BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis saat ini persaingan sangat ketat. Dalam bisnis stasiun

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tabalong Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TABALONG NOMOR 82 TAHUN 2015

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TABALONG NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN TABALONG

DATA LUAS WILAYAH ADMINISTRASI DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI

Propinsi KALIMANTAN SELATAN. Total Kabupaten/Kota

16. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

Lampiran I.63 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Lampiran 5 Deskripsi Program Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cabang dan gerakannya yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan dunia

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) MASTERPLAN DRAINASE KABUPATEN TABALONG

BAB I PENDAHULUAN. dengan semestinya. Ciri khas operasional pertambangan batu bara di wilayah

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Tabalong Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Presiden Republik Indonesia,

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun1999 tentang Perimbangan Keuangan

Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah Kalsel Angkatan 2 On the Job Learning

Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah Kalsel Angkatan 1 (Kelas C) dan Kalsel Angkatan 2 (Kelas A) In Service Learning 2

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Letak dan Luas

- 2 - LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2010 NOMOR 06


WILAYAH KAJIAN SSK TABALONG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANAH BUMBU DAN KABUPATEN BALANGAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TABALONG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR

Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANAH BUMBU DAN KABUPATEN BALANGAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 20, dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Lampiran 5 Rencana Implementasi Lampiran 5.a.1: Kriteria Kesiapan dalam Mekanisme Penganggaran n+1 (khusus sumber dana dari Pemerintah)

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. dari propinsi Kalimantan Selatan, dengan batas-batas, sebelah utara dan timur

BULETIN AGROKLIMAT KALIMANTAN SELATAN September, 2013 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, September 2017 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru, GOEROEH TJIPTANTO, M.T.I NIP

KATA PENGANTAR. waktu. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tabalong Tahun merupakan laporan Tahun kedua dari pelaksanaan Peraturan

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang bekerja dalam sistem operasional perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing di pasar global. Perluasan produksi yang sangat pesat telah terjadi,

NO. KODE NAMA MADRASAH NEGERI SE-KALSEL KAB/KOTA MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PARINGIN BALANGAN

Profil Kesehatan Kabupaten Tabalong Tahun 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

Inventarisasi Plasma Nutfah Tanaman di Kabupaten Tanah Laut dan Tabalong Kalimantan Selatan

1. Pendahuluan Gambaran umum wilayah Kejadian dampak bencana di Kalimantan Selatan Penutup...

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KATA PENGANTAR. waktu. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tabalong Tahun merupakan laporan Tahun pertama dari pelaksanaan Peraturan

PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)

BAB I PENDAHULUAN. kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk

Map Area of Tabalong Regency

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Salah satu sumber pemasukan yang paling vital yaitu perpajakan


BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERBAIKAN STRUKTUR PELAT LANTAI BANGUNAN PASAR TANJUNG KABUPATEN TABALONG

BAB I PENDAHULUAN. langkah perusahaan untuk bisa terus berjalan dan dapat bersaing dengan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TABALONG TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum BP2PAKB Kabupaten Tabalong

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Hujan 2014/2015 Provinsi Kalimantan Selatan ini disusun berdasarkan hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prakiraan Musim Kemarau 2015 KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tulang punggung ekonomi didasarkan pada suatu anggapan bahwa sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Analisis lingkuangan internal Pertemuan 3 MANAGEMEN STRATEGIK

BAB 2. PEMERINTAHAN. Tabel Table :

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN MALALAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

Buletin Edisi Januari 2018

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan

BULETIN AGROKLIMAT KALIMANTAN SELATAN KATA PENGANTAR. Buku Buletin Agroklimat Bulan Oktober2014 memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan

Buletin Edisi Desember 2016

MATERI 1 ARTI PENTING PERENCANAAN STRATEGIS

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

Buletin Edisi September 2017

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG

1 I 2 Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR

KPG (KEPUSTAKAAN POPULER GRAMEDIA)

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN LAPORAN PENELITIAN. 1. Profil Singkat Wira Toyota (PT. Wira Megah Profitamas)

Buletin Edisi Oktober 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, termasuk

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penggunaan diagram alir pada metodologi penelitian bertujuan untuk


BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

KATA PENGANTAR. Buletin Edisi Januari 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA SPBU ( STASIUN PENGISISAN BAHAN BAKAR UMUM ) CABANG SUKMAJAYA

BAB V PENUTUP. penyusunan, penganggaran dan pengevaluasian melalui audit BSC setiap

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENENTUAN PRIORITAS PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKOLAH DASAR NEGERI DI KABUPATEN TABALONG

ABSTRAK. aktivitas pengendalian kualitas, biaya kualitas, diagram pareto dan diagram sebab akibat. Universitas Kristen Maranatha

PERMENLHK RI NO: P.12/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PT. DJARUM KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. meraih keuntungan (profit). Dan keuntungan itu akan dapat diraih apabila perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia melakukan perbaikan dengan program SPBU Pasti Pas!.

