PENILAIAN ASPEK AFEKTIF DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI METODE PRAKTIKUM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Media Boneka Jari dapat meningkatkan kualitas proses maupun produk dalam

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA di SMA DENGAN MODEL CTL

*Korespondensi, tel : ,

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, A. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Rita Zahara, 2013

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI. Pipin Dalora Universitas Negeri Jambi

Nurhikma Ramadhana Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Sulawesi Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari payung penelitian efektifitas

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstrak

ANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X

P 9 PENERAPAN STRATEGI INQUIRY BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 45 PALEMBANG

PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA

*Keperluan korespondensi, HP: ,

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan di

Kata kunci : Pembelajaran langsung. PENDAHULUAN Hasil belajar peserta didik di hampir setiap lembaga pendidikan masih banyak yang

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar, perlu menekankan adanya keterampilan proses

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMPN 13 BIMA

Kholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Lensa Vol. 2 No. 2, ISSN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Jurnal Biology Science & Education 2016 ABSTRAK

ELLISIA KUMALASARI Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogo ABSTRAK

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

Oleh : Vira Ismis Kairat

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

BAB V PENUTUP. dalam aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Geografi XI IPS 1 di. SMA N 1 Pleret, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

DESKRIPSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMA NEGERI 9 PONTIANAK MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI KSP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut:

OPTIMALISASI KARDUS BEKAS SEBAGAI ALAT PERAGA UNTUK PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMP. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan (Arikunto,

I. PENDAHULUAN. Ilmu Kimia merupakan salah satu ilmu yang memiliki karakteristik yang sama

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang dapat diambil pada Penelitian Tindakan Kelas ini

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA KELAS IX-1 SMP NEGERI 24 MAKASSAR. Haerawati.

Endah Rahmani Sunardi Emy Wuryani. Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmun Pendidikan Universias Kristen Satya Wacana

Muhibbin Syah. (2010). Pendidikan Psikologis dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk

DAFTAR PUSTAKA. Ali Mohammad (2007), Guru dalam Proses Belajar mengajar.bandung : Sinar Baru

METODE. Kata kunci: inkuiri terbimbing, hasil belajar, larutan elektrolit dan larutan non elektrolit

ABSTRAK. Kata Kunci: model pembelajaran REACT, hasil belajar geografi siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

Oleh: NINIK ASROFIN Dibimbing oleh : 1. Dr. Suryo Widodo, M.Pd. 2. Drs. Darsono, M.Kom.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH : ERIKA DIANTY ASNAWATI

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KELAS X DAN XI PADA PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODA PRAKTIKUM ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Mardiatul Hasanah 41, Wachju Subchan 42, Dwi Wahyuni 43

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. terkumpul kemudian diolah dengan han hasil penelitan analisis uji

BAB V PEMBAHASAN. sehingga dapat dikatakan kedua kelas mempunyai kemampuan yang sama

BAB V KESIMPULAN. maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang

Peningkatan Kompetensi Dasar Memperbaiki Sistem Rem Melalui Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation Pada Siswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu sistem atau proses membelajarkan siswa yang

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Dasar Mata Pelajaran Kimia Pada Kompetisi Dasar Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan di SMA

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI

*Keperluan korespondensi, HP: ,

Patton Quinn Michael, Metode Evaluasi Kualitatif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006 Pratiwi, A. D., Biologi untuk Kelas XI KTSP Standar Isi 2006,

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

BAB I PENDAHULUAN. Perlu disadari bahwa sains pada dasarnya berkaitan dengan cara mencari tahu

IMPLEMENTASI METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

*Keperluan korespondensi, HP: ,

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

SRI KURNIA DEWI. Abstrak

PENGGUNAAN PENDEKATAN CHEMO-ENTREPRENEURSHIP BERORIENTASI GREEN CHEMISTRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LIFE SKILL SISWA SMA

Transkripsi:

ISSN: 1412-0917 Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 10 No. 2 Desember 2007 PENILAIAN ASPEK AFEKTIF DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI METODE PRAKTIKUM Oleh: Dra. Wiwi Siswaningsih, M.Si. Jurusan Pendidikan Kimia-FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh landasan empiris bagi efektivitas model penilaian berkaitan dengan aspek afektif dan mengembangkan prosedur standar yang dapat menjadi rujukan semua pihak dalam penyusunan alat evaluasi kompetensi belajar kimia.aspek afektif siswa yang dikaji meliputi sikap penerimaan, sikap kerjasama, sikap kedisiplinan, sikap ketelitian dan sikap tanggungjawab yang dikembangkan dengan pendekatan kontekstual melalui metode praktikum. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan subjek siswa kelas VII SMPN 26 di Kota Bandung. Instrumen berupa lembar observasi, angket skala sikap dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melalui metode praktikum memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan aspek afektif siswa, dengan rincian sikap kedisiplinan memiliki pencapaian sikap yang sangat positif, serta sikap ketelitian, kerjasama, tanggung jawab memiliki sikap yang positif, sedangkan sikap penerimaan memiliki pencapaian sikap yang cukup positif. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran identifikasi sifat asam basa menggunakan pendekatan kontekstual melalui metode praktikum dapat mengembangkan aspek afektif siswa dengan baik. Kata Kunci: afektif, pendekatan kontekstual. PENDAHULUAN Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan sikap ilmiah siswa adalah metode praktikum. Metode ini merupakan metode yang efektif dalam memberikan pangalaman belajar kepada siswa untuk mengecek dan mencocokkan kebenaran teori yang siswa ketahui. Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensinya melalui keterampilan proses sains dan pada akhirnya dalam diri siswa akan tertanam sikap ilmiah, sehingga terbentuk model pembelajaran yang bermakna (Arifin, 2003). Salah satu cara untuk mengembangkan strategi belajar mengajar bermakna kepada siswa yaitu menggunakan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL). Pembelajaran kontekstual menekankan pada daya pikir yang tinggi, transfer ilmu pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisis data, serta Memecahkan 51

Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 10 No. 2 Desember 2007 ISSN: 1412-0917 masalah-masalah tertentu baik secara individu maupun kelompok. diharapkan siswa tidak hanya memahami konsep-konsepnya saja, tetapi siswa diharapkan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yang ditunjukkan oleh perubahan sikap dan perilaku. Pendekatan kontekstual dapat diterapkan untuk pembelajaran di sekolah, misalnya untuk mata pelajaran kimia pada materi identifikasi sifat asam basa. Materi tersebut merupakan suatu konsep yang penerapannya banyak ditemui dalam kehidupan seharihari,sehingga siswa dapat mengaitkan materi yang diperoleh dengan situasi dunia nyata. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Oktaviani (2004) dengan judul Analisis Sikap Siswa SMA Pada Pembelajaran Polimer Melalui Metode Praktikum menunjukan hasil yang cukup memuaskan. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Sovianita (2006), ditemukan bahwa pada pembelajaran koloid dengan model pembelajaran kontekstual melalui metode praktikum dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa SMA dengan baik. Penelitian ini mengkaji masalah sikap penerimaan, sikap kerjasama, sikap kedisplinan, sikap tanggung jawab, dan sikap ketelitian siswa pada pembelajaran identifikasi sifat asam basa dengan pendekatan kontekstual melalui metode praktikum. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang aspek afektif siswa SMP pada pembelajaran identifikasi asam basa menggunakan pendekatan kontekstual melalui metode praktikum. Metodelogi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya (Sukardi, 2003).. Alur penelitian disajikan pada gambar berikut: 52

ISSN: 1412-0917 Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 10 No. 2 Desember 2007 Analisis kurikulum SMP 2006 (KTSP) untuk materi sains SMP Kajian pustaka dengan model kontekstual Rencana pembelajaran dengan metode praktikum Instrumen penelitian Angket skala sikap Lembar observasi Panduan wawancara Validasi instrumen Perbaikan instrumen Uji coba instrumen Pengumpulan data Analisis dan pengolahan data Kesimpulan Gambar.1 Skema Alur Penelitin 53

Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 10 No. 2 Desember 2007 ISSN: 1412-0917 Subyek dalam penelitian ini adalah 42 siswa kelas VII SMP 26 Negeri Bandung, yang sudah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Dalam penelitian ini digunakan tiga instrumen yaitu: (1) lembar observasi, (2) pedoman wawancara, dan (3) angket skala sikap. 1. Pedoman observasi Pedoman observasi merupakan instrumen untuk memfokuskan peneliti terhadap aspek-aspek tertentu yang diselidiki ketika melakukan observasi. Melalui instrumen ini aspek-aspek yang diamati dari sejumlah obyek pengamatan (misalnya indikator-indikator perilaku belajar siswa) dapat diperbandingkan. 2. Pedoman wawancara Pedoman wawancara merupakan daftar pertanyaan yang direncanakan diajukan kepada responden. Pedoman wawancara yang digunakan berupa pertanyaan-pertanyaan yang dibuat untuk melengkapi data yang diperoleh dari format observasi dan angket skala sikap. 3. Angket Skala Sikap Angket skala sikap adalah suatu bentuk instrumen untuk mengukur sikap siswa terhadap obyek sikap tertentu, yang digunakan untuk mengungkap sikap siswa terhadap pembelajaran. Umumnya skala sikap dibuat dalam bentuk skala Likert, yang memuat dua jenis pernyataan yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Jawaban pernyataan dalam skala Likert dikategorikan ke dalam skala sering, selalu, terkadang, jarang dan tidak pernah. Prosedur pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanan dan tahap akhir. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang akan diuraikan adalah berupa nilai siswa dalam bentuk persentase yang diperoleh dari pengolahan: (1) lembar observasi yang akan digunakan untuk menggambarkan sikap ilmiah siswa pada beberapa aspek sikap siswa yang ditunjukkan dengan hasil indikator sikap, (2) angket skala sikap yang akan digunakan untuk mendukung penjelasan temuan penentuan hasil pengembangan sikap ilmiah siswa dari hasil observasi, selain dari temuan angket skala sikap dan penjelasan temuan observasi diperkuat dengan temuan oleh wawancara. Secara keseluruhan gambaran persentase pencapaian sikap ilmiah untuk setiap kelompok pada pembelajaran identifikasi sifat asam basa disajikan pada tabel 4. 54

Persentase (%) ISSN: 1412-0917 Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 10 No. 2 Desember 2007 Tabel 1. Persentase Pencapaian Sikap secara Keseluruhan Persentase Sikap (%) Kelompok Penerimaan Kerjasama Kedisiplinan Ketelitian Tanggung Jawab 1 57,38 71,11 86,67 82,22 90,00 2 53,33 74,30 83,33 82,22 70,00 3 46,67 73,33 73,33 62,22 66,67 4 60,00 77,78 90,00 88,90 93,33 5 40,00 51,11 90,00 62,22 83,33 6 57,78 71,11 83,33 86,67 53,33 7 86,67 71,11 100,00 88,90 86,67 8 72,22 72,22 83,33 72,22 66,67 9 52,78 72,22 66,67 94,44 66,67 Rata-Rata 58,38 70,54 84,88 79,87 75,51 Berdasarkan data tabel 1. kelima aspek sikap siswa yang diteliti, memiliki rata-rata persentase pencapaian aspek sikap siswa yang diteliti adalah diatas 50,00% dengan rata-rata persentase terbesar ditunjukkan untuk aspek sikap kedisiplinan sebesar 84,88% dan pencapaian sikap yang terendah yaitu pada aspek sikap penerimaan sebesar 58,00%. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 Sikap Gambar 2. Persentase Pencapaian Sikap Siswa yang Diteliti Keterangan: 1. Sikap penerimaan 2. Sikap kerjasama 3. Sikap kedisiplinan 4. Sikap ketelitian 5. Sikap tanggung jawab 55

Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 10 No. 2 Desember 2007 ISSN: 1412-0917 Gambar 2. menampilkan rata-rata persentase aspek sikap kedisiplinan siswa yang paling tinggi dari sikap lainnya yang diteliti. Hal ini menunjukkan siswa melakukan percobaan sesuai dengan prosedur praktikum dan sangat menghargai akan kedisiplinan waktu, sehingga semua kelompok dapat berhasil dalam melakukan percobaannya dengan tepat waktu. Rata-rata persentase pencapaian sikap yang paling rendah yaitu sikap penerimaan. Hal ini dikarenakan hanya sebagian siswa yang aktif di dalam kelas, misalnya tidak semua siswa berani untuk menjawab dan mencoba bertanya kepada guru. Selain itu siswa tidak cukup berani atau malu untuk mengeluarkan pendapat dan siswa sering takut untuk bertanya karena beranggapan bahwa pertanyaannya salah. KESIMPULAN Adapun kesimpulan dari tiap-tiap sikap yang diteliti adalah sebagai berikut: 1. Siswa menampilkan sikap penerimaan yang cukup positif dengan pencapaian indikator yang paling besar adalah memperhatikan guru dengan serius pada pembelajaran. 2. Siswa menampilkan sikap kerjasama yang positif dengan pencapaian indikator yang paling besar adalah menghargai pendapat orang lain. 3. Siswa menampilkan sikap kedisiplinan yang sangat positif dengan pencapaian indikator yang paling besar adalah kedisiplinan waktu. 4. Siswa menampilkan sikap ketelitian yang positif dengan pencapaian indikator yang paling besar adalah menuliskan hasil pengamatan. 5. Siswa menampilkan sikap tanggung jawab yang cukup positif dengan pencapaian indikator yang paling besar adalah mematuhi tata tertib laboratorium. DAFTAR PUSTAKA Arifin, M, dkk. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung : Jurusan Pendidikan Kimia UPI. Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Saifudin. (1995). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. BNSP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BNSP Depdiknas. (2006). Panduan Pengembangan Silabus Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jakarta : Depdikanas. Mudzakir, A. (2002). Chemie im Context (Konsepsi Inovativ Pembelajaran Kimia di Jerman). Nasution, S. (1982). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bandung: Jemmars. 56

ISSN: 1412-0917 Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 10 No. 2 Desember 2007 Oktaviani, Rani. (2004). Analisis Sikap Siswa SMA pada Pembelajaran Polimer Melalui Metode Praktikum dalam Skala Semimikro. Tidak diterbitkan: Siripsi. Priatni, Yuni. (2004). Analisis Keterampilan Penggunaan Alat Praktiukum Siswa SMA Kelas 2 Pada Pembelajaran Pemanis Buatan Melaui Metode Praktikum. Skripsi : Tidak diterbitkan. Roestiyah, N.K. (1998). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sukmadinata, Nana S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Subandi, dkk (2005). Sains Kimia Untuk SMP. Bandung : UM Pers. Sudjana, Nana dan Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algasindo. Surakhman, Winarno. (1985). Pengantar Penelitian-Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sovianita, Wulan. (2006). Analisis Sikap Siswa Kelas XI Pada Pembelajaran Sifat-Sifat Koloid Dengan Pendekatan Kontekstual Melalui Metode Praktikum. Skripsi : Tidak diterbitkan. Universitas Pendidikan Indonesia. (2002). Pedoman Penlisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung: UPI. Toharudin, Uss. (2005). Kompetensi Guru Dalam Strategi Ajar [on line]. Tersedia : http//www.pikranrakyat.com/ [31 Januari 2007]. Yusuf, Syamsu. (2002). Pengantar Psikologi. Bandung: UPI.. (2005). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) [on line]. Tersedia : http//bpgupg-go.id/ [7 februari 2007]. 57