BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas dan Fungsi

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Analisis Isu-Isu Strategis

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I P E N D A H U L U A N. 1. Latar Belakang

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

~ 1 ~ BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Untuk mewujudkan Visi Daerah Kabupaten Temanggung di. atas, pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dilakukan dalam 6

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PROFIL BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB III ISU ISU STRATEGIS

5. Arah Kebijakan Tahun Kelima (2018) pembangunan di urusan lingkungan hidup, urusan pertanian,

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

dan antar pemangku kepentingan pembangunan. Keseimbangan diartikan sebagai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial,

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2008

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

TAUFIQ GUNAWANSYAH, S.IP. WAKIL BUPATI KABUPATEN SUMEDANG. DR. H. DON MURDONO, SH., M.Si. BUPATI KABUPATEN SUMEDANG

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Terwujudnya Ketahanan Pangan Berbasis Usahatani Sebagai. Andalan dan Penggerak Pembangunan Ekonomi Kerakyatan"

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lingga

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. (agribisnis) terdiri dari kelompok kegiatan usahatani pertanian yang disebut

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB 2 Perencanaan Kinerja

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

BAB III Visi dan Misi

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

dan Program Strategis Kabupaten Luwu Timur Propinsi Sulawesi Selatan

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN JOMBANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

SAMBUTAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DALAM ACARA MUSRENBANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI KABUPATEN REJANG LEBONG BUPATI REJANG LEBONG,

RENCANA STRATEGIS DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BLITAR

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

DR. H. YUSRON IHZA. L.L.M & H. YUSRONI YAZID, SE, MM

Pengarahan KISI-KISI PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Transkripsi:

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas dan Fungsi Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan Fungsi pelayanan SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan KabupatenBlitar yang telah dianalisa berdasarkan faktor internal dan Faktor Eksternal yang disajikan di Bab II. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Blitar memperoleh permasalahanpermasalahan yang dihadapi oleh lembaga serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, berikut adalah tabel permasalahan beserta faktor-faktor yang mempengaruhi dilingkup Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Blitar Tabel.3.1. Tabel Permasalahan dan Faktor yang Mempengaruhi NO PERMASALAHAN FAKTOR YANG MEMPEGARUHI 1. Keterbatasan sarana dan prasarana operasional 1. Keterbatasan anggaran 2. Keterbatasan SDM aparatur penyuluhan yang tiap tahun mengalami pengurangan akibat berakhirnya masa kerja penyuluh perkantoran serta peningkatan SDM aparatur 2. Keterbatasan sarana dan prasarana penyuluhan untuk 1. Keterbatasan anggaran Rencana Strategis BP4K Tahun 2016 2021.. 28

NO PERMASALAHAN mengembangkan metode dan media penyuluhan 3. Ketersediaan sarana produksi pertanian untuk menunjang intensifikasi masih belum tercukupi 4. Belum semua petani melakukan kemitraan dan standart mutu hasil pertanian masih rendah 5. Masih belum terjadinya perubahan perilaku petani terhadap inovasi teknologi pertanian FAKTOR YANG MEMPEGARUHI 1. Keterbatasan anggaran 2. 1. Masih rendahnya kemauan petani dalam bermitra 1. Masih rendahnya kemauan petani untuk memberlakuaan inovasi teknologi di bidang pertanian 2. Rencana Strategis BP4K Tahun 2016 2021.. 29

