1 PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini

I. PENDAHULUAN. otomotif membagi pasar menjadi dua, yaitu: emerging market dan matured

BAB I PENDAHULUAN masih dirasakan oleh semua sektor kehidupan tidak terkecuali sektor riil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%,

BAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi industri otomotif di benua Eropa sejak tahun 2009 mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil Umum PT. Hyundai Mobil Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia industri dewasa ini banyak mengalami kemajuan,

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 : Penjualan Kendaraan Domestik Kuartal I 2011

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di

BAB I PENDAHULUAN. Rp14, per US$1 pada tanggal (31 september 2015) sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Low Cost Green Car Terhadap Pendapatan Negara

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perbandingan KBLI di empat Sektor Industri di Indonesia

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI MOBIL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di bidang pemasaran. Produsen yang dulunya berkonsep product

BAB I PENDAHULUAN. langkah-langkah yang tepat dan sesuai dengan kondisi internal dan eksternal

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba yang maksimal dalam penjualanya. Pelanggan adalah ujung dari usaha yang dijalankan.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. membuka lapangan kerja. Data Kementerian Perindustrian menunjukkan, sektor

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Penduduk yang sangat tinggi sangat berdampak pada perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi. Perkembangan industry yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. persaingan industri otomotif semakin ketat. Terutama industri mobil di

BAB I PENDAHULUAN. Industri sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan suatu

Mitsubishi Fuso Incar 50% Pangsa Pasar Kendaraan Niaga di Tahun 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha pada era globalisasi sekarang ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Showroom dan Bengkel Mobil KIA di Semarang

I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada. umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dewasa ini perekonomian pada era globalisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap masyarakat di Indonesia, baik itu motor ataupun mobil. Apalagi

BAB I PENDAHULUAN. baik itu bidang kesehatan, teknologi, dan otomotif. Perkembangan tersebut dapat

Latar Belakang Eksistensi Proyek. rumah tangga, industri, dan sebagainya.

BERITA PERS. MPMX Resmikan Diler Nissan-Datsun di Cilacap

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini dengan mengikuti perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan pendahuluan penelitian. Pendahuluan berisi latar

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan nasional akan mengalami kesulitan untuk bermain dalam pasar

BAB I PENDAHULUAN. dari persaingan usaha yang tidak sehat. Kriteria UKM menurut UU No. 9

BAB I PENDAHULUAN. produk akan tumbuh dan berkembang. Agar perusahaan menang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Produksi Kendaraan Bermotor dalam Negeri (ribu unit)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan

I. PENDAHULUAN. Komoditas kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang penting di

BAB I PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia, khususnya sepeda motor, sedang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sedangkan maslaah internal mencakup kemampuan perusahaan dalam

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. Industri sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk

BAB 1. persaingan bunga antara perusahaan pembiayaan, perang hadiah, sampai. rendahnya uang muka yang harus dibayar calon peminjam, membuat makin seru

BAB I. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan negara Indonesia, laju pertumbuhan ekonomi yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. keras mencoba menggapai bintang bintang. Kata ASTRA diambil dari nama

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata termasuk ke dalam kelompok industri terbesar di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Menurut Kadir (2006), pembangunan ekonomi membutuhkan jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), industri

I. PENDAHULUAN. Menengah) di Indonesia sangat penting dan strategis. UMKM telah lama diyakini

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen.

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Perkembangan otomotif di Indonesia tahun Produksi (juta. Penjualan Jenis.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang serba cepat, waktu merupakan hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Toyota Auto 2000 Cabang Asia Afrika Bandung sebagai merk perusahaan

BAB I PENDAHULUAN (Pew, 2010), yang tergabung dalam sebuah kelompok generasi. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. Bermotor Indonesia), pertumbuhan penjualan setiap merek sangat bervariasi. Toyota, untuk ritel,

BAB 1. Pendahuluan. berjuang untuk menjadi pemenang dalam memasarkan produknya. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi ini juga memicu pertumbuhan industri otomotif baik untuk kendaraan jenis

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih kreatif dan memiliki keunggulan kompetitif dibanding dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25

BAB III METODE PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kapabilitas yang akan berujung pada kompetensi inti yang akan

Bab I. Pendahuluan. perusahaan. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. ketat khusunya untuk perusahaan yang sejenis. mereka dituntutuntuk memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Dengan mencapai laba, perusahaan akan mampu memenuhi

BERITA PERS. MPMX Raih Pendapatan Rp 12,2 Triliun selama 9 Bulan di Tahun 2015

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL MEREK TOYOTA PADA UD. DUA TIGA TUJUH MOTOR. Oleh : VINA SORAYA A

I. PENDAHULUAN. Memasuki penghujung tahun 2007, evaluasi penjualan selalu menjadi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya daya beli masyarakat. Tabel 1.1 Tren Penjualan Industri Komponen Otomotif

I. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis otomotif khususnya mobil yang semakin

BAB III DAYA SAING INDUSTRI OTOMOTIF INDONESIA, PELUANG DAN TANTANGANYA

KTB Resmikan Dealer & Truck Center Mitsubishi Fuso di Palembang

BAB I PENDAHULUAN. yang dibawahi oleh PT. Astra Internasional (TSO) salah satu diantaranya. Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya pasar otomotif nasional dalam hal mobil compact, membuat

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Paparan Publik

Transkripsi:

1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren yang positif. Menurut data Badan Pusat Statistik (2012), angka Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2012 meningkat sebesar 6,23 persen dibandingkan dengan tahun 2011, dengan pertumbuhan terjadi hampir di semua sektor ekonomi. Ekspor diperkirakan tumbuh lebih tinggi sejalan dengan membaiknya perekonomian dunia dan meningkatnya harga komoditas global. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di tahun 2012 menyumbang pertumbuhan sebesar 5,28 persen dibandingkan dengan tahun 2011. Kondisi di atas didorong oleh permintaan domestik yang tetap kuat dengan dukungan jumlah populasi dan struktur demografi yang didominasi usia produktif dan semakin meningkatnya jumlah kelas menengah. Kondisi perekonomian seperti di atas juga membawa dampak yang positif bagi bisnis penjualan mobil di Indonesia. Pasar mobil di Indonesia semakin menunjukkan pertumbuhan yang positif. Target penjualan yang ditetapkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) di tahun 2012 telah dicapai dengan angka penjualan mobil melewati lebih dari satu juta unit, tepatnya 1.116.230 unit (Gaikindo 2012). Penjualan pada tahun 2012 tersebut mengalami kenaikan sebesar 24,8% dari tahun 2011, dengan angka penjualan mencapai 894.164 unit. Hal ini menunjukkan meningkatnya daya beli konsumen di Indonesia meskipun di pertengahan tahun 2012 pasar mobil cukup dikagetkan dengan adanya peraturan Bank Indonesia yang menetapkan kenaikan uang muka kredit kendaraan bermotor. Bank Indonesia menetapkan uang muka minimal 30% untuk pembelian kendaraan bermotor roda empat untuk keperluan non produktif. Sedangkan untuk keperluan produktif, Bank Indonesia menetapkan uang muka paling rendah 20% untuk pembelian kendaraan bermotor roda empat atau lebih (Bank Indonesia 2012). Meskipun pada awalnya peraturan tersebut diprediksi akan berdampak pada menurunnya jumlah pembelian kendaraan bermotor yang diakibatkan oleh besaran nilai uang muka kredit, namun prediksi tersebut tidak terbukti dengan tidak menurunnya minat beli konsumen hingga penjualan mobil di tahun 2012 mencetak rekor dengan jumlah penjualan mobil melewati angka satu juta unit. Kenaikan angka penjualan mobil di Indonesia dan konsistensi kenaikan pertumbuhan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia menjadi pasar potensial yang sangat menarik bagi para prinsipal atau Agen Pemegang Merk (APM) kendaraan roda empat untuk menambah atau menanamkan investasinya di Indonesia dan ikut memperebutkan pasar yang terus tumbuh. Salah satunya adalah Tata Motor. Tata Motor sebagai salah satu perusahaan otomotif besar dari India sejak tahun 2012 memutuskan hadir di Indonesia melalui anak perusahaannya PT. Tata Motor Indonesia (TMI) dan telah memperkenalkan produk-produknya di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012. Beberapa APM yang sudah lama menguasai pasar Indonesia, seperti Toyota, Mitsubishi, Daihatsu, Suzuki, Nissan dan Honda saling berlomba untuk

