BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BLITAR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG BADAN KESATUAN BANGSA PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BATU

PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 30 TAHUN

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 116 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 98 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN SUBANG

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RATIMAT TUIIAN YANG MATIA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 25 TAHUN

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 36 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 58 TAHUN 2016

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, HAK DAN KEWAJIBAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 150 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LANDAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 49 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-S TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK WALIKOTA MADIUN,

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 57 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-B TAHUN 2011

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016

Transkripsi:

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 6 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Blitar, perlu ditetapkan penjabaran tugas dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Blitar. b. bahwa untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9); 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437), sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor : 82). 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 12 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Blitar (Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2008 Nomor 9/ E) 12. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 20 Tahun 2008 tentang Organisasi dan tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Kabupaten Blitar. 13. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 6 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Blitar. M E M U T U S K A N Menetapkan : PERATURAN BUPATI BLITAR TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Daerah, adalah Daerah Kabupaten Blitar. 4. Kepala Daerah, adalah Bupati Blitar. 5. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Bupati Blitar. 6. Otonomi Daerah, adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan Peraturan perundang-undangan. 7. Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 8. Perangkat Daerah adalah Lembaga yang membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. 9. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar. 10. Badan adalah Badan Kesatuan Bangsa, dan Politik Kabupaten Blitar. 11. Kepala Badan adalah Kepala Badan Kesatuan Bangsa, dan Politik Kabupaten Blitar. 12. Unit Pelaksana Teknis Badan adalah unsur pelaksana teknis Badan di lapangan. 13. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural. 14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD, adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten. BAB II Bagian Pertama

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 2 Badan Kesatuan Bangsa, dan Politik adalah unsur pendukung tugas kepala daerah dipimpin oleh kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 3 Badan Kesatuan Bangsa, dan Politik sebagaimana dimaksud pada pasal 2 mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik yaitu di bidang kesatuan Bangsa, dan Politik. Pasal 4 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 3, Badan Kesatuan Bangsa, dan Politik, mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang kesatuan bangsa dan politik di daerah. b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kesatuan bangsa dan politik. c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesatuan bangsa dan politik. d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kedua SUSUNAN ORGANISASI Pasal 5 (1) Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, terdiri atas : a. Kepala b. Sekretariat membawahi: 1. Sub Bagian Penyusunan Program; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Umum. c. Bidang Hubungan Antar Lembaga, membawahi : 1. Sub Bidang Lembaga Politik; 2. Sub Bidang Lembaga Kemasyarakatan. d. Bidang Integrasi Bangsa, membawahi: 1. Sub Bidang Wawasan Kebangsaan; 2. Sub Bidang Pembauran. e. Bidang Budaya Politik, membawahi : 1. Sub Bidang Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM). 2. Sub Bidang Pengembangan Etika Politik f. Bidang Kewaspadaan, membawahi: 1. Sub Bidang Pencegahan Konflik; 2. Sub Bidang Penanganan Konflik. g. Unit Pelaksana Teknis Badan; h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat, Sub bagian, Bidang, dan Sub Bidang, Kepala UPT Badan dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala Badan secara berjenjang. Bagian Ketiga Sekretaris Pasal 6 Sekretariat sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1) huruf b, dipimpin oleh Sekretaris mempunyai tugas

membantu Kepala Badan dalam mengumpulkan dan mengolah data dalam menyusun rencana program, monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan, menyelenggarakan ketatausahaan, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan dan urusan umum serta memberikan pelayanan administrasi kepada semua unit kerja di lingkungan Badan.