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Blitar periode 2016-2021 Visi pembangunan daerah dalam RPJMD Kabupaten Blitar 2016-2021 adalah visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada). Bupati dan Wakil Bupati Terpilih yaitu Bapak Drs. H. Rijanto, MM dan Bapak Marhaenis U.W. Visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih memberikan gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan bagi Kabupaten Blitar yang ingin dicapai dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun sesuai misi yang diemban. Visi-Misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih dibuat dengan memperhatikan Isu-isu Strategis Kabupaten Blitar. Adapun Isu-isu Strategis Kabupaten Blitar adalah sebagai berikut : 1. Daya saing kompetitif dalam bidang ekonomi 2. Ketersediaan Insfrstrutur yang memadai 3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam ketertiban keamanan 4. Peningkatan kualitas SDM (pendidikan, Kesehatan, ekonomi) 5. Pengembangan tata kelola pemerintah yang baik dan bersih 6. Pengembangan potensi pariwisata 7. Kerjasama yang konstruktif antara pemerintah dengan dunia usaha dan pemerintah dengan pemerintah 8. Penguatan dan pemberdayaan kelembagaan dan masyarakat desa. Dari isu-isu strategis tersebut Bupati dan Wakil Bupati Blitar terpilih periode 2016-2021 menetukan VISI MENUJU KABUPATEN BLITAR LEBIH SEJAHTERA, MAJU DAN BERDAYA SAING dalam visi tersebut terkandung maksud : Lebih Sejahtera, berarti meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara lahir dan batin. Secara lahir adalah pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat secara baik, pengurangan angka kemiskinan, peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan kesempatan kerja, kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan. Peningkatan kesejahteraan secara batin diwujudkan dalam penciptaan Rencana Strategis BP4K Tahun 2016 2021.. 30

suasana kehidupan yang religius, aman dan kondusif, serta adanya kebebasan dan kemudahan masyarakat dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Maju, dimaknai dengan adanya perkembangan positif dalam setiap aspek kehidupan masyarakat terutama terkait dengan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia (SDM), tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik. Berdaya Saing, dimaknai dengan terwujudnya kemampuan masyarakat Kabupaten Blitar untuk memanfaatkan keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimiliki sehingga mampu bersaing secara regional, nasional bahkan internasional. Untuk mewujudkan Visi tersebut Bupati dan Wakil Bupati Blitar memiliki 6 (enam) misi antara lain : 1. Meningkatkan Taraf Kehidupan Masyarakat melalui program pengentasan kemiskinan, optimalisasi dan pengembangan program pembangunan dan kemasyarakatan yang tepat sasaran. 2. Memantapkan kehidupan masyarakat berlandaskan nilai-nilai keagamaan (religius), kearifan lokal dan hukum melalui optimalisasi kehidupan beragama dan kehidupan sosial serta penerapan peraturan perundang-undangan. 3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat melalui peningkatan muti dibidang pendidikan (termasuk didalamnya adalah wawasan kebangsaan, budi pekerti, praktek keagamaan) dan kesehatan serta kemudahan akses memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan yang memadai. 4. Meningkatkan Tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi serta pelayanan publik berbasis teknologi informasi 5. Meningkatkan keberdayaan masyarakat dan usaha ekonomi masyarakat yang memiliki daya saing melalui peningkatan ketrampilan dan keahlian, pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis Koperasi dan UMKM, Ekonomi Kreatif, Jiwa Kewirausahaan, Potensi local daerah dan penguatan sektor pariwisata serta pemanfaatan sumber daya alam dengan meperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Rencana Strategis BP4K Tahun 2016 2021.. 31

6. Meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan perdesaan melalui optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa. Dari 6 (enam) Misi tersebut yang sesuai dengan tugas pokok dan Fungsi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Blitar adalah misi yang ke 5 (lima) yaitu : Meningkatkan keberdayaan masyarakat dan usaha ekonomi masyarakat yang memiliki daya saing dan juga misi ke 6 (enam), yaitu : Meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan perdesaan, hal tersebut dapat dicapai dengan mengembangkan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada sinergi seluruh pelaku ekonomi dengan memperhatikan daya dukung lingkungan melalui cara meningkatkan keberdayaan dan produktifitas usaha masyarakat, koperasi dan badan usaha lainya berbasis pertanian dan pariwisata. Dalam melaksanakan sasaran tersebut Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan perlu melakukan pengindetifikasian permasalahan berserta faktor faktor penghambat dan pendorong dalam pelaksanaan pelayanan SKPD dalam mencapai visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati. Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dikatakan bahwa Pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan yang berkelanjutan merupakan suatu keharusan untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan dan bahan baku industri; memperluas lapangan kerja dan lapangan berusaha; meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya petani, pekebun, peternak, nelayan, pembudi daya ikan, pengolah ikan dan masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan; mengentaskan masyarakat dari kemiskinan khususnya di perdesaan; meningkatkan pendapatan nasional; serta menjaga kelestarian lingkungan. Karena itu untuk memberikan dasar hukum yang kuat dan lengkap bagi penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan maka dibentuklah Undang-Undang 16 tahun 2006 tentang system penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan. Sesuai dengan pasal 8 Rencana Strategis BP4K Tahun 2016 2021.. 32