meningkatkan penjualan dan kapasitas produksinya dengan memperluas pabrik atau membangun pabrik barunya di Indonesia. Demikian juga pabrikan mobil raksasa asal Amerika Serikat, General Motors, pemegang merk Chevrolet di dunia memutuskan untuk membuka kembali pabriknya di Indonesia di akhir tahun 2012. Pabrik perakitan mobil yang sempat beroperasi di tahun 2002 namun akhirnya ditutup kembali di tahun 2005, pada awal tahun 2013 ini mulai memproduksi salah satu kendaraan penumpang di segmen Small Multi Purpose Vehicle (Small MPV) yang mempunyai volume segmen terbesar di pasar mobil Indonesia, dengan merk Chevrolet Spin. General Motors melalui anak perusahaannya PT. General Motors Indonesia Manufacturing dan PT. General Motors Indonesia telah mengaktifkan kembali pabriknya yang mempunyai kapasitas produksi 40.000 unit setahun dan mempekerjakan 800 orang karyawan untuk memproduksi Chevrolet Spin di Indonesia dan mengangkat kembali merk Chevrolet di Indonesia. Volume pasar untuk segmen Small MPV di Indonesia diperlihatkan pada Gambar 1. Sumber : Gaikindo (2012) Gambar 1. Grafik komposisi pasar mobil Indonesia per segmen Langkah General Motors untuk berkomitmen mengembangkan kembali merk Chevrolet di Indonesia juga membawa semangat dan harapan baru bagi para diler mobil Chevrolet di Indonesia yang saat ini berjumlah 35 diler dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu grup diler Chevrolet yang ada adalah PT. Prima Autoworld yang mempunyai empat cabang diler Chevrolet yang berlokasi di Serpong, Depok, Bali dan Lombok. Dari keempat lokasi diler tersebut, cabang Serpong merupakan cabang yang terbesar dan memberikan kontribusi penjualan yang paling banyak. Meskipun demikian penjualan mobil Chevrolet di Serpong dan sekitarnya belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Menurut data Kepolisian tahun 2012, penjualan mobil Chevrolet di Serpong, Tangerang dan sekitarnya rata-rata hanya 20 unit per bulan, masih jauh di bawah rata-rata penjualan mobil semua merk yang berkisar antara 5500 unit per bulan. PT. Prima Autoworld Cabang Serpong (Prima Serpong) merupakan salah satu cabang perusahaan PT. Prima Autoworld, yang didirikan pada tahun 2005

dan sudah berstandar 3S (Sales, Service, Spare Part). Prima Serpong berlokasi di Jl. Raya Serpong No. 23 Serpong, dan merupakan diler resmi yang ditunjuk untuk memasarkan mobil merk Chevrolet di wilayah Serpong, Tangerang dan sekitarnya. Prima Serpong sudah berstandar 3S (Sales, Service, Spare Part) yang berarti Prima Serpong mempunyai unit usaha penjualan mobil, penjualan jasa bengkel dan penjualan suku cadang. Prima Serpong memiliki 74 karyawan yang terdiri dari 34 karyawan di bagian penjualan, 24 karyawan di bagian servis dan suku cadang, 11 karyawan di bagian administrasi dan lima orang penjaga keamanan. Penjualan jasa bengkel dan suku cadang cukup bagus, dimana dari data tahun 2012 jumlah rata-rata unit masuk ke bengkel adalah 450 unit/bulan dengan penjualan jasa bengkel rata-rata 69 juta rupiah per bulan dan penjualan suku cadang rata-rata mencapai 469 juta rupiah per bulan, baik penjualan suku cadang untuk keperluan bengkel maupun penjualan suku cadang ke toko-toko spare part di daerah Serpong dan sekitarnya. Sementara penjualan mobilnya sendiri belum pernah mencapai target yang ditetapkan oleh PT. General Motors Indonesia (GM Indonesia) selaku APM Chevrolet.Volume penjualan mobil Chevrolet oleh Prima Serpong diperlihatkan pada Tabel 1. Tabel 1. Penjualan PT. Prima Autoworld Cabang Serpong tahun 2011 dan 2012 Penjualan mobil wilayah Serang, 2011 2012 Serpong dan Tangerang Tahunan Bulanan Tahunan Bulanan Total Penjualan Semua Merk 38,220 3,185 65,796 5,483 Target Penjualan Chevrolet 250 21 300 25 Aktual Penjualan Chevrolet 204 17 240 20 Sumber : Data Kepolisian Tahun 2011 dan 2012 3 Produk baru Chevrolet Spin yang diluncurkan oleh GM Indonesia di awal tahun 2013, diharapkan akan membawa peningkatan dan menjadi tulang punggung penjualan produk Chevrolet di Indonesia di tahun-tahun mendatang. Data Gaikindo (2012) menunjukkan bahwa penjualan mobil di segmen Small MPV di Indonesia mencapai angka 28,4% atau 311 ribu unit dari total penjualan semua tipe dan merk mobil. Dengan peluncuran produk baru di segmen tersebut, tentunya membuat GM Indonesia semakin optimis dan tidak ragu-ragu untuk menetapkan target penjualan yang tinggi. Berdasarkan data dari GM Indonesia (2013), di tahun 2013 GM Indonesia menetapkan target penjualan sebesar 30 ribu unit dan target penjualan khusus untuk Chevrolet Spin ditetapkan sebesar 21 ribu unit atau sekitar 6,7% dari volume pasar untuk segmen Small MPV di Indonesia. Peningkatan penjualan pada unit mobil tentunya akan diikuti dengan peningkatan jumlah unit masuk ke bengkel dan peningkatan penjualan jasa bengkel, serta peningkatan penjualan suku cadang. Demikian juga halnya dengan target yang ditetapkan oleh GM Indonesia kepada diler Prima Serpong. Target penjualan mobil diler Prima Serpong di tahun 2013 meningkat sangat signifikan yaitu sebesar 1241 unit atau rata-rata 103 unit per bulan. Target penjualan jasa bengkel ditetapkan sebesar 78 juta rupiah per bulan dan target penjualan suku cadang ditetapkan sebesar 536 juta rupiah per bulan. Untuk mampu mencapai target-target yang ditetapkan oleh APM tersebut, Prima Serpong harus segera melakukan perbaikan, baik dari sisi sumber daya

