INFORMASI TAMBAHAN PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-II DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN I YANG

dokumen-dokumen yang mirip
INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN

PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

PT SARANA MULTI INFRASTUKTUR (PERSERO)

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-3 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG YANG TELAH MENJADI EFEKTIF

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN

INFORMASI TAMBAHAN. PT INDOMOBIL FINANCE INDONESIA Kegiatan Usaha: Jasa Pembiayaan Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

JADWAL SEMENTARA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN III TAHAP II

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN PROSPEKTUS RINGKAS

PROSPEKTUS OBLIGASI BERKELANJUTAN I BII FINANCE TAHAP I TAHUN PT BII Finance Center Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

INFORMASI TAMBAHAN. PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

PROSPEKTUS. PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk

PT Guna Timur Raya Tbk

PT JAYA TRISHINDO Tbk

Perseroan menyatakan bahwa seluruh informasi atau fakta material telah diungkapkan dan informasi atau fakta material tersebut tidak menyesatkan.

INFORMASI TAMBAHAN PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK


INFORMASI TAMBAHAN OBLIGASI INI AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA ( BEI )

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK

PT Guna Timur Raya Tbk

INFORMASI TAMBAHAN PT HUTAMA KARYA (PERSERO)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

INFORMASI PENAWARAN UMUM OBLIGASI I CIMB NIAGA AUTO FINANCE TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PENCATATAN EFEK NOMOR I.F.3: PENCATATAN OBLIGASI DAERAH

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE

INFORMASI TAMBAHAN PT PEGADAIAN (PERSERO)

harga pasar atau sebagai pelunasan yang baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan, dan hanya dapat dilakukan

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD

INFORMASI TAMBAHAN. Dalam Rangka Penawaran Umum Berkelanj utan Tersebut, Indonesia Eximbank Telah Menerbitkan

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

INFORMASI TAMBAHAN INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

INFORMASI TAMBAHAN PT ASTRA SEDAYA FINANCE. Kegiatan Usaha Investasi, Modal Kerja dan Multiguna. Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT

Kantor Pusat The Landmark I Lt Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Jakarta Telp.: (021) , (hunting) Faksimili: (021)

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK

INFORMASI TAMBAHAN. PT SUMMARECON AGUNG Tbk

INFORMASI TAMBAHAN. Berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta, Indonesia

PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN 1 II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI 8

PROSPEKTUS OBLIGASI BERKELANJUTAN I GLOBAL MEDIACOM TAHAP I TAHUN 2017 DAN SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN I GLOBAL MEDIACOM TAHAP I TAHUN 2017

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-2 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN III YANG TELAH MENJADI EFEKTIF.

Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia ( Pefindo ): AAA (Triple A)

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PT CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL Tbk

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INFORMASI TAMBAHAN. Bahwa dalam rangka penawaran umum berkelanjutan tersebut, Perseroan telah menerbitkan:

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

INFORMASI TAMBAHAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Prospektus PENAWARAN UMUM OBLIGASI SAN FINANCE II TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DAL

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk Kegiatan Usaha: Bergerak Dalam Bidang Usaha Perbankan Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia Kantor Pusat

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. ("Perseroan )

PROSPEKTUS RINGKAS. PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

PROSPEKTUS AWAL. PT GLOBAL MEDIACOM Tbk

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

PROSPEKTUS. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1

-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.04/2014 TENTANG PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

INFORMASI PENAWARAN UMUM OBLIGASI BERKELANJUTAN I INDOMOBIL FINANCE TAHAP I TAHUN 2012

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PENAWARAN UMUM OBLIGASI BERKELANJUTAN II TAHAP II

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

M E M U T U S K A N :

INFORMASI TAMBAHAN. PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA.

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

PENAWARAN UMUM OBLIGASI I BUSSAN AUTO FINANCE TAHUN 2017 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP (LIMA RATUS MILIAR RUPIAH) ( OBLIGASI

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PT Bank QNB Indonesia Tbk

Transkripsi:

INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT MAYBANK INDONESIA FINANCE ( PERSEROAN ) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM INFORMASI TAMBAHAN. PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-II DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN I YANG TELAH MENJADI EFEKTIF. PT MAYBANK INDONESIA FINANCE Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia Kegiatan Usaha Pembiayaan Investasi, Pembiayaan Modal Kerja, Pembiayaan Multiguna dan Kegiatan Pembiayaan Lainnya Kantor Pusat Wisma Eka Jiwa, lantai 10, Jalan Mangga Dua Raya Jakarta 10730, Indonesia Telepon : (021) 623 00088; Faksimili : (021) 623 00099 Web site : www.maybankfinance.co.id Kantor Cabang dan Kantor Perwakilan Per 31 Desember 2015, Perseroan memiliki 30 kantor cabang dan 12 kantor perwakilan yang tersebar di propinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I MAYBANK FINANCE DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR RP5.000. 000.000.000 (LIMA TRILIUN RUPIAH) Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan telah menerbitkan: OBLIGASI BERKELANJUTAN I MAYBANK FINANCE TAHAP I TAHUN 2015 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP500.000.000.000 (LIMA RATUS MILIAR RUPIAH) Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan: OBLIGASI BERKELANJUTAN I MAYBANK FINANCE TAHAP II TAHUN 2016 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP1.100.000.000.000 (SATU TRILIUN SERATUS MILIAR RUPIAH) Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ), sebagai bukti hutang kepada Pemegang Obligasi. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari nilai Pokok Obligasi dan terdiri dari 2 (dua) seri : Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,10% (sembilan koma satu nol persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp750.000.000.000,- (tujuh ratus lima puluh miliar Rupiah). Pembayaran Pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu tanggal 13 April 2019. Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,35% (sembilan koma tiga lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp350.000.000.000,- (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah). Pembayaran Pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu tanggal 13 April 2021. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak Tanggal Emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 13 Juli 2016 sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi masing-masing adalah pada tanggal 13 April 2019 untuk Obligasi seri A dan tanggal 13 April 2021 untuk Obligasi seri B. Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap III dan/atau tahap selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OBLIGASI INI AKAN DIJAMIN DENGAN PIUTANG BERUPA PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN/ATAU SEWA GUNA USAHA DAN/ATAU PIUTANG LAIN YANG TIMBUL SEHUBUNGAN DENGAN KEGIATAN USAHA YANG DILAKUKAN PERSEROAN YANG BELUM JATUH TEMPO ATAU TIDAK TERTUNGGAK PEMBAYARANNYA MELEWATI JANGKA WAKTU 90 (SEMBILAN PULUH) HARI KALENDER SETELAH ANGSURAN TERAKHIR JATUH TEMPO, DENGAN NILAI JAMINAN DALAM JANGKA WAKTU SELAMBAT- LAMBATNYA 30 (TIGA PULUH) HARI KALENDER SEJAK TANGGAL EMISI ADALAH SEKURANG-KURANGNYA SEBESAR 50% (LIMA PULUH PERSERATUS) DARI POKOK OBLIGASI UNTUK KEPENTINGAN PEMEGANG OBLIGASI MELALUI WALI AMANAT, YANG DIBEBANKAN DENGAN FIDUSIA. APABILA NILAI JAMINAN FIDUSIA KURANG DARI YANG DIPERSYARATKAN, MAKA PERSEROAN BERKEWAJIBAN MENYETOR KEKURANGANNYA TERSEBUT DENGAN UANG TUNAI DALAM BENTUK PENYETORAN DANA KE DALAM REKENING PENAMPUNGAN YANG DITUNJUK WALI AMANAT DAN/ATAU PENEMPATAN DALAM DEPOSITO YANG AKAN DIIKAT SECARA GADAI, SAMPAI DENGAN NILAI JAMINAN TERSEBUT MENCAPAI NILAI SEKURANG-KURANGNYA SEBESAR 50% (LIMA PULUH PERSERATUS) DARI POKOK OBLIGASI ATAU DALAH HAL TERJADI PENURUNAN HASIL PEMERINGKATAN. KETERANGAN MENGENAI JAMINAN DAPAT DILIHAT PADA BAB VIII PROSPEKTUS MENGENAI KETERANGAN TENTANG OBLIGASI. PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI SEBAGAI PELUNASAN ATAU DISIMPAN UNTUK KEMUDIAN DIJUAL DENGAN HARGA PASAR YANG DILAKUKAN MELALUI BURSA EFEK ATAU DILUAR BURSA EFEK. DENGAN KETENTUAN BAHWA HAL TERSEBUT BARU DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. BUY BACK OBLIGASI TIDAK DAPAT DILAKUKAN OLEH PERSEROAN APABILA HAL TERSEBUT MENGAKIBATKAN PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMENUHI KETENTUAN-KETENTUAN DI DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN DAN APABILA PERSEROAN MELAKUKAN KELALAIAN (WANPRESTASI) SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN. PERSEROAN WAJIB MELAPORKAN RENCANA BUY BACK KEPADA OJK PALING LAMBAT 2 (DUA) HARI KERJA SEBELUM PENGUMUMAN RENCANA BUY BACK DI SURAT KABAR. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI, BARU DAPAT DILAKUKAN SETELAH PENGUMUMAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI. PENGUMUMAN TERSEBUT WAJIB DILAKUKAN PALING SEDIKIT MELALUI 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG BERPEREDARAN NASIONAL PALING LAMBAT 2 (DUA) HARI KALENDER SEBELUM TANGGAL PENAWARAN UNTUK PEMBELIAN KEMBALI DIMULAI. KETERANGAN MENGENAI PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) DAPAT DILIHAT PADA BAB VIII PROSPEKTUS MENGENAI KETERANGAN TENTANG OBLIGASI. PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI DAN DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA ( KSEI ) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI. DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS SURAT UTANG JANGKA PANJANG DARI PT FITCH RATINGS INDONESIA (FITCH): AA+(idn) (DOUBLE A PLUS) KETERANGAN MENGENAI HASIL PEMERINGKATAN DAPAT DILIHAT BAB IX PROSPEKTUS MENGENAI KETERANGAN TENTANG PEMERINGKATAN OBLIGASI RISIKO USAHA UTAMA PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMBIAYAAN, YAITU KETIDAKMAMPUAN NASABAH/DEBITUR UNTUK MEMBAYAR KEMBALI FASILITAS PEMBIAYAAN YANG DIBERIKAN, DAN APABILA JUMLAHNYA CUKUP MATERIAL DAPAT MENURUNKAN KINERJA PERSEROAN. RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI PADA UMUMNYA ADALAH SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG. Pencatatan atas Obligasi yang ditawarkan ini akan dilakukan pada Bursa Efek Indonesia PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI PT BAHANA SECURITIES PT DBS VICKERS SECURITIES INDONESIA PT INDO PREMIER SECURITIES PT MAYBANK KIM ENG SECURITIES (Terafiliasi) Penawaran atas Emisi Obligasi ini dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) WALI AMANAT PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Informasi Tambahan ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 28 Maret 2016

