB II BAHAN RUJUKAN

Peranan Koordinasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

STANDAR KOMPETENSI. (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2017)

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tentang diagnosa, melakukan kerjasama dalam asuhan kesehatan, saling

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

IV. METODE PENELITIAN

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika

KOORDINASI PEMERINTAH DESA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN (Studi di Desa Sinsingon Barat Kecamatan Passi Timur Kabupaten Bolaang Mongondow)

Majamenen Konflik Dalam Sebuah Organisasi

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkecil adalah sebuah keluarga dan tentunya setiap orang dilahirkan dalam sebuah

Disusun Oleh : Abdul Zaelani. Informatika A / IV

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dan profesionalisme. Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance),

Transkripsi:

Bahan Presentasi KOORDINASI DAN KOLABORASI

Diskripsi Singkat membekali peserta dengan kemampuan untuk menjelaskan pengertian, membekali peserta dengan kemampuan menerapkan koordinasi dan kolaborasi melalui pembelajaran pengertian koordinasi dan kolaborasi, peranan koordinasi dan kolaborasi, dan penerapan koordinasi dan kolaborasi.

Materi Pokok Penjelasan konsep koordinasi dan kolaborasi Peranan koordinasi dan kolaborasi Penerapan koordinasi dan kolaborasi

METODE Pembekalan Pengayaan Materi Studi Kasus Test Evaluasi Diskusi Presentasi

Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat: Menjelaskan konsep koordinasi dan kolaborasi; Menjelaskan peranan koordinasi dan kolaborasi dalam pelaksanaan kegiatan; Menerapkan koordinasi dan kolabroasi untuk efektivitas pelaksanaan kegiatan

Pengertian Koordinasi Koordinasi berasal dari kata bahasa Inggris coordination yang berarti being co-ordinate, yaitu adanya koordinat yang bersamaan dari dua garis dalam bidang datar, yang dapat diartikan bahwa dua garis yang berpotongan pada koordinat tertentu. Y a b Titik koordinat X abas/2005 6

Pengertian Koordinasi Di dalam administrasi, koordinasi bersangkut paut dengan penyerasian serta penyatuan tindakan dari sekelompok orang (William H. Newman) Koordinasi adalah penyerasian yang teratur usaha-usaha untuk menyiapkan jumlah yang cocok menurut mestinya, waktu dan pengarahan pelaksanaan hingga menghasilkan tindakan-tindakan harmonis dan terpadu menuju sasaran yang telah ditentukan. (george R. Terry) Koordinasi adalah proses pemaduan sasaran dan kegiatan dari unit-unit kerja yang terpisah untuk dapat mencapai tujuan organisasi secara efektif. (James AF Stoner) abas/2005 7

Pengertian Koordinasi Koordinasi adalah bekerja bersama seerat-eratnya dibawah seorang pemimpin. (Penjelasan UUD) Koordinasi kegiatan vertikal di Daerah adalah: Upaya yang dilaksanakan oleh Kepala Wilayah guna mencapai keselarasan, keserasian dan keterpaduan baik perencanaan maupun pelaksanaan tugas serta kegiatan semua instansi vertikal, dan antara instansi vertikal dengan dinas daerah agar tercapai hasil guna dan daya guna (PP. No. 6 th 1988) abas/2005 8

Pengertian Koordinasi Koordinasi pada hakekatnya merupakan upaya memadukan (mengintegrasikan), menyerasikan dan menyelaraskan berbagai kepentingan dan kegiatan yang saling berkaitan beserta segenap gerak, langkah dan waktunya dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran bersama. (LAN, 1997) abas/2005 9

Dr. Awaluddin Djamin M.P.A :Koordinasi adalah suatu usaha kerja sama antara badan, instansi, unit dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu sehingga terdapat saling mengisi, membantu dan melengkapi. Drs. H Malayu S.P Hasibuan :Koordinasi adalah kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan, dan mengkoordinasikan unsur-unsur manajemen dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam mencapai tujuan oganisasi. Handoko :Koordinasi adalah proses pengitegrasian tujuantujuan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.