Pasal 7 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 7, Sekretaris mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana kegiatan dan program kerja Badan. b. pemantauan dan evaluasi hasil program kerja Badan. c. pengkoordinasian dan penyusunan laporan hasil pemantauan program kerja Badan. d. pengkoordinasian pelaksanaan tugas-tugas bidang pada Badan. e. pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, kehumasan dan keprotokolan. f. pelaksanaan fungsi tata usaha keuangan pada Badan; g. pengelolaan administrasi kepegawaian dan kesejahteraan pegawai. h. pengelolaan administrasi keuangan dan gaji pegawai. i. pengelolaan dan pengadministrasian perlengkapan kantor, pemanfaatan dan perawatan inventaris kantor. j. pelaksanaan pelayanan teknis administrasi kepala Badan dan semua unit organisasi di lingkungan Badan. k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. Paragraf 1 Sub Bagian Penyusunan Program Pasal 9 (1) Sub Bagian Penyusunan Program sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (1) huruf b angka 1, mempunyai tugas menghimpun dan mengolah data dalam rangka menyusun rencana program, monitoring dan evaluasi pelaporan serta penyusunan laporan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Penyusunan Program Mempunyai fungsi : a. pengumpulan bahan dan penganalisaan data guna penyusunan rencana kegiatan dan program kerja Badan. b. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi hasil program kerja Badan. c. penghimpunan dan penganalisaan data guna penyajian informasi. d. penganalisaan hasil pelaksanaan program Badan. e. pengkoordinasian dan penyusunan laporan hasil program kerja Badan. f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya. Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan Pasal 10 (1) Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1) huruf b angka 2, mempunyai tugas melakukan Perencanaan anggaran pembiayaan, pengelolaan dan mengkoordinir penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan Badan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi : a. pelaksanaan penghimpunan data dan penyiapan bahan kebutuhan dalam rangka penyusunan anggaran keuangan Badan. b. pelaksanaan pengelolaan anggaran keuangan belanja langsung maupun belanja tidak langsung. c. penyusunan, penatausahaan, verifikasi, dan pelaporan keuangan, serta pengujian pembayaran. d. pelaksanaan pengujian, penatausahaan, verifikasi, dan pelaporan perintah pembayaran. e. pelaksanaan penatausahaan kas dan urusan belanja anggaran kegiatan kebutuhan kantor. f. penyusunan kebutuhan operasional, verifikasi data dan dokumen keuangan, serta pelaporan keuangan. g. pelaksanaan pengujian terhadap data dan dokumen permintaan pembayaran keuangan, serta dokumen pendukung. h. pelaksanaan penatausahaan data dan implementasi sistem informasi, pelaporan data dan perkembangan realisasi permintaan pembayaran keuangan dan perkembangan realisasi pencairan anggaran i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

Paragraf 3 Sub Bagian Umum Pasal 11 (1) Sub Bagian Umum sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1) huruf b angka 3, mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan dan rumah tangga, memelihara barang-barang inventaris, serta laporan berkala. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan urusan administrasi kepegawaian lingkungan Badan. b. penyelenggaran urusan rumah tangga, rapat-rapat, tamu-tamu dinas dan pelaksanaan kehumasan. c. penyelenggaran urusan ketatausahaan, surat menyurat dan kearsipan. d. penyusunan rencana kebutuhan barang, termasuk inventarisasi barang, pengadaan, perawatan dan pemeliharaan barang perlengkapan Badan. e. pelaksanaan penerbitan, pengamanan dan pemeliharaan kebersihan kantor dan lingkungan sekitarnya. f. penyusunan laporan Tahunan tentang barang inventarisasi kantor. g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Keempat Bidang Hubungan Antar Lembaga Pasal 12 (1) Bidang Hubungan Antar Lembaga sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas melaksanakan Koordinasi dan Fasilitasi Hubungan Antar Lembaga (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Hubungan Antar Lembaga mempunyai fungsi : a. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi, penyusunan program di Bidang Hubungan Antar Lembaga b. pelaksanaan penyusunan program fasilitasi Hubungan dengan lembaga legislatif, lembaga penyelenggara pemilihan umum dan partai politik, organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat. c. pelaksanaan pengolahan data partai politik, organisasi kemasyarakatan dan Lembaga Sosial Masyarakat. d. pelaksanaan pembuatan peta politik dan kekuatan parpol hasil pemilu dan pilkada e. pelaksanaan fasilitasi dan mediasi kegiatan parpol, ormas / tokoh masyarakat / tokoh agama, LSM, PTN dan PTS f. pelaksanaan pemantauan kegiatan parpol, ormas / tokoh masyarakat / tokoh agama, LSM, PTN dan PTS g. pelaksanaan fasilitasi, mediasi dan komunikasi dalam hubungan antar parpol, ormas / tokoh masyarakat / tokoh agama, LSM, PTN dan PTS h. pelaksanaan koordinasi tugas dan program Hubungan Antar Lembaga dengan Instansi dan atau lembaga terkait i. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas serta program Hubungan Antar Lembaga j. pelaksanaan koordinasi dengan kelompok kerja guna memproses PAW anggota DPRD k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugasnya. Paragraf 1 Sub Bidang Lembaga Politik Pasal 13 Sub Bidang Lembaga Politik, sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1) huruf c, angka 1, mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan pengumpulan penyusunan kegiatan dengan partai politik, Penyelenggaraan Pemilu dan Lembaga Legislatif dalam pelaksanaan demokrasi dan penguatan Ham b. menyiapkan bahan koordinasi, konsultasi dan kerjasama dengan Partai Politik, Penyelenggaraan Pemilu dan Lembaga Legislatif serta Instansi dan atau lembaga terkait dalam rangka fasilitasi pendidikan politik dan pengembangan demokrasi dan Ham di lingkungan aparat pada pemerintah dan masyarakat c. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dalam rangka fasilitasi proses penggantian antar

waktu Anggota DPRD Kabupaten Blitar dan memantapkan sikap serta tingkah laku yang berdimensi demokrasi dan Ham d. menyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan fasilitasi Partai Politik, Penyelenggaraan Pemilu dan Lembaga Legislatif serta penumbuhan suasana politik yang demokratis yang penuh keterbukaan dan rasa tanggung jawab serta menjunjung tinggi supremasi hukum dan Ham e. menghimpun dan menyusun data keberadaan jumlah dan kegiatan Partai Politik dan menyiapkan pertimbangan kepada kepala bidang. f. menyiapkan bahan koordinasi, konsultasi dan kerjasama dengan Penyelenggara Pemilu serta instansi dan atau lembaga terkait dalam rangka fasilitasi penyelenggaraan pemilu g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai bidang tugasnya. Paragraf 2 Sub Bidang Lembaga Kemasyarakatan. Pasal 14 Sub Bidang Hubungan Lembaga Kemasyarakatan, sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1) huruf c angka 2, mempunyai tugas : a. menghimpun dan mengolah data dalam rangka menyusun kegiatan hubungan Ormas, Lembaga Profesi dan LSM. b. melakukan koordinasi, konsultasi dan kerjasama dengan Ormas, Lembaga Profesi dan LSM dalam rangka fasilitasi pemberdayaan lembaga infra struktur politik. c. menghimpun dan menyusun data keberadaan, jumlah dan kegiatan Ormas, Lembaga Profesional dan LSM. d. melakukan evaluasi dan menyusun laporan tentang kegiatan fasilitasi hubungan dengan lembaga Ormas, Lembaga Profesi dan LSM. e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai bidang tugasnya. Bagian Kelima Bidang Integrasi Bangsa Pasal 15 (1) Bidang Integrasi Bangsa mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan fasilitasi di bidang Integrasi Bangsa; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Integrasi Bangsa mempunyai tugas : a. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi, penyusunan program di bidang integrasi bangsa. b. pelaksanaan penyusunan program peningkatan kapasitas aparatur dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan dibidang pembauran bangsa, dan wawasan kebangsaan serta penghargaan kebangsaan. c. pelaksanaan koordinasi tugas dan program kegiatan pembauran bangsa dan wawasan kebangsaan dengan instansi dan atau lembaga terkait. d. pelaksanaan penyelenggaraan fasilitator, sosialisasi dan pengembangan wasbang dan ketahanan bangsa dan pembauran bangsa. e. Pelaksanaan kegiatan pengembangan dan aplikasi wasbang, ketahanan bangsa, pembauran bangsa serta nilai-nilai kebangsaan. f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugasnya. Paragraf 1 Sub Bidang Wawasan Kebangsaan Pasal 16 Sub Bidang Wawasan Kebangsaan, sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1) huruf d angka 1, mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan penyusunan kegiatan dibidang wawasan kebangsaan.