ayat 2 Undang-Undang 16 tahun 2006 dikatakan bahwa Kelembagaan Penyuluhan Pemerintah pada tingkat pusat berbentuk Badan yang menangani penyuluhan ; pada tingkat propinsi berbentuk Badan Koordinasi Penyuluhan ; pada tingkat kabupaten/kota berbentuk badan pelaksana penyuluhan ; dan pada tingkat kecamatan berbentuk Balai Penyuluhan. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Blitar merupakan intitusi yang terbentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 Tanggal 30 Maret 2009 sesuai dengan amanat dari Undang- Undang 16 tahun 2006 diatas. Pada tingkat Kabupaten merupakan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) sedangkan pada tingkat kecamatan telah berbentuk Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang merupakan sub dari Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) tingkat kabupaten. Dengan terbentuknya Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) diharapkan nantinya program pembangunan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan bisa sinkron, selaras dan serasi dengan program penyuluhan pertanian di tingkat propinsi dan pusat. Rencana Strategis BP4K Tahun 2016 2021.. 33

Tabel 3.2. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan BP4K Tehadap Pencapaian Visi, Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi : Menuju Kabupaten Blitar yang lebih sejahtera, Maju dan Berdaya Saing Misi Bupati Permasalahan Pelayanan Faktor No dan Wakil Bupati terpilih BP4K Kab. Blitar Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) Misi 5 : Meningkatkan keberdayaan masyarakat dan usaha ekonomi masyarakat yang memiliki daya saing 1.Wilayah binaan setiap penyuluh terlalu banyak a. Fluktuasi harga komoditas pertanian, perikanan dan kehutanan menyebabkan tidak adanya jaminan kepastian usahatani usahatani yang harus dilakukan a. Setiap desa telah memiliki kelompok tani b. Terdapat penyuluh swadaya yang siap membantu tugas penyuluhan c. Penerimaan masyarakat terhadap penyuluh cukup baik d. Program intervensi kepada petani cukup banyak Misi 6 : Meningkatkan Pembangunan berbasis desa dan kawasan pedesaan b. Semakin cepatnya penyebaran informasi yang diterima petani, sehingga penyuluh sering ketinggalan Rencana Strategis BP4K Tahun 2016 2021.. 34

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra RPJMD Kabupaten Blitar Tahun 2016 2021 menyebutkan bahwa Visi Kabupaten Blitar adalah MENUJU KABUPATEN BLITAR LEBIH SEJAHTERA, MAJU DAN BERDAYA SAING. Salah satu misi yang akan dilaksanakan dan sesuai dengan tugas pokok dan Fungsi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah Meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan perdesaan melalui optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa.untuk melaksanakan misi tersebut tentunya dibutuhkan Faktor Pendorong yang sesuai, antara lain Sumber Daya Manusia yang berkompeten dan Sarana dan Prasarana yang memadahi 3.4.Telaah Rencana tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis. Pertumbuhan dan perkembangan wilayah dilatarbelakangi oleh berbagai aspek kehidupan seperti perkembangan penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan ekonomi yang semakin meningkat, perkembangan/perluasan infrastruktur dan sebagainya. Faktor-faktor tersebut akan membawa perubahan terhadap bentuk keruangan di wilayah yang bersangkutan baik secara fisik maupun non fisik melalui kegiatan manusia didalamnya. Perubahan tersebut apabila tidak ditata dengan sebaik-baiknya akan mengakibatkan perkembangan yang ada menjadi tidak terarah dan kualitas ruang juga semakin menurun. Untuk menghindari adanya pertumbuhan dan perkembangan wilayah yang tidak terkendali, maka pemerintah bersama dengan swasta dan masyarakat membuat perencanaan terhadap ruang wilayah serta perencanaan sektoral. Perencanaan terhadap satu wilayah dimaksudkan untuk menghasilkan tatanan ruang yang optimal, serasi, selaras dan seimbang sesuai dengan potensi dan kendala yang ada. Rencana Strategis BP4K Tahun 2016 2021.. 35

Dalam Peraturan Daerah No. 5 tahun 2013 tentang RTRW Kabupaten Blitar Tahun 2011 2031 Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Blitar adalah mewujudkan Kabupaten Blitar sebagai kawasan Agroindustri dan Pariwisata yang berbasis kerharmonisan lingkungan serta mampu memantapkan keseimbangan pertumbuhan ekonomi wilayah. Sektor pertanian, merupakan salah satu sektor yang sangat diperhatikan, mengingat peran sektor pertanian yang sampai dengan saat ini masih merupakan penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar dibanding sektor lainnya, pertanian diarahkan untuk kawasan agroindustri Kebijakan penataan ruang wilayah pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blitar, meliputi: a. pengembangan sistem perkotaan dalam membentuk pusat pertumbuhan secara berjenjang; b. pengembangan kawasan perdesaan sesuai potensi yang dimiliki setiap wilayah di kabupaten blitar yang dihubungkan dengan pusat kegiatan pada setiap kawasan perdesaan; c. pengembangan sistem agroindustri pada kawasan yang potensial di kabupaten blitar; d. pengembangan dan peningkatan produk-produk unggulan dalam menunjang perwujudan pengembangan kawasan agribisnis pada kawasan potensial; e. pengembangan prasarana jalan guna menunjang pertumbuhan dan pemerataan pembangunan wilayah; f. pengembangan infrastruktur wilayah pada sentra-sentra produksi, pusat kegiatan, pusat pertumbuhan dan pusat pelayanan secara seimbang dan terpadu; g. pemantapan kawasan lindung dalam menjaga keberlanjutan pembangunan; h. peningkatan pengelolaan kawasan lindung dalam memitigasi kemungkinan terjadinya bencana ; Rencana Strategis BP4K Tahun 2016 2021.. 36

i. pengembangan sentra produksi tanaman pertanian pangan, hortikultura, peternakan, dan perikanan pada masing-masing wilayah kecamatan sesuai dengan jenis tanaman yang cocok dan produksi yang dominan; j. pengembangan kawasan pariwisata sebagai penunjang pengembangan agroindustri di kabupaten; k. peningkatan kualitas kawasan permukiman perdesaan dan perkotaan; l. pengembangankawasanpesisir dan pulau-pulaukecil; m. pengembangan kawasan strategis dalam mendorong pengembangan wilayah; dan n. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara. Langkah langkah strategis yang disusun dalam kerangka pencapaian tujuan penataan ruang, antara lain : (1) Strategi Pengembangan dan peningkatan produk-produk unggulan dalam menunjang perwujudaan pengembangan kawasan agribisnis pada kawasan potensial, meliputi: a. mengembangkan sentra produksi peternakan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang kawasan peternakan berskala besar atau kawasan industri peternakan, khususnya pada kawasan perdesaan yang berpotensi ; b. mengembangkan fungsi kawasan perdesaan sesuai dengan potensi wilayah, yakni perdesaan terletak di kawasan pegunungan sebagai hutan lindung, hutan produksi, perkebunan dan hortikultura, perdesaan di dataran rendah untuk pertanian pangan, dan perdesaan pesisir untuk kawasan pengembangan perikanan ; c. meningkatkan nilai tambah produk pertanian dengan pengolahan hasil; d. mengembangkan fasilitas sentra produksi-pemasaran untuk menunjang perkembangan kawasan yang berpotensi yang ada di kabupaten; e. membentuk sentra pengembangan kawasan agribisnis pada kecamatan kecamatan potensial ; Rencana Strategis BP4K Tahun 2016 2021.. 37

