LAMPIRAN HASIL WAWANCARA AWAL. : Kantor Akuntan Publik (KAP) Tri Bowo Yulianti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Nama : Jenis Kelamin : L / P. 3. Pendidikan >S1. 4. Jabatan. Junior. Senior. 5. Umur :. tahun

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. C2 No. 01 Bintaro Jaya Sektor VII Tangerang Selatan.

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Berapa lama Anda bekerja sebagai auditor?...tahun...bulan

1 10. Contingent fee yang anda terima selama anda bertugas A. Tidak pernah B. Jarang C. Sering

Pertanyaan. Pertanyaan ini berhubungan dengan prosedur audit. (Sumber : Weningtyas, 2006 ) Tidak. selalu. Pernah. kadang

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV Hasil Kegiatan Magang

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

KUESIONER PENELITIAN. Nama : Usia : Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita Status :

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

Berilah tanda silang (X) pada kolom yang sesuai menurut Anda. SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju R : Ragu-Ragu

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan,

KUESIONER PENELITIAN. Nama : Jenis kelamin Pendidikan : a. S1 b. S2 Disiplin Ilmu : a. Akuntansi b. Non Akuntansi Usia :

PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)

LAMPIRAN PENGUJIAN HIPOTESIS

IDENTITAS RESPONDEN PETUNJUK PENGISIAN. Anda diminta untuk menilai situasi yang terjadi dari masingmasing ilustrasi kasus dan

Pelaporan Keu.Entitas Nir Laba (PSAK no 45 revisi 2011) Pelaporan akuntansi secara umun (PSAK no 01)

LAMPIRAN. Lampiran 1 Kuesioner Penelitian. Kepada Yth. Bp/Ibu/Sdr Akuntan Di tempat

5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum dicatat per tanggal neraca

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. IV.1 Penetapan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu

Lampiran 1. Daftar Nama KAP yang Bersedia Menjadi Responden

Dengan ini saya mengharapkan bantuan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner terlampir sesuai dengan persepsi Bapak//Ibu/Saudara sekalian.

LAMPIRAN 1 - KUESIONER PENELITIAN. 4. Pendidikan : SMA D3 S1 S2 S3. Rekan/Owner Manajer Supervisor Senior Junior

Yth. Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Bali di Denpasar. Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

A. PENGERTIAN CLIENT REPRESENTATION LETTER

Perpustakaan Unika Lampiran - Lampiran

Arens, dkk "Auditing and Assurance Services an Integrated Approach". England: Pearson Education International

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

Berilah tanda silang (X) pada kolom yang sesuai menurut Anda. SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju R : Ragu-Ragu

KUESIONER PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

KUESIONER Laporan Keuangan PT AREN 31 Desember 2004 : Transaksi (untuk menjawab pertanyaan nomor 1 dan 2)

KUESIONER PENELITIAN PERANAN PEMERIKSAAN INTERN DALAM MENGEFEKTIFKAN KEANDALAN ATAS PENGENDALIAN INTERN PENAGIHAN PIUTANG DAFTAR PERTANYAAN TERTUTUP

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Kantor Pusat. Lampiran 1. Branch Manager. Internal Auditor. Secretaris. W & D Supervisor Branch Sales Manager

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

STRUKTUR ORGANISASI PT. X

BAB II LANDASAN TEORI

KUESIONER PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN 1 KUESIONER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB II LANDASAN TEORI

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB II LANDASAN TEORITIS

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

BAB III METODOLOGI ANALISIS

PRAKTIKUM PENGAUDITAN & PDE MODUL 1: KERTAS KERJA NERACA, KERTAS KERJA LABA RUGI, SURAT PERIKATAN, RENCANA PEMERIKSAAN

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Konfirmasi Eksternal (ISA 505)

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi dari pihak yang melakukan audit (Weningtyas et al., 2006).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. karena adanya pembelian dagangan secara kredit. kepercayaan. Utang usaha sering kali berbeda jumlah saldo utang usaha

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

PENGANTAR KUESIONER. Hormat saya. Paulus Aji Mulyoadmojo

STRUKTUR ORGANISASI PRESIDENT DIRECTOR INTERNAL AUDITOR FINANCE & ACCOUNTING DIRECTOR GENERAL MANAGER WAREHOUSE MANAGER ADMINISTRATION MARKETING

BAB V PENUTUP. pengiriman data online disebabkan oleh beberapa faktor yang berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. penulisan secara umum yang akan ditulis.

KUESIONER PENELITIAN

Gambar 4.43 Struktur Menu Program Keseluruhan

PELAKSANAAN PENUGASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

( Studi pada Akuntan Publik di Semarang )

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER Profil Responden KOMPETENSI Dimensi Pernyataan Alternatif Jawaban STS TS N S SS

KUESIONER PENELITIAN

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

ICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan

KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN. Gender. Frequency Percent Valid Percent. Valid pria wanita

3.1 Pengenalan Pada Lingkungan Kerja

No Keterangan STS TS N S SS

Transkripsi:

LAMPIRAN 98

LAMPIRAN 1 99

100 LAMPIRAN HASIL WAWANCARA AWAL Nama responden 1 Tempat kerja : Gregorius Satrio : Kantor Akuntan Publik (KAP) Tri Bowo Yulianti Hasil wawancara : 1. Ada dua macam gaya kepemimpinan yang akan saja uji, Kak. Yang pertama adalah gaya kepemimpinan struktur inisiatif, dan yang kedua gaya kepemimpinan konsiderasi. Kalau struktur inisiatif, biasanya kaku dan hanya fokus pada hasil akhir saja, sedangkan yang konsiderasi cenderung friendly, Kak. Pemimpinnya banyak ngobrol dan menganggap karyawannya sebagai keluarga. Bagaimana gaya kepemimpinan di KAP tempat Kakak bekerja? Kalau disini menurut saya pemimpinnya friendly. Karyawan-karyawannya udah dianggap seperti keluarga. 2. Lalu dengan gaya kepemimpinan seperti itu, menurut Kakak apakah para karyawan jadi takut berperilaku menyimpang, atau malah sebaliknya? Apakah Kakak pernah melihat secara langsung atau bahkan melakukan perilaku menyimpang saat bekerja? Karena pemimpinnnya friendly seperti itu, beberapa karyawan kadang seenaknya saja saat bekerja. Misalnya, jam masuk kantor itu jam delapan pagi, tapi justru datang jam sembilan. Kemudian ada juga karyawan yang menggunakan fasilitas internet dengan tidak semestinya, misalnya untuk youtube-an atau facebook-an.

101 3. Kalau untuk perilaku-perilaku menyimpang yang lebih besar, Kak? Misalnya sewaktu mengaudit, ada yang bekerja tidak sesuai prosedur, atau seenakknya sendiri. Kalau saat mengaudit, setahu saya semua karyawan serius dan sesuai prosedur yang ada. Karena kalau tidak sesuai prosedur, akan sulit untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit tersebut. Semarang, 22 September 2015 Gregorius Satrio

102 Nama responden 2 Tempat kerja : Januar Dwi Putra : KAP Leonard, Mulia & Richard Hasil wawancara : 1. Ada dua macam gaya kepemimpinan yang akan saja uji, Kak. Yang pertama adalah gaya kepemimpinan struktur inisiatif, dan yang kedua gaya kepemimpinan konsiderasi. Kalau struktur inisiatif, biasanya kaku dan hanya fokus pada hasil akhir saja, sedangkan yang konsiderasi cenderung friendly, Kak. Pemimpinnya banyak ngobrol dan menganggap karyawannya sebagai keluarga. Bagaimana gaya kepemimpinan di KAP tempat Kakak bekerja? Disini gaya kepemimpinannya cenderung ke arah struktur inisiatif. Pemimpin saya kaku karena hanya fokus pada hasil kerja saya. Beliau juga acuh pada karyawannya, seperti misalnya ketika ada karyawan yang sakit, beliau tidak peduli, yang penting pekerjaan selesai dengan baik. 2. Lalu dengan gaya kepemimpinan seperti itu, menurut Kakak apakah para karyawan jadi takut berperilaku menyimpang, atau malah sebaliknya? Apakah Kakak pernah melihat secara langsung atau bahkan melakukan perilaku menyimpang saat bekerja? Saya belum pernah berperilaku ataupun melihat rekan-rekan saya berperilaku menyimpang. Walaupun pemimpin saya gila kerja, namun beliau orang yang

103 professional dan bersih, sehingga dalam bekerja kamipun berperilaku yang sama. Semarang, 22 September 2015 Januar Dwi Putra

104 Nama responden 3 Tempat kerja : Veronika Natasia : KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry Hasil wawancara : 1. Ada dua macam gaya kepemimpinan yang akan saja uji, Kak. Yang pertama adalah gaya kepemimpinan struktur inisiatif, dan yang kedua gaya kepemimpinan konsiderasi. Kalau struktur inisiatif, biasanya kaku dan hanya fokus pada hasil akhir saja, sedangkan yang konsiderasi cenderung friendly, Kak. Pemimpinnya banyak ngobrol dan menganggap karyawannya sebagai keluarga. Bagaimana gaya kepemimpinan di KAP tempat Kakak bekerja? Menurut saya pemimpin disini friendly kok, baik dengan karyawankaryawannya, walaupun terkadang kaku juga. 2. Lalu dengan gaya kepemimpinan seperti itu, menurut Kakak apakah para karyawan jadi takut berperilaku menyimpang, atau malah sebaliknya? Apakah Kakak pernah melihat secara langsung atau bahkan melakukan perilaku menyimpang saat bekerja? Saya tidak pernah menjumpai teman-teman yang berperilaku menyimpang saat bekerja. Sepengetahuan saya, semuanya patuh pada atasan.

105 Semarang, 22 September 2015 Veronika Natasia

LAMPIRAN 2 106

107 LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN 1. Jenis Kelamin Pria Wanita 2. Usia : tahun 3. Latar belakang pendidikan D3 S1 S2 S3, Lainnya, 4. Pengalaman kerja :.. tahun... bulan 6. Kedudukan Bapak/Ibu saat ini sebagai Auditor Yunior Auditor Senior Manajer Partner Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju N = Netral S = Setuju SS = Sangat Setuju LOCUS OF CONTROL NO. PERNYATAAN STS TS N S SS 1. Pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan uang atau sesuatu yang berguna bagi kehidupannya. 2. Dalam kebanyakan pekerjaan, seseorang dapat memperoleh yang diharapkannya atau diinginkannya seperti yang dia rencanakan sebelumnya. 3. Suatu tugas dapat dikerjakan dengan baik, apabila didukung perencanaan yang baik. 4. Jika auditor tidak setuju dengan dengan keputusan atasannya, maka auditor tersebut sebaiknya tetap berusaha (seperti memberi usulan atau masukan kepada atasannya). 5. Untuk memperoleh suatu pekerjaan yang sesuai dengan yang diharapkan memerlukan suatu keberuntungan.

108 6. Jika seseorang mendapatkan uang atau penghargaan, hal tersebut merupakan suatu keberuntungan. 7. Pada umumnya seseorang dapat mengerjakan tugasnya dengan baik bila mereka berusaha secara bersungguh-sungguh. 8. Dalam upaya memperoleh pekerjaan atau posisi yang lebih baik, seseorang harus memiliki keluarga atau teman yang menduduki posisi penting. 9. Sistem kompensasi akan diberikan pada auditor yang berkinerja baik. 10. Untuk menghasilkan banyak uang, saya harus mengenal orang yang mempunyai pengaruh. 11. Diperlukan banyak keberuntungan untuk menjadi karyawan yang terkenal di banyak pekerjaan. 12. Reward seharusnya diberikan kepada auditor yang berkinerja baik. Sumber : Chairunnisa, dkk (2014) Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju N = Netral S = Setuju SS = Sangat Setuju KOMITMEN ORGANISASI NO. PERNYATAAN STS TS N S SS 1. Saya bersedia berusaha lebih keras dari apa yang ditetapkan oleh KAP ini, supaya KAP ini sukses. 2. Saya akan berbicara pada teman saya bahwa KAP tempat saya bekerja adalah bagus. 3. Saya akan menerima semua bentuk penugasan agar tetap bekerja di KAP ini.

109 4. Saya menemukan kesamaan antara nilai-nilai diri saya dengan nilainilai KAP. 5. Saya akan bercerita pada orang lain bahwa saya bangga menjadi bagian dari KAP ini. 6. KAP ini sungguh-sungguh memberikan inspirasi bagi saya untuk bekerja dengan baik. 7. Saya sangat bahagia memilih bergabung dengan KAP ini sebagai tempat bekerja daripada KAP lainnya, sejak saya pertama kali memutuskan untuk bergabung dengan KAP ini. 8. Bagi saya KAP ini adalah tempat terbaik untuk bekerja. 9. Saya sungguh-sungguh peduli terhadap nasib KAP ini. Sumber : Chairunnisa, dkk (2014) Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju N = Netral S = Setuju SS = Sangat Setuju KINERJA NO. PERNYATAAN STS TS N S SS 1. Saya akan berusaha agar hasil kerja saya dapat diandalkan. 2. Saya selalu berusaha agar pekerjaan saya menjadi lebih baik. 3. Saya selalu memberikan usulan konstruktif mengenai bagaimana seharusnya suatu pekerjaan audit dilakukan. 4. Saya menemukan cara untuk meningkatkan prosedur audit. 5. Saya merasa hasil evaluasi kinerja bukan sebagai beban moral. 6. Hasil pekerjaan saya menjadikan saya dihargai oleh teman-teman saya.

110 7. Mempertahankan serta memperbaiki hubungan dengan klien adalah bagian penting dalam pekerjaan saya. Sumber : Chairunnisa, dkk (2014) Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju R = Ragu-Ragu S = Setuju SS = Sangat Setuju TURNOVER INTENTION NO. PERNYATAAN STS TS R S SS 1. Saya merasa bahwa kebijakan sistem kompensasi yang berlaku di KAP ini tidak fair, sehingga karir saya tidak bisa berkembang. 2. Saya tidak yakin bahwa karir saya dapat meningkat apabila saya masih bekerja di KAP ini. 3. Kedudukan dan fungsi saya di KAP ini tidak jelas, sehingga lebih baik saya mencari pekerjaan di KAP lain. 4. Saya merasa bahwa KAP ini tidak memperhatikan kesejahteraan karyawannya, sehingga saya merasa tidak betah dan tidak ingin pindah ke KAP lain. 5. Saya berpikir untuk keluar atau melamar kerja di tempat lain yang menawarkan gaji yang lebih tinggi. 6. Saya mencari lowongan pekerjaan di tempat lain. 7. Saya mengevaluasi kemungkinan menemukan perkerjaan yang layak di tempat lain. 8. Saya tertarik pindah kerja atau memutuskan keluar dari pekerjaan ini. Sumber : Chrisman (2010)

111 Keterangan: TP = Tidak Pernah JR = Jarang KK = Kadang-Kadang SR = Sering SL = Selalu TEKANAN ANGGARAN WAKTU NO. PERTANYAAN TP JR KK SR SL 1. Seberapa sering Bapak/Ibu merasa memiliki kewajiban untuk melakukan prosedur audit pada batas waktu tertentu? 2. Seberapa sering Bapak/Ibu merasa bahwa batasan waktu pada suatu prosedur audit merupakan hal yang sangat penting untuk dipatuhi? 3. Seberapa sering Bapak/Ibu merasa bahwa batasan waktu audit merupakan sebuah kendala? 4. Seberapa sering Bapak/Ibu merasa bahwa prosedur audit pada anggaran waktu tertentu sulit dilakukan? 5. Seberapa sering Bapak/Ibu merasa bahwa anggaran waktu yang dialokasikan terlalu singkat? 6. Seberapa sering Bapak/Ibu merasa bahwa batasan waktu yang dialokasikan sangat ketat? Sumber : Tanjung (2013)