b. menyiapkan bahan pengembangan dan aplikasi wasbang, ketahanan bangsa serta nilai-nilai kebangsaan. c. menyiapkan bahan peningkatan solidaritas dan kesatupaduan masyarakat. d. menyiapkan bahan sosialisasi wasbang dan ketahanan bangsa dalam forum komunikasi kesatuan bangsa. e. m enyiapkan bahan peningkatan forum komunikasi dan konsultasi etnis lokal antar umat beragama f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai bidang tugasnya. Paragraf 2 Sub Bidang Pembauran Pasal 17 Sub Bidang Pembauran, sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1) huruf d angka 2, mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan penyusunan kegiatan di bidang pembauran bangsa b. menyiapkan bahan peningkatan kapasitas aparatur dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan di bidang pembauran bangsa untuk meningkatkan pembauran antar golongan, etnis, suku serta umat beragama di berbagai aspek kehidupan masyarakat c. menyiapkan bahan koordinasi dan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait dibidang pembauran bangsa d. menyiapkan bahan pengkajian masalah pembauran bangsa dalam dimensi berbagai kehidupan e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai bidang tugasnya Bagian Keenam Bidang Budaya Politik Pasal 18 (1) Bidang Budaya Politik mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan fasilitasi dibidang budaya politik; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Budaya Politik mempunyai fungsi : a. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi, penyusunan program di bidang Budaya Politik b. pelaksanaan program fasilitasi pelaksanaan kegiatan budaya politik dalam bidang Demokrasi dan HAM dan pengembangan Etika Politik c. pelaksanaan Koordinasi tugas dan program kegiatan demokrasi dan HAM dan Pengembangan Etika Politik dengan Instansi dan atau Lembaga terkait d. pelaksanaan fasilitasi untuk pengembangan norma / nilai budaya demokratis dalam masyarakat sadar akan hak dan kewajiban warga negara demi terwujudnya demokratisasi e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas serta program kegiatan budaya politik di bidang demokrasi dan HAM dan Pengembangan Etika Politik f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai bidang tugasnya Paragraf 1 Sub Bidang Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM) Pasal 19 Sub Bidang Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM), sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1) huruf e angka. 1, mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan penyusunan kegiatan pelaksanaan demokrasi dan penguatan HAM b. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pengembangan demokrasi dan HAM di lingkungan aparat pemerintahan dan masyarakat.

c. menyiapkan bahan diseminasi dan pendidikan HAM untuk memantapkan pengetahuan, sikap, tingkah laku yang rasional berdimensi Demokrasi dan HAM. d. menyiapkan bahan penumbuhan suasana politik yang demokratis bercirikan keterbukaan, rasa tanggung jawab, tanggap dan aspiratif serta menjunjung tinggi supremasi hokum dan HAM dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. e. menyiapkan bahan pemberian pertimbangan kepada kepala bidang budaya politik dalam pelaksanaan tugas. f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai bidang tugasnya. Paragraf 2 Sub Bidang Pengembangan Etika Politik Pasal 20 Sub Bidang Pengembangan Etika Politik sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1) huruf e angka 2, mempunyai tugas : a. menyiapkan hahan pengembangan etika politik. b. menyiapkan bahan koordinsi dan kerjsama dengan instansi dan atau lembaga terkait dibidang pengembangan etika politik. c. menyiapkan bahan fasilitasi pengembangan etika politik untuk mewujudkan kesetaraan pola pikir di lingkungan aparat pemerintah dan masyarakat. d. menyiapkan bahan pendidikan etika politik untuk memantapkan pengetahuan, sikap dan tingkah laku yang rasional dalam upaya perwujudan demokratisasi. e. menyiapkan bahan pemberian pertimbangan kepada kepala bidang dalam pelaksanaan tugas. f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, sesuai bidang tugasnya. Bagian Ketujuh Bidang Kewaspadaan Pasal 21 (1) Bidang kewaspadaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan fasilitasi dibidang kewaspadaan (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Kewaspadaan mempunyai fungsi : a. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi, penyusunan program pencegahan dan penanganan konflik b. melaksanakan pengkoordinasian tugas dan program kegiatan fasilitasi pencegahan dan penanganan konflik dengan instansi dan atau lembaga terkait c. melaksanakan evaluasi dan pelaporan tugas serta program pencegahan dan penanganan konflik d. melaksanakan analisis potensi konflik, penanganan konflik dan rekonsiliasi serta rehabilitasi e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugasnya. Paragraf 1 Sub Bidang Pencegahan Konflik Pasal 22 Sub Bidang Pencegahan Konflik, sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1) huruf f angka 1, mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan dibidang pencegahan konflik. b. menyiapkan bahan pengumpulan dan pengolahan data di bidang kewaspadaan dini, intelkam, bina masyarakat dan tenaga kerja. c. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait atau lembaga terkait dibidang kewaspadaan dini, intelkam, bina masyarakat dan tenaga kerja. d. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan terhadap kegiatan kewaspadaan dini, intelkam, bina masyarakat dan tenaga kerja. e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai bidang tugasnya. Paragraf 2 Sub Bidang Penanganan Konflik Pasal 23