f. mengembangkan saluran pasar produk agribis yang bermutu untuk meningkatkan penjualan; dan g. membuat fasilitas promosi produk agribisnis bermutu melalui program Putri Kencana di Kabupaten; dan an h. menyediakan sarana dan prasarana pemasaran yang dilengkapi dengan sarana penanganan pasca panen. (2) Strategi Pemantapan kawasan lindung dalam menjaga keberlanjutan pembangunan, meliputi: a. memantapkan penetapan kawasan hutan lindung meliputi: 1. melarang dan mengendalikan perubahan terhadap kawasan hutan lindung; 2. memulihkan kawasan lindung yang mengalami kerusakan, melalui penanganan secara teknis dan vegetatif; 3. meningkatkan peran serta dari masyarakat sekitar kawasan; dan 4. meningkatkan kesadaran akan lingkungan melalui pendidikan, pariwisata, penelitian dan kerjasama pengelolaan kawasan. b. memantapkan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan dibawahnya meliputi: 1. membatasi perkembangan pada kawasan yang terjadi alih fungsi dan mengembangkan tanaman yang memiliki fungsi lindung; 2. mempertahankan kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan resapan air; dan 3. melestarikan kawasan yang termasuk hulu DAS dengan pengembangan hutan atau perkebunan tanaman keras tegakan tinggi. c. memantapkan kawasan perlindungan setempat meliputi: 1. membatasi kegiatan yang tidak berkaitan dengan perlindungan setempat; 2. membatasi kegiatan pariwisata pada kawasan perlindungan setempat sepanjang sungai; 3. mengembangkan sungai sebagai latar belakang kawasan fungsional; 4. memanfaatkan sumber air dan waduk untuk irigasi pertanian; Rencana Strategis BP4K Tahun 2016 2021.. 38

5. membatasi perkembangan fisik dan kegiatan pariwisata pada kawasan perlindungan setempat sekitar waduk dan mata air; dan 6. menetapkan kawasan lindung spiritualitas dan kearifan lokal lainnya sebagai warisan budaya khas Blitar. d. memantapkan kawasan suaka alam dan pelestarian alam meliputi: 1. menetapkan kawasan suaka alam hanya diperuntukan bagi kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian kawasan; 2. memelihara habitat dan ekosistem khusus yang ada dan sifatnya setempat; dan 3. meningkatan nilai dan fungsi kawasan dengan menjadikan kawasan sebagai meningkatkan kualitas hasil tangkapan dengan sistem pengemasan yang lebih baik; dan (3) Pengembangan kawasan pariwisata sebagi penunjang pengembangan agroindustri di Kabupaten Blitar, dilaksanakan dengan strategi sebagai berikut: a. mengembangkan obyek dan daya tarik wisata (ODTW) secara diversifikatif dengan memperhatikan linkage yang ada untuk menciptakan paket wisata yang berdaya saing ; b. mengembangkan atraksi penunjang wisata utama sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh wilayah wisata potensial ; c. menyediakan akomodasi wisata yang lebih memadai sesuai dengan standar kebutuhan wisata ; d. menetapkan pangsa pasar wisata, sehingga dapat ditentukan jenis sarana yang dibutuhkan pada masing-masing jenis obyek wisata ; dan e. mengembangkan obyek wisata unggulan di Kabupaten Blitar dengan bekerjasama dengan Kota Blitar diantaranya pada wisata makam Bung Karno dengan candi Penataran dan beberapa obyek wisata potensial. f. Mengembang potensi wisata di Kabupaten Blitar dengan melakukan kerjasama pihak dan atau lembaga swasta; dan g. Menetapkan kawasan wisata. Rencana Strategis BP4K Tahun 2016 2021.. 39