112 GAYA KEPEMIMPINAN Keterangan: TP = Tidak Pernah JR = Jarang KK = Kadang-Kadang SR = Sering SL = Selalu NO. PERNYATAAN TP JR KK SR SL Apakah pemimpin Anda : 1. membiarkan tim audit mengetahui apa yang mereka harapkan? 2. mendorong untuk menggunakan prosedur yang seragam untuk pekerjaan audit? 3. memberikan ide-idenya bagi tim audit? 4. bersikap tegas kepada kelompok (tim audit)? 5. memutuskan apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana hal-hal tersebut dilakukan? 6. memberikan anggota tim audit tugas-tugas khusus? 7. memberikan keyakinan bahwa perannya dalam tim audit dipahami oleh para anggota tim audit? 8. menjadwal pekerjaan audit yang harus dilakukan? 9. mempertahankan standar defivitive (pasti) mengenai kinerja? 10. meminta anggota tim audit mematuhi standard dan peraturan yang telah ditetapkan? 11. sangat bersahabat dan mudah ditemui atau didekati? 12. melakukan hal-hal kecil yang membuat anggota menjadi senang? 13. memasukkan saran yang dibuat oleh tim audit dalam pekerjaan audit? 14. memperlakukan semua anggota tim audit sesuai dengan derajat status sosialnya?

113 15. memberikan pengumuman lebih lanjut mengenai adanya suatu perubahan? 16. hanya memenuhi kepentingan dirinya sendiri? 17. memperhatikan kesejahteraan personal dari para anggota tim audit? 18. bersedia membuat perubahan? 19. menolak menjelaskan tindakantindakannya? 20. melakukan tindakan tanpa berkonsultasi dengan tim audit? Sumber : Sososutiksno (2012) Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju N = Netral S = Setuju SS = Sangat Setuju KOMPLEKSITAS TUGAS NO. PERNYATAAN STS TS N S SS 1. Saya mengerti dengan jelas tugas apa yang harus saya kerjakan. 2. Alasan mengapa saya harus mengerjakan setiap jenis tugas (dari bermacam-macam tugas yang ada) sangatlah tidak jelas bagi saya. 3. Saya selalu jelas memahami bahwa suatu tugas akan dapat saya selesaikan. 4. Sejumlah tugas yang berhubungan dengan seluruh fungsi audit yang ada sangat tidak jelas atau membingungkan. 5. Saya selalu dapat mengetahui dengan jelas bahwa saya harus mengerjakan suatu tugas tertentu. 6. Saya mengetahui dengan jelas cara-cara mengerjakan setiap jenis tugas yang saya dapatkan. Sumber : Dewi dan Wirasedana (2015)

114 Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju R = Ragu-Ragu S = Setuju SS = Sangat Setuju PERILAKU DISFUNGSIONAL NO. PERNYATAAN STS TS R S SS 1. Saya tidak pernah mengabaikan prosedur dalam melakukan audit laporan keuangan. 2. Saya memperhatikan validitas dan keakuratan laporan keuangan yang akan diaudit. 3. Saya selalu melakukan pengujian pada semua item dalam sampel. 4. Saya akan selalu memperluas pengujian ketika ada pos yang meragukan. 5. Mengurangi jumlah pekerjaan audit laporan keuangan yang ada dalam program audit adalah tindakan yang wajar. 6. Mengubah prosedur dari ketentuan yang diterapkan dalam program audit adalah tindakan yang wajar. 7. Melaporkan waktu audit yang lebih singkat adalah hal yang wajar bagi saya 8. Mengalihkan waktu untuk pekerjaan audit lainnya adalah kebiasaan kerja saya. 9. Tidak menginvestigasi perlakuan akuntansi yang telah dilakukan perusahaan adalah hal yang wajar bagi saya. 10. Permintaan tambahan waktu audit merupakan bagian dari hak saya sebagai auditor. Sumber : Irawati (2010)

LAMPIRAN 3 115

116 LAMPIRAN PERTANYAAN WAWANCARA FGD 1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja menjadi auditor? 2. Selama ini, prosedur audit seperti apa yang Bapak/Ibu lakukan? 3. Apakah semua item dalam sampel sangat penting untuk diuji? 4. Bagaimana cara Bapak/Ibu merancang pengujian substantif? 5. Seberapa pentingkah prosedur analitik dalam prosedur audit? 6. Seberapa besar tekanan waktu dan anggaran yang dihadapi dalam prosedur audit? 7. Ada berapa klien yang Bapak/Ibu dapatkan dalam satu periode audit? 8. Bagaimana Bapak/Ibu membagi waktu untuk pekerjaan audit dengan klien yang berbeda? 9. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu me-review sebuah dokumen? 10. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu untuk menggali informasi-informasi dari klien hingga mendapatkan penjelasan yang kuat? 11. Apa sajakah yang Bapak/Ibu lakukan ketika mengevaluasi prinsip akuntansi yang diterapkan klien? 12. Apakah ada prosedur audit yang menurut Bapak/Ibu masuk akal untuk tidak dilakukan? 13. Apa yang Bapak/Ibu lakukan ketika jumlah rupiah sebuah akun dirasa meragukan? 14. Apakah Bapak/Ibu sering merasa bahwa terdapat banyak hambatan dalam prosedur audit yang Bapak/Ibu lakukan?

117 15. Apa sajakah hambatan yang Bapak/Ibu alami ketika menjalankan prosedur audit? 16. Apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasi hambatan tersebut? 17. Bagaimana cara Bapak/Ibu menentukan materialitas dalam sebuah laporan keuangan perusahaan?

LAMPIRAN 4 118

119 LAMPIRAN HASIL WAWANCARA FGD Responden 1 Nama : Hendy Guntur Saputra Nama KAP : KAP Benny, Tony, Frans & Daniel Lama bekerja : 1 tahun Hasil wawancara : Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini? Karena saya masih junior auditor, maka yang menerima klien adalah partner atau pimpinan kami. Jadi, langkah awalnya adalah partner kami melakukan survey terhadap calon klien untuk memahami bisnis calon klien tersebut, apa dan seperti apa bisnis yang dijalankan. Kemudian akan dapat ditentukan, apakah kami memerlukan jasa spesialis atau tidak. Semisal bisnis klien kami adalah di bidang batu bara, tentu kami tidak bisa menilai proses persediaannya seperti apa. Oleh karena itu kami memerlukan jasa spesialis, yaitu orang yang mengerti mengenai bisnis batu bara tersebut. Selain dari sisi klien, pimpinan juga menilai aspek kompeten kami, mulai dari manajer, senior, hingga junior auditor, apakah kami mampu dan kompeten untuk mengaudit bisnis klien tersebut. Apabila kami dirasa kompeten, maka klien tersebut akan diterima, dan selanjutnya kami akan melayangkan proposal ke calon klien. Kemudian, ketika proposal kami sudah ditandatangani dan

120 disetujui oleh klien, maka kami akan melakukan penerimaan perikatan yang berisi bermacam-macam perjanjian dalam bekerja nantinya. Apakah semua item sampel dalam pengujian penting untuk diuji? Item mengenai materialitas, akan kami uji semua. OJK menetapkan tingkat materialitas adalah 5% dari total aset. Semisal total aset klien adalah 10.000 rupiah, berarti 5% dari jumlah aset tersebut adalah 500 rupiah, maka semua transaksi yang mengandung nilai 500 rupiah harus kami uji semuanya. Transaksi secara keseluruhan tidak selalu kami uji semuanya, karena kami memakai random sampling. Tapi menurut saya, semua item tersebut penting untuk diuji. Bagaimana cara Anda merancang pengujian substantif? Pengujian ini kami lakukan dengan meminta ledger, buku-buku kas, atau buku-buku bank dari klien, yang kemudian akan kami cocokan dengan transaksi-transaksi yang klien lakukan atau jurnal-jurnal yang telah dibuat. Seberapa pentingkah prosedur analitik dalam prosedur audit? Prosedur analitik ini bisa dilakukan dan bisa tidak dilakukan, berdasarkan arahan dari senior kami. Misalnya saja, kami mengaudit suatu rumah sakit. Ada pasien yang masuk pada tanggal 25 Desember, dan keluar pada tanggal 7 Januari. Berdasarkan pengalaman, ada rumah sakit yang menggunakan cash basis, sehingga transaksi tersebut diperlakukan sebagai akun kas pada pendapatan, sedangkan seharusnya pendapatan pada tanggal 25 Desember