B. Masalah-Masalah dalam Koordinasi 1. Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu. Para anggota dari departemen yang berbeda mengembangkan pandangan mereka sendiri tentang bagaimana cara mencapai kepentingan organisasi yang baik. misalnya bagian penjualan menganggap bahwa diversifikasi produk harus lebih diutamakan daripada kualtias produk. bagian akuntansi melihat pengendalian biaya sebagai faktor paling penting sukses organisasi. 2. Perbedaan dalam orientasi waktu. Manajer produksi akan lebih memperhatikan masalah-masalah yang harus dipecahkan segera atau dalam periode waktu pendek. biasanya bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat dengan masalah-masalah jangka panjang.

3. Perbedaan dalam orientasi antar-pribadi. Kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan pembuatan keputusan yang cepat agar prosesnya lancar, sedang bagian penelitian dan pengembangan mungkin dapat lebih santai dan setiap orang dapat mengemukakan pendapat serta berdiskusi satu dengan yang lain. 4. Perbedaan dalam formalitas struktur. Setiap tipe satuan dalam organisasi mungkin mempunyai metode-metode dan standar yang berbeda untuk mengevaluasi program terhadap tujuan dan untuk balas jasa bagi karyawan.

Pentingnya Koordinasi : 1. MENCEGAH TERJADINYA KEKACAUAN, PERCEKCOKAN, DAN KEKEMBARAN ATAU KEKOSONGAN PEKERJAAN. 2. AGAR PEKERJA DAN PEKERJAANNYA DISELARASKAN SERTA DIARAHKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN. 3. DAPAT MEMANFAATKAN SARANA DAN PRASARANA DALAM PENCAPAIAN TUJUAN. 4. AGAR SEMUA UNSUR MANAJEMEN DAN PEKERJAAN MASING-MASING INDIVIDU KARYAWAN HARUS MEMBANTU TERCAPAINYA TUJUAN ORGANISASI. 5. AGAR SEMUA TUGAS, KEGIATAN DAN PEKERJAAN TERINTEGRASI KEPADA SASARAN YANG DIINGINKAN.

Tipe-tipe koordinasi : 1. Koordinasi vertikal adalah kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuankesatuan kerja yang ada di bawah wewenang dan tanggung jawab. Koordinasi vertical secara relative mudah diilakukan atasan dapat memberi sanksi aparat yang sulit diatur. 2. Koordinasi horizontal adalah mengkoordinasikan tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan dalam tingkat organisasi (aparat) yang setingkat.

Sifat-sifat koordinasi : 1. KOORDINASI BERSIFAT DINAMIS, BUKAN STATIS 2. KOORDINASI MENEKANKAN PANDANGAN MENYELURUH OLEH SEORANG KOORDINASI (MANAGER) DALAM RANGKA MENCAPAI SASARAN 3. KOORDINASI HANYA MENINJAU SUATU PEKERJAAN SECARA KESELURUHAN

Tujuan Koordinasi : 1. MENGHINDARI KEKACAUAN DAN PENYIMPANGAN TUGAS DARI SASARAN 2. MENGARAHKAN DAN MENYATUKAN SEMUA TINDAKAN SERTA PEMIKIRAN KE ARAH TERCAPAINYA SASARAN PERUSAHAAN 3. MENGHINDARI KEKOSONGAN DAN TUMPANG TINDIH PEKERJAAN 4. MENGHINDARI KETERAMPILAN OVERLANDING DARI SASARAN PERUSAHAAN 5. MENJURUSKAN KETERAMPILAN SPESIALIS KE ARAH SASARAN PERUSAHAAN 6. MENGINTEGRASIKAN TINDAKAN DAN PEMANFAATAN UNSUR MANAJEMEN KE ARAH SASARAN ORGANISASI ATAU PERUSAHAAN

Syarat-syarat koordinasi : 1. Sense of cooperation ( perasaan untuk bekerja sama), harus dilihat dari sudut bagian per bagian bidang pekerjaan, bukan orang per orang 2. Rivalr y, dalam perusahaan-perusahaan besar sering diadakan persaingan antara bagianbagian, agar bagian-bagian ini berlombalomba untuk mencapai kemajuan 3. Team spirit, artinya satu sama lain pada setiap bagian harus saling menghargai kegiatan organisasi. Adanya tumpang tindih, kekaburan dalam tugas-tugas pekerjaan merupakan per tanda kurang sempurnanya koordinasi

4. Konsep kesatuan tindakan, hal ini merupakan inti dari koordinasi. Kesatuan usaha berarti harus mengatur sedemikian rupa usaha-usaha tiap kegiatan individu sehingga terdapat adanya keserasian dalam mencapai hasil 5. Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama, kesatuan dari usaha meminta suatu pengertian kepada semua individu, agar ikut serta melaksanakan tujuan sebagai kelompok dimana mereka bekerja

Pengertian Kolaborasi 1. Tindakan kerjasama antara satu orang atau lebih untuk mencapai sesuatu 2. Berhianat karena bekerja dengan musuh pada situasi perang 3. Usaha memecahkan masalah atau konflik secara bersama-sama bukan melalui proses mediasi. abas/2005 19

Manfaat kolaborasi 1. Memberikan pelayanan atau usaha yang berkualitas dengan menggabungkan keahlian unik profesional. 2. Memaksimalkan produktivitas serta efektivitas dan efesiensi sumber daya. 3. Meningkatkan profesionalisme, loyalitas, dan kepuasan kerja. 4. Meningkatkan kohesivitas antar pelaku yang terlibat di dalamnya 5. Memberikan kejelasan peran dalam berinteraksi antar pelaku yang terlibat di dalamnya abas/2005 20

Tujuan kolaborasi 1. memecahkan masalah; 2. menciptakan sesuatu; 3. menemukan sesuatu di dalam sejumlah hambatan. abas/2005 21

Tujuan Manajemen Kolaborasi 1. Menyediakan instrumen untuk mengenali stakeholder 2. Meningkatkan kerjasama antar stakeholder 3. Menciptakan mekanisme pemberdayaan masyarakat 4. Menciptakan mekanisme pemberdayaan masyarakat 5. Menciptakan mekanisme pembelajaran yang dialogis 6. Memperbaiki tindakan tindakan perlindungan sumberdaya hutan 7. Menyediakan sistem manajemen yang terbuka dan selalu melakukan improvement abas/2005 22

Kendala Kolaborasi (Gray 1989) 1. Komitmen yang bertentangan dengan kolaborasi 2. Sejarah permusuhan yang dilandasi perbedaan ideologi dalam waktu lama 3. Kondisi dimana kebijakan tidak memperhatikan alokasi SD 4. Perbedaan persepsi atas resiko 5. Kerumitan bersifat teknis 6. Budaya kelembagaan dan politik/no legitimasi 7. Unilateral action (satu pihak memiliki power melakukan aksi sepihak abas/2005 23

Elemen penting pada tahapan kolaborasi 1. Inisiasi dan motivasi 2. Media komunikasi/informasi 3. Analisis bersama situasi 4. Negosiasi dan kesepakatan Stakeholder 5. Membangun kapasitas perubahan 6. Kemitraan dan anlisis pelaksanaaan 7. Membuat dan memelihara proses 8. Membuat dan mendorong mekanisme kelola konflik abas/2005 24

Prinsip kolaborasi dalam mengatasi konflik 1. Melibatkan para pihak yang relevan 2. Membangun konsensus secara bertahap 3. Merancang peta proses 4. Merancang proses fasilitasi 5. Mengendalikan memori kelompok abas/2005 25

Prinsip kolaborasi 1.Transparan dan saling menghormati 2.Pembagian peran yang bertanggung jawab 3.Hubungan kerja yang efektif 4.Membangun kearifan local 5.Menghormati perbedaan dan keragaman 6.Kontinyu dan adaptif 7.Skala lebih luas abas/2005 26