Sub Bidang Penanganan konflik, sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1) huruf f angka 2, mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pengembangan kapasitas dibidang penanganan konflik sosial b. menyiapkan bahan pengumpulan dan pengolahan data dibidang penanganan konflik, sosial dan pengawasan orang asing c. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan instansi atau lembaga terkait dibidang penanganan konflik, sosial dan pengawasan orang asing d. menyiapkan bahan pelaksanaan pemulihan situasi daerah konflik dan mendamaikan kelompok yang terlibat konflik e. menyiapkan bahan fasilitasi peningkatan kwalitas dan memantapkan dibidang penanganan konflik, sosial dan pengawasan orang asing f. menyiapkan bahan pemetaan daerah rawan konflik g. menyiapkan bahan pengolahan data dan informasi yang berkaitan dengan penyebab kemungkinan terjadinya konflik sebagai bahan penyusunan kebijakan h. menyiapkan bahan fasilitasi serta meningkatkan pembauran antar golongan, etnis, suku, umat beragama serta sosial budaya diberbagai aspek kehidupan masyarakat guna rekonsiliasi dan rehabilitasi

i. menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi serta kerjasama dengan badan, dinas / instansi atau lembaga terkait dibidang penanganan konflik, sosial dan pengawasan orang asing. j. menyiapkan bahan pelaksanaan penyuluhan masyarakat akan pentingnya kondisi daerah yang aman, tentram, tertib dan teratur. k. menyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang penanganan konflik, sosial dan pengawasan orang asing. l. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kedelapan UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN Pasal 24 (1) Unit Pelaksana Teknis Badan adalah unsur pelaksana teknis operasional dan penunjang Badan di lapangan. (2) Unit Pelaksana Teknis Badan dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan dan secara operasional dikoordinasikan oleh Camat. Pasal 25 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Unit Pelaksana Teknis Badan mempunyai fungsi : a. pelaksanaan tugas Badan sesuai bidang operasionalnya di lapangan. b. pelaksanaan urusan administrasi teknis operasional. Bagian Kesembilan KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 26 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh Bupati. (3) Jenis jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai Peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB III TATA KERJA Pasal 27 (1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing. (2) Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan. (3) Setiap pemimpin satuan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab pada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat waktu. (5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dan bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk lebih lanjut kepada bawahannya. (6) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib

disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. BAB IV PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 28 (1) Kepala Badan diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku setelah berkonsultasi dengan Bupati. (2) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala UPT Badan, Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Bidang diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Kepala Badan melalui Sekretaris Daerah sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 29 Bagan susunan organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Blitar sebagaimana tercantum dalam lampiran, merupakan bagian yang tak terpisahkan dan Peraturan Bupati ini.

Pasal 30 Akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan Peraturan Bupati ini. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 31 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Keputusan Bupati Blitar Nomor 65 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Blitar dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Pasal 32 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Blitar. Ditetapkan di Blitar pada tanggal 8 Desember 2011 Bupati Blitar ttd HERRY NOEGROHO Diundangkan di Blitar Pada Tanggal 8 Desember 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BLITAR ttd BACHTIAR SUKOKARJADJI BERITA DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2011 NOMOR : 44/E