INDIKASI JADWAL Tanggal Efektif : Masa Penawaran : Tanggal Penjatahan : Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 4 November 2015 7 dan 8 April 2016 11 April 2016 13 April 2016 14 April 2016 PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN Keterangan Ringkas Tentang Obligasi yang akan Diterbitkan Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap II Tahun 2016 dengan jumlah pokok sebesar Rp1.100.000.000.000,- (satu triliun seratus miliar Rupiah). Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat jumbo Obligasi yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Obligasi ini terdiri dari 2 (dua) seri Obligasi yang dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) yaitu sebagai berikut: Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,10% (sembilan koma satu persen) per tahun dalam jumlah pokok sebesar Rp750.000.000.000,- (tujuh ratus lima puluh miliar Rupiah) berjangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi; dan Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,35% (sembilan koma tiga lima persen) per tahun dalam jumlah pokok sebesar Rp350.000.000.000,- (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah) berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 13 Juli 2016 sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing Obligasi adalah pada tanggal 13 April 2019 untuk Obligasi Seri A dan 13 April 2021 untuk Obligasi Seri B. Ketentuan umum pembayaran Bunga Obligasi Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 13 Juli 2016, sedangkan Pembayaran Bunga Obligasi masingmasing Seri akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu pada tanggal 13 April 2019 untuk Obligasi Seri A dan 13 April 2021 untuk Obligasi Seri B. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo. Tingkat Bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat, dimana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) hari dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) hari. Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi, dengan memperhatikan Sertifikat Jumbo Obligasi dan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan. Jadwal pembayaran Pokok dan bunga untuk Obligasi adalah sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini: Bunga Ke 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Tanggal Pembayaran Bunga Seri A Seri B 13 Juli 2016 13 Juli 2016 13 Oktober 2016 13 Oktober 2016 13 Januari 2017 13 Januari 2017 13 April 2017 13 April 2017 13 Juli 2017 13 Juli 2017 13 Oktober 2017 13 Oktober 2017 13 Januari 2018 13 Januari 2018 13 April 2018 13 April 2018 13 Juli 2018 13 Juli 2018 13 Oktober 2018 13 Oktober 2018 13 Januari 2019 13 Januari 2019 13 April 2019 13 April 2019 13 Juli 2019 13 Oktober 2019 13 Januari 2020 13 April 2020 13 Juli 2020 13 Oktober 2020 13 Januari 2021 13 April 2021

Jumlah Pokok Obligasi, Satuan Pemindahbukuan dan Satuan Perdagangan Jumlah Pokok Obligasi adalah sebesar Rp1.100.000.000.000,- (satu triliun seratus miliar Rupiah) dengan Satuan Pemindahbukuan sebesar Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya. Dalam RUPO tiap-tiap untuk mengeluarkan 1 (satu) Rp1,- (satu Rupiah) memberikan hak kepada Pemegang Obligasi suara. Jumlah Minimum Pemesanan Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan senilai Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya. Jaminan Obligasi ini dijamin dengan Piutang berupa piutang pembiayaan konsumen dan/atau sewa guna usaha dan/atau piutang lain yang timbul sehubungan dengan kegiatan usaha yang dilakukan Perseroan yang belum jatuh tempo atau tidak tertunggak pembayaran melewati jangkaa waktu 90 (sembilan puluh) Hari Kalender setelah angsuran terakhir jatuh tempo untuk kepentingan pemegang Obligasi melalui Wali Amanat yang dibebankan fidusia, sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Nilai benda Jaminan dalam jangka waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi, adalah sekurang-kurangnya sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari Pokok Obligasi. Apabila nilai jaminan kurang dari 50% (lima puluh perseratus) dari nilai Pokok Obligasi atau dalam hal terjadi penurunan hasil pemeringkatan, dalam jumlah kurang dari jumlah sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan, maka Perseroan berkewajiban menyetorkan kekurangannya tersebut dengan uang tunai dalam bentuk penyetoran dana ke dalam rekening penampungan yang ditunjuk Wali Amanat dan/atau penempatan dalam deposito yang akan diikat secara gadai sampai dengan nilai Jaminan tersebut mencapai nilai sekurang-kurangnya sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari Pokok Obligasi atau dalam hal terjadi penurunan hasil pemeringkatan dalam jumlah sebagaimana tersebut dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Tambahan Utang yang Dapat Dibuat Perseroan Pada Masa Akan Datang Perseroan dapat memperoleh penambahan utang di masa yang akan datang, selama rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 (sepuluh berbanding satu). Ketentuan rasio tersebut adalah sesuai dengan keputusan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, atau perubahan peraturan tersebut, yang mensyaratkan jumlah pinjaman bagi setiap perusahaan pembiayaan dibandingkan jumlah modal sendiri (networth) dan pinjaman subordinasi dikurangi penyertaan (gearing ratio) ditetapkan setinggi-tingginya sebesar 10 (sepuluh) kali. PENGGUNAAN DANA A YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUMM OBLIGASI Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya Emisi, akan dipergunakan seluruhnya oleh Perseroan, sebagai modal kerja pembiayaan sebagaimana yang ditentukan oleh izin yang dimiliki Perseroan berdasarkan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. ENRENCANA P ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisis dan pembahasan manajemen di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, disusun berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 tersebut yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik ( KAP ) Purwantono, Sungkoroo & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan standar yang diterapkan oleh IAPI dengan pendapat tanpa modifikasian dengan paragraf hal lain sehubungan dengan rencana penawaran efek hutang Perseroan di Bursa Efek Indonesia berupa Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Maybank Finance Tahap II Tahun 2016. 1. Analisis dan Pembahasan atas Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Pendapatan Perseroan berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 42,78%, 24,60% dan 7,54% masing-masing pada 31 Desember 2013, 2014 dan 2015. Dalam periode tersebut, porsi pendapatan mayoritas diperoleh melalui kegiatan pembiayaan (2013: 97,78%, 2014: 97,56% dan 2015: 95,87%). Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Pendapatan Perseroan pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp56.842 juta atau sebesar 7,54% menjadi Rp810.348 juta dari Rp753.506 juta pada tahun 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya pembiayaan konsumen yang disalurkan oleh Perseroan pada tahun 2015 sebesar Rp41.679 juta atau sebesar 5,67% dibandingkan dengan tahun 2014.