Tabel 3.5. Permasalahan Pelayanan BP4K Kabupaten Blitar berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya No Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan Fungsi OPD Permasalahan Pelayanan BP4K Penghambat Faktor Pendorong 1. a. Pengembangan PKL, PPK Alih Fungsi Lahan a. Belum a. Dijadikannya dan PPL yang memiliki fungsi Pertanian ke non adanya perda RTRW Kab. pelayanan pertanian dan pertanian Tentang Blitar perikanan Perlindungan sebagai dasar Lahan Pertanian penyusunan Pangan perencanaan Berkelanjutan pembangunan b. Pengembangan Kawasan b. Pertumbuhan b. Kebutuhan Budidaya peruntukkan penduduk Kab. akan Pertanian dan Perikanan Blitar ketersediaan yang setiap tahun meningkat pangan yang semakin meningkat seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka panjang, dan menentukan tujuan penyelenggaraan pemerintahan Rencana Strategis BP4K Tahun 2016 2021.. 40

daerah dimasa yang akan datang. Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi yang menjadi perhatian dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi OPD dimasa datang. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan BP4K adalah sebagai berikut : 1. Sumberdaya Manusia Penyuluh. 2. Sumberdaya pelaku utama dan pelaku usaha. 3. Kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha. 4. Kualitas dan kuantitas metode dan materi penyuluhan. 5. Kualitas dan kuantitas sarana penyuluhan. Berdasarkan hasil identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan BP4K Kabupaten Blitar dari analisa Rencana Tata Ruang Wilayah maka dapat teridentifikasi isu-isu strategis yang dihadapi oleh BP4K Kabupaten Blitar sebagai berikut : 1. Peningkatan kualitas pelayanan penyuluh terhadap pelaku utama dan pelaku usaha. 2. Peningkatan kompetensi penyuluh dengan cara meningkatkan jumlah penyuluh yang tersertifikasi. 3. Berkurangnya jumlah penyuluh PNS. 4. Fasilitasi perubahan status Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian menjadi Aparatur Sipil Negara dalam rangka menutupi kekurangan tenaga penyuluh PNS. Rencana Strategis BP4K Tahun 2016 2021.. 41

5. Melengkapi sarana dan prasarana penyuluhan. 6. Peningkatan kelas kelompok tani dalam rangka mempercepat kemandirian pelaku utama dan pelaku usaha. 7. Peningkatan kapasitas lembaga ekonomi petani. 8. Pemantapan metode sekolah lapang agribisnis. 9. Peningkatan skala usaha Gapoktan PUAP agar memiliki Badan Hukum. Tabel 3.7 Skor Kriteria Penentuan Isu-Isu Strategis No Kriteria Bobot 1. Memiliki pengaruh yg besar terhadap pencapaian sasaran Renstra 10 K/L atau Renstra Provinsi 2. Merupakan tupoksi OPD 20 3. Memiliki dampak dan daya ungkit untuk pembangunan daerah 30 4. Kemudahan untuk dilaksanakan 20 5. Prioritas janji politik yg perlu diwujudkan 20 Total 100 Rencana Strategis BP4K Tahun 2016 2021.. 42

Tabel 3.8 Nilai Skala Kriteria No Isu Strategis Nilai Skala Kriteria ke... Total 1 2 3 4 5 skor 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Peningkatan kualitas pelayanan penyuluh X X X 60 terhadap pelaku utama dan pelaku usaha. 2. Peningkatan kompetensi penyuluh dengan cara X X X 60 meningkatkan jumlah penyuluh yang tersertifikasi. 3. Makin berkurangnya jumlah penyuluh PNS. X X X 60 4. Memfasilitasi perubahan status Tenaga Harian X X X 60 Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian menjadi Aparatur Sipil Negara dalam rangka menutupi kekurangan tenaga penyuluh PNS. 5. Melengkapi sarana dan prasarana penyuluhan. X X X 50 6. Peningkatan kelas kelompok tani dalam rangka X X X X 80 mempercepat kemandirian pelaku utama dan pelaku usaha. 7. Peningkatan kapasitas lembaga ekonomi petani. X X X X 80 8. Pemantapan metode sekolah lapang agribisnis. X X X X X 100 9. Peningkatan skala usaha Gapoktan PUAP agar X X X X X 100 memiliki Badan Hukum. Rencana Strategis BP4K Tahun 2016 2021.. 43