manusia, sistem maupun infrastruktur. Potensi kenaikan penjualan mobil juga pasti akan diikuti dengan potensi kenaikan penjualan jasa bengkel dan suku cadang. Menyambut kondisi tersebut, Prima Serpong harus mempersiapkan strategi yang harus dijalankan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang untuk dapat meningkatkan penjualannya dalam rangka mencapai target-target yang ditetapkan oleh APM, maupun untuk memanfaatkan potensi pasar dan bisnis yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan secara maksimal. Penelitian ini difokuskan pada formulasi strategi PT. Prima Autoworld Cabang Serpong untuk menghadapi tantangan dan meraih peluang pasar dalam beberapa tahun ke depan. Identifikasi Masalah PT. Prima Autoworld cabang Serpong merupakan salah satu diler resmi mobil Chevrolet yang ditunjuk oleh Agen Pemegang Merk PT. General Motors Indonesia untuk memasarkan produk-produk mobil merk Chevrolet untuk wilayah Serpong, Tangerang dan sekitarnya. Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut : 1. Volume penjualan mobil yang dicapai oleh Prima Serpong selama ini masih di bawah target yang ditetapkan oleh Agen Pemegang Merek. 2. Potensi pasar yang ada di area Serpong, Tangerang dan sekitarnya masih belum diserap secara maksimal oleh Prima Serpong. 3. Peluncuran produk baru Chevrolet Spin di awal tahun 2013 oleh Agen Pemegang Merek harus disambut dan dimanfaatkan secara maksimal oleh Prima Serpong untuk meningkatkan volume penjualan, memperbesar keuntungan perusahaan dan mencapai tujuan-tujuan bisnis perusahaan. 4. Belum tersedianya rencana strategis perusahaan dalam menghadapi tantangan ke depan secara komprehensif. Perumusan Masalah Rumusan masalah penelitian disusun dari beberapa identifikasi masalah yang telah dijelaskan seperti di atas, yaitu sebagai berikut : 1. Faktor faktor eksternal apa yang mempengaruhi tingkat persaingan, pertumbuhan dan perkembangan bisnis perusahaan Prima Serpong. 2. Faktor faktor internal apa yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam menghadapi ancaman dan memanfaatkan peluang di masa depan. 3. Bagaimana merancang atau memformulasikan strategi perusahaan untuk mewujudkan target dan tujuan perusahaan. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian didasarkan pada rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas, yaitu sebagai berikut: 1. Menganalisis faktor faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan bisnis perusahaan.

2. Menganalisis faktor faktor internal yang mempengaruhi kinerja perusahaan dan mempunyai potensi untuk dimanfaatkan oleh perusahaan. 3. Memformulasikan strategi perusahaan Prima Serpong untuk mewujudkan target dan tujuan perusahaan. 5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini secara khusus adalah untuk melakukan formulasi strategi perusahaan Prima Serpong yang meliputi tahapan perumusan visi dan misi, analisis faktor-faktor kunci eksternal dan internal perusahaan, perumusan strategi alternatif dan penentuan strategi prioritas yang harus dijalankan oleh perusahaan. Hasil akhir yang diharapkan dari penelitian ini adalah suatu formulasi strategi perusahaan Prima Serpong yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam mencapai target dan tujuan-tujuan perusahaan. Tahap implementasi atau pelaksanaannya diserahkan kepada pihak perusahaan. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak di bawah ini : 1. Bagi perusahaan, digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam perencanaan, penerapan strategi dan kebijakan perusahaan untuk mengembangkan dan mencapai target dan tujuan perusahaan. 2. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep dan wawasan serta melatih kemampuan aplikasi teori di bidang manajemen, khususnya manajemen strategis. 3. Bagi peneliti lain dan dunia pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan dan memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan. 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Strategis Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan organisasi dalam menghadapi tantangan dan ancaman yang dihadapi dan potensial untuk dihadapi di masa mendatang (Yoshida 2006). Manajemen strategis merupakan pendekatan yang sistematik untuk mencapai tujuan organisasi melalui proses perencanaan yang matang guna menyelaraskan kapabilitas internal organisasi dengan peluang dan ancaman dari lingkungan bisnis yang dimasukinya. David (2011) mendefinisikan manajemen strategis sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi

Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan MB-IPB