LAPORAN SURVEI PEN.GENDALlAN HAMA TERPADU TANAMAN CABAl PADA PETANI Dl 'KECAMATAN PABUARAN DAN PATOKBEUSI KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT ACWMAD Oleh MUNANBAR -- JURUSAN HAMA DAN PE~KIT ~urn- FAKULTAS PERTANIAN SNSTITUT PERTANIAN BOGOR 1994
ACHMAD MUNANDAR. Deteksi Virus pada Bawang putih Varietas Lokal dan Impor (Di bawah bimbingan RUSMILAH SUSENO). ~enelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui patogen mosaik pada bawang putih varietas lokal dan impor. Metode yang digunakan adalah penularan secara mekanik dengan mengoleskan cairan perasan bawang putih yang diberi bufer fosfat ph 7 (1:5 b/v), pada daun tanaman indikator yang sebelumnya ditaburi Carborundum sebagai abrasif; sedangkan daun tanaman kontrol diolesi dengan air distilata. Daun tanaman indikator yang diinokulasi adalah daun terbawah (yang paling tua), tengah, dan pucuk. Tanaman indikator yang digunakan adalah Chenopodium murale, C. quinoa, C. amaranticolor, dan Gomphrena ylobosa. Sumber inokulum diambil dari daun bawang putih varietas lokal dan impor yang ditumbuhkan pada polibeg di rumah kaca. Tiap varietas bawang putih yang digunakan sebagai sumber inokulum masing-masing sepuluh tanaman; dari sejumlah tanaman tersebut, enam varietas lokal dan lima varietas impor menunjukkan gejala mosaik atau garis-garis klorotik pada helai serta tulang daun. Pada beberapa tanaman tersebutdi serzidfngan ma17 ormas ii~fi.triftas iokxp dan dua impor), yang diduga karena infeksi virus. Hasil penularan secara mekanik pada tanaman-tanaman indikator menunjukkan bahwa tiga dari empat jenis tanaman tersebut
ppppppp ppppp menunjukkan gejala lesio lokal, 14-22 hari setelah inoku- lasi. Tanaman indikator yang menunjukkan gejala adalah C. murale, C. quinoa dan C. amaranticolor, sedangkan tanaman yang tidak menunjukkan gejala adalah G. globosa. Gejala pada ketiga spesies Chenopodium tersebut relatif sama yaitu lesio lokal. Tanaman indikator yang menunjukkan gejala lesio lokal adalah yang diinokulasi dengan cairan perasan dari daun bawang putih varietas lokal dan impor yang menunjukkan gejala mosaik. Tanaman indikator yang diinokulasi dengan cairan perasan bawang putih yang tidak menunjukkan gejala mosaik tidak ada yang menunjukkan gejala. Beberapa faktor yang mungkin sangat mempengaruhi ha- sil pengujian adalah suhu di dalam rumah kaca yang relatif tinggi dan konsentrasi virus di dalam cairan perasan yang mungkin terlalu rendah. ~asil peggsmatan memperkl~at dugaan bafiwa patogen yang menginfeksi bawang putih varietas lokal dan impor adalah virus. Virus tersebut diduga kompleks onion yellow dwarf virus garlic strain (OYDV-G) dan leek yellow stripe virus garlic strain (LYSV-G), tetapi untuk mengetahui secara pasti jenis dan karakteristik virus tersebut perlu diteli- ti lebih lanjut. Penelitian lanjutan dapat dengan uji kisaran inang, serologi (ELISA), dan mikroskopi ele
DETERS1 VIRUS PADA BAWANG PUTIH VARIETAS LO-KAL DAN IMPOR Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh : ACWMAD MUNANDAR A 25.0228 -USAN-HAMA- FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1994
J u d u l : DETEKSI VIRUS PADA BAWANG PUTIH VARIETAS LOKAL DAN IMPOR Nama Mahasiswa : ACHAMAD MUNANDAR Nomor Pokok : A 25.0228 Menyetujui Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Rusmilah H. Suseno NIP. 130 160 305 -~ NIP. 130 937 091
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Majalengka, Jawa Barat, 18 Juni 1969 dari ibu bernama Een dan bapak bernama Mudni, sebagai anak ketiga dari delapan bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar tahun 1981 di SDN Margajaya, pendidikan menengah tahun 1984 di SMPN 1 Bantarujeg, dan lulus dari SMAN 1 Majalengka pada tahun 1987. Pada tahun 1988, penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru), dan pada tahun 1990 terdaftar sebagai mahasiswa di Jurussan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian.