ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI) Mei Vita Cahya Ningsih Pengertian Hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan ra ngsangan internal(pikiran) dan rangsangan eksternal(dunia luar) Klien memberikan persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsang nyata. Kesalahan persepsi yang berasal dari lima indra yaitu pendengaran, pengelihatan, peraba, penghidu, dan pengecap 1
Penyebab menurut Stuart (2007) Faktor predisposisi: Biologis: abnormalitas sistem saraf, zat kimia di otak (dopamin neurotransmitter), pembesaran ventrikel dan penurunan massa kortikal Psikologis: keluarga, pengasuh dan lingkungan kerja Sosial budaya : kemiskinan konflik sosial budaya dan kehidupan yang terisolasi Faktor presipitasi Biologis : gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi stimulus yang diterima oleh otak untuk di interpretasikan. Stres lingkungan : ambang toleransi terhadap stres yang berinteraksi terhadap stresor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku Sumber Koping : mempengaruhi respon individu dalam menanggapi stresor. 2
Penyebab menurut NANDA (2011-2014) Altered sensory perception Biochemical imbalance Excessive environmental stimuli Psychological stress Altered sensory reception, transmission, and/or integration Insufficient environmental stimuli Biochemical imbalance for sensory distortion Electrolyte imbalance Rentang Respon Neurobiologi (stuart & Laraia 2005) Respon Adaptif respon psikososial Respon Maladaptif Pikiran Logis - pikiran kadang menyimpang -kelainan pikiran Persepsi akurat - Ilusi - Halusinasi Emosi konsisten - Emosional > dg pnglmn krg - Tidak mampu emosi Perilaku sesuai - perilaku ganjil - ketidakteraturan Hubungan sosial harmonis - menarik diri - Isolasi sosial 3
Respon adaptif Respon yang dapat diterima oleh norma-norma sosial budaya yang berlaku dengan kata lain individu tersebut dalam batas normal jika menghadapi suatu akan dapat memecahkan masalah tersebut. Pikiran logis adalah pandangan yang mengarah pada keyakinan Persepsi akurat pandangan yang tepat pada kenyataan Emosi konsisten merupakan manifestasi perasaan yang konsisten atau efek keluar disertai banyak komponen fisiologik dan biasanya berlangsung tidak lama Perilakusesuaisikapdantingkahlakuyangmasihdalambataswajar Hubungan sosial proses suatu interaksi dengan orang lain dan lingkungan Respon Psikososial Proses pikir terganggu yang menimbulkan gangguan Ilusi miss interpretasi atau penilaian yang salah tentang yang benar-benar terjadi(obyek nyata) karena rangsang panca indra Emosi berlebih atau kurang Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi batas waktu untuk menghindari interaksi dengan orang lain Menarik diri menghindari hubungan dengan orang lain 4
Respon Maladaptif Respon indikasi dalam menyelesaikan masalah yang menyimpang dengan norma-norma sosial, budaya dan lingkungan. Kelainan pikiran keyakinan yang secara kokoh dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan kenyataan sosial Halusinasi merupakan persepsi sensori yang salah atau persepsi eksternal yang tidak realita tidak ada Kerusakan proses emosi perubahan suatu yang timbul dari hati Perilaku tidak terorganisir merupakan perilaku yang tidak teratur Isolasi sosial kondisi kesendirian yang dialami oleh individu dan diterima sebagai ketentuan oleh orang lain dan sebagai suatu kecelakaan yang negative mengancam Jenis-Jenis Halusinasi 5
Auditory Halusinasi pendengaran dimana seseorang mendengar suara-suara Ex: suara berisik, suara perbincangan beberapa orang, suara yang membicarakan apa yang di pasien pikirkan suara memerintah dan kadang suara tersebut memerintahkan pasien untuk melakukan sesuatu yang mungkin berbahaya 70% halusinasi adalah halusinasi pendengaran Visual Halusinasi pengelihatan dimana seseorang melihat gambaran mungkin dalam bentuk lintasan cahaya, gambaran geometris, gambar kartun, atau pandangan yang terperinci atau komplek. Pengelihatan tersebut bisa jadi menyenangkan atau malah menakutkan. 20% halusinasi adalah halusinasi pengelihatan. 6
Olfactory Halusinasi penghidu dimana seseorang membaui bau busuk, sangat menjijikan, bau tengik seperti darah, air kencing, atau kotoran manusia tetapi kadang-kadang bau bisa menyenangkan. Halusinasi penghidu umumnya berkaitan dengan stroke, tumor atau kejang. Gustatory Halusinasi pengecap dimana seseorang merasa mengecap sesuatu busuk, menjijikan rasa tengik seperti darah, air kencing atau kotoran manusia. 7
Tactile Halusinasi peraba dimana seseorang mengalami perasaan tidak nyaman atau nyeri tanpa adanya rangsangan. Ex: merasakan sensasi listrik datang dari tanah, obyek mati atau orang lain Cenesthetic Dimana seseorang merasakan fungsi tubuhnya sendiri. Ex : seseorang merasakan darah mengalir melalui pembuluh darah, merasakan bagaimana makanan dicerna, merasakan bagaimana pembentukan air kencing 8
Kinesthetic Halusinasi dimana seseorang mengalami sensasi pergerakan saat berdiri tidak bergerak atau mungkin sebaliknya. Tingkat Intensitas Gangguan persepsi sensori (halusinasi) 9
Level 1 Level 1 Ciri-ciri Perilaku yang dapat di observasi Menyenangkan Pasien berada pada tingkat cemas sedang Halusinasi secara umum menyenangkan Emosi yang intense Cemas Kesepian Rasa bersalah Rasa takut Mencoba untuk berfokus pada pikiran yang menyenangkan untuk menghilangkan kecemasan Seseorang mengenal bahwa pikiran dan pengalaman sensori berada dalam kesadaran kontrol jika kecemasan tersebut bisa dikelola Tersenyum lebar, menyeringai tetapi tampak tidak tepat Menggerakkan bibir tanpa membuat suara Pergerakan mata yang cepat Respon verbal yang lambat seperti asik Diam dan tampak asik Level II Level II Ciri-ciri Perilaku pasien yang dapat diobservasi 10