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Pendapatan Perseroan pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp148.777 juta atau sebesar 24,60% menjadi Rp753.506 juta dari Rp604.729 juta pada tahun 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya pembiayaan konsumen yang disalurkan oleh Perseroan pada tahun 2014 sebesar Rp143.890 juta atau sebesar 24,34% dibandingkan dengan tahun 2013. Beban Perseroan berhasil mencapai pertumbuhan total beban sebesar 49,05%, 22,20% dan 19,27% masing-masing pada 31 Desember 2013, 2014 dan 2015. Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Beban Perseroan pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp77.086 juta atau sebesar 19,27% menjadi Rp477,163 juta dari Rp400.077 juta pada tahun 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya beban pendanaan sebesar Rp71.534 juta atau sebesar 36,73% dibandingkan dengan tahun 2014. Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Beban Perseroan pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp72.675 juta atau sebesar 22,20% menjadi Rp400.077 juta dari Rp327.402 juta pada tahun 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya beban pendanaan sebesar Rp19.950 juta atau sebesar 11,41% dibandingkan dengan tahun 2013. Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014. Laba Bersih Perseroan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Rp18.118 juta atau sebesar 6,82% menjadi Rp247.677 juta dari Rp265.795 juta pada tahun 2014. Penurunan ini disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan peningkatan pencadangan atas piutang tak tertagih. Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013. Laba Bersih Perseroan pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp56.921 juta atau sebesar 27,25% menjadi Rp265.795 juta dari Rp208.874 juta pada tahun 2013. Peningkatan ini seiring dengan pertumbuhan volume bisnis kedua usaha utama Perusahaan, yaitu pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan. 2. Analisis dan Pembahasan atas Laporan Posisi Keuangan Aset Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2014. Posisi Aset Perseroan pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp730.700 juta atau sebesar 17,40% menjadi Rp4.930.160 juta menjadi Rp4.199.460 juta pada tahun 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan piutang pembiayaan konsumen neto sebesar Rp720.193 juta atau sebesar 18,52% terutama disebabkan oleh adanya peningkatan penjualan pembiayaan kendaraan bermotor yang dilakukan oleh Perseroan. Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2013. Posisi Aset Perseroan pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp937.352 juta atau sebesar 28,73% menjadi Rp4.199.460 juta dari Rp3.262.108 juta pada tahun 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan piutang pembiayaan konsumen neto sebesar Rp780.652 juta atau sebesar 25,12% terutama disebabkan oleh adanya peningkatan penjualan pembiayaan kendaraan bermotor yang dilakukan oleh Perseroan. Piutang Pembiayaan Konsumen, neto Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2014. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo piutang pembiayaan konsumen, neto meningkat secara signifikan sebesar Rp720.193 juta atau sebesar 18,52% dari posisi yang sama tahun sebelumnya (2015: Rp4.607.991 juta; 2014 : Rp3.887.798 juta). Peningkatan saldo piutang pembiayaan konsumen ini seiring dengan meningkatnya pembiayaan konsumen yang dapat terlihat dari jumlah kontrak pembiayaan pada posisi tanggal 31 Desember 2015 sejumlah 129.359 kontrak pembiayaan, sedangkan pada posisi 31 Desember 2014 hanya sejumlah 114.991 kontrak pembiayaan. Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo piutang pembiayaan konsumen, neto meningkat secara signifikan sebesar Rp780.652 juta atau sebesar 25,12% dari posisi yang sama tahun sebelumnya (2014: Rp3.887.798 juta; 2013 : Rp3.107.146 juta). Peningkatan saldo piutang pembiayaan konsumen ini seiring dengan meningkatnya pembiayaan konsumen yang dapat terlihat dari jumlah kontrak pembiayaan pada posisi tanggal 31 Desember 2014 sejumlah 114.991 kontrak pembiayaan, sedangkan pada posisi 31 Desember 2013 hanya sejumlah 98.280 kontrak pembiayaan.

Liabilitas Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2014. Liabilitas Perseroan pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp483.023 juta atau sebesar 14,25% menjadi Rp3.872.493 juta dari Rp3.389.470 juta pada tahun 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan utang bank sebesar Rp491.531 atau sebesar 46,83% dan peningkatan hutang obligasi- neto yang diterbitkan oleh Perseroan sebesar Rp1.938.905 juta atau mengalami peningkatan sebesar Rp117.979 juta atau sebesar 6,48% dari tahun 2014. Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2013. Liabilitas Perseroan pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp671.557 juta atau sebesar 24,71% menjadi Rp3.389.470 juta dari Rp2.717.913 juta pada tahun 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan utang bank pada tahun 2014 sebesar Rp626.192 atau sebesar 147,92%. Utang Bank Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2014. Saldo utang bank yang dicatatkan Perseroan pada tahun 2015 telah meningkat sebesar Rp491.531 juta atau 46,83% dari saldo utang bank pada tahun 2014 (2015 : Rp1.541.045 juta ; 2014 : Rp1.049.514 juta). Dimana sampai dengan tahun 2015, Perseroan menerima pencairan fasilitas pinjaman bank baru sebesar Rp500.0000 juta yang terdiri dari Bank Capital, bank BJB dan bank Nobu. Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2013. Saldo utang bank yang dicatatkan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 telah meningkat sebesar Rp626.192 juta atau naik sebesar 147,92% dari saldo utang bank tahun sebelumnya (2014: Rp1.049.514 juta ; 2013 : Rp423.322 juta). Hingga akhir tahun 2014, Perseroan memiliki saldo utang kepada 8 (delapan) Bank dari tahun 2013 sebanyak 3 (tiga) Bank. Porsi hutang bank terhadap total liabilitas Perseroan juga meningkat menjadi 30,96% pada tahun 2014 dari 15,58% pada tahun 2013. Ekuitas Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2014. Total ekuitas pada tahun 2015, sebesar Rp1.057.667 juta, telah mengalami kenaikan sebesar Rp247.677 juta atau 30,58% dari tahun 2014 sebesar Rp809.990 juta. Kontributor utama pada kenaikan saldo ekuitas pada tahun 2015 adalah kenaikan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp247.530 juta atau sebesar 32,04%. Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan Dengan Posisi Pada Tanggal 31 Desember 2013. Total ekuitas pada tahun 2014, sebesar Rp809.990 juta, telah mengalami kenaikan sebesar Rp266.744 juta atau 48,84% dari tahun 2013 sebesar Rp544.195 juta. Kontributor utama pada kenaikan saldo ekuitas pada tahun 2014 adalah kenaikan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp266.744 juta atau sebesar 49,02%. 3. Kualitas Piutang Perseroan melakukan pengawasan terhadap kualitas piutang berdasarkan tingkat kolektibilitasnya yang berkaitan dengan umur piutang dan jumlah hari tunggakan. Piutang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen dikelompokkan menjadi: kategori (1) lancar atau tanpa tunggakan; (2) piutang dengan tunggakan 1-30 hari, (3) piutang dengan tunggakan 31-60 hari, (4) piutang dengan tunggakan 61-90 hari, dan (5) piutang dengan tunggakan lebih dari 90 hari. Dalam kurun waktu 2013-2015, Perseroan telah berhasil memelihara kualitas piutang dengan mencatat jumlah piutang yang belum jatuh tempo (umur 0 hari), sebesar 88,16%, 76,52% dan 91,58%, untuk masing-masing pada tahun 2015, 2014 dan 2013. 4. Solvabilitas Tingkat solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk membayar kembali liabilitas yang jatuh tempo berupa pendanaan yang diterima dari pihak ketiga. Dalam perhitungan tingkat solvabilitas ini, Perseroan menggunakan beberapa rasio keuangan seperti: rasio pinjaman berbunga terhadap ekuitas (gearing ratio) dan rasio liabilitas terhadap jumlah aset (debt to total assets ratio).. Sesuai dengan peraturan KMK No.84/PMK.012/2006 pada Bab VII, pasal 25 ayat 3 dijelaskan bahwa tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan diukur dengan gearing ratio setinggi-tingginya 10 kali. Gearing ratio (x) Rasio Keuangan 31 Desember 2015 2014 2013 3,48 3,79 4,49 5. Imbal Hasil Ekuitas (ROE) dan Imbal Hasil Aset (ROA) Rasio Keuangan 31 Desember 2015 2014 Laba bersih / Total ekuitas (%) ROE Laba bersih /Total jumlah aset (%) ROA 26,51% 7,28% 39,40% 9,47% 2013 47,37% 10,31%