121 hingga 31 Desember masuk ke pendapatan tahun sebelumnya. Untuk kasuskasus seperti ini, biasanya senior kami sudah tanggap, jadi ketika supervisi, kami sudah diberikan arahan, ke pos-pos apa saja kami harus fokus. Maka menurut saya, prosedur analitik ini bisa dilakukan dan bisa tidak dilakukan. Pekerjaan auditor tentu berkaitan erat dengan tekanan waktu dan anggaran. Seberapa besar tekanan yang Anda alami atau rasakan ketika bekerja? Kalau saya pribadi lebih ke tekanan dalam pengumpulan bukti audit. Saya merasa kesulitan dalam melakukan konfirmasi, terutama ke customer klien dan supplier klien. Customer ataupun supplier ini belum tentu bersedia memberikan jawaban atas konfirmasi yang kami kirimkan, padahal kami harus mendapatkannya. Apabila kami tidak berhasil mendapatkannya, maka biasanya akan kami kualifikasi. Kemudian bagaimana usaha Anda untuk mendapatkan penjelasan atau keterangan yang kuat dan lengkap dari klien? Misalnya saya akan meneliti mengenai piutang, maka langkah awalnya adalah saya butuh semua data mengenai customer klien. Setelah semua data customer saya dapatkan, maka saya akan mengirimkan konfirmasi satu persatu pada semua customer. Konfimasi ini ada tiga bentuk, yaitu konfirmasi positif, negatif, dan blank confirmation. Kami selalu mempergunakan konfirmasi positif, jadi benar atau tidak, konfimasi dari kami harus selalu dijawab, karena itu dapat digunakan juga sebagai bukti audit apabila kami diperiksa oleh menteri keuangan. Untuk konfirmasi

122 negatif, customer hanya perlu menjawab apabila konfirmasi yang kami kirimkan salah. Sedangkan untuk blank confirmation, customer harus menjawab konfirmasi kami. Apabila konfirmasi tersebut tidak ditanggapi, apa yang Anda lakukan? Apabila bukti melalui konfirmasi tersebut tidak kami dapatkan, maka kami akan menghubungi klien. Kami akan menghimbau klien untuk menghubungi customer tersebut, agar segera membalas konfirmasi yang kami kirimkan tersebut. Apabila hal ini tidak dapat klien lakukan, maka piutang klien tersebut akan kami kualifikasi, yaitu pada pos piutang akan kami tulis opini wajar dengan pengecualian. Hal ini dilakukan karena kami tidak bisa mendapat bukti yang jelas mengenai piutang tersebut, dan karena mungkin saja perusahaan tersebut fiktif. Karena kami mengaudit laporan keuangan saja, dan bukan audit investigasi atau forensik, maka kami tidak akan meneliti apakah bukti tersebut asli atau tidak. Kami hanya perlu mencari bukti yang sudah terdapat stempel dan tanda tangan atas nama direktur, serta sudah diketahui oleh bagian akuntansi. Ada berapa klien yang Anda tangani selama satu periode audit? Dalam satu tahun, saya bisa mengerjakan 12-15 klien.

123 Bagaimana cara Anda membagi waktu untuk pekerjaan audit dengan klien-klien yang berbeda tersebut? Setelah survey ke lapangan, biasanya kami akan mambagi tim. Setelah itu kami akan bekerja mencari dan menguji bukti-bukti audit. Misalnya saja pada bulan Januari. Tidak semua klien ditangani pada bulan Januari, namun akan dibagi-bagi. Ada dua klien untuk Januari, dan dua klien lain akan dikerjakan pada bulan Februari, jadi kami cicil. Kami selalu bekerja dalam tim. Ketika deadline waktu sudah dekat, misalnya hanya tersisa satu atau dua minggu, maka agar dapat bekerja cepat, kami akan membagi-bagi lagi kerja kami. Misalnya A mendapat tugas untuk menguji neraca bagian aktiva, B mendapat tugas menguji neraca bagian passiva, C harus menguji laporan laba rugi, dan D ditugaskan menguji laporan arus kas. Lain halnya apabila deadline masih dalam jangka waktu yang cukup lama, maka pekerjaan yang dibagi-bagi tadi dapat dikerjakan oleh satu orang saja. Bagaimana cara Anda mengevaluasi prinsip akuntansi klien? Ada dua opsi yang klien gunakan, yaitu menggunakan ETAP atau IFRS. ETAP biasanya digunakan oleh klien yang perusahaannya bukan kepemilikan publik, yang dimiliki oleh kurang dari 300 orang pemegang saham, sedangkan ketika jumlah pemegang saham klien adalah lebih dari 300 orang, maka klien harus menggunakan IFRS.

124 Adakah prosedur audit yang menurut Anda wajar untuk tidak dilakukan? Menurut saya itu conditional. Ada yang bisa saja tidak perlu dilakukan. Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, dalam kasus klien rumah sakit. Pengujian prosedur analitik tidak akan kami lakukan ketika kami sudah tau sejak awal bahwa ada kesalahan pencatatan. Apa yang Anda lakukan ketika menemukan jumlah rupiah akun dalam pos tertentu yang meragukan? Biasanya kami melakukan analisis vertikal dan horizontal, yaitu kami lihat laporan keuangan tahun sebelumnya, apakah perubahan yang terjadi pada jumlah rupiah itu wajar atau tidak. Misalnya saja rata-rata industri berada di kisaran 30%. Ketika pada tahun tersebut pendapatan klien lebih dari 30%, maka akan kami telusuri lebih dalam lagi. Kami akan bongkar lagi, kejadian istimewa apa saja yang terjadi selama tahun tersebut sehingga jumlah pendapatan klien bisa meningkat. Apabila rata-rata industri tetap pada kisaran angka yang stabil, apakah Anda tetap menguji semua jumlah rupiah dalam akun-akun tersebut tanpa kecuali? Ya, akan tetap kami uji. Namun akan kami ambil material, dan untuk yang lain akan kami gunakan random sampling. Apakah Anda sering merasakan banyak hambatan ketika bekerja? Ya, sering. Terutama apabila berhadapan dengan pos persediaan dan apabila saya harus melakukan konfirmasi. Misalnya kami mengaudit pada bulan

125 Oktober yang sudah mendekati akhir tahun. Saya merasakan kesulitan untuk menarik mundur kejadian-kejadian atau transaksi-transaksi yang terjadi, karena sudah terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama. Kami bisa saja menarik mundur dari buku persediaan, namun akurasinya tidak dapat terjamin. Maka akan muncul kesulitan, dimana saya harus mengeluarkan kualifikasi, sedangkan klien tidak akan bersedia untuk dikualifikasi.

126 Responden 2 Nama : Winarno Nama KAP : KAP Drs. Tahrir Hidayat Lama bekerja : 5 tahun Hasil wawancara : Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini? Pertama-tama kami akan membuat program audit, yaitu apa saja yang akan dilakukan selama bekerja. Misalnya, kami akan terjun ke lapangan untuk meneliti stock opname, maka kami akan membuat prosedur untuk stock opname. Kami harus meminta daftar persediaan klien, kemudian akan kami cocokkan pada persediaan yang ada di bagian akuntansi, selanjutnya kami akan melihat stock fisik. Untuk hari berikutnya, misalnya kami akan meneliti cash opname. Kami akan membuat blanko cash opname, karena meneliti kas ini akan kami lakukan dengan cara mendadak, yaitu kami akan datang dan memerintahkan agar kas ditutup. Setelah penutupan, kami akan menghitungnya secara fisik, dan kemudian mencocokkannya antara catatan kasir dengan catatan fisik tersebut. Bagaimana cara Anda me-review sebuah dokumen? Untuk me-review dokumen, kami akan meminta dokumen pendukungnya, kemudian kami akan cocokkan dengan bukti fisik kasnya. Seperti misalnya

127 mengenai pembelian barang. Kami akan memeriksa pembayarannya seperti apa, dokumen perjalanannya seperti apa, siapa yang menandatangani barangbarang ketika masuk ke gudang. Surat jalan akan masuk ke gudang dan tagihannya akan masuk ke bagian akuntansi, dari situ akan kami cek kecocokannya. Bagaimana cara Anda menggali penjelasan dari klien, sehingga penjelasan klien tersebut valid dan kuat? Cara secara teoritis tidak bisa saya jelaskan. Itu tergantung dari seberapa pintar seorang auditor berbicara untuk meminta keterangan. Kami biasanya mempunyai feeling seorang pemeriksa. Jadi apabila kami menemukan sebuah kejanggalan, tidak akan kami tanyakan secara langsung. Kami harus mengorek informasi secara perlahan-lahan, yang akan mendorong klien untuk memberikan penjelasan yang kami ingin dapatkan. Bagaimana cara Anda menentukan materialitas dari sebuah laporan keuangan? Materialitas ini dapat dilihat dari beberapa segi. Kami bisa menggunakan presentase, yaitu presentase omset atau presentase aset. Angka presentasenya akan kami buat sendiri, karena apabila perusahaan semakin besar, tingkat materialitasnya akan cenderung semakin besar pula. Jadi, tingkat materialitas ini akan berbeda-beda untuk masing-masing klien, dan bergantung pada kebijakan pemeriksa.

128 Bagaimana cara Anda mengevaluasi prinsip akuntansi? Kami akan melihat terlebih dahulu, prinsip akuntansi apa yang digunakan oleh klien, karena saat ini ada dua SAK yang berlaku, yaitu ETAP dan umum. Kami akan lihat apa orientasi klien, ETAP biasanya digunakan untuk perusahaan non-publik. Setelah mengetahui prinsip akuntansi yang klien gunakan, maka kami akan melihat seberapa patuh klien pada prinsip akuntansi tersebut, kami juga akan meneliti pula apakah klien memahami prinsip akuntansi yang digunakan, dan dari pemahaman tersebut kami juga akan menilai bagaimana SPI atau pengendalian intern klien. Bagaimana Anda menjalanlan pengujian substantif dan prosedur analitik? Saya tidak bisa menjelaskan secara teoritis. Namun, untuk pengujian substantif dan prosedur analitik biasanya kami menggunakan sampling. Menurut Anda, apakah semua item dalam sampel penting untuk diuji? Kami akan melihat tingkat risiko. Seharusnya, semua item tersebut penting untuk diuji untuk melihat validitas. Misalnya untuk piutang. Konfirmasi yang kami dapatkan sebenarnya bisa kami sampling. Apabila kami merasa curiga dan ragu-ragu, baru akan kami periksa semuanya. Bagaimana tekanan waktu dan anggaran yang Anda hadapi ketika bekerja? Ya, dalam bekerja kami selalu ada batasan waktu. Batasan waktu ini ada dua, selain dari klien, juga dari kantor kami sendiri. Klien biasanya memberi

129 batasan waktu, karena laporan audit dari kami biasanya akan digunakan untuk laporan pajak. Perusahaan perorangan biasanya harus diselesaikan paling lambat bulan Maret, dan perusahaan umum paling lambat pada bulan April. Kalau menurut saya, batasan waktu tersebut bukan merupakan tekanan, namun lebih pada disiplin kami. Jadi, kami bekerja bukan dibawah tekanan.

130 Responden 3 Nama : Wilibald Y.M. Nama KAP : KAP Bayudi, Yohana, Suzy, Arie Lama bekerja : 2 tahun Hasil wawancara : Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini? Pertama-tama, kami akan mengenali bisnis klien terlebih dahulu. Kami akan melihat laporan keuangan klien, akun-akun apa saja yang harus kami buat working papernya, setelah itu baru kami bagi timnya dan selanjutnya kami buat prosedur auditnya, yaitu apa saja yang akan kami lakukan dalam proses audit. Bagaimana cara Anda melakukan pengujian substantif? Kami akan melihat alur dan isi dari dokumen klien. Kemudian bagaimana cara Anda untuk me-review sebuah dokumen? Kami lihat dulu dokumennya, biasanya dokumen yang baik akan ada tanda tangan otoritas staff, selain itu juga harus diketahui oleh kepala bagian dan staff yang lebih tinggi lagi. Misalnya saja untuk pembelian, harus diketahui oleh gudang, kepala gudang, dan bagian pembelian. Pihak yang mengotorisasi pembelian tersebut juga harus jelas, misalnya dari manajer. Seperti itu biasanya untuk bagian pembelian. Akan berbeda prosesnya pada tiap bagian.

131 Bagaimana cara Anda menggali keterangan dari klien, sehingga keterangan tersebut kuat dan valid? Kekuatan dan kevalidan keterangan klien tidak hanya kami dapatkan dengan cara wawancara. Kami membutuhkan bukti fisik pula, seperti misalnya dokumen. Dokumen ini menurut saya adalah bukti kuat yang menjadi dasar kami membuat opini. Apabila bukti-bukti tersebut tidak ada, maka kami dapat menggunakan cara yang lain. Misalnya saja, kami ingin melihat mengenai pembayaran hutang. Biasanya akan ada slip setoran dari bank. Apabila bukti slip setoran itu tidak ada, maka kami bisa melihatnya dari rekening koran. Kami akan mencari dalam rekening koran, apakah ada transaksi pembayaran hutang pada tanggal sekian untuk pihak tertentu. Jadi walaupun tidak ada bukti slip setoran, kami bisa mencari bukti yang lain melalui rekening koran tersebut. Apakah Anda hanya selalu mencari bukti dokumen? Bagaimana dengan wawancara atau meminta keterangan langsung kepada klien? Cara itu juga bisa dilakukan. Namun, apabila kami ingin mencari bukti dari keterangan klien, pertama-tama kami harus memiliki bukti yang kuat. Jadi ketika kami hendak menanyakan bukti yang tidak ada, maka kami juga harus memaparkan apa saja yang telah kami kerjakan sehingga dapat menyimpulkan bahwa bukti tersebut tidak dapat diperoleh. Apabila kami sudah melakukan berbagai cara penyelidikan, misalnya hingga menelusur invoice-invoice pembelian yang ada, dan bukti yang mendukung mengenai pembayaran

132 hutang tetap tidak ditemukan, kami dapat melaporkannya kepada manajer. Kami akan melaporkan bahwa ada suatu kasus atau temuan audit. Manajer kemudian harus dapat mempertanggunjawabkan perannya. Apabila diperlukan, kami kemudian dapat pula meminta keterangan kepada bagian yang lebih tinggi lagi. Seperti itulah prosesnya. Bagaimana cara Anda meneliti prinsip akuntansi klien? Kami akan melihat bagaimana perusahaan melakukan pencatatan. Akuntan perusahaan bertugas untuk me-record transaksi-transaksi, maka akuntansi inilah yang merupakan gerbang akhir dari perusahaan. Kami akan melihat dan meneliti proses pencatatannya, dan meminta akuntan klien untuk dapat mempertanggungjawabkan pembukuannya. Apakah pencatatan telah dikerjakan dengan benar, apakah sebuah transaksi didukung bukti-bukti yang sesuai, dan sebagainya. Apabila terdapat ketidaksesuaian, maka kami akan me-review ulang. Apa yang Anda lakukan ketika jumlah rupiah dalam akun terlihat meragukan? Saya jelaskan dengan menggunakan contoh saja. Misalnya dalam laporan keuangan terdapat akun gaji dibayar dimuka. Logika yang ada adalah gaji tersebut akan dibayar diawal, kemudian akan diamortisasi setiap bulannya. Tentu saja akun ini terlihat mencurigakan. Kecurigaan akan dapat bertambah ketika muncul akun lain, yaitu hutang gaji. Yang kami lakukan selanjutnya adalah kami akan melakukan konfirmasi kepada pihak akuntan atau manajer. Setelah diselidiki, ternyata kedua akun tersebut untuk mencatat aktualisasi