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

ANALISIS PERKEMBANGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DI KABUPATEN GROBOGAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis saat ini persaingan sangat ketat. Dalam bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) pun persaingan sangat ketat. SPBU memiliki peran penting untuk menstabilkan harga bahan bakar agar tidak terjadi ketimpangan harga antara pusat dengan daerah. Apabila terjadi ketimpangan harga bahan bakar antara pusat dengan daerah maka akan berpengaruh pada keadaan ekonomi suatu daerah mengingat bahan bakar sangat diperlukan untuk industri dan pendistribusian barang-barang kebutuhan pokok dan industri. Dulu untuk membangun sebuah SPBU, banyaknya hal- hal yang harus dipertimbangkan.diantaranya adalah luas kabupaten dan keadaan geografis serta minat dan daya beli masyarakat akan bahan bakar. Dalam sebuah kabupaten hanya boleh ada 2 SPBU saja tetapi sekarang peraturan tersebut sudah diubah. Setelah adanya peraturan baru yang dikeluarkan oleh Pertamina mengenai ketentuan-ketentuan dan persyaratan untuk pembangunan SPBU. Peraturan tersebut semakin mempermudah seseorang atau badan usaha untuk membangun SPBU. Asalkan memiliki modal yang cukup dan memiliki izin dari penduduk setempat maka seseorang atau badan usaha tersebut dapat membangun SPBU. Peraturan yang baru tersebut membuat persaingan antar SPBU semakin ketat. 1

2 Terjadi perebutan karyawan antar SPBU lama dengan SPBU yang baru,untuk memenangkan persaingan maka SPBU dilengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan seperti swalayan, Anjungan tunai mandiri (ATM) hingga kafetaria atau restoran. Penelitian yang dilakukan penulis berlokasi di Wilayah administrasi Kabupaten Tabalong dengan ibukotanya Tanjung terdiri dari 12 Kecamatan yang terbagi atas dua wilayah yaitu sebelah atas antara lain Kecamatan Jaro, Muara Uya, Upau, Haruai, Bintang Ara dan Murung Pudak. Sebelah bawah yaitu Kecamatan Tanjung, Tanta, Muara harus, Kelua, Pugaan dan Banua Lawas. Banyaknya desa/kelurahan adalah 131 desa, dimana Kecamatan Banua Lawas dan Tanjung mempunyai desa terbanyak yaitu 15 desa dan yang paling sedikit adalah Kecamatan Upau dengan 6 Desa. Jarak terjauh menuju ibukota Pemerintahan Kabupaten dari Kecamatan adalah Kecamatan Jaro 60 km. Dan yang terdekat adalah Kecamatan Tanjung yaitu 2 km. Tabalong terletak di di daerah utara Kalimantan selatan. dengan jarak kurang lebih 250 km dari ibukota provinsi Kalimantan selatan yaitu Banjarmasin Di daerah kabupaten Tabalong permintaan masyarakat akan perlunya SPBU sangat tinggi. Sebelum dikeluarkan peraturan baru tersebut hanya ada 1 (satu) buah SPBU saja di kabupaten Tabalong yaitu SPBU 64.715.01, yang melayani seluruh kabupaten. Tetapi setelah ada peraturan baru yang dikeluarkan Pertamina sekarang sudah berdiri 2 (dua) SPBU baru. Yang berlokasi tidak jauh dari SPBU Mabuun Raya.

3 Dalam strategic management accounting ada beberapa tahap yang harus dilakukan jika perusahaan ingin menentukan langkah-langkah strategic untuk pengambilan keputusan. Yaitu perumusan strategic, perencanaan strategic, penyusunan program, penyusunan anggaran, implementasi dan pemantauan. Dari semua proses tersebut akuntansi sangat dibutuhkan saat penyusunan program. Informasi akuntansi diperlukan untuk investment decision. Sehingga dalam penelitian ini kehlian dan kemampuan akuntansi sangat dibutuhkan Salah satu cara agar SPBU 64.715.01 dapat unggul dalam persaingan maka perusahaan ini harus melakukan analisis. Ada berbagai macam analisis yang dapat digunakan untuk menganalisa kinerja sebuah perusahaan antara lain SWOT dan Trend Analysis. Dari semua strategi tersebut diatas analisis yang digunakan penulis adalah analisis SWOT. Alasan penulis menggunakan analisis SWOT karena SWOT adalah alat analisis strategi dan keunggulan bersaing, yang paling sederhana dan paling umum digunakan. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Dengan analisis ini perusahaan dapat melihat kekuatan yang dimiliki, kelemahan yang ada pada perusahaan,serta peluang dan ancaman yang ada pada kondisi riil saat ini. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN LANGKAH- LANGKAH STRATEJIK SPBU 64.715.01 MABUUN RAYA KABUPATEN TABALONG KALIMANTAN SELATAN

4 1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang diatas maka penulis maka rumusan masalah yang ingin diteliti penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Apa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusaahaan? 2. Apa peluang dan ancaman yang ada di kabupaten Tabalong? 3. Berada pada kuadran manakah SPBU 64.715.01 menurut analisis SWOT yang dilakukan penulis? 4. Strategi apakah yang diberikan pada setiap bagian fungsional pada SPBU 64.715.01 untuk mendukung langkah-langkah stratejik yang ditetapkan oleh perusahaan 1.3Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah meneliti kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman di lapangan dan tujuan utamanya adalah membantu pihak manajemen SPBU menentukan langkah-langkah strategik berdasarkan analisis SWOT 1.4 Kontribusi Penelitian 1.4.1 Bagi Perusahaan Dapat membantu perusahaan mengevaluasi ulang strategi yang mereka jalankan dan menentukan strategi baru yang sesuai dengan keadaan yang ada sehingga SPBU 64.715.01 dapat unggul dalam persaingan yang ketat ini.

5 1.4.2 Bagi Penulis Dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari penulis serta menambah ilmu pengetahuan dan menambah pengalaman kerja 1.5 Batasan Masalah Ruang lingkup penelitian yang dilakukan penulis hanya dilakukan pada SPBU 64.715.01 Tanjung Tabalong terutama pada bagian fungsional SPBU 64.715.01 Mabu un Raya