Imbal hasil ekuitas (ROE) menunjukann kemampuan Perseroan dalam menghasilkan labaa bersih dari ekuitas yang ditanamkan, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan rata-rata ekuitas periode/tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. Sebagaimana disajikan dalam tabel diatas, imbal hasil ekuitas yang berhasil dicapai Perseroan dalam kurun waktu 2015-2013 senantiasa menunjukan peningkatan, yakni berturut-turut sebesar 26,51%, 39,40% dan 47,37%. Data tersebut memperlihatkan kemampuan Perseroan untuk meningkatkan produktivitas dalam menghasilkan laba bersih dari tahun ke tahun. Imbal hasil investasi (ROA) menunjukann kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari aset yang dimiliki Perseroan, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan rata-rata jumlah aset tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. Sebagaimana disajikan dalam tabel diatas, imbal hasil investasi yang berhasil dicapai Perseroan dalam kurun waktu tahun 2015-2013 menunjukan fluktuasi, yakni berturut-turut sebesar 7,28%, 9,47% dan 10,31%. Fluktuasi imbal hasil investasi yang dicapai Perseroan tergantung dari jumlah aset pada akhir tahun buku dimana piutang pembiayaan merupakan komposisi terbesar dari jumlah aset Perseroan. 1. Riwayat Singkat KETERANGAN TAMBAHAN TENTANG PERSEROAN Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.105 tanggal 18 Nopember 2015, yang dibuat dihadapan Satria Amiputra A., SE, Akt, SH, M.Akt., MH., M.Kn Notaris di Jakarta sebagaimana telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya No.AHU-0947396.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 7 Desember 2015 dan pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia - Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum dibawah No.AHU-AH.01.03.0985847 dan No.AHU- AH.01.03.0985848 keduanya tertanggal 7 Desember 2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No.AHU-3589400.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 7 Desember 2015 ( Akta BAR No.105/2015 ) yang merubah pasal 1 ayat 1 Anggaran Dasar mengenai namaa Perseroan dari PT BII Finance Center menjadi PT Maybank Indonesia Finance dan merubah nama pemegang saham Perseroan dari nama PT Bank Internasional Indonesia Tbk. menjadi PT Bank Maybank Indonesia Tbk. serta menyesuaikan anggaran dasar Perseroan dengan mengacu pada Peraturan OJK No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik dan pernyataan kembali atas seluruh isi anggaran dasar Perseroan. 2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Berdasarkan Akta BAR No.105/2015, struktur permodalan Perseroan sampai dengan Informasi Tambahan ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000,00 per saham Persentase Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: PT Bank Maybank Indonesia Tbk (dahulu PT Bank Internasional Indonesia Tbk) Koperasi Karyawan PT Bank Internasional Indonesia Tbk Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 60.000.000 32.369.999 1 32.370.000 27.630.000 60.000.000.000 32.369.999.000 1.000 32.370.000.000 27.630.000.000 99,99 0,01 100,00 3. Manajemen dan Pengawasan Berdasarkan Akta Risalah Rapat No.9 tanggal 2 Maret 2016 yang dibuat oleh Satria Amiputra A., SE, Akt, SH, M.Akt., MH, M.Kn, Notaris di Jakarta yang pemberitahuan perubahan Data Perseroan telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia - Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum dibawah No.AHU- dibawah No.AHU- AH.01.03.0031944 tanggal 16 Maret 2016 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan 0033882.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 16 Maret 2016, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen *) Pengangkatan saudari Jenny Wiriyanto Kepatutan dari OJK Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur : Jenny Wiriyanto* : Djaja Suryanto Sutandar : Deswandhy Agusman akan efektif menjabat setelah mendapatkan persetujuan Penilaian Kemampuan dan : Alexander : Miki Effendi Lim : Anton Sutjipto