133 pembayaran gaji. Gaji telah dibebankan di awal, namun bagian akuntan tidak mengetahui secara pasti berapa pembebanan gaji untuk setiap bagian. Bagaimana jika keterangan atau penjelasan klien tidak dapat meyakinkan Anda? Apakah klien pernah berbohong atau menutupi keadaan perusahaan yang sebenarnya? Kalau berbohong saya rasa tidak. Yang sering saya temui adalah penjelasan klien hanya dirasa tidak masuk akal, atau tidak cukup kuat untuk meyakinkan saya. Penjelasan klien harus dapat dilogika, baik secara akuntansi, maupun logika alur kejadian yang terjadi di perusahaan. Apabila tidak sesuai dengan logika akuntansi, maka tidak akan kami terima. Misalnya saja, klien banyak memberi alasan mengenai ketidakadaan suatu bukti. Kami tidak dapat menerimanya karena sebuah bukti biasanya dapat menjadi bukti pendukung untuk transaksi lain. Satu bukti saja tidak ada, akan berpotensi menjadi temuan yang material. Hal ini juga berkaitan dengan tanggung jawab seorang pemimipin. Kami akan bertindak tegas dan tidak akan menolelir alasan yang tidak masuk akal, karena kami akan lebih percaya dengan bukti fisik atau penjelasan yang menurut kami masuk akal. Menurut Anda, apakah semua item dalam sampel penting untuk diuji? Apakah terdapat prosedur yang menurut Anda wajar untuk tidak dilakukan? Biasanya ada TOC atau test of control. Dalam melihat alur dokumen-dokumen yang ada, kami akan melakukan ke salah satu dokumen saja. Misalnya saja mengenai invoice pembelian, kami akan melihat alur mulai dari awal hingga

134 dilakukan pencatatan. Apabila TOC salah satu alur tersebut dirasa sudah baik alurnya, maka kami tidak perlu melakukan prosedur-prosedur yang lain. Ketika dalam TOC terlihat ada suatu bagian yang terhenti, atau tidak wajar, maka kami akan cukup fokus pada temuan tersebut saja. Atau bisa saja, klien sendiri yang meminta kami untuk fokus pada bagian tertentu. Misalnya, klien mengeluh mengenai bagian gudang yang selalu terjadi selisih antara pencatatan dengan kondisi fisik di gudang. Maka kami akan meneliti prosedurnya dan melihat potensi ketidakwajaran tersebut. Jadi, apakah semua item tersebut perlu diuji, menurut saya itu tergantung pada kondisi klien. Ada juga prosedur yang masuk akal untuk tidak dilakukan. Itu juga tergantung pada kondisi klien. Seperti misalnya ketika kami sudah mendapat bukti tertentu, kami bisa saja tidak meneruskan prosedur audit tersebut hingga selesai. Bagaimana cara Anda membagi waktu untuk beberapa klien dalam satu periode audit? Misalnya ada dua klien yang harus saya kerjakan dalam waktu yang hampir bersamaan. Saya akan fokus dulu ke klien A sambil saya mencicil sedikit demi sedikit tugas saya di klien B. Kami selalu memiliki koordinator untuk setiap klien, maka kami juga mematuhi arahan dari koordinator kami.

135 Seberapa sering Anda merasakan tekanan ketika bekerja? Ya, tentu saja sering. Pekerjaan audit adalah pekerjaan dengan batas waktu yang sangat singkat, biasanya hanya sekitar satu bulan, dan itu harus selesai. Oleh karena itu setiap saat kami selalu berlomba dengan waktu. Apakah Anda merasa bahwa tekanan waktu tersebut adalah hambatan? Kalau menurut saya pribadi, hal-hal semacam itu bukanlah sebuah hambatan, namun lebih ke tantangan, bagaimana caranya saya dapat mengatur waktu dengan baik. Ketika sekali saja saya atau kami memiliki time management yang buruk, maka akan berdampak pada tim kami dan juga pada klien. Klien pasti akan menegur kami karena tidak dapat menyelesaikannya tepat waktu. Klien akan menegur partner kami, dan dari partner akan turun ke senior, kemudian pasti akan sampai ke junior pula, sehingga semuanya akan merasakan stress, dan tekanan yang lebih besar akan dirasakan oleh juniorjunior auditor. Oleh karena itu, menurut saya, time management yang baik adalah hal yang sangat penting dimiliki seorang auditor. Melalui pekerjaan audit ini pula saya belajar banyak hal. Selain mendapat ilmu, yaitu saya bisa belajar bermacam-macam laporan keuangan perusahaan, saya juga belajar untuk mengontrol waktu dan mengendalikan emosi.

136 Apakah ada hambatan lain yang Anda rasakan ketika bekerja? Baik secara internal maupun eksternal? Hambatan biasanya berasal dari diri saya sendiri. Saya pikir adalah hal yang manusiawi ketika seseorang merasa malas dan jenuh bekerja. Ketika terjadi seperti itu, biasanya saya akan istirahat sebentar untuk menghilangkan lelah dan jenuh karena melihat angka-angka terus menerus di laptop. Kalau hambatan dari klien, saya rasa tidak ada, karena disini klien yang membutuhkan jasa kami, maka biasanya klien akan selalu membantu kami untuk menyediakan informasi-informasi yang kami butuhkan.

137 Responden 4 Nama : Rani Rahma Nama KAP : KAP Darsono & Budi Cahyo Santoso Lama bekerja : 5 tahun Hasil wawancara : Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini? Kami biasanya melihat laporan keuangan klien, mulai dari neraca, laba rugi, dan sebagainya. Kemudian kami akan melihat akun-akunnya. Misalnya adalah kas. Kami akan menelusur ulang angka-angka dalam laporan keuangan tersebut, jadi akan kami cocokkan antara bukti fisik kas dengan catatan yang ada. Bagimana cara Anda me-review dokumen? Me-review dokumen biasanya dilakukan oleh supervisor kami. Bagaimana cara Anda untuk mendapatkan keterangan atau penjelasan yang kuat dan valid dari klien? Misalnya ketika ada akun, angka, atau transaksi yang tidak pahami, maka kami akan langsung konfirmasi ke klien. Kami akan tanyakan apa maksudnya dan bagaimana penggunaannya hingga kami dapatkan keterangan yang jelas.

138 Apa yang Anda lakukan ketika jumlah rupiah dalam suatu akun terlihat meragukan? Pasti kami akan langsung konfirmasi ke bagian yang bersangkutan. Apabila angka-angka yang ada kami rasa berbeda dan tidak sesuai, maka kami akan langsung melakukan konfirmasi, baik ke bank maupun ke bagian perusahaan yang bersangkutan. Kami juga akan mencocokkan dengan bukti fisiknya. Bagaimana cara Anda menentukan materialitas? Materialitas ini tergantung pada masing-masing perusahaan. Kami akan melihat berapa jumlah asetnya, kemudian dari situ, kami akan dapat menentukan berapa presentase materialitas menurut kami. Menurut Anda, apakah semua item dalam sampel sangat penting untuk diuji? Ya, pasti. Semua item pasti dan harus kami uji. Apakah menurut Anda ada prosedur audit yang masuk akal untuk tidak dilakukan? Menurut saya jangan sampai ada prosedur yang terlewat, semuanya harus dikerjakan dan dilakukan. Setiap prosedur akan saling berkaitan satu dengan yang lainnya, oleh karena itu semua prosedur harus dan wajib kami lakukan. Berapa klien yang Anda kerjakan pada satu periode? Kalau saya pribadi, biasanya sekitar 8-10 klien.

139 Bagaimana cara Anda membagi waktu untuk setiap klien? Kami ada jadwal waktu masing-masing dari pihak administrasi kantor. Jadi tugas kami untuk masing-masing klien sudah diatur dan terjadwal. Selain itu, kami juga ditarget, biasanya untuk tiap klien jangka waktu pengerjaannya adalah sebulan. Di SPK pun juga tertulis, pengerjaan audit untuk satu klien membutuhkan waktu berapa lama. Menurut Anda, apakah pekerjaan audit ini penuh dengan tekanan? Sejak awal, saya sudah mengetahui bahwa pekerjaan seorang auditor memiliki risiko seperti itu, penuh dengan batasan waktu dan anggaran. Jadi menurut saya bukan sebagai tekanan, karena memang harus disiplin. Apa saja hambatan ketika bekerja? Kalau dari pihak klien, biasanya kami sering kesulitan untuk mendapatkan data. Bagaimana cara Anda menghadapi hambatan tersebut? Satu-satunya cara adalah kami menghubungi klien terus menerus dan meminta klien untuk segera memenuhi data-data yang kami butuhkan. Bagaimana apabila klien bersikap tidak kooperatif? Kami akan memberi jangka waktu untuk klien. Misalnya, permintaan data tersebut harus dipenuhi selama satu minggu. Apabila klien tidak

140 memenuhinya, kami akan membuat catatan yang akan kami tuangkan dalam management letter. Jadi, semua akan kembali ke klien itu sendiri.

141 Responden 5 Nama : Rio Erdiawan Nama KAP : KAP Leonard, Mulia & Richard Lama bekerja : 3 tahun Hasil wawancara : Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini? Prosedur dalam bekerja sudah ditetapkan dari kantor. Kalau secara garis besar, sebagai berikut. Klien akan memberikan laporan keuangannya kepada kami. Tugas kami adalah meneliti ulang, dari mana angka-angka dalam laporan keuangan tersebut didapat. Kami juga harus meneliti, apakah pencatatannya wajar atau tidak. Bagaimana cara Anda me-review dokumen? Untuk me-review misalnya kami dapat memeriksa voucher-voucher, apakah telah diotorisasi dengan benar. Selain itu, kami akan meneliti pula apakah angka-angka yang ada sudah sesuai dengan keadaan sebenarnya. Bagaimana cara Anda menggali informasi dari klien, sehingga penjelasan klien kuat dan valid? Kami harus bertanya dengan detail sampai kami mendapat informasi yang kami butuhkan. Kami juga biasanya dibantu dan mendapat arahan dari ketua tim.

142 Bagaimana cara Anda meneliti prinsip akuntansi klien? Untuk meneliti prinsip akuntansi, kami akan mencocokkannya dengan PSAK. Misalnya klien menggunakan prinsip berbasis accrual, namun ada transaksi yang justru berbasis kas. Kami akan melihat seberapa patuh klien menerapkan prinsip akuntansinya. Apa yang Anda lakukan ketika mendapat suatu temuan audit? Pertama-tama kami akan konfirmasi dulu pada klien mengenai temuan tersebut, setelah itu akan kami lakukan jurnal koreksi. Menurut Anda, apakah semua item dalam sampel penting untuk diuji? Ya, menurut saya penting. Namun, kami memiliki sistem, yaitu hanya menguji sekian persen dari keseluruhan sampel. Misalnya, voucher yang kami dapatkan adalah 1.000, maka kami akan meneliti atau menguji hanya beberapa persennya saja. Ketentuan presentasenya biasanya sudah ditetapkan terlebih dahulu dan sudah tertulis di prosedur audit. Apakah menurut Anda terdapat prosedur audit yang masuk akal untuk tidak dilakukan? Untuk setiap klien, akan berbeda prosedur auditnya, menyesuaikan dengan keadaan klien. Namun, setelah prosedur itu sudah ditetapkan, semuanya harus dilakukan, karena kamipun harus mengisi dan melaporkan dengan lengkap semua prosedur tersebut.

143 Seberapa besar tekanan yang ada ketika bekerja? Menurut saya sangat besar, karena dalam bekerja ada batasan waktu dan anggaran yang harus dipenuhi. Berapa banyak klien yang Anda tangani dalam satu periode audit? Rata-rata mencapai 15-20 klien. Bagaimana cara Anda membagi waktu untuk menyelesaikan semua laporan audit? Satu-satunya cara adalah dengan lembur, karena ada waktu dan anggaran yang harus dipenuhi, yang tidak akan selesai apabila kami tidak lembur. Namun, kami tidak bekerja sendirian, ada tim juga, jadi menurut beban kami tidak terlalu besar. Bagaimana cara menentukan materialitas? Mengenai materialitas, sudah ada dalam program audit, jadi akan berbeda perlakuannya untuk setiap KAP. Saya hanya tinggal memasukkan angkaangka saja ke dalam excel, karena sudah ada programnya. Dari situlah akan didapat presentasenya sehingga dapat ditentukan materialitasnya. Apa yang Anda lakukan ketika jumlah rupiah dalam akun terlihat meragukan? Kami akan melakukan konfirmasi dan mencocokkannya dengan bukti-bukti yang ada.

144 Apa saja hambatan ketika bekerja? Hambatan internal hanya kadang-kadang saya merasa bosan dan jenuh bekerja. Hambatan yang cukup sulit biasanya dari eksternal, misalnya mendapat teman tim yang bekerja kurang kooperatif sehingga menghambat proses audit. Bagaimana cara Anda mengatasi hambatan tersebut? Cara saya adalah kembali lagi ke rasa tanggung jawab saya sebagai auditor. Ketika saya sadar akan tanggung jawab saya, saya akan berusaha bekerja dengan lebih baik lagi.

145 Responden 6 Nama : Jeffry A. Nama KAP : KAP Riza, Adi, Syahril & Rekan Lama bekerja : 5 tahun Hasil wawancara : Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini? Awalnya tentu ada permohonan audit. Setelah kami sepakat dengan klien, maka akan kami buatkan surat perikatan dan perjanjian kerja. Kemudian akan kami mulai proses auditnya, jangka waktunya untuk yang paling ringan adalah minimal 30 hari kerja atau 30 hari kalender. Kami akan melihat bagaimana laporan keuangan klien. Setelah memahami, baru akan kami buat prosedur auditnya, dan kemudian kami akan turun ke lapangan. Sekitar 15 hari, atau sekitar dua minggu, kami akan melakukan pemeriksaan pada perusahaan untuk melengkapi prosedur auditnya, sehingga pada akhirnya kami dapat menyusun laporan audit. Bagaimana cara Anda me-review dokumen? Kami akan melihat laporan ketika hampir jadi. Laporan yang sudah 80% selesai, akan diserahkan pada supervisor atau manajer, kemudian kami akan cek kesesuaiannya dan akan kami teliti apakah ada penjelasan yang sekiranya material menurut kami.