Berdasarkan Akta PK No.166/2008 juncto Akta BAR No.77/2011, masa jabatan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, berdasarkan Akta PK No.75/2015 akan berakhir sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2017. Direksi Perseroan telah memenuhi ketentuan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 9 ayat 1 Peraturan OJK No.30/2014, dimana anggota Direksi Perseroan tidak melakukan perangkapan jabatan sebagai direksi pada perusahaan lain dan disamping itu anggota Dewan Komisaris Perseroan telah pula memenuhi ketentuan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 18 Peraturan OJK No.30/2014 termasuk mengenai aturan mengenai tidak melakukan pelanggaran rangkap jabatan. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Berikut ini adalah ikhtisar data keuangann penting yang diambil dari Laporan Keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Auditor Independen untuk tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012 dan 2011. LAPORAN POSISI KEUANGAN Keterangan ASET Kas dan bank Pihak berelasi Pihak ketiga Total Piutang sewa pembiayaan - neto Pihak berelasi Pihak ketiga Total Piutang pembiayaan konsumen neto Pihak berelasi Pihak ketiga Total Piutang lain-lain Beban dibayar dimuka dan uang muka Aset pajak tangguhan - neto Aset tetap - neto Aset lain-lain TOTAL ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang bank Pihak berelasi Pihak ketiga TOTAL Utang dealer Utang pajak Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga TOTAL Beban masih harus dibayar Medium-Term Notes - neto Utang obligasi - neto Liabilitas imbalan pasca-kerja TOTAL LIABILITAS EKUITAS Modal saham Kerugian aktuarial atas imbalan pasca-kerja Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 2015 2014 31 Desember 2013 31.894 75.186 8.438 15.000 9.083 14.528 46.894 84.269 22.966 21 210 374 150.766 139.626 65.217 147.956 139.836 65.591 20.567 26.662 9.132 4.598.028 3.870.581 3.103.321 4.607.991 3.887.798 3.107.146 4.361 3.037 1.387 19.450 18.834 11.737 13.972 13.741 9.525 42.341 40.305 40.503 14.213 11.640 3.253 4.930.160 4.199.460 3.262.108 24.215 126.739-1.516.830 922.775 423.322 1.541.045 1.049.514 423.322 19.335 74.171 121.826 8.165 20.883 13.176 3.057 4.582 4.654 80.873 144.068 83.671 83.930 148.650 88.325 67.164 63.294 44.951 199.974 199.867 199.812 1.938.905 1.820.926 1.818.832 13.955 12.165 7.669 3.872.492 3.389.470 2.717.913 32.370 32.370 32.370 (1.303) (1.450) (501) 6.500 6.500 6.500 1.020.100 772.570 505.826 1.057.667 809.990 544.195 4.930.160 4.199.460 3.262.108 2012 (dalam jutaan Rupiah) 2011 2.577 2.336 9.288 7.310 11.865 9.646 517 642 49.432 927 49.949 1.569 12.030 5.069 1.987.724 1.043.100 1.999.754 1.048.169 824 6.592 10.727 5.933 8.056 3.151 34.984 33.703 3.247 1.899 2.119.406 1.110.662 72.000 38.000 570.931 175.000 642.931 213.000 65.368 91.395 26.574 13.810 10.425 7.685 78.958 86.015 89.383 93.700 26.492 15.839 299.741 498.547 622.436-11.160 1.689 1.784.085 927.980 32.370 32.370 (1.083) (893) 6.500 3.450 297.534 147.755 335.321 182.682 2.119.406 1.110.662 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Keterangan PENDAPATAN Pembiayaan konsumen 2015 2014 31 Desember 2013 776.852 735.173 591.283 2012 (dalam jutaan Rupiah) 2011 416.162 227.281

Keterangan Pendapatan bunga Sewa pembiayaan Pendapatan sewa ijarah -neto Pendapatan lain-lain TOTAL PENDAPATAN BEBAN Beban tenaga kerja Beban pendanaan Beban kerugian penurunan nilai Penyusutan Beban provisi dan komisi Beban pemasaran Kerugian kurs mata uang asing Beban lain-lain TOTAL BEBAN LABA SEBELUM PAJAK Beban pajak - neto Laba Komprehensif Lainnya setelah pajak LABA BERSIH DAN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE TAHUN BERJALAN RASIO KEUANGAN PENTING Keterangan RASIO PROFITABILITAS Laba sebelum pajak penghasilan / Pendapatan (%) Laba bersih / Pendapatan (%) ROE (%) ROA (%) Pendapatan / Jumlah aset (%) RASIO SOLVABILITAS Gearing ratio (x) Liabilitas / Aset (x) 2015 2014 31 Desember 2013 3.887 2.048 2.803 21.542 11.736 7.636 7 8.060 4.958 3.007 810.348 753.915 604.729 83.574 103.856 74.409 266.270 194.736 174.786 25.517 17.141 3.194 8.406 8.275 7.041 2.937 3.261 2.660 21.752 23.764 25.970 170 (28) 39 68.537 49.072 39.303 477.163 400.077 327.402 332.408 353.429 277.327 (84.478) (86.685) (69.035) 147 (949) 582 247.677 265.795 208.874 31 Desember 2015 2014 2013 41,06% 46,90% 45,86% 30,58% 35,40% 34,44% 26,51% 32,93% 38,28% 7,28% 8,42% 8,50% 16,42% 17,94% 18,54% 3,48 3,79 4,49 0,79 0,81 0,83 2012 2011 2.974 1.580 1.854 290 - - 2.562 1.026 423.552 230.177 73.089 44.838 88.973 47.102 1.873 542 6.021 4.189 3.045 2.302 18.633 12.978 15 1 28.005 22.413 219.654 134.365 203.898 95.812 (51.069) (23.891) (190) - 152.639 71.921 2012 2011 48,14% 41,63% 36,08% 31,25% 45,58% 39,37% 9,62% 8,63% 19,98% 20,72% 4,67 3,90 0,84 0,84 RASIO PERTUMBUHAN Pendapatan (%) Laba bersih (%) Aset (%) Liabilitas (%) Ekuitas (%) Beban (%) Laba sebelum pajak (%) Keterangan: 7,44% 24,60% 42,78% (7,20%) 28,06% 36,29% 17,40% 28,73% 53,92% 14,25% 24,71% 52,34% 30,58% 48,84% 62,29% 19,27% 22,20% 49,05% (5,95%) 27,44% 36,01% Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006, tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan diukur dengan gearing ratio setinggi-tingginya 10 kali. Dalam hal ini, pencapaian Perseroan masih dibawah 10 kali, yaitu pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015 masing-masing sebesar 3,90 kali; 4,67 kali; 4,49 kali, 3,79 kali dan 3,48 kali. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI 84,01% 111,47% 112,50% 108,47% 90,82% 143,18% 92,25% 156,04% 83,55% 93,76% 63,48% 114,01% 112,81% 108,02% Penjamin Emisi Obligasi yang namanyaa tercantum dibawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat obligasi Perseroan sebesar Rp1.100.000.000.000 (satu triliun seratus miliar Rupiah) dengann kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli sisa Obligasi yang tidak habis terjual dengan harga penawaran pada tanggal penutupan Masa Penawaran sebesar bagian penjaminannya. Susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari sindikasi penjaminan emisi dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: Penjamin Emisi Obligasi PT Bahana Securities PT DBS Vickers Securities Indonesia PT Indo Premier Securities PT Maybank Kim Eng Securities Total Porsi Penjaminan Kesanggupan Penuh (dalam miliar Rupiah) Seri A Seri B 25 102 270 30 203 123 252 95 750 350 Total (dalam miliar Rupiah) Persentase (%) 127 11,55 300 27,27 326 29,64 347 31,55 1.100 100,00

PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI 1. Pemesan yang Berhak Perorangan Warga Negara Indonesia dan perorangan Warga Negara Asing dimanapun mereka bertempat tinggal, serta badan usaha atau lembaga Indonesia ataupun asing dimanapun mereka berkedudukan yang berhak membeli Obligasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yurisdiksi setempat. 2. Pemesan Pembelian Obligasi Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Informasi Tambahan. Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi ( FPPO ) dapat diperoleh dari Penjamin Emisi Obligasi yang menjadi anggota BEI sebagaimana tercantum dalam Bab XIII Informasi Tambahan ini. Pemesanan pembelian Obligasi dilakukan dengan menggunakan FPPO asli yang dikeluarkan melalui Penjamin Emisi Obligasi yang dapat diperoleh pada alamat Penjamin Emisi Obligasi sebagaimana tercantum pada Bab XIII Informasi Tambahan ini. Pemesanann pembelian Obligasi yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak dilayani. Pemesanan pembelian yang telah diajukan tidak boleh dibatalkan oleh pemesan Obligasi. 3. Jumlah Minimum Pemesanan Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yaitu Rp 5.000.000 (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. 4. Masa Penawaran Umum Obligasii Masa Penawaran Umum akan dimulai pada tanggal 7 April 2016 dan ditutup pada tanggal 8 April 2016 pukul 16.00 WIB. 5. Pendaftaran Obligasi ke Dalam Penitipan Kolektif Obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini telah didaftarkan kepada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI antara Perseroan dengan KSEI ( Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI ). Dengan didaftarkannya Obligasi tersebut di KSEI, maka atas Obligasi ini berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dalam bentuk warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi akan diadministrasikan secara elektronik dalam Penitipan Kolektif di KSEI. Selanjutnya Obligasi hasil Penawaran Umumm akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek selambat-lambatnyaa pada Tanggal Emisi; b. KSEI akan menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian sebagai tanda bukti pencatatan Obligasi dalam Rekening Efek di KSEI. Konfirmasi Tertulis tersebut merupakan bukti kepemilikan yang sah atas Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek; c. Pengalihan kepemilikan Obligasi dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI, yang selanjutnya akan dikonfirmasikan oleh KSEI kepada Pemegang Rekening; d. Pemegang Obligasi yang tercata dalam Rekening Efek merupakan Pemegang Obligasi yang berhak atas pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi, memberikan suara dalam RUPO (kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Perusahaan Afiliasi), serta hak-hak lainnya yang melekat pada Obligasi; e. Pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan jumlah pokok Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal pembayaran Bunga Obligasi maupun pelunasan Pokok Obligasi yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran. Perseroan melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi berdasarkan data kepemilikan Obligasi yang disampaikan oleh KSEI kepada Perseroan. Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang memiliki Obligasi pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi; f. Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO, dan wajib memperlihatkan KTUR yang diterbitkan KSEI kepada Wali Amanat; g. Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dialihkan/dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat, transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh padaa tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO; h. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan pembelian Obligasi wajib membuka Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening Efek di KSEI; 6. Tempat Pengajuan Pemesanan Pembelian Obligasi Sebelum Masa Penawaran Umum ditutup, pemesan Obligasi harus melakukan pemesanan pembelian Obligasi selama jam kerja dengan mengajukan FPPO kepada Penjamin Emisi Obligasi atau Agen Penjualan yang ditunjuk, pada tempat dimana FPPO diperoleh.

7. Bukti Tanda Terima Pemesanan Obligasi Para Penjamin Emisi Obligasi atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan pemesanann pembelian Obligasi akan menyerahkan kembali satu tembusan dari FPPO yang telah ditandatanganinya sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi tersebut bukan merupakan jaminan dipenuhinya pesanan. 8. Penjatahan Obligasi Penjatahan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.7 Lampiran Keputusan No. Kep 691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Tanggal Penjatahan adalah tanggal 11 April 2016 dan penjatahan dilakukan pada pukul 16.00 WIB. Dalam hal terjadi kelebihan pemesanann Efek dan terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukann pemesanan Efek melalui lebih dari satu formulir pemesanan untuk setiap Penawaran Umum, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Efek yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan sesuai Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.7 Lampiran Keputusan No. Kep 691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Penjamin Emisi Efek atau Perseroan wajib menyerahkan laporan hasil Penawaran Umum kepada OJK paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah tanggal penjatahan. Manajer Penjatahan dalam Penawaran Umum ini adalah PT Maybank Kim Eng Securities, akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman kepada Peraturan Bapepam No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Bapepam No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam LK No.Kep- 691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya masa Penawaran Umum. 9. Pembayaran Pemesanan Pembelian Obligasi Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi, pemesan harus segera melaksanakan pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau transfer yang ditujukan kepada Penjamin Pelaksana Emisii Obligasi, yaitu PT Bahana Securities, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities dan PT Maybank Kim Eng Securities (terafiliasi) yang dapat melakukannya pada rekening di bawah ini: PT BAHANA SECURITIES CIMB Niaga Cabang Graha CIMB Niaga No. Rek.: 800028973500 A/n: PT. Bahana Securities PT DBS VICKERS SECURITIES INDONESIA PT Bank DBS Indonesia Cabang Jakarta Mega Kuningan No. Rek.: 332.003.4016 A/n: PT DBS Vickers Securities Indonesia PT INDO PREMIER SECURITIES Bank Permata Cabang Sudirman Jakarta No. Rek.: 0701254783 A/n: PT Indo Premier Securities PT MAYBANK KIM ENG SECURITIES Bank Maybank Indonesia Cabang Bursa Efek Indonesia No. Rek.: 2170417377 A/n: PT Maybank Kim Eng Securities Jika pembayaran dilakukan dengan cek atau bilyet giro, maka cek dan bilyet giro yang bersangkutan harus dapat diuangkan atau ditunaikan dengan segera selambat-lambatnya tanggal 12 April 2016 pada pukul 16.00 WIB (in good funds) pada rekening tersebut di atas. Semua biaya yang berkaitan dengan proses pembayaran merupakan beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan tidak dipenuhi. 10. Distribusi Obligasi Secara Elektronik Pada Tanggal Emisi yaitu pada tanggal 13 April 2016, Perseroan wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi untuk diserahkan kepada KSEI dan memberikan instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di KSEI. Dengan telah dilaksanakannya instruksi tersebut maka pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggungg jawab Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan KSEI. Apabila Emiten tidak dapat atau terlambat menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi dan/atau memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di KSEI maka Emiten wajib membayar denda kepada Penjamin Emisi Obligasi sebesar 2% (dua persen) per bulan untuk setiap hari keterlambatan dari jumlah Obligasi yang tidak dapat didistribusikan kepada Pemegang Obligasi yang berhak. Segera setelah Obligasi dikreditkan pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi memberikan instruksi kepada KSEI untuk mendistribusikan Obligasi kedalam Rekening Efek dari Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan penyetoran yang telah dilakukan oleh Penjamin Emisi Obligasi menurut Bagian Penjaminan. Dengan telah dilaksanakannya pendistribusian Obligasi kepada Penjamin Emisi Obligasi maka tanggung jawab pendistribusian Obligasi selanjutnya kepada Pemegang Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Emisi Obligasi yang bersangkutan.

11. Pembatalan Penawaran Umum Dalam jangka waktu sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum, dengan ketentuan : (i) Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yaitu: a) Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3 (tiga) hari bursa berturut-turut; b) Bencana alam, perang, huru hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau c) Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh OJK berdasarkan Formulir sebagaimana ditentukan dalam Peraturan No. IX.A.2 lampiran 11; dan (ii) Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: a) mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum dalam paling kurang 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya; b) menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada OJK padaa hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a; c) menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a) kepada OJK paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud; dan d) Perseroan yang menunda masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan Efek telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan Efek kepada pemesan paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut. 12. Pengembalian Uang Pemesanan Obligasi Jika terjadi keterlambatan pengembalian uang pemesanan Obligasi kepada pemesan, makaa pihak yang menyebabkan keterlambatan yaitu Perseroan atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Penjamin Emisi Efek wajib membayar denda kepada para pemesan untuk tiap hari keterlambatan sebesar 1% (satu persen) di atas tingkat Bunga Obligasi yang diperhitungkan secara proporsional untuk tiap hari keterlambatan (berdasarkan jumlah hari yang telah lewat, sampai dengan seluruh jumlah yang seharusnya dibayar ditambah denda dibayarkan secara lunas), dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari atau 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari, dimana denda dikenakan sejak hari ke-3 (ketiga) setelah tanggal pengakhiran/pembatalan Penawaran Umum tersebut. Apabila uang pengembalian pemesanan Obligasi telah disediakan, akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah pengumuman keputusan pembatalan atau penundaan Penawaran Umum, maka Perseroan atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Penjamin Emisi Efek tidak diwajibkan membayar bunga dan/atau denda kepada para pemesan Obligasi. 13. Lain-Lain Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Konsultan Hukum Wali Amanat Notaris : HKGM & Partners : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk : Satria Amiputra A. S.E, Ak, SH, SS, MM, MAk, MEcDev, MH, Mkn AGEN PEMBAYARAN PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 Jakarta 12190 Telepon: (021) 5299 1099 Faksimili: (021) 5299 1199

PENYEBARLUASAN INFORMASII TAMBAHAN DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI Informasi Tambahan serta Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh pada kantor para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjaminn Emisi Obligasi di bawah ini: PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI PT Bahana Securities PT DBS Vickers Securities Indonesia PT Indo Premier Securities PT Maybank Kim Eng Securities Graha Niaga Lt.21 Jl. Jend Sudirman Kav.58 Jakarta 12190 Tel : (021) 250 5081 Fax : (021) 522 5869 DBS Bank Tower Ciputra World I, Lt.32 Jl. Prof DR Satrio Kav.3-5 Jakarta 12940 Tel : (021) 3003 4990 Fax : (021) 3003 4944 Wisma GKBI, Lantai 7 Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210 Tel : (021) 5793 1168 Fax : (021) 5793 1167 Plaza Bapindo, Citibank Tower Lantai 17 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 54-55 Jakarta 12190 Tel : (021) 2557 1188 Fax : (021) 2557 1189 SETIAP CALON INVESTOR DIHARAPKAN MEMBACA KETERANGAN LEBIH LANJUT MENGENAI PENAWARAN UMUM INI MELALUI INFORMASI YANG TERSAJI DALAM INFORMASI TAMBAHAN