146 Bagaimana cara menentukan materialitas? Biasanya kami memiliki batasan tertentu, yaitu 20% dari aset perusahaan. Apabila setelah dihitung, presentase yang didapat adalah lebih dari 20%, maka dapat kami simpulkan sementara bahwa klien kami bermasalah. Dari situ dapat kami katakan bahwa laporan tersebut tidak wajar. Namun dalam menentukan ketidakwajaran tersebut tidak hanya bergantung pada aspek ini saja. Masih banyak hal lain yang harus kami teliti lebih lanjut. Apa yang kemudian Anda lakukan selanjutnya ketika menemukan suatu temuan? Kami memiliki dua opsi, yang pertama adalah akan kami diskusikan bersama dengan klien. Apabila klien dapat perbaiki, maka kami akan menghapus temuan tersebut, dengan catatan tetap kami beri management letter. Management letter ini berisi mengenai temuan-temuan kami tersebut, yang kemudian akan kami tidaklanjuti setelah tahun buku, sehingga untuk tutup tahun yang baru, masalah tersebut sudah selesai. Opsi kedua adalah ketika klien tidak mau bekerja sama, maka secara otomatis akan kami berikan opini tidak wajar pada laporan audit kami. Bagaimana cara Anda menggali informasi dari klien, sehingga Anda mendapatkan penjelasan yang kuat? Biasanya, justru klien lah yang takut dengan kami. Maka, ketika kami melakukan konfirmasi atau meminta keterangan dari klien, pasti klien akan memberikan informasi yang sebenarnya. Satu-satunya kelemahan adalah

147 ketika kita kesulitan meminta data. Ketika hal tersebut terjadi, kami akan memberikan pengecualian, apabila sampai batas waktu yang ditentukan klien tetap tidak memberikan data. Apakah yang Anda lakukan hanya sebatas memberikan opini saja, tanpa melakukan tindakan lebih lanjut? Ini akan kembali pada tujuan audit yang kami lakukan. Apabila tujuan audit adalah untuk internal, misalnya untuk bank yang akan memberikan kredit, maka apabila klien tidak kooperatif dengan kami, yang bisa kami lakukan hanyalah memberikan informasi yang apa adanya kepada bank. Hal-hal yang baik akan kami sampaikan, dan hal-hal yang kurang baik akan kami tindaklanjuti lebih dalam lagi. Apakah semua item dalam sampel penting untuk diuji? Sebenarnya penting, namun kembali lagi ketika kami turun ke lapangan, kami dihadapkan pada jangka waktu audit yang harus kami sesuaikan. Pada awalnya ketika melakukan perjanjian audit, kami telah menjelaskan apabila dalam jangka waktu yang disepakati kami tidak dapat menyelesaikannya, atau bukti-bukti belum terkumpul dengan lengkap, maka waktu akan diundur sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Apabila klien tidak bersedia untuk mengundur waktu audit, maka laporan akan kami buat apa adanya.

148 Apakah ada prosedur audit yang menurut Anda masuk akal untuk tidak dilakukan? Masuk akal untuk tidak dilakukan sebenarnya tergantung pada masing-masing auditor. Kalau untuk saya, saya cenderung akan melakukan semua prosedur yang ada. Masing-masing akun tentu memiliki prosedur audit tertentu. Kami akan lakukan prosedurnya, namun dapat saja kami kurangi. Misalnya dalam 100% prosedur, ketika mencapai 80%, kami sudah bisa mengeluarkan judgement bahwa laporan keuangan tersebut sudah wajar. Ada berapa klien yang Anda tangani dalam satu periode audit? Dalam satu tahun kira-kira sekitar lima. Bagaimana cara Anda membagi waktu untuk tiap klien? Untuk membagi waktunya, biasanya kami ada manajemennya. Kami memiliki tim masing-masing untuk tiap klien. Misalkan untuk klien A sudah mencapai 80% tingkat penyelesaiannya, maka tim untuk klien A dapat ditarik untuk mengerjakan klien B. Namun kami jarang mendapat beberapa klien yang harus dikerjakan pada waktu yang bersamaan. Seberapa besar tekanan waktu dan anggaran ketika bekerja? Kalau untuk waktu dan anggaran, kami tidak memiliki masalah. Waktu dan anggaran telah kami tetapkan sebelumnya, dan telah kami perkirakan dengan baik. Masalah kami biasanya adalah di klien, ketika data-data yang diberikan tidak lengkap, dan klien tidak segera melengkapi data.

149 Hambatan apa saja yang Anda hadapi, baik dari dalam maupun dari luar? Kalau dari dalam memang jarang. Kebanyakan hambatan memang hanya dari klien, data lama dan kami kesulitan mencari orang yang bersangkutan. Bagaimana cara Anda mengatasi hambatan tersebut? Biasanya kami akan langsung menghubungi pimpinan perusahaan, karena akan lebih mudah apabila melalui pimpinan. Misalnya saja pimpinan berkata untuk menghubungi staff accounting, namun ternyata staff tersebut sulit dihubungi, maka kami akan kembalikan ke pimpinan. Bukannya mengancam, namun lebih ke profesionalitas.

150 Responden 7 Nama : Steven Pradipta Nama KAP : KAP Leonard, Mulia & Richard Lama bekerja : 2 tahun Hasil wawancara : Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini? Dalam proses audit, kami dibagi ke beberapa tim. Dalam satu tim kemudian kami dibagi-bagi lagi untuk mengerjakan tugas-tugas audit tertentu, biasanya dibagi untuk tiap-tiap pos yang ada dalam laporan keuangan klien. Untuk selanjutnya akan ada arahan dari supervisor kami mengenai pos mana yang akan kami kerjakan. Selain itu, kami juga diberi arahan mengenai aturanaturan mengenai standar akuntansi yang berlaku, yang akan kami gunakan untuk mengaudit. Bagaimana cara Anda mengevaluasi prinsip akuntansi? Ketika mendapat arahan dari supervisor tadi, kami juga akan dijelaskan langsung mengenai prinsip akuntansi apa yang klien kami gunakan. Semisal klien menggunakan IFRS, maka supervisor kami akan menjelaskan dengan detail mengenai aturan-aturan yang ada dalam IFRS, yang kemudian akan menjadi dasar kami dalam meneliti pos-pos yang ada.

151 Bagaimana cara Anda me-review dokumen? Misalnya, saya ditugaskan dalam pos piutang untuk sebuah BPR. Maka kami akan mengumpulkan semua bukti yang berkaitan dengan piutang, kemudian akan kami cek kelengkapannya, dan memastikan telah ditandatangani oleh pihak yang bersangkutan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Selain itu kami juga melihat jumlah rupiah dari piutang, kami memastikan jumlahnya sama antara BPR dan klien dari BPR tersebut, serta jumlahnya sesuai dengan perjanjian. Bagaimana cara Anda mengumpulkan bukti-bukti dalam proses audit? Bukti-bukti apa saja yang biasanya Anda cari? Kas dapat ditelusur dari cash opname, bukti fisik dapat ditelusur dari stock opname, serta bukti dari bank dapat kami peroleh dengan mengirimkan konfirmasi. Apa yang Anda lakukan ketika jumlah rupiah untuk sebuah akun terlihat meragukan? Contoh konkritnya adalah ketika kami menemukan suatu kejanggalan, yaitu terdapat selisih lebih atau selisih kurang dari sebuah akun. Apabila hal tersebut terjadi, kami akan langsung melakukan konfirmasi ke bagian pimpinan atau pihak yang berkaitan.

152 Bagaimana cara Anda untuk mendapatkan penjelasan yang kuat dan valid dari klien? Agar penjelasannya kuat, maka ketika kami menemukan terdapat kejanggalan, kami akan melakukan konfirmasi langsung kepada pihak yang berkaitan, berapakah jumlah pasti dari akun tersebut yang ada pada catatan serta yang dapat terlihat dari bukti fisik. Maka, ketika selisih tersebut benar-benar ada dan memang merupakan suatu kesalahan, serta telah diakui oleh kedua belah pihak, maka pada akhirnya kami akan menarik kesimpulan, data mana yang dirasa benar. Selisih atau ketidaksesuaian tersebut akan kami sampaikan dan laporkan pada akhir audit, yaitu terdapat selisih pada akun apa, dan berapa besar selisihnya. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengaudit satu klien? Biasanya sekitar satu hingga satu setengah bulan. Pernahkah Anda mengerjakan lebih dari satu klien dalam jangka waktu yang sama atau berdekatan? Bagaimana cara Anda membagi waktu untuk masing-masing klien? Karena saya masih sebagai junior auditor dan saya bekerja dalam satu tim, maka pekerjaan untuk setiap tim akan dikoordinir dan ditangani oleh supervisor kami. Jadi misalnya supervisor memiliki sepuluh anak buah, maka supervisor kami sendiri yang akan mengaturnya untuk